• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH DIMENSI GAYA HIDUP TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN LOVE BIRD (Studi Pada Anggota Komunitas Love Bird Indonesia)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH DIMENSI GAYA HIDUP TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN LOVE BIRD (Studi Pada Anggota Komunitas Love Bird Indonesia)"

Copied!
44
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH DIMENSI GAYA HIDUP TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN LOVE BIRD

(Studi Pada Anggota Komunitas Love Bird Indonesia)

SKRIPSI

Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana Ekonomi

Oleh:

Wisnu Aditya Nurkamal

09.610.373

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr.Wb.

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas segala rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “PENGARUH DIMENSI GAYA HIDUP TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN LOVE BIRD“.

Tujuan dari penulisan skripsi ini adalah untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar sarjana ekonomi pada Universitas Muhammadiyah Malang.

Peneliti menyampaikan ucapan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada: 1. Dr.H. Muhadjir Effendy, M.AP, selaku Rektor Universitas Muhammadiyah

Malang.

2. Dr.H. Nazarudin Malik, MSi, selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Malang dan juga selaku pembimbing I yang telah merelakan waktunya untuk memberikan bimbingan kepada penulis untuk menyelesaikan mulai awal hingga akhir penyusunan skripsi ini.

3. Dra. Aniek Rumijati, MM, selaku ketua jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Malang dan selaku dosen wali kelas G tahun 2009

(11)

5. Segenap Staf Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Malang yang telah bersedia mendidik dan memberikan ilmu kepada penulis selama mengikuti perkuliahan.

6. Teman-teman penulis yang telah bersedia memberikan bantuan dan motivasinya dalam penulisan penelitian ini.

7. Segenap ucapan trimakasih untuk admin dan para angota Komunitas Love Bird Indonesia yang telah sukarela menjadi responden guna penyelesaian skripsi.

Penulis menyadari akan adanya keterbatasan dalam penyusunan skripsi ini. Oleh karena itu, penulis dengan senang hati menerima semua kritik maupun saran yang membangun agar tulisan ini dapat berguna dan bermanfaat bagi pihak yang membutuhkan.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Malang

(12)

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR ISI ... iii

DAFTAR TABEL ... vi

DAFTAR GAMBAR ... viii

LAMPIRAN ... ix

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Perumusan Masalah ... 6

C. Tujuan Penelitian ... 6

D. Manfaat Peneliti ... 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 8

A. Landasan Penelitian Terdahulu ... 8

B. Tinjauan Teori ... 9

1.Gaya Hidup ... 9

2.Sikap Konsumen ... 16

3.Keputusan Pembelian ... 16

C. Kerangka Pikir ... 22

(13)

BAB III METODE PENELITIAN ... 24

A. Lokasi Penelitian ... 24

B. Jenis Penelitian ... 24

C. Populasi dan Sampel... 25

D. Teknik Pengambilan Sampel... ... 26

E. Jenis Data dan Sumber Data ... 26

F. Teknik Pengumpulan Data ... 27

G. Teknik Pengukuran Data ... 27

H. Uji Instrumen ... 28

1. Uji Validitas ... 28

2. Uji Reliabilitas ... 29

3. Uji Asumsi Klasik ... 30

3.1Uji Normalitas ... 30

3.2Uji Multikolinieritas ... 31

3.3Uji Linieritas ... 32

3.4Uji Heterokedatisitas ... 32

I. Teknik Analisis Data ... 33

1. Analisis Regresi Linier ... 34

2. Devinisi Oprasional Variabel ... 34

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 38

A. Karakteristik Responden ... 38

(14)

2. Berdasarkan Usia ... 39

3. Berdasarkan Pendapatan ... 39

4. Berdasarkan Tipe Pembelian ... 40

B. Tabulasi Jawaban Responden ... 41

1. Dimensi Aktivitas ... 41

2. Dimensi Minat ... 42

3. Dimensi Opini ... 43

4. Variabel Keputusan Pembelian ... 44

C. Pengujian Instrumen ... 45

1. Uji Validitas ... 45

2. Uji Reliabilitas ... 48

3. Uji Asumsi Klasik ... 49

3.1 Uji Normalitas ... 49

3.2 Uji Heterokedatisitas ... 50

3.3 Uji Multikorelasi ... 51

3.4 Uji Linieritas ... 52

D. Hasil Analisis dan Pembahasan ... 53

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 58

A. Kesimpulan ... 58

B. Saran ... 58

DAFTAR PUSTAKA ... 60

(15)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1 : Dimensi Gaya Hidup Menurut Setiadi (2010) ... 13

Tabel 2 : Karakteristik Kelompok Konsumen ... 15

Tabel 3 : devinisi Oprasional Variabel AIO dan Keputusan Pembelian .... 36

Tabel 4 : Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 39

Tabel 5 : Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ... 40

Tabel 6 : Karakteristik Responden Berdasarkan Pendapatan ... 40

Tabel 7 : Karakteristik Responden Berdasarkan Tipe Pembelian ... 41

Tabel 8 : Tabulasi Jawaban Responden Variabel Aktivitas ... 42

Tabel 9: Tabulasi Jawaban Responden Variabel Mina ... 43

Tabel 10: Tabulasi Jawaban Responden Variabel Opini ... 44

Tabel 11: Tabulasi Jawaban Responden Variabel Keputusan Pembelian .. 45

Tabel 12: Uji Validitas Variabel Aktivitas ... 46

Tabel 13: Uji Validitas Variabel Minat ... 47

Tabel 14: Uji Validitas Variabel Opini ... 47

Tabel 15: Uji Validitas Variabel keputusan Pembelian ... 48

(16)

Tabel 17: Uji Normalitas ... 50

Tabel 18: Uji Multikorelasi ... 52

Tabel 19: ANOVA ... 53

Tabel 20: Regresi Linier Berganda ... 54

Tabel 21: Uji R2 ... 55

(17)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1 : Proses Keputusan Pembelian ... 17

Gambar 2 : Kerangka Pikir ... 22

Gambar 3 : Scatterplot ... 33

(18)

DFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 : Kuisioner ... 63

Lampiran 2 : Identitas Responden... 67

Lampiran 3 : Hasil Uji Validitas ... 72

Lampiran 4 : Hasil Uji Reliabilitas ... 74

Lampiran 5 : Hasil Uji Asumsi Klasik ... 75

(19)

Daftar Pustaka

Budiono. 2013. Analisis Sikap Konsumen Atas Gaya Hidup Vegetarian di IVS Pekanbaru. Skripsi Universitas of Riau.

Chriesmaya. 2013. Pengaruh Gaya Hidup Terhadap Keputusan Konsumen Dalam Memilih Minimarket Alfamart di Malang. Jurnal ilmiah mahasiswa FEB.

Engel, Blackwell, & Miniard. 1992. Prilaku Konsumen. Edisi ke-6, jilid 1, The Dryden Perss. Diterjemahkan oleh Binarupa Aksara. 1994. Penerbit Binarupa Aksara.

Fauzi. 2008. Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Minat nasabah Terhadap Bank Perkreditan Rakyat Bali Mandiri Tulang Sidoarjo. Skripsi.

Ferdinand, A. T. 2006. Metode Penelitian Manajemen.Semarang : BP Undip Hanry Assael. 1984. Consumer Behavior; Motivation Research (Marketing).

Kent Pub. Co. (Boston Mass).

Hutagalung & Aisha. 2008. Abalisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen Terhadap Keputusan Menggunakan Dua Ponsel (GSM dan CDMA)Pada Mahasiswa Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi USU. Jurnal Manajemen Bisnis, Volume 1, Nomor 3, pp. 97-102. Hasibuan. 2003. Analisis Proses Kepuasan Pembelian Mi Instan dan

Implikasi Terhadap Strategi Pemasaran. Skripsi.

Jamilah. 2003. Pengaruh klaim Kesehatan Pada Iklan Televisi Terhadap Pengambilan Keputusan Konsumen dalam Membeli Produk Pangan. Program pascasarjana.

Kosasih & Novia. 2007. Perilaku dan Keputusan Pembelian Konsumen Restoran Melalui Stimulus 50% Discount Surabaya. Jurnal Manajemen Pemasaran, Vol. 2, No. 2, pp. 73-80.

Kottler & Keller, 2009, Marketing Managemen, edition 13, jilid 1, Pearson Education, Inc. Diterjemahkan oleh Bob Sadran, MM. 2009. Jakarta: Erlangga.

(20)

Listyirini. 2012. Analisis Faktor-Faktor gaya Hidup dan Pengaruh Terhadap Pembelian Rumah Sehat Sedeerhana. Jurnal Adminis trasi Bisnis, Vol 1, No 1.

Listyari. 2006. Analisis Keputusan Pembelian dan Kepuasan konsumen Coffe Shop de Koffie Pot, Bogor. Skripsi.

Nurcahya. 2010. Analisis Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Keputusan Pembelian Kamera Canon DSLR di Kota Semarang. Skripsi Universitas Diponegoro.

Polii. 2003. Gaya Hidup, Pola Aktivitas, Pola Makan dan Status Gizi “Remaja SMU di Bogor”. Institut Pertanian Bogor. Program Pascasarjana. Pratiwi, Suharno, & Wasil. 2013. Pengaruh Dimensi Activity, Interest dan

Opinion (Aio) Terhadap Keputusan Pembelian pada Butik Busana Muslim Shafira di Samarindah. Jurnal Publikasi Ilmiah.

Susanti. 2011. Gaya Hidup Pengguna telepon Seluler Blecbarry. Jurnal Manajemen Bisnis, Vol 1, No 02.

Santy & Adhipratama. Display Toko, Gaya Hidup dan Pembelian Implus (Penelitian) Pada Konsumen Surf Bandung). Majalah Ilmiah UNIKOM, Vol 11, No 1.

Suhaji. 2012. Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Keputusan Pembelian Baju “MINT” di Counter Java Mall Semarang. Jurnal Kajian Akutansi dan Bisnis.

Sugiyono. 2005. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: ALFABET

Sary. 2006. Analisis Perilaku Konsumen Martabak Air Mancur Bogor. Skripsi.

Setiadi, N. 2010. Perilaku Konsumen. Edisi Revisi. Jakarta: Kencana.

Sutisna & Pawitra, P. 2002. Perilaku Konsumen dan Komunikasi Pemasaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Sarjono, P & Julianita, W. 2011. SPSS vs Lisrel. Jakarta: Salemba Empat.

(21)

Tai & Tam. 1997. A Lifestyle Analysis of Female Consumers in Greater China. Jurnal of Psychology and marketing, Vol. 14, pp. 287-307. Ulum I. 2011. Klinik Skripsi. Malang: Aditya Media Publising.

Wahyuni. 2008. Pengaruh Motivasi, Persepsi dan Sikap Konsumen Terhadap Keputusan Pembelian Sepeda Motor Merk “Honda” di Kawasan Surabaya Barat. Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, Vol 10, No 1, pp. 30-37.

