• Tidak ada hasil yang ditemukan

DASAR NUTRISI TERNAK DAN BAHAN MAKANAN TERNAK PEM 4001 4 sks (3-1 sks)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "DASAR NUTRISI TERNAK DAN BAHAN MAKANAN TERNAK PEM 4001 4 sks (3-1 sks)"

Copied!
50
0
0

Teks penuh

(1)

DASAR NUTRISI TERNAK DAN

BAHAN MAKANAN TERNAK

PEM 4001 4 sks (3-1 sks)

Dr.Ir. Eko Widodo,M.Agr.Sc*

(2)

Tujuan pembelajaran

:

Setelah menyelesaikan matakuliah ini mahasiswa:

 Memahami sistem pencernaan ternak ruminansia dan

non-ruminansia

 Memahami jenis, guna, fungsi, gejala defisiensi, dan

metabolisme dasar zat makanan yang meliputi protein, karbohidrat, lemak, vitamin, dan mineral.

Memahami fraksi penyusun bahan makanan

 Memahami kualitas bahan makanan berdasarkan sifat

phisik, kimiawi, biologis, dan ekonomis

 Dapat memilih bahan makanan untuk menyusun pakan

(3)

MATERI KULIAH

Pendahuluan, GBPP, SAP, KONTRAK KULIAH,

Sistem digesti

Protein

Lemak

Karbohidrat

Mineral

Vitamin

Metabolisme

(4)

MATERI KULIAH

Komponen penyusun & Klasifikasi BMT,

BMT sumber energi

BMT sumber protein

BMT hijauan

Feed additive dan Anti Nutrisi

Penyimpanan dan Kerusakan BMT

Penyusunan pakan

PEKAN SUNYI

(5)

Materi Praktikum

Saluran Pencernaan

Analisa Proksimat

(6)

PENILAIAN

a. Penilaian secara individual, meliputi: a. Tugas terstrukstur

b. Quiz

c. Praktikum 30 %

d. UTS dan UAS 30 % dan 30 %

b. Penilaian secara kelompok, meliputi: a. Diskusi

b. Presentasi

c. Penilaian menggunakan standart penilaian yang berlaku.

(7)

BUKU ACUAN

Anggorodi, R. 1979. Ilmu Makanan Ternak Umum. PT

Gramedia. Jakarta.

Bondi, AA. 1982. Animal Nutrition. John Wiley and

Sons. Chichester. England

Ranjhan, S.K. 1977. Animal Nutrition and Feeding

Practices. Vikas Publishing House PVT LTD.New Delhi.

Gonn, EE., Stump, PK., Bruening, G. dan Doi, RH.

1987. Outlines of Biochemistry. John Wiley and Sons. Canada.

McDonald, P., R.A. Edwards an J.F.D.Greenhalgh.

1978. Animal Nutrition. Second Edition. John Wiley and Son Inc. New York.

(8)

DASAR NUTRISI TERNAK DAN

BAHAN MAKANAN TERNAK

DASAR NUTRISI TERNAK DAN

BAHAN MAKANAN TERNAK

Artharini I Fapet UB Malang, 2012 PENDAHULUAN & SISTEM

(9)
(10)

Sistem pencemaan merupakan suatu sistem yang terdiri dari saluran pencemaan yang dilengkapi beberapa organ yang bertanggung jawab atas

pengambilan, penerimaan, pencemaan dan absorpsi zat makanan mulai dari mulut sampai ke anus.

Sistem pencemaan tersebut juga bertanggung jawab terhadap pengeluaran bahan-bahan pakan yang tidak dapat dicerna.

SISTEM

(11)

Animal

Classification

By Type Digestive System

Monogastrics – Major Category

1. Simple Stomach – Pigs, Humans, Dogs

2. Avian – Chickens, Turkeys

3. Pseudo Ruminants – Horses, Rabbits

(12)
(13)

BM

Hidup pokok

Produksi DagingSusu

(14)

SISTEM PENCERNAAN

Saluran

Pencernaan assesoris

Tanggung jawab pengambilan

+

pencernaan

penyerapan BM

Mulut ~> anus

(15)
(16)
(17)
(18)
(19)

