• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Strategi Bersaing SDN 1 Gambasan Kecamatan Selopampang Kabupaten Temanggung

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Strategi Bersaing SDN 1 Gambasan Kecamatan Selopampang Kabupaten Temanggung"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang Masalah

(2)

2 jika lembaga pendidikan yang dipilih adalah memiliki keunggulan pada hampir mencakup semua aspek input, proses, dan, output (Purwanto 2011).

Persaingan yang sehat di lembaga pendidikan sudah sewajarnya ditingkatkan baik di sekolah dasar berstatus negeri maupun swasta atau dengan lembaga pendidikan yang sederajat seperti Madrasah Ibtidaiyah. Apabila suatu lembaga pendidikan tidak mampu untuk memposisikan institusi pendidikannya sebagai industri jasa yang handal, yaitu dengan memenuhi standar mutu, baik quality in fact (mutu sesungguhnya) dan

quality in perception (mutu persepsi) maka daya saing dan mutu institusi akan mengalami penurunan (Edward Sallis 2013).

(3)

3 mendesak dilakukan regrouping, mengingat sekolah tersebut memiliki jumlah siswa yang sangat kecil. Menurut hasil monitoring hal tersebut, dari 430 SD negeri se-Kabupaten Temanggung ternyata terdapat 72 SD yang lokasinya berdekatan. Jumlah siswa di UPT Kranggan sebanyak 3621 siswa terbagi dalam 174 rombongan belajar dan rombongan belajar terkecil 7 siswa dan terbesar 55 siswa.

Kondisi penurunan jumlah peserta didik ini juga dialami oleh kedua sekolah di Desa Gambasan yaitu SDN 1 dan SDN 2 Gambasan sehingga pernah ditawarkan pihak dinas pendidikan Kabupaten Temanggung kepada Kepala Desa untuk dilakukan regroup, namun dengan berbagai pertimbangan dan tidak ada kesanggupan dari kedua belah pihak hal tersebut belum bisa direalisasikan. Agar program regroup tidak terjadi maka pihak SDN 1 Gambasan perlu menyusun strategi sebagai langkah antisipasi yang tepat.

(4)

4

Tabel 1.1

Rekapitulasi Jumlah Penduduk Berdasarkan Pekerjaan Desa Gambasan Kecamatan Selopampang

Bulan November Tahun 2014

No Pekerjaan

Jenis Kelamin

Jml. Laki-Laki Perempuan

1 2 3 4 5

1 Belum/Tidak Bekerja 264 261 525

2 Karyawan Swasta 256 153 409

3 Buruh Harian Lepas 100 45 145

4 Mengurus RT 0 207 207

5 Pelajar/Mahasiswa 157 144 301

7 PNS 17 7 24

8 Petani/Pekebun 260 218 478

Jumlah 1.054 1.035 2.089

Sumber Data: Dokumentasi Data Kantor Desa Gambasan (diolah)

Berdasar tabel tersebut dan keterangan kepala desa dapat dideskripsikan bahwa secara ekonomi masyarakat Desa Gambasan terhitung berpenghasilan menengah ke bawah dengan mayoritas mata pencaharian petani sehingga kesadaran akan pentingnya mutu pendidikan masih kurang. Belum lagi lokasi desa yang strategis maka masyarakat lebih mudah menentukan pilihan dan menjangkau lembaga pendidikan yang lain sesuai dengan keinginan karena jarak sekolah yang bersangkutan dengan yang yang lain saling berdekatan.

(5)

5 sejak tahun 1930, dalam pencapaian prestasi akademik banyak mengalami pasang surut. Peningkatan mutu SD Negeri 1 Gambasan dapat diketahui dari prestasi akademik, dan prestasi non akademik. Prestasi akademik diketahui dari perolehan nilai UN. Dari

output prestasi yang diraih seperti kelulusan 100% di tiap tahunnya. Hal ini dapat dilihat dari tabel 1.2

Tabel 1.2 Input, output, nilai dan rangking UN Tahun 2010 s/d 2014

Sumber Data: TU SDN 1 Gambasan

Berdasar tabel 1.2 nilai rata-rata UN siswa SDN 1 Gambasan mengalami peningkatan bahkan di tahun pelajaran 2012/2013 dan tahun pelajaran 2013/2014 mendapat predikat pertama tingkat kabupaten untuk nilai UN tertinggi, akan tetapi hal ini berbanding terbalik terhadap perolehan input SDN 1 Gambasan untuk lima tahun terakhir tidak mengalami peningkatan bahkan cenderung statis .

