• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perkembangan Peserta Didik Masa Bayi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Perkembangan Peserta Didik Masa Bayi"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

Pengertian masa bayi

Masa bayi dianggap sebagai masa dasar, karena merupakan dasar periode kehidupan yang sesungguhnya karena pada saat ini banyak pola perilaku, sikap dan pola ekspresi emosi terbentuk. Masa bayi berlangsung dua tahun pertama setelah periode bayi baru lahir.

a. Masa bayi disebut juga :

b. Masa dasar yang sesungguhnya

c. Masa dimana perubahan dan perubahan Berjalan pesat d. Masa berkurangnya ketergantungan

e. Masa meningkatnya individulitas

f. Masa permulaan berkembangnya penggolongan peran seks

g. Masa yang menarik

h. Masa permulaan kreativitas i. Masa berbahaya

Ciri-ciri masa bayi :

a. Masa Bayi Adalah Masa Dasar yang Sesungguhnya.

Meskipun seluruh masa anak-anak terutama tahun-tahun awal di anggap sebagai masa dasar. Namun masa bayi adalah dasar periode kehidupan yang sesungguhnya karena pada saat ini banyak pola prilaku, sikap dan pola ekspresi emosi terbentuk.

b. Masa Bayi Adalah Masa di Mana Pertumbuhan dan Perubahan

Berjalan Pesat.

Bayi berkembang pesat, baik secara fisik maupun psikologis. Dengan cepatnya pertumbuhan ini, perubahan tidak hanya terjadi dalam penampilan tetapi juga dalam kemampuan. Pertumbuhan dan perubahan intelek berjalan sejajar dengan pertumbuhan dan perubahan fisik. Tidak ada perubahan yang lebih menonjol selain dalam kemampuan bayi untuk mengenali dan bereaksi kepada orang-orang dan objek-objek dalam lingkungan. Sebelum masa bayi berakhir, bayi mampu mengerti banyak hal dan dapat mengutarakan kebutuhan dan keinginan yang dapat dimengerti orang lain.

c. Masa Bayi Adalah Masa Berkurangnya Ketergantungan

(2)

memungkinkan bayi melakukan sendiri hal-hal yang sebelumnya harus dilakukan orang lain.

d. Masa Bayi Adalah Masa Meningkatnya Individualitas

Mungkin hal yang terpenting dalam meningkatkan kemandirian adalah bahwa keadaan ini memungkinkan bayi mengembangkan hal-hal yang sesuai dengan minat dan kemampuannya. Akibatnya, individualitas yang tampak pada waktu lahir semakin menonjol pada saat menjelang akhir masa bayi. Individualitas tampak dalam penampilan dan pola-pola prilaku. Bahkan bayi kembar pun menunjukkan individualitasnya.

e. Masa Bayi Adalah Permulaan Sosialisasi.

Egosentrisme, yaitu diri bayi yang muda belia cepat berubah keinginan untuk menjadi bagian dari kelompok sosial. Bayi menunjukkan keinginan untuk menjadi kelompok sosial dengan memprotes kalau dibiarkan sendiri selama beberapa waktu dan dengan mencoba memperoleh perhatian dari orang lain melalui segala macam cara yang dapat dilakukannya.

f. Masa Bayi Adalah Permulaan Berkembangnya Penggolongan Peran

Seks.

Hampir dari saat dilahirkan anak laki-laki diperlakukan sebagai anak laki-laki dan perempuan sebagai perempuan.

Tekanan pada anak perempuan untuk bersikap sesuai dengan jenis kelaminnya sejak masa bayi tidak terlampau kuat seperti pada anak laki-laki, meskipun penggolongan peran seks merupakan bagian dari awal pendidikan anak perempuan. secara tidak langsung anak perempuan peran seksnya sudah ditetapkan pada masa bayi dengan memperbolehkan mereka menangis dan menunjukkan tanda-tanda lain “kelemahannya” yang tidak diperkenankan pada bayi laki-laki.

g. Masa Bayi Adalah Masa yang Menarik

(3)

h. Masa Bayi Merupakan Permulaan Kreativitas

Karena kurangnya koordinasi otot dan ketidakmampuan mengendalikan lingkungan, bayi tidak mampu melakukan sesuatu yang dapat di anggap orisinal atau kreatif. Namun dalam bulan-bulan pertama bayi belajar mengembangkan minat dan sikap yang merupakan dasar bagi kreativitasnya kemudian dan untuk menyesuaikan diri dengan pola-pola yang diletakkan oleh orang lain. Dan ini sebagian besar ditentukan oleh perlakuan-perlakuan orang lain, terutama orang tua.

i. Masa Bayi Adalah Masa Berbahaya

Meskipun semua tahapan dalam rentang kehidupan mengandung bahaya, tetapi bahaya tertentu lebih banyak terdapat selama masa bayi dibandingkan dengan periode-periode lain. Bahaya dapat merupakan bahaya fisik dan bahaya psikologis.

