• Tidak ada hasil yang ditemukan

Strategi Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Dairi Terkait Pengembangan Taman Wisata Iman (TWI) dalam Meningkatkan Kunjungan Wisatawan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Strategi Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Dairi Terkait Pengembangan Taman Wisata Iman (TWI) dalam Meningkatkan Kunjungan Wisatawan"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kerangka Teori

Teori dapat digunakan sebagai landasan atau dasar berpikir dalam memecahkan dan menyelesaikan suatu masalah. Teori merupakan sebuah konsep abstrak yang mengindikasikan adanya hubungan-hubungan diantara konsep-konsep yang dapat membantu untuk memahami sebuah fenomena. Menurut Singarimbun teori adalah serangkaian konsep, defenisi, dan proposisi yang saling berkaitan dan bertujuan untuk memberikan gambaran yang sistematis tentang suatu fenomena. 2

Menurut Singarimbun teori adalah keterkaitan suatu konsep, defenisi, dan proposisi yang dapat menjadi landasan dalam memberikan gambaran tentang suatu fenomena atau permasalahan yang akan diteliti. Melihat dari hal ini dapat di artikan jika hanya terdapat defenisi atau konsep saja maka tidak dapat dijadikan sebagai landasan dan kerangka teori.

Untuk memudahkan penulis dalam menyusun penelitian ini, maka dibutuhkan teori-teori sebagai pedoman kerangka berpikir untuk dapat menggambarkan dari sudut mana peneliti menyoroti masalah yang dipilih yang dapat disebut sebagai kerangka teori. Kerangka teori merupakan landasan berpikir untuk melakukan penelitian yang digunakan untuk menjelaskan fenomena sosial yang menjadi objek penelitian. Sugiono menyebutkan landasan teori perlu ditegakkan agar penelitian itu mempunyai dasar yang kokoh dan bukan sekedar perbuatan coba-coba. 3

Berdasarkan uraian di atas maka , kerangka teori sangat dibutuhkan dalam suatu penelitian karena dalam melakukan penelitian diperlukan dasar yang kokoh dalam memberikan gambaran yang sistematis pada suatu permasalahan.

2

Singarimbun, Masri dan sofyan Efendi. 2008. Metode Penelitian Survai. Jakarta, LP3S. Hal:18

3

(2)

2.1.1 Strategi

Strategi adalah untuk mencapai tujuan dan tindakan yang bersifat selalu meningkatkan untuk dimasa yang akan datang. Strategi berasal dari kata yakni

strategois yang berarti jenderal. Oleh karena itu, kata strategi secara harfiah

berarti“ seni para jenderal”4

. Kata tersebut mengacu pada apa yang merupakan perhatian utama manajemen puncak organisasi.

Secara khusus, strategi adalah “penempatan” misi perusahaan, penetapan sasaran organisasi dengan mengingat kekuatan eksternal dan internal, perumusan kebijakan dan strategi tertentu untuk mencapai sasaran utama organisasi akan tercapai. Dan dalam dewasa ini, strategi adalah istilah yang paling lazim untuk apa yang biasa disebut kebijakan, tetapi terdapat kesepakatan tentang hal itu5.

Pengertian strategi secara umum adalah proses penentuan rencana para pemimpin puncak yang berfokus pada tujuan jangka panjang organisasi, disertai penyusunan suatu cara atau upaya bagaimana agar tujuan tersebut dapat dicapai. Strategi bukan hanya sekedar suatu rencana atau cara tetapi strategi rencana yang mengikat semua bagian organisasi menjadi satu dan meliputi semua aspek penting dalam organisasi dan serasi dan sesuai. Menurut Pearce dan RobinsonStrategi adalah rencana main dari suatu perusahaan, yang mencerminkan kesadaran suatu perusahaan mengenai kapan, dimana dan bagaimana ia harus bersaing dalam menghadapi lawan dengan maksud dan tujuan tertentu.

David Hunger dan Thomas L. Wheelen mengatakan Strategi adalah serangkaian keputusan dan tindakan manajerial yang menentukan kinerja perusahaan dalam jangka panjang. Strategi menurut A.Halimstrategi

4

Prof. Dr. J. Salusu, M.A. Pengambilan Keputusan Stratejik untuk Organisasi Publik dan Organisasi Publik dan Organisasi Nonprofit. Jakarta. PT. Gramedia Widjasarana Indonesia.1996. Hal 55

5

(3)

merupakansesuai peluang dan ancaman lingkungan eksternal yang dihadapi serta kemampuan internal dan sumber daya6.

Dari beberapa pendapat para ahli diatas, dapat disimpulkan bahwa strategi adalah perumusan rencana yang disusun secara menyeluruh dan efektif untuk mengambil kepetusan akhir dalam rangka pencapaian tujuan dan sasaran yang sudah ditargetkan oleh suatu perusahaan atau organisasi pemerintahan.

2.1.1.1 Perencanaan Strategi

Strategi sangat penting untuk menentukan kesuksesan orang sehingga inilah yang menjadi alasan mengapa strategi sangat bermanfaat dan akan lebih baik jika dengan menggunakan manajemen strategi. Manajemen strategi akan membantu manajer pada semua tingkat dari suatu organisasi dapat berinteraksi dalam menyusun perencanaan strategi dan mengimplementasikannya.

Perencanaan strategi adalah suatu rencana jangka panjang yang bersifat menyeluruh, memberikan rumusan ke mana suatu organisasi atau perusahaan akan diarahkan, dan bagaimana sumberdaya dialokasikan untuk mencapai tujuan selama jangka waktu tertentu dalam berbagai kemungkinan keadaan lingkungan. Perencanaan Strategi juga merupakan suatu proses pemilihan tujuan-tujuan organisasi, penentuan strategi, kebijaksanaan, program-program strategi yang diperlukan untuk tujuan-tujuan tersebut. Perencanaan strategi mensyaratkan pengumpulan informasi secara luas, eksplorasi alternatif dan menekankan implikasi masa depan pada keputusan sekarang. Perencanaan strategi dapat memfasilitasi komunikasi dan partisipasi, mengakomodasi kepentingan dan nilai

6

(4)

yang berbeda dan membantu pembuatan keputusan secara tertib maupun keberhasilan implementasi keputusan.

Menurut Robert N. Anthony perencanaan strategi adalah proses memutuskan program-program yang akan dilaksanakan oleh organisasi dan perkiraan jumlah sumber daya yang akan dialokasikan ke setiap program selama beberapa tahun ke depan7.

Berdasarkan pemikiran dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa perencanaan strategi adalah suatu proses penyusunan langkah-langkah ke depan yang dimaksudkan untuk membangun visi dan misi organisasi, menetapkan tujuan strategis dan keuangan perusahaan serta merancang tujuan tersebut dalam rangka mencapai tujuan terbaik baik itu jangka panjang atau pun jangka pendek.

Manajemen strategidapat diartikan sebagai seni dan ilmu penyusunan, pencapaian dan pengevaluasian keputusan-keputusan lintas fungsional yang dapat memungkinkan suatu perusahaan atau organisasi, pengembangan kebijakan dan perencanaan untuk mencapai sasaran tersebut, serta mengalokasikan sumber daya untuk menerapkan kebijakan dan merencanakan pencapaian tujuan organisasi. Manajemen strategi mengkombinasikan aktivitas-aktivitas dari berbagai bagian fungsional suatu bisnis untuk mencapai tujuan organisasi. Tentunya strategi tidak langsung diimplementasikan,terlebihdahulu harus dirumuskan dan diimplementasikan dengan baik dan sesuai aturan yang berlaku. Beberapa langkah menurut Hariadi yang perlu dilakukan organisasi atau perusahaan dalam merumuskan strategi, yaitu8:

7

https://rukanahep.wordpress.com/perencanaan-pembangunan/pengertian-dan-definisi-perencanaan-strategis-menurut-ahli/

8Denny Bagus “ Konsep, Strategi, Defenisi dan Perumusan Strategi” diakses dari jurrnal

(5)

1. Mengindentifikasi lingkungan yang akan dimasuki oleh organisasi atau perusahaan di masa depan dan menentukan misi organisasi atau perusahaan untuk mencapai visi yang dicita-citakan dalam lingkungan tersebut.

2. Melakukan analisis lingkungan internal dan eksternal untuk mengukur kekuatan dan kelemahan serta peluang dan ancaman yang akan dihadapi oleh perusahaan dalam menjalankan misinya.

