• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERTUMBUHAN EKONOMI dan pengembangan sektor

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PERTUMBUHAN EKONOMI dan pengembangan sektor "

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

K A T A P E N G A N T A R

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas berkat dan rahmat-Nya sehingga kami kelompok tujuh dapat menyelesaikan makalah Makroekonomi tepat pada waktunya.

Kami menyadari bahwa banyak keterbatasan dalam penulisan makalah ini, meskipun makalah kami jauh dari sempurna tetapi kami telah berusaha semaksimal mungkin dalam menyelesaikan makalah ini, sehingga akan ada manfaatnya untuk pembelajaran ke depannya.

Akhir kata kami ucapkan terima kasih kepada Bapak Yusrizal Soran selaku Dosen Makroekonomi yang telah memberikan kesempatan kepada kami sekaligus memberikan materi presentasi kepada kelompok 7 ini dan kami paham atas materi yang diberikan dan tidak lupa terimakasih atas kerjasamanya untuk reