58
Daftar Pustaka
Aditama, TY et al, 2006. Tuberkulosis, Pedoman Diagnosis dan Penatalaksanaan
di Indonesia. Jakarta: Perhimpunan Dokter Paru Indonesia p. 1,5,10, 15
Alsagaff, Hood., 2009. Dasar-Dasar Ilmu Penyakit Paru. Surabaya: Airlangga
University Press pp. 75,80, 82
Amin, Zulkifli., 2007. ”Tuberkulosis Paru” dalam Ilmu Penyakit Dalam jilid 2. Jakarta: Balai Penerbit Fakultas Kedokteran UI pp. 989, 990-3
Anonim, 1996. www.e-radiography.com
Asti, Retno Werdhani, 2005. Patofisiologi, Diagnosis, dan Klasifikasi
Tuberkulosis. Departemen Ilmu Kedokteran Komunitas, Okupasi
danKeluarga.FKUI.
http://staff.ui.ac.id/internal/0107050183/material/PATO_DIAG_KLAS.pdf
Budiarto, Eko., 2003. Metodologi Penelitian Kedokteran. Jakarta: Penerbit Buku
Kedokteran EGC p. 28
Chandra, Budiman., 2008. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Penerbit
Buku Kedokteran EGC p. 32
Depkes, 2002. Pedoman Nasional Penanggulangan Tuberkulosis. Cetakan ke-8,
Jakarta.
http://dinkessulsel.go.id/new/images/pdf/pedoman/pedoman%20nasional%20pena
nggulangan%20tb.pdf
Depkes, 2003. Jasa Pencegahan dan Kontrol Tuberkulosis (Klinik Pernapasan).
http://www.health.nsw.gov.au/resources/publichealth/infectious/tb/pdf/bcg_infor
mation_ind.pdf
Depkes, 2006. Pedoman Nasional Penanggulangan Tuberkulosis
http://dinkessulsel.go.id/new/images/pdf/pedoman/pedoman%20nasional%20pena
59
Depkes, 2008. Pedoman Nasional Penanggulangan Tuberkulosis. edisi ke-2, cetakan pertama. Penerbit: Departemen Kesehatan Republik Indonesia. P.25
Dharminto, 2007., Metode Penelitian dan Penelitian Sampel
http://eprints.undip.ac.id/5613/1/METODE_PENELITIAN_-_dharminto.pdf
Djojodibroto, Darmanto, 2009. Respirologi (respiratory medicine). Jakarta:
Penerbit Buku Kedokteran EGC. P. 156, 159
Dorlan, 2006 . Kamus Saku Kedokteran. Edisi 25. Jakarta: Penerbit Buku
Kedokteran EGC.
Hadiwidjaja, Satimin., 2002. Thorax et Situs Viscerum Thoracis. Surakarta:
Sebelas Maret university p. 1
Hiswani, 2004. Tuberkulosis Merupakan Penyakit Infeksi Yang Masih Menjadi
Masalah Kesehatan Masyarakat. Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas
Sumatera Utara. http://library.usu.ac.id/download/fkm/fkm-hiswani12.pdf
http://eprints.ums.ac.id/1143/1/1-8.pdf
Icksan, Aziza G ., 2008. Radiologi Toraks Tuberkulosis Paru. Jakarta: Agung
Seto pp. 13, 20, 33
Latief et al, 1985. Buku Kuliah 2 Ilmu Kesehatan Anak. Jakarta: Staf Pengajar
Ilmu Kesehatan Anak FK UI. p 575,574
Lubis, Chairuddin et al., 2004. Survei Tuberkulosis Pada Anak Di Pedesaan.
Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara.
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/2010/1/anak chairuddin19.pdf
Malueka, RG., 2007. Radiologi Diagnostik. Yogyakarta: Pustaka Cendekia press
p.39, 47, 52
Murti, Bhisma., 2006. Desain dan Ukuran Sampel Untuk Penelitian kuantitatif
dan Kualitatif di Bidang Kesehatan.Yogyakarta : Gajah Mada University Press p.
