• Tidak ada hasil yang ditemukan

KONSTRUKSI NARASI PERKOSAAN DALAM TEKS MEDIA (ANALISIS NARATIF PEMBERITAAN KASUS “EF” DI TRIBUNNEWS.COM)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "KONSTRUKSI NARASI PERKOSAAN DALAM TEKS MEDIA (ANALISIS NARATIF PEMBERITAAN KASUS “EF” DI TRIBUNNEWS.COM)"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

101 BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan Hasil Analisis

Berdasarkan temuan dan deskripsi hasil penelitian yang telah disajikan pada

bagian pembahasan, peneliti merinci kesimpulan dan saran mengenai penelitian

tentang konstruksi narasi dalam pemberitaan perkosaan kasus EF di

Tribunnews.com periode Mei 2016 – Februari 2017, sebagai berikut:

Pertama, cerita dan alur yang ada dalam pemberitaan kasus perkosaan dan

pembunuhan terhadap “EF”, peristiwa tidak disajikan secara kronologis. Hal ini

karena narator mengambil posisi diluar peristiwa, sehingga yang dibangun adalah

obyektivitas berita yang ditulis oleh wartawan. Wartawan ingin memposisikan

seakan-akan bersifat obyektif dalam memberitakan, padahal sebenarnya dalam

kasus perkosaan keberpihakan pada korban menjadi penting. Selain itu juga

wartawan mengemas peristiwa secara sensasional melalui pilihan kata-katanya

dengan alasan menyesuaikan dengan keinginan pasar yang cenderung

menginginkan berita yang bersifat instan, sensasional dan sadis. Penulisan berita

yang tidak kronologis berdampak pada berkurangnya informasi yang menyeluruh

terhadap kasus, sehingga pembaca hanya dapat melihat kasus perkosaan hanya

dari sebagian peristiwa dalam narasi berita yang ditulis sesuai dengan sudut

(2)

102 Kedua, struktur narasi yang disajikan tidak mengandung unsur yang

lengkap, yaitu dimulai langsung dari adanya gangguan terhadap keseimbangan,

kesadaran terjadi gangguan, upaya memperbaiki gangguan dan pemulihan menuju

kesimbangan. Sedangkan, struktur narasi yang lengkap seharusnya memuat

kondisi awal dan keteraturan, gangguan terhadap keseimbangan, kesadaran terjadi

gangguan, upaya untuk memperbaiki gangguan, dan pemulihan menuju

keseimbangan. Struktur yang tidak lengkap digunakan untuk tujuan mengambil

sisi dramatis dalam menarik perhatian pembaca. Struktur berita yang tidak

dimulai dari keseimbangan (Ekuilibrium) tetapi langsung pada tahap gangguan

(Disruption) memungkinkan bahwa wartawan hendak menunjukkan realitas sosial

yang ada di masyarakat memang tidak dalam kondisi seimbang. Berbagai macam

permasalahan yang ada di masyarakat telah mengganggu keseimbangan yang ada,

sehingga kegaduhan, kekerasan, dan ancaman tumbuh dimana-mana. Akan tetapi

di sisi lain, wartawan juga tidak memperdulikan akan dimulai dari struktur mana

berita ditulis, yang paling utama adalah berita dapat menarik perhatian

masyarakat.

Ketiga, karakter narasi perkosaan dalam pemberitaan kasus EF ditulis

sensasional dan dramatis oleh wartawan, serta penulis menemukan adanya unsur

misoginis yaitu victim blaming dalam berita yang disampaikan oleh wartawan. EF

(korban) digambarkan seolah menjadi penyebab dari terjadinya pembunuhan yang

menimpa dirinya.

Kelemahan berita yang disajikan Tribunnews.com ini terdapat pada alur

(3)

103 dimuat berulang-ulang. Dari segi bahasa jurnalistik, pada pemberitaan kasus

pembunuhan dan perkosaan terhadap EF, Tribunnews.com masih menggunakan

diksi yang bias, menstigmatisasi korban sebagai pemicu kekerasan, dan

menghakimi korban dengan upaya stereotyping. Jurnalis juga seringkali

memberikan opini yang menghakimi dan tidak berimbang kepada perempuan

korban kekerasan seksual. Kata-kata bernuansa sadis dan cabul masih banyak

digunakan sebagai judul berita. Jurnalis juga mengabaikan kode etik pemberitaan

dengan mengungkapkan identitas korban, mencampuradukkan fakta dan opini,

mengungkapkan identitas pelaku anak, serta menyajikan berita perkosaan dan

pembunuhan kasus “EF” dengan informasi yang disajikan secara vulgar dan sadis.

Dalam penulisan beberapa judul beritanya dan penulisan isi berita, bahasa dan

kalimat yang digunakan masih cenderung sarkas dan mengandung unsur

seksisme.

B. Saran

Sebagai khalayak media yang mengkonsumsi pemberitaan media setiap hari,

setiap saat, yang dapat dilakukan dimanapun dan kapanpun, harus lebih cerdas

lagi dalam menyaring informasi yang dimuat dalam pemberitaan media.

Sehingga, informasi yang diperoleh dari pemberitaan media adalah informasi

yang dapat dipercaya. Selain itu juga agar pembaca tidak mudah terpengaruh

ataupun terprovokasi oleh pemberitaan media yang menyimpang dan sarat akan

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian dilihat dari beberapa indikator: (1) kondisi kelembagaan menunjukkan, sekolah umumnya mempunyai pengelola khusus kelengkapan surat ijin dalam

a. Budaya service di unit kerja marketing. Kemampuan menanggapi dan menyelesaikan masalah atau keluhan nasabah berkenaan dengan pelayanan perbankan.. Disiplin yang tinggi dalam

Model kurikulum berbasis multikultur di STAI Al-Khairat menerapkan Model Salad Bowl, yang memandang setiap individu atau kelompok dalam suatu masyarakat harus

Sesuai dengan ketentuan dalam Perpres Nomor 70 Tahun 2012, kepada Rekanan yang berkeberatan atas pengumuman ini, Diberikan kesempatan untuk mengajukan sanggahan secara

This paper presents improved results in image acquisition, scene analysis, polarimetric calibration, and finding the best local matches between two stereo images?. Keywords —

Purpose: ​ This study aimed to determine the effect of lead levels with oxidative stress in gas station officers in the Sleman region through measurement

Penggunaan algoritma SIFT untuk melakukan pencocokan citra terpolarisasi yang cenderung memiliki perbedaan iluminasi yang tinggi dan terdapatnya gangguan noise dapat mencapai titik

Lokasi penelitian dilaksanakan di SMP Negeri 15 Yogyakarta, Kota Yogyakartal. SMP Negeri 15 Yogyakarta beralamat di Jalan Tegal lempuyangan Nomor 61Yogyakarta. Subyek