• Tidak ada hasil yang ditemukan

Makalah sistem pemerinta han Indonesia

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Makalah sistem pemerinta han Indonesia"

Copied!
27
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Indonesia merupakan sebuah negara yang memiliki sitem pemerintahan presidensil. Sistem pemerintahan mempunyai sistem dan tujuan untuk menjaga suatu kestabilan negara itu. Namun di beberapa negara sering terjadi tindakan separatisme karena sistem pemerintahan yang dianggap memberatkan rakyat ataupun merugikan rakyat.

Secara luas, sistem pemerintahan itu menjaga kestabilan masyarakat, menjaga tingkah laku kaum mayoritas maupun minoritas, menjaga fondasi pemerintahan, menjaga kekuatan politik, pertahanan, ekonomi, keamanan sehingga menjadi sitem pemerintahan yang kontiniu dan demokrasi dimana seharusnya masyarakat bisa ikut turut andil dalam pembangunan sistem pemerintahan tersebut. Hingga saat ini hanya sedikit negara yang bisa mempraktikkan sistem pemerintahan itu secara menyeluruh.

Secara sempit, Sistem pemerintahan hanya sebagai sarana kelompok untuk menjalankan roda pemerintahan guna menjaga kestabilan negara dalam waktu relatif lama dan mencegah adanya perilaku reaksioner maupun radikal dari rakyatnya itu sendiri.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa pengertian Sistem Pemerintahan?

2. Bagaimana Sistem Pemerintahan di Indonesia?

3. Apa saja Hak dan Kewajiban Lembaga-lembaga Negara Indonesia?

(2)

1.3 Tujuan

1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan Sistem Pemerintahan 2. Untuk mengetahui Sistem Pemerintahan di Indonesia

3. Untuk mengetahui Hak dan Kewajiban Lembaga-lembaga Negara Indonesia 4. Untuk mengetahui kendala yang dihadapi dalam sistem pemerintahan Indonesia 5. Untuk mengetahui solusi dalam menghadapi kendala sistem pemerintahan Indonesia

1.4 Batasan Masalah

(3)

BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Sistem Pemerintahan

Istilah sistem pemerintahan berasal dari gabungan dua kata system dan pemerintahan. Kata system merupakan terjemahan dari kata system (bahasa Inggris) yang berarti susunan, tatanan, jaringan, atau cara. Sedangkan Pemerintahan berasal dari kata pemerintah, dan yang berasal dari kata perintah. kata-kata itu berarti:

a. Perintah adalah perkataan yang bermakna menyuruh melakukan sesuatau

b. Pemerintah adalah kekuasaan yang memerintah suatu wilayah, daerah, atau, Negara. c. Pemerintahan adalaha perbuatan, cara, hal, urusan dalam memerintah

Maka dalam arti yang luas, pemerintahan adalah perbuatan memerintah yang dilakukan oleh badan-badan legislative, eksekutif, dan yudikatif di suatu Negara dalam rangka mencapai tujuan penyelenggaraan negara. Dalam arti yang sempit, pemerintahan adalah perbuatan memerintah yang dilakukan oleh badan eksekutif beserta jajarannya dalam rangka mencapai tujuan penyelenggaraan negara.

Sistem pemerintahan diartikan sebagai suatu tatanan utuh yang terdiri atas berbagai komponen pemerintahan yang bekerja saling bergantungan dan mempengaruhi dalam mencapai tujuan dan fungsi pemerintahan. Kekuasaan dalam suatu Negara menurut Montesquieu diklasifikasikan menjadi tiga, yaitu Kekuasaan Eksekutif yang berarti kekuasaan menjalankan undang-undang atau kekuasaan menjalankan pemerintahan; Kekuasaan Legislatif yang berarti kekuasaan membentuk undang-undang; dan Kekuasaan Yudikatif yang berati kekuasaan mengadili terhadap pelanggaran atas undang-undang. Komponen-komponen tersebut secara garis besar meliputi lembaga eksekutif, legislative dan yudikatif. Jadi, system pemerintahan negara menggambarkan adanya lembaga-lembaga negara, hubungan antar lembaga negara, dan bekerjanya lembaga negara dalam mencapai tujuan pemerintahan negara yang bersangkutan.

(4)

dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, serta ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan social.

2.2 Sistem Pemerintahan Indonesia

Menurut Pasal 1 ayat 1, Indonesia adalah Negara Kesatuan yang berbentuk Republik. Menurut Undang-Undang Dasar 1945, kedaulatan berada di tangan rakyat, dan dilaksanakan menurut UUD. Sistem pemerintahannya yaitu negara berdasarkan hukum (rechsstaat). Dengan kata lain, penyelenggara pemerintahan tidak berdasarkan pada kekuasaan lain (machsstaat). Dengan berlandaskan pada hukum ini, maka Indonesia bukan negara yang bersifat absolutisme (kekuasaan yang tidak terbatas). Semenjak lahirnya reformasi pada akhir tahun 1997, negara Indonesia telah terjadi perubahan sistem pemerintahan Indonesia, yaitu dari pemerintahan yang sentralistik menjadi desentralisasi atau otonomi daerah.

Sistem pemerintahan negara Indonesia dapat diartikan dalam dua bagian, yaitu dalam arti sempit dan dalam arti luas. Dalam arti sempit pemerintahan terdiri dari lembaga eksekutif saja, yaitu :

1. Tingkat pusat. Meliputi presiden dan wakil presiden, menteri-menteri dan instansi yang berada dalam ruang lingkupnya.

2. Tingkat daerah meliputi :

a. Provinsi terdiri dari gubernur dan wakil gubernur

b. Kota dan kabupaten dipimpin oleh walikota dan wakil walikota atau bupati dan wakil bupati, dibantu oleh dinas-dinas, camat, lurah atau kepala desa, serta rw, rt.

Sedangkan dalam arti luas meliputi semua alat kelengkapan negara, yaitu MPR, DPR, DPD, Presiden dan Wapres, BPK, MA, MK, KY, dan lembaga khusus (KPK, KPU, dan Bank Sentral)

(5)

Sistem pemerintahan didunia saat ini terdiri dari Presidensiil dan Parlementer. Terdapat beberapa perbedaan antara kedua sistem itu. Pada sistem presidensiil fokus

kekuasaan ada pada presiden, sedangkan negara yang menganut parlementer fokus kekuasaan ada pada parlemen, bukan pada Presiden atau Perdana Menteri.

