• Tidak ada hasil yang ditemukan

PROSPEK DAN PEMBERDAYAAN CERITA RAKYAT N

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PROSPEK DAN PEMBERDAYAAN CERITA RAKYAT N"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

1

PROSPEK DAN PEMBERDAYAAN CERITA RAKYAT NUSANTARA MELALUI DIGITAL STORYBOOK SEBAGAI ENTITAS INOVATIF

DARI PELAKU INDUSTRI KREATIF INDONESIA

Imam Maulana1, Arus Reka Prasetia2

1. Fakultas Desain Komunikasi Visual Universitas Widyatama

Jalan Cikutra 204A, Bandung imam.maulana@widyatama.ac.id

2. Fakultas Desain Komunikasi Visual Universitas Widyatama

Jalan Cikutra 204A, Bandung reka.prasetia@widyatama.ac.id

ABSTRAK

Indonesia adalah negara dengan “segudang” cerita rakyat. Cerita rakyat di

Indonesia terdiri dari berbagai kisah dengan pesan moral yang luhur, bahkan mampu menjadi legenda di masyarakat, yang telah disampaikan secara turun-temurun dari zaman dahulu hingga saat ini. Berbagai daerah di Indonesia memiliki beberapa cerita rakyat yang khas dan terkenal seantero nusantara, seperti cerita rakyat Lutung Kasarung dan Sangkuriang dari Jawa Barat, serta Malin Kundang dari Sumatera Barat. Berbeda dengan cerita rakyat Legenda Batu Golog dari Nusa Tenggara Barat, yakni suatu cerita rakyat yang bertutur tentang riwayat tiga daerah di pedalaman Nusa Tenggara Barat, yaitu Desa Gembong, Dasan Batu, dan Montong Teker. Cerita rakyat ini relatif kurang dikenal oleh masyarakat Indonesia,

walaupun legenda ini memiliki “kedalaman” cerita dan karakter yang mampu

memberikan inspirasi positif. Generasi muda Indonesia lebih tertarik dengan berbagai cerita dari luar negeri, seperti Frozen, Cinderella, Ice Age, Naruto, dan lainnya, karena memiliki visualisasi yang lebih modern dan populer. Upaya konstruktif dan kreatif amat diperlukan, agar generasi muda dapat mencintai cerita rakyat nusantara sekaligus lebih memahami budaya lokal Indonesia, dengan cara mengemas cerita rakyat tersebut secara inovatif dan ditampilkan dalam bentuk digital storybook. Karya tulis ini disusun berdasarkan metodologi penelitian kualitatif, melalui proses interaksi komunikasi yang mendalam terhadap berbagai narasumber, serta pendekatan induktif dalam pengungkapan fakta dan analisis data. Implikasi dari penelitian ini agar cerita rakyat Indonesia dapat lebih diminati, melalui strategi pengemasan dan gaya gambar khas nusantara serta mampu

(2)

2

sehingga generasi muda saat ini dapat memahami identitas bangsa serta melestarikan budaya lokal secara utuh dan berkesinambungan. Proses ini akan menjadi revolusi mental bagi generasi muda, agar mencintai dan melestarikan budaya lokal, melalui eksplorasi dan pemberdayaan cerita rakyat Indonesia dari berbagai daerah, diimplementasikan dengan penuturan visual yang lebih menarik unik, menggunakan medium teknologi terkini, dan senantiasa mengedepankan identitas budaya nusantara.

Kata kunci: budaya lokal, cerita rakyat, digital storybook, inovatif, revolusi mental.