Cow (Ruminant) Digestive System

1. Esophagus 6. Small intestine (62 quarts) 2. Rumen (160 quarts) 7. Cecum

3. Reticulum (10 quarts) 8. Large intestine (40 quarts) 4. Omasum (15 quarts) 9. Colon

(20)
(21)
(22)
(23)
(24)
(25)
(26)

PROSES PENCERNAAN

• Mekanik

(27)

Mengenal perbedaan saluran

pencernaan pada ternak :

ruminansia Non ruminan

(28)
(29)

DISKUSI :

• Persamaan dan Perbedaan saluran

Pencernaan pada Babi dan Unggas

• Persamaan dan Perbedaan proses

Pencernaan pada Babi dan Unggas

• Persamaan dan Perbedaan Saluran

pencernaan pada Kuda dan Sapi

(30)

DISKUSI :

• Deskripsi dan Fungsi organ-organ saluran

pencernaan pada Babi

• Deskripsi dan Fungsi organ-organ saluran

pencernaan pada Unggas

• Deskripsi dan Fungsi organ-organ saluran

pencernaan pada Kuda

(31)

Alat Pencernaan Ruminansia

1. MULUT

 Bibir : prehension

 Lidah : prehension; mastikasi; remastikasi; diglutasi

 Gigi : prehension;mastikasi; remastikasi; gigit/robek

 Kel. Ludah saliva berfungsi:

pelumas mastikasi, remastikasi

diglutasi

penghasil N ~ NH3

(pertumbuhan m.o. rumen)

(32)

2. OESOPHAGUS

penghubung mulut lambung (rumen)

saluran dalam proses diglutasi; regurgitasi; eruktasi menyebabkan struktur kuat dan aktif

terjadinya gerakan

“oesophageal groove” saluran dari oesophagus ke abomasum Peristaltik :

Anti peristaltik :

pakan

bolus ingesta

lambung

mulut

(33)

3. LAMBUNG A. Rumen

 bagian penting dalam mempelajari sistem pencernaan ruminansia, karena:

 kapasitasnya 85% dari total lambung

 > 80% BK dicerna dlm. lambung

 adanya aktifitas mikroba

mampu mencerna SK

Mampu memanfaatkan NPN Sintesis aa tubuh mikroba Sintesis beberapa vit. B & C

 Letak : sebelah kiri rongga perut

 Anatomi permukaan dilapisi papila perut beludru

Memperluas permukaan untuk absorpsi

pertumbuhan papila dipengaruhi oleh VFA

 Kondisi BK isi rumen = 10 – 15 %

 Temperatur = 39 - 41ºC

 pH = 6,7 – 7,0

(34)

B. Reticulum

 Bagian depan rumen

permukaan dalam tampak seperti jala / sarang laba : perut jala antara reticulum dg rumen tidak ada pemisah yang jelas

“reticulorume n”

 Fungsi

: - fermentasi - memudahkan digesta dicerna (rumen; omasum) - berkumpulnya benda-benda asing yang ikut

(35)

sebagai

C. Omasum

Bentuk ellips

letak : sebelah kanan reticulum

permukaan dalam berbentuk lembaran (lamina) perut buku

filter grinder

 Fungsi:

menekan digesta saluran berikutnya

(36)

D. Abomasum

 bentuk memanjang

 letak : dasar rongga perut (kanan bawah)

 adanya sekresi lambung ---> lambung kelenjar/perut sejati  terdiri atas 3 bagian Kardia : sekresi mukus

Fundika : sekresi pepsinogen; renin; HCl dan mukus Pylorus : sekresi mukus

 Fungsi

:  Mengatur arus digesta dari abomasum --->duodenum  tempat permulaan proses pencernaan enzimatis

(37)

4. USUS HALUS

 4 sekresi:

cairan duodenum :

cairan empedu :

cairan pankreas :

cairan usus

 alkalis

 P

 sebagai buffer

 dihasilkan di hati via saluran empedu

 mengandung K, Na (sebagai pengemulasi lemak)

 Mengandung zat warna empedu

 Mengandung ion bikarbonat 

(38)

Perkembangan Lambung Ruminansia

Waktu lahir dewasa

 bagian paling besar adalah abomasum

 Rumen

Proses pencernaan monogastik polygastrik

Rumen + retikulum belum berkembang

 4-6 x dari abomasum

monogastrik

ruminansia

 susu disalurkan lewat oesophageal groove

(oesophageal  abomasum)  oesophageal tidak berfungsi

(39)