Di Indonesia alat kelengkapan negara terdiri dari :

1. Eksekutif, yaitu lembaga negara yang mengelolah lembaga pemerintahan baik dalam tingkat pusat maupun tingkat daerah. Pada tingkat pusat dikepalai oleh Presiden dan wapres.

Sedangkat tingkat provinsi oleh gubernur dan wagub, untuk tungkat berikutnya pemerintahan kota dipimpin oleh walikota dan wawako serta kabupaten oleh bupati dan wabub. Tugas pokok dari lembaga ini adalah melaksanakan pemerintahan.

2. Legislatif yang meliputi DPR, DPRD provinsi, DPRD kota/kabupaten serta DPD. DPR dan DPD dipilih melalui parpol dalam pemilu, sedangkan DPD dipilih melalui nonparpol dan non militer dalam pemilu. Tugas pokok DPR adalah membuat UU bersama dengan pemerintah, sedangkan DPD mengajukan RUU kedaeraan untuk dibahas bersama DPR.

3.. Yudikatif. Lembaga yudikatif terdiri dari MA, MK, dan KY. Setiap lembaga-lembaga itu memiliki fungsi masing-masing sesuai UU. MA berfungsi mengadili perkara pada tingkat kasasi dan menguji produk hukum dibawah UU. Sedangkan MK memiliki fungsi menguju produk hukum diatas UU dan membubarkan parpol. Sementara KY berguna untuk

menentukan calon hakim agung.

4. BPK adalah lembaga yang berwenang mengaudit kondisi keuangan negara. Hasil pengawasan ini akan dilaporkan kepada DRP untuk dipelajari.

Dalam pemerintahan RI jika presiden mangkat atau berhalangan maka wapres yang menggantikannya. Tetapi jika keduanya berhalangan atau mangkat maka terdapat 3 menteri yang harus menggantikanya secara bersamaan, yaitu mendagri, menlu, dan menhankam dalam tenggang waktu diatur oleh UU. Masa jabat seorang presiden atau wakil presiden adalah 5 tahun atau 1 periode. Baik presiden maupun wapres dapat dipilih kembali untuk masa jabat yang sama juga hanya untuk 1 periode. Jadi, presiden dan wapres dapat memangku jabatan yang sama untuk 2 periode.

(6)

2.3.1. EKSEKUTIF

Tugas dan wewenang Presiden

1. Menjalankan pemerintahannya sesuai dengan UUD dan UU.

2. memastikan apakah jajaran pemerintahannya temasuk kepolisian dan kejaksaan telah patuh kepada UUD dan UU itu.

3. Memegang kekuasaan pemerintahan menurut UUD

4. Memegang kekuasaan yang tertinggi atas Angkatan Darat,Angkatan Laut, danAngkatanUdara 5. Mengajukan Rancangan Undang-Undang kepada Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).Presiden

melakukan pembahasan dan pemberian persetujuan atas RUU bersama DPR serta mengesahkan RUU menjadi UU.

6. Menetapkan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (dalam kegentingan yang memaksa)

7. Menetapkan Peraturan Pemerintah

8. Mengangkat dan memberhentikan menteri-menteri

9. Menyatakan perang, membuat perdamaian dan perjanjian dengan negara lain dengan persetujuan DPR

10. Membuat perjanjian internasional lainnya dengan persetujuan DPR 11. Menyatakan keadaan bahaya

12. Mengangkat duta dan konsul. Dalam mengangkat duta, Presiden memperhatikan pertimbangan DPR

13. Menerima penempatan duta negara lain dengan memperhatikan pertimbangan DPR. 14.Memberi grasi, rehabilitasi dengan memperhatikan pertimbangan Mahkamah Agung 15. Memberi amnesti dan abolisi dengan memperhatikan pertimbangan DPR

16. Memberi gelar, tanda jasa, dan tanda kehormatan lainnya yang diatur dengan UU 17.Meresmikan anggota Badan Pemeriksa Keuangan yang dipilih oleh DPR dengan

memperhatikan pertimbangan Dewan Perwakilan Daerah ( DPD )

18. Menetapkan hakim agung dari calon yang diusulkan oleh Komisi Yudisial dan disetujui DPR 19. Menetapkan hakim konstitusi dari calon yang diusulkan Presiden, DPR, dan Mahkamah

Agung

20. Mengangkat dan memberhentikan anggota Komisi Yudisial dengan persetujuan DPR.

Tanggungjawab Presiden

1. Didorong untuk memperkuat konstitusi yang menjadi kontrak sosial seluruh lapisan

(7)

masyarakat, bahwa pemerintahannya tunduk dibawah konstitusi UUD 1945 ( Hasil Amandemen ).

2. Membangun sebuah suksesi dengan terus menjaga kontinuitas kekuasaan partai berkuasa, dengan memperhatikan konstitusi maupun landasan ideology pancasila, kedaulatan rakyat dan pemanusiawiannya di nomor satukan.

Fungsi presiden sebagai kepala Negara

1. Memegang kekuasaan tertinggi atas Angkatan Darat, Angkatan Udara, dan Angkatan Laut. 2. Menyatakan perang, membuat perdamaian dan perjanjian dengan negara lain dengan

persetujuan DPR.

3. Dalam membuat perjanjian lainnya yang menimbulkan akibat luas dan mendasar bagi kehidupan rakyat yang terkait dengan beban keuangan negara, dan / atau mengharuskan perubahan atau pembentukan UU harus dengan persetujuan DPR.

4. Menyatakan kondisi bahaya, Ketentuan dan akibat kondisi bahaya ditetapkan dengan UU. 5. Mengangkat Duta dan Konsul, Dalam mengangkat Duta, memperhatikan pertimbangan DPR. 6. Menerima penempatan duta negara lain dengan memperhatikan pertimbangan DPR.

