• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGANTAR HUBUNGAN INTERNASIONAL KELOMPO INDONESIA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PENGANTAR HUBUNGAN INTERNASIONAL KELOMPO INDONESIA"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

PENGANTAR HUBUNGAN INTERNASIONAL KELOMPOK 2

1. VIONE’IDA PRANGGADIA LESTARIALEN 2. H

3. H 4. H 5. H 6. H

1.PERKEMBANGAN ILMU HUBUNGAN INTERNASIONAL

Ilmu Hubungan Internasional sendiri dimulai ketika istilah ‘nation’ atau bangsa mulai ada. Ilmu Hubungan Internasional memakai kata atau istilah ‘nation’ atau bangsa, walaupun ilmu ini sebenarnya membahas tentang hubungan antar negara atau ‘state’ maupun non-negara atau ‘non-state’. Hubungan internasional berawal ketika sistem negara modern mulai dikembangkan, yaitu pada tahun 1968 di Perjanjian Perdamaian Westphalia, yang mengakhiri perang 30 tahun di eropa. Westphalia mendorong pembentukan konsep tentang kedaulatan negara, sehingga mendorong pula bangkitnya negara-negara nasional modern yang independen, pelembagaan diplomasi dan tentara. Dari perjanjian ini juga mulai muncul hukum internasional modern yang mengatur hubungan antar negara-negara, lahir atas masyarakat internasional yang didasarkan oleh negara-negara internasional.

Pentingnya hubungan antar negara dapat dirasakan pada awal perang dunia I. Perang dunia I pada tahun 1914-1918 yang mengakibatkan banyak korban yang berjatuhan, menimbulkan dampak tersendiri bagi masyarakatnya. Terjadinya perang pada masa itu membuat negara-negara dunia untuk selalu dapat menjalin kerjasama dan menjaga perdamaian. Sebelum Perang Dunia I, pembahasan hubungan internasional dimasukan dalam Fakultas sejarah, hukum dan filsafat. Dalam catatan sejarah bahwa teori diplomasi dan teori strategi ditafsirkan oleh para ahli negara dan ahli filsafat sebagai sifat alamiah manusia, perang dan keadilan.

(2)

pengelolaan hubungan kekuasaan, dan pengembangan lembaga-lembaga Internasional. Dari berbagai studi ini muncullah pada abad 20 suatu bidang studi yang terorganisasi dan dimasukkan dalam kurikulum beberapa universitas di Amerika Serikat, yaitu bidang studi Hubungan

Internasional.

Hubungan internasional pada mulanya bercita – cita ingin menciptakan keadaan yang lebih teratur. Pada tahun 1919, hubungan internasional mulai dilembagakan sebagai jurusan politik internasional di Universitas Wales di kota Aberystwythes. Dari sinilah perkembangan hubungan internasional mengawali perjalanannya sebagai ilmu.

Cita – cita awal dibentuknya jurusan hubungan internasional adalah untuk meniadakan perang dan berusaha menciptakan perdamaian di dunia ini. Tujuan yang idealis ini dipelopori oleh Presiden Amerika Serikat Woodrow Wilson setelah melihat dampak negatif dari Perang Dunia Pertama ( 1914-1918 ) bagi umat manusia, di mana perang hanyalah menghasilkan kematian dan penderitaaan baik itu bagi pihak pemenang maupun bagi pihak yang kalah perang. Menurut Wilson, cara untuk menciptakan perdamaian dan mencegah terjadinya kembali perang

antarnegara besar adalah dengan membentuk kondisi dunia yang safe for democracy (Vasques, 1996). Kepercayaan Wilson dan para penstudi hubungan internasional pada saat itu akan rasionalitas manusia dan lembaga supranasional yang kemudian memuncul pendekatan yang pertama dalam Studi Hubungan Internasional yaitu idealisme. Pedekatan idealisme ini mendominasi Studi Hubungan Internasional pada periode 1920-an .

Keterkaitan Ilmu Hubungan Internasional dengan disiplin-disiplin ilmu lainnya sangat penting adanya, seperti politik, ekonomi, sejarah, hukum, filsafat, geografi, sosiologi, antropologi, psikologi, budaya, dan lain-lain. Hal ini dikarenakan hubungan international berusaha menganalisis serta merumuskan kebijakan luar negeri suatu negara tertentu, yang ditujukan untuk menghasilkan kepentingan nasional yang paling positif untuk negaranya, dan pasti akan melibatkan negara yang berbeda-beda. Sehingga keterkaitan Ilmu Hubungan Internasional dengan berbagai disiplin ilmu-ilmu sosial khususnya, tidak dapat dipisahkan.

(3)

internasional fokus semata pada persoalan politik dan keamanan, memasuki periode itu kajian-kajian hubungan internasional menjadi lebih beragam, lebih interdisipliner dan lebih “global”.