60
Murwani, Arita en Yuliana, Yomah., 2007. “ Tingkat Keberhasilan Penyembuhan
Tuberkulosis Paru Primer Pada Anak Usia 1-6 Tahun di Desa Cibuntu Cibitung
Bekasi Dengan Pendekatan Pola Perawatan 2007”. Jurnal Kesehatan Surya
Medika Yogyakarta. http://skripsistikes.files.wordpress.com/2009/08/5.pdf
Notoatmodjo, Soekidjo, 2002. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka
Cipta pp. 92, 79
Oehadian, Amaylia, 2003. Aspek Hematologi Tuberkulosis. Sub-Bagian Hematologi-Onkologi Medik SMF Penyakti Dalam RS Perjan Hasan Sadikin/FK
UNPAD Bandung.
http://pustaka.unpad.ac.id/wpcontent/uploads/2009/11/aspek_hematologi_tuberku
losis.pdf
Palmer et al, 1995. Petunjuk Membaca Foto untuk Kedokteran Umum. Jakarta:
Penerbit Buku Kedokteran EGC, p 29
Patel, 2005. Lecture Notes Radiologi, edisi ke-2. Jakarta: Penerbit Erlangga. p 39,
26
Price, SA en Wilson, LMC ., 2006.”Tuberkulosis Paru” dalam Patofisiologi Konsep KlinisProses-ProsesPenyakit, bagian 1, edisi 2. Jakarta: Penerbit Buku
Kedokteran EGC pp. 852,853
Rachman, M D, 2005. Radiologi Diagnostik. Jakarta: balai penerbit FKUI pp. 25,
22
Rasad, Sjahriar., 2005. Radiologi Diagnostik. Jakarta: balai penerbit FKUI pp. 1,
85
Sander, M A, 2003. Atlas Berwarna Patologi Anatomi. Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada p. 73
Sari, Siska Wulandari, 2009. Kajian Penggunaan Antibiotik Pada Pasien
Anak-Anak Penyakit Tuberkulosis Paru di Instalasi Rawat Jalan Balai Besar Kesehatan
Paru Mayarakat Surakarta Tahun 2008. Fakultas Farmasi Universitas
61
Sembiring, Hilaluddin., 2005. “Hubungan Pemeriksaan Dahak Dengan Kelainan
Radiologis Pada Penderita TBC Paru Dewasa”.
http://library.usu.ac.id/download/fk/paru-hilaluddin.pdf
Smart, Theo., 2008. HATIB 126:TB masa kanak-kanak (bagian 2): pengungkapan
dan diagnosis. Edisi HATIP ini didukung oleh departemen Stop TB WHO.
http://spiritia.or.id/HATIP 126: Childhood TB (part 2): presentation and
diagnosis.pdf
Sugiyono, 2007. Statistika untuk Penelitian. Bandung: Penerbit CV Alfabeta, p 62
Supriyatno, Bambang et al, 2008. Pedoman Nasional Tuberkulosis Anak. Jakarta:
UKK Respirologi PP Ikatan Dokter Anak Indonesia, edisi ke-2, p. 2, 30, 36
Sutton, David, 1995. Buku Ajar Radiologi untuk Mahasiswa Kedokteran. Edisi
ke-5. Jakarta: Hipokrates.
Tamaela et al, 2010, Radiologi Anak. Jakarta: Badan Penerbit IDAI, edisi 1,
cetakan, pp.172-220
Tan, Hoan Tjay Drs en Rahardja, Kirana Drs., 2000. Obat – obat Penting, Khasiat, Penggunaan dan Efek – efek Sampingnya, edisi ke 5, cetakan ke 2, Penerbit PT Elex Media Komputindo, Kelompok Gramedia Jakarta, Bab 9
Tuberkulostatika, pp 145 – 154.
Wildan, Mohammad, 2000. Perbandingan Hasil Positif Uji BCG dan Uji
Tuberkulin sebagai Uji Tapis Pada Anak Dengan Tuberkulosis. Program
Pendidikan Dokter Spesialis Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro,
Semarang.
http://www.mhcs.health.nsw.gov.au/publication_pdfs/7600/DOH-7600-IND.pdf
Zainul, Muhammad., 2009. “Hubungan Kebiasaan Merokok Dengan Konversi Sputum Penderita TB Paru di Klinik Jemadi Medan”
Zubaidi, Yusuf., 2005. Farmakologi dan Terapi. Edisi ke-4 Jakarta: Bagian