• Tidak ada hasil yang ditemukan

ZHUCHAN SEM 5 PENDAPATAN NASIONAL INDONE

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "ZHUCHAN SEM 5 PENDAPATAN NASIONAL INDONE"

Copied!
30
0
0

Teks penuh

(1)

SEJARAH

Konsep pendapatan nasional pertama kali dicetuskan oleh Sir William Petty dari Inggris yang berusaha menaksir pendapatan nasional negaranya(Inggris) pada tahun 1665. Dalam perhitungannya, ia menggunakan anggapan bahwa pendapatan nasional merupakan penjumlahan biaya hidup (konsumsi) selama setahun. Namun, pendapat tersebut tidak disepakati oleh para ahli ekonomi modern, sebab menurut pandangan ilmu ekonomi modern, konsumsi bukanlah satu-satunya unsur dalam perhitungan pendapatan nasional. Menurut mereka, alat utama sebagai pengukur kegiatan perekonomian adalah Produk Nasional Bruto (Gross National Product, GNP), yaitu seluruh jumlah barang dan jasa yang dihasilkan tiap tahun oleh negara yang bersangkutan diukur menurut harga pasar pada suatu negara.

KONSEP

Berikut adalah beberapa konsep pendapatan nasional

Produk Domestik Bruto (GDP)

Produk domestik bruto (Gross Domestic Product) merupakan jumlah nilai produk berupa barang dan jasa yang dihasilkan oleh unit-unit produksi di dalam batas wilayah suatu negara (domestik) selama satu tahun. Dalam perhitungan GDP ini, termasuk juga hasil produksi barang dan jasa yang dihasilkan oleh perusahaan/orang asing yang beroperasi di wilayah negara yang bersangkutan. Barang-barang yang dihasilkan termasuk barang modal yang belum diperhitungkan penyusutannya, karenanya jumlah yang didapatkan dari GDP dianggap bersifat bruto/kotor.

Pendapatan nasional merupakan salah satu ukuran pertumbuhan ekonomi suatu negara

Produk Nasional Bruto (GNP)

Produk Nasional Bruto (Gross National Product) atau PNB meliputi nilai produk berupa barang dan jasa yang dihasilkan oleh penduduk suatu negara (nasional) selama satu tahun; termasuk hasil produksi barang dan jasa yang dihasilkan oleh warga negara yang berada di luar negeri, tetapi tidak termasuk hasil produksi perusahaan asing yang beroperasi di wilayah negara tersebut.

Pendapatan Nasional Neto (NNI)

Pendapatan Nasional Neto (Net National Income) adalah pendapatan yang dihitung menurut jumlah balas jasa yang diterima oleh masyarakat sebagai pemilik faktor

(2)

Pendapatan Perseorangan (PI)

Pendapatan perseorangan (Personal Income)adalah jumlah pendapatan yang diterima oleh setiap orang dalam masyarakat, termasuk pendapatan yang diperoleh tanpa melakukan kegiatan apapun. Pendapatan perseorangan juga menghitung pembayaran transfer (transfer payment). Transfer payment adalah penerimaan-penerimaan yang bukan merupakan balas jasa produksi tahun ini, melainkan diambil dari sebagian pendapatan nasional tahun lalu, contoh pembayaran dana pensiunan, tunjangan sosial bagi para pengangguran, bekas pejuang, bunga utang pemerintah, dan sebagainya. Untuk

mendapatkan jumlah pendapatan perseorangan, NNI harus dikurangi dengan pajak laba perusahaan (pajak yang dibayar setiap badan usaha kepada pemerintah), laba yang tidak dibagi (sejumlah laba yang tetap ditahan di dalam perusahaan untuk beberapa tujuan tertentu misalnya keperluan perluasan perusahaan), dan iuran pensiun (iuran yang dikumpulkan oleh setiap tenaga kerja dan setiap perusahaan dengan maksud untuk dibayarkan kembali setelah tenaga kerja tersebut tidak lagi bekerja).

Pendapatan yang siap dibelanjakan (DI)

Pendapatan yang siap dibelanjakan (Disposable Income) adalah pendapatan yang siap untuk dimanfaatkan guna membeli barang dan jasa konsumsi dan selebihnya menjadi tabungan yang disalurkan menjadi investasi. Disposable income ini diperoleh dari personal income (PI) dikurangi dengan pajak langsung. Pajak langsung (direct tax) adalah pajak yang bebannya tidak dapat dialihkan kepada pihak lain, artinya harus langsung ditanggung oleh wajib pajak, contohnya pajak pendapatan.

Penghitungan

Jasa perbankan turut memengaruhi besarnya pendapatan nasional

Pendapatan negara dapat dihitung dengan tiga pendekatan, yaitu:

 Pendekatan pendapatan, dengan cara menjumlahkan seluruh pendapatan (upah, sewa, bunga, dan laba) yang diterima rumah tangga konsumsi dalam suatu negara selama satu periode tertentu sebagai imbalan atas faktor-faktor produksi yang diberikan kepada perusahaan.

 Pendekatan produksi, dengan cara menjumlahkan nilai seluruh produk yang dihasilkan suatu negara dari bidang industri, agraris, ekstraktif, jasa, dan niaga selama satu periode tertentu. Nilai produk yang dihitung dengan pendekatan ini adalah nilai jasa dan barang jadi (bukan bahan mentah atau barang setengah jadi).

(3)

tertentu. Perhitungan dengan pendekatan ini dilakukan dengan menghitung pengeluaran yang dilakukan oleh empat pelaku kegiatan ekonomi negara, yaitu: Rumah tangga

(Consumption), pemerintah (Government), pengeluaran investasi (Investment), dan selisih antara nilai ekspor dikurangi impor (X-M)

Rumus menghitung pertumbuhan ekonomi adalah sebagai berikut :

g = {(PDBs-PDBk)/PDBk} x 100%

g = tingkat pertumbuhan ekonomi PDBs = PDB riil tahun sekarang PDBk = PDB riil tahun kemarin

Contoh soal :

PDB Indonesia tahun 2008 = Rp. 467 triliun, sedangkan PDB pada tahun 2007 adalah = Rp. 420 triliun. Maka berapakah tingkat pertumbuhan ekonomi pada tahun 2008 jika diasumsikan harga tahun dasarnya berada pada tahun 2007 ?

jawab :

g = {(467-420)/420}x100% = 11,19%

Manfaat

Selain bertujuan untuk mengukur tingkat kemakmuran suatu negara dan untuk mendapatkan data-data terperinci mengenai seluruh barang dan jasa yang dihasilkan suatu negara selama satu periode, perhitungan pendapatan nasional juga memiliki manfaat-manfaat lain, diantaranya untuk mengetahui dan menelaah struktur perekonomian nasional. Data pendapatan nasional dapat digunakan untuk menggolongkan suatu negara menjadi negara industri, pertanian, atau negara jasa. Contohnya, berdasarkan perhitungan pendapatan nasional dapat diketahui bahwa Indonesia termasuk negara pertanian atau agraris, Jepang merupakan negara industri, Singapura termasuk negara yang unggul di sektor jasa, dan sebagainya.

Disamping itu, data pendapatan nasional juga dapat digunakan untuk menentukan besarnya kontribusi berbagai sektor perekomian terhadap pendapatan nasional, misalnya sektor pertanian, pertambangan, industri, perdaganan, jasa, dan sebagainya. Data tersebut juga digunakan untuk membandingkan kemajuan perekonomian dari waktu ke waktu, membandingkan perekonomian antarnegara atau antardaerah, dan sebagai landasan perumusan kebijakan pemerintah.