2. PERANG DUNIA I

(4)

satu media untuk merealisasikan gagasan Wilson (Presiden Amerika Serikat pada kala itu). Namun pada kenyataannya, perjanjian tersebut dianggap cacat oleh para delegasi-delegasi yang hadir mengingat Rusia dan Jerman tidak hadir .

Semenjak Perang Dunia 1, dunia penuh dengan krisis. Ini lah yang disebut dengan 20 years crisis. Ini ditandai dengan muculnya persoalan-persoalan ekonomi, politik maupun kemanusiaan terutama dirasakan oleh Jerman. Jerman menggunakan pinjaman untuk membayar ganti rugi kepada sekutu, sekutu menggunakan pembayaran perbaikan untuk membayar utang perang mereka ke Amerika Serikat . Ekonomi pasar digantikan oleh prinsip plan and command. Banyak negara demokrasi digantikan oleh kediktatoran. Harapan euforia tahun 1919 beralih ke great depression. Hasilnya adalah sebuah krisis politik yang berkelanjutan . Kekacauan ekonomi dan sosial di Jerman mengubah negara tersebut menjadi kekuatan yang diremehkan dan kacau-balau, yang akibat jangka panjangnya memunculkan salah satu pemimpin pemerintahan yang secara maniak paling agresif yang pernah dikenal dunia . Sementara itu, Rusia telah mengalami revolusi sosial yang hebat sepanjang terjadinya Perang Dunia I, yang mengantarkan komunis ke puncak kekuasaan. Italia juga memunculkan seorang diktator yang menggelorakan ketegangan nasionalisme yang luar biasa keras disertai perubahan yang terus meningkat atas negara-negara tetangganya. Lain lagi dengan Jepang, dimana kebangkitan militerisme Jepang mengggiring negara tersebut untuk menempuh jalur yang serupa .

3. PERANG DUNIA II

(5)

selalu menekan negara-negara yang sedang bertikai agar konflik mereka terbatas dengan cara menolak untuk memihak atau dengan memberi nasihat . Perang Dunia II berakhir dengan peledakan bom atom di atas Hiroshima dan Nagasaki, yang menandai peralihan dari sistem politik internasional klasik ke sistem politik internasional kontemporer .Pada kedua masa perang dunia tersebut, setidaknya terdapat 4 perspektif politik dunia yakni liberal legalisme, Realpolitik, komunisme dan fasisme . Pada akhir masa ini pula Perserikatan Bangsa-Bangsa lahir dengan tujuan yang hampir sama dengan LBB pada sebelumnya.

4.PERANG DINGIN

(6)

Serikat berada sendirian di puncak hirarki global tanpa musuh-musuh besar dalam apa yang disebut era unipolar. Sejak berakhirnya Perang Dingin, tidak hanya memunculkan keragaman aktor yang mencirikan Sistem Internasional yang baru tetapi juga cangkupan dan hakikat persoalan-persoalan yang menjadi hirauan aktor-aktor tersebut (Pareira, 1999:39).contohnya saja variasi isu yang mendominasi diantaranya adalah kerusakan lingkungan kependudukan, perburuhan, HAM, gerakan demokratisasi, regionalisme ekonomi, gender, terorisme internasional. Salah satu contoh lagi adalah masalah yang membawa dampak ekonomi secara global ialah terbentuknya WTO.

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa semenjak adanya tiga invasi penting dalam hubungan internasional, perang sangat mendominasi dalam kehidupan manusia. Ini terbukti dengan adanya Perang Dunia I dan II, Perang Dingin, hingga Perang melawan Terorisme. Hubungan Internasional mengkaji permasalahan-perasalahan yang ada pada tiap perang-perang tersebut, yakni pada Perang Dunia I dan II salah satu yang melatarbelakangi terjadinya adalah isu nasionalisme. Berbeda lagi dengan isu yang ada pada Perang Dingin. Isu yang dibahas adalah mengenai perebutan power dimana membentuk dunia dalam duapolar/bipolar. Esensi lain dari Hubungan Internasional yakni aktor, menjadi isu sejak peristiwa 9/11 hingga sekarang. Hadirnya aktor baru yakni teroris, mewarnai perkembangan Hubungan Internasional hingga sekarang. Polar-polar yang dibentuk sejak Perang Dunia hingga sekarang mengalami dinamika, dimana saat Perang Dunia I dan II, dunia lebih condong ke arah multipolar. Berbeda lagi pada masa Perang Dingin yang ke arah bipolar dan era setelah Perang Dingin unipolar dimana Amerika Serikat merupakan satu-satunya negara adi kuasa sejak runtuhnya Uni Soviet.

5. AKTOR-AKTOR HUBUNGAN INTERNASIONAL

Aktor Negara

(7)

Aktor Non-negara

Dalam hubungan internasional, peran aktor non-negara sebagai subjek dalam HI mulai berkembang pesat setelah Perang Dunia II. Aktor yang digolongkan sebagai aktor non-negara adalah inter-governmental organizations (IGOs) atau organisasi antar pemerintah, non-governmental organizations (NGOs) atau organisasi non-pemerintah, Multinational Corporations (MNC) atau perusahaan-perusahaan multinasional, dan Individu.

