• Tidak ada hasil yang ditemukan

03112017111408 FIXED UTS Is Dewangga Filsafat Imu.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "03112017111408 FIXED UTS Is Dewangga Filsafat Imu."

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

Nama: Is Dewangga Nim : 2017083016

Pengaruh Belajar Filsafat Ilmu. A. Pendahuluan

Tujuan manusia di ciptakan oleh Allah adalah untuk di uji, di berikan masalah-masalah yang masalah-masalah tersebut harus di cari sendiri solusinya oleh setiap individu manusia. Akan tetapi ada masalah-masalah yang tidak bisa di selesaikan oleh individu manusia itu sendiri yang dapat di selesaikan secara ilmiah. Kalau kita lihat secara historis, filsafat adalah induk ilmu. Sehingga ketika sebuah masalah tidak dapat di selesaikan secara ilmiah, maka tumpuhan terakhir untuk menyelesaikan dan mendapatkan jawabannya adalah melalui filsafat.

Filsafat ilmu merupakan suatu kajian sangat mendasar terhadap hal-hal yang berkaitan dengan ilmu. Dengan pengertian, filsafat ilmu berupaya mengkaji dan mendalami segala hal yang berkaitan dengan ilmu khususnya ilmu pengetahuan, baik secara isi, cara memperolehnya dan juga bagaimana manfaat ilmu bagi orang-orang yang ada sekitar yang mana pengkajian tersebut tidak lepas dari inti isi dari filsafat itu sendiri.

Pokok isi dari filsafat itu tersendiri meliputi bidang ontologi, epistemologi, dan axiologi. Ontologi itu membicarakan hakikat segala sesuatu yang berupa pengetahuan tentang hakikat segala sesuatu. Dalam kata lain ontology itu membahas tentang apa yang ingin kita ketahui. Kemudian epistimologi membicarakan tentang bagaimana cara

memperoleh pengetahuan tersebut, sumber pengetahuannya dari mana dan kebenaran pengetahuan tersebut. Dan yang terkahir adalah axiologi yang membahas tentang bagaimana cara menggunakan pengetahuan yang sudah di dapat dan apa manfaat bagi orang tersebut.

B. Isi/ Substansi

(2)

pelajari, maka tinggal bagaimana orang tersebut mengaplikasikan apa yang telah mereka pelajari pada kehidupan sehari-hari mereka. Perubahan tersebut bisa dari tiga aspek yaitu Kognitif, afektif dan juga psikomotor. Begitu juga setelah penulis mengikuti

pembelajaran Filsafat ilmu selama tujuh kali tatap muka di bawah dosen pengampuh yaitu Prof. Gunawan, Penulis merasakan pengaruh yang cukup significant terhadap bagaimana cara berpikir, cara menyikapi dan juga cara bertindak. Maka pada paragraph selanjutnya penulis akan membahas tentang pengaruh atau perubahan yang di rasakan setelah mengikuti pelajaran filsafat ilmu selama tujuh kali pertemuan secara cognitive, affective, psychomotor atau menurut atau secara istilah yang di buat oleh Ki Hajar Dewantara yang meliputi 3 H yaitu Head, Heart and Hand.

1. Cognitive/ Head.

Filsafat itu memandang manusia sebagai mahluk yang dapat berpikir atau biasa di sebut dengan istilah “Homo Sapiens”. Akan tetapi filsafat juga tidak secara otomatis membawa seorang manusia untuk menjadi pemikir sejati. Maka sebagai mahasiswa, penulis menyadari bahwa mahasiswa adalah kumpulan sekelompok manusia atau komunitas akademisi yang sedang dan senang mencari diri dengan pikirannya sendiri untuk menjadi pemikir sejati. Oleh karena itu, ketika penulis mengikuti mata kuliah filsafat Ilmu, penulis dan kawan-kawan yang lain di anjurkan untuk selalu berpikir tentang hal hal yang baru. Dan penulis sangat senang mengikuti mata kuliah filsafat ilmu ini di karenakan ada hal hal yang tidak pernah terpikirkan untuk di pikir dan di perhatikan secara teliti, akan tetapi di mata kuliah filsafat ilmu ini penulis sendiri menjadi menyadari bahwa apa saja yang ada di dekat kita, sekeliling kita, dan apa saja yang kita hadapi patut untuk di pikirkan secara teliti. Sehingga dengan cara ini, kita akan mengerti bahwa manusiwa di berikan otak oleh Allah S.W.T untuk berpikir secara kritis, untuk mengetahui dan mengenal nikmat Allah S.W.T yang mana nikmat tersebut telah kita dustakan atau kita lupakan.

(3)

jika apa yang di sampaikan oleh dosen atau mahasiswa lainnya cocok dan dan dapat di terima oleh akal pikiran, maka penulis tidak akan berpikir untuk bertanya sesuatu. Akan tetapi setelah mengikuti mata kuliah filsafat ilmu dengan dosen pengampuh Prof. Gunawan, maka penulis mulai berpikir untuk tidak menerima sesuatu yang di sampaikan oleh dosen apa adanya. Penulis harus berpikir dan berpikir untuk bertanya apakah yang di sampaikan dosen atau teman mahasiswa lainnya benar dengan cara penulis bertanya kepada mereka yaitu dosen dan teman mahasiswa lainnya dan juga dengan cara mencari sumber sumber yang lain, mulai dari buku hingga artikel hingga dengan melihat realita yang ada.

Penulis juga mulai memikirkan sesuatu mulai dari hal-hal yang kecil hingga hal-hal yang besar. Seperti yang telah di sebutkan di paragraph

sebelumnya bahwa segala sesuatu yang ada di sekeliling kita adalah ciptaan Allah S.W.T. dan akan dapat memberikan manfaat kepada kita dan juga orang-orang sekeliling kita. Pada sisi lain, penulis mulai berpikir secara matang tentang kenapa penulis harus kuliah PBI UST dan akan menjadi apa setelah kuliah. Penulis juga berpikir apakah penulis dapat bermanfaat ntuk masyarakat dan Negara tercinta kita Indonesia. Hal seperti ini di sebut dalam filsafat ilmu dengan sebutan Cognitive yaitu bagaimana cara pola pikir seseorang bekerja. Oleh karena itu, setelah mengikuti mata kuliah filsafat, penulis yakin dan percaya bahwa dengan belajar filsafat ilmu maka pola pikir atau gaya pikir seseorang akan berubah cukup significant.

2. Affective/ Heart.

Manusia sebagai Homo sapiens memiliki ciri rasa ingin tahu. Dan yang kita tahu, rasa ingin tahu tersebut muncul dari hati yang biasa di sebut

(4)

Pikiran dapat membuat manusia menjadi di anggap ada/exis dan berkarya dan beraktivitas dalam tatanan waktu atau aturan kehidupan yang cukup memadai bagi diri manusia maupun secara sosial. Ini hanya mungkin dan mampu dilakukan oleh manusia sebagai makhluk berpikir. Jelasnya, melalui pikiran, manusia mampu memahami dan "mengolah diri" sedemikian rupa sehingga makin halus, makin peka, dan makin terbuka. Bahkan, dengan pikirannya, manusia mampu mengembangkan pengertian dan pemahamannya secara sistematis dan terstruktur.

Begitu juga pengaruh yang di rasakan oleh penulis setelah mengikuti filsafat ilmu dalam 7 kali tatap muka yang mana penulis sebenarnya tipe orang yang tidak terlalu peduli dengan hal-hal yang ada di sekitar atau sekelilingnya. Akan tetapi setelah mengikuti dan belajar filsafat ilmu maka penulis mulai memikirkan hal-hal yang ada di sekitar dan setelah berpikir akan hal tersebut, maka rasa ingin tahu lebih detail akan hal yang penulis pikirkan di benaknya atau hatinya. Penulis mulai memikirkan dan bertanya-tanya akan suatu hal yang dia kerjakan sekarang dan apakah yang penulis pikirkan dan rasakan bisa menjadi suatu hal yang bermanfaat bagi orang lain baik dari segi ilmu maupun budaya yang penulis kuasai.

Di dalam pikiran penulis setelah mengikuti filsafat ilmu selama 7 kali tatap muka, penulis mulai menghilangkan rasa keraguan, kebingungan dan rasa ketidaktahuan yang tertanam dalam diri penulis dengan harapan penulis ingin menjadi seorang yang dapat bermanfaat bagi orang lain dengan cara beradab dan juga bermartabat. Contoh hal yang kecil saja, ketika penulis memikirkan sebuah buku. Buku apa yang akan di beli. Setelah menemukan jawaban tentang buku apa yang akan di beli oleh penulis dan pada akhirnya buku yang dia pikirkan sudah terbeli. Setelah buku tersebut sudah ada di tangan penulis, maka timbul rasa di hati penulis keingin tahuannya akan buku tersebut. Timbul rasa penasaran jika setelah membaca buku tersebut, apakah bisa memberikan suatu hal atau

(5)

sebelumnya penulis tidak pernah memikirkan dan merasakan hal tersebut dengan begitu detailnya secara sistematis dan struktur.

3. Psychomotor/ Hand.

Psikomotor mengandung arti penggerak jiwa atau suatu dorongan yang bersifat abstrak, dan memiliki kedudukan lebih tinggi kognitif ataupun afektif. Dikatakan lebih tinggi kedudukannya daripada kognitif dan juga afektif di karenakan manusia tidak hanya di dorong untuk berpikir dan merasakan hal-hal yang ada di sekitarnya, akan tetapi juga di dorong untuk bertindak dan melakukan atau merealisasikan apa yang telah di pikirkan dan juga yang di rasakan dan bagimana manusia menyikapi apa yang telah dia pikirkan dan rasakan.

Disini penulis akan menguraikan pengaruh mengikuti filsafat ilmu selama 7 kali tatap muka dalam aspek psikomotor, penulis tidak hanya memikirkan dan merasakan apa yang akan di lakukan, seperti yang telah penuliskan sebelumnya. Akan tetapi setealah penulis berpikir dan mengamati apa yang ingin penulis lakukan dan apa yang di pikirkan tersebut akan di laksanakan dengan suatu tindakan. Misalnya, ketika berdiskusi bersama teman-teman di kelas dan menghasilkan suatu masalah yang harus di selesaikan. Maka penulis mulai berpikir bagaimana cara menyelesaikan masalah dan meresapi permasalahan tersebut dan pada akhirnya penulis menemukan solusi dengan cara bertindak untuk menyelesaikan masalah yang timbul ketika diskusi dengan mengambil jalan tengah.

C. Rangkuman

Mempelajari filsafat ilmu selama 7 kali tatap muka di bawah bimbingan atau dosen pengampuh Prof Gunawan, penulis menyadari bahwa Filsafat ilmu sangat penting bagi kehidupan manusia dalam bergaul, menyikapi, berpikir, meresapi dan juga

(6)

Referensi

Dokumen terkait

Di njau dari manajemen satuan pendidikan, maka penyusunan model inspirasi diversifi kasi kurikulum esensi dan muaranya adalah terwujudnya Kurikulum ngkat satuan

Dalam konteks ekonomi syariah, sengketa yang tidak dapat diselesaikan baik melalui sulh} (perdamaian) maupun secara tah}ki<m (arbitrase) dapat diselesaikan

Los yang akan direncanakan pada pasar Banjarsari yaitu areal yang ditinggikan kira-kira 30 cm untuk para pedagang dan pembeli dalam tawar menawar barang antara pedagang dan pembeli

video iklan toko PITSTOP RC CAR dengan durasi 30 detik, yang dihasilkan dari penggabungan video gambar, audio dan animasi menggunakan teknik motion grafik untuk

Berdasarkan hasil penelitian strategi yang dapat digunakan adalah product yaitu dengan mengkombinasikan penjualan gas 3 kg dan 5,5 kg/12 kg pada seorang konsumen industri

Perusahaan membutuhkan perencanaan strategik untuk pengembangan sumber daya teknologi informasinya dengan beberapa alasan (Jogiyanto, 2006) diantaranya adalah (1)

Memenuhi Hasil verifikasi menunjukkan bahwa seluruh penerimaan bahan baku berupa furniture kayu setengah jadi dan bahan komponen dari pemasok dilengkapi dengan dokumen