3. Merumuskan faktor-faktor ukuran keberhasilan dari strategi-strategi yang dirancang berdasarkan analisis sebelumnya.

4. Menentukan tujuan dan target terukur, mengevaluasi berbagai alternatif strategi dengan mempertimbangkan sumber daya yang dimiliki dan kondisi eksternal yang dihadapi.

5. Memilih strategi yang paling sesuai untuk mencapai tujuan jangka pendek dan jangka panjang.

2.1.1.2 Strategi Pengembangan Pariwisata

Pembangunan pariwisata pada hakekatnya merupakan upaya untuk mengembangkan dan memanfaatkan obyek dan daya tarik wisata. Sesuai dengan asas otonomi daerah yang berlaku, maka pengembangan pariwisata juga menjadi bagian dari proses pembangunan daerah otonom. Undang-undang nomor 10 tahun 2009 merupakan dasar hukum pengembangan pariwisata9. Dalam UU No 10 Tahun 2009 tentang kepariwisataan yaitu bahwa penyelenggaraan pembangunan kepariwisataan di Indonesia harus dilakukan berdasarkan pada asas manfaat, kekeluargaan,adil dan merata, keseimbangan, kemandirian, kelestarian, partisipatif, berkelanjutan, demokratis, kesetaraan dan kesatuan yang kesemuanya diwujudkan melalui pelaksanaan rencana pembangunan kepariwisataan dengan memperlakukan keanekaragaman, keunikan dan kekhasan budaya dan alam, serta kebutuhan manusia untuk berwisata.

9

(6)

Mendasar kepada segenap prinsip penyelengaraan kepariwisataan diatas, UU No 10 Tahun 2009 juga telah mengarahkan bahwa tujuan kepariwisataan di Indonesia adalah untuk :

1. Meningkatkan pertumbuhan ekonomi 2. Meningkatkan kesejahteraan rakyat 3. Menghapus kemiskinan

4. Mengatasi penganguran

5. Melestarikan alam, lingkungan dan sumber daya 6. Memajukan kebudayaan

7. Mengangkat citra bangsa 8. Memupuk rasa cinta tanah air

9. Memperkukuh jati diri dari kesatuan bangsa 10.Mempererat persahabatan antar bangsa.

Kepariwisataan dipandang bukan sekedar sebagai bentuk interaksi antara wisatawan dan objek wisata saja, akan tetapi dimengerti lebih luas sebagai suatu kesatuan sistem yang paling berkaitan antara paling tidak ada empat komponen sebagai berikut10:

a. Industri pariwisata adalah kumpulan usaha pariwisata yang saling terkait dalam rangka menghasilkan barang dan jasa bagi pemenuhan kebutuhan wisatawan dalam penyelenggaraan pariwisata.

b. Destinasi pariwisata adalah kawasan geografis yang ada dalam satu atau lebih wilayah administrasi yang didalamnya terdapat daya tarik wisata, fasilitas umum, fasilitas pariwisata, aksesbiitas serta masyarakat yang saling terkait dan melengkapi terwujudnya kepariwisataan.

c. Pemasaran pariwisata meliputi pemasaran pariwisata bersama, terpadu dan berkesinambungan dengan melibatkan seluruh pemangku kepentingan serta pemasaran yang bertanggung jawab dalam membangun citra Indonesia sebgai destinasi pariwisata yang berdaya saing.

d. Kelembagaan kepariwisataan sebagai keseluruhan institusi Pemerintah, Pemerintah Daerah, swasta dan masyarakat, sumber daya manusia, regulasi serta mekanisme operasional yang terkait dengan kepariwisataan. Sesuai mandat yang sangat penting yang telah ditetapkan dalam Undang-undang Kepariwisataan yakni terkait dengan penyelenggaraan kepariwisataan

10

(7)

dengan diberikannya kewenangan kepada Pemerintah dan Pemerintah Daerah, baik Provinsi maupun Kabupaten/Kota untuk menyusun dan menetapkan rencana induk pembangunan kepariwisataan sesuai dengan tingkat kewenangan.