1. PENDAHULUAN

Budaya membaca memang belum terbangun secara total di Indonesia, karena kesadaran akan membaca dan menulis belum menjadi kebutuhan penting bagi para pelajar, seperti halnya manusia yang membutuhkan oksigen untuk bernafas. Padahal kemajuan suatu bangsa diukur dari tingkat pendidikannya, sementara majunya tingkat pendidikan berasal dari membaca dan menulis, karena dengan membaca, persona dapat membuka wawasan pemikiran dan pengetahuan lainnya, minimal untuk pribadi. Kemajuan teknologi dan globalisasi saat ini, tidak selalu membawa dampak negatif, tetapi harus disikapi dengan bijaksana. Pentingnya akan nilai pendidikan seharusnya ditanamkan kembali kepada generasi muda, karena jika melihat ke masa lalu, para tokoh bangsa yang mempelopori kebangkitan dan kemerdekaan adalah orang-orang yang mendalami budaya literal.

Pada umumnya minat baca anak-anak tergantung dari pengenalan sedini mungkin tentang perilaku dan budaya membaca oleh para orang tua. Umumnya anak yang gemar membaca mendapat pengaruh dari orang tuanya yang suka membaca. Tetapi di masyarakat, minat membaca anak dipengaruhi secara signifikan oleh lingkungan tempat tumbuh-kembang anak. Terlepas dari permasalahan tersebut, maka muncul fenomena tentang anak-anak lebih menyukai karya-karya terjemahan bahasa asing ke dalam bahasa Indonesia. Beberapa karya yang disukai oleh anak-anak adalah dalam bentuk komik, dongeng, cerita bergambar, cerita pendek, dan novel. Tidak hanya dalam bentuk cetak tetapi media online termasuk di dalamnya. Karya-karya tersebut kebanyakan berasal dari negara Amerika Serikat dan Jepang seperti Frozen, Naruto, Cinderella, Ice Age, Minion, dan lain-lain yang lebih disukai anak-anak maupun remaja.

(3)

3

nusantara. Cerita rakyat adalah salah satu karya sastra berupa dongeng atau cerita yang berkembang di kalangan masyarakat daerah tertentu dan disebarluaskan secara lisan dengan menggunakan bahasa daerah masing-masing sesuai dengan asal cerita daerah tersebut.

Cerita rakyat terlahir karena pengaruh timbal balik dari faktor-faktor sosial kultural dan cerita-cerita rakyat itu mengandung pikiran tentang nilai yang harus menjadi panutan masyarakat yang bersangkutan dalam menata sikap dan perilaku sehari-hari. Meskipun cerita rakyat pada dasarnya disebarkan dari mulut ke mulut, tetapi kini sudah banyak yang dibukukan. Dari sekian banyak jumlah cerita rakyat yang ada hanya beberapa saja yang populer di kalangan pembaca, seperti Malin Kundang, Tangkuban Parahu, Candi Prambanan, Lutung Kasarung, Jaka Tarub,

Danau Toba, serta Cerita Bawang Merah dan Bawang Putih. Seharusnya masyarakat dapat mengekspos cerita rakyat nusantara yang masih kurang populer di kalangan pembaca seperti Cerita Legenda Batu Golog dari Nusa Tenggara Barat dan Hampang Datu dari Kalimantan Selatan. Mungkin hanya masyarakat sekitar saja yang mengetahui cerita rakyat tersebut. Maka dari itu, selain bertujuan untuk mengekspos, juga agar dapat bersaing dengan cerita luar negeri yang memasuki negara Indonesia.

Perkembangan teknologi semakin maju memunculkan sebuah istilah yang disebut revolusi digital. Revolusi ini menyebabkan media digital dapat digunakan untuk apa saja termasuk membaca. Buku dalam bentuk digital dikenal dengan istilah e-book, tetapi ada salah satu yang mengkhususkan hanya buku cerita saja yang dibuat versi digitalnya yaitu digital storybook. Digital storybook adalah proses adaptasi dari buku cerita yang mengalami proses digitalisasi menggunakan komputer dengan adanya penambahan ilustrasi, audio visual, dan animasi. Dengan adanya digital storybook, maka masyarakat dapat mengembangkan cerita rakyat nusantara yang asalnya berupa buku cetak menjadi bentuk digital dengan pengemasan yang lebih menarik agar minat baca anak-anak terhadap cerita rakyat nusantara menjadi meningkat dan sebagai media baru bagi bacaan anak sekaligus untuk memahami budaya lokal di Indonesia.