(22)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam keseharian kehidupan konsumen selalu berbelanja apa saja yang di

butuhkan, mulai dari komoditi yang sangat diperlukan sampai kebarang yang

sebetulnya kurang diperlukan tapi dibeli juga. Semua prilaku ini tentu ada yang

mempengaruhinya, baik secara rasional, ataupun emosional. Didalam situasi

tersebut adanya perilaku pengambilan keputusan yaitu meliputi semua proses

yang dilakukan konsumen dalam mengenali masalah, mencari solusi,

mengevaluasi alternatif, dan memilih di antara pilihan-pilihan pembelian mereka

(Mowen,2002:2). Tidak mudah sebetulnya mengetahui apa yang diinginkan dan

dibutuhkan seorasng konsumen.

Keputusan pembelian juga dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu, budaya,

sosial dan pribadi (Kotller, 2009 : 166). Didalam pengambilan keputusan peran

ketiga faktor tersebut sangatlah berpengaruh. Dimana faktor budaya yaitu

nilai-nilai dasar persepsi, keinginan dan perilaku yang dipelajari seseorang mulai

keluarga, lembaga penting lainya. Budaya mengkompromikan nilai-nilai dasar,

persepsi, keinginan dan prilaku yang dipelajari seseorang secara terus menerus

dalam sebuah lingkungan ( Samuel et al, 2007 ). Perana sosial seperti group dimana sikap seseorang dipengaruhi oleh banyak kelompok kecil yaitu dua orang

atau lebih yang memiliki tujuan yang sama. Keluarga adalah organisasi pembelian

(23)

aktivitas yang diharapkan pada seseorang untuk dilakukan sesuai dengan

orang-orang disekitarnya. Faktor sosial merujuk kepada efek yang diberikan dari

seorang kepada sikap konsumen individu lainya untuk melakukan sebuah

keputusan pembelian ( Trisdiarto, 2012 ).

Selain itu sebelum keputusan pembelian akan muncul sikap seseorang dalam

memilih sesuatu obyek yang akan diminati dan untuk dimiliki. Sikap sebagai

suatu evaluasi yang menyeluruh dan memungkinkan seseorang untuk merespon

dengan cara yang menguntungkan atau tidak terhadap obyek yang dinilai. Sikap

adalah pernyataan-pernyataan atau penilaian evaluatif berkaitan dengan obyek,

orang atau suatu peristiwa (Wahyuni, 2008). Pada dasarnya didalam sikap

terdapat tiga komponen yaitu Cognitive component, yaitu kepercayaan konsumen dan pengetahuan tentang obyek. Affective component yakni emosional yang merefleksikan perasaan seseorang terhadap suatu obyek, apakah obyek tersebut

diinginkan atau disukai. Behavioral component adalah merefleksikan kecendrungan dan perilaku aktual terhadap suatu obyek, yang mana komponen ini

menunjukan kecendrungan melakukan sesuatu tindakan (Wahyuni, 2008).

Gaya hidup tidak lepas dari kehidupan diperkotaan pada era sekarang sebagai

suatu aktivitas. Aktivitas merupakan suatu dimensi atau bagian dari gaya hidup.

Misalnya saja, aktivitas konsumen perempuan di China, diketahui lebih sadar

akan merek, karena mereka sangat tertarik pada barang impor, terlepas dari nilai

kualitas. Wanita Hong Kong lebih sabar dalam mencari dan sadar akan kualitas,

sedangkan wanita Taiwan yang lebih tua mereka labih sadar akan harga. Lebih

(24)

kerja daripada wanita China dan perempuan-peremuan muda pada umumnya

kurang kecanduan untuk bekerja dan menunjukan lebih banyak dengan aktivitas

waktu luang. Namun, perempuan di China adalah yang paling tinggi dan sadar

akan kesehatan. Perempuan di China dan Taiwan juga lebih sadar lingkungan dari

pada perempuan Hong Kong (Tai et al, 1997)

Terdapat pula gaya hidup pengguna telepon seluler Blackberry pada

mahasiswa Universitas Muhammadiah Malang, diketahui terbanyak adalah gaya

hidup kelompok full filed, yaitu kelompok yang mempunyai pendapatan paling tinggi yang aktivitasnya senang berbelanja, tetapi memusatkan kegiatanya di

rumah. Sedangkan pada kelompok beliver, kelompok ini sedikit individual karena hidupnya hanya terpusat pada keluarga, tetapi memiliki kesadaran terhadap

kesehatan. Dalam kelompok maker, yaitu kelompok yang senang menghabiskan waktu diluar rumah bersama teman dekat yang mempunyai kesamaan selera,

sehingga mereka menggunakan telepon seluler Blackberry untuk kesenangan

diantara mereka (Susanti, 2011)

Keputusan pembelian pada dasarnya ialah suatu proses yang dilakukan

konsumen dalam mengenali masalah, mencari solusi, mengevaluasi alternatif, dan

memilih di antara pilihan-pilihan pembelian mereka. Banyak faktor yang dapat

mempengaruhi keputusan pembelian seorang konsuma salah satunya faktor Gaya

hidup. Hobi adalah salah satu bagian dari aktivitas gaya hidup, yaitu kegiatan

(25)

Hobi juga termasuk dalam salah satu indikator dimensi gaya hidup yang

mempengaruhi keputusan pembelian. Konsumen mampu ngeleuarkan biaya yang

lebih untuk sebuah produk, hanya karena faktor hobi sebagai ajang rekreasi

mereka, guna menenangkan pikiran diwaktu senggang. Dengan mendapatkan

produk yang mereka inginkan secara tidak langsung, mereka memperolah manfaat

secara prestise. Misalkan saja pada penghobi love bird, pada dasarnya love bird bukan barang konsumsi. Mereka mambeli atas dasar aktivitas hobi mereka untuk

menenangkan pikiran pada waktu luang, setelah lelah dengan aktivitas harian

mereka. Dengan memilikinya mereka merasa memperoleh kesenangan dan nilai

prestise tersendiri, walaupun mereka harus mengeluarkan biaya lebih untuk

mendapatkannya.