Perencanaan pembangunan kepariwisataan merupakan suatu proses untuk mempersiapkan secara sistematis dan rasional segenap kegiatan atau aktivitas kepariwisataan yang akan dilakukan untuk mencapai suatu tujuan tertentu dan merupakan suatu cara untuk mencapai tujuan tersebut secara optimal dengan mengalokasikan sumber daya yang tersedia secara efektif dan efisien. Adapun strategi perencanaan pembangunan kepariwisataan yaitu11:

1. Strategi perencanaan pembangunan kepariwisataan yang mengutamakan pertumbuhan (growth oriented model)

2. Strategi perencanaan pembangunan kepariwisataan yang bertumpu pada pemberdayaan masyarakat (community based tourism development) 3. Strategi perencanaan pembangunan kepariwisataan yang bertumpu pada

keberlanjutan pembangunan kepariwisataan (sustanaible tourism development).

2.1.1.3 Strategi Peningkatan Kunjungan

Setiap negara berusaha membuat pariwisata mereka semakin dikenal oleh orang banyak. Indonesia juga memiliki peluang yang besar untuk menarik wisatawan asing untuk berkunjung. Adapun strategi yang dilakukan untuk meningkatkan kunjungan wisatawan adalah :

1. Promosi terus-terusan dan memasarkan produk pariwisata

Promosi wajib dilakukan agar wisatawan asing semakin mengenal daerah tujuan wisata. Baik dengan ikut pameran internasional dan juga melalui website dan media sosial, sehingga dunia banyak tahu tentang banyaknya objek wisata yang potensial dan patut untuk dikunjungi. Dengan adanya pemasaran produk pariwisata maka akan memudahkan dalam mengenalkan produk-produk pariwisata.

11

(8)

2. Meningkatkan kualitas pelayanan dan akomodasi pariwisata

Pelayanan yang dimaksud yaitu dengan bersikap baik pada wisatawan dan mengutamakan kepuasan wisatawan yang datang. Sehingga wisatawan merasa senang dan ingin berkunjung kembali. Juga harus melakukan perbaikan dan pengoptimalan penggunaan sarana dan prasarana atau fasilitas umum.

3. Mengolah potensi wisata yang ada sebagai daya tarik wisata

Dengan potensi wisata yang dimiliki maka akan lebih baik jika wisata tersebut dapat diolah dengan baik dan sangat cantik dan mengundang banyak pengunjung lokal dan mancanegara.

2.1.2 Pariwisata

Istilah pariwisata terlahir dari kata wisata. Didalam UU No 10 Tahun 2009, tentang Kepariwisataan pengertian wisata adalah kegiatan perjalanan yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang dengan mengunjungi tempat tertentu untuk tujuan rekreasi, pengembangan pribadi, atau mempelajari keunikan daya tarik wisata yang dikunjungi dalam jangka waktu sementara. Sedangkan seseorang atau sekelompok orang yang melakukan kegiatan perjalanan untuk tujuan wisata seperti berekreasi, berbisnis, maupun untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan khusus yang lain disebut sebagai wisatawan (tourist).

Dalam UU No 10 Tahun 2009, keseluruhan ruang lingkup kegiatan pariwisata adalah berbagai macam kegiatan wisata dan didukung oleh berbagai fasilitas serta layananan yang disediakan oleh masyarakat, pengusaha, Pemerintah dan Pemerintah Daerah.

2.1.2.1 Jenis-jenis Pariwisata

Menurut Pendit, jenis-jenis Pariwisata terdiri dari 12: 1. Wisata Budaya

12

(9)

Wisata budaya ini dilakukan atas dasar keinginan untuk memperluas pandangan hidup seseorang dengan melakukan kegiatan perjalanan ke tempat lain, mempelajari keadaan rakyat, kebiasaan, adat-istiadat mereka, cara hidup mereka, dan budaya dan seni mereka.

2. Wisata Maritim atau Bahari

Jenis wisata ini biasanya dikaitkan oleh kegiatan olahraga air seperti danau, pantai, dan laut. Misalnya memancing, berlayar, berselancar, menyelam sambil melakukan pemotretan, dan lain sebaginya.

3. Wisata Cagar Alam (Taman Konservasi)

Wisata ini biasanya melakukan kegiatan perjalanan ke daerah taman atau hutan lindung yang dikaitkan dengan keindahan alamnya, kesegaran udara pegunungan, serta flora dan fauna yang jarang ditemukan ditempat lain. 4. Wisata Konvensi

Berbagai negara dewasa ini membangun wisata konvensi dengan menyediakan fasilitas bangunan, ruangan-ruangan tempat bersidang bagi para peserta suatu konferensi, musyawarah, konvensi, atau pertemuan lainnya baik bersifat nasional maupun internasional.