Bagi para pelaku industri kreatif menjadi peluang besar untuk mengembangkan

digital storybook ini, selain menjadi pasar baru di Indonesia juga dapat bersaing di pasar mancanegara, agar cerita rakyat nusantara dapat dikenal oleh orang asing dan memberitahukan bahwa Indonesia pun memiliki cerita anak-anak yang tidak kalah menarik dengan cerita masa kini.

Sudah seharusnya buku-buku sastra diwajibkan dibaca oleh seluruh generasi muda, bukan sekedar membaca sinopsis buku yang pendek untuk mengetahui isi dari buku tersebut, tetapi mulai dari halaman awal sampai akhir. Melalui buku-buku sastra, revolusi mental diharapkan dapat berakar kuat, menggetarkan, dan menggelorakan jiwa bangsa generasi muda untuk menjadikan bangsa ini bangsa yang maju.

2. METODE PENELITIAN

(4)

4

kondisi yang alamiah (natural setting) dengan pendekatan etnografi. Metode ini dimulai dengan menyusun asumsi dasar mengenai cerita rakyat nusantara dan perkembangan media buku kumpulan cerita rakyat nusantara, sehingga anak-anak lebih minat membaca buku cerita rakyat nusantara daripada cerita luar negeri.

Penelitian ini seutuhnya berdasarkan dari hasil analisis, dengan menggunakan metode kualitatif yang masih bersifat subjektif, data-data sekunder yang dapat dipercaya dan dijadikan sumber pemikiran, analisis dari berbagai studi literatur terkemuka, serta analisis dari berbagai media cetak maupun online. Metode pengumpulan data pada penelitian ini adalah dengan menggunakan lingkungan alamiah sebagai sumber data. Penelitian ini lebih bersifat deskriptif, sehingga peneliti hanya mengumpulkan data-data yang bersifat fakta ataupun kata-kata yang berasal dari berbagai studi literatur, pengamatan langsung terhadap fenomena yang terjadi di masyarakat, hingga melakukan wawancara kepada para ahli atau pakar bidang digital

storybook.

Penelitian ini memiliki tujuan tertentu, agar hasil penelitian ini memiliki manfaat bagi penulis maupun stakeholder dari penelitian ini, yakni pemerintah dan pelaku industri kreatif yang memiliki ketergantungan terhadap keberadaan budaya lokal dan buku cerita anak. Adapun tujuan dari penelitian ini akan diuraikan secara seksama sebagai berikut:

1. Untuk mengenalkan produk industri kreatif baru di Indonesia yaitu buku kumpulan cerita rakyat nusantara melalui digitalstorybook.

2. Untuk meningkatkan minat baca anak akan cerita rakyat nusantara dengan media digital dan merevolusi mental generasi muda agar mencintai dan melestarikan budaya lokal.

3. Untuk mengetahui daya saing cerita rakyat nusantara dalam bentuk digital storybook dengan cerita luar negeri saat ini.

4. Untuk mengetahui peran serta pelaku industri kreatif dalam merancang buku kumpulan cerita rakyat melalui digital storybook, sehingga anak-anak Indonesia dan anak-anak luar negeri menyenangi cerita rakyat nusantara.

3. PEMBAHASAN

3.1 Cerita Rakyat Nusantara

Cerita rakyat nusantara saat ini memiliki sedikit peminat para pembacanya. Cerita luar negeri dirasa lebih menyenangkan dan “keren” bagi anak-anak saat ini. Mulai dari cerita Frozen, Ice Age, Minion, Cinderella, Naruto, dan One Piece

semuanya menjadi bacaan favorit anak-anak. Dengan visualisasi dan media yang modern menjadikan cerita luar negeri lebih diminati oleh anak-anak. Banyaknya cerita luar negeri yang masuk ke Indonesia, sedikit demi sedikit menenggelamkan eksistensi cerita rakyat nusantara.

