• Tidak ada hasil yang ditemukan

TUGAS AKHIR ASESMEN PSIKOLOGI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "TUGAS AKHIR ASESMEN PSIKOLOGI"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pembangunan nasional di bidang pendidikan adalah upaya untuk mencerdaskan

kehidupan bangsa dan meningkatkan manusia Indonesia dalam mewujudkan masyarakat

yang maju, adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan UUD 1945, yang memungkinkan

warganya mengembangkan diri sebagai manusia Indonesia seutuhnya. Semua warga negara

Indonesia dituntut aktif serta dalam pembangunan nasional. Pembangunan nasional pada

hakekatnya adalah pembangunan manusia Indonesia seutuhnya dan pembangunan

masyarakat Indonesia seluruhnya dengan Pancasila sebagai dasar, tujuan dan pedoman.

Mewujudkan pembangunan nasional di bidang pendidikan diperlukan peningkatan dan

penyempurnaan pendidikan nasional, yang disesuaikan dengan perkembangan ilmu

pengetahuan dan teknologi serta kesenian, adat istiadat serta kebutuhan pembangunan

terutama di sekolah-sekolah. Peningkatan dan penyempurnaan pendidikan nasional dapat

berupa pengembangan kurikulum. Pengembangan Kurikulum 2013 adalah penyempurnaan

pola pikir, penguatan tata kelola kurikulum, pendalaman dan perluasan materi, penguatan

proses pembelajaran dan penyesuaian beban belajar agar dapat menjamin kesesuaian antara

apa yang diinginkan dengan apa yang dihasilkan. Pengembangan kurikulum menjadi amat

penting sejalan dengan kontuinitas kemajuan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni budaya

serta perubahan masyarakat pada tataran lokal, nasional, regional, dan global di masa depan.

Aneka kemajuan dan perubahan itu melahirkan tantangan internal dan eksternal di bidang

pendidikan. Karena itu, pengembangan Kurikulum 2013 merupakan langkah strategis dalam

(2)

Kurikulum 2013 dirancang untuk memperkuat kompetensi peserta didik dari sisi

pengetahuan, keterampilan dan sikap secara utuh. Keutuhan tersebut menjadi dasar dalam

perumusan dasar tiap mata pelajaran, sehingga kompetensi dasar tiap mata pelajaran

mencakup kompetensi dasar kelompok sikap, kompetensi dasar kelompok pengetahuan, dan

kompetensi dasar kelompok keterampilan. Semua mata pelajaran dirancang mengikuti

rumusan tersebut. Salah satu mata pelajaran yang termasuk di dalamnya adalah Pendidikan

Jasmani, Olahraga dan Kesehatan.

Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan (PJOK) dirancang untuk mengasah

kompetensi keterampilan, pengetahuan dan sikap peserta didik, atau mata pelajaran yang

membaginya menjadi pengetahuan tentang kesehatan dan keterampilan berolahraga. PJOK

adalah mata pelajaran yang membekali peserta didik dengan pengetahuan tentang gerak

jasmani dalam berolahraga serta faktor kesehatan yang dapat mempengaruhinya,

keterampilan dalam melakukan gerak jasmani dalam berolahraga dan menjaga kesehatannya,

serta sikap prilaku yang dituntut dalam berolahraga dan menjaga kesehatan sebagai suatu

kesatuan yang utuh, sehingga terbentuk peserta didik yang sadar kebugaran jasmani, sadar

olahraga, dan sadar kesehatan.

Menurut Samsudin (2003:2) mengemukakan bahwa Pendidikan Jasmani, Olahraga dan

Kesehatan adalah suatu proses pembelajaran melalui aktivitas jasmani yang didesain untuk

meningkatkan kebugaran jasmani, mengembangkan keterampilan motoric, pengetahuan dan

perilaku hidup sehat dan aktif, sikap sportif, dan kecerdasan emosi. Makna dari Pendidikan

Jasmani, Olahraga dan Kesehatan adalah Pendidikan mengenai fisik dan mental seseorang.

Jadi Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan adalah proses perubahan sikap dan tingkah

laku seseorang atau kelompok dalam usaha untuk mendewasakan anak melalui pengajaran

dan pelatihan jasmani. Dengan demikian menurut Aip Syaifuddin dan Muhadi (1992)

(3)

aktivitas jasmani, yang dirancang dan disusun secara sistematik, untuk merangsang

pertumbuhan dan perkembangan, meningkatkan kemampuan dan keterampilan jasmani,

kecerdasan dan pembentukan watak, serta nilai dan sikap yang positif bagi setiap warga

negara dalam rangka mencapai tujuan Pendidikan.

Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Ksehatan merupakan salah satu alat untuk

merangsang pertumbuhan dan perkembangan manusia, karena Pendidikan Jasmani, Olahraga

dan Kesehatan erat kaitannya dengan gerak manusia. Wujud dari pelaksanaan pembelajaran

Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan di sekolah berpangkal pada gerak peserta didik

yang menampakkan dirinya dalam bentuk-bentuk aktivitas jasmani. Bukan berarti Pendidikan

Jasmani, Olahraga dan Kesehatan semata-mata hanya untuk merangsang dan

mengembangkan organ-organ tubuh serta fungsinya saja, melainkan juga demi pembentukan

dan pengembangan kepribadian yang utuh dan harmonis di dalam kehidupannya. Jika

program Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan diterapkan dalam dunia Pendidikan

dengan sebagaimana mestinya arahan, bimbingan dan dikembangkan secara wajar, maka

dengan demikian Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan sebagai sarana untuk

mewujudkan tujuan Pendidikan akan tercapai.

Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan merupakan jenis Pendidikan yang

mengutamakan aktivitas gerak sebagai media Pendidikan. Menurut Samsudin (2008:3) bahwa

Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan bertujuan:

1) Meletakkan landasan karakter yang kuat melalui internalisasi nilai dalam Pendidikan

Jasmani, Olahraga dan Kesehatan.

2) Membangun landasan kepribadian yang kuat, sikap cinta damai, sikap sosial dan

toleransi dalam konteks kemajemukan budaya, etnis, dan agama.

3) Menumbuhkan kemampuan berpikir kritis melalui tugas-tugas pembelajaran

(4)

4) Mengembangkan sikap sportif, jujur, disiplin, bertanggungjawab, kerjasama, percaya

diri, dan demokratis melalui aktivitas jasmani.

5) Mengembangkan keterampilan gerak dan keterampilan Teknik serta strategi berbagai

permainan dan olahraga, aktivitas pengembangan, senam, aktivitas ritmis, akuatik

(aktivitas air) dan pendidikan luar kelas (outdoor education).

6) Mengembangkan keterampilan pengelolaan diri dalam upaya pengembangan

pemeliharaan kebugaran jasmani serta pola hidup sehat melalui berbagai aktivitas

jasmani.

7) Mengembangkan keterampilan untuk menjaga keselamatan diri sendiri dan orang lain.

8) Mengetahui dan memahami konsep aktivitas jasmani sebagai informasi untuk mencapai

kesehatan, kebugaran, dan pola hidup sehat.

9) Mampu mengisi waktu luang dengan aktivitas jasmani yang bersifat rekreatif.

Jadi sangat jelas bahwa tujuan dari Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan

seperti yang dikemukakan di atas dapat meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan

seluruh ranah jasmani yang meliputi aspek psikomotorm kognitif, dan afektif di setiap peserta

(5)

B. Analisis Mata Pelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan terkait Taksonomi

Mengacu pada Permendikbud Nomor 53 Tahun 2015, penilaian merupakan proses

pengumpulan informasi/data tentang capaian pembelajaran peserta didik dalam aspek sikap,

aspek pengetahuan, dan aspek keterampilan yang dilakukan secara terencana dan sistematis

yang dilakukan untuk memantau proses, kemajuan belajar, dan perbaikan hasil belajar

melalui penugasan dan evaluasi hasil belajar. Penilaian yang dimaksud adalah penilaian hasil

belajar oleh guru. Penilaian berfungsi untuk memantau kemajuan belajar, memantau hasil

belajar, dan mendeteksi kebutuhan perbaikan hasil belajar peserta didik secara

berkesinambungan. Penilaian dilaksanakan untuk memenuhi fungsi formatif dan sumatif

dalam penilaian. Penilaian bertujuan antara lain untuk (a) mengetahui tingkat penguasaan

kompetensi, (b) menetapkan ketuntasan penguasaan kompetensi, (c) menetapkan program

perbaikan atau pengayaan berdasarkan tingkat penguasaan kompetensi, dan (d) memperbaiki

proses pembelajaran.

a. Penilaian Sikap (Afektif)

Penilaian sikap adalah kegiatan untuk mengetahui kecenderungan perilaku

spiritual dan sosial peserta didik dalam proses pembelajaran. Sikap yang perlu

dinilai dalam proses pembelajaran adalah sikap terhadap mata pelajaran

matematika, sikap terhadap guru, dan sikap terhadap proses pembelajaran.

Kunandar (2013: 105) membagi lima jenjang proses berpikir ranah sikap, yaitu

menerima atau memerhatikan, merespon atau menanggapi, menilai atau

menghargai, mengorganisasi atau mengelola, dan berkarakter.

b. Penilaian Pengetahuan (Kognitif)

Penilaian pengetahuan adalah penilaian yang dilakukan untuk mengetahui

(6)

prosedural serta kecakapan berpikir tingkat rendah hingga tinggi. Penilaian

pengetahuan dilakukan dengan berbagai Teknik penilaian. Guru memilih Teknik

penilaian yang sesuai dengan karakteristik kompetensi yang akan dinilai.

Penilaian dimulai dengan perencanaan yang dilakukan pada saat menyusun

rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP).

Penilaian pengetahuan, selain untuk mengetahui apakah peserta didik telah

mencapai KBM/KKM, juga untuk mengidentifikasi kelemahan dan kekuatan

penguasaan pengetahuan peserta didik dalam proses pembelajaran (diagnostic). Hasil penilaian digunakan memberi umpan balik (feedback) kepada peserta didik dan guru untuk perbaikan mutu pembelajaran. Hasil penilaian pengetahuan yang

dilakukan selama dan setelah proses pembelajaran dinyatakan dalam bentuk

angka dengan rentang 0-100.

c. Penilaian Keterampilan (Psikomotor)

Penilaian keterampilan adalah penilaian yang dilakukan untuk mengetahui

keterampilan peserta didik dalam menerapkan pengetahuan untuk melakukan

tugas tertentu di dalam berbagai macam konteks sesuai dengan indicator

pencapaian kompetensi. Penilaian keterampilan dapat dilakukan dengan berbagai

Teknik, antara lain penilaian kinerja, penilaian projek, dan penilaian portofolio.

1. Kompetensi Inti

Afektif 1. Menghargai dan menghayati ajaran agam yang dianut.

2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur,

disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong

royong) santun, percaya diri, dalam berinteraksi

(7)

dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.

Kognitif 1. Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya

tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni,

budaya terkait fenomena dan kejadian tampak

mata.

Psikomotor 1. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai

memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak

(menulis, membaca, menghitung, menggambar,

dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di

sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut

pandang/teori.

2. Kompetensi Dasar Afektif

 Menghayati dan mengamalkan nilai-nilai agama yang dianut dalam

melakukan aktivitas jasmani, permainan, dan olahraga.

 Berperilaku sportif dalam bermain.

 Bertanggung jawab dalam penggunaan sarana dan prasarana pembelajaran

serta menjaga keselamatan diri sendiri, orang lain, dan lingkungan sekitar.

 Menghargai perbedaan karakteristik individual dalam melakukan berbagai

aktivitas fisik.

 Menunjukkan kemauan kerjasama dalam melakukan berbagai aktivitas

fisik.

 Toleransi dan mau berbagi dengan teman dalam melakukan berbagai

(8)

 Disiplin selama melakukan berbagai aktivitas fisik.

 Menerima kekalahan dan kemenangan dalam permainan.

 Memiliki perilaku hidup sehat.

 Memahami konsep keterampilan gerak fundamental permainan bola besar.

 Mempraktikkan teknik dasar permainan bola besar dengan menekankan

gerak dasar fundamental.

Kognitif

 Memahami teknik dasar gerak fundamental permainan bola besar.

Psikomotor

 Mempraktikkan teknik dasar permainan bola besar dengan menekankan

(9)

BAB II

DESKRIPSI MATERI

A. Permainan Bola Basket

Permainan bola basket di Indonesia merupakan permainan yang banyak digemari dan

menduduki urutan ketiga setelah permainan bola voli, tetapi dalam perkembangannya

terutama di kota-kota besar, permainan bola basket bisa menduduki urutan ke dua, setelah

permainan sepakbola. Hal ini karena minat dikalangan pelajar dan generasi muda, cenderung

lebih menyenangi permainan bolabasket. Bahkan didalam kurikulum sekolah, permainan bola

basket diajarkan di tingkat Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan

Sekolah Menengah Atas (SMA) melalui mata pelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga dan

Kesehatan, bahkan di perguruan tinggi permainan bola basket masih dimainkan dan

dipertandingkan. (Akros 1999: 3).

