PENDAPATAN NASIONAL
Konsep pendapatan nasional pertama kali dicetuskan oleh Sir William Petty dari Inggris yang berusaha menaksir pendapatan nasional negaranya(Inggris) pada tahun 1665. Dalam perhitungannya, ia menggunakan anggapan bahwa pendapatan nasional merupakan penjumlahan biaya hidup (konsumsi) selama setahun. Namun, pendapat tersebut tidak disepakati oleh para ahli ekonomi modern, sebab menurut pandangan ilmu ekonomi modern, konsumsi bukanlah satu-satunya unsur dalam perhitungan pendapatan nasional. Menurut mereka, alat utama sebagai pengukur kegiatan perekonomian adalah Produk Nasional Bruto (Gross National Product, GNP), yaitu seluruh jumlah barang dan jasa yang dihasilkan tiap tahun oleh negara yang bersangkutan diukur menurut harga pasar pada suatu negara.
A. Pengertian Pendapatan Nasional
Pendapatan nasional adalah ukuran nilai output berupa barang dan jasa yang dihasilkan suatu Negara dalam periode tertentu atau jumlah seluruh pendapatan yang diterima oleh masyarakat dalam suatu Negara dalam satu tahun. Pendapatan nasional memiliki peran yang sangat vital bagi sebuah Negara, karena pendapatan nasional merupakan salah satu tolok ukur keberhasilan perekonomian suatu Negara. Dengan pendapatan nasional, akan terlihat tingkat kemakmuran suatu Negara, semakin tinggi pendapatan nasional suatu Negara maka dapat dikatakan semakin tinggi juga tingkat kesejahteraan rakyatnya. Namun, sesungguhnya pendapatan nasional suatu Negara tidak dapat sepenuhnya dijadikan sebagai indikator naiknya tingkat kesejahteraan rakyat di suatu Negara. Sebagai contoh, meskipun pendapatan nasional Indonesia pada tahun 2010 naik dari tahun sebelumnya, tetapi tetap saja masih (sangat) banyak rakyat Indonesia yang sampai saat ini hidup di bawah garis kemiskinan.
B. Konsep Pendapatan Nasional 1. Produk Domestik Bruto (GDP)
Bruto (PDB) merupakan nilai pasar dari semua barang dan jasa final yang diproduksi dalam sebuah negara pada suatu periode (Mankiw, 2006, p6), meliputi faktor produksi milik warga negaranya sendiri maupun milik warga negara asing yang melakukan produksi di dalam negara tersebut.Pendapatan nasional merupakan salah satu ukuran pertumbuhan ekonomi suatu negara.
2. Produk Nasional Bruto (GNP)
Produk Nasional Bruto (Gross National Product) atau PNB meliputi nilai produk berupa barang dan jasa yang dihasilkan oleh penduduk suatu negara (nasional) selama satu tahun; termasuk hasil produksi barang dan jasa yang dihasilkan oleh warga negara yang berada di luar negeri, tetapi tidak termasuk hasil produksi perusahaan asing yang beroperasi di wilayah negara tersebut atau disebut juga dengan Pendapatan Nasional Bruto (PNB) merupakan nilai barang dan jasa dalam suatu negara yang diproduksikan oleh faktor-faktor produksi milik warga negara tersebut, termasuk nilai produksi yang diwujudkan oleh faktor produksi yang digunakan di luar negri, namun tidak menghitung produksi yang dimiliki penduduk atau perusahaan dari negara lain yang digunakan di dalam negara tersebut (Sukirno, 2008, p35).
3. Produk Nasional Bruto (GNP)
Produk Nasional Neto (Net National Product) adalah GNP dikurangi depresiasi atau penyusutan barang modal (sering pula disebut replacement). Replacement penggantian barang modal/penyusutan bagi peralatan produski yang dipakai dalam proses produksi umumnya bersifat taksiran sehingga mungkin saja kurang tepat dan dapat menimbulkan kesalahan meskipun relatif kecil.
4. Produk Nasional Bruto (GNP)
Pendapatan Nasional Neto (Net National Income) adalah pendapatan yang dihitung menurut jumlah balas jasa yang diterima oleh masyarakat sebagai pemilik faktor produksi. Besarnya NNI dapat diperoleh dari NNP dikurang pajak tidak langsung. Yang dimaksud pajak tidak langsung adalah pajak yang bebannya dapat dialihkan kepada pihak lain seperti pajak penjualan, pajak hadiah, dll.
