• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sejarah bank indonesia pdf 1

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Sejarah bank indonesia pdf 1"

Copied!
30
0
0

Teks penuh

(1)

Achnaf Fauzan Umar

XI IPA 4

02

(2)

BANK SENTRAL : BANK INDONESIA

Status BI

Tujuan dan Tugas

Dewan Gubernur

Independensi BI

Akuntabilitas

Hubungan dengan

Pemerintah

Ketentuan Hukum

(3)

STATUS BANK INDONESIA

Lembaga Independen : Bank Indonesia adalah lembaga yang

independen dalam melaksanakan tugas dan wewenangnya, bebas dari campur tangan pemerintah dan/atau pihak-pihak lain, kecuali untuk hal-hal yang secara tegas diatur dalam undang-undang ini

(UU/23 Th 1999 : Pasal 4 ayat 2; Diperbaiki dengan UU/3 Th 2004 : Pasal I);

Disamaping itu untuk menjamin Independensi tersebut maka

kedudukan Bank Indonesia berada DILUAR PEMERINTAHAN;

Pencantuman status independent dalam Undang-undang ini

diperlukan untuk memberikan dasar hukum yang kuat, menjamin kepastian hukum dan konsistensi status lembaga Bank Indonesia;

Berkaitan dengan status sebagai lembaga Independen ini, pihak

lain dilarang untuk campur tangan terhadap pelasanaan tugas Bank Indonesia, dan Bank Indonesia wajib menolak campur tangan dari pihak manapun dalam rangka pelaksanaan tugasnya

(4)

Pasal 4 ayat ( 3) merupakan dasar hukum Bank Indonesia sebagai

badan hukum dimana disebutkan bahwa Bank Indonesia adalah badan hukum berdasarkan Undang-undang ini;

Pengertian badan hukum disini meliputi badan hukum publik dan

badan hukum perdata;

Dalam kedudukannya dalam badan hukum publik, Bank Indonesia

berwenang menetapkan peraturan-peraturan yang mengikat masyarakat luas sesuai dengan tugas dan wewenangnya;

Sebagai badan hukum perdata, Bank Indonesia dapat bertindak

untuk dan atas nama sendiri di dalam dan diluar pengadilan;

Penugasan Bank Indonesia sebagai badan hukun ini diperlukan

(5)

Sebagai Lembaga Negara yang independen, Bank Indonesia

mempunyai kedudukan yang khusus dalam stuktur ketatanegaraan RI;

Sebagai lembaga negara kedudukan Bank Indonesia tidak sejajar

dengan DPR, MPR, MA, BPK atau Presiden yang merupakan Lembaga Tinggi Negara;

Kedudukan Bank Indonesia juga tidak sama dengan Departemen

karena kedudukan Bank Indonesia berada diluar pemerintah;

Dalam pelaksanaan tugasnya, Bank Indonesia mempunyai

hubungan kerja dengan DPR,BPK serta Pemerintah;

Esensi dari status dan kedudukan Bank Indonesia ini adalah agar

(6)

TUJUAN BANK INDONESIA

Tujuan Bank Indonesia adalah mencapai dan memelihara

kestabilan nilai rupiah (UU/23 Th 1999 : Pasal 7 ayat 1; Diperbaiki dengan UU/3 Th 2004 : Pasal I);

Kesetabilan nilai rupiah terhadap barang dan jasa yang tercermin

dari perkembangan laju inflasi, dan kestabilan terhadap mata uang negara lain yang tercermin pada perkembangan nilai tukar rupiah terhadap mata uang negara lain:

Perumusan tujuan Bank Indonesia dalam bentuk single objektive ini

dimaksudkan untuk memperjelas sasaran yang akan dicapai dan batasan tanggung jawab yang harus dipilul oleh Bank Indonesia;

Tujuan BI dalam UU/13 Th 1968 dirumuskan secara umum yaitu

(7)