Permainan bola basket termasuk cabang olahraga permainan yang dilaksanakan secara

beregu dan dikelompokkan sebagai permainan bola besar. Dalam PERBASI (1999:11) bahwa

bola basket dimainkan oleh dua regu yang masing-masing terdiri atas 5 orang pemain.

Tiap-tiap regu berusaha memasukan bola ke dalam keranjang lawan dan mencegah regu lawan

memasukkan bola ke dalam keranjang lawan dan mencegah regu lawan memasukkan bola

atau membuat angka/score. Bola boleh dioper, digelindingkan, atau dipantulkan/di dribbling

ke segala arah, sesuai dengan peraturan/ketentuan.

Permainan bola basket dilakukan dalam 4 babak, yang masing-masing babak lamanya

10 menit (4 x 10 menit). Sedangkan waktu untuk istirahat antara babak pertama dan kedua

adalah 2 menit. Akan tetapi jika pada akhir permainan terdapat jumlah angka yang diperoleh

kedua regu itu sama, maka diberika babak tambahan 5 menit sampai terdapat selisih hasil

(10)

cabang olahraga beregu yang bertujuan mencapai prestasi yang setinggi-tingginya dengan

cara sportif. Setiap pemain harus dapat menguasai teknik dasar dalam permainan bola basket.

Dalam permainan olahraga basket dikenal beberapa teknik dasar, yaitu:

a. Dribble (menggiring bola)

adalah mengoper bola, dalam permaianan

bolabasket dikenal berbagai macam jenis passing yaitu

dengan dua

(11)

, operan melambung

atau ring basket lawan untuk meraih point. Dalam melakukan

shooting ini dapat dilakukan dengan 2 cara yaitu dengan

shooting

dengan dua tangan serta

shooting

dengan satu tangan. Cara lain

untuk

kedalam ring dengan dua langkah dan meloncat agar dapat meraih

point,

lay

-up

disebut juga dengan tembakan melayang.

Jadi permainan bolabasket adalah permainan yang biasa

dimainkan

baik di dalam sekolahan sebagai bagian dari kurikulum sekol

ah maupun

diluar sekolah sebagai olahraga prestasi karena dipertandingkan

yang

dimainkan oleh masing

(12)

-masing tim saling berlomba menyerang dan memasukan bola ke

dalam keranjang untujk mencetak poin sebanya

k

-banyaknya dengan

kemampuan individu dan kelompok yang dimiliki, serta setiap

individu

harus menguasai teknik dasar permaianan bolabasket seperti:

dribble,

passing

dan

shooting

. Apabila teknik dasar tersebut telah dikuasai dengan

baik oleh seorang pemai

Referensi

Dokumen terkait

Tidak terdapat penyedia yang meminta penjelasan terhadap dokumen pengadaan paket pekerjaan Pemeliharaan Ranmor Roda 4 Opsnal Polresta Denpasar Tahun Anggaran 2017 yang telah

Pada Gambar 7, terlihat bahwa konduktivitas stabil pada dosis 0 kGy sampai dengan 30 kGy pada daerah frekuensi kedua, sedangkan pada dosis 0 kGy hingga 30 kGy konduktivitas naik

Pembelajaran Cooperative Learning Teknik ARIAS ( Assurance , Relevance , Interest , Assesment and Satisfaction ) Terhadap Peningkatan Motivasi Belajar dan Hasil Belajar

Pada temperatur kamar, asam karboksilat yang bersuku rendah adalah zat cair yang encer, suku tengah berupa zat cair yang kental, dan suku tinggi berupa zat padat yang tidak

Aplikasi pestisida kimia dalam budidaya konvensional tidak sepenuhnya sama dengan yang dilakukan oleh petani, penelitian ini hanya mengadopsi jenis-jenis pestisida kimia yang

Kajian ini dilakukan untuk mengidentifikasi konsep arsitektur hijau yang ada di kawasan permukiman pada Daerah Aliran Sungai (DAS) Brantas Kota Malang sebagai

siswa kelas V SDN Salatiga 09 dengan jumlah siswa sebanyak 40 siswa. Rincian subyek penelitian dapat dilihat pada tabel yang disajikan berikut:..

telah melaksanakan rapat Dewan Guru, Kepala Sekolah, dan Komite Sekolah untuk menetapkan jumlah buku yang akan di beli oleh sekolah berkaitan dengan diterimanya dana