5. Wisata Pertanian (Agrowisata)

Wisata pertanian ini melakukan perjalanan wisata ke perkebunan, ladang pembibitan, dan sebagainya.

6. Wisata Pilgrim

Jenis wisata ini dikaitkan dengan agama, sejarah, adat-istiadat, dan kepercayaan umat, kelompok atau masyarakat. Wisata pilgrim banyak dilakukan oleh perorangan atau rombongan ke tempat-tempat suci, ke makam orang besar atau pemimpin yang diagungkan, ke bukit atau pegunungan yang dianggap keramat.

2.1.3 Strategi Dinas Pariwisata dan Kebudayaan

(10)

pemuda, dan olahraga.Dan untuk melaksanakan tugas tersebut Dinas Pariwisata, Kebudayaan menyelenggarakan fungsi13.

a. Perumusan kebijakan teknis dalam bidang kebudayaan, pariwisata, pemuda dan olahraga;

b. Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum dalam bidang kebudayaan, pariwisata, pemuda dan olahraga;

c. Pembinaan dan pelaksanaan tugas teknis dalam bidang kebudayaan, pariwisata, pemuda dan olahraga;

d. Pelaksanaan tugas-tugas lainnya yang diberikan oleh Bupati sesuai tugas dan fungsinya.

Strategi Dinas Pariwisata dan Kebudayaan adalah penyusunan rencana pembangunan dalam meningkatkan kinerja dan mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan dengan berbagai upaya yang dilakukan dalam usaha pencapaian rencana pembangunan yang telah ditetapkan tersebut.

2.1.4 Manajemen Strategis

Manajemen Strategis berasal dari dua kata yaitu manajemen dan strategis.

Manajemen srategis menjadi bidang ilmu yang berkembang dengan cepat, muncul sebagai respon atas meningkatnya pergolakan lingkungan dan akibat semakin komlpleksnya dinamika lingkungan organisasi. Bidang ilmu ini melihat pengelolaan organisasi secara menyeluruh dan berusaha menjawab tantangan perubahan lingkungan. Ciri khusus manajemen strategis adalah penekanan pada pengambilan keputusan strategisberhubungan dengan masa yang akan datang dalam jangka panjang untuk organisasi secara keseluruhan.

Manajemen strategis adalah suatu cara pengelolaan organisasi atau program yang dilakukan dengan memperhatikan lingkungan eksternal dan

13

(11)

lingkungan internal dari organisasi atau program tersebut. Dalam manajemen strategis terdapat dua bagian yang saling berhubungan yaitu perencanaan strategis dan pelaksanaan pengelolaan dari hasil perencanaan strategi tersebut14.

2.1.4.1 Manfaat Manajemen Strategi

Manajemen strategi menurut David adalah membuat organisasi lebih proaktif daripada reaktif dalam membentuk masa depan, manajemen strategimembuat organisasi dapat memulai dan mempengaruhi berbagai kegiatan dan dengan demikian mengendalikan nasib sendiri. 15

Salusu menyebutkan beberapa manfaat pentingnya manajemen strategis, yakni16:

 Identifikasi peluang, yaitu memungkinkan ancaman dari lingkungan dapat dihindari seminimal mungkin dengan menggunakan kekuatan yang dimiliki organisasi, sehingga organisasi dapat memperbaiki kelemahan-kelemahannya dan member petunjuk untuk mengantisipasi perubahan-perubahan awal dari lingkungan eksternal. Semangat korps, yaitu mampu menetapkan sinergi dan semangat korps sehingga meningkatkan produktivitas.

 Perubahan-perubahan strategis, yaitu apabila terjadi perubahan dalam lingkungan organisasi maka dengan manajemen strategik dapat menyesuaikan arah perjalanan organisasi dengan misi dan tujuan yang dicapai.

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa manajemen strategi dapat membuat organisasi menjadi lebih aktif dalam merencanakan tujuan di masa depan dengan cara mengidentifikasi peluang yaitu menghindari ancaman dengan menggunakan kekuatan serta mampu menghindari perubahan-perubahan strategis di dalam organisasi.