Faktor yang memengaruhi

Permintaan dan penawaran agregat

(4)

daftar dari keseluruhan barang dan jasa yang akan dibeli oleh sektor-sektor ekonomi pada berbagai tingkat harga, sedangkan penawaran agregat menunjukkan hubungan antara keseluruhan penawaran barang-barang dan jasa yang ditawarkan oleh perusahaan-perusahaan dengan tingkat harga tertentu.

Konsumsi merupakan salah satu faktor yang memengaruhi pendapatan nasional

Jika terjadi perubahan permintaan atau penawaran agregat, maka perubahan tersebut akan menimbulkan perubahan-perubahan pada tingkat harga, tingkat pengangguran dan tingkat kegiatan ekonomi secara keseluruhan. Adanya kenaikan pada permintaan agregat

cenderung mengakibatkan kenaikan tingkat harga dan output nasional (pendapatan nasional), yang selanjutnya akan mengurangi tingkat pengangguran. Penurunan pada tingkat penawaran agregat cenderung menaikkan harga, tetapi akan menurunkan output nasional (pendapatan nasional) dan menambah pengangguran.

Konsumsi dan tabungan

Konsumsi adalah pengeluaran total untuk memperoleh barang-barang dan jasa dalam suatu perekonomian dalam jangka waktu tertentu (biasanya satu tahun), sedangkan tabungan (saving) adalah bagian dari pendapatan yang tidak dikeluarkan untuk konsumsi. Antara konsumsi, pendapatan, dan tabungan sangat erat hubungannya. Hal ini dapat kita lihat dari pendapat Keynes yang dikenal dengan psychological consumption yang membahas tingkah laku masyarakat dalam konsumsi jika dihubungkan dengan pendapatan.

Investasi

(5)

PENDAPATAN NASIONAL DI INDONESIA

Posted on April 7, 2013 by josephinejoe

Salah satu indikator perekonomian suatu negara yang sangat penting adalah yang disebut dengan pendapatan nasional. Pendapatan nasional dapat diartikan sebagai suatu angka/nilai yang

menggambarkan seluruh produksi, pengeluaran ataupun pendapatan yang dihasilkan dari semua pelaku atau sektor ekonomi dari suatu negara dalam kurun waktu tertentu.

# Pendapatan nasional sering dipergunakan sebagai indikator ekonomi dalam hal :

– Menentukan laju tingkat perkembangan atau pertumbuhan perekonomian suatu negara.

– Mengukur keberhasilan suatu negara dalam mencapai tujuan pembangunan ekonominya.

– Membandingkan tingkat kesejahteraan masyarakat suatu negara dengan negara lainnya.

> Beberapa tokoh ekonomi yang memberikan masukan terhadap ukuran-ukuran kemakmuran dan kesejahteraan diantaranya adalah :

1. Dudley Seers mengemukakan bahwa paling tidak ada 3 masalah pokok yang perlu diperhatikan dalam mengukur tingkat pembangunan suatu negara, yaitu :

– Tingkat kemiskinan.

– Tingkat pengangguran.

– Tingkat ketimpangan diberbagai bidang.

2. J.L.Tamba berpendapat bahwa ada 4 hal sebagai dasar untuk mengukur perekonomian dan kemakmuran di Indonesia, yaitu :

(6)

– Pendidikan keahlian dan standart hidup.

– Pendapatan.

-Pemukiman.

*Untuk mendapatkan nilai atau angka indikator tersebut digunakan 3 pendekatan perhitungan yakni :

A. Pendekatan Produksi

B. Pendekatan Pengeluaran

C. Pendekatan Pendapatan

*Sedangkan konsep perhitungan yang dipergunakan adalah :

a. konsep kewarnegaraan

b. konsep kewilayahan

A. Menghitung Pendapatan Nasional Indonesia dengan Pendekatan Produksi (GDP)

GDP (Gross Domestic Product) atau produksi domestik bruto adalah pendapatan nasional yang nilainya dihitung dengan cara menjumlahkan seluruh kegiatan produksi yang dilakukan oleh semua pelaku atau sektor ekonomi di wilayah Indonesia, dalam kurun waktu tertentu.

Yang perlu diingat dalam perhitungan tersebut, jangan sampai terjadi perhitungan ganda ( double counting) yang dapat menyebabkan pendapatan nasional (GDP) Indonesia tampak lebih besar. Salah satu akibatnya adalah, seolah-olah negara Indonesia sudah cukup maju dan makmur (terlihat dari GDP yang tampak besar), sehingga bantuan luar negeri akan diarahkan ke negara yang lebih membutuhkan dengan demikian kita akan kehilangan kesempatan mendapatkan tambahan dana pembangunan, sedangkan kita sesungguhnya masih sangat membutuhkannya.

Pendekatan ini dapat dirumuskan: PDB = C + I + G + (X-M) atau PDB = C + S + G + (X-M) Keterangan :

PDB : Produk Domestik Bruto C : Konsumsi rumah tangga I : Investasi

(7)

G : Pengeluaran pemerintah X : Total Expor

M : Total Impor

Untuk menghindari kesalahan perhitungan ganda tersebut dapat digunakan salah satu dari 2 cara dibawah ini yaitu :

1. GDP dihitung hanya dari nilai akhir dari suatu produk saja, misalnya untuk industri otomotif, hasil akhirnya saja (mobil) yang akan dihitung.

2. Dengan menjumlahkan nilai tambah dari masing-masing komoditi yang dihasilkan oleh masing-masing produsen, sehingga jika kita gunakan ilustrasi diatas, maka pendapatan nasional (GDP) Indonesia dengan cara ini akan menghasilkan jumlah yang sama.

>Sebagai catatan : Gross Domestic Product ini diperoleh dengan menggunakan konsep

kewilayahan, artinya nilai produksi tersebut diperoleh dari seluruh kegiatan produksi dari semua pelaku ekonomi yang melaksanakan kegiatan produksinya di wilayah Indonesia saja, tidak dilihat apakah dia berwarga negara Indonesia atau warga negara asing.

B. Menghitung Pendapatan Nasional Indonesia dengan Pendekatan Pengeluaran (GNP)

GNP (Gross National Product) adalah pendapatan nasional yang nilainya diperoleh dengan cara menjumlahkan seluruh pengeluaran yang dilakukan oleh semua pelaku atau sektor ekonomi di Indonesia, yang berwarga negara Indonesia, dalam kurun waktu tertentu. Cara memperoleh nilai GNP ini sangat berbeda dengan GDP, jika GDP dibatasi oleh wilayah, maka GNP dibatasi oleh kewarnegaraan, karena konsep yang dipergunakannya adalah konsep kewarnegaraan, artinya nilai pengeluaran tersebut dihitung dari pelaku ekonomi yang berkewarnegaraan Indonesia saja.

+> Ilustrasi perhitungannya adalah ;

Pengeluaran dari sektor rumah tangga (untuk konsumsi) xxx

Pengeluaran dari sektor swasta (untuk investasi) xxx

Pengeluaran Pemerintah (Government expenditure) xxx

Sektor luar negeri/ekspor netto ( ekspor-impor) (xxx) +

(8)

C. Menghitung Pendapatan Nasional Indonesia dengan Pendekatan Pendapatan (NI)

NI (National Income) adalah pendapatan nasional yang nilainya di dapat dengan cara

menjumlahkan semua hasil atau pendapatan yang diperoleh semua pelaku atau sektor ekonomi di Indonesia dalam kurun waktu tertentu. Nilai NI inilah yang tampaknya oleh kalangan akademis dinotasikan dengan Y

+> Ilustrasi Perhitungan adalah :

Pendapatan dari sektor rumah tangga berupa gaji atau upah xxx

Pendapatan dari sektor swasta laba xxx

Pendapatan pemerintah xxx

Pendapatan sektor luar negeri, devisa misalnya xxx +

Pendapatan Nasional (NI) xxx

=> Secara Prinsip ketiga jenis pendapatan nasional tersebut dapat menghasilkan nilai sama, tentu saja dengan sedikit penyesuaian, yaitu :

Agar pendapatan nasional (GNP) nilainya sama dengan GDP, maka GNP tersebut harus dikurangi terlebih dahulu dengan apa yang disebut dengan “Pendapatan netto luar negeri dari faktor produksi”. Yang dimaksud dengan pendapatan netto luar negeri terhadap faktor produksi adalah selisih antara penerimaan sumber daya Indonesia yang bekerja di negara lain dengan pengeluaran negara Indonesia untuk orang asing yang bekerja di Indonesia. Dan bila dilihat dari neraca jasa Indonesia, masih menunjukkan nilai yang negatif (defisit). Hal ini perlu dilakukan mengingat dasar perhitungan kedua jenis pendapatan nasional tersebut dengan pendekatan dan konsep perhitungan yang berbeda (kewarnegaraan dan kewilayahan). Dengan demikian jika dituliskan dalam bentuk formula adalah :

> GDP = GNP – pendapatan netto luar negeri terhadap faktor produksi

> GDP = GNP – ( penerimaan faktor produksi WNI di luar negeri – penerimaan faktor produksi WNA di Indonesia)

Sedangkan untuk menyesuaikan kedua jenis pendapatan nasional tersebut dengan NI diperlukan formula sebagai berikut ;

(9)

> NI = GDP –Depresiasi – Tx tak langsung, dimana GDP – Depresiasi sendiri sering disebut dengan NDP (Net Domestic Product) atau produksi domestik bersih.

Pendapatan Nasional

II. Pendapatan Nasional

1. Pengertian Pendapatan Nasional

Dalam ilmu ekonomi pendapatan nasional merupakan konsep yang menarik untuk

dipelajari. Setiap kegiatan ekonomi dalam suatu negara pasti berkaitan pendapatan nasional. Tingkat perkembangan ekonomi suatu negara juga dapat dilihat dari pendapatan nasionalnya. Usaha-usaha pembangunan ekonomi yang dilakukan oleh setiap negara pasti diarahkan untuk meningkatkan untuk menstabilkan pendapatan nasional.

Pendapatan nasional adalah jumlah nilai barang dan jasa akhir yang dihasilkan oleh suatu perekonomian dalam periode tertentu yang dihitung berdasarkan nilai pasar. Setiap negara memiliki suatu sistem perhitungan pendapatan nasional. Sistem tersebut

merupakan suatu cara mengumpulkan informasi perhitungan terhadap hal-hal sebagai berikut.

a. Nilai berbagai ibarang dan jasa yang diproduksi oleh suatu negara b. Nilai berbagai jenis pengeluaran atas produk nasional

c. Jumlah pendapatan yang diterima oleh berbagai faktor produksi yang digunakan untuk menciptakan produk nasional tersebut.

2. Konsep-Konsep Pendapatan Nasional

a. Produk Domestik Bruto (PDB) atau Gross Domestic Product (GDP)

(10)

b. Produk Nasional Bruto (PNB) atau Gross National Product (GNP)

Produk Nasional Bruto adalah total nilai barang dan jasa yang diproduksi oleh suatu masyarakat suatu negara selama periode tetentu baik yang tinggal di dalam negeri maupun di luar negeri.

c. Produk Nasional Netto (PNN) atau Net National Product (NNP)

Produk Nasional Neto adalah produk nasional bruto dikurangi penyusutan barangbarang pengganti modal dalam proses produksi.

d. Pendapatan Nasional Neto (Net National Income) = NNI

Pendapatan Nasional Neto adalah produk nasional neto dikurangi dengan pajak tidak langsung dan ditambah dengan subsidi

e. Pendapatan Perorangan (Personal Income = PI)

Pendapatan Perongan adalah seluruh jumlah seluruh penerimaan yang benar-benar sampai di tangan masyarakat ditulis dalam rumus: PI = NNI = transfer payment – (laba ditahan + iuran asudanri + iuran jaminan sosial + pajak perseorangan)

f. Pendapatan Disposable/ setelah pajak (Disposible Income)

Pendapatan Disposible adalah pendapatan perseorangan setelah dikurangi dengan pajak penghasilan. Rumusnya: Disposible Income = Personal Income – Pajak Penghasilan.

g. PDRB (Produk Domestik Regional Bruto)

Produk Domestik Regional Bruto adalah jumlah keseluruhan dari nilai tambah bruto yang berhasil diciptakan oleh seluruh kegiatan ekonomi yang berada pada suatu wilayah selama periode tertentu.

II. Metode Perhitungan Pendapatan Naisonal

Ada beberapa pendekatan untu menghitung pendapatan nasional antara lain sebagai berikut:

1. Pendekatan Pendapatan

Pendekatan Pendapatan (income a product) adalah suatu pendekatan dimana pendapatan nasional diperoleh dengan cara menjumlahkan pendapatan dari berbagai faktor produksi yang memberi sumbangan terhadap proses produksi.

(11)

Pekerja mendapat upah dan gaji serta penerimaan lain, seperti pemberian tunjangan pensiun, jaminan sosial, dan pendapatan lainnya.

b. Keuntungan Perusahaan

Merupakan pendapatan yang dihasilkan suatu perusahaan karena mengelola sumber daya yang dimilikinya

c. Pendapatan Usaha Perorangan

Merupakan pendapatan yang diterima dari enggunaan tenaga kerja dan hasil usaha orangan, seperti petani

d. Pendapatan Sewa

Merupakan balas jasa yang diberikan pada pemilik sumber daya yang digunakan untuk kegiatan ekonomi

e. Bunga Netto

Bunga neto dibayar oleh perusahaan sikurangi dengan bunga uang diterima oleh perusahaan, ditambah netto yang diterima dari luar negeri

Pendapatan nasional berdasarkan pendekatan pendapatan dapat dirumuskan sebagai berikut NI = Yw + Yr + Yi + Yp

Keterangan :

NI = Pendapatan Nasional

Yw = Pendapatan dari upah, gaji, dan lainnya Yr = Pendapatan bersih dari sewa

Yi = Pendapatan dari bunga

Yp = Pendapatan dari keuntungan perusahaan dan usaha perorangan

2. Pendekatan Produksi

Pendekatan produksi diperoleh dengan cara menjumlahkan nilai tambah eluruh banda dan jasa yang dihasilkan oleh berbagai sektor di dalam perekonomian.

