TENTANG CIGNA INFORMASI SUBDANA
Tingkat Resiko : Menengah
Jangka Investasi : Menengah
Tanggal Penawaran : 15 April 2014
Total Dana Kelolaan (Rp Miliar) : 0.102
Mata Uang : Rupiah
Biaya Pengelolaan Investasi (%) : 1 p.a.
Frekuensi Penetapan Nilai Unit : Harian
Tolok Ukur : 50% JCI + 50% (80% HSBC BI + 20% JIBOR)
Kustodian : Deutsche Bank AG
NAV per unit (Rp) : 1,387.72 31-Oct-17
12 Bulan Tertinggi (Rp) : 1,508.57 9-May-17
Terendah (Rp) : 1,336.58 17-May-17
TUJUAN INVESTASI KEBIJAKAN INVESTASI
Aset %
Efek Bersifat Ekuitas 35-65
Surat Berharga/Obligasi 0-65
Instrumen Pasar Uang 0-65
KOMENTAR PASAR INVESTASI ALOKASI ASET INVESTASI
Aset %
Efek Bersifat Ekuitas 47.02
Surat Berharga/Obligasi 44.69
Instrumen Pasar Uang 8.29
LIMA BESAR ASET DIURUTKAN BERDASARKAN ABJAD
Aset
Bank Central Asia Tbk. PT Goverment Bonds
Telekomunikasi Indonesia Tbk. PT
PERGERAKAN NILAI UNIT (NAB) KINERJA BULANAN (YoY)
KINERJA KUMULATIF (%)
1-BLN 3-BLN 6-BLN YTD 1-THN *3-THN *5-THN *SI
Subdana -0.27 1.70 -7.57 -2.15 -5.81 10.18 N/A 9.68
Tolok Ukur 0.42 2.57 5.01 11.87 9.68 7.68 N/A 7.67
SI : Sejak Peluncuran * : Disetahunkan
PT Asuransi Cigna
Fund Factsheet
CIGNA BALANCED DYNAMIC FUND
Jenis Subdana : CAMPURAN
31 Oktober 2017
Informasi lebih lanjut, harap menghubungi konsultan keuangan, relationship manager atau kunjungi www.cigna.co.id PT Asuransi Cigna (Cigna Indonesia), sebuah perusahaan asuransi jiwa yang
terdaftar dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) didirikan pada tahun 1990, dan kini telah tumbuh dan berkembang menjadi salah satu perusahaan asuransi terkemuka di Indonesia. Pada akhir tahun 2016, Cigna Indonesia membukukan pencapaian rasio tingkat solvabilitas, atau disebut RBC (Risk Based Capital) sebesar 637% dan aset sebesar Rp. 1,75 triliun. Produk Asuransi Unitlink dipasarkan oleh Cigna sejak tahun 2006. Sejalan dengan perkembangannya, Cigna Indonesia telah menerima sejumlah penghargaan dari berbagai institusi dan majalah bisnis di Indonesia. Penghargaan tersebut membuktikan komitmen Cigna Indonesia untuk menjadi organisasi yang customer centric dan senantiasa memberikan produk serta pelayanan terbaik bagi nasabah. Untuk informasi lebih lanjut kunjungi www.cigna.co.id
Memberikan tingkat pengembalian optimal melalui aset alokasi yang dinamis pada berbagai jenis instrumen ekuitas dan surat utang pemerintah Indonesia.
INVESTASI MELALUI UNIT LINK MENGANDUNG RISIKO. KINERJA MASA LALU TIDAK MENCERMINKAN KINERJA MASA DATANG. CALON INVESTOR WAJIB MEMBACA DAN MEMAHAMI BROSUR SEBELUM MEMUTUSKAN UNTUK BERINVESTASI MELALUI UNIT LINK.
DISCLAIMER:
Cigna Balanced Dynamic Fund adalah salah satu pilihan jenis investasi dari produk unit link yang ditawarkan oleh PT. Asuransi Cigna dan bukan merupakan produk deposito, simpanan atau produk serupa lainnya. Laporan ini disiapkan oleh PT. Asuransi Cigna dan hanya digunakan sebagai informasi saja. Laporan ini bukan merupakan suatu penawaran penjualan atau permohonan pembelian. Investasi pada produk unit link mengandung risiko, termasuk namun tidak terbatas pada risiko politik, risiko perubahan peraturan pemerintah atau perundang-undangan lainnya, risiko perubahan tingkat suku bunga, risiko likuiditas, risiko kredit, risiko perubahan nilai ekuitas dan risiko perubahan nilai tukar mata uang. Kinerja investasi tidak dijamin, nilai unit dan hasil investasi dapat bertambah atau berkurang. Kinerja masa lalu bukan merupakan jaminan untuk kinerja masa depan.
Inflasi pada bulan Oktober tercatat sebesar 0.01%, lebih rendah dibandingkan dengan bulan
sebelumnya. Kontrol ketat atas harga bahan pangan dan tidak adanya kenaikan harga yang diadministrasikan oleh pemerintah menjadi pendorong utama inflasi yang rendah. Indonesia mencatatkan surplus perdagangan sebesar USD 1.76 milyar pada bulan September, dengan
pertumbuhan ekspor sebesar 17.3% dan impor 15.1%. PDB Indonesia tumbuh 5.06% YoY Q3 2017, sedikit lebih tinggi dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya. Indeks
BINDO sebagai proksi pasar obligasi Indonesia melemah -1.25% MoM pada bulan Oktober. Pelemahan tersebut merupakan yang pertama setelah 10 bulan penguatan berturut-turut.
Meningkatnya optimisme mengenai perekonomian AS tercermin dari laba emiten AS Q3 yang didorong oleh perusahaan konstruksi. Pelemahan pasar obligasi juga disebabkan oleh
ketidakpastian mengenai siapa pemimpin The Fed selanjutnya. Investor asing menjadi salah satu factor penyebab pelemahan pasar obligasi di bulan Oktober dengan penjualan bersih tercatat
sebesar IDR 23.17 trilliun.
-10.00%