5. Produk Nasional Bruto (GNP)
melainkan diambil dari sebagian pendapatan nasional tahun lalu, contoh pembayaran dana pensiunan, tunjangan sosial bagi para pengangguran, bekas pejuang, bunga utang pemerintah, dan sebagainya. Untuk mendapatkan jumlah pendapatan perseorangan, NNI harus dikurangi dengan pajak laba perusahaan (pajak yang dibayar setiap badan usaha kepada pemerintah), laba yang tidak dibagi (sejumlah laba yang tetap ditahan di dalam perusahaan untuk beberapa tujuan tertentu misalnya keperluan perluasan perusahaan), dan iuran pensiun (iuran yang dikumpulkan oleh setiap tenaga kerja dan setiap perusahaan dengan maksud untuk dibayarkan kembali setelah tenaga kerja tersebut tidak lagi bekerja).
6. Produk Nasional Bruto (GNP)
Pendapatan yang siap dibelanjakan (Disposable Income) adalah pendapatan yang siap untuk dimanfaatkan guna membeli barang dan jasa konsumsi dan selebihnya menjadi tabungan yang disalurkan menjadi investasi. Disposable income ini diperoleh dari personal income (PI) dikurangi dengan pajak langsung. Pajak langsung (direct tax) adalah pajak yang bebannya tidak dapat dialihkan kepada pihak lain, artinya harus langsung ditanggung oleh wajib pajak, contohnya pajak pendapatan.
C. Faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Nasional 1. Permintaan dan penawaran agregat
Permintaan agregat menunjukkan hubungan antara keseluruhan permintaan terhadap barang-barang dan jasa sesuai dengan tingkat harga. Permintaan agregat adalah suatu daftar dari keseluruhan barang dan jasa yang akan dibeli oleh sektor-sektor ekonomi pada berbagai tingkat harga, sedangkan penawaran agregat menunjukkan hubungan antara keseluruhan penawaran barang-barang dan jasa yang ditawarkan oleh perusahaan-perusahaan dengan tingkat harga tertentu.
cenderung menaikkan harga, tetapi akan menurunkan output nasional (pendapatan nasional) dan menambah pengangguran.
2. Konsumsi dan tabungan
Konsumsi adalah pengeluaran total untuk memperoleh barang-barang dan jasa dalam suatu perekonomian dalam jangka waktu tertentu (biasanya satu tahun), sedangkan tabungan (saving) adalah bagian dari pendapatan yang tidak dikeluarkan untuk konsumsi. Antara konsumsi, pendapatan, dan tabungan sangat erat hubungannya. Hal ini dapat kita lihat dari pendapat Keynes yang dikenal dengan psychological consumption yang membahas tingkah laku masyarakat dalam konsumsi jika dihubungkan dengan pendapatan.
3. Investasi
Pengeluaran untuk investasi merupakan salah satu komponen penting dari pengeluaran agregat.
D. Cara Penghitungan Pendapatan Nasional
Suatu perekonomian tidak akan dapat memberikan informasi dan menjawab pertanyaan-pertanyaan seperti itu apabila tidak terdapat data mengenai Produk Nasional Bruto,Produk Domestik Bruto dan komponen-komponen lain dari konsep produk nasional atau pendapatan nasional tersebut.Setiap negara akan mengumpulkan berbagai informasi mengenai kegiatan ekonominya agar secara kontinu dapat diperhatikan perubahan-perubahan tingkat dan corak kegiatan ekonomi yang berlaku.
Salah satu informasi penting yang akan dikumpulkan adalah data mengenai pendapatan nasionalnya,yaitu nilai barang dan jasa yang diwujudkan pada suatu tahun tertentu.Untuk menghitung nilai barang-barang dan jasa-jasa yang diciptakan oleh suatu perekonomian tiga cara penghitungan dapat digunakan,yaitu :
1. Cara pengeluaran
2. Cara produksi atau cara produk neto
Dengan cara ini pendapatan nasional dihitung dengan menjumlahkan nilai produksi barang dan jasa yang diwujudkan oleh berbagai sektor (lapangan usaha) dalam perekonomian.
3. Cara pendapatan
Dalam penghitungan ini pendapatan nasional diperoleh dengan cara menjumlahkan pendapatan yang diterima oleh faktor-faktor produksi yang digunakan untuk mewujudkan pendapatan nasional.