TUGAS BANK INDONESIA

Tugas Bank Indonesia :

Menetapkan

dan

melaksanakan

kebijakan

moneter

Mengatur dan menjaga kelancaran sistem

pembayaran;

Mengatur dan mengawasi bank

(8)

TUGAS BANK INDONESIA

Untuk mencapai tujuan Bank Indonesia dalam menjaga

kestabbilan nilai rupiah, Bank Indonesia memiliki

kewenangan untuk melaksanakan kebijakan moneter

melalui

penetapan

sasaran

moneter

dengan

memperhatikan sasaran laju inflasi serta melakukan

pengendalian moneter melalui berbagai cara antara lain :

a. Operasi pasar terbuka di pasar uang baik rupiah maupun

valuta asing,

b. Menetapkan tingkat diskonto,

c. Menetapkan cadangan wajib minimum,

d. Pengaturan kredit atau pembiayaan.

Cara-cara

pengendalian

moneter

tersebut

dapat

dilaksanakan juga berdasarkan prinsip syariah.

(UU/23 Th 1999 : Pasal 10 ayat 1 & 2; Diperbaiki dengan

(9)

TUGAS BANK INDONESIA :

Menetapkan dan Melaksanakan Kebijakan Moneter

Peran Bank Indonesia sebagai

Lender of the Last Resort.

Sebagai upaya untuk meningkatkan efektivitas pengedilan

moneter, BI juga mempunyai fungsi Lender of the Last Resort, yang memungkinkan BI membantu kesulitan pendanaan jangka pendek yang dihadapi Bank Umum.

Dalam hal ini kaitannya BI hanya membantu untuk mengatasi

kesulitan jangka pendek karena adanya mismacth yang disebabkan oleh resiko kredit atau resiko pembiayan berdasarkan prinsip syariah, resiko pembiayaan berdasarkan prinsip syariah, resiko manajemen atau resiko pasar.

Untuk mencengah terjadinya penyalahgunaan kredit atau

(10)

Disamping itu kredit atau pembiayaan berdasarkan prinsip

syariah tersebut harus dijamin dengan surat berharga yang berkualitas tinggi dan mudah dicairkan.

Yang dimaksud dengan agunan yang berkualitas tinggi dan

mudah dicairkan meliputi surat berharga dan atau tagihan yang diterbitkan oleh pemerintah atau badan hukum yang lainnya yang mempunyai peringkat tinggi berdasarkan hasil penilaian lembaga pemeringkat yang kompeten dan sewaktu-waktu dengan mudah dicairkan.

Apabila kredit atau pembiayaan berdasarkan prinsip syariah

tersebut tidak dapat dilunasi pada saat jatuh tempo, Bank Indonesia sepenuhnya berhak mencairkan agunan yang dikuasainya.

TUGAS BANK INDONESIA :

Menetapkan dan Melaksanakan Kebijakan Moneter

(11)

TUGAS BANK INDONESIA :

Menetapkan dan Melaksanakan Kebijakan Moneter

Kebijakan Nilai Tukar

BI melaksanakan kebijakan nilai tukar berdasarkan

nilai tukar yang ditetapkan.

Penetapan nilai tukar dilakukan oleh pemerintah

dalam bentuk Keputusan Presiden berdasarkan usul

BI;

Dalam melaksanakan kebijakan nilai tukar antara lain

dapat berupa :

Dalam sistem nilai tukar tetap dapat berupa devaluasi atau revaluasi terhadap mata uang asing.

Dalam sistem nilai tukar mengambang berupa investasi pasar;Dalam nilai tukar mengambang terkendali berupa penetapan

(12)

TUGAS BANK INDONESIA :

Menetapkan dan Melaksanakan Kebijakan Moneter

Mengelola Cadangan Devisa

BI mengelola cadangan devisa, dan dalam rangka

mengelola cadangan devisa tersebut, BI melakukan

berbagai jenis transaksi devisa serta dapat menerima

pinjaman luar negeri.