Bahkan dari aktivitas konsumen seperti itu dapat menjadi suatu ajang bisnis,

dimana kita sebagai produsen berusaha memenuhi permintaan akan pemenuhan

kebutuhan mereka. Salah satunya love bird, ialah burung asal afrika yang diimport ke Indonesia dan menjadi salah satu keputusan pembelian konsumen penghobi

guna memenuhi keinginan mereka. Sekarang penghobi love birb sangat meningkat jumlahnya, permintaan akan love bird sangat tinggi. Tingginya

permintaan akan love bird mengakibatkan tingginya harga love bird, mulai dari ratusan ribu, jutaan, hingga puluhan juta. Dengan keadaan tersebut tidak sedikit

para konsumen yang awalnya hanya memenuhi keinginan mereka sebagai

aktivitas hobi, menjadi ajang bisnis yang cukup menjanjikan dikarenakan

(26)

Mereka pada dasarnya termasuk segmenpasar tersendiri yang kebutuhanya

harus dipenuhi. Memahami prilaku konsumen seperti itu akan sangat bermanfaat

bagi pemasar. Terdapat empat manfaaat yang dapat diperoleh pemasar dari

pemahaman terhadap gaya hidup konsumen. Pertama, pemasar dapat mengunakan

gaya hidup konsumen untuk melakukan segmentasi dan mempromosikan produk

dipasar sasaran. Kedua, pemahaman gaya hidup konsumen juga akan membantu

dalam memposisikan produk dipasar dengan mengunakan iklan. Ketiga, jika gaya

hidup telah diketahui, maka pemasar dapat menempatkan iklan produknya pada

media yang paling cocok. Keempat, mengetahui gaya hidup konsumen berarti

pemasar dapat mengembangkan produk sesuai dengan tuntutan gaya hidup

mereka.

Maka keputusan pembelian dipengaruhi oleh faktor pribadi, salah satunya

gaya hidup jika diartikan, ialah pola kehidupan seseorang yang diekspresiakan

dalam aktivitas (activities), minat (interest) dan pendapat (opinion) yang diistilahkan dengan AIO (Semuel et al, 2007). Didalam keseharianya seseorang tidak lepas dari ktivitas yang didefinisikan sebagai tindakan nyata maupun suatu

sikap atau tindakan bagai mana seseorang menghabiskan waktunya. Selanjutnya

minat, yang merupakan keinginan terhadap suatu objek, peristiwa atau topik

adalah tingkatan kegairahan yang menyertai perhatian khusus maupun

terus-menerus. Sedangkan opini suatu jawaban lisan atau tertulis yang diberikan orang

sebagai respon terhadap situasi stimulus dimana semacam pertanyaan diajukan

(27)

Berdasarkan fenomena yang terjadi maka peneliti tertarik untuk mengetahui

seberapa besar pengaruh gaya hidup terhadap keputusan pembelian konsumen

dengan mengangkat judul “ Pengaruh Dimensi Gaya Hidup Terhadap Keputusan

Pembelian Love Bird ” ( Studi Pada Komunitas Love Bird Indonesia ).

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, maka perumusan masalah yang

digunakan dalam penelitian ini adalah:

1. Apakah dimensi activitiy berpengaruh terhadap keputusan pembelian? 2. Apakah dimensi interest berpengaruh terhadap keputusan pembelian? 3. Apakah dimensi opinion berpengaruh terhadap keputusan pembelian?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang akan diteliti dan mendapatkan jawaban

dari hasil perumusan masalah, maka tujuan penelitian yaitu sebagai berikut:

1. Untuk menganalisis dan menguji pengaruh dimensi activitiy terhadap keputusan pembelian.

2. Untuk menganalisis dan menguji pengaruh dimensi interest terhadap keputusan pembelian.

(28)

D. Manfaat Penelitian

Dengan dicapainya tujuan penelitian diharapkan dapat memberikan

manfaat sebagai berikut:

1. Memberikan informasi, pemahaman dan pengetahuan tentang prilaku

gaya hidup konsumen love bird, sehingga para pengelola komunitas

mampu menetapkan setrategi yang tepat atas gaya hidup konsumen love

bird. Selanjutnya diharapkan memberikan dampak peningkatan keputusan

pembelian didalam komunitas love bird Indonesia.

2. Selanjutnya secara teoritis, diharapkan dengan hasil penelitan ini dapat

digunakan sebagai dasar, untuk penelitian selanjutnya. Baik dengan

menambah variabel baru ataupun dengan menambah sampel yang lebih

banyak.

(29)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Penelitian Terdahulu

Penelitian terdahulu yang digunakan adalah penelitian yang dilakukan oleh

Llistyorin (2012) pengujian atas faktor gaya hidup terhadap keputusan pembelian

Rumah Sehat Sederhana dengan pendekatan AIO yang dirubah dengan analisis faktor menjadi faktor sosial, rumah tangga, kesenangan, refrensi, dan identitas

secara bersama-sama mempunyai pengaruh signifikan terhadap keputusan

pembelian RHS.

Penelitian selanjutnya oleh Susanti (2011) terhadap gaya hidup pengguna

telepon selular Blackberry yang respondenya dibagi menjadi tiga kelompok.

Menghasilkan kelompok fullfiel yaitu kelompok yang mepunyai pendapatan paling tinggi, memiliki aktivitas suka berbelanja, tetapi memusatkan kegiatan

dirumah. Kelompok believer, kelompok ini sedikit individual karena hidupnya hanya terpusat pada keluarga, tetapi memiliki kesadaran terhadap kesehatan,

menunjukan dominan pada variabel interest. Selanjutnya kelompok maker yaitu kelompok yang sennag menghabiskan waktu diluar rumah bersama teman dekat

yang mempunyai kesamaan selera, sehingga mereka menggunakan hanpone

Blackberry untuk kesenangan diantara mereka dan dominan pada variabel

aktivitas.

(30)

positif terhadap keputusan pembelian konsumen. Penelitain selanjutnya dari

Chrismaya (2010) dengan judul pengaruh gaya hidup terhadap keputusan

konsumen dalam memilih minimarket Alfamart di malang. Dari hasil analisis

dengan mengunakan analisis regresi linier berganda diperoleh hasil variabel

aktivitas dan opini berpengaruh positif terhadap keputusan konsumen dalam

memilih minimarket alfamart di Malang. Untuk variabel minat diperoleh hasil

bahwa variabel minat tidak berpengaruh signifikan terhadap keputusan konsumen

dalam memilih minimarket alfamart di Malang. Penelitian sekarang dilakukan

oleh Wisnu Aditya Nurkamal untuk menguji ulang pengaruh dimensi gaya hidup

terhadap keputusan pembelian dengan menggunakan objek yang berbeda dengan

penelitian lain yaitu Komunitas Love Bird Indonesia.

B. Tinjauan Teori

1. Gaya Hidup

Gaya hidup (life style) adalah pola atau cara dimana orang hidup dan menghabiskan waktu serta uangnya (Polii, 2003). Menurut Setiadi (2010)

didefinisikan sebagai cara hidup yang diidentifikasi oleh bagai mana seseorang

menghabiskan waktunya (aktivitas), dan apa yang mereka anggap penting dalam

lingkungan (minat) serta apa yang mereka pikirkan tentang diri mereka sendiri

dan juga dunia di sekitarnya (pendapat).

Gaya hidup merupakan salah satu indukator dari faktor pribadi yang turut

berpengaruh terhadap prilaku konsumen. Jika diartikan, gaya hidup merupakan

(31)

seseorang. Gaya hidup menggambarkan seseorang secara keseluruhan yang

berinteraksi dengan lingkungan. Gaya hidup juga mencerminkan sesuatu dibalik

kelas sosial seseorang dan menggambarkan bagaimana mereka menghabiskan

waktu dan uangnya. Gaya hidup pada prinsipnya adalah pola seseorang dalam

mengelola waktu dan uangnya (Chriesmaya, 2013). Mengemukakan bahwa gaya

hidup terbentuk oleh keterbatasan uang atau keterbatasan waktu, dimana melihat

prilaku konsumen yang demikian perusahaan harus mampu melayani keterbatasan

waktu dan uang sitiap konsumen.

Gaya hidup cukup berpengaruh terhadap keputusan pembelian, didalam gaya

hidup terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi gaya hidup seseorang adan

dua faktor yaitu faktor yang berasal dari dalam individu (internal) dan faktor yang

berasal dari luar (eksternal). Faktor internal yaitu sikap, pengalaman, pengamatan,

kepribadian, konsep diri, motifasi dan persepsi. Sedangkan faktor eksternal yaitu

kelompok refrensi, keluarga, dan kelas sosial serta gaya hidup dibagi menjadi tiga

dimensi yaitu Activity, Interest, Opinion (AIO) (pratiwi et,al 2013). AIO merupakan istilah yang digunakan dipertukarkan dengan psikografi dan

merupakan pengukuran gaya hidup yang lebih baik karena kegiatan mengukur apa

yang orang lakukan. Psikografis memuat beberapa pernyataan yang

menggambarkan kegiatan, minat dan pendapat konsumen. Pendekatan psikografik

sering dipakai produsen dalam mempromosikan produknya (Listyorini, 2012).

Riset AIO (Activities, Interest, Opinion) mencari tanggapan konsumen terhadap sejumlah besar pernyataan yang mengukur kegiatan (bagaimana

(32)

minat (pilihan prioritas konsumen atau keluarga, misalnya rumah, mode,

makanan), dan pendapat (bagaimana konsumen memandang berbagai macam

kejadian dan persoalan politik, persoalan sosial, keadaan pendidikan, masa depan)

(Zuhria ,2010).

1.1 Dimensi Aktivitas

Definisi aktivitas ialah tindakan seseorang tentang bagaimana cara mereka

menghabiskan waktunya. Walau pun tindakan ini biasanya dapat diamati, alasan

untuk tindakan tersebut jarang dapat diukur secara langsung (Assael, 1984: 252). Aktivitas juga dapat diartikan suatu sikap atau tindakan bagaimana seseorang

menghabiskan waktunya (Budiono, 2013).

1.2 Dimensi Minat

Minat apa yang mereka anggap penting dan yang orang pertimbangkan pada

lingkungannya (Assael, 1984: 252). Minat dapat diartikan pula suatu kepentingan pertimbangan seseorang pada lingkunganya (Budiono, 2013).

1.3 Dimensi Opini

Opini yakni jawaban lisan atau tertulis yang orang berikan sebagai respon

terhadap situasi stimulus dimana semacam “pertanyaan” di ajukan. Opini

digunakan untuk mendeskripsikan penafsiran, harapan dan evaluasi seperti

kepercayaan mengenai maksud orang lain, antisipasi hubungan dengan peristiwa

masa datang dan penimbangan konsekuensi yang memberi ganjaran atau

(33)

diartikan pula apa yang orang pikirkan tentang diri sendiri dan dunia disekitar

mereka (Assael, 1984: 252).

1.4 Dimesi Demografi

Kerekteristik demografi merupakan salah satu bagian dari pendekatan

undividu yang akan mempengaruhi perilaku konsumen dalam proses pengambilan

keputusan. Karakteristik demografis merupakan sekelompok orang yang memiliki

karakteristik demografi yang sama kemungkinan mempunyai perilaku pembelian

yang sama. Karakteristik demografi terdiri dari usia, pendidikan, pendapatan,

kependudukan, ukuran keluarga, tempat tinggal, geografi, ukuran kota, siklus

hidup (Jamilah 2003).

Menurut Hasibuan (2003) mendefinisikan demografi merupakan kerakteristik

populasi manusia dan berperan dalam menentukan gaya hidup dan segmentasi

konsumen misalnya penjabaran konsumen berdasarkan usia, pendapatan, dan

pendidikan.

1.5 Pengelompokan Dimensi Gaya Hidup

Gaya hidup akan berkembang pada masing-masing dimensi (aktivitas, minat,

(34)

Tabel 1

Dimensi Gaya Hidup

Aktivitas Minat Opini

Bekerja

Sumber: Dr. Nugroho J. Setiadi, S.E., M.M. (2010) “Perilaku Konsumen”

1.6 Nilai dan Gaya Hidup

Gaya hidup ditinjukan oleh prilaku tertentu sekelompok orang atau

masyarakat yang menganut nilai-nilai dan tata hidup yang hampir sama. Untuk

memahami bagaimana sekelompok gaya hidup sekelompok masyarakat

diperlukan program untuk mengukur gaya hidup yang berkembang. SRI

Internasional telah mengembangkan program untuk mengukur gaya hidup ditinjau

dari aspek nilai kurtural yaitu out directed, inner directed, dan need driven.

Outer directed merupakan gaya hidup konsumen yang jika dalam membeli sesuatu produk harus sesuai dengan nilai-nilai dan norma-norma tradisional yang

(35)

pikiran orang lain atas pembelian itu.Kelompok-kelompok ini merupakan

kelompok konsumen terbesar di Amerika yang mencapai 68%. Konsumen dalam

segmen inner directed, membeli produk untuk memenuhi keinginan dari dalam dirinya untuk memiliki sesuatu, dan tidak terlalu memikirkan norma-norma

budaya yang berkembang. Konsumen kelompok ini berusahaa keras untuk

mengekspresikan dirinya. Kelompok ketiga yaitu need driven, kelompok yang membeli sesuatu didasarkan atas kebutuhan dan bukan keinginan berbagai pilihan

yang tersedia. Karakteristik – karakteristik kelompok konsumen yang termasuk

kategori outer directed, inner directed, dan need driven (Sutisna et,al 2002:148-149)

Tabel 2

Tabel Karakteristik Kelompok Konsumen

Out Directed Inner Directed Need Driven

Belonger:

diri, musik keras, busana menyolok,

melawan kelompok out directed.

(36)

Out Directed Inner Directed Need Driven

Paling tinggi pendidikan, dewasa,

geraka folower power sampai dengan

politik, punya jabatan berpengaruh

tetapi sring protes dalam isu sosial

politik

Sumber: Sutisna & Pawitra (2002) “Perilaku Konsumen & Komunikasi

Pemasaran”

1.7 Manfaat Gaya Hidup dalam Strategi Pemasaran

Empat manfaat yang dapat diperloleh oleh pemasaran dari pemahaman gaya

hiup konsumen:

1. Pemasar dapat menggunakan gaya hidup konsumen untuk melakukan

segmentasi pasar sasaran. Jika pemasar dapat mengidentifikasi gaya hidup

sekelompok konsumen, maka berarti pemasar mengetahui satu segmen

konsumen.

2. Pemahaman gaya hidup konsumen juga akan membantu dalam

memposisikan produk dipasar dengan mengunakan iklan.

3. Jika gaya hidup telah diketahui, maka pemasar dapat menetapkan iklan

produknya pada media-media yang paling cocok. Tentu saja ukuran

kecocokan adalah media mana yang paling banyak dibaca oleh konsumen

(37)

4. Mengetahui gaya hidup konsumen, berarti pemasar bisa mengembangkan

produk sesuai dengan tuntutan gaya hidup mereka (Sutisna et,al 2002:151).

2. Sikap Konsumen

Sikap adalah pernyataan-pernyataan atau penilaian evaluatif berkaitan dengan

obyek, orang atau suatu peristiwa. Padadasarnya bahwa didalam sikap terdapat

tiga komponen yaitu Cocnitive component adalah kepercayaan konsumen dan pengetahuan tentang obyek, yang dimaksud objek adalah atribut produk, semakin

positif kepercayaan terhadap suatu produk maka keseluruhan komponen kognitif

akan mendukung sikap secara keseluruhan. Affective component emosional yang merefleksikan perasaan seseorang terhadap suatu objek, apakah objek tersebut

diinginkan atau disukai. Behavioural component (konative) yaitu merefleksikan kecendrungan dan perilaku aktual terhadap suatu objek yang mana komponen ini

menunjukan kecendrungan melakukan suatu tindakan (Wahyuni, 2008).

Menurut Sunarto (2003:160) sikap sebagai afeksi atau perasaan untuk sesuatu

terhadap rangsangan, sikap merupakan intisari dari rasa suka dan tidak suka bagi

orang, kelompok, situasi, obyek, dan ide-ide tidak berwujud tertentu. Mengingat

kepercayaan merupakan pengetahuan kognitif kita tentang sebuah obyek, maka

sikap merupakan tanggapan perasaan atau afektif yang kita miliki tentang objek.

3. Keputusan Pembelian

Keputusan pembelian merupakan hal yang lazim dipertimbangkan konsumen

(38)

pembelian adalah segala sesuatu yang dikerjakan konsumen untuk membeli,

membuang, dan menggunakan produk dan jasa (Nurcahya, 2010). Keputusan

pembelian adalah pemahaman konsumen tentang keinginan dan kebutuhan akan

suatu produk dengan menilai dari sumber-sumber yang ada dengan menetapkan

tujuan pembelian serta mengidentifikasi alternatif sehingga pengambil keputusan

untuk membeli yang disertai dengan perilaku setelah melakukan pembelian

(Suhaji, 2012).

Ada lima tahapan yang dilalui konsumen dalam proses pembelian, yaitu

pengenalan masalah, pencarian informasi, evaluasi alternatif, keputusan

pembelian dan perilaku setelah pembelian. Setiap konsumen tentu melewati

kelima tahapan ini untuk setiap pembelian yang dibuat oleh konsumen. Gambar

berikut ini mengambarkan proses tersebut.

Gambar 1

3.1 Pengenalan Kebutuhan

Proses pembelian dimulai saat pembelian mengenali sebuah masalah atau

kebutuhan. Kebutuhan-kebutuhan dapat timbul karena adanya rangsangan internal

(39)

rasa lapar, haus dan lain-lainnya yang akan timbul suatu saat pada suatu tingkat

tertentu dan menjadi sebuah dorongan yang memotivasi orang itu untuk segera

memuaskan dorongan tersebut. Dengan mengumpulkan informasi dari sejumlah

konsumen, pemasar dapat mengidentifikasi rangsangan yang paling sering

membangkitkan minat akan suatu kategori produk. Pemasaran kemudian dapat

mengembangkan strategi pemasaran yang memicu minat konsumen (Listyari,

2006).

Nurcahya (2010) mendefinisikan kebutuhan dimulai saat pembelian mulai

menyadari adanya masalah atau kebutuhan. Pembelian merasakan perbedaan

antara yang nyata dan yang diinginkan. Kebutuhan ini disebabkan karena

rangsangan internal maupun eksternal.

3.2 Pencarian Informasi

Pencarian informasi adalah sebagai aktivitas termotivasi dari pengetahuan

yang tersimpan didalam ingatan atau pemerolehan informasi dari lingkungan.

Pencarian yang dilakukan dapat bersifat internal yang melibatkan pemerolehan

kembali pengetahuan dari ingatan atau pencarian dapat bersifat eksternal yang

terdiri atas pengumpulan informasi dari pasar. Pencarian informasi lebih dulu

terjadi sesudah pengenalan kebutuhan. Pencarian internal memberikan informasi

yang memadai maka pencarian eksternal tidak dibutuhkan. Tetapi jika pencarian

internal tidak memadai, maka dibutuhkan pencarian eksternal. Proses pencarian

(40)

Nurcahya (2010) konsumen yang terdorong kebutuhannya mingkin, atau

mingkin juga tida, mencari informasi lebih lanjut. Pencarian informasi terdiri dari

dua jenis menurut tingkatan. Pencarian informasi terdiri dari dua jenis menurut

tingkatanya. Pertama adalah perhatian yang meningkat, yang ditandai dengan

pencarian informasi yang sedang-sedang saja. Kedua, pencarian informasi secara

aktif yang dilakukan dengan cara mencari informasi dari saegala sumber.

3.3 Evaluasi Alternatif

Mendefinisikan evaluasi alternatif sebagai proses dimana suatu alternatif

pilihan dievaluasi dan dipilih untuk memenuhi kebutuhan konsumen. Evaluasi

alternatif mengambarkan tahap pengambilan keputusan dimana konsumen

mengevaluasi alternatif-alternatif untuk membuat pilihan. Pada tahap ini

konsumen harus (1) menentukan kriteria evaluasi yang akan digunakan untuk

menilai alternatif, (2) memutuskan alternatif mana yang akan dipertimbangkan (3)

menilai kinerja dari alternatif yang dipertimbangkan dan (4) memilih dan

menerapkan kaidah keputusan untuk membuat pilihan akhir. Untuk lebuh jelasnya

komponan dasar proses evaluasi alternatif dapat dilihat pada gambar 4 (Listyari,

2006)

Nurcahya (2010) evaluasi ialah dimana konsumen memproses informasi

tentang pilihan mereka untuk membuat keputusan terakhir. Konsumen akan

mempunyai kebutuhan dan akan mencari manfaat tertentu, selanjutnya melihat

kepada atribut produk. Adapun asumsi-asimsi tentang evaluasi dalam diri pembeli

(41)

Pertama, diasumsikan bahwa konsumen melihat produk sebagai sekumpulan atribut. Kedua, tingkat kepentingan atribut berbeda-beda sesuai dengan kebutuhan dan keinginan masing-masing. Konsumen memiliki penekanan yang berbeda-beda

dalam menilai atribut apa yang paling penting. Ketiga, konsumen mengemukanan sejumlah kepercayaan tentang letak produk pada setiap atribut. Keempat, tingkat kepuasan konsumen terhadap produk akan beragam sesuai dengan perbedaan

atribut produk. Keliama, konsumen akan sampai pada sikap terhadap merek yang berbeda melalui prosedur evaluasi.

3.4 Keputusan Pembelian

pada tahap ini konsumen harus mengambil tiga keputusan yaitu : (1) kapan

membeli, (2) dimana membeli (tempat pembelian dilakukan) (3) bagaimana

membayar. Meng ilustrasikan bahwa pembelian merupakan fungsi dari dua

determinan yaitu niat dan pengaruh lingkungan dan atau pengaruh individu. Pada

fungsi yang kedua, situasi merupakan variabel yang paling menonjol. Niat

pembelian pada konsumen memiliki dua kategori : (1) baik produk maupun

merek, yang dikenal sebagai pembelian terancam sepenuhnya dimana konsumen

akan lebih bersedia menginvestasikan waktu dan energi dalam berbelanja dan

membeli sehingga distribusi dapat lebih efektif, dan (2) kelas produk jasa, dimana

dapat dipandang sebagai pembelian yang terancam jika pilihan mereka dibuat di

tempat penjualan (Listyari, 2006). Nurcahya (2010) pada tahapan evaluasi ini,

konsumen menyusun mereka-mereka dalam himpunan pilihan serta membentuk

(42)

3.5 Hasil atau Prilaku Sesudah Pembelian

Tugas pemasaran tidak berhenti begitu penjualan terjadi, karena pembeli akan

mengevaluasi alternatif sebuah pembelian seperti halnya sebelum pembelian. Jika

keterlibatan tinggi, bukan tidak lazim pembeli mengalami periode yang seketika

dan sementara berupa penyesalan atau keraguan sesudah keputusan. Ini dapat

menimbulkan dampak pada apakah pembeli bersangkutan puas atau tidak puas

dengan transaksinya. Keyakinan dan sifat yang terbentuk pada tahap ini akan

langsung mempengaruhi niat pembelian masa datang, komunikasi lisan dan

perilaku keluhan (Listyari, 2006).

Nurcahya (2010) menjelaskan bahwa sebuah pembelian terhadap suatu

produk, konsumen akan mengalami beberapa tingkatan kepuasan atau ketidak

puasan. Kepuasan sesudah pembelian, konsumen mendasarkan harapannya

kepada informasi yang diterima tentang produk. Harapan konsumen ddengan

kenyataan yang didapat akan mempengaruhi tindakan tingkat kepuasan atau

ketidak puasan.

(Listyari, 2006) memberikan bebrapa konsep dasar untuk memahami proses

evaluasi konsumen, yaitu :

a) Konsumen berusaha untuk memenuhi suatu kebutuhan.

b) Konsumen mencari manfaat tertentu dari solusi produk.

c) Konsumen memandang masing-masing produk sebagai sekumpulan

atribut dengan kemampuan yang berbeda-beda dalam memberikan

(43)

C. Kerangka Pikir

Berdasarkan rumusan masalah, model kerangka penelitian ini yaitu sebagai

berikut :

Gambar. 2 Kerangka Pemikiran Teoritis

Aktivitas (X1) 

Berdasarkan kerangka pemikiran teoritis maka peneliti akan mencoba

mencari seberapa besar pengaruh dimensi gaya hidup yang umumnya diukur

dengan dimensi AIO yaitu aktivitas, minat, opini, untuk mencari tau apakah

semua dimensi gaya hidup tersebut berpengaruh terhadap keputusan pembelian

konsumen.

D. Hipotesis

Menurut Ferdinan (2006) hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap

penelitian yang ingin dipecahkan. Oleh karena itu. Hipotesis harus memberikan

jawaban sementara secara langsung dari permasalahan yang ada, tentunya

berdasarkan teori yang memiliki validitas tinggi. Hipotesis dalam penelitian ini

sebagai berikut :

Opini (X3) 

Keputusan  Pembelian 

(Y)

 

(44)

H1: Dimensi aktivitas berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan

pembelian.

H2: Dimensi minat berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan

pembelian.

H3: Dimensi opini berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan

pembelian.

Gambar

Tabel 1 Dimensi Gaya Hidup
Tabel 2 Tabel Karakteristik Kelompok Konsumen
Gambar 1 Proses Keputusan Pembelian
Gambar. 2 Kerangka Pemikiran Teoritis

Referensi

Dokumen terkait

PING-1A adalah sebuah peralatan untuk memantau kandungan udara radioaktif partikulat, Iodine, dan gas mulia, dengan cara pengambilan sebagian udara pada cerobong yang

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya hubungan antara stres kerja dan kecerdasan emosi dengan kualitas pelayanan keperawatan di Hospital National Guido

Penelitian ini merupakan jenis penelitian tindakan kelas (PTK) yang mempunyai tujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa mata pelajaran IPS materi peristiwa

Dengan demikian, jika Yayasan As-Shiddiqiyah Di Bangkalan meningkatkan salah satu diantara tunjangan kerja, gaya kepemimpinan, motivasi kerja karyawan, atau lingkungan

Para sampel yang terpilih, yaitu 42 wanita obesitas dan 42 wanita dengan IMT normal, diminta mengisi kuesioner mengenai identitas sampel, berat dan tinggi badan,

P SURABAYA 03-05-1977 III/b DOKTER SPESIALIS JANTUNG DAN PEMBULUH DARAH RSUD Dr.. DEDI SUSILA, Sp.An.KMN L SURABAYA 20-03-1977 III/b ANESTESIOLOGI DAN

Beberapa hasil penelitian tersebut memberikan, gambaran bahwa pembelajaran berbasis masalah merupakan salah satu proses pembelajaran yang dapat melibatkan siswa lebih aktif

Selain itu dari hasil uji statistik ANOVA satu arah terhadap rerata selisih ketiga obat kumur diperoleh hasil tidak terdapat perbedaan yang bermakna antara rerata