CARA PENGHITUNGAN I : CARA PENGELUARAN
Data pendapatan nasional yang dihitung dengan cara pengeluaran akan dapat memberi gambaran tentang :
a. Sampai dimana buruknya masalah ekonomi yang dihadapi atau sampai dimana baiknya tingkat pertumbuhan yang dicapai dan tingkat kemakmuran yang sedang dinikmati
b. Memberikan informasi dan data yang dibutuhkan dalam analisis makro ekonomi.
Data pendapatan nasional dan komponen-komponen data yang dihitung dengan cara pengeluaran dapat digunakan sebagai landasan untuk mengambil langkah-langkah dalam mengatasi masalah-masalah ekonomi yang dihadapi.
Komponen Pengeluaran Agregat Dalam Perekonomian
Penghitungan pendaptan nasional dengan cara pengeluaran membedakan pengeluaran ke atas barang dan jasa yang dihasilkan dalam perekonomian kepad 4 komponen,yaitu : konsumsi rumaha tangga,pengeluaran pemerintah,pembentukan modal sektor swasta (investasi) dan ekspor neto (ekspor-impor).
Konsumsi Rumah Tangga
Nilai perbelanjaan yang dilakukan oleh rumah tangga untuk membeli berbagai jenis kebutuhannya dalam satu tahun tertentu dinamakan pengeluaran konsumsi rumah tangga atau dalam analisis makro ekonomi lebih lazim disebut sebagai konsumsi rumah tangga.
dibeli rumah tangga untuk memenuhi kebutuhannya,dan perbelanjaan tersebut dinamakan konsumsi,yaitu membeli barang dan jasa untuk memuaskan keinginan memiliki dan menggunakan barang tersebut.
Tidak semua transaksi yang dilakukan oleh rumah tangga digolongkan sebagai konsumsi (rumah tangga).Kegiatan rumah tangga untuk membeli rumah digolongkan sebagai investasi.Seterusnya sebagai pengeluaran mereka seperti membayar asuransi dan mengirim uang kepada orang tua( atau anak yang sedang bersekolah) tidak digolongkan sebagai konsumsi karena ia tidak merupakan perbelanjaan terhadap barang atau jasa yang dihasilkan dalam perekonomian.
Pengeluaran Pemerintah
Berbeda dengan rumah tangga yang membeli barang untuk memenuhi kebutuhannya,pemerintah membeli barang terutama untuk kepentingan masyarakat.Pengeluaran untuk menyediakan fasilitas pendidikan dan kesehatan,pengeluaran untuk menyediakan polisi dan tentara,pengeluaran gaji untuk pegawai pemerintah.
Pembelian pemerintah ke atasa barang dan jasa dapat digolongkan kepada dua golongan yang uatama,yaitu ; konsumsi pemerintah dan investasi pemerintah.Yang termasuk dalam golongan konsumsi pemerintah adalah pembelian ke atas barang dan jasa yang akan di konsumsikan,seperti membayar gaji guru sekolah.
Sedangkan investasi pemerintah meliputi pengeluaran untuk membangun prasarana seperti jalan,sekolah,rumah sakit dan irigasi.
Pembentukan Modal Tetap Sektor Swasta
Ekspor Netto
Nilai ekspor ya ng dilakukan sesuatu negara dalam suatu tahun tertentu dikurangi dengan nilai impor dalam periode yang sama dinamakan ekspor nettto.Ekspor suatu negara,seluruh atau sebagian dari nilainya merupakan barang dan jasa yang dihasilkan di dalam negri.Oleh sebab itu nilainya harus dihitung ke dalam pendapatan nasional.Barang impor merupakan produksi dari negara lain: oleh sebab itu sebenarnya tidak perlu dihitung ke dalam pendapatan nasional.Dalam praktek penghitungan pendapatan nasional tidak dapat dielakkan keadaan dimana nilai barang impor termasuk dalam penghitungan.
Menghitung Produk Domestik dan Produk Nasional Bruto
Seperti telah dinyatakan pada bagian yang terdahulu,pendapatan nasional dapat dihitung menurut harga yang berlaku dan mnurut harga tetap.Penghitkungan menurut harga tetap yang dilakukan di Indonesia pada masa ini menggunakan harga-harga pada tahun 1993.Kedua cara penghitungan itu menurut harga tetap dan harga yang berlaku akan ditujukan dalam tabel berikut.Data yang dikemukakan adalah data pendapatan domestik bruto,pendaptan nasional bruto,dan data pendapatan nasional (yaitu pendapatan nasional bersih/neto pada harga faktor).