(5)

5

setempat contohnya dari cara berbusana di daerah Sumatera Barat memakai pakaian adat tradisional Bundo Kanduang. Cerita rakyat yang menjelaskan asal cerita tersebut dapat dilihat dari ilustrasi dalam buku tersebut, mulai dari pakaiannya menggunakan pakaian adat mana, hukum adat apa yang ada dalam cerita tersebut, atau dari setting tempat yang ada dalam cerita. Dengan mengetahui cerita tersebut, maka dapat pula mengetahui budaya apa saja yang ada di dalam daerah asal cerita tersebut.

Gambar 1. Cover Buku 366 Cerita Rakyat Nusantara Sumber:

AdiCita. 2012. 366 Cerit Rakyat Nusantara, tersedia pada http://www.adicita.com/bukubaru/detail/id/1/366-Cerita-Rakyat-Nusantara

diakses pada tanggal 31 Oktober 2015 Pukul 21.49 (GMT +7).

Jumlah cerita rakyat nusantara yang telah dibukukan sejumlah 366 cerita, terdapat dalam buku “366 Cerita Rakyat Nusantara” yang ditulis oleh Tim Penulis AdiCita Grup tahun terbit 2008. Dari sekian banyak cerita rakyat yang ada, semuanya memiliki klasifikasi yang membedakan jenis dari setiap cerita rakyat. Klasifikasi tersebut adalah:

1. Cerita Binatang/Fabel.

Tokoh dalam cerita tersebut adalah binatang dengan peran layaknya manusia. 2. Cerita Pelipur Lara.

Cerita ini menceritakan hal-hal yang indah, penuh dengan fantasi, dan impian yang menawan. Misalnya kehidupan istana, suatu keajaiban, benda pusaka, dan lain-lain.

3. Cerita Jenaka.

4. Cerita Asal-Usul (Legenda).

a. Cerita asal-usul dunia tumbuhan. b. Cerita asal-usul dunia binatang.

(6)

6

Kendala yang dihadapi oleh para pelaku industri kreatif saat ini adalah cara mengemas buku kumpulan cerita rakyat nusantara, agar tidak kalah bersaing dengan cerita luar negeri dan dapat meningkatkan minat baca anak terhadap cerita rakyat nusantara, kurangnya pendataan jumlah cerita rakyat yang ada di Indonesia, dan masih sedikitnya masyarakat yang mengetahui digital storybook. Cerita rakyat nusantara dapat kalah oleh cerita luar negeri, karena visual/ilustrasi dari cerita tersebut lebih modern daripada cerita rakyat nusantara saat ini.

3.2 Digital Storybook

Digital storybook merupakan produk multimedia yang dihasilkan melalui proses adaptasi dari buku cerita yang mengalami proses digitalisasi menggunakan komputer dengan adanya penambahan ilustrasi, audio visual, dan animasi. Perkembangan digital storybook mengikuti perkembangan yang terjadi pada

smartphone dan tablet yang berawal dari adanya gadget khusus e-book yaitu PDA (Personal Digital Assistant). Konsep yang diterapkan dalam digital storybook

adalah tidak hanya memindai buku cetak ke dalam bentuk digital tetapi ditekankan untuk lebih interaktif dengan adanya suara dan gerak. Ciri dari suatu digital storybook adalah sifatnya buku cerita dan adanya nilai-nilai yang menyenangkan bagi penggunanya. Berbeda dengan e-book yang hanya berupa kumpulan buku yang dirubah bentuknya menjadi digital. Begitu pula perbedaan antara digital storytelling dan digital storybook, meskipun hampir mirip dalam istilah penyebutannya, tetapi digital storytelling bentuknya belum tentu berupa buku cerita, tetapi bisa saja berupa video ataupun cerita dalam bentuk audio.