7. Memberi grasi dan rehabilitasi dengan memperhatikan pertimbangan Mahkamah Agung (MA).

8. Memberi abolisi dan amnesti dengan memperhatikan pertimbangan DPR.

9. Memberi gelar, tanda jasa dan lain-lain tanda kehormatan yang diatur dengan Hukum. 10. Membentuk dewan pertimbangan yang bertugas member nasehat dan pertimbangan kepada

Presiden, yang selanjutnya diatur dengan Undang-Undang.

11. Membahas Rancangan Undang-Undang untuk mendapatkan persetujuan bersama DPR. 12. Mengkonfirmasi Rancangan Undang-Undang yang telah disetujui bersama DPR untuk

menjadi UU.

13. Dalam hal lkhwal kegentingan memaksa, Presiden berhak menetapkan Peraturan Pemerintah sebagai pengganti UU.

14. Mengajukan RUU APBN untuk dibahas bersama DPR dengan memperhatikan pertimbangan DPD.

15. Meresmikan anggota Badan Pemeriksa Keuangan yang telah dipilih oleh DPR atas dasar pertimbangan DPD.

16. Menetapkan Calon Hakim Agung yang diusulkan Komisi Yudisial dan telah mendapat persetujuan DPR untuk menjadi Hakim Agung.

(8)

18. Menetapkan dan mengajukan anggota hakim konstitusi.

Kewenangan dan Kekuasaan Presiden

1. Menetapkan dan mengajukan anggota dari hakim konstintusi.

2. Mengangkat duta dan konsul untuk negara lain dengan pertimbangan DPR. 3. Menerima duta dari negara lain dengan pertimbangan DPR.

4. Memberikan Grasi dan Rehabilitasi dengan pertimbangan dari MA / Mahkamah Agung. 5. Memberikan Amnesti dan Abolisi Rehabilitasi dengan pertimbangan dari DPR.

6. Memegang kekuasaan tertinggi atas AU / Angkatan Udara, AD / Angkatan Darat dan AL / Angkatan Laut.

7. Menyatakan keadaan bahaya yang syarat-syaratnya ditetapkan oleh Undang-Undang 8. Menyatakan perang dengan negara lain, damai dengan negara lain dan perjanjian dengan

negara lain dengan persetujuan DPR.

9. Membuat perjanjian yang menyangkut hajat hidup orang banyak, mempengaruhi beban keuangan negara dan atau mengharuskan adanya perubahan / pembentukan Undang-Undang harus dengan persetujuan DPR.

10. Memberi gelar, tanda jasa, tanda kehormatan dan sebagainya yang diatur oleh UU. 11. Menetapkan calon Hakim Agung yang diusulkan oleh KY / Komisi Yudisial dengan

persetujuan DPR.

Kewajiban dan Hak Presiden

1. Memegang kekuasaan pemerintahan menurut UUD ( Pasal 4 ayat 1 ) 2. Berhak mengajukan RUU kepada DPR ( Pasal 5 ayat 1 )

3. Menetapkan peraturan pemerintahan ( Pasal 5 ayat 2 )

4. Memegang teguh UUD dan menjalankan segala UU dan peraturannya dengan selurus-lurusnya serta berbakti kepada Nusa dan Bangsa ( Pasal 9 ayat 1 )

5. Memegang kekuasaan yang tertinggi atas AD, AL dan AU ( Pasal 10 )

6. Menyatakan perang, membuat perdamaian dan perjanjian dengan Negara lain dengan persetujuan DPR ( Pasal 11 ayat 1 )

7. Membuat perjanjian internasional lainnya, dengan persetujuan DPR ( pasal 11 ayat 2 ) 8. Menyatakan keadaan bahaya ( Pasal 12 )

9. Mengangkat duta dan konsul ( Pasal 13 ayat 1 ). Dalam mengangkat duta, Presiden memperhatikan pertimbangan DPR ( Pasal 13 ayat 2 )

10. Menerima penempatan duta Negara lain dengan memperhatikan pertimbangan DPR ( Pasal 13 ayat 3 )

(9)

12. Memberi amnesti dan abolisi dengan memperhatikan pertimbangan DPR ( Pasal 14 ayat 2 ) 13. Memberi gelar, tanda jasa, dan lain-lain tanda kehormatan yang diatur dalam UU ( pasal 15 ) 14. Membentuk suatu dewan pertimbangan yang bertugas memberikan nasihat dan pertimbangan

kepada presiden ( Pasal 16 )

15. Pengangkatan dan pemberhentian menteri-menteri ( pasal 17 ayat 2 )

2.3.2 LEGISLATIF A. DPR

Tugas dan Wewenang Dewan Perwakilan Rakyat ( DPR )

1. Membentuk undang-undang yang dibahas dengan Presiden untuk mendapat persetujuan bersama

2. Membahas dan memberikan atau tidak memberikan persetujuan terhadap Peraturan Pernerintah Pengganti Undang-Undang

3. Menerima dan membahas usulan Rancangan UndangUndang yang diajukan oleh DPD yang berkaitan dengan bidang otonomi daerah, hubungan pusat dan daerah, pembentukan, pemekaran, dan penggabungan daerah, pengelolaan sumber daya alam dan sumber daya ekonomi Iainnya, serta yang berkaitan dengan perimbangan keuangan pusat dan daerah dan mengikut sertakan dalam pembahasannya dalam awal pembicaraan tingkat I

4. Mengundang DPD pntuk melakukan pembahasan rancangan undang-undang yang diajukan oleh DPR maupun oleh pemerintah sebagaimana dimaksud pada huruf c, pada awal pembicaraan tingkat I

5. Memperhatikan pertimbangan DPD atas Rancangan Undang-Undang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara dan Rancangan Undang-Undà ng yang berkaitan dengan pajak, pendidikan, dan agama dalam awal pembicaraan tingkat I

6. Menetapkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara bersama Presiden dengan memperhatikan pertimbangan DPD

(10)

alam dan sumber daya ekonomi lainnya, pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara, pajak, pendidikan, dan agama

8. Memilih anggota Badan Pemeriksa Keuangan dengan memperhatikan pertimbangan DPD

9. Membahas dan menindaklanjuti hasil pemeriksaan atas pertanggungjawaban keuangan negara yang disampaikan oleh Badan Pemeriksa Keuangan

10. Mengajukan, memberikan persetujuan, pertimbangan/konsultasi, dan pendapat 11. Menyerap, menghimpun, menampung dan menindaklanjuti aspirasi masyarakat 12. Melaksanakan tugas dan wewenang lainnya yang ditentukan dalam

Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dan undang-undang.