Di antara bahaya-bahaya fisik, yang paling parah adalah penyakit dan kecelakaan karena sering menyebabkan ketidakmampuan atau bahkan kematian. Karena pola prilaku, minat dan sikap terbentuk selama masa bayi, maka bahaya psikologis dapat terwujud kalau diletakkan dasar-dasar yang buruk pada masa ini.

Usia Bayi Pada Masa Infancy (penyesuaian) Usia bayi pada masa infancy terbagi dua, yaitu:

a. Periode partunate (mulai saat kelahiran sampai antara lima belas dan tiga puluh menit sesudah kelahiran). Periode ini bermula dari keluarnya janin dari rahim ibu dan berakhir setelah tali pusar dipotong dan di ikat. Sampai hal ini selesai bayi masih merupakan pascamatur, yaitu lingkungan diluar tubuh ibu.

b. Periode Neonatal (dari pemotongan dan pengikatan tali pusar sampai sekitar akhir minggu kedua dari kehidupan pascamatur). Sekarang bayi adalah individu yang terpisah, mandiri dan tidak lagi merupakan parasit. Selama periode ini bayi harus mengadakan penyesuaian pada lingkungan baru diluar tubuh ibu.

Berikut ini perkembangan bayi pada masa infancy ( Penyesuaian):

a. Perkembangan Fisik

Ø Ukuran

(4)

terlampau aktif dalam akhir periode janin. Pada umumnya bayi laki-laki lebih panjang dan lebih berat daripada bayi perempuan. terdapat perbedaan individual yang mencolok antara bayi laki-laki dan perempuan.

Ø Anggota Tubuh Bayi

Otot-otot bayi yang baru lahir umumnya halus, kecil dan tidak terkendali. Pada saat dilahirkan hanya sedikit perkembangan otot leher dan lengan. Tulang, seperti halnya otot, juga halus dan lentur. Karena begitu lunaknya, tulang-tulangnya gampang retak dan patah. Kulitnya halus dan gampang terkena bisul. Dagingnya kuat dan elastis. Kulit bayi putih menjadi lebih terang karena pertumbuhannya lebih lama, sedangkan kulit bayi-bayi yang bukan kulit putihgelap warnanya.

Ø Proporsi Fisik

Bayi yang baru lahir bukanlah miniatur orang dewasa.kepala kira-kira seperempat dari panjang tubuh; kepala orang dewasa kra-kira sepertujuh dari panjang tubuh. Daerah tengkorak, daerah di atas mata perbandingannya lebih besar daripada bagian kepala lainnya. Sedangkan dagu merupakan bagian yang sangat kecil. Sebaliknya ukuran mata hampir sempurna. Hidung sangat kecil dan hampir rata sedangkan mulut yang kecil kelihatan seperti celah kalau bibirnya sempit.

Lehernya sangat pendek sehingga hampir tidak terlihat, dan kulit leher biasanya tebal atau berlipat-lipat. Bahu sempit sedangkan perut besar buncit. Lengan dan tungkai bayi sangat pendek dibandingkan dengan kepala dan badan.tangan dan kakinya kecil.

Ø Fungsi Fisiologis

Karena susunan syaraf otonom belum berkembang pada waktu dilahirkan, bayi tidak mampu mempertahankan keseimbangan (homeostatis) yang merupakan salah satu penyebab tingkat kematian tinggi pada saat ini.

(5)

menurun sampai kira-kira tiga puluh lima setiap menit dan lebih stabil daripada permulaan.

Denyut jantung bayi yang baru lahir lebih cepat dari denyut jantung orang dewasa karena jantung bayi lebih kecil dari pembuluh nadi. Kalau gerakan tubuh dibatasi dengan membungkus tubuh bayi, maka denyut jantung akan menjadi stabil. Akibatnya, bayi menjadi lebih tenang, tidur lebih banyak dan mempunyai denyut jantung lebih rendah. Pada bayi yang sehat, suhu tubuh lebih tinggi dan lebih banyak berubah dari suhu orang dewasa.