Candangan Devisa adalah cadangan devisa negara yang

dikuasai oleh BI yang tercatat pada sisi aktiva BI yang

antara lain berupa emas, uang kertas asing, dan tagihan

lainya dalam valuta asing kepada pihak luar negeri yang

dapat dipergunakan sebagai alat pembayaran luar negeri.

Pengelolaan cadangan devisa oleh BI dilakukan melalui

(13)

TUGAS BANK INDONESIA :

Menetapkan dan Melaksanakan Kebijakan Moneter

Mengelola Cadangan Devisa

Dalam melakukan pengelolaan cadangan devisa, BI selalu

mempertimbangkan 3 ( tiga) azas utama dengan skala

prioritas, yaitu likuiditas (

liquidity

), keamanan (

security

)

tanpa

mengabaikan

prinsip

untuk

mendapatakan

pendapatan yang optimal (

profitability

).

Pinjaman luar negeri yang dilakukan oleh Bank Indonesia

adalah pinjaman luar negeri atas nama dan menjadi

tanggung jawab Bank Indonesia yang semata-mata

digunakan dalam rangka pengelolaan cadangan devisa

untuk memperkuat posisi neraca pembayaran.

Pinjaman yang dimaksud dapat dipantau oleh DPR melalui

(14)

TUGAS BANK INDONESIA :

Menetapkan dan Melaksanakan Kebijakan Moneter

Penyelenggara Survey

Untuk merlaksanakan kebijakan moneter secara efektif

dan efisien, diperlukan data atau informasi ekonomi

keuangan secara tepat waktu dan akurat.

Untuk memperoleh data atau informasi tersebut BI dapat

menyelengarakan survei secara berkala atau

sewaktu-waktu bersifat makro atau mikro.

Pelaksanakan survei tersebut dapat dilaksanakan oleh

pihak lain berdasarkan penugasan BI.

Dalam penyelenggaraan survei, setiap badan wajib

memberikan keterangan dan data yang diperlukan oleh

Bank Indonesia atau pihak lain yang ditugaskan.

BI atau pihak lain yang ditugaskan untuk melalukan

(15)

TUGAS BANK INDONESIA :

Mengatur Dan Menjaga Kelancaran Sistem Pembayaran

Dalam rangka mengatur dan menjaga kelancaran sistem

pembayaran, BI berwengang untuk melasanakan dan

memberikan persetujuan dan izin atas penyelenggaraan

jasa sitem pembayaran, mewajibkan penyelenggaraan jasa

sistem pembayaran untuk menyampaikan laporan kegiatan

serta menetapkan penggunaan alat pembayaran;

Persetujuan terhadap penyelanggaraan jasa sistem

pembayaran dimaksudkan agar penyelenggaraan jasa

sistem pembayaran oleh pihak lain memenuhi persyaratan,

khususnya persyaratan keamanan dan efisiensi;

Kewajiban penyampaian laporan berlaku bagi setiap

(16)

TUGAS BANK INDONESIA :

Mengatur Dan Menjaga Kelancaran Sistem Pembayaran

Penetapan alat pembayaran dimaksudkan agar

pembayaran yang digunakan dalam masyarakat memenuhi

persyaratan keamanan bagi pengguna.

Termasuk dalam wewenang ini adalah membatasi

penggunaan alat pembayaran tertentu dalam rangka prinsip

kehati-hatian.