Hak-Hak Anggota DPR RI

1. Mengajukan rancangan undang-undang 2. Mengajukan pertanyaan

3. Menyampaikan usul dan pendapat 4. Memilih dan dipilih

5. Membela diri 6. Imunitas 7. Protokoler

8. Keuangan dan administrative

Kewajiban Anggota DPR RI

1. Mengamalkan Pancasila

2. Melaksanakan Undang Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945 dan mentaati segala peraturan perundang-undangan

3. Melaksanakan kehidupan demokrasi dalam penyelenggaraan pemerintah 4. Mempertahankan dan memelihara kerukunan nasional dan keutuhan negara

kesatuan Republik Indonesia

(11)

6. Menyerap,menghimpun,menampung,dan menindaklanjuti aspirasi masyarakat 7. Mendahulukan kepentingan negara di atas kepentingan pribadi,kelompok dan

golongan

8. Memberikan pertanggungjawaban secara moral dan politis kepada pemilih dan daerah pemilihannya

9. Mentaati kode etik dan Peraturan Tata tertib DPR

10. Menjaga etika dan norma dalam hubungan kerja dengan lembaga yang terkait.

Fungsi Anggota DPR RI

1. Legislasi

Fungsi legislasi dilaksanakan sebagai perwujudan DPR selaku pemegang kekuasaan membentuk undang-undang.

2. Anggaran

Fungsi anggaran dilaksanakan untuk membahas dan memberikan persetujuan atau tidak memberikan persetujuan terhadap rancangan undang-undang tentang APBN yang diajukan oleh Presiden.

3. Pengawasan

Fungsi pengawasan dilaksanakan melalui pengawasan atas pelaksanaan undang-undang dan APBN.

B. MPR

Tugas dan wewenang Majelis Permusyawaratan Rakyat ( MPR )

1. Mengubah dan menetapkan UUD

2. Memutuskan usul DPR berdasarkan putusan MK untuk memberhentikan p-residen dan wakilnya dalam masa jabatanya dan wakil presiden diberi kesempatan untuk menyampaikan alasannya didalam siding

(12)

4. memutuskan usul Dewan Perwakilan Rakyat berdasarkan putusan Mahkamah Konstitusi untuk

5. memberhentikan Presiden dan Wakil Presiden dalam masa jabatannya setelah

Presiden dan/atau Wakil Presiden diberi kesempatan untuk menyampaikan penjelasan untuk menyampaikan penjelasan dalam Sidang Paripurna Majelis;

6. melantik Wakil Presiden menjadi Presiden apabila Presiden mangkat, berhenti, diberhentikan, atau tidak dapat melaksanakan kewajibannya dalam masa jabatannya; 7. memilih dan melantik Wakil Presiden dari dua calon yang diajukan Presiden apabila

terjadi kekosongan jabatan Wakil Presiden dalam masa jabatanya selambat-lambatnya dalam waktu enam puluh hari;

8. memilih dan melantik Presiden dan Wakil Presiden apabila keduanya berhenti secara bersamaan dalam masa jabatannya, dari dua paket calon Presiden dan Wakil Presiden yang diusulkan oleh partai politik atau gabungan partai politik yang paket calon Presiden dan Wakil Presidennya meraih suara terbanyak pertama dan kedua dalam pemilihan umum sebelumnya sampai habis masajabatanya.

Hak-hak Anggota MPR RI

1. mengajukan usul pengubahan pasal Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945

2. menentukan sikap dan pilihan dalam pengambilan keputusan

3. memilih dan dipilih

4. membela diri

5. imunitas

6. Protokoler, dan

7. keuangan dan administratif.

Kewajiban Anggota MPR RI

1. memegang teguh dan mengamalkan Pancasila

2. melaksanakan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dan menaati peraturan perundang-undangan

(13)

4. mendahulukan kepentingan negara di atas kepentingan pribadi, kelompok, dan golongan.

5. melaksanakan peranan sebagai wakil rakyat dan wakil daerah.

Fungsi Anggota MPR RI

1. Berfungsi untuk memilih Presiden dan Wakil Presiden yang baik, jujur, dan adil. 2. Berfungsi untuk mengubah atau mengganti Presiden yang tidak adil dalam

menjalankan tugasnya.

C. DPD

Tugas Dewan Perwakilan Daerah ( DPD )

1. dapat mengajukan kepada DPR rancangan undang-undang yang berkaitan dengan otonomi daerah, hubungan pusat dan daerah, pembentukan dan

pemekaran serta penggabungan daerah, pengelolaan sumber daya alam dan sumber daya ekonomi lainnya,serta yang berkaitan dengan perimbangan keuangan pusat dan daerah.

2. ikut membahas bersama DPR dan Presiden rancangan undang-undang yang berkaitan dengan hal sebagaimana dimaksud dalam penjelasan diatas

3. ikut membahas bersama DPR dan Presiden rancangan undang-undang yang diajukan oleh Presiden atau DPR.

4. memberikan pertimbangan kepada DPR atas rancangan undang-undang tentang APBN dan rancangan undang-undang yang berkaitan dengan pajak, pendidikan, dan agama.

5. dapat melakukan pengawasan atas pelaksanaan undang-undang mengenai otonomi daerah, pembentukan, pemekaran, dan penggabungan daerah, hubungan pusat dan daerah, pengelolaan sumber daya alam, dan sumber daya ekonomi lainnya,

pelaksanaan APBN, pajak, pendidikan, dan agama.

(14)

lainnya, pelaksanaan undang-undang APBN, pajak, pendidikan, dan agama kepada DPR sebagai bahan pertimbangan untuk ditindaklanjuti.

Wewenang Dewan Perwakilan Daerah ( DPD )

1. Dapat mengajukan ke DPR RUU yang terkait dengan otonomi daerah, hubungan pusat dan daerah, pembentukan dan pemerkaran serta penggabungan daerah, pengelolaan sumber daya alam dan sumber daya ekonomi lainnya dan pertimbangan keuangan pusat dan daerah.

2. Ikut membahas RUU yang terkait dengan otonomi daerah, hubungan pusat dan daerah, pembentukan dan pemekaran serta penggabungan daerah, pengelolaan sumber daya alam dan sumber daya ekonomi lainnya dan pertimbangan keuangan pusat dan daerah.

3. Memberi pertimbangan kepada DPR atas RUU PABN dan RUU yang terkait dengan pajak, pendidikan dan agama.

4. Melakukan pengawasan atas pelaksanaan UU yang terkait otonomi daerah, hubungan pusat dan daerah, pembentukan dan pemekaran serta penggabungan daerah, pengelolaan sumber daya alam dan sumber daya ekonomi lainnya dan pertimbangan keuangan pusat dan daerah serta menyampaikan hasil pengawasan kepada DPR.

5. Menerima hasil pemeriksaan keuangan dari BPK.

6. Memberikan pertimbangan kepada DPR mengenai pemilihan anggota BPK.

Hak-Hak Anggota DPD RI 1. Menyampaikan usul dan pendapat 2. Memilih dan dipilih

3. Membela diri 4. Imunitas 5. Protokoler, dan

6. Keuangan dan Administratif

Kewajiban Anggota DPD RI

1. Mengamalkan Pancasila

2. Melaksanakan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dam menaati segala peraturan perundang-undangan

3. Melaksanakan kehidupan demokrasi dalam penyelenggaraan pemerintahan

(15)

5. Memperhatikan upaya peningkatan kesejahteraan rakyat

6. Menyerap, menghimpun, menampung, dan menindaklanjuti aspirasi masyarakat dan daerah

7. Mendahulukan kepentingan negara di atas kepentingan pribadi, kelompok dan golongan

8. Memberikan pertanggungjawaban secara moral dan politis kepada pemilih dan daerah pemilihannya

9. Menaati kode etik dan peraturan tata tertib DPD, dan 10. Menjaga etika dan norma adat daerah yang diwakilinya 2.3.3 Yudikatif

A. KY (Komisi Yudisial)

Tugas Komisi Yudisial ( KY )

1. Mengusulkan calon hakim agung kepada DPR untuk mendapat kan persetujuan dan selanjut nya ditetapkan sebagai hakim agung oleh presiden

2. Mengusulkan pengangkatan Hakim Agung 3. Melakukan pendaftaran calon Hakim Agung 4. Melakukan seleksi terhadap Calon Hakim Agung 5. Menetapkan calon Hakim Agung

6. Mengajukan Calon Hakim Agung ke DPR

7. Menjaga dan menegakkan kehormatan, kleluhuran martabat, serta perilaku hakim.

Wewenang Komisi Yudisial ( KY )

1. Memutuskan pengangkatan hakim agung

2. Mempunyai wewenang lain dalam rangka menegakkan kehormatan,keluhuran,martabat serta perilaku hukum.  Tugas dan Wewenang Mahkamah Agung ( MA )

1. Berwenang mengadili pada tingkat kasasi, menguji peraturan perundang-undangan dibawah Undang-Undang, dan mempunyai wewenang lainnya yang diberikan olehUndang-Undang

(16)

3. Memberikan pertimbangan dalam hal Presiden membergrasi dan rehabilitasi. 4. Mengawasi dan memimpin jalannya perelihan pemerintahan pada seluruh tingkat

pengadilan

5. Menguji secara meteril perundang undangan dibawah UU.

B. MA (Mahkamah Agung)

Fungsi Anggota Mahkamah Agung ( MA )

Fungsi Peradilan

1. Sebagai Pengadilan Negara Tertinggi, Mahkamah Agung merupakan pengadilan kasasi yang bertugas membina keseragaman dalam penerapan hukum melalui putusan kasasi dan peninjauan kembali menjaga agar semua hukum dan undang-undang diseluruh wilayah negara RI diterapkan secara adil, tepat dan benar.

2. Disamping tugasnya sebagai Pengadilan Kasasi, Mahkamah Agung berwenang memeriksa dan memutuskan pada tingkat pertama dan terakhir

3. Erat kaitannya dengan fungsi peradilan ialah hak uji materiil, yaitu wewenang menguji/menilai secara materiil peraturan perundangan dibawah Undang-undang tentang hal apakah suatu peraturan ditinjau dari isinya (materinya) bertentangan dengan peraturan dari tingkat yang lebih tinggi (Pasal 31 Undang-undang Mahkamah Agung Nomor 14 Tahun 1985).

Fungsi Pengawasan

(17)

2. Mahkamah Agung juga melakukan pengawasan, terhadap pekerjaan pengadilan dan tingkah laku para Hakim dan para pejabat pengadilan dalam menjalankan tugas yang berkaitan dengan pelaksanaan tugas pokok kekuasaan, Kehakiman, yakni dalam hal Menerima, memeriksa, mengadili, dan menyelesaikan setiap perkara yang diajukan kepadanya dan menerima keterangan tentang hal-hal yang bersangkutan dengan teknis peradilan serta memberi peringatan, teguran dan petunjuk yang diperlukan tanpa mengurangi Kebebasan Hakim ( Pasal 32 Undang-Undang Mahkamah Agung Nomor 14 Tahun 1985 ).

Fungsi Mengatur

1. Mahkamah Agung dapat mengatur lebih lanjut hal-hal yang diperlukan bagi kelancaran penyelenggaraan peradilan apabila terdapat hal-hal yang belum cukup diatur dalam Undang-undang tentang Mahkamah Agung sebagai pelengkap untuk mengisi kekurangan atau kekosongan hukum yang diperlukan bagi kelancaran penyelenggaraan peradilan (Pasal 27 Undang-undang No.14 Tahun 1970, Pasal 79 Undang-undang No.14 Tahun 1985).

2. Mahkamah Agung dapat membuat peraturan acara sendiri bilamana dianggap perlu untuk mencukupi hukum acara yang sudah diatur Undang-undang

Fungsi Nasehat

1. Mahkamah Agung memberikan nasihat-nasihat atau pertimbangan-pertimbangan dalam bidang hukum kepada Lembaga Tinggi Negara lain (Pasal 37 Undang-undang Mahkamah Agung No.14 Tahun 1985). Mahkamah Agung memberikan nasihat kepada Presiden selaku Kepala Negara dalam rangka pemberian atau penolakan grasi (Pasal 35 Undang-undang Mahkamah Agung No.14 Tahun 1985). Selanjutnya Perubahan Pertama Undang-undang Dasar Negara RI Tahun 1945 Pasal 14 Ayat (1), Mahkamah Agung diberikan kewenangan untuk memberikan pertimbangan kepada Presiden selaku Kepala Negara selain grasi juga rehabilitasi. Namun demikian, dalam memberikan pertimbangan hukum mengenai rehabilitasi sampai saat ini belum ada peraturan perundang-undangan yang mengatur pelaksanaannya

(18)

Kekuasaan Kehakiman. (Pasal 38 Undang-undang No.14 Tahun 1985 tentang Mahkamah Agung).

Fungsi Administratif

1. Badan-badan Peradilan (Peradilan Umum, Peradilan Agama, Peradilan Militer dan Peradilan Tata Usaha Negara) sebagaimana dimaksud Pasal 10 Ayat (1) Undang-undang No.14 Tahun 1970 secara organisatoris, administrative dan finansial sampai saat ini masih berada dibawah Departemen yang bersangkutan, walaupun menurut Pasal 11 (1) Undang-undang Nomor 35 Tahun 1999 sudah dialihkan dibawah kekuasaan Mahkamah Agung.

2. Mahkamah Agung berwenang mengatur tugas serta tanggung jawab, susunan organisasi dan tata kerja Kepaniteraan Pengadilan (Undang-undang No. 35 Tahun 1999 tentang Perubahan Atas Undang-undang No.14 Tahun 1970 tentang Ketentuan-ketentuan Pokok Kekuasaan Kehakiman).

Fungsi Lain-lain

1. Selain tugas pokok untuk menerima, memeriksa dan mengadili serta menyelesaikan setiap perkara yang diajukan kepadanya, berdasar Pasal 2 ayat (2) Undang-undang Nomor 14 Tahun 1970 serta Pasal 38 Undang-undang Nomor 14 Tahun 1985, Mahkamah Agung dapat diserahi tugas dan kewenangan lain berdasarkan Undang-undang.

Kekuasaan Mahkamah Agung ( MA )

1. memeriksa dan memutus 1) permohonan kasasi;

2) sengketa tentang kewenangan mengadili;

3) permohonan peninjauan kembali putusan Pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap.

2. memberikan pertimbangan dalam bidang hukum baik diminta maupun tidak, kepada Lembaga Tinggi Negara.

3. memberikan nasehat hukum kepada Presiden selaku Kepala Negara untuk pemberian atau penolakan grasi.

(19)

5. melaksanakan tugas dan kewenangan lain berdasarkan Undang-undang.

Dalam Undang-undang Nomor 14 Tahun 1970 tentang Ketentuan-ketentuan Pokok Kekuasaan Kehakiman ditegaskan bahwa :

1. Kekuasaan Kehakiman adalah kekuasaan negara yang merdeka untuk

menyelenggarakan peradilan guna menegakkan hukum dan keadilan berdasarkan Pancasila, demi terselenggaranya negara hukum Republik Indonesia.

2. Penyelenggara Kekuasaan Kehakiman adalah Pengadilan di lingkungan - Peradilan Umum

- Peradilan Agama - Peradilan Militer

- Peradilan Tata Usaha Negara.

3. Mahkamah Agung adalah Pengadilan Tertinggi dan melakukan pengawasan tertinggi atas perbuatan Pengadilan.

4. Untuk memperoleh Hakim Agung yang merdeka, berani mengambil keputusan dan bebas dari pengaruh, baik dari dalam maupun dari luar.

Hak Mahkamah Agung ( MA )

1. berwenang mengadili pada tingkat kasasi, menguji peraturan perundangundangan di bawah undang-undang terhadap undang-undang, dan mempunyai wewenang lainnya yang diberikan oleh undang-undang;

2. mengajukan tiga orang anggota hakim konstitusi

3. memberikan pertimbangan dalam hal presiden memberi grasi dan rehabilitasi.

 Untuk dapat menyelenggarakan kekuasaan dan kewenangan tersebut dengan sebaik-baiknya, Mahkamah Agung melaksanakan hal-hal sebagai berikut :

1. wewenang pengawasan meliputi : 1) jalannya peradilan

(20)

yang menyangkut peradilan

4) pemberian peringatan, tegoran, dan petunjuk yang diperlukan. 2. meminta keterangan dan pertimbangan dari :

1) Pengadilan di semua Lingkungan Peradilan 2) Jaksa Agung

3) Pejabat lain yang diserahi tugas penuntutan perkara pidana.

3. membuat peraturan sebagai pelengkap untuk mengisi kekurangan atau kekosongan hukum yang diperlukan bagi kelancaran jalannya peradilan.

4. mengatur sendiri administrasinya baik mengenai administrasi peradilan maupun administrasi umum.

C. MK (Mahkamah Konstitusi)

Tugas Mahkamah Konstitusi ( MK )

1. Berwenang mengadili pada tingkat pertama dan terakhir yang keputusannya bersifat final untuk menguji Undang-Undang terhadap Undang-Ungang Dasar, memutus sengketa kewenangan lembaga Negara yang kewenangannya diberikan oleh UUD 1945, memutus pembubaran partai politik dan memutus perselisihan tentang hasil Pemilihan Umum.

2. Wajib memberi keputusan atas pendapat Dewan Perwakilan Rakyat mengenai digaan pelanggaran oleh Presiden dan Wakil Presiden Menurut UUD 1945.