Berdasarkan kepada harga yang berlaku,PDB Indonesia pada tahun 2002 mencapai Rp 1.610 triliun.Pendapatan neto faktor-faktor produksi bernialai negatif,yaitu sebesar Rp -77,8 triliun,yang berarti Indonesia lebih banyak membayar ke luar dibandingkan dengan penerimaan dari luar negri.Sebagai akibatnya nilai Produk Nasional Bruto lebih kecil dari Produk Domestik Bruto yaitu hanya mecapai Rp 1.532,2 triliun.
Komponen pengeluaran agregat yang terbesar adalah pengeluaran konsumsi rumah tangga yaitu sebanyak Rp 1.138,3 triliun dan meliputi 70,7 persen dari pendapatan domestik bruto.Ekspor juga rellatif penting peranannya dalam perekonomian dan nilai mencapai Rp 569,9 triliun dan meliputi 35,4 persen dari produk domestik bruto.Investasi hanya meliputi 20,2 persen dari PNB dan pengeluaran pemerintah perannannya lebih kecil lagi,yaitu hanya meliputi 8,2 persen dari PDB.
Contoh Penghitungan Pendapatan Nasional Indonesia,2002 (triliun rupiah)
Jenis Pengeluaran Menurut Harga Berlaku Menurut Harga Tetap 1993
Nilai Persentasi 1. Pengeluaran konsumsi
rumah tangga
2. Pengeluaran konsumsi
pemerintah 132,1 8,2 35,3
3. Pembentukan modal
domestik bruto 325,3 26,2 96,1
4. Perubahan stok -96,0 -6,0 -25,7 5. Ekspor barang dan jasa 569,9 35,4 116,9 6. Dikurangi : Barang dan
Konsep pendapatan nasional perlu dibedakan di antara pengertian neto dan bruto.PNB ( Pendapatan Nasional Bruto) perlu dikurangi oleh depresiasi untuk memperoleh pendapatan nasional neto atau Net National Product (NNP).Selanjutnya NNP dapat dibedakan menurut harga pasar dan menurut harga faktor.NNP menurut harga faktor adalah pendapatan negara.Dibanyak negara,hubungan diantara Produk Nasional Bruto (PNB) dan Pendapatan Negara (PN) dapat dinyatakan dengan persamaan.
PN = PNB - Pajak tak langsung + Subsidi – Depresiasi
Akan tetapi dalam penghitungan di Indonesia Subsidi tidak dihitung.Oleh sebab itu diantara PNB dan PN terdapat hubungan yang berikut :
PN = PNB – Pajak tak langsung – Depresiasi
Masalah Penghitungan Dua kali
barang iti mengalami proses produksi selanjutnya atau tidak,barang-barang yang diproduksikan dalam perekonomian perlu dibedakan dalam dua jenis : barang-barang jadi dan barang-barang-barang-barang setengah jadi.
Nilai Barang Jadi dan Nilai Tambah
Dalam menghitung nilai pendapatan nasional menurut cara pengeluaran adalah penting untuk membedakan dengan sebaik-baiknya diantara barang-barang jadi dan barang-barang setengah jadi.Yang harus dijumlahkan dalam menghitung pendapatan nasional adalah : (i) nilai barang-barang jadi saja,atau (ii) nilai-nilai tambahan yang diciptakan dalam setiap tingkat proses produksi.Penghitungan pendapatan nasional dengan cara pengeluaran dilakukan dengan menjumlahkan nilai barang-barang jadi yang dihasilkan dalam perekonomian.Dalam cara kedua yaitu cara produk neto pendapatan nasional dihitung dengan cara menjumlahkan nilai tambah yang diwujudkan oleh berbagai perusahaan.
CARA PENGHITUNGAN II : CARA PRODUK NETO
Produk neto (net output) berarti nilai tambah yang diciptakan dalam suatu proses produksi.Dengan demikian cara kedua untuk menghitung pendapatan nasional ini adalah cara menghitung dengan menjumlahkan nilai tambah yang diwujudkan oleh perusahaan-perusahaan diberbagai lapangan usaha dan perekonomian.Penggunaan cara ini dalam menghitung pendapatan nasional mempunyai dua tujuan penting :
1. Untuk mengetahui besarnya sumbangan berbagai sektor ekonomi didalam mewujudkan pendapatan nasional.
2. Sebagai salah satu cara untuk menghindari penghitungan dua kali yaitu dengan hanya menghitung nilai produksi neto yang diwujudkan pada berbagai tahap proses produksi.
CARA PENGHITUNGAN III : CARA PENDAPATAN
nasional itu dinamakan pendapatan nasional atau produk nasional neto menurut harga faktor.
Penggolongan Pendapatan Faktor Produksi
Dalam penghitungan pendapatan nasional yang sebenarnya,penggolongan pendapatan faktor-faktor produksi tidak selalu mengikuti penggolongan pendapatan faktor-faktor produksi seperti yang dinyatakan diatas.Pendapatan nasional tidak ditentukan dengan menghitung dan menjumlahkan seluruh gaji dan upah,sewa,bunga,dan keuntungan yang diterima oleh seluruh faktor-faktor produksi dalam suatu tahun tertentu.Sebabnya adalah karena dalam perekonomian terdapat banyak kegiatan dimana pendapatannya merupakan gabungan dari gaji atau upah,sewa,bunga dan keuntungan.Penghitungan pendapatan nasional dengan cara pendapatan pada umumnya menggolongkan pendapatan yang diterima faktor-faktor produksi secara berikut :
1. Pendapatan para pekerja,yaitu gaji dan upah
2. Pendapatan dari usaha perseorangan (perusahaaan perseorangan) 3. Pendapatan dari sewa
4. Bunga neto,yaitu seluruh nilai pembayaran bunga yang dilakukan dikurangi bunga ke atas pinjaman konsumsi dan bunga ke atas pinjaman pemerintah
5. Keuntungan perusahaan
Contoh Penghitungan
Sampai sekarang Indonesia belum menggunakan cara ini untuk menghitung pendapatan nasionalnya.Salah satu negara yang menggunakan cara penggolongan data pendapatan nasional seperti yang telah dijelaskan adalah Amerika Serikat.
Data yang diberikan menunjukan bahwa pendapatan nasional Amerika Serikat pada tahun 1997 adalah USS 6.650 M. Nilai ini adalah lebih rendah dari Produk Domestik Bruto Amerika Serikat pada tahun yang sama yaitu sebesar USS 8.084.Hal tersebut disebabkan karena depresiasi,pajak tidak langsung,dan pebdapatan neto faktor dari luara\ tidak termasuk lagi dalam nilai tersebut.
Contoh Pendapatan Nasional Amerika Serikat,1997 ( M dolar Amerika )
Jenis Kegiatan Nilai (M) Persentasi
1. Ganjaran untuk pekerja 4.703 70,7
2. Pendapatan Usaha perseorangan 545 8,2
3. Pendapatan dari sewa 148 2,2
5. Bunga bersih neto 450 6,8
PEND. NASIONAL 6.650 100,0
Komponen yang terutama dari pendapatan nasional adalah “ganjaran untuk pekerja”,yaitu upah,gaji,bonus,dan pendapatan pekerja yang lain yang nilainya adalah sebanyak USS 4,703 M dan meliputi hampir71 persen darp pendapatan nasional.Keuntungan perusahaan perseroan hanya meliputi bagian yang kecil saja dari pendapatan nasional;nilainya berjumlah USS 804 M dan meliputi 12,1 persen dari pendapatan nasional.Bunga neto berjumlah USS 450 M danmmeliputi 6,8 persen dari pendapatan nasional.
Dalam penghitungan pendapatan nasional salah satu istilah yang perlu diterangkan secara lebih mendalam adalah bunga neto.Bunga neto adalah jumlah bunga yang dibayar dalam perekonomian dalam suatu tahun tertentu dikurangi dengan : (i) bunga ke atasa pinjaman pemerintah,(ii) bunga ke atas pinjaman konsumen.Kedua jenis bunga tersebut adalah bunga ke atas pinjaman yang digunakan bukan untuk membiayai kegiatan yang produktif,dan oleh sebab itu tidak termasuk dalam pendapatan nasional (yang meliputi faktor-faktor produksi yang digunakan untuk menghasilkan barang dan jasa dalam perekonomian).Meminjam uang untuk membeli mobil misalnya adalah pinjaman yang bukan membiayai kegiatan produktif.Begitu juga halnya dengan pinjaman pemerintah.
Hubungan Di antara GNP dan NI
Tabel Perhubungan dianrtara GNP dan Ni di amerika Serikat,1997
Jenis Pendapatan Nilai (USS Milyar)
Produk Nasional Bruto 8.063
Kurangi : Depresiasi 868
Produk Nasional Neto 7.195
Kurangi :
Pajak tak langsung setrelah dikurangi
subsidi 545
Pendapatan Nasional 6.650
E. Pendapatan Pribadi Dan Pendapatan Disposibel
Pendapatan pribadi dapat diartikan sebagai semua jenis pendapatan,termasuk pendapatan yang diperoleh tanpa memberikan sesuatu kegiatan apa pun,yang diterima oleh penduduk suatu negara.Dari arti istilah pendapatan pribadi ini dapat disimpulkan bahwa dalam pendapatan pribadi telah termasuk juga pembayaran pindahan.
Jenis-jenis Pembayaran Pindahan
Pengeluaran pemerintah yang dapat digolongkan sebagai pembayaran pindahan antara lain adalah bantuan-bantuan yang diberikan kepada para penganggur,uang pensiun yang dibayarkan kepada pegawai pemerintah yang tidak bekerja lagi,bantuan-bantuan kepada orang cacat,bantuan kepada veteran dan berbagai beasiswa yang diberikan pemerintah.
Bunga Pinjaman Konsumen dan Pemerintah
Pendapatan masyarakat yang tidak tergolong kepada pendapatan nasional tetapi termasuk didalam pendapatan pribadi adalah pendapatan yang berupa bunga ke atas utang negara dan bunga ke atas pinjaman untuk konsumsi.
Yang Tidak Termasuk dalam Pendapatan Pribadi
Pendapatan yang tergolong dalam pendapatan nasional tetapi tidak termasuksebagai pendapatan pribadi,yaitu :
1. Keuntungan perusahaan yang tidak dibagikan
2. Pajak yang dikenakan pemerintah ke atas keuntungan perusahaan
Hubungan antara Pendapatan Nasional dan Pendapatan Pribadi
Dari uraian mengenai hal-hal yang membedakan pendapatan nasional dan pendapatan pribadi dapatlah diringkaskan sifat hubungan diantara kedua konsep tersebut.Hubungan tersebut adalah seperti yang diringkaskan dibawah ini :
PENDAPATAN NASIONAL Dikurangi :
1. Keuntungan perusahaan tak dibagi 2. Pajak keuntungan perusahaan 3. Kontribusi kepada dana pensiun
Ditambah :
1. Pembayaran pindahan 2. Bunga pinjaman konsumen 3. Bunga pinjaman pemerintah
= PENDAPATAN PRIBADI F. Pendapatan Disposebel
Apabila pendapatan pribadi dikurangi oleh pajak yang harus dibayar oleh para penerima pendapatan,nilai yang tersisa dinamakan pendapatan disposebel.Dengan demikian pada hakikatnya pendapatan disposebel adalah pendapatan yang digunakan oleh para penerimanya,yaitu semua rumah tangga yang ada dalam perekonomian,untuk membeli barang-barang dan jasa-jasa yang mereka ingini.Tetapi biasanya tidak semua pendapatan disposibel itu digunakan untuk tujuan konsumsi,sebagian darinya ditabung dan sebagian lainnya digunakan untuk membayar bunga untuk pinjaman yang digunakan untuk membeli barang-barang secara mencicil.
Untuk memudahkan mengingat hubungan diantara (i) pendapatan disposebel ( Yd ) dan pendapatan pribadi ( Yd ),dan (ii) pendapatan disposebel (Yd) dengan konsumsi dan tabungan.Dibawah ini dinyatak formula dari hubungan tersebut :
1. Yd = Yp-T 2. Yd = C + S
Salah satu kegunaan penting dari data pendapatan nasional adalah untuk meningkatakan tingkat pertumbuhan ekonomi yang dicapai suatu negara dari tahun ke tahun.Dengan mengamati tingkat pertumbuhan yang tercapai dari tahun ke tahun dapatlah dinilai prestasi dan kesuksesan negara tersebut dalam mengendalikan kegiatan ekonominya dalam jangka pendek dan usaha mengembangkan perekonomiannnya dalam jangka panjang.Perbandingan juga dapat dilakukan diantara tingkat kesuksesan negara itu dalam mengendalikan dan membangun perekonomiannya kalau dibandingkan dengan yang dicapai negara-negara lain.
H. Cara Menghitung Tingkat Pertumbuhan
Penghitungan pendapatan nasional secara ini memungkinkan tingkat pertumbuhan ekonomi secara langsung dihitung dari data pendapatan nasional riil yang tersedia.Formula yang akan digunakan untuk menentukan tingkat pertumbuhan ekonomi ialah :
g = PN-riil1-PN-riil0 x 100%
PN-riil0
Dimana g adalah tingkat pertumbuhan ekonomi dan dinyatakan dalam persen.PN-riil adalah pendapatan nasional untuk tahun dimana tingkat pertumbuhan ekonominya dihitung dan PN-riil0 adalah pendapatan nasional pada tahun sebelumnya.
Menghitung pendapatan nasional riil dengan mendeflasikan pendapatan nasional pada harga masa ini dilakukan dengan menggunakan formula berikut :
Pnriil0 = 100 x PN masa ini
HIn
Dimana Pnriiln adalah pendapatan nasional riil tahun n,HIn adalah indeks harga atau pendeflasi pendapatan nasional (GNP deflator) pada tahun n,dan PN masa ini adalah pendapatan nasional pada harga masa ini,yaitu pada tahun n.
I. Kegunaan Data Dan Pendapatan Nasional
Data pendapatan nasional memberikan informasi yang berguna mengenai berbagai aspek dari kegiatan ekonomi.Data pendaptan nasional pada suatu tahun tertentu memberi gambaran tentang :
1. Tingkat kegiatan ekonomi yang dicapai dan nialai output yang diproduksikan
2. Komposisi dan perbelanjaan agregat
3. Sumbangan berbagai sektor dalam mewujudkan pendapatan nasional 4. Taraf kemakmuran yang dicapai
Sterusnya membandingkan data pendapatan nasional dari tahun ke tahun akan memberikan gambaran tentang :
1. Tingkat pertumbuhan ekonomi 2. Perubahan struktur ekonomi
3. Peningkatan taraf kemakmuran masyarakat
Disamping itu ada pendapatan nasional berguna sebagai dasar dalam membuat ramalan dan perencanaan ekonomi di masa depan.Uraian berikut menerangkan dengan lebih mendalam berbagai kegunaan tersebut :
1. Menilai Prestasi Kegiatan Ekonomi
Pendapatan nasional pada hakikatnya merupakan ukuran dari sejauh mana perusahaan-perusahaan beroperasi dan mengeluarkan barang-barang dan jasa.Semakin tinggi pendapatan nasional,semakin besar jumlah output yang diciptakan dalam sesuatau negara dan semakin tinggi kapasitas barang-barang modal yang digunakan oleh perusahaan-perusahaan.Kenaikan pendapatan nasional juga berkaitan rapat dengan kenaikan kesempatan kerja.
Apabila negara tersebut membuat ramalan mengenai pendapatan nasional potensialnya,perbedaan diantara PDB-potensial dan PDB-sebenarnya akan memberi gambaran tentang sejauh mana PNB-sebenarnya adalah berbeda dengan PNB-potensialnya yaitu sejauh mana kegiatan ekonomi yang sebenarnya berbeda dengan potensi yang dapat dicapainya.
2. Menentukan Tingkat Pertumbuhan Ekonomi Yang Dicapai
Dengan membandingkan data pendapatan nasional riil pada suatu tahun tertentu dengan pendaptan nasional riil pada masa lalu akan dapat ditentukan tingkat pertumbuhan ekonomi.Setiap negara menghendaki pertumbuhan ekonomi yang pesat sehingga kesempatan kerja penuh dapat dicapai secara terus menerus.Tetap keadaan ini sukar dicapai.Pertumbuhan ekonomi sudah dapat digolongkan “menggalakkan” apabila tingkat yang dicapai mampu mengurangi tingkat pengangguran.Paling minimum setiap negara harus berusaha agar tingkat pertumbuhan ekonominya melebihi dari tingkat pertumbuhan pendudukan,agar pendapatan perkapita (atau taraf kemakmuran masyarakat) dapat ditingkatkan.
3. Memberi Gambaran Mengenai Taraf Kemakmuran
Pendapatan perkapita penduduk berbagai negara selalu digunakan sebagai ukuran kasar untuk menentukan tingkat kemakmuran penduduknya.Data itu memberikan penggambaran kasar tentang sebanyak mana uang yang tersedia kepada seorang individu untuk diibelanjakan dalam satu tahun.
4. Data Asas Untuk Membuat Ramalan dan Perencanaan