Gerakan refleks berupa menghisap terjadi bila bayi merasa lapar atau bila bibirnya disentuh. Terjadi juga peningkatan dalam menghisap dan jumlah makanan yang dihabiskan setiap harinya, sebagian disebabkan karena pematangan dan sebagian karena hasil belajar.

Irama lapar belum berkembang sampa beberapa minggu setelah lahir. Oleh karena itu, tuntutan lapar tidak teratur, tidak hanya dalam waktu antara makan tetapi juga banyaknya makanan yang dibutuhkan. Karena konstraksi lapar pada bayi lebih hebat daripada orang dewasa, bayi benar-benar mengalami rasa sakit pada saat lapar.

Pembuangan kotoran mulai beberapa jam setelah lahir. Buang air terjadi pada saat terjaga dan bila bayi dalam keadaan tenang, biasanya dalam satu jam setelah makan.

Yang paling jelas terjadinya kekurangseimbangan fungsi fisiologis adalah dalam keadaan tidur. Tidur bayi terputus oleh beberapa saat terjaga yang singkat yang terjadi setiap dua atau tiga jam. Pada malam hari saat-saat terjaga ini lebih sedikit dan lebih singkat dibandingkan dengan siang hari. Selama periode neonatal terjadi pertambahan gerakan tubuh selama tidur dan juga pada saat terjaga.

Ada berbagai macam sikap tidur bayi, tetapi sikap yang khas adalah sikap yang sama dengan janin didalam kehidupan dalam rahim. Pada akhir bulan pertama, sikap ini biasanya berkurang karena bertambah kuatnya otot-otot bayi.

b. Aktivitas Bayi

(6)

kejadian-kejadian dilingkungan atau dibawah kendali bayi. Ini adalah salah satu sebab dari ketidakberdayaan bayi yang baru lahir.

Ada dua kategori aktivitas bayi yaitu:

Ø Aktivitas Menyeluruh

Kegiatan menyeluruh terjadi diseluruh tubuh bila salah satu bagian tubuh dirangsang sekalipun kegiatan yang paling menonjol terjadi pada daerah yang dirangsang.

Ø Aktivitas Khusus

Aktivitas khusus meliputi bagian-bagian tubuh tertentu. Aktivitas ini termasuk gerak refleks, yang merupakan tanggapan yang tepat terhadap rangsangan indra khusus dan yang tidak berubah dengan pengulangan rangsangan yang sama, dan tanggapan umum yang menggunakan kelompok otot yang lebih besar daripada otot-otot yang terlibat dalam refleks-refleks dan yang dapat dibangkitkan rangangan dari luar maupun dari dalam.

c. Vokalisasi Bayi

Vokalisasi bayi neonatal dapat dibagi dalam dua kategori; suara tangis dan suara yang ekspolif. Selama masa neonatal dan bulan-bulan pertama dari masa bayi, tangis merupakan bentuk suara yang menonjol. Namun dari sudut pandang jangka panjang, suara eksplosif adalah jenis suara yang lebih penting karena akhirnya mengembangkan kemampuan berbicara.

Biasanya, menangis dimulai pada saat lahir atau segera sesudah dilahirkan. Kadang-kadang dalam persalinan yang panjang dan sulit, janin akan menangis sekalipun masih berada dalam uterus. Menangis sebelum lahir jarang terjadi dan berbahaya, karena selalu ada kemungkinan bahwa janin akan tersumbat oleh cairan didalam rahim.

Menangis pada waktu lahir merupakan gerak refleks murni yang terjadi ketika udara masuk ke dalam tali suara yang menyebabkan tali suara bergetar. Tujuannya untuk memompa paru-paru sehingga memungkinkan pernapasan dan memberikan oksigen yang cukup untuk darah.

(7)

pusar menjepit setelah dilahirkan. Karena adanya pelbagai macam tangisan bayi, secara terbatas dapat diketahui apa yang dikehendaki bayi.

d. Kemampuan Sensorik Bayi

Ø Penglihatan

Bayi neonatal tidak buta, tetapi bidang penglihatannya hanya kira-kira setengah dari bidang penglihatan orang dewasa, karena batang mata belum berkembang kecuali disekitar fovea. Penglihatan warna sama sekali tidak ada atau sangat minimal karena sel kerucut mata belum berkembang. Karena kelemahan otot, bayi tidak dapat memusatkan kedua mata pada objek yang sama secara bersamaan dan akibatnya semua terlihat kabur.

