LAPORAN KEGIATAN
SOSIALISASI APLIKASI
SISTEM INFORMASI PENGAWASAN
(SIWAS) MARI
DI LINGKUNGAN PENGADILAN AGAMA KOTA BANJAR
PENGADILAN AGAMA KOTA BANJAR
Jl. Peta No. 35 Balokang Banjar 46311
BAB I PENDAHULUAN
Beberapa tahun terakhir istilah “Whistleblowing System” menjadi makin popular di beberapa lembaga negara di Indonesia. Istilah “Whistleblowing System” adalah sistem untuk memproses pengaduan/pemberian informasi yang disampaikan baik secara langsung maupun tidak langsung sehubungan dengan adanya perbuatan yang melanggar perundang-undangan, peraturan/standar, kode etik, dan kebijakan, serta tindakan lain yang sejenis berupa ancaman langsung atas kepentingan umum, serta Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (KKN) yang terjadi di lembaga tersebut.
Sistem ini sangat baik untuk diterapkan dalam rangka mencegah dan melakukan deteksi dini atas pelanggaran yang mungkin terjadi melalui peningkatan peran serta pegawai dan masyarakat secara aktif untuk menjadi pelapor pelanggaran (Whistleblower). Beberapa lembaga negara telah mulai mengembangkan system ini seperti KPK, Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK), Ombudsman, Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM), Komisi Yudisial (KY), Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas), Kejaksaan, dan Mahkamah Agung yang baru saja dirilis pada bulan September 2016 lalu melalu aplikasi yang disebut “SIWAS”.
Dalam sejarahnya, Mahkamah Agung mulai merintis system pengaduan pada tahun 2009, dengan diterbitkannya Surat Keputusan Mahkamah Agung Nomor 076/KMA/SK/ VI/2009 tentang Meja Pengaduan di seluruh Satuan Kerja Mahkamah Agung Republik Indonesia. Sistem ini menerima semua pengaduan dari para pencari keadilan dengan tersentralisasi pada Website Mahmahah Agung RI. Kemudian dikembangkan pada tahun 2011 melalui Surat Keputusan Mahkamah Agung RI tentang SMS pengaduan yang hanya berlaku bagi aparat internal Mahkamah Agung dan peradilan di bawahnya dan peradilan di bawahnya. Hanya saja pengaduan ini belum termanfaatkan secara optimal dikarenakan adanya kekhawatiran atas kerahasiaan identitas pelapor.
Barulah pada tahun 2016 ini, diterbitkanlah Perma Nomor 9 tahun 2016 tentang Pedoman Penanganan Pengaduan (whistleblowing system) di Lingkungan Mahkamah Agung dan Lembaga Peradilan di Bawahnya. Untuk menunjang efektifitas Perma No. 9 tahun 2016 tentang pedoman penanganan pengaduan (wistleblowing system), aplikasi SIWAS menjadi instrumen dalam memberi keleluasaan bagi siapa saja untuk menyampaikan pengaduan melalui aplikasi online yang terkoneksi langsung dengan Badan Pengawasan Mahkamah Agung. Aplikasi ini menunjang pelayanan pengaduan yang telah ada sebelumnya, dan sebagai langkah peningkatan Reformasi Birokrasi di tubuh Mahkamah Agung. Sebagai langkah pengenalan kepada masyarakat, Mahkamah Agung gencar melakukan sosialiasi kepada media massa yang ada, maupun sosialiasi internal kepada seluruh jajaran peradilan dibawahnya agar dapat langsung menerapkan aplikasi SIWAS ini.
Sebagai salah satu satker Mahkamah Agung di bawah pengawasan Pengadilan Tinggi Agama Jawa Barat telah melaksanakan Sosialiasi Aplikasi Sistem Informasi Pengawasan Mahkamah Agung Republik Indonesia (SIWAS MARI) dan Peraturan Mahkamah Agung RI Nomor 9 tahun 2016 tentang Pedoman Penanganan Pengaduan (Whistleblowing System) dengan mengundang seluruh Hakim, Pejabat dan Petugas Penanganan Pengaduan dan Tim Pengelola Teknologi Informasi Pengadilan Agama Kota Banjar serta Ketua, Petugas Meja Informasi, Administrator Teknologi Informasi yang dilaksanakan pada hari Kamis tanggal 18 Januari 2018 bertempat di Aula Kantor Pengadilan Agama Kota Banjar.
A. DASAR HUKUM
Adapun yang menjadi dasar hukum diluncurkannya aplikasi SIWAS adalah PERMA 09 tahun 2016 tentang Pedoman Penanganan Pengaduan (Whistleblowing System) di Mahkamah Agung dan Badan Peradilan yang berada dibawahnya.
B. TUJUAN KEGIATAN
Tujuan dilaksanakannya Kegiatan Sosialiasi Aplikasi Sistem Informasi Pengawasan Mahkamah Agung Republik Indonesia (SIWAS MARI) dan Peraturan Mahkamah Agung RI Nomor 9 tahun 2016 di Pengadilan Agama Kota Banjar adalah sebagai berikut :
1. Meningkatkan mutu layanan penanganan pengaduan Badan Peradilan Agama Kota Banjar;
2. Mengembangkan Role Model Petugas Meja Pengaduan Peradilan Agama Kota Banjar; 3. Mampu memahami dan menjalankan aplikasi SIWAS dengan baik dari masing-masing
peserta Sosialisasi ;
C. WAKTU PELAKSANAAN
Sosialiasi Aplikasi Sistem Informasi Pengawasan Mahkamah Agung Republik Indonesia (SIWAS MARI) dan Peraturan Mahkamah Agung RI Nomor 9 tahun 2016 di Pengadilan Agama Kota Banjardilaksanakan selama 1 (satu) hari yaitu pada hari Kamis tanggal 18 Januari 2018 bertempat di Aula Pengadilan Agama Kota Banjar. Sosialisasi dimulai pada jam 09.00 dihadiri oleh para Hakim, Pejabat dan petugas Penanganan Pengaduan, Tim Pengelola Teknologi Informasi serta seluruh pegawai Pengadilan Agama Kota Banjar. D. Pelaksanaan Kegiatan
Sosialiasi Aplikasi Sistem Informasi Pengawasan Mahkamah Agung Republik Indonesia (SIWAS MARI) dan Peraturan Mahkamah Agung RI Nomor 9 tahun 2016 di Pengadilan Tinggi Agama Kota Banjar dilaksanakan selama 1 (satu) hari yaitu pada hari Kamis 18 Januari 2018 bertempat di Aula Pengadilan Agama Kota Banjar .
BAB II
DOKUMEN KEGIATAN
A. SURAT UNDANGAN
Sebagai salah satu faktor penunjang terhadap pelaksanaan sebuah kegiatan, maka diperlukan undangan untuk memberitahukan kepada peserta tentang keterangan yang berhubungan dengan kegiatan seperti acara, waktu dan tempat. Berikut adalah undangan yang disebarkan dalam rangka pelaksanaan Sosialiasi Aplikasi Sistem Informasi Pengawasan Mahkamah Agung Republik Indonesia (SIWAS MARI) dan Peraturan Mahkamah Agung RI Nomor 9 tahun 2016 di Pengadilan Agama Kota Banjar.
B. MATERI AJAR
1. Bapak Fakhrurazi, S.Ag, M.HI. menyampaikan materi mengenai Peraturan Mahkamah Agung RI Nomor 9 tahun 2016 serta materi mengenai Pengawasan terkait dengan penggunaan Aplikasi Sistem Informasi Pengawasan (SIWAS) Mahkamah Agung RI.
2. Bapak Dindin pahrudin, SH., MH. menyampaikan materi mengenai tata cara penggunaan dan pengimplementasian Aplikasi Sistem Informasi Pengawasan (SIWAS) Mahkamah Agung RI.
BAB III
DATA DUKUNG LAPORAN
Telah dilaksanakan Kegiatan Sosialiasi Aplikasi Sistem Informasi Pengawasan Mahkamah Agung Republik Indonesia (SIWAS MARI) dan Peraturan Mahkamah Agung RI Nomor 9 tahun 2016 di Pengadilan Agama Kota Banjar pada hari pada hari Kamis tanggal 18 Januari 2018 bertempat di Aula Pengadilan Pengadilan Agama Kota Banjar, yang dihadiri oleh Hakim, Pejabat dan petugas Penanganan Pengaduan, Tim Pengelola Teknologi Informasi serta seluruh pegawai serta, dan seluruh administrator Teknologi Informasi dan petugas Meja Pengaduan .
BAB IV PENUTUP
Demikianlah laporan ini kami buat sebagai salah satu cara dalam rangka mendukung visi dan misi Mahkamah Agung RI. Berbagai kinerja telah terwujud secara nyata walaupun hasilnya masih banyak terdapat kekurangan. Masukan dan kritikan konstruksif untuk perbaikan dan penyempurnaan penyusunan laporan sosialisasi berikutnya , baik dari segi akurasi data, tampilan dan layout yang menarik maupun segisegi yang lain sangatlah kami harapkan. Akhir kata semoga apa yang dilakukan ini dapat menjadi catatan dan dorongan untuk berusaha lebih keras demi kemajuan Pengadilan Agama Kota Banjar.
SOSIALISASI PERMA No. 9
TAHUN 2016
TENTANG PEDOMAN
PENANGANAN PENGADUAN
(WHISTLEBLOWING SYSTEM)
DI MAHKAMAH AGUNG DAN
BADAN PERADILAN
DIBAWAHNYA
PERMA NO 9 TAHUN 2016
PERUBAHAN DARI:
• KMA 076/KMA/SK/VI/2009.
• KMA 216/KMA/SK/XII/2011. (pengaduan lewat
SMS)
• DI LOUNCHING TGL. 29-9-2016
• SOSIALISASI PERTAMA SELURUH INDONESIA
PENGADUAN DAPAT
DISAMPAIKAN MELALUI
1. APLIKASI SIWAS MA RI PADA SITUS MA. www.pengaduan.mahkamahagung.go.id
2. LAYANAN PESAN SINGKAT ( pada no hp 085282490900 dengan format : nama pelapor#nip/no identitas pelapor#nama terlapor#satuan kerja terlapor#isi pengaduan. )
3. SURAT ELEKTRONIK ( E-MAIL pengaduan @badanpengawasan.net ). 4. FAKSIMILE. 021-29079274. 5. TELEPON. 021-29079274. 6. MEJA PENGADUAN. 7. SURAT DAN/ATAU. 8. KOTAK PENGADUAN.
PENANGANAN PENGADUAN
( Pasal 2 perma no 9 /2016)
• Terintegrasi
Netralitas
• Obyektif
Kepastian hukum
• Tranparan
• Akuntabilitas
• Kerahasiaan
• Adil
• Non diskriminatif
• Indepedensi
PADA PRINSIPNYA PENGADUAN
ADALAH KEWENAGAN BAWAS
• BAWAS DAPAT MENDELEGASIKAN
PENANGANPENGADUAN KE PENGADILAN
TINGKAT BANDING KECUALI :
1.Terlapor sudah pindah tugas
2.Pengaduan bersifat penting atau menarik
perhatian publik.
3.Penanganan pengaduan berlarut larut .
PENGADILAN TINGKAT BANDING
MENANGANI PENGADUAN BAIK ATAS
INISIATIF SENDIRI ATAU ATAS
PERINTAH MA, TERHADAP HAKIM DAN
ATAU PEGAWAI ASN DI PENGADILAN
TINGKAT BANDING ATAU PENGADILAN
TINGKAT PERTAMA.
PENANGGUNG JAWAB PENANGANAN
PENGADUAN PADA PENGADILAN
TINGKAT I MAUPUN BANDING
ADALAH PIMPINAN PENGADILAN
SEDANGKAN PELAKSANA
ADMINISTRATF PANITERA MUDA
HUKUM.
PENGADILAN TINGKAT BANDING
TIDAK DAPAT MENDELEGASIKAN LAGI
KEPADA PENGADILAN TINGKAT
PERTAMA PENANGANAN PENGADUAN
YANG DI DELEGASIKAN BAWAS
KEPADA PENGADILAN TINGKAT
BANDING.
PENGADILAN TINGKAT PERTAMA
BERWENANG :
MENANGANI ADMINISTRASI
PENGADUAN BAIK YANG DITUJUKAN
KEPADA PENGADILAN TINGKAT
PERTAMA MAUPUN ATAS DASAR
DELEGASI.
PROSEDUR PENGANAN PENGADUAN
• 1 HARI SETELAH PETUGAS PENERIMA
PENGADUAN PADA PENGADILAN TK I
MAUPUN BANDING WAJIB MEMASUKKAN
KEDALAM APLIKASI SIWAS ,MARI
• 3 HARI MENERUSKAN KE HAKIM PENGAWAS
PENELAAN MELIPUTI
1.PEMERRIKSAAN KEWENANGAN MENGANGANI
PENGADUAN
2.MERUMUSKAN INTI MASALAH
3.MENGHUBUNGKAN MATERI DENGAN PERATU
RAN PERUNDANG UNDANGAN
4.MEMERIKSA DUKUMEN /INFORMASI
5.MEREKOMENDASIKAN KEPADA PIMPINAN
DAPAT ATAU TIDAKNYA UTK DITINDAK LANJUTI
6.MEMASUKKAN HASIL TELAAH KE SIWAS MARI
PENGELOMPOKAN TELAAH YG
DIADUKAN
1.PELANGGARAN KODE ETIK HAKIM
2. PELANGGARAN KODE ETIK PANITERA /JURU SITA
3.PELANGGARAN KODE ETIK PEGAWAI 4.PELANGGARAN HUKUM ACARA 5.PELANGGARAN DISIPLIN
6.PELANGGARAN MAL ADMINISTRASI DAN PELAYA NAN PUBLIK
PEMERIKSAAN DILAKUKAN DENGAN
URUTAN
MEMERIKSA PELAPOR, PIHAK TERKAIT,
SAKSI, AHLI DAN TERLAPOR.
MENELITI DOKUMEN TERKAIT.
MEMINTA TERLAPOR UJI KLINIS.
PEMERIKSAAN LAPANGAN.
KONFRONTIR.
PENGADUAN YANG DAPAT DITINDAK
LANJUTI
1.IDENTITAS PELAPOR JELAS ,SUBSTANSI LOGIS
2.IDENTITAS TIDAK JELAS ,SUBSTANSI LOGIS
3.IDENTITAS JELAS SUBSTANSI TIDAK JELAS DI
KONFIRMASI/KLARIFIKASI SBLM PEMERIKSA
AN.
4.PENGADUAN SERUPA DIJADIKAN TAMBAHAN
INFORMASI.
PENGADUAN YG TDK DAPAT DITINDAK
LANJUTI
1. Pelapor tdk jelas data tidak memadai
2. Pelapor tdk jelas substansi tidak jelas seperti instansi,tempat kejadian tidk jelas .
3. Terlapor sdh tidak bekerja .
4. Tindak pidana yg sdh tangani pihak yg berwe nang
5. Pengaduan terhadap pertimbangan yuridis putusan
6. Pengaduana diluar wilayah yurisdiksi 7. Kejadian lebih 3 tahun
8. Pengaduaan eksekusi
9. Keberatan penjatuhan hukuman .
PEMBENTUKAN TIM PEMERIKSA
1. Terlapor Pimpinan Tk banding
Ketua pengawasan membentuk tim.
- 3 Hakim agung salah satu jadi ketua tim
- Hakim tinggi/yustisial bawas sbg sekretaris
2. Terlapor Hakim Tinggi,ad Hog ,Hakim tinggi
yustisial ,Pim Pengadilan Tk I /Hakim/hakim
ad Hog .
Kabawas membentuk Tim
- 3 Hakim tinggi di bawas salah satu jadi ketua
- Hakim yustisial bawas sebagai sekretaris
3. Terlapor ,Panitera, Panmud Tk banding ,juru sita PT TUN
Kabawas membentuk tim
- Ketua Tk Banding sebagai Ketua - Dua Hakim Tinggi dr bawas anggota - Hakim yustisial Bawas sebagai sekretaris 4. Terlapor Panitera ,Panmud, PP,j.Sita Tk I
Kabawas membentuk Tim
- Hakim tinggi pd bawas sebagai Ketua - Ketua/Wkl/dan 1 Hakim sebagai Anggota - Hakim yustisial pd bawas sebagai anggota
5. Terlapor Peg.Neg. esalon II,III,IVStap banding
dan TK I
Kabwas membentuk Tim
- Wakil Tk Banding Ketua tim
- Atasan Langsung dan Hakim tinggi pada
bawas sebagai anggota
LHP BAIK DILAKUKAN OLEH BAWAS
MAUPUN DELEGASI :
SUDAH HARUS DISAMPAIKAN KEPADA
KABAWAS SELAMBATNYA 10 HARI SEJAK
SELESAI PEMERIKSAAN MELALUI
APLIKASI SIWAS MA RI DENGAN
MELAMPIRKAN :
BAP,SURAT TUGAS, SURAT
PANGGILAN,DISPOSISI-DISPOSISI DAN
DOKUMEN LAIN.
LAPORAN TRIWULAN BERISI DATA
JUMLAH PENGADUAN MASUK DALAM 3
BULAN TERAKHIR.
JUMLAH PENGADUAN YANG TENGAH
DITANGANI DAN STATUS
PENANGANANNYA.
JUMLAH PENGADUAN YANG SELESAI
DITANGANI.
JUMLAH SISA PENGADUAN PADA WAKTU
BERJALAN.
LAPORAN TAHUNAN BERISI
DATA REKAPITULASI JUMLAH
PENGADUAN 1 TAHUN
TERAKHIR,
JUMLAH PENGADUAN YANG
TENGAH DITANGANI DAN
STATUS PENANGANANNYA,
JUMLAH HAKIM DAN PEGAWAI
ASN YANG DIJATUHI
KUMDIS.
'Somc>r \nmp,rnn
Pcnhnl
PENGADILAN AGAMA KOT A BANJAR
Ja\an Perintis Kemerdekaan No. 64 Tip (0265) 2732522 Fax. (0265) 2732521Email . oa.kotabanjar@gmail.com / Web~ite ·. pa-banjarkota.go.id
WI0-A24~ A IK.05/IVXW) ·Sosinlisnsi i\plik:.lsi SlW /\S M/\Rl dan Penna Nomor 9 T:1'11111 2016
Kcpada 'ilh:
KOT A BANJAR KODE POS 46311
Pcgawai Pcngadilan Agama Kola Banjar di
Tempat
Asssilamu'al~ik\!m, Wr. Wb.
I3anjur, 11 Fchruari 2019
Sehubungan dengan telah dilakukannya Peluncuran Aplikasi Sistem
lnformasi Pengawasan Mahkamah Agung Republik Indonesia (SIWAS MARI)
oleh Ketua Mahkamah Agung Rl pada tanggal 29 September 2016 yang kemudian diikuti dengan kegiatan ToT (Training of Trainer) Aplikasi SIWAS MARI pada tanggal 19 s.d 22 Oktober 2016 oleh Sadan Pengawasan MARI. maka sebagai tindak lanjutnya Pengadlan Tinggi Agama Padang akan menyelenggarakan acara Sosialisasi Aplikasi SIWAS MARI dan PERMA Nomor 9 Tahun 2016 dilingkungan Peradilan Agama Kota Banjar yang /nsya Allah
akan dilaksanakan pada:
Hari/Tanggal : kamis, 14 Februari 2019
Waktu Tempat
: 09.00 s.d Selesai
· Ruang Sidang Utama
Pengadilan Agama Kota Banjar
Mengingat pentingnya acara tersebut kami harap bapa/i bu dapat hadir
tepat pada waktunya.
Demikian untuk-.dilaksanakan dan terima kasih Wassalamu'alaikum Wr.Wb
I
I
Kode Dokumen FM/ AM/04/01 Jenis Kegiatan Hari. Tgl. Wak.'tu Tempat Peserta NO. )_ 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11 12 13 14 15 16 17PENGADILAN AGAMA KOTA BANJAR
DAFTAR HADIR I Tgl. Pembuatan
I
21/08/2017 Tgl. Revisi 31/08/2018: Rapat Sosialisasi Whistle Blowing System
: Karn is, 14 Februari 2019
: 19.00 s.d. Selesai
: Ruang sidang utama
: seluruh pegawai PA Kota Ban jar
NAMA JABA T AN/BAGIAN
wO
If-I
Tgl. 31/08Efektif /20181--_ _j___ _ l l ! ~_L'....::...J,/.:...:..,,.-_ _ _ _ _ _
-+
___
u-- -;-- f f'--::=j;=~S~==-- -iI 8 ~ f MO-t}