Pendekatan Pengeluaran

Pendapatan nasional diperoleh dengan cara menjumlakan nilai pasar dari pengeluaran sektor rumah tangga untuk barang konsumsi dan jasa (C) pengeluaran investasi (I), tabungan (S), pengeluaran pemerintah (G), pengeluaran sektor ekspor impor (X-M)

(12)

PDB = C + I + G + (X-M) atau PDB = C + S + G + (X-M)

Keterangan :

PDB : Produk Domestik Bruto C : Konsumsi rumah tangga I : Investasi

S : Tabungan

G : Pengeluaran pemerintah X : Total Expor

M : Total Impor

Perhitungan Pendapatan Nasional Produk Pamesti Bruto (PPB)

Dikurangi pendapatan netto luar negeri Produk Nasional Bruto (PNB)

Penyusutan

Produk Nasional Netto (NNP) Pajak tak langsung

Pendapatan Nasional Netto (NNI) Transfer payment

Dikurangi Dana jamsos Pajak penghasilan Laba tak dibagi

Pendapatan Perseorangan (PI) Pajak langsung

Pendapatan disposibel (DI)

Manfaat Penghitungan Pendapatan NasionaL

Tujuan penghitungan pendapatan nasional untuk mengukur tingkat kemakmuran suatu negara dan mendapatkan data-data terperinci mengenai seluruh barang dan jasa yang dihasilkan suatu negara dalam waktu satu tahun. Manfaat yang diperoleh dari penghitungan pendapatan nasional adalah sebagai berikut:

Mengetahui dan menelaah kondisi atau struktur perekonomian

(13)

Indonesia adalah negara pertanian atau agraris, sedang Amerika Serikat, negara-negara di Eropa dan Jepang adalah negara Industri.

Menurut PBB, perekonomian suatu negara terdiri dari 11 sektor usaha, yaitu sebagai berikut:

Pertanian, peternakan, kehutanan dan perikanan Pertambangan dan penggalian

Industri pengolahan

Listrik, gas, dan air minum Bangunan

Perdagangan, hotel, dan restoran Pengangkutan dan komunikasi Bank dan lembaga keuangan lainnya Sewa rumah

Pemerintah dan pertahanan Jasa-jasa lain

Membandingkan kemajuan perekonomian dari waktu ke waktu

Data mengenai pendapatan nasional dibuat setiap tahun, maka kita dapat membandingkan besarnya pendapatan nasional suatu negara dari tahun ke tahun. Perbandingan tersebut diharapkan dapat memberikan informasi sebagai berikut.

Ada tidaknya kenaikan/penurunan perekonomian Ada tidaknya perubahan struktur ekonomi

Pertambahan dan pengurangan kemakmuran materiil

Kenaikan atau penurunan pendapatan per kapita berdasakarn jumlah penduduknya.

Membandingkan perekonomian antarbangsa atau antar daerah

Data perhitungan pendapatan nasional juga dapat digunakan untuk membandingkan perekonomian suatu negara dengan negara laindan antar satu daerah/provinsi dengan

daerah/provinsi lain. Kita dapat membandingkan pendapatan per kapita antara Amerika Serikat dengan Jepang dan antara Jawa Tengah dengan Jawa Timur. Perbandingan ini berguna untuk menilai seberapa jauh kita tertinggal atau lebih maju dibandingkan dengan negara lain yang yang lebih maju atau lebih terbelakang dari kita.

Merumuskan kebijaksanaan pemerintah

(14)

masing-masing sektor, pertanian 8% itu dialokasikan kepada sektor pertanian misalnya 5%, sektor industri 15%, pertambangan 12% dan seterusnya.

Dari kecepatan pertumbuhan sektor pertanian dalam subsektor tanaman bahan makanan pemerintah dapat menentukan kebijakan pengadaan pangan. Misalnya dapat tidaknya bahan makanan disediakan dari produksi dalam negeri dan seberapa besar masih harus diimpor.

Berdasarkan pendapatan per kapita, pemerintah dapat pula menentukan kebijakan kependudukan dan penggunaan dana investasi.

Pendapatan Per kapita

Pendapatan per kapita adalah pendapatan rata-rata untuk masing-masing penduduk dalam suatu negara selama satu periode tertentu. Adapun rumusnya sebagai berikut.

Pendapatan Per Kapita=(Pendapatan nasional)/(Jumlah penduduk)

Pendapatan per kapita terhitung secara berkala, biasanya per satu tahun.

Sebagai data perbandingan tingkat kesejahteraan suatu negara dengan negara lain Sebagai perbandingan tingkat standar hidup suatu negara dengan negara lain

Sebagai data untuk kebijakan atau sebgai bahan baku pertimbangan mengambil kebijakan atau sebagai bahan pertimbangan untuk mengambil langkah ekonomi

Sebagai data untuk melihat tingkat perbandingan kesejahteraan masyarakat suatu Negara

Pendapatan per kapita sebagai barometer untuk mengukur taraf hidup rata-rata masyarakat suatu negara masih ada kekurangan-kekurangan, hal ini disebabkan oleh berikut ini.;

- Tingginya pendapatan per kapita suatu negara dalam perhitungannya kurang

memperhatikan aspek pemerataan distribusi pendapatan dan harga barang keperluan sehari-harI

- Tingginya pendapatan per kapita belum tentu mencerminkan secara realistis tingkat kesejahteraan masyarakat, karena ada faktor-faktor lain yang sifatnya relatif atau sangat subjektif sehingga sulit diukur tingkat kesejahteraannya.

- Tingginya pendapatan per kapita tidak menjelaskan mengenai masalah pengangguran yang ada serta berapa lama seseorang itu bekerja.

Berdasarkan Bank Dunia (World Bank) tingkat pendapatan per kapita suatu negara dibedakan menjadi empat kelompok ;

(15)

Negara berpendapatan rendah yaitu negara yang memiliki PNB per kapita $ 675 atau kurang

Negara yang berpendapatan menengah ke bawah (Lower Middle Economics)

Negara yang berpendapatan menengah ke bawah, yaitu negara-negara yang mempunyai PNB per kapita antara $ 675 – $ 2.695

Negara yang berpendapatan menengah tinggi (Upper Middle Economics)

Negara yang berpendapatan menengah tinggi, yaitu negara yang mempunyai PNB per kapita antara $ 2.695 – $ 8.355

Negara yang berpendapatan tinggi (High Income Economics)

Negara yang berpendapatan tinggi yaitu negara yang mempunyai PNB per kapita diatas $ 8.355 Pendekatan Pengeluaran

Pendapatan nasional diperoleh dengan cara menjumlakan nilai pasar dari pengeluaran sektor rumah tangga untuk barang konsumsi dan jasa (C) pengeluaran investasi (I), tabungan (S), pengeluaran pemerintah (G), pengeluaran sektor ekspor impor (X-M)

Pendekatan ini dapat dirumuskan: PDB = C + I + G + (X-M) atau PDB = C + S + G + (X-M) Keterangan :

PDB : Produk Domestik Bruto C : Konsumsi rumah tangga I : Investasi

S : Tabungan

G : Pengeluaran pemerintah X : Total Expor

M : Total Impor

Perhitungan Pendapatan Nasional Produk Pamesti Bruto (PPB)

Dikurangi pendapatan netto luar negeri Produk Nasional Bruto (PNB)

Penyusutan

Produk Nasional Netto (NNP) Pajak tak langsung

Pendapatan Nasional Netto (NNI) Transfer payment

(16)

Pajak penghasilan Laba tak dibagi

Pendapatan Perseorangan (PI) Pajak langsung

Pendapatan disposibel (DI)

Manfaat Penghitungan Pendapatan Nasional

Tujuan penghitungan pendapatan nasional untuk mengukur tingkat kemakmuran suatu negara dan mendapatkan data-data terperinci mengenai seluruh barang dan jasa yang dihasilkan suatu negara dalam waktu satu tahun. Manfaat yang diperoleh dari penghitungan pendapatan nasional adalah sebagai berikut:

Mengetahui dan menelaah kondisi atau struktur perekonomian

Dari perhitungan pendapatan nasional, kita dapat menggolongkan suatu negara sebagai negara industri, pertanian atau jasa. Dapat ditentukan pula besarnya sektor-sektor industri, pertanian, pertambangan, dan lain-lain. Berdasarkan pendapatan nasional dapat kita ketahui bahwa

Indonesia adalah negara pertanian atau agraris, sedang Amerika Serikat, negara-negara di Eropa dan Jepang adalah negara Industri.

Menurut PBB, perekonomian suatu negara terdiri dari 11 sektor usaha, yaitu sebagai berikut: Pertanian, peternakan, kehutanan dan perikanan

Pertambangan dan penggalian Industri pengolahan

Listrik, gas, dan air minum Bangunan

Perdagangan, hotel, dan restoran Pengangkutan dan komunikasi Bank dan lembaga keuangan lainnya Sewa rumah

Pemerintah dan pertahanan Jasa-jasa lain

Membandingkan kemajuan perekonomian dari waktu ke waktu

Data mengenai pendapatan nasional dibuat setiap tahun, maka kita dapat membandingkan besarnya pendapatan nasional suatu negara dari tahun ke tahun. Perbandingan tersebut diharapkan dapat memberikan informasi sebagai berikut.

- Ada tidaknya kenaikan/penurunan perekonomian - Ada tidaknya perubahan struktur ekonomi

- Pertambahan dan pengurangan kemakmuran materiil

(17)

Membandingkan perekonomian antarbangsa atau antar daerah

Data perhitungan pendapatan nasional juga dapat digunakan untuk membandingkan perekonomian suatu negara dengan negara laindan antar satu daerah/provinsi dengan

daerah/provinsi lain. Kita dapat membandingkan pendapatan per kapita antara Amerika Serikat dengan Jepang dan antara Jawa Tengah dengan Jawa Timur. Perbandingan ini berguna untuk menilai seberapa jauh kita tertinggal atau lebih maju dibandingkan dengan negara lain yang yang lebih maju atau lebih terbelakang dari kita.

Merumuskan kebijaksanaan pemerintah

Perhitungan pendapatan nasional berguna pula untuk membantu merumuskan kebijakan pemerintah. Seandainya kita menginginkan pertumbuhan produk nasional bruto setinggi 8%, maka perhitungan pendapatan nasional inilah yang kita lihat. Dengan mengetahui proporsi masing-masing sektor, pertanian 8% itu dialokasikan kepada sektor pertanian misalnya 5%, sektor industri 15%, pertambangan 12% dan seterusnya.

Dari kecepatan pertumbuhan sektor pertanian dalam subsektor tanaman bahan makanan pemerintah dapat menentukan kebijakan pengadaan pangan. Misalnya dapat tidaknya bahan makanan disediakan dari produksi dalam negeri dan seberapa besar masih harus diimpor.

Berdasarkan pendapatan per kapita, pemerintah dapat pula menentukan kebijakan kependudukan dan penggunaan dana investasi.

Pendapatan Per kapita

Pendapatan per kapita adalah pendapatan rata-rata untuk masing-masing penduduk dalam suatu negara selama satu periode tertentu. Adapun rumusnya sebagai berikut.

- Pendapatan Per Kapita=(Pendapatan nasional)/(Jumlah penduduk) - Pendapatan per kapita terhitung secara berkala, biasanya per satu tahun.

- Sebagai data perbandingan tingkat kesejahteraan suatu negara dengan negara lain - Sebagai perbandingan tingkat standar hidup suatu negara dengan negara lain

- Sebagai data untuk kebijakan atau sebgai bahan baku pertimbangan mengambil kebijakan atau sebagai bahan pertimbangan untuk mengambil langkah ekonomi

- Sebagai data untuk melihat tingkat perbandingan kesejahteraan masyarakat suatu negara

Pendapatan per kapita sebagai barometer untuk mengukur taraf hidup rata-rata masyarakat suatu negara masih ada kekurangan-kekurangan, hal ini disebabkan oleh berikut ini.

- Tingginya pendapatan per kapita suatu negara dalam perhitungannya kurang

(18)

kesejahteraan masyarakat, karena ada faktor-faktor lain yang sifatnya relatif atau sangat subjektif sehingga sulit diukur tingkat kesejahteraannya.

- Tingginya pendapatan per kapita tidak menjelaskan mengenai masalah pengangguran yang ada serta berapa lama seseorang itu bekerja.

Berdasarkan Bank Dunia (World Bank) tingkat pendapatan per kapita suatu negara dibedakan menjadi empat kelompok

Negara berpendapatan rendah (Low Income Economics)

Negara berpendapatan rendah yaitu negara yang memiliki PNB per kapita $ 675 atau kurang

Negara yang berpendapatan menengah ke bawah (Lower Middle Economics)

Negara yang berpendapatan menengah ke bawah, yaitu negara-negara yang mempunyai PNB per kapita antara $ 675 – $ 2.695

Negara yang berpendapatan menengah tinggi (Upper Middle Economics)

Negara yang berpendapatan menengah tinggi, yaitu negara yang mempunyai PNB per kapita antara $ 2.695 – $ 8.355

Negara yang berpendapatan tinggi (High Income Economics)

Negara yang berpendapatan tinggi yaitu negara yang mempunyai PNB per kapita diatas $ 8.355

Manfaat perhitungan pendapatan per kapita:

1. Untuk melihat tingkat perbandingan kesejahteraan masyarakat suatu negara dari tahun ke tahun

2. Sebagai data perbandingan tingkat suatu negara dengan negara lain

3. Sebagai perbandingan tingkat standar hidup negara dengan negara lainnya 4. Sebagai data untuk mengambil kebijakan di bidang ekonomi

V. Hubungan Pendapatan Nasional Penduduk dan Pendapatan Per Kapita

Pendapatan nasional sebuah negara tinggi, tetapi jumlah penduduknya besar maka pendapatan per kapitanya akan rendah. Sebaliknya pendapatan nasional rendah, tetapi jumlah penduduk kecil, pendapatan per kapitanya mungkin tinggi. Pendapatan per kapita yang tinggi memberikan gambaran umum tentang kesejahteraan penduduk, tetapi belum tentu selurh rakyat menikmat kemakmuran. Untuk itu harus ada aspek pemerataan pendapatan.

(19)

VI. Membandingkan PDB dan Pendapatan Per Kapita Indonesia dengan Negara Lain

Berdasarkan PDB suatu negara bisa menunjukkan tingkat produktivitas masyarakat di negara tersebut dalam menghasilkan barang dan jasa. Berikut ini kita akan melihat PDB yang dihasilkan Indonesia dibandingkan dengan negara lain.

VII PDB Indoneia Menurut Sektor Usaha

PDB Indonesi menurut sektor usaha dari tahun 1004 – 2009 seperti dalam tabel di bawah ini : Slide 1

apangan Usaha 2004 2005 2006 2007 2008* 2009**

1. Pertanian, Peternakan, Kehutanan dan

Perikanan 247.163,6 253.881,7 262.402,8 271.509,3 284.620,7 296.369,3

2. Pertambangan dan Penggalian160.100,5 165.222,6 168.031,7 171.278,4 172.442,7 179.974,9

3. Industri Pengolahan 469.952,4 491.561,4 514.100,3 538.084,6 557.764,4 569.550,8 4. Listrik, Gas & Air Bersih 10.897,6 11.584,1 12.251,0 13.517,0 14.993,6 17.059,8 5. Konstruksi 96.334,4 103.598,4 112.233,6 121.808,9 130.951,6 140.184,2 6. Perdagangan, Hotel &

Restoran 271.142,2 293.654,0 312.518,7 340.437,1 363.813,5 367.958,8

7. Pengangkutan dan

Komunikasi 96.896,7 109.261,5 124.808,9 142.326,7 165.905,5 191.674,0

8. Keuangan, Real Estate & Jasa

Perusahaan 151.123,3 161.252,2 170.074,3 183.659,3 198.799,6 208.832,2

(20)

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah menolong hamba-Nya menyelesaikan makalah ini dengan penuh kemudahan. Tanpa pertolongan Allah SWT mungkin saya tidak akan sanggup menyelesaikan dengan baik.

Makalah ini disusun agar pembaca dapat mengetahui seberapa besar pengaruh Pendapatan Nasional Indonesia terhadap bangsa Indonesia yang saya sajikan berdasarkan pengamatan dari berbagai sumber. Makalah ini saya susun dengan berbagai rintangan. Baik itu yang datang dari diri sendiri maupun yang datang dari luar. Namun dengan penuh kesabaran dan terutama pertolongan dari Tuhan akhirnya makalah ini dapat terselesaikan.

Makalah ini memuat tentang “Pendapatan Nasional Indonesia” dan sengaja dipilih karena mendapatkan tugas dari dosen pembimbing dan perlu mendapat dukungan dari semua pihak yang peduli terhadap dunia pendidikan.

Saya juga mengucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing yang telah banyak membantu pembelajaran agar dapat menyelesaikan makalah ini.

Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca. Walaupun makalah ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Terima kasih.

Penulis

(21)

DAFTAR ISI

KATA

PENGANTAR………1 DAFTAR

ISI………..2

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

MASALAH………3 B. TUJUAN

PENULISAN………3 C. IDENTIFIKASI

MASALAH………3 D. PERUMUSAN

MASALAH………..4 BAB II PEMBAHASAN

1.PENGERTIAN PENDAPATAN

NASIONAL………..5 2.FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN NASIONAL

INDONESIA………5

3.KONSEP DAN MENGHITUNG GNP (PDB), PDRB, GNP (PNB), NNP (PNN) , NNI, PI, dan DI………...6

4.INFORMASI TANTANG PENDAPATAN NASIONAL INDONESIA DARI TAHUN KE TAHUN……….11

5.PERBANDINGAN PERKAPITA INDONESIA DENGAN NEGARA LAIN……….11

BAB III PENUTUP

(22)

BAB I PENDAHULUAN

A.LATAR BELAKANG MASALAH

pendapatan nasional merupakan tolak ukur berhasil atau tidaknya suatu Negara meningkatkan pertumbuhan ekonominya. Pendapatan nasional adalah proses kenaikan kapasitas mendapatkan upah, laba atau gaji dari suatu perekonomian yang diwujudkan dalam bentuk kenaikan pendapatan Suatu Negara tersebut. Mengingat konsep pertumbuhan ekonomi sebagai tolak ukur penilaian Pendapatan Nasional dan Pertumbuhan ekonomi nasional sudah terlanjur diyakini serta diterapkan secara luas, maka kita tidak boleh ketinggalan dan mau tidak mau juga harus berusaha mempelajari hakekat dan sumber-sumber pertumbuhan ekonomi tersebut.

Oleh karena itu mempelajari pendapatan nasional adalah hal yang sangat penting bagi kita semua, karena para ekonom dan politisi dari semua negara, baik negara-negara kaya maupun miskin, yang menganut sistem kapitalis, sosialis maupun campuran, semuanya sangat mendambakan dan menomorsatukan pertumbuhan ekonomi (economic growth).

B.TUJUAN PENULISAN

Judul materi makalah ini sengaja dipilih agar pembaca dapat memperluas wawasan lebih luas tentang pendapatan nasional khususnya di negara Indonesia, untuk mengetahui seberapa besar dan sejauh mana pertumbuhan ekonomi Negara kita dan bagaimana cara supaya Ekonomi Indonesia juga dapat meningkat seperti halnya dengan negara-negara maju. Meningkatkan pendapatan nasional supaya rakyat dinegara Indonesia dapat makmur seperti di Negara-negara maju, serta bagaimana cara-cara untuk menghitung pendapatan nasional.

C. IDENTIFIKASI MASALAH

Sesuai dengan judul makalah ini “ Pendapatan Nasional Indonesia “ , maka disini akan membahas tentang materi Pendapatan Nasional Indonesia. Dari Pengertian tentang pendapatan nasional , konsepn, kompenen, Cara menghitung pendapatan nasional, serta informasi tentang pendapatan nasional Indonesia yang terbaru saat ini.

D.RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan hasil survey dari masyarakat, ternyata mereka banyak yang tidak mengerti tentang apakah yang dimaksud dengan pendapatan nasional. Oleh karena itu akan dibahas dan dirinci tentang apapun yang menyangkut pendapatan nasional , khususnya pendapatan nasional Indonesia.

Pengertian Pendapatan Nasional.

Faktor yang Mempengaruhi Pendapatan Nasional Indonesia.

Konsep Dan Menghitung GNP (PDB), PDRB, GNP (PNB), NNP (PNN) , NNI, PI, dan DI. Informasi Tentang Pendapatan Nasional Indonesia Dari Tahun Ke Tahun.

(23)

BAB II

PEMBAHASAN

1.PENGERTIAN PENDAPATAN NASIONAL

Pendapatan nasional adalah merupakan jumlah seluruh pendapatan yang diterima oleh penduduk dalam suatu negara selama satu tahun.

2.FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN NASIONAL INDONESIA. 2.1 Permintaan dan penawaran agregat

Permintaan agregat menunjukkan hubungan antara keseluruhan permintaan terhadap barang-barang dan jasa sesuai dengan tingkat harga. Permintaan agregat adalah suatu daftar dari keseluruhan barang dan jasa yang akan dibeli oleh sektor-sektor ekonomi pada berbagai tingkat harga, sedangkan penawaran agregat menunjukkan hubungan antara keseluruhan penawaran barang-barang dan jasa yang ditawarkan oleh perusahaan-perusahaan dengan tingkat harga tertentu.

Konsumsi merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi pendapatan nasional. Jika terjadi perubahan permintaan atau penawaran agregat, maka perubahan tersebut akan menimbulkan perubahan-perubahan pada tingkat harga, tingkat pengangguran dan tingkat kegiatan ekonomi secara keseluruhan. Adanya kenaikan pada permintaan agregat cenderung mengakibatkan kenaikan tingkat harga dan output nasional (pendapatan nasional), yang selanjutnya akan mengurangi tingkat pengangguran. Penurunan pada tingkat penawaran agregat cenderung menaikkan harga, tetapi akan menurunkan output nasional (pendapatan nasional) dan menambah pengangguran.

2.2 Konsumsi dan tabungan

Konsumsi adalah pengeluaran total untuk memperoleh barang-barang dan jasa dalam suatu perekonomian dalam jangka waktu tertentu (biasanya satu tahun), sedangkan tabungan (saving) adalah bagian dari pendapatan yang tidak dikeluarkan untuk konsumsi. Antara konsumsi, pendapatan, dan tabungan sangat erat hubungannya. Hal ini dapat kita lihat dari pendapat Keynes yang dikenal dengan psychological consumption yang membahas tingkah laku masyarakat dalam konsumsi jika dihubungkan dengan pendapatan.

2.3 Investasi

Pengeluaran untuk investasi merupakan salah satu komponen penting dari pengeluaran agregat.

3. KONSEP DAN MENGHITUNG GNP (PDB), PDRB, GNP (PNB), NNP (PNN) , NNI, PI, dan DI.

3.1 Produk Domestik Bruto (PDB)/Gross Domestic Product (GDP)

Sebelum kita dapat menghitung pendapatan nasional terlebih dahulu kita harus tahu apa yang dimaksud dengan Produk Domestik Bruto (PDB)/Gross Domestic Product (GDP), karena PDB merupakan salah satu instrumen penting untuk dapat menghitung pendapatan nasional. PDB merupakan nilai dari akhir keseluruhan barang/jasa yang dihasilkan oleh semua unit ekonomi dalam suatu negara, termasuk barang dan jasa yang dihasilkan warga negara lain yang tinggal di negara tersebut.

Penghitungan nilai PDB dapat dilakukan atas dua macam dasar harga yaitu :

(24)

PDB atas dasar harga konstan, merupakan PDB yang dihitung dengan dasar harga yang berlaku pada tahun tertentu. PDB atas dasar harga konstan berfungsi untuk melihat pertumbuhan ekonomi dari tahun ke tahun. Contohnya jika kita ingin mengetahui berapa persen kenaikan PDB dari tahun 1998, 1999 dan tahun 2000, karena nilai/harga suatu produk tiap tahun berubah-ubah maka kita harus mengubah nilai PDB tahun 1998 dan 1999 dengan dasar harga tahun 2000 sehingga akan terlihat dengan jelas besaran kenaikan dari tiap tahunnya.

3.2 Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)

Pembangunan suatu daerah dapat berhasil dengan baik apabila didukung oleh suatu perencanaan yang mantap sebagai dasar penentuan strategi, pengambilan keputusan dan evaluasi hasil-hasil pembangunan yang telah dicapai. Dalam menyusun perencanaan pembangunan yang baik perlu menggunakan data-data statistik yang memuat informasi tentang kondisi riil suatu daerah pada saat tertentu sehingga kebijakan dan strategi yang telah atau akan diambil dapat dimonitor dan dievaluasi hasil-hasilnya. Salah satu indikator ekonomi makro yang biasanya digunakan untuk mengevaluasi hasil-hasil pembangunan di suatu daerah dalam lingkup kabupaten dan kota adalah Produk Domestik Regional Bruto atau PDRB kabupaten/kota menurut lapangan usaha (Industrial Origin).

Penghitungan PDRB diperoleh melalui tiga pendekatan :  Pendekatan Produksi

Dalam pendekatan ini PDRB adalah jumlah nilai barang dan jasa akhir yang dihasilkan oleh berbagai unit produksi di suatu wilayah dalam jangka waktu tertentu (satu tahun). Unit produksi dalam penyajiannya dikelompokkan dalam 9 sektor atau lapangan usaha yaitu:

 Pertanian.

 Pertambangan dan Penggalian.

 Industri Pengolahan.

 Listrik, Gas, dan Air Bersih.

 Bangunan.

 Perdagangan, Hotel, dan Restoran.

 Pengangkutan dan Komunikasi.

 Jasa Keuangan, Persewaan, dan Jasa Perusahaan.

 Jasa-jasa.

 Pendekatan Pendapatan

Menurut pendekatan pendapatan, PDRB adalah penjumlahan semua komponen permintaan terakhir, yaitu:

 Pengeluaran konsumsi rumah tangga dan lembaga swasta yang tidak mencari untung.

 Konsumsi pemerintah.

 Pembentukan modal tetap domestik bruto.

 Perubahan stok.

 Ekspor neto, dalam jangka waktu tertentu (biasanya satu tahun). Ekspor neto adalah ekspor

dikurangi impor.

 Pendekatan Pengeluaran

(25)

(biasanya satu tahun). Balas jasa faktor produksi yang dimaksud adalah upah dan gaji, sewa tanah, bunga modal dan keuntungan. Semua hitungan tersebut sebelum dipotong pajak penghasilan dan pajak langsung lainnya.

Dalam pengertian PDRB kecuali faktor pendapatan, termasuk pula komponen penyusutan dan pajak tidak langsung neto. Jumlah semua komponen pendapatan ini menurut sektor disebut sebagai nilai tambah bruto sektoral. Produk domestik bruto merupakan jumlah dari nilai tambah bruto seluruh sektor (lapangan usaha).

Dari 3 pendekatan tersebut secara konsep jumlah pengeluaran tadi harus sama dengan jumlah barang dan jasa akhir yang dihasilkan dan harus sama pula dengan jumlah pendapatan untuk faktor-faktor produksinya. Selanjutnya produk domestik regional bruto yang telah diuraikan di atas disebut sebagai Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Pasar, karena mencakup komponen pajak tidak langsung neto.

3.3 Produk Nasional Bruto (PNB)/Gross National Product (GNP)

Produk Nasional Bruto (PNB)/Gross National Product (GNP) adalah jumlah barang dan jasa yang dihasilkan oleh faktor-faktor produksi milik warga negara baik yang tinggal di dalam negeri maupun di luar negeri, tetapi tidak termasuk warga negara asing yang tinggal di negara tersebut, atau dengan kata lain PNB/GNP adalah jumlah Produk Domestik Bruto ditambah dengan pendapatan neto dari luar negeri (penghasilan neto) adalah penghasilan dari warga negara yang bekerja di luar negeri dikurangi penghasilan warga negara lain yang bekerja di dalam negeri). Hal ini dapat dirumuskan sebagai berikut : PNB = PDB + Pendapatan Neto dari luar negeri (Net Factor Income from Abrood)

di mana,

 PNB = Produk Nasional Bruto/Gross National Product (GNP).

 PDB = Produk Domestic Bruto/Gross Domestic Product (GDP).

 Pendapatan Neto = Pendapatan dari warga negara yang tinggal di luar negeri dikurangi

pendapatan warga negara asing yang bekerja di dalam negeri. Contoh :

Hardi warga negara Indonesia, bekerja di Indonesia dengan pendapatan Rp2.000.000,00 Paul warga negara asing tinggal dan bekerja di Indonesia, pendapatan Rp3.000.000,00 Ali warga negara Indonesia tinggal dan bekerja di luar negeri dengan pendapatan Rp1.000.000,00.

Maka PDB (GDP) = pendapatan Hardi + pendapatan Paul = Rp2.000.000,00 + Rp3.000.000,00 = Rp5.000.000,00.

Penghasilan Neto = pendapatan Ali − pendapatan Paul = Rp1.000.000,00 − Rp3.000.000,00 = -Rp2.000.000,00,

dengan menerapkan rumus di atas dapat kita ketahui PNB adalah: PNB (GNP) = PDB + Penghasilan Neto

= Rp5.000.000,00 + (- Rp2.000.000,00) = Rp3.000.000,00

3.4 Produk Nasional Neto (PNN)/Net National Product (NNP)

Sering disebut pula Net National Product atas dasar harga pasar yaitu GNP dikurangi depresiasi/penyusutan atas barang modal dalam proses produksi selama satu tahun. Persamaan matematiknya: NNP = GNP - Depresiasi

(26)

Pada tahun 2003 GNP Indonesia atas dasar harga berlaku 2.007.191,1 milliar rupiah dan depresiasi/penyusutan sebesar 104.337,9 milliar maka: NNP = 2.007.191,1 − 104.337,9 = 1.902.853,2 milliar

3.5 Pendapatan Nasional Neto/Net National Income (NNI)

Juga sering disebut Net National Product (NNP) atas dasar biaya faktor produksi atau Pendapatan Nasional Neto atau Net National Income (NNI) adalah NNP dikurangi pajak tidak langsung yang dipungut pemerintah, atau jika kita menghitung dari GNP dapat kita rumuskan: NNI = GNP - Depresiasi - Pajak tidak langsung

Contoh:

Pada tahun 2003 GNP Indonesia atas dasar harga berlaku 2.007.191,1 milliar rupiah, sedangkan depresiasi/penyusutan sebesar 104.337,9 milliar dan pajak tidak langsung dikurangi subsidi sebesar 85.272,2 milliar maka:

NNI = 2.007.191,1 − 104.337,9 − 85.272,2 = 1.817.519 milliar

3.6 Pendapatan Perseorangan/Personal Income (PI)

Personal Income adalah pendapatan yang diterima oleh setiap lapisan masyarakat dalam satu tahun. Pendapatan nasional tidak semuanya diterima oleh pemilik faktor produksi karena ada sebagian pendapatan yang tidak dibagikan antara lain: laba yang ditahan, pajak perseorangan, iuran jaminan sosial dan transfer payment/bantuan sosial (misalnya untuk masyarakat miskin, penyandang cacat, veteran, dan lain-lain).

Rumusan untuk menghitung PI adalah : PI = NNI - (Laba ditahan + pajak perseorangan + iuran jaminan sosial + transfer payment)

3.7 Pendapatan Disposibel/Disposible Income (DI)

Disposible Income adalah Personal Income setelah dikurangi pajak langsung (misalnya pajak bumi dan bangunan, pajak kendaraan bermotor dan sebagainya). Disposible income merupakan pendapatan yang siap digunakan, baik untuk keperluan konsumsi maupun ditabung.

Rumusan untuk menghitung DI adalah : DI = PI - Pajak Langsung

Tabungan (saving) yang disimpan di lembaga keuangan resmi (Bank) akan dapat menambah pendapatan nasional karena, saving ini akan dimanfaatkan untuk investasi, lewat investasi inilah pendapatan nasional dapat meningkat.

Jika penjelasan tentang pendapatan nasional kita buat urutan akan terlihat seperti di bawah ini: GDP > GNP > NNP > NNI > PI > DI

(27)

NNI Rp. 82.000,00 • Laba ditahan Rp. 7.500

• PPh Persh. Rp. 2.500 • Iuran Sosial Rp. 1.000 + Rp. 11.000,00

-PI Rp. 71.000,00 Pajak Langsung Rp. 5.000,00

-6. DI Rp. 6-6.000,00 Konsumsi Rp. 47.000,00 Tabungan (saving) Rp. 19.000,00

4. INFORMASI TENTANG PENDAPATAN NASIONAL DI INDONESIA DARI TAHUN KE TAHUN.

Tahun Income Perkapita (US$)

2006 1.660,00

2007 1.946,00

2008 2.271,20

2009 2.590,10

2010 3.004,9

2011 3.550,00

5 .PERBANDINGAN PENDAPATAN PER KAPITA INDONESIA DENGAN NEGARA LAIN.

Pendapatan per kapita Indonesia jika dibandingkan dengan negara-negara di Asia Tenggara, ternyata masih termasuk rendah. Untuk lebih jelasnya, lihat tabel 1.2.

Sementara itu, pertumbuhan PNB Riil Per Kapita di dunia dapat Anda pelajari tabel 1.3.

Berdasarkan tabel 1.3, secara umum pada tahun 1998 pertumbuhan PNB Riil Per Kapita di dunia mengalami penurunan sebagaimana halnya Indonesia kecuali negara-negara tertentu seperti Amerika Serikat, Jerman, Kanada dan Perancis. Hal ini terjadi, karena di dunia yang arus globalisasinya semakin gencar, kejadian atau masalah yang terjadi di suatu negara atau kawasan tertentu akan berdampak pula pada negara lainnya.

(28)

KESIMPULAN

Pendapatan nasional adalah jumlah seluruh pendapatan yang diterima oleh penduduk dalam suatu negara selama satu tahun.

Faktor yang mempengaruhi pendapatan nasional Indonesia adalah Permintaan dan penawaran agregat, Konsumsi dan tabungan, Investasi.

Produk Nasional Bruto (PNB)/Gross National Product (GNP) adalah jumlah barang dan jasa yang dihasilkan oleh faktor-faktor produksi milik warga negara baik yang tinggal di dalam negeri maupun di luar negeri. dirumuskan sebagai berikut : PNB = PDB + Pendapatan Neto dari luar negeri (Net Factor Income from Abrood).

Net National Product atas dasar harga pasar adalah GNP dikurangi depresiasi/penyusutan atas barang modal dalam proses produksi selama satu tahun. Rumusnya adalah : NNP = GNP – Depresiasi.

Net National Income (NNI) adalah NNP dikurangi pajak tidak langsung yang dipungut pemerintah, atau jika kita menghitung dari GNP dapat kita rumuskan: NNI = GNP Depresiasi -Pajak tidak langsung.

Personal Income adalah pendapatan yang diterima oleh setiap lapisan masyarakat dalam satu tahun. Rumus PI adalah : PI = NNI - (Laba ditahan + pajak perseorangan + iuran jaminan sosial + transfer payment).

Disposible Income adalah Personal Income setelah dikurangi pajak langsung (misalnya pajak bumi dan bangunan, pajak kendaraan bermotor dan sebagainya). Rumus DI adalah : DI = PI -Pajak Langsun.

Pendapatan per kapita Indonesia jika dibandingkan dengan negara-negara di Asia Tenggara, ternyata masih termasuk rendah.

secara umum pada tahun 1998 pertumbuhan PNB Riil Per Kapita di dunia mengalami penurunan sebagaimana halnya Indonesia kecuali negara-negara tertentu seperti Amerika Serikat, Jerman, Kanada dan Perancis. Hal ini terjadi, karena di dunia yang arus globalisasinya semakin gencar, kejadian atau masalah yang terjadi di suatu negara atau kawasan tertentu akan berdampak pula pada negara lainnya.

DAFTAR PUSTAKA

http://harisahmad.blogspot.com/2011/01/faktor-yang-mempengaruhi-pendapatan.html

Eko, Yuli. 2009. Ekonomi 1 : Untuk SMA dan MA Kelas X. Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional : Jakarta.

www.google.com

Mulyati, sri Nur dan Mahfudz, Agus dan Permana, Leni. 2009. Ekonomi 1 : Untuk Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah Kelas X. Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional : Jakarta.

(29)
(30)

Referensi

Dokumen terkait

Gross National Product (GNP) atau disebut juga dengan Pendapatan Nasional Bruto (PNB) merupakan nilai barang dan jasa dalam suatu negara yang diproduksikan oleh faktor-

Produk Nasional Bruto ( Gross National Product ) atau PNB meliputi nilai produk berupa barang dan jasa yang dihasilkan oleh penduduk suatu negara (nasional) selama satu tahun;

Produk Nasional Bruto (Gross National Product) atau PNB meliputi nilai produk berupa barang dan jasa yang dihasilkan oleh penduduk suatu negara (nasional) selama satu tahun;

Produk Nasional Bruto (Gross National Product) atau PNB meliputi nilai produk berupa barang dan jasa yang dihasilkan oleh penduduk suatu negara (nasional) selama

Produk Nasional Bruto (Gross National Product) atau PNB meliputi nilai produk berupa barang dan jasa yang dihasilkan oleh penduduk suatu

Produk Nasional Bruto ( Gross National Product ) atau PNB meliputi nilai produk berupa barang dan jasa yang dihasilkan oleh penduduk suatu negara (nasional) selama

Produk Nasional Bruto ( Gross National Product ) atau PNB meliputi nilai produk berupa barang dan jasa yang dihasilkan oleh penduduk suatu negara (nasional) selama satu tahun;

Istilah Pendapatan Nasional • Produk Domestik Bruto PDB = GDP  nilai brng & jasa dr faktor produksi milik warga negara dan warga asing • Produk Nasional Bruto PNB = GNP  nilai brng