(6)

6 alasan sekolah belum melaksanakan strategi bersaing secara maksimal. Agar strategi bersaing yang dipilih tepat sebagai solusi untuk mengatasi kondisi itu maka seharusnya menempatkan strategi bersaing yang tepat pula.

Ada tiga strategi yang dapat dilakukan lembaga untuk memperoleh keunggulan bersaing, yaitu Cost Leadership, Diferensiasi dan fokus (Porter 2007). Strategi biaya yaitu dengan mengeluarkan biaya yang rendah diharapkan mendapat keuntungan yang sebesar-besarnya. Dari kondisi nyata yang ada di lembaga pendidikan yang berstatus negeri keunggulan biaya merupakan strategi dalam mengefisienkan seluruh biaya opersional pendidikan disesuaikan dengan dana BOS yang diterima untuk menghasilkan jasa yang bisa dijual lebih murah dibanding sekolah lain sebagai pesaing. Untuk mendapatkan keunggulan biaya rendah harus dapat mengefektifkan dan mengefisiensi sumber daya yang ada dalam suatu lembaga atau aktivitas-aktivitas pendukung lainnya dengan suatu cara yang lebih efektif dari segi biaya dibandingkan dengan pesaingnya.

Diferentiation yaitu upaya mendiferensiasikan penawaran produk unggul yang berbeda dan unik dihasilkan lembaga serta tidak dimiliki oleh lembaga lain sebagai pesaingnya.

(7)

7 bersaing yang menguntungkan suatu lembaga dengan menempatkan strategi ini untuk memformulasikan kegiatan sekolah dan implementasi program sekolah yang sepenuhnya terpadu untuk menciptakan, mengkomunikasikan, dan menyerahkan nilai unggul (superior value) bagi konsumen. Hal ini sesuai dengan penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Jubelina dengan judul Strategi Bersaing Sekolah Kristen Lentera Ambarawa. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan strategi bersaing yang tepat untuk diterapkan di sekolah tersebut agar dapat bertahan dalam menghadapi sekolah lain sebagai pesaingnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sekolah tersebut menerapkan strategi generic diferensiasi namun tidak menjalankan strategi generic biaya dan strategi generic focus dalam menarik minat masyarakat ataupun dalam menghadapi persaingan dengan sekolah lain

Penelitian lain pernah dilakukan oleh Barizah Fajriah Arief (2014) yang berjudul Analisis Pengaruh Strategi Bauran Pemasaran Terhadap Minat Siswa Dalam Memilih Mts Negeri Se-Kabupaten Pacitan, dan hasilnya menunjukkan bahwa strategi bauran pemasaran dilaksanakan dengan baik, minat siswa tinggi, dan strategi tersebut berpengaruh signifikan terhadap minat siswa dalam memilih MTs.

(8)

8 menggunakan tiga pendekatan strategi generik yaitu strategi keunggulan biaya, strategi diferensiasi dan strategi fokus.

Peneliti berikutnya Muhammad Ihsan (2009) yang berjudul Strategi Pemasaran Madrasah, Studi Terhadap Siswa Baru MTs. Wahid Hasim Tahun 2008 dengan kesimpulan bahwa program pemasaran yang dilakukan oleh MTs Wahid Hasim sudah sesuai dengan jalur yang telah diprogramkan.