Keuntungan ruminansia memiliki

organ pencernaan fermentatif

sebelum usus halus

:

dapat mencerna SK

tidak bersaing

dengan manusia

kebutuhan aa tidak banyak tergantung

pada kualitas protein pakan

mampu mengubah NPN

protein

kualitas tinggi

produk fermentasi dalam rumen

usus

(40)

KEBUTUHAN ZAT MAKANAN

Ransum seimbang:

Zat makanan :

ransum yang diberikan selama 24 jam,

mengandung semua zat-zat makanan dalam

kualitas, kuantitas dan perbandingan yang

cukup untuk memenuhi kebutuhan gizi yang

diperlukan ternak sesuai tujuan pemeliharaan

(41)
(42)

Faktor yg Mempengaruhi

Kebutuhan Zat Makanan

1. Spesies

2. Umur

3. Jenis Kelamin

4. Tujuan Pemeliharaan

5. Berat Badan

6. Keadaan Fisiologi, dll

Konsumsi : 2 – 3 % BB ternak

Ternak kenyang

karena BK

bukan air

(43)

Komposisi Tubuh Ternak

Variasi Tergantung Pada :

1. Umur Ternak

2.

Kondisi ternak

3.

Spesies

(44)

Persentase Komposisi Tubuh Hewan*)

Spesies

Air Protein Lemak Abu BK bebas lemak

Protein Abu

Anak sapi, baru lahir 74 19 3 4,1 82,2 17,8

Anaksapi. gemuk 68 18 10 4,0 81,6 18,4

Sapi jantan. kurus 64 19 12 5,1 79,1 20,9

Sapi jantan. gemuk 43 13 41 3,3 79,5 20,5

Domba. kurus 74 16 5 4,4 78,2 21,8

Domba. gemuk 40 11 46 2,8 79,3 20,7

Babi. 8 kg 73 17 6 3,4 83,3 16,7

(45)

Komposisi Tubuh Ternak

1. Air

2. Protein

3. Lemak

4. Karbohidrat

Plasma darah 90-92% Urat Daging 72-78% Organ Dalam Lain

(46)

Komposisi Pakan Ternak

1. Rouhgage

2. Konsentrat

Kering

Basah

3. Additive

B

Bv product Vitamin

(47)

Faktor yg Mempengaruhi

Kebutuhan Zat Makanan

1. Spesies

2. Umur

3. Jenis Kelamin

4. Tujuan Pemeliharaan

5. Berat Badan

(48)
(49)

Kandungan Zat Makanan Pakan Ternak

AA semi esensial AA non esensial

Amina

Vit Larut Air Polisakarida

tak larut

Sterol Lemak netral

Posfolipid

(Lecithin))

(50)

Referensi

Dokumen terkait

(2) Dalam kegiatan pembinaan Matsan harus dilakukan pengawasan dan pengendalian secara menyeluruh, terus menerus dan berkesinambungan oleh Pembina Teknis pada

Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh ukuran perusahaan, likuiditas, profitabilitas, leverage dan efisiensi terhadap luas pengungkapan sukarela laporan

1. Mengidentifikasi biaya dan aktivitas. Langkah pertama dalam merancang sistem activity based costing, adalah melakukan analisis aktivitas untuk mengidentifikasi

'erosol merupakan sediaan yang dikemas dibawah tekanan! mengandung 8at akti+  yang dilepas pada saat sistem katup yang sesuai ditekan. Sediaan ini digunakan untuk

Biasanya keadaan ini terjadi pada pasien yang memiliki kekurangan dalam sistem kekebalan tubuh untuk setiap penyakit yang kronis seperti diabetes atau infeksi oleh virus

1) Bank Garansi, yaitu pernyataan yang dikeluarkan oleh bank atas permintaan nasabah untuk menjamin risiko tertentu yang timbul apabila nasabah tidak dapat menjalankan

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Ilmu Pendidikan. © Raden Tri Kencana Putri Dewinta 2016

Pinpoint Publications tidak terafiliasi dengan perusahaan atau produk yang dimuat di PC Media. Semua anggota redaksi PC Media tidak memiliki investasi pada perusahaan atau produk