14

Triton PB. 2007. Manajemen Strategis. Yogyakarta: ANDI

15

David, Fred R. 2005. Manajemen Strategis : Konsep. Jakarta: Salemba Empat

16

(12)

2.1.4.2 Proses Manajemen Strategi

Proses manajemen strategi menurut David17 terdiri dari 3 tahap, yaitu: formulasi strategi, implementasi strategi, dan evaluasi strategi.

a. Tahap Formulasi

Tahap ini meliputi pengembangan visi dan misi, pengindentifikasi peluang dan ancaman dari lingkungan eksternal organisasi, penentuan kekuatan dan kelemahan dari lingkungan internal organisasi, pembuatan sasaran jangka panjang, pembuatan strategi (strategi alternatif), serta pengambilan keputusan strategi yang dipilih untuk diterapkan.

b. Tahap Implementasi

Tahap ini meliputi penentuan sasaran tahunan, pengelolaan kebijakan, pemotivasian pegawai, pengalokasian sumber-sumber daya agar strategi yang diformulasikan dapat dilaksanakan. Termasuk didalamnya adalah pengembangan kultur yang mendukung strategi, penciptaan struktur organisasi yang efektif, pengarahan usaha-usaha pemasaran, penyiapan anggaran, pengembangan dan pemanfaatan sistem informasi, serta mengkaitkan kompensasi pegawai dengan kinerja organisasi.

c. Tahap Evaluasi

Tahap ini meliputi kegiatan mencermati apakah strategi berjalan dengan baik atau tidak. Hal ini dibutuhkan untuk memenuhi prinsip bahwa strategi organisasi haruslah secara terus-menerus disesuaikan dengan perubahan-perubahanyang selalu terjadi di lingkungan eksternal maupun internal.

2.1.5 Analisis SWOT

Analisis SWOT adalah metode perencanaan strategis yang digunakan untuk mengevaluasi kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses), peluang (opportunities), dan ancaman (threats) dalam suatu proyek bisnis/perusahaan atau suatu spekulasi bisnis.

Menurut Sudarmo analisis SWOT terdiri dari empat faktor, yaitu18:

Strengths (kekuatan) merupakan kondisi kekuatan yang terdapat dalam organisasi, proyek atau konsep bisnis yang ada. Kekuatan yang dianalisis merupakan faktor yang terdapat dalam tubuh organisasi, proyek atau konsep bisnis itu sendiri.

17

David, Fred R. 2005. Manajemen Strategis : Konsep. Jakarta: Salemba Empat

18

(13)

Weakness (kelemahan) merupakan kondisi kelemahan yang terdapat dalam organisasi, proyek atau konsep bisnis yang ada. Kelemahan yang dianalisis merupakan faktor yang terdapat dalam tubuh organisasi, proyek atau konsep bisnis itu sendiri.

Opportunity (peluang) merupakan kondisi peluang berkembang di masa datang yang terjadi. Kondisi yang terjadi merupakan peluang dari luar organisasi, proyek atau konsep bisnis itu sendiri. Misalnya kompetitor, kebijakan pemerintah dan kondisi lingkungan sekitar.

Threats (ancaman) merupakan kondisi yang mengancam dari luar. Ancaman ini dapat menggangu organisasi, proyek atau konsep bisnis itu sendiri.

Analisis SWOT merupakan awal proses perumusan strategi. Selain analisis situasi juga mengharuskan manajer/pimpinan strategis untuk menemukan kesesuaian strategis antara peluang eksternal dan kekuatan internal, disamping memperhatikan ancaman eksternal dan kelemahan internal. Mengingat bahwa SWOT adalah akronim untuk Strengths, Weakness, Opportunity, Threats dari organisasi yang semuanya merupakan faktor-faktor strategis.

Tabel 2.1

(14)

a. Strategi SO

Strategi ini dibuat berdasarkan jalan pikiran perusahaan, yaitu dengan memanfaatkan seluruh kekuatan untuk merebut dan memanfaatkan peluang sebesar-besarnya. Strategi SO menggunakan kekuatan internal perusahaan untuk memanfaatkan peluang eksternal.

b. Strategi ST

Strategi ini menggunakan kekuatan yang dimiliki perusahaan untuk mengatasi ancaman. Strategi ST menggunakan kekuatan internal perusahaan untuk menghindari atau mengurangi dampak ancaman eksternal.

c. Strategi WO

Strategi ini diterapkan berdasarkan pemanfaatan peluang yang ada dengan cara meminimalkan kelemahan yang ada. Strategi WO bertujuan untuk memperbaiki kelemahan internal dengan memanfaatkan peluang eksternal. d. Strategi WT

Strategi ini didasarkan pada kegiatan yang bersifat defensif dan berusaha meminimalkan kelemahan serta menghindari ancaman. Strategi WT bertujuan untuk mengurangi kelemahan internal dengan menghindari ancaman eksternal.