1.Inter-governmental Organizations (IGOs)

IGOs atau organisasi antar pemerintah adalah semua organisasi yang anggotanya terdiri dari pemerintah negara-negara. Jadi, bisa dikatakan IGOs ini adalah organisasi yang bersifat resmi yang didirikan oleh beberapa negara.

IGOs bisa dibentuk baik dalam cakupan kawasan regional maupun pada tingkat internasional sebagai sebuah bentuk kerjasama antar pemerintah.

Contoh dari IGOs adalah organisasi dunia seperti Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), organisasi keamanan seperti North Atlantic Treaty Organization(NATO), organisasi keuangan

seperti World Bank (Bank Dunia) danInternational Monetary Fund (IMF), atau organisasi regional seperti European Union (EU), Association of South East Asian Nation (ASEAN), dan African Union (AU), organisasi minyak dunia seperti Organization of Petroleum Exporting Countries(OPEC) dan lain sebagainya.

2.Non-governmental Organizations (NGOs)

Aktor non-negara yang kedua adalah NGOs. Berbeda dengan IGOs yang terdiri dari

pemerintahan resmi negara-negara, NGOs atau organisasi non-pemerintah merupakan organisasi yang bersifat independen atau tidak terkait dengan pemerintah.

(8)

pemerintah, ataupun sebagai pengkritik atau pengontrol aktivitas pemerintah yang dirasa merugikan masyarakat.

NGOs pada umumnya terbentuk untuk memperjuangkan isu-isu atau permasalahaan tertentu di dunia. Misalnya isu Hak Asasi Manusia, perlindungan anak, kesehatan, dan perlindungan ekosistem.

NGOs sendiri ada yang bersifat lokal atau biasa disebut dengan NGOs/Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) dan internasional atau universal atau INGO (International Non-governmental Organizations).

Contoh dari NGOs/INGOs adalah Amnesty Internasional, World Wide Fund (WWF),

Greenpeace, FIFA, Palang Merah Internasional atau Red Cross, Doctor without borders, Save the Childern Federation, dan lain sebagainya.

3.Multinational Corporations (MNC)

MNC adalah perusahaan multinasional yang bergerak dibidang ekonomi dan bisnis. Beberapa mengklasifikasikan MNC sebagai NGO yang khusus bergerak untuk mencari keuntungan dalam level internasional. MNC dalam hubungan internasional merupakan aktor yang dapat

mempengaruhi pembuatan kebijakan aktor negara, yang berhubungan dengan perdagangan dan investasi. MNC ini secara umum dapat bergerak dibidang industri, perbankan, ataupun

perusahaan jasa. Beberapa contoh MNC diantaranya Shell, Honda, Freeport, McD, Nike, Adidas, Chevron, Apple dan lain sebagainya.

4.Individu

Selain organisasi dan perusahaan internasional, individu juga bisa menjadi subjek dalam kajian ilmu Hubungan Internasional. Individu disini umumnya adalah seseorang yang memiliki

(9)

Contohnya adalah Adolf Hitler, Che Guevara, George Soros, Martin Luter King, Aung San Suu Kyi, Nelson Mandela, Yohanes Paulus II dan tokoh-tokoh lainnya.

5.Lain-lain

Disamping empat aktor yang telah disebutkan diatas, ada pula kelompok aktor lain yang juga memiliki peranan dalam hubungan internasional seperti kelompok etnis, perkumpulan

Referensi

Dokumen terkait

18 Jadi pandangan secara umum mengenai persepuluhan itu adalah menyisihkan 10% dari uang atau penghasilan yang didapat kemudian diberikan untuk gereja sebagai

proses pemipilan, penyempurnaan dalam pegolahan dimana selama perebusan kadar air dalam buah akan berkurang karena proses penguapan dan dengan berkurangnya

Bagi anda yang tertarik dengan dunia perbengkelan atau akan membuka bisnis bengkel motor ada beberapa hal yang harus dipersiapkan agar usaha anda bisa

Cairan transeluler merupakan cairan yang disekresikan dalam tubuh terpisah dari plasma oleh lapisan epithelial serta peranannya tidak terlalu berarti dalam keseimbangan cairan

Respon siswa terhadap model pembelajaran Group Investigation (GI) diperoleh dengan meminta siswa mengisi angket respon menggunakan angket yang meliputi model pembelajaran,

Untuk meningkatan unsur escapist dalam membentuk pengalaman yang berkesan saat berkunjung ke daya tarik wisata Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan, pihak

Norma berdasarkan tingkatannya dapat dibedakan menjadi empat, yaitu : (1) cara (usage) menunjuk kepada sebuah bentuk perbuatan dalam hubungan antarindividu, dan

Sedangkan menurut (Moh. Nazir, 2005 : 63) eksperimen adalah penelitian yang dilakukan dengan mengadakan manipulasi terhadap obyek penelitian serta adanya kontrol. Dari