Wewenang Mahkamah Konstitusi ( MK )

1. Menguji Undang-Undang terhadap UUD 1945

2. Memutus sengketa kewenangan antara lembaga-lembaga Negara, yang kewenangannya diberikan oleh UUD 1945

3. Memutus pembubaran partai politik

4. Memutus perselisihan tentang hasil Pemilu

(21)

Mahkamah Konstitusi wajib memberikan putusan atas pendapat DPR bahwa Presiden dan/atau Wakil Presiden diduga:

1. Telah melakukan pelanggaran hukum berupa a) penghianatan terhadap negara

b) korupsi c) penyuapan

d) tindak pidana lainnya 2. atau perbuatan tercela, dan/atau

3. tidak lagi memenuhi syarat sebagai Presiden dan/atau Wakil Presiden sebagaimana dimaksud dalam UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

Hak Mahkamah Konstitusi ( MK )

1. Perorangan warga negara Indonesia (untuk pengujian UU) 2. Kesatuan masyarakat hukum adat (untuk pengujian UU) 3. Badan hukum publik atau privat (untuk pengujian UU)

4. Lembaga negara (untuk pengujian UU dan sengketa antar lembaga) 5. Pemerintah (untuk pembubaran partai politik)

6. Peserta pemilihan umum, baik pemilihan umum anggota DPR, DPD, dan DPRD, maupun pemilihan umum Presiden dan Wakil Presiden (untuk perselisihan hasil pemilu)

Fungsi Mahkamah Konstitusi ( MK )

1. menjaga konstitusi guna tegaknya prinsip konstitusionalitas hukum.

2. pengujian undang-undang itu tidak dapat lagi dihindari penerapannya dalam ketatanegaraan Indonesia sebab UUD 1945 menegaskan bahwa anutan sistem bukan lagi supremasi parlemen melainkan supremasi konstitusi.

3. untuk menjamin tidak akan ada lagi produk hukum yang keluar dari koridor konstitusi sehingga hak-hak konstitusional warga terjaga dan konstitusi itu sendiri terkawal konstitusionalitasnyaUntuk menguji apakah suatu undang-undang bertentangan atau tidak dengan konstitusi.

(22)

Dalam melaksanakan tugasnya, Komisi Yudisial berpedoman kepada UU no. 22 Tahun 2004 tentang Komisi Yudisial. Sebagaimana yang tertulis dalam UU tersebut, Komisi Yudisial memiliki tujuan, yaitu :

1. Agar dapat melakukan monitoring secara intensif terhadap penyelenggaraan kekuasaan kehakiman dengan melibatkan unsur-unsur masyarakat

2. Meningkatkan efisiensi dan efektifitas kekuasaan kehakiman baik yang menyangkut rekruitmen hakim agung maupun monitoring perilaku hakim

3. Menjaga kualitas dan konsistensi putusan lembaga peradilan, karena senantiasa diawasi secara intensif oleh lembaga yang benar-benar independen

4. Menjadi penghubung antara kekuasaan pemerintah dan kekuasaan kehakiman untuk menjamin kemandirian kekuasaan kehakiman.

Tugas Badan Pemeriksaan Keuangan ( BPK )

1. Memeriksa tanggungjawab tentang keuangan Negara. Hasil pemeriksaan itu diberitahukan kepada DPR

2. Badan Pemeriksa Keuangan memeriksa semua pelaksanaan APBN a. Memeriksa tanggungjawab pemerintah tentang keuangan Negara b. Memeriksa semua pelaksanaan APBN

c. Pelaksanaan pemerintah dilaksanakan berdasarkan ketentuan-ketentuan UU d. Hasil pemeriksaan BPK diberitahukan kepada DPR

e. Memeriksa tanggung jawab keuangan Negara apakah telah digunakan sesuai yang telah disetujui DPR.

2.3.4 Lembaga yang Bebas dan Mandiri

Wewenang Badan Pemeriksaan Keuangan ( BPK )

1. Menentukan objek pemeriksaan, merencanakan dan melaksanakan

(23)

2. Meminta keterangan dan/atau dokumen yang wajib diberikan oleh setiap orang dan atau unit organisasi yang mengelola keuangan negara.

3. Menetapkan standar pemeriksaan keuangan negara dan kode etik pemeriksaan 4. Menilai dan/atau menetapkan jumlah kerugian Negara

5. Meminta keterangan yang wajib diberikan oleh setiap orang, badan pemerintah atau badan swasta sepanjang tidak bertentangan terhadap undang – undang.

2.4 Kendala Yang Terjadi dalam Sistem Pemerintahan Indonesia

Indonesia adalah salah satu negara yang menganut sistem pemerintahan presidensial. Berbeda dengan sistem kepartaian yang tidak diatur secara tegas oleh konstitusi, UUD 1945 secara tegas dan rinci mengatur sistem pemerintahan yang mengacu pada sistem presidensial.

Sistem pemerintahan di Indonesia dinilai tidak jelas dan tidak konsisten. Indonesia yang selama ini menganut sistem presidensial dianggap tidak sepenuhnya menjalankan sistem tersebut.

Berikut adalah beberapa kendala yang terjadi pada system pemerintahan presidensial Indonesia : 1. Kebijakan Mengurangi Subsidi

Kebijakan yang dilakukan adalah mengurangi subsidi negara Indonesia atau menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) dan kebijakan bantuan langsung tunai kepada rakyat miskin. Akan tetapi bantuan tersebut diberhentikan sampai pada tangan rakyat atau masyarakat yang membutuhkan.

2. Pembuatan kebijakan memakan waktu yang lama karena prosesnya bertele-tele.

Pemerintah Indonesia memiliki sistem birokrasi yang cukup rumit. Meskipun demikian sistem ini sudah sesuai dengan pemerintahan Indonesia yang selalu mengedepankan demokrasi.Tetapi, pihak pemerintah sering mempersulit proses ini dikarenakan suatu kepentingan pribadi dan kelompok yang mau menang sendiri, sehingga kebijakan kebijakan sering sulit dalam proses dan terkadang terhenti di tengah jalan.

3. Masalah Kekurangan Modal

(24)

ekonomi yang dapat dilaksanakan tetapi dapat menyebabkan kesulitan negara tersebut untuk lepas dari kemiskinan. Masalah kemiskinan, keterbelakangan, pengangguran dan kekurangan modal yang terjadi disuatu negara berkembang disebabkan oleh lingkaran yang sulit diputuskan. Lingkaran keterbelakangan dan kemiskinan tersebut adalah pendapatan rendah menyebabkan kemampuan investasi rendah, investasi rendah menyebabkan pemupukan modal rendah, modal rendah menyebabkan produktivitas rendah, produktivitas rendah menyebabkan pendapatan rendah dan seterusnya berputar tanpa terputus. Untuk mengatsi masalah-masalah tersebut, pemeritah harus melakukan suatu program besar sehingga dapat memutuskan lingkaran setan, misalnya melalui peningkatan kualitas SDM atau peningkatan investasi menjadi lebih produktif.

4. Masalah sistem rekrutmen politik

Dalam perekrutan anggota di parlemen, sering terjadi perekrutan yang terkadang hanya dilihat dari sisi popularitasnya saja tanpa memikirkan kualitas. Salah satunya yaitu artis dapat menjadi anggota DPR, padahal masih banyak tokoh lain yang lebih berpengalaman di bidang pemerintahan.

2.5 solusi dalam menghadapi kendala sistem pemerintahan Indonesia

Solusi Yang Ditawarkan

Melihat Permasalahan diatas beberapa alternative Solusi Yang ditawarkan disini adalah :

1. Mengubah Sistem Presidensial menjadi Sistem Parlemen

cenderung sulit dilakukan karena bangsa indonesia traumatis terhadap gagalnya pemerintahan pada tahun 1950 – 1960, selain itu juga sulit mengubahnya karena sudah tercantum secara tegas pada UUD 1945.

2. Mengubah Sistem Kepartaian

Sulit dilakukan karena akan mengkerdilkan Demokrasi, mengingat Indoensia adalah Negara Plural dan Masyarakatnya Multi Ideologi.

(25)

Usulan solusi ini lebih memungkinkan jika dibandingkan dengan pilihan 1 dan 2 karena masih mempertahankan sistem presidensial dan sistem multi partai. Hanya saja jumlah partai di Indonesia yang terlalu banyak ini perlu disederhanakan

4. Menyelenggarakan Pemilu Presiden dan Legislatif secara Bersama-sama (Concurrent Elections)

Solusi ini juga masih memungkinkan, karena Di dalam masyarakat/negara yang menganggap pemilihan presiden lebih penting dibandingkan

pemilihan legislatif, pemilih akan cenderung memilih partai poltitik yang mencalonkan presiden yang didukungnya. Akibatnya partai politik yang mendukung calon presiden terpilih akan memiliki peluang besar untuk memenangkan pemilu legislatif. Dengan demikan mayoritas anggota parlemen berasal dari partai tersebut.

5. Mengatasi Dinasti Poltik yang Merusak Sistem Pemerintahan Indonesia

(26)

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Pemerintahan Indonesia menganut sistem Presidensil, dimana kepala Pemerintahan dan kepala negara dipegang oleh satu orang. Kepala pemerintah dipegang oleh presiden dan pemerintah tidak bertanggung jawab kepada parlemen (legislatif). Menteri bertanggung jawab kepada presiden karena presiden berkedudukan sebagai kepala negara sekaligus kepala pemerintahan.

Sistem pemerintahan negara menggambarkan adanya lembaga-lembaga negara, hubungan antarlembaga negara, dan bekerjanya lembaga negara yang bersangkutan. Tujuan pemerintahan negara pada umumnya didasarkan pada cita-cita negara yang terdapat pada pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 alinea IV.

Dalam ketatanegaraan Indonesia, terdapat 3 pembagian kekuasaan yaitu kekuasaan legislatif, eksekutif dan yudikatif.

 Kekuasaan Legislatif dipegang oleh MPR, DPR, dan DPD

 Kekuasaan eksekutif dipegang oleh Presiden dan Wakil Presiden

 Kekuasaan Yudikatif dipegang oleh MA, MK, dan KY

3.2 Saran

Sistem pemerintahan Indonesia telah menerapkan sistem pemerintahan yang sesuai dengan Undang-Undang Dasar 1945,salah satunya dengan menerapkan

demokrasi.Namun, birokrasi dalam sistem ini masih kurang baik,karena para birokrat yang belum menyadari dan menghayati Pancasila.

(27)

DAFTAR PUSTAKA

www.google.com

http://fhaafhaa.wordpress.com/2013/04/04/masalah-masalah-yang-dihadapi-pemerintah-di-bidang-ekonomi/

http://lenamegawati.blogspot.com/2012/01/normal-0-false-false-false-in-x-none-x.html

http://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_pemerintahan

http://www.triwahyu.web.id/2012/sistem-pemerintahan-indonesia.html http://41707011.blog.unikom.ac.id/sistem-pemerintahan.1ay

Referensi

Dokumen terkait

3.2.2 Data - Data yang Digunakan Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah jumlah bakpia yang di produksi dari 11 Januari 2017 sampai 24 Januari 2017, jumlah permintaan

Saya adalah satu-satunya pengarang/penulis Hasil Kerja ini; Hasil Kerja ini adalah asli; Apa-apa penggunaan mana-mana hasil kerja yang mengandungi hakcipta telah dilakukan secara

OTDR ini dihubungkan ke salah satu ujung sistem fiber optik dengan panjang daerah ukur hingga 250 km, dan digunakan untuk mendapatkan gambaran visual dari redaman serat optik

Berdasarkan data pada table 1 mengenai pendapat responden terhadap prinsip kepastian hukum dalam pelayanan Publik Pemerintahan Desa Pesse Kecamatan Donri-donri

Koordinasi disebut juga kerjasama, akan tetapi sebenarnya lebih dari pada sekedar kerjasama, karena dalam koordinasi juga terkandung sinkronisasi. Sementara kerjasama

Bahkan di penghujung kegiatan pada 21 September 2014, disaksikan ratusan peserta riungan dan ribuan pasang mata pengunjung lainnya ia tampil membacakan sebuah

Cara pengolahannya dengan merebus buah yang sudah dihaluskan terlebih dahulu kemudian airnya diminum, kalau daunnya dihaluskan, kemudian ditempelkan pada bagian

Batasan masalah untuk membatasi ruang lingkup penelitian yang dilakukan, tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian, manfaat penelitian secara umum untuk masyarakat luas