Dalam rangka pelaksananaan kewenangan tersebut diatas

(17)

TUGAS BANK INDONESIA :

Mengatur Dan Menjaga Kelancaran Sistem Pembayaran

Pengaturan dan Penyelenggaraan Kliring serta

Penyelesaian Akhir Transaksi

BI berwenang mengatur sistem kliring antar bank dalam

mata uang rupiah dan/atau valuta asing yang meliputi

sistem kliring domestik dan lintas negara;

Penyelenggaraan kegiatan kliring antar bank baik dalam

(18)

TUGAS BANK INDONESIA :

Mengatur Dan Menjaga Kelancaran Sistem Pembayaran

Mengeluarkan dan Mengedarkan Uang

BI merupakan satu-satunya lembaga yang berwengang

untuk mengeluarkan dan mengatur peredaraan uang

rupiah;

Termasuk dalam kewengang ini adalah mencabut dan

menarik serta memusnahkan uang serta menetapkan

macam harga, ciri uang yang akan dikeluarkan, bahan

yang digunakan dan penentuan tanggal mulai berlakunya

sebagai alat pembayaran yang sah;

Sebagai konsekuensi dari ketentuan tersebut, maka Bank

(19)

TUGAS BANK INDONESIA :

Mengatur Dan Menjaga Kelancaran Sistem Pembayaran

Mengeluarkan dan Mengedarkan Uang

Uang yang dikeluakan oleh BI dibebaskan dari bea

materai;

BI dapat mencabut dan menarik uang rupiah dari

peredaraan dengan memberikan penggantian dengan nilai

yang sama, konsekuensinya dari ketentuan ini maka Bank

Indonesia memberikan kesempatan kepada masyarakat

untuk :

Melakukan penukaran uang dalam pecahan yang sama dengan

pecahan yang lainnya.

Melakukan penukaran uang yang cacat atau dianggap tidak

layak untuk diedarkan.

Menukarkan uang yang rusak sebagian diganti karena terbakar

(20)

TUGAS BANK INDONESIA :

Mengatur Dan Mengawasi Bank

Pengaturan dan pengawasan Bank merupakan salah satu

tugas BI sebagai mana ditentukan dalam UU.

Dalam rangka melaksanakan tugas ini, BI menetapkan

peraturan,

memberikan

dan

mencabut

izin

atas

kelembagaan dan kegiatan usaha tertentu bank,

melaksanakan pengawasan bank serta mengenakan sanksi

terhadap bank.

BI berwenang menetapkan ketentuan-ketentuan perbankan

(21)

TUGAS BANK INDONESIA :

Mengatur Dan Mengawasi Bank

Berkaitan dengan wewenang di bidang perizinan, BI :

Memberikan dan mencabut izin usaha bank;

Memberikan izin pembukaan, penutupan dan pemindahan

kantor bank;

Memberikan persetujuan atas kepemilikan dan pengurusan

bank;

Memberikan izin kepada bank untuk menjalankan

(22)

TUGAS BANK INDONESIA :

Mengatur Dan Mengawasi Bank

Pengawasan

yang

dilakukan

oleh

BI

meliputi

pengawasan langsung dan tidak langsung.

BI berwenang mewajibkan bank untuk menyampaikan

laporan, keterangan dan penjelasan sesuai dengan tata

cara yang ditetapkan oleh BI, dimana hal ini dapat

dilakukan terhadap perusahaan induk, perusahan anak,

pihak terkait dan pihak terafiliasi dari bank apabila

diperlukan.

Pemerikasaan terhadap bank dilakukan secara berkala

(23)

TUGAS BANK INDONESIA :

Mengatur Dan Mengawasi Bank

Bank & pihak lain wajib memberikan kepada pemerikasa :

Keterangan dan data yang diminta.

Kesempatan untuk melihat semua pembukuan,

dokumen dan sarana fisik yang berkaitan

dengan kegiatan usahanya.

Hal-hal yang diperlukan seperti salinan

(24)

TUGAS BANK INDONESIA :

Mengatur Dan Mengawasi Bank

BI dapat menugasi pihak lain untuk dan atas nama BI

melaksanakan pemeriksaan teradap bank;

BI dapat memerintahkan bank untuk menghentikan

sementara sebagian atau seluruh kegiatan transaksi tertentu

apabila menurut penilaian Bank Indonesia transaksi tersebut

diduga merupakan tindak pidana dibidang perbankan;

Dalam hal keadaan suatu bank menurut penilaian Bank

(25)

TUGAS BANK INDONESIA :

Mengatur Dan Mengawasi Bank

Pengalihan Tugas Pengawasan Bank :

Dalam UU-BI ditetapkan bahwa tugas mengawasi bank

akan dialihkan kepada lembaga pengawasan sektor dan

jasa keuangan independent yang dibentuk berdasarkan

undang-undang selambat-lambatnya 31 Desember 2002

(Psl.34 UU/24 Th 1999; UU/13 Th 2004 diperpanjang

sampai dengan 31 Des 2010);

Tugas yang dialihkan kepada lembaga ini tidak termasuk

tugas pengaturan bank serta tugas yang berkaitan

dengan perizinan.

Lembaga pengawasan independent ini akan melakukan

(26)

DEWAN GUBERNUR

Dalam melaksanakan tuganya Bi dipimpin oleh Dewan

Gubenur yang terdiri dari seorang Gubenur, seorang Deputi

Gubenur senior, dan sekurang-kurangnya 4 orang atau

sebanyak-banyaknya 7 Deputi Gubenur dengan Gubenur

sebagai pimpinan.

Dewan Gubenur mewakili BI didalam dan diluar Pengadilan,

dimana kewenangan mewakili tersebut dilaksanakan oleh

Gunenur.

Gubenur dan Deputi Gubenur senior diusulkan dan diangkat

oleh presiden dengan persetuan DPR.

Deputi Gubenur diusulkan oleh Gubenur dan diangkat oleh

Presiden dengan persetujuan DPR.

Untuk dapat diangkat menjadi anggota Dewan Gubenur

(27)

DEWAN GUBERNUR

AnggotaDewan Gubenur diangkat untuk masa jabatan selama

5 tahun;

Sebelum memangu jabatannya, anggota Dewan Gubenur

wajib mengucapkan sumpah atau janji dihadapan Ketua

Mahkamah Agung;

Anggota Dewan Gubenur tidak dapat diberhentikan dalam

masa jabatannya kecuali karena yang bersangkutan

mengundurkan diri, terbukti melakukan tindak pidana

kejahatan, atau berhalangan tetap;

Sebagai Pimpinan Bank Indonesia, Dewan Gubenur

berwenang untuk mengangkat dan memberhentikan

pengawai Bank Indonesia serta menetapkan peraturan

kepengawaian, sistem penggajian, penghargaan, pensiun,

dan tunjangan hari tua serta penghasilan lainya bagi

pengawai Bank Indonesia;

Gaji, penghasilan lainnya, dan fasilitas Dewan Gubenur

(28)

DEWAN GUBERNUR : Larangan

Antara sesama anggota Dewan Gubenur dilarang mempunyai

hubungan keluarga sampai dengan deerajat ketiga serta hubungan besan;

Jika setelah pengangkatan terbukti mempunyai hubungan atau

terjadi keluarga yang dilarang, maka dalam waktu 7 hari kerja sejak terbukti mempunyai atau terjadi hubungan keluarga tersebut, salah satu diantara meraka harus mengundurkan diri;

Apabila salah satu Anggota Dewan Gubenur tidak bersedia

menggundurkan diri, maka Presiden menetapkan kedua anggota Dewan Gubenur tersebut untuk berhenti dari jabatannya;

Anggota Dewan Gubenur baik sendiri maupun bersama-sama

dilarang mempunyai kepentingan langsung atau tidak langsung pada perusahaan manapun juga.

Anggota Dewan Gubenur baik sendiri maupun bersama-sama

dilarang merangkap jabatan pada lembaga lain kecuali kerena kedudukan wajib memangku jabatan tersebut serta menjadi pengurus dan/atau anggota partai politik.