Ø Pendengaran

Ada anggapan bahwa pendengaran merupakan indra yang paling sedikit berkembang pada waktu kelahiran, sebagian disebabkan karena telinga yang tersumbat oleh cairan amniotik selama beberapa hari setelah lahir tidak memungkinkan gelombang suara masuk ke telinga dalam, dimana terletak sel-sel pendengaran dan sebagian disebabkan karena sel-sel itu hanya sebagian berkembang.

Ø Penciuman

Sel-sel untuk penciuman yang terletak dibagian atas hidung telah berkembang pada waktu lahir.

Ø Pengecapan

Karena pengecapan sangat dipengaruhi oleh penciuman dan karena el-sel untuk pengecapan yang terletak dipermukaan lidah dan didaerah pipi telah berkembang maka pengecapan bayi sudah tajam.

Ø Kepekaan organik

Kepekaan terhadap rasa lapar sudah sepenuhnya berkembang pada saat lahir dan konstraksi-konstraksi lapar terjadi pada hari pertama. Pada saat itu rasa haus juga sudah ada.

Ø Kepekaan kulit

(8)

e. Kesadaran

Karena alat-alat indra yang penting relatif belum sepenuhnya berkembang – yaitu mata dan telinga – secara logis tidak dapat diharapkan bahwa bayi neonatal dengan teliti menyadari apa yang terjadi disekitarnya. Menurut James, kesadarannya lebih menyerupai “kebingungan yang yang berkembang dan berdengung”.

Seperti telah dijelaskan sebelumnya, semua bayi mengalami semacam kekacauan pada hari-hari pertama atau kedua setelah dilahirkan. Ini berarti bahwa mereka tidak sepenuhnya menyadari tentang apa yang terjadi disekitarnya. Lambat laun, setelah kegoncangan kelahiran mereka dan alat-alat indra mulai berfungsi lebih baik, mereka lebih sadar akan dunia sekitarnya.

f. Kemampuan Belajar

Untuk belajar, individu harus menyadari apa yang diharapkan harus dilakukan. Lagipula, otak dan syaraf harus cukup berkembang untuk memungkinkan proses belajar. Kondisi demikian belum terdapat pada bayi neonatal.

g. Emosi Bayi Neonatal

Melihat tidak adanya koordinasi yang merupakan ciri dari aktivitas bayi neonatal, tidaklah masuk akal untuk mengharapkan adanya emosi yang khusus, yang jelas, pada saat bayi dilahirkan.

Ciri yang menonjol dari keadaan emosi adalah tidak adanya tingkatan reaksi yang menunjukkan tingkat intensitas yang berbeda.

h. Permulaan Kepribadian

Anak-anak yang dilahirkan dengan perbedaan sifat yang karakteristik yang tercermin dalam tingkat aktivitas dan kepekaan. Dari perbedaan ini akan berkembang pola kepribadian individual. Perbedaan individual tampak jelas pada saat kelahiran dan terlihat dalam reaksi terhadap makanan, dalam menangis, dalam aktivitas motorik, dan terutama dalam tidur.

(9)

1. Gizi (defisiensi vitamin, iodium dan lain-lain). Dengan menghilangkan vitamin tertentu dari dalam makanan binatang yang sedang hamil, Warkany menemukan kelainan pada anak binatang tersebut. Jenis kelainan tersebut dapat diduga sebelumnya dengan menghilangkan vitamin tertentu. Telah dibuktikan pula bahwa kurang makanan selama kehamilan dapat meningkatkan angka kelahiran mati dan kematian neonatal. Diketahui pula bahwa pada ibu dengan keadaan gizi yang jelek tidak dapat terjadi konsepsi. Mekanis (pita amniotik, ektopia, posisi fetus yang abnormal, trauma, oligohidrmnion). Faktor mekanis seperti posisi fetus yang abnormal dan oligohidramnion dapat menyebabkan kelainan kongenital seperti clubfoot, mikrognatia dan kaki bengkok. Kelainan ini tidak terlalu berat karena mungkin terjadi pada masa kehidupan intrauterin akhir. Implantasi ovum yang salah, yang juga dianggap faktor mekanis dapat mengganggu gizi embrio dan berakibat gangguan pertumbuhan.

2. Toksin kimia (propiltiourasil, aminopterin, obat kontrasepsi dan lain-lain). Telah lama diketahui bahwa obat-obatan tersebut dapat menimbulkan kelainan seperti misalnya palatoskizis, hidrosefalus, disostosis kranial.

3. Bayi yang lahir dari ibu yang menderita diabetes melitus sering menunjukkan kelainan berupa makrosomia, kardiomegali dan hiperplasia adrenal. Hiperplasia pulau Langerhans akan mengakibatkan hipoglikemia. Umur rata-rata ibu yang melahirkan anak mongoloid dan kelainan lain umumnya lebih tinggi dibandingkan dengan umur ibu yang melahirkan anak normal. Ini mungkin disebabkan oleh kelainan beberapa endrokin dalam tubuh ibu yang meningkat pada umur lanjut, walaupun faktor lain yang bukan endokrin juga ikut berperan. 4. Radiasi (sinar Rontgen, radium dan lain-lain). Pemakaian

radium dan sinar Rontgen yang tidak mengikuti aturan dapat mengakibatkan kelainan pada fetus. Contoh kelainan yang pernah dilaporkan ialah mikrosefali, spina bifida, retardasi mental dan deformitas anggota gerak. Kelainan yang ditemukan akibat radiasi bom atom di Hiroshima pada fetus ialah mikrosefali, retardasi mental, kelainan kongenital mata dan jantung.

(10)

pula infeksi virus atau bakteri lainnya yang diderita oleh ibu pada waktu hamil muda dapat mengakibatkan kelainan pada fetus seperti katarak, bisu tuli, mikrosefali, retardasi mental dan kelainan kongenital jantung. Lues kongenital merupakan contoh infeksi yang dapat menyerang fetus intrauterin sehingga terjadi gangguan pertumbuhan fisis dan mental. Toksoplasmosis pranatal dapat mengakibatkan makrosefali kongenital atau mikrosefali dan renitinitis.

6. Imunitas (eritroblastosis fetalis, kernicterus). Keadaan ini timbul atas dasar adanya perbedaan golongan darah antara fetus dan ibu, sehingga ibu membentuk antibodi terhadap sel darah merah bayi yang kemudian melalui plasenta masuk ke dalam peredaran darah bayi yang akan mengakibatkan hemolisis. Akibat penghancuran sel darah merah bayi akan timbul anemia dan hiperbilirubinemia. Jaringan otak sangat peka terhadap hiperbilirubinemia ini dan dapat terjadi kerusakan.

7. Anoksia embrio (gangguan fungsi plasenta), keadaan anoksia pada embrio dapat mengakibatkan pertumbuhannya terganggu.

Aspek-aspek yang berkembang pada masa bayiadalah :

(11)

Pada masa bayi perkembangan fisik secara jelas dapat diamati, pada enam bulan pertumbuhannya terus bertambah dengan pesat. Tahun pertama peningkatan lebih kepada berat dan tinggi. Selama tahun kedua terjadi penurunan. Selain itu yang berkembang adalah proporsi, tulang, otot dan lemak, bangun tubuh, gigi, susunan syaraf dan organ perasa.

2. Psikologis

Secara psikologis pada masa bayi terjadi pembentukan pola-pola fundamentalis dan kebiasaan-kebiasaan mengenali wajah orang-orang yang berarti bagi dirinya. Mulai merasakan sentuhan ‘touching’ oleh orang-orang tertentu. Menurut Piaget anak sampai dengan umur + 2 tahun belum nampak adanya mediasi dalam arti ‘aktivitas pikir yang intern’. Semua tingkah laku anak harus dipikir sebagai hal yuang diterima secara sensori dan suatu reaksi yang motorik saja. Oleh karena itu Piaget membedakan dua tahap perkembangan intelegensi pada manusia yaitu sensori motor (sejak lahir sampai 2 tahun) dan tahap konseptual (usia 2 tahun sampai dewasa).

3. Motorik

Perkembangan masa bayi pada aspek motorik ini dapat diamati dan terlihat reaksi-reaksi spontan yang berulang dilakukan dan tidak dikoordinir. Namun lama kelamaan terjadi secara efektif. Hal ini terlihat pada merangkak, Berjalan dan memainkan benda-benda. Perkembangan motorik terlihat adanya arah.

4. Perkembangan Bicara

(12)

bicara tersebut adalah menangis, berceloteh, isyarat , ungkapan-ungkapan emosi.

5. Perkembangan Emosi

Pada bayi terdapat pola emosi tertentu yang bersifat umum seperti kemarahan (menjerit, meronta, menendang, mengibaskan tangan, memukul), ketakutan (takut terhadap ruang gelap, temapt tinggi, binatang dan lain-lain), rasa ingin tahu tentang mainan baru, menjulurkan lidah, membuka mulut, memegang, melempar, membolak balik), kegembiraan (tersenyum, tertawa, menggerakan lengan serta kakinya), afeksi (memeluk mainan kesayangannya, mencium barang-barang kesayangannnya).

6. Perkembangan Kognitif

Perkembangan konsep merupakan hasil asosiasi dari arti dengan benda dan orang-orang. Piaget menamakan tahap perkembangan ini tahap ‘sensomotorik’ dalam perkembangan konsep. Pada akhir masa perkembangan ini bayi mulai menyusun kata-kata menjadi kalimat sederhana yang dimulai dengan ‘siapa’ ‘apa’ dan ‘dimana’.

7. Perkembangan Moral

Bayi belum memiliki nilai dan suara hati. Lambat laun bayi mempelajari kode moral dari orang tuanya dan orang-orang yang dekat dengannya. Bayi menilai benar atau salah suatu perbuatan berdasarkan kesakitan atau kesenangan yang dirasakannya.

(13)

Masalah-masalah yang dapat membahayakan secara fisik dan yang perlu menjadi perhatian orang tua dan lingkungannya adalah ; kematian, penyakit, kecelakaan, kurang gizi, menjadi gemuk.

Masalah-masalah yang berhubungan dengan psikologis perkembangan motorik, bahaya dalam berbicara dan bahaya emosi (kurangnya kasih sayang, tekanan serta takut dan marah, kasih sayang yang berlebihan serta emosi yang kuat) dan bahaya sosial serta bahaya bermain, pengertian, moralitas, hubungan keluarga dan perkembangan kepribadian.

Peran Lingkungan Terhadap Perkembangan Bayi

Seorang bayi dilahirkan dalam keadaan tidak berdaya, belum dapat makan, baru punya reflek menghisap dan menelan. Sebagaimana terlihat pada aspek-aspek perkembangan, tampak bahwa peranan lingkungan sangat penting sekali.

Keluarga adalah lingkungan yang pertama dan utama yang diharapkan dapat :

1. Memberikan rangsangan agar sensomotoriknya dapat bereaksi.

2. Memperhatikan kesehatan dan gizi karena bayi belum dapat menolong diri sendiri.

3. Menciptakan lingkungan yang kondusif untuk berkembangnya kemampuan berbicara.

4. Memberikan model tentang konsep moral dan nilai yang benar dan salah.

Referensi

Dokumen terkait

• SRIL bukukan laba bersih USD 44,76 juta pada 2014 • Laba GIAA hingga Februari 2015 sebesar USD 1,2 juta • Seat load factor GIAA Januari-Februari 2015 naik jadi 73% • GIAA

Program akan melakukan perhitungan jarak, sebagai usulan rute transfer antar gudang yang dilakukan oleh DC atau depo, agar jarak tempuh, waktu dan biaya BBM yang minimum

akan dan sedang dilakukan pemerintah. Dari kondisi tersebut, bermunculanlah lembaga- lembaga yang tumbuh di tengah masyarakat yang bukan saja sebagai wujud kepedulian

PERKEMBANGAN KESENIAN ULIN KOBONGAN DI DESA SAWAH KULONKABUPATEN PURWAKARTA TAHUN 1990-2013. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Ceplok pada busana pesta Cocktail .Penulis mengangkat buah tomat karenaadanya ketertarikan tersendiri pada buah tersebut, yang apabila dibelah bagian dalamnya muncul motif indah

Yang menjadi fokus dalam penelitian ini adalah perencanaan-perencanaan komunikasi yang dilakukan oleh Dinas Kesejahteraan Sosial Kota Samarinda dalam menangani

4.2.1 Hasil Pengujian Jaringan Saraf Tiruan Propagasi Balik Pada Sistem Pengenalan Suara Manusia Terhadap Data..

1. Implementasi Pasal 25 Perda Nomor 10 Tahun 2010 Tentang Pengelolaan Sampah Terhadap Pengelolaan Sampah Berbasis Masyarakat adalah dengan cara adanya strategi