I-1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kinerja merupakan tingkat keberhasilan yang diraih oleh pekerja dalam melakukan aktivitas kerja dengan merujuk kepada tugas yang harus dilakukannya (Dedi Rianto, 2010). Kinerja dokter gigi tidak optimal karena waktu istirahat yang dibutuhkan menjadi lama akibat kelelahan pada otot. Otot memiliki kemampuan untuk kontraksi, relaksasi, mengembang dan menyempit sehingga memungkinkan terjadinya banyak gerakan tubuh. Otot yang bekerja terlalu berat akan mengalami kerusakan atau mengalami kelelahan.
sangat berpotensi mempercepat timbulnya kelelahan dan nyeri pada otot-otot yang terlibat. Jika kondisi seperti ini berlangsung setiap hari dan dalam waktu yang lama (kronis) bisa menimbulkan sakit permanen dan kerusakan pada otot, sendi, tendon, ligamen dan jaringan-jaringan lain.
Berdasarkan pengamatan awal dan wawancara dengan dokter gigi di Klinik CV Intan Dental diperoleh bahwa dokter gigi mengalami kelelahan disekitar bahu kiri (otot deltoid). Hal tersebut disebabkan karena kegiatan mengarahkan kaca mulut ke gigi pasien oleh lengan kiri mengalami keadaan statis dari awal penanganan pasien hingga selesai. Oleh karena itu waktu istirahat yang dibutuhkan sekitar 40-60 menit. Postur tubuh statis yang dibentuk dapat dilihat pada Gambar 1.1 dengan sudut yang dibentuk 43o pada leher, 40o pada lengan-punggung, dan 80o pada kaki.
Gambar 1.1 Posisi Tubuh Saat Dokter Gigi Menangani Pasien
otot tubuhnya untuk berkontraksi. Sehingga gangguan otot pada dokter gigi berkisar antara 63-93%.
Sumber: Rabiei, Maryam, dkk. (2012)
Gambar 1.2. Frekuensi Nyeri Otot Rangka
Penelitian (Abdul Rahim, 2017) mengungkapkan bahwa sekitar 86,7% dokter gigi tidak mengubah posisi saat bekerja, 83,3% dokter gigi sering menekuk sendi siku mereka untuk bekerja dan juga menyatakan bahwa 73% dokter gigi memiliki gangguan pada leher terkait dengan pekerjaannya, 86,6% dokter gigi memiliki gangguan tulang belakang dan 20,6% dokter gigi memiliki gangguan pada bahu (otot deltoid) terkait dengan pekerjaannya. Otot deltoid merupakan otot
yang membentuk struktur bulat pada
perawatan gigi pada pasien, posisi leher yang menunduk sebesar 39o, lengan bawah yang terangkat sebesar 39o dan kaki yang menekuk sebesar 94o.
Sumber: Rahim, Abdul, dkk. (2017)
Gambar 1.3. Deskripsi Aktivitas di Stasiun Kerja Dokter Gigi
Sumber: Anghel, dkk. (2007)
Gambar 1.4. Posisi Ideal pada Postur Duduk Berdasarkan ISO 11226
Kelelahan otot deltoid yang berkelanjutan akan mengakibatkan waktu istirahat yang dibutuhkan oleh dokter gigi setelah menangani pasien semakin bertambah sehingga jumlah pasien yang dapat ditangani semakin berkurang.
1.2 Perumusan Masalah
Perumusan masalah berdasarkan latar belakang yang sudah dijelaskan sebelumnya yaitu kelelahan otot deltoid yang mengakibatkan waktu istirahat yang dibutuhkan dokter gigi menjadi lama.
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah
1. Identifikasi energi otot deltoid yang dibutuhkan oleh dokter gigi. 2. Evaluasi postur kerja statis dokter gigi.
1.4 Manfaat Penelitian
Manfaat dalam melakukan penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Manfaat bagi mahasiswa
Memperoleh peluang untuk dapat memecahkan dan mencari solusi untuk permasalahan-permasalahan kelelahan otot delotid.
2. Manfaat bagi bidang kedokteran gigi
Laporan penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan masukan bagi dokter gigi dalam melakukan perbaikan fasilitas untuk mengurangi kelelahan otot deltoid.
3. Bagi Departemen Teknik Industri USU
Penelitian ini dapat digunakan sebagai referensi untuk mengatasi masalah kelelahan otot deltoid bagi dokter gigi.
1.5 Batasan Masalah
Batasan-batasan dalam penelitian ini adalah :
1. Penelitian hanya dilakukan di Klinik Intan Dental terhadap dokter gigi saat melakukan kegiatan praktik dan data pendukung di Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara (USU).
2. Praktik yang diteliti hanya dilakukan terhadap tindakan medis yang dilakukan dokter gigi pada posisi duduk.