Gambar 2. Tampilan DigitalStorybook

Sumber:

Lynch, Gary. 2014. Isabella-Main, tersedia pada

http://www.digitalbookworld.com/2014/some-differences-between-ebooks-enhanced-ebooks-and-apps/isabella-main/

(7)

7

Dari beberapa cerita rakyat nusantara yang telah beredar, berikut ini adalah contoh cerita rakyat nusantara yang telah melalui proses digitalisasi, sehingga berubah menjadi digitalstorybook, antara lain:

1. Kancil dan Buaya

Gambar 3. Tampilan DigitalStorybook Kancil dan Buaya Sumber:

Varnion Technology Semesta. 2013. CERI: Wonderfull Indonesian Children Storybook Collection, tersedia pada

https://itunes.apple.com/id/app-bundle/ceri-wonderful-indonesian/id921424552?mt=8 diakses pada tanggal 31 Oktober 2015 Pukul 13.57 (GMT +7).

Cerita ini mengisahkan tentang kancil yang ingin menyeberangi sungai dengan memanfaatkan buaya sebagai ‘jembatan penghubung’ untuk mencari makanan di daerah seberang.

2. Lutung Kasarung dan Purbasari

Gambar 4. Tampilan DigitalStorybook Lutung Kasarung dan Purbasari Sumber:

Varnion Technology Semesta. 2013. CERI: Wonderfull Indonesian Children Storybook Collection, tersedia pada

https://itunes.apple.com/id/app-bundle/ceri-wonderful-indonesian/id921424552?mt=8 diakses pada tanggal 31 Oktober 2015 Pukul 13.58 (GMT +7).

(8)

8

Cerita dari luar negeri telah lebih dulu menggunakan digitalstorybook sebagai inovasi dalam pengemasannya. Berikut ini beberapa contoh digitalstorybook yang berasal dari luar negeri, antara lain:

1. Frozen

Gambar 5. Tampilan DigitalStorybook Frozen

Sumber:

Kluver, Carisa. 2013. Frozen: Storybook Deluxe, tersedia pada http://digital-storytime.com/review.php?id=512 diakses pada tanggal 31 Oktober 2015 Pukul 21.17 (GMT +7).

Sebuah cerita yang mengisahkan tentang seorang kakak dengan kekuatan es, sang kakak yang bernama Elsa telah melukai adiknya yang bernama Anna karena sebuah kecelakaan. Elsa kemudian dipisahkan dari semua orang oleh kedua orang tuanya agar kekuatannya tidak melukai orang lain.

2. Ice Age

Gambar 6. Tampilan DigitalStorybook Ice Age

Sumber:

Terrian., 2012, “Ice Age Movie Storybook Collection”, tersedia pada

(9)

9

Cerita yang mengisahkan petualangan tiga hewan yaitu Manny (mammoth), Sid (kukang), dan Diego (singa) untuk mengembalikan seorang anak yang akan diburu oleh kawanan singa. Ketiga hewan tersebut berusaha mencari orang tuanya untuk mengembalikan anak tersebut.

Keunggulan digital storybook untuk kisah tradisional nusantara adalah dapat mengenalkan tradisi Indonesia melalui media digital, sehingga lebih interaktif lagi bagi para penggunanya untuk memahami tradisi yang diperkenalkan dalam digital storybook tersebut. Bukan hanya untuk masyarakat Indonesia saja, masyarakat luar negeri dapat mempelajari tradisi apa saja yang terdapat di Indonesia, sekaligus mendapatkan bacaan cerita rakyat yang sesuai dengan tradisi dalam digital storybook. Peluang digital storybook di dunia ‘baca-membaca’ sangatlah besar, sehingga dengan digitalisasi suatu buku bacaan, maka bacaan tersebut akan menjadi lebih simpel dan interaktif, karena di dalamnya telah terdapat nilai-nilai yang “menyenangkan bagi penggunanya”.