Dalam hal anggota Dewan Gubenur melakukan salah satu atau

(29)

DEWAN GUBERNUR : Perlindungan Hukum

Anggota Dewan Gubenur dan/atau pejabat Bank Indonesia tidak

dapat dihukum karena telah mengambil keputusan atau kebijakan yang sejalan dengan tugas dan wewenangnnya sepanjang dilakukan dengan itikad baik ;

Pengambilan keputusan dianggap dilakukan dengan itikad baik

apabila :

Dilakukan tidak dengan itikad mencari keuntungan bagi diri sendiri, keluarga , kelompoknya sendiri, dan / atau tindakan-tindakan yang lain yang berindikasikan korupsi, kolusi dan nepotisme.

Dilakukan berdasarkan analis yang mendalam dan berdampak positif;

Diikuiti dengan rencana tindakan prefentif apabila keputusan yang diambil ternyata tidak tepat;

Dilengkapai dengan sistem pemantauan

Ketentuan ini dimaksudkan untuk memberikan perlindungan

(30)

DEWAN GUBERNUR : Rapat

Rapat Dewan Gubenur, sebagai suatu forum pengambilan

keputusan tertinggi, diselenggarakan sekurang-kurangnya sekali dalam sebulan untuk menetapkan kebijakan umum dibidang moneter. Serta sekurang-kurangnya sekali dalam seminggu untuk melakukan evaluasi atas pelaksanaan kebijakan moneter atau menetapkan kebijakan lain yang prinsipil dan strategis seperti kebijakan dibidang pengaturan dan pemeliharaan sistem Pembayaran serta pengaturan dan pengawasan bank.

Rapat Dewan Gubenur dinyatakan sah apabila dihadiri

sekurang-kurangnya oleh lebih dari separuh anggota Dewan Gubenur.

Keputusan Rapat Dewan Gubenur dilakukan atas dasar

musyawarah untuk mufakat, dimana apabila mufakat tidak tercapai, Gubenur menetapkan keputusan akhir.

Dalam keadaan darurat dan Rapat Dewan Gubenur tidak dapat

dilaksanakan karena kuorum tidak terpenuhi, Gubenur atau sekurang-kurangnya 2 orang Anggota Dewan Gubenur dapat menetapkan kebijakan dan/atau mengambil keputusan yang sangat diperlukan karena apabila tidak diambil tindakan tertentu dapat berdampak negatif baik bagi BI maupun bagi pelaksanaan tugas BI.

Kebijakan dan/atau keputusan ini wajib dilaporkan

Referensi

Dokumen terkait

Kerugian yang dapat di timbulkan diantaranya menimbulkan kegemukan, tidak melindungi terhadap resiko HIV/AIDS, meningkatkan resiko penurunan pengeroposan tulang jika

Instagram merupakan aplikasi media sosial yang peneliti gunakan untuk mendapatkan sample penelitian, peneliti dapat melakukan tangkapan layar (Screenshot) yang

Hasil penelitian adalah sebagai berikut : (1) Tenaga kerja, material, dan peralatan secara simultan berpengaruh posit if dan signifikan terhadap efektivitas waktu ; (2)

Tujuan penelitian adalah mengetahui apakah Dinas Perhubungan Kota Manado telah melakukan pencatatan dengan baik atau tidak (sesuai dengan Permendagri No.13 Tahun 2006 dan PP No.24

Berdasarkan hasil penelitian tingkat infestasi cacing saluran pencernaan pada Kerbau Lumpur di Kecamatan Jati Agung Kabupaten Lampung Selatan sebesar 28,75%, dengan

Sedangkan tujuan penelitian yang hendak dicapai adalah untuk meminimalkan perilaku stereotypies dengan permainan catur modifikasi pada anak autis di SDN Bendul

Semua penelitian yang melibatkan subyek manusia harus dilakukan sesuai dengan tiga prinsip etik mendasar, yakni penghormatan terhadap manusia, kebaikan dan keadilan..

Unit Pelaksana Program KKN merencanakan dan mengembangkan proses yang dibutuhkan untuk pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat melalui program KKN. Untuk menjamin realisasi