(15)

cara-cara untuk mengantisipasinya. Analisis SWOT digunakan untuk mengidentifikasi relasi-relasi sumber daya pariwisata dengan sumber daya lain. Jadi kekuatan dan kelamahan sumber daya tersebut perlu ditegaskan sejak awal.

Manfaat dari analisis ini adalah untuk dapat melihat suatu topik atau suatu permasalahan yang di lihat dari 4 sisi berbeda. Hasil yang ditemukan akan menjadi analisa yang dapat menjadi rekomendasi atau arahan tentang bagaimana mempertahankan perusahaan di masa yang akan datang dari berbagai masalah yang akan datang.

2.1.6 Defenisi Konsep

Menurut Singarimbun konsep adalah istilah dan defenisi yang digunakan untuk menggambarkan secar abstrak kejadian atau keadaan kelompok atau individu yang menjadi pusat perhatian ilmu sosial19. Tujuan adanya defenisi konsep adalah untuk memudahkan pemahaman dan menghindari terjadinya interprestasi ganda dari varibel yang teliti. Melalui konsep, peneliti diharapkan akan dapat menyederhanakan pemikirannya dengan menggunakan satu istilah untuk beberapa kejadian.

Berdasarkan penjelasan tersebut, penulis memberikan batasan atau defenisi dari beberapa konsep yang digunakan antara lain :

1. Strategi Dinas Pariwisata dan Kebudayaan adalah penyusunan rencana pembangunan dalam meningkatkan kinerja dan mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan dengan berbagai upaya yang dilakukan dalam usaha pencapaian rencana tersebut.

19

(16)

2. Strategi pengembangan dalam peningkatan pengunjung adalah cara atau usaha negara membuat pariwisata mereka semakin dikenal oleh banyak orang dan datang berkunjung.

2.1.7 Hipotesis Kerja

Hipotesis kerja disusun berdasarkan atas teori yang dipandang handal. Oleh karena itu berdasarkan teori-teori yang telah dikemukakan di atas, penulis

merumuskan hipotesis kerja, yaitu: “Strategi Dinas Pariwisata dan Kebudayaan

Kabupaten Dairi terkait pengembangan Taman Wisata Iman (TWI) dalam meningkatkan kunjungan wisatawan meliputi strategi Strength-Opportunity (SO), strategi Strength-Threats (ST), strategi Weakness-Opportunity (WO), strategi

Gambar

Tabel 2.1 Matriks SWOT

Referensi

Dokumen terkait

Dari hasil penelitian yang dilakukan terhadap 174 mahasiswa Prodi Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Jambi, menunjukkan bahwa pengetahuan calon guru

Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa ekstrak biji buah lengkeng dapat dibuat dalam bentuk krim antihiperpigmentasi yang memenuhi pengujian kestabilan farmaseutik berupa

Konfirmasi, tahap konfirmasi ditunjukkan pada saat siswa melakukan kegiatan pembelajaran sebagai berikut: (a) siswa menanyakan tentang hal-hal yang belum dimengerti dari kelompok

Poligami yang dipandang sebagai alternatif solusi dari pada perzinaan, itu pun dipandang secara sepihak yaitu kepentingan suami saja. Contoh seorang suami berkeinginan

Batasan masalah dalam penelitian ini adalah pengaruh gender, usia, waktu mengaudit, pergantian auditor dan biaya eksternal audit sebagai salah satu faktor yang mempengaruhi

Saran yang diberikan kepada orang tua adalah agar melakukan pendampingan pada anak untuk membaca melalui komik atau sumber bacaan lain tentang upaya pencegahan

Bab ini menguraikan tentang Perlindungan Anak-Anak Korban Bencana Menurut Konvensi Hak-Hak Anak, Perlindungan Anak-Anak Korban Bencana Menurut Hukum Nasional, Pihak-Pihak