3.3 Pelaku Industri Kreatif DigitalStorybook

Industri kreatif adalah industri yang berasal dari pemanfaatan kreativitas, keterampilan, serta kemampuan individu untuk menciptakan lapangan pekerjaan melalui penciptaan dan pemanfaatan daya kreasi dan daya cipta dari individu tersebut. Industri kreatif di Indonesia terus mengalami perkembangan hingga ke tingkat internasional. Beragam budaya, keindahan alam, dan luasnya wilayah Indonesia serta didukung oleh kreativitas sumber daya manusia Indonesia, menjadikan Indonesia memiliki potensi dalam pengembangan industri kreatif. Ada 15 sektor yang termasuk kategori industri kreatif yaitu advertising, arsitektur, pasar barang seni, craft, fashion, video, film dan fotografi, game, musik, seni pertunjukan, penerbitan dan percetakan, layanan komputer dan software,

broadcasting, riset dan pengembangan, dan kuliner.

(10)

10

3.4 Revolusi Mental Pemberdayaan Cerita Rakyat Nusantara

Salah satu cara guna mengimplementasikan program gerakan revolusi mental yang telah dideklarasikan oleh pemerintah dalam pemberdayaan cerita rakyat nusantara, yakni dengan melakukan pengemasan kembali ke dalam bentuk yang lebih inovatif, sehingga dapat meningkatkan minat baca anak terhadap cerita rakyat nusantara secara menyenangkan. Bentuk inovatif tersebut adalah dengan merubah buku cetak cerita rakyat nusantara ke dalam digital storybook, dengan bentuk yang lebih simple, interaktif, dan menawan.

Kendala penerapan program gerakan revolusi mental terhadap media digital storybook ini adalah masih sedikitnya masyarakat Indonesia yang mengenal media tersebut, kemudian masih kurangnya para pelaku industri kreatif di Indonesia yang menggeluti bidang digitalstorybook, dan juga masih kurangnya hasil karya digital storybook cerita rakyat nusantara yang telah dipublikasikan kepada masyarakat, khususnya kepada masyarakat Indonesia.

4. PENUTUP

Cerita rakyat nusantara saat ini ‘nasibnya’ sedang mengalami kemerosotan, karena peminat dari buku cerita ini berkurang drastis, karena hal tersebut disebabkan oleh bentuk pengemasan buku cerita yang dianggap kurang menarik oleh anak-anak. Saat ini banyak anak yang lebih memilih cerita dari luar negeri dibandingkan dengan cerita rakyat nusantara, karena anak-anak lebih memilih buku cerita yang memiliki banyak efek visual di dalam buku cerita.

Cerita rakyat nusantara ini jika pengemasannya dirubah sedemikian rupa melalui proses digitalisasi yang atraktif, dapat menjadi peluang untuk menarik minat baca anak-anak, karena saat ini telah memasuki era digital dan gadget. Banyaknya anak-anak yang sudah memiliki gadget dapat menggunakan buku cerita rakyat nusantara versi digital ini tanpa kebingungan. Berkat adanya inovasi dan kreativitas dalam pemberdayaan cerita rakyat nusantara, sehingga membuat buku cerita ini dapat bersaing dan berkompetisi dengan cerita dari luar negeri, tetapi belum tentu buku cerita rakyat nusantara dapat mengalahkan cerita dari luar negeri, karena cerita luar negeri telah lebih dahulu menggunakan gaya visual yang modern, pengemasan yang menarik, dan cerita mereka sudah banyak ditanamkan kepada pemikiran anak-anak bahwa ceritanya lebih baik dari buku cerita manapun.

(11)

11

masih kurang mumpuni atau terampil dalam pengadaptasian kumpulan buku cerita rakyat nusantara ke dalam media digital/digital storybook.

Budaya membaca saat ini masih kurang, khususnya di kalangan generasi muda, karena generasi muda lebih memilih budaya atau kebiasaan menonton yang memiliki efek menghibur daripada efek edukasi. Akibat dari kebiasaan ini adalah para generasi muda menjadi malas untuk membaca, karena waktunya telah tersita oleh tontonan televisi yang tidak mendidik. Upaya serius untuk menaikkan kembali minat baca generasi muda diharapkan menjadi salah satu cara merevolusi mental generasi muda Indonesia saat ini agar lebih meningkatkan budaya membaca, karena dengan membaca dapat membuka wawasan dan pemikiran generasi muda menjadi semakin terbuka (open minded). Apabila semua generasi muda Indonesia dapat mengimplementasikan budaya membaca ini secara konsisten, maka semua generasi muda dapat menjadi tokoh bangsa yang dapat memajukan Negara Kesatuan Republik Indonesia dan meneruskan cita-cita perjuangan dari para founding father negara ini.

Beberapa saran yang dapat diusulkan berdasarkan hasil penelitian ini, agar pemberdayaan cerita rakyat nusantara melalui digital storybook dapat segera terealisasi, antara lain:

1. Cerita rakyat nusantara harus ditingkatkan kualitasnya, agar tetap memiliki eksistensi nyata, terutama di Indonesia, dengan cara memperbarui gaya gambar dan gaya visual dari cerita rakyat nusantara, serta adanya inovasi maupun kreativitas terbaik dalam pengemasan cerita tersebut.

2. Sudah seharusnya cerita rakyat nusantara memiliki media selain buku yang tercetak (printed) sebagai buku bacaan, tetapi memiliki “media baru” yang lebih modern dan atraktif lagi mengikuti perkembangan zaman, yakni media digital storybook yang masih jarang digunakan oleh para pelaku bisnis lainnya.

3. Digital storybook yang baik yaitu media digital yang mampu menyampaikan

“pengalaman baru” dalam buku khusus cerita terhadap penggunanya, berupa nilai-nilai yang menyenangkan dan interaktif saat digunakan.

4. Para pelaku bidang industri kreatif di bidang game/multimedia dapat segera bertindak untuk melakukan inovasi dan kreatif terhadap pemberdayaan cerita rakyat nusantara, agar menjadi buku cerita yang populer di kalangan buku cerita yang lain, terutama bila bersanding dengan cerita dari luar negeri, melalui perubahan medium, yakni dari bentuk buku tercetak menjadi digitalstorybook. 5. Pemerintah seharusnya dapat menyadarkan masyarakat secara konsisten dan

konstruktif bahwa cerita rakyat nusantara juga termasuk ke dalam budaya lokal

(12)

12

5. DAFTAR PUSTAKA

Adicita. 2012. 366 Cerita Rakyat Nusantara,tersedia pada

http://www.adicita.com/bukubaru/detail/id/1/366-Cerita-Rakyat-Nusantara, diakses pada tanggal 31 Oktober 2015 Pukul 21.58 (GMT +7).

Arifin, Juharul. 2012. Budaya Membaca VS Budaya Menonton, tersedia pada

http://budaya-informasi.blogspot.co.id/2012/05/budaya-membaca-vs-budaya-menonton.html, diakses pada tanggal 31 Oktober 2015 Pukul 20.46 (GMT +7).

DS, Ilham. 2015. Revolusi Mental Indonesia: Usulan untuk Jokowi, Puan Maharani, dan Anies Baswedan,tersedia pada

http://www.indonesiagoesfrankfurt.net/revolusi-mental-indonesia-usulan-untuk-jokowi-puan-maharani-dan-anies-baswedan/, diakses pada tanggal 31 Oktober 2015 Pukul 21.54 (GMT +7).

Kangkoez9. 2009. Kajian Terhadap Fenomena Minat Baca Anak Indonesia akan Literatur Asing Berikut Dampak Yang Ditimbulkan, tersedia pada

http://kangkoez9.blogspot.co.id/2009/05/kajian-terhadap-fenomena-minat-baca.html, diakses pada tanggal 31 Oktober 2015 Pukul 21.38 (GMT +7).

Kluver, Carisa. 2013. Frozen: Storybook Deluxe,tersedia pada

http://digital-storytime.com/review.php?id=512, diakses pada tanggal 31 Oktober

2015 Pukul 22.12 (GMT +7).

Lynch, Gary. 2014. Issabella-Main,tersedia pada

http://www.digitalbookworld.com/2014/some-differences-between-ebooks-enhanced-ebooks-and-apps/isabella-main/, diakses pada tanggal 31 Oktober 2015 Pukul 22.06 (GMT +7).

Olman. 2011. Pengertian Cerita Rakyat,tersedia pada

http://olmanperidianxxx.blogspot.co.id/2011/12/pengertian-cerita-rakyat.html, diakses pada tanggal 31 Oktober 2015 Pukul 21.46 (GMT +7).

Pendidikanku, Adimn. 2015. Pengertian Cerita Rakyat dan Jenis-Jenisnya,tersedia pada

http://www.pendidikanku.net/2015/03/pengertian-cerita-rakyat-dan-jenis-jenisnya.html, diakses pada tanggal 31 Oktober 2015 Pukul 22.02 (GMT +7).

Setper. 2015. Talenta Muda Indonesia Berkibar di Dunia Internasional, tersedia pada

http://www.antara.net.id/index.php/2015/03/31/talenta-muda-indonesia-berkibar-di-dunia-internasional/id/, diakses pada tanggal 31 Oktober 2015 Pukul 22.17 (GMT +7).

Terrian. 2012. Ice Age Movie Storybook Collection,tersedia pada

http://digital-storytime.com/review.php?id=628, diakses pada tanggal 31 Oktober 2015 Pukul 22.14 (GMT +7).

(13)

13

Narasumber:

Fajar Persada Supandi, S.ST., M.T., Dosen dan Praktisi Multimedia, wawancara dilakukan tanggal 24 September 2015, mengenai Perbedaan Digital Storybook dengan e-book dan Storytelling, Bandung.

Gambar

Gambar 1.   Cover Buku 366 Cerita Rakyat Nusantara
Gambar 2.  Tampilan Digital Storybook
Gambar 4.  Tampilan Digital Storybook Lutung Kasarung dan Purbasari
Gambar 5. Tampilan Digital Storybook Frozen

Referensi

Dokumen terkait

bahwa produk hasil ekstensi memiliki persamaan dengan merek asalnya. Beberapa studi menunjukkan bahwa semakin besar persamaan antara produk ekstensi merek dengan merek asalnya

Apabila probabilitas kemunculan karakter orde dua dalam data teks pada file mendekati angka-angka probabilitas yang digunakan dalam tabel pemampatan, maka faktor

Piutang memerlukan penanganan yang sangat baik untuk memperkecil resiko kegagalan penagihan yang timbul, juga untuk.. menjaga hubungan baik dengan

Perbanyakan tanaman iles-iles dapat dilakukan dengan menggunakan bibit dari bulbil (percabangan anak tulang daun) dan umbi yang ukuran kecil (Gambar 1). Tabel 2

[r]

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh model pembelajaran konsiderasi terhadap sikap toleransi siswa kelas VII SMP Negeri 1

Aset Tetap adalah Barang Milik Daerah berupa aset berwujud yang memiliki dan atau dikuasai Pemerintah Daerah yang mempunyai masa manfaat lebih dari satu tahun,

3.4.1.8 Menyerahkan BRuMKK kepada Pengetua sekolah untuk disahkan bahawa calon telah menghasilkan kerja kursus Bahasa Arab dan kerja kursus itu telah ditaksir dan