Dari beberapa hasil penelitian tersebut dari kedua peneliti yaitu Jubelina dan Nevi Olivia Noya dapat diklasifikasikan adanya kesamaan persepsi bahwa untuk upaya meningkatkan minat masyarakat dan bersaing dengan lembaga lain perlu menjalankan strategi diferensiasi. Sedang penelitian yang dilakukan Barizah Fajriah Arief dan Muhammad Ihsan dengan kesimpulan yang hampir sama yaitu dalam meningkatkan minat siswa terhadap sekolah yang ditawarkan keduanya melakukan strategi pemasaran.

(9)

9 pemasaran (marketing concept) yang bertujuan memberikan kepuasan terhadap keinginan dan kebutuhan pelanggan, dan berorientasi pada konsumen (consumer oriented). Dari kondisi nyata yang dialami SDN 1 Gambasan terutama dalam penerimaan peserta didik baru yang belum maksimal maka dengan mengkaji hal di atas lembaga perlu meningkatkan pemahaman tentang strategi bauran dan konsep pemasaran yang lebih mendalam agar input lebih meningkat.

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka dalam penelitian ini dirumuskan permasalahan sebagai berikut:

1. Apa akar masalah yang menjadi penyebab jumlah calon peserta didik baru di SDN 1 Gambasan Kecamatan Selopampang Kabupaten Temanggung tidak meningkat? 2. Strategi bersaing apa yang dapat

dikembangkan dalam meningkatkan jumlah calon peserta didik baru di SD Negeri 1 Gambasan Kecamatan Selopampang Kabupaten Temanggung?

1.3

Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini yaitu untuk:

(10)

10 Kabupaten Temanggung tidak meningkat. 2. Mengembangkan strategi bersaing untuk

meningkatkan jumlah calon peserta didik baru di SD Negeri 1 Gambasan Kecamatan Selopampang Kabupaten Temanggung.

1.4

Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Penelitian ini memberikan sumbangan kepada ilmu pengetahuan khususnya berkenaan bidang manajemen pendidikan berkaitan dengan perubahan manajemen strategi yang berhubungan dengan strategi bersaing sekolah.

2. Manfaat Praktis

Penelitian ini diharapkan bermanfaat sebagai berikut:

a. Memberi bahan pertimbangan kepada kepala sekolah mengenai strategi bersaing untuk meningkatkan jumlah calon peserta didik baru.

Gambar

Tabel 1.1 Rekapitulasi Jumlah Penduduk Berdasarkan Pekerjaan
Tabel 1.2  Input, output, nilai dan rangking UN Tahun 2010 s/d 2014

Referensi

Dokumen terkait

hukum atas tanggung jawab pribadi bagi Anggota Dewan Gubenur dan/atau pejabat Bank Indonesia yang dengan itikad baik berdasarkan kewenangannya telah mengambil keputusan

Disemprotkan ( Jet Application of Fluid ), pada proses pendinginan dengan cara ini cairan pendingin disemprotkan langsung ke daerah pemotongan (pertemuan antara

Pemekaran dari sbgian wil Kab.Buto sesuai UU No. 29/2003 Pemekaran dari sbgian wil Kab.Kolaka sesuai UU No.. BONE BOLANGO KAB.. MAMUJU UTARA KAB. POLOWALI MAMASA KAB.

Pada hari ini Rabu, tanggal Sembilan Belas bulan Juli tahun Dua Ribu Tujuh Belas, yang bertandatangan dibawah ini Pejabat Pengadaan Barang/Jasa pada Dinas Pekerjaan Umum Dan

Hal ini selaras dengan proses sains yang diungkapkan oleh OECD (1999), yang mencakup keterampilan berpikir ilmiah, keterampilan praktik dan keterampilan

Adalah suatu kemampuan untuk meletakkan atau menggabungkan bagian-bagian di dalam suatu bentuk keseluruhan yang baru dengan kata lain sistesis adalah suatu kemampuan

Setelah validasi ahli media yang dilakukan oleh Bapak Drs Subagya M.Pd (Dosen Pendidikan Luar Biasa Universitas Sebelas Maret), diperoleh hasil untuk

Model air terjun ini merupakan model klasik yang bersifat sistematis dalam membuat suatu perangkat lunak dan juga paling sering digunakan. Pada fase analisis fungsi,kemampuan