• Tidak ada hasil yang ditemukan

Makalah teori akuntansi Kerangka Konsept

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Makalah teori akuntansi Kerangka Konsept"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini tentang Rerangka Konseptual Suatu Model.

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas semester 5 yang diberikan oleh Bpk Ali Farhan, SE, M.SEI selaku Dosen mata kuliah Teori Akuntansi. Makalah ini juga bertujuan agar dapat mempelajari bagaimana rerangka konseptual akuntansi dan tujuan laporan keuangan. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang telah kami buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.

Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun dari anda demi perbaikan makalah ini di waktu yang akan datang.

(2)

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Kerangka kerja konseptual memberikan adaptasi sistematik dalam standar akuntansi bagi lingkungan bisnis yang terus berubah. FASB menggunakan kerangka kerja konseptual untuk membekali perkembangan standar akuntansi yang baru secara terorganisasi dan konsisten. Disamping itu, mempelajari kerangka kerja konseptual FASB akan memudahkan seseorang untuk mengerti dan mengantisipasi standar masa depan.

Kerangka kerja konseptual menyebutkan tujuan dari pelaporan keuangan dan karakteristik dari informasi akuntansi yang baik, mendefinisikan dengan tepat istilah-istilah yang biasa digunakan seperti asset dan pendapatan serta menyediakan petunjuk untuk pengakuan, pengukuran, dan pelaporan keuangan yang tepat. Dengan adanya Standard Akuntansi Keuangan (SAK) yang baru, memberikan petunjuk-petunjuk dan aturan-aturan pelaporan keuangan yang berbeda dari sebelumnya. Sehingga diperlukan adanya publikasi kepada seluruh pelaku akuntansi di Indonesia agar menyesuaikan dengan peraturan baru yang berlaku..

B. RUMUSAN MASALAH

1. Menjelaskan definisi dari rerangka konseptual

(3)

4. Menjelasakan tujuan pelaporan keuangan

C. TUJUAN

(4)

BAB II

PEMBAHASAN

A. KERANGKA KONSEPTUAL

Menurut FASB, kerangka konseptual merupakan suatu konstitusi, suatu system yang koheren dari hubungan antara tujuan dan fundamental yang dapat mendorong standar yang konsisten dan yang menjelaskan sifat, fungsi serta keterbatasan akuntansi keuangan dan laporan keuangan. Tujuan akan mengindentifikasikan sasaran dan maksud akuntansi, sedangkan fundamental adalah konsep yang mendasari akuntansi, konsep yang memberikan petunjuk dalam memilih kejadian untuk dicatat, mengukur kejadian tersebut, meringkas dan mengkomunikasikan pada pihak-pihak yang berkepentingan.

(5)

menjadi landasan untuk menyusun elemen lain seperti karakteristik kualitatif dari informasi dan pengakuan serta pengukuran elemen laporan keuangan.

B. ISU-ISU KERANGKA KONSEPTUAL 1. Isu artikulasi

Terdapat dua pendekatan terkait dengan pandangan artikulasi, yaitu: a. Pendekatan aset-hutang (neraca atau balance sheet) disebut juga

dengan pemeliharaan modal, yang berarti revenue dan expense merupakan hasil dari perubahan aset dan hutang. Peningkatan dan penurunan aset bersih yang tidak dimasukkan dalam definisi earnings antara lain, kontribusi modal, penarikan modal, koreksi earnings periode sebelumnya dan gains serta losses holding.

(6)

2. Isu definisi

Menurut pandangan neraca, aset adalah sumber daya ekonomi yang dimiliki suatu entitas, dimana sumber daya tersebut merepresentasikan manfaat di masa mendatang yang diharapkan menghasilkan aliran kas masuk secara langsung atau tidak langsung.Aset juga dibatasi untuk menyajikan sumber daya ekonomi yg dimiliki entitas.

Menurut pandangan laba-rugi, aset tidak hanya meliputi aset yang didefinisikan oleh pandangan neraca, tetapi semua item yang tidak merepresentasikan sumber daya ekonomu suatu entitas, namun diperlukan untuk penandingan dan penentian income secara memadai. Jika kita mengeluarkan masalah beban tangguhan, definisi aset akan mempunyai karakteristik sebagai berikut:

a. aset merepresentasikan aliran kas suatu entitas. b. manfaat potensial yang diperoleh entitas.

c. konsep legal atas properti yang mempengaruhi definisi akuntansi asset d. cara aset diperoleh menjadi bagian dari definisi, dari transaksi

sekarang atau masa lalu, transaksi pertukaran, transfer searah dari pemilik, atau keuntungan yang tidak diduga.

(7)

C. HAL-HAL YANG MENDASARI KONSEP AKUNTANSI AKRUAL 1. Akrual

Adalah proses akuntansi yang mengakui peristiwa dan kejadian nonkas pada saat mereka terjadi atau dengan kata lain pengakuan pendapatan dan peningkatan aktiva yang berkaitan dengan pengakuan beban dan peningkatan kewajiban yang berkaitan dalam jumlah tertentu yang diharapkan akan diterima atau dibayarkan, biasanya dalam bentuk kas di masa depan.

2. Penangguhan

Adalah proses akuntansi yang mengakui penerimaan kas saat ini sebagai kewajiban dan mengakui pembayaran kas saat ini sebagai aktiva dengan harapan akan terjadi dampak di masa yang akan datang.

3. Alokasi

Adalah proses akuntansi yang menempatkan jumlah tertentu menurut rencana atau rumus tertentu.

4. Amortisasi

Adalah proses akuntansi untuk secara sistematis memperkecil jumlah tertentu melalui pembayaran ataupun penghapusan secara berkala.

5. Realisasi

(8)

6. Pengakuan

Adalah proses pencatatan atauu pemasukan secara formal suatu hal dalam rekeningg dan laporan keuangan perusahaan

D. STATEMENTS OF FINANCIAL ACCOUNTING CONCEPT (SFAC)

SFAC adalah bagian yang telah diselesaikan dari conceptual framework. Statemen ini dapat disamakan dengan APB Statement 4, dalam satu aspek yaitu tidak membentuk prinsip-prinsip akuntansi berterima umum (GAAP) dan tidak ditujukan sebagaimana Rule 203 pada Rules of Conduct of AICPA yang melarang penyimpangan dari GAAP.

Adanya kebutuhan akan rerangka konseptual mendorong FASB mengeluarkan Discussion Memorandum berjudul “ Conceptual Rerangka for Financial Accounting and Reporting : Elements of Financial Statements and Their Measurement “ pada tahun 1976. Hasil kerja dan tulisan tersebut akhinya pada perioda 1978-1985 dihasilkan enam komponen rerangka konseptual dan diberi nama Statement of Financial Accounting Concept (SFAC). Sejak berdiri, FASB telah mengeluarkan 8 pernyataan keuangan. 3 diantara nya dijelaskan sebagai berikut:

1. Statements of Financial Accounting Concept No.1

(9)

merupakan turunan langsung Trueblood report dan secara umum merupakan versi ‘singkat’ dari laporan tersebut, dengan beberapa petimbangan nilai penting SFAC No.1 ini. Beberapa petimbangan nilai penting tersebut adalah:

a. Manfaat informasi harus melebihi biaya yang dikeluarkan untuk mendapatkannya.

b. Laporan akuntansi bukan merupakan satu-satunya sumber informasi tentang perusahaan

c. Akuntansi akrual sangat bermanfaat untuk menilai dan memprediksi earning power dan cash flow perusahaan.

d. Informasi yang tersedia harus bermanfaat, tetapi setiap pengguna membuat prediksi dan penilaian masing-masing.

(10)

2. Statements of Financial Accounting Concept No.2 Karakteristik Kualitatif dari Informasi Keuangan (Qualitative Characteristics of Accounting Information)

Statemen ini bertujuan untuk memberikan karakteristik kualitas yang harus dimiliki oleh informasi akuntansi sehingga informasi tersebut menjadi lebih bermanfaat.

a. Relevansi informasi

(11)

dapat bereaksi secara berbeda terhadap informasi tersebut, maka informasi keuangan tidap dapat dievaluasi dengan cara sebatas kebenaran peramalan atas dasar informasi tersebut. Nilai prediktif merupakan pertimbangan yang penting dalam memisahkan informasi akuntansi yang relevan dan tidak relevan.

c. Ketepatan waktu (timeliness) tersedianya informasi dalam pengambilan keputusan sebelum informasi tersebut kehilangan kapasitas pengaruhnya dalam mempengaruhi keputusan.Timeliness sendiri tidak dapat membuat informasi relevan, tetapi kurangnya timeliness dapat membuat informasi kehilangan relevansinya.Jadi ada derajat timeliness.

d. Keandalan informasi (reliablelity)

(12)

menggambarkan secara wajar keadaan/peristiwa yang digambarkan sesuai dengan kondisi yang sebenarnya.

e. Representational faithfulness

Representational faithfulness berhubungan dengan tingkat kesesuaian antara pengukuran atau deskripsi dengan fenomena yang digambarkan.Dalam akuntansi fenomena yang digambarkan adalah sumber daya ekonomi, kewajiban, transaksi dan kejadian yang merubah sumber daya dan kewajiban entitas.Kadang informasi tidak andal karena kesalahan interpretasi.

3. Statements of Financial Accounting Concept No.6 Elemen-elemen Laporan Keuangan (Elements of Financial Statements)

SFAC No. 6, “ Elements of Financial Statement of Business Enterprises “, dijelaskan bahwa ada sepuluh elemen laporan keuangan, yaitu :

a. Aset (assets)

(13)

b. Utang (liabitilies)

Adalah pengorbanan manfaat ekonomi yang mungkin terjadi dimasa mendatang yang berasal dari kewajiban sekarang suatu entitas untuk mentrasfer aset atau menyerahkan jasa pada entitas lain dimasa mendatang sebagai akibat transaksi masa lalu.

c. Ekuitas (equity)

Adalah hak sisa (residual interest) atas aset suatu entitas setelah dikurangi dengan utang. Dalam perusahaan bisnis, ekuitas sama dengan hak pemilik.

d. Investasi oleh pemilik (investment by owners)

Adalah kenaikan aset neto suatu perusahaan yang berasal dari transfer entitas lain ke perusahaan tersebut atas sesuatu yang bernilai untuk memperoleh atau meningkatkan hak kepemilikan (atau ekuitas) dalam perusahaan tersebut.

e. Distribusi pada pemilik (distribution to owners)

(14)

f. Laba komprehensif (comprehensive income)

Adalah perubahan ekuitas (aset neto) suatu entitas selam satu perioda yang berasal dari transaksi atau peristiwa dan kondisi lainnya dari sumber yang bukan berasal dari pemilik.

g. Pendapatan (revenue)

Adalah aliran masuk kenaikan aset suatu entitas atau penurunan utang suatu entitas (atau kombinasi keduanya) selama satu perioda, yang berasal dari pengiriman atau produksi barang, penyerahan jasa, atau pelaksanaan kegiatan lainnya, yang merupakan kegiatan utama perusahaan secara terus menerus.

h. Biaya (expenses)

Adalah aliran keluar atau pemakaian aset suatu entitas, atau penambahan utang suatu entitas (atau kombinasi keduanya) selama satu perioda, yang berasal dari pengiriman atau produksi barang, penyerahan jasa atau pelaksanaan kegiatan lainnya yang merupakan kegiatan utama perusahaan secara terus menerus.

i. Keuntungan (gains)

(15)

lainnya yang mempengaruhi entitas dalam satu perioda diluar transaksi yang berasal dari pendapatan dan investasi oleh pemilik.

j. Kerugian (losses)

Adalah penurunan ekuitas (aset neto) dari transaksi insidentil suatu entitas dan berasal dari semua transaksi, peristiwa dan kondisi lainnya yang mempengaruhi entitas dalam satu perioda diluar transaksi yang berasal dari biaya dan distribusi pada pemilik.

E. TUJUAN PELAPORAN KEUANGAN

(16)

demikian, diharapkan tujuan yang lebih luas (tujuan ekonomik dan sosial negara) akan tercapai. SFAC No.8 secara umum merumuskan tiga tujuan pelaporan keuangan, yaitu :

1. Menyediakan informasi keuangan tentang pelaporan entitas yang bermanfaat bagi investor, pemberi pinjaman dan kreditor yang sudah ada maupun yang potensial dalam membuat keputusan mengenai penyediaan sumber daya kepada entitas pelapor. Keputusan tersebut meliputi membeli, menjual, atau menahan instrument ekuitas dan hutang serta menyediakan pinjaman dan kredit dalam bentuk lain.

2. Untuk menilai prospek arus kas bersih yang dimiliki oleh suatu entitas, investor yang sudah ada maupun oleh calon investor, kreditur serta kreditur lain yang membutuhkan informasi tentang sumber daya entitas, klaim terhadap entitas tersebut, dan seberapa efisien maupun efektif manajemen entitas melakukan pengelolaan dan komisarisbyang telah menyelesaikan tanggung jawab mereka untuk menggunakan sumber daya entitas.

3. Tujuan umum laporan keuangan menyediakan informasi tentang posisi keuangan dari pelaporan suatu entitas, yaitu informasi tentang sumber daya ekonomi dan klaim terhadap sumber daya ekonomi tersebut dalam pelaporan entitas.

(17)
(18)

BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Berdasarkan Pembahasan di atas, dapat disimpulkan bahwa kerangka konseptual menurut FASB sendiri adalah suatu konstitusi dan sistem yang konheren dari tujuan dan fundamental yang selanjutnya mengarah kepada suatu standar yang konsistem.Ada dua isu utama dalam kerangka konseptual akuntansi keuangan, yang pertama adalah isu artikulasi dan isu definisi. Isu artikulasi terbagi dalam dua perspektif, yaitu neraca dan laporan laba rugi saling berartikulasi, dan perspektif lainnya menyatakan bahwa, dua hal tersebut tidak berartikulasi. Isu definisi erat kaitannya dengan definisi aset yang merupakan sumber daya ekonomi milik entitas. Dalam materi dibahas pula tentang sistem pemeliharaan modal yang terbagi menjadi sistem pemeliharaan modal keuangan dan fisik yang dapat diukur dengan satuan moneter dan daya beli.

(19)
(20)

DAFTAR PUSTAKA

 Suwardjono.2014. Teori Akuntansi: Perekayasaan Pelaporan Keuangan. Edisi Ketiga. Yogyakarta: BPFE.

 Shevalina. 2013. Teori Akuntansi Rerangka Konseptual-Suatu Model.

 Khoyunita. 2012. Teori Akuntansi Rerangka Konseptual-Suatu Model di

Referensi

Dokumen terkait

Informasi keuangan yang disajikan oleh perusahaan adalah merupakan bagian pertimbangan dalam pengambilan keputusan sehingga laporan keuangan dapat dipahami, relevan, andal dan

Selain informasi laba yang digunakan oleh pemakai laporan keuangan, arus kas juga merupakan informasi yang dapat diandalkan sebagai dasar dalam pengambilan

• Informasi dalam laporan aktivitas, yang digunakan bersama dengan pengungkapan informasi dalam laporan keuangan lainnya, dapat membantu para pengguna laporan keuangan

Mampu secara mandiri menyusun laporan hasil analisis atas informasi keuangan dan non keuangan serta pengungkapan terkait yang relevan dan andal untuk pengambilan keputusan

Laporan keuangan merupakan laporan mengenai posisi kemampuan dan kinerja keuangan perusahaan serta informasi lainnya yang diperlukan oleh pemakai informasi

Informasi yang ada pada laporan keuangan relevan digunakan untuk. mengambil suatu keputusan ekonomi jika laporan keuangan

Kepentingan pengguna, dan bukannya aktivitas ekonomi dari perusahaan, mendefinisikan batasan- batasan dari entitas akuntansi dan informasi yang akan dimasukkan dalam laporan

dikerjakan oleh para Akuntan hanya menyajikan informasi keuangan kepara para pemakai, sedangkan informasi sosial dan lingkungan diabaikan dalam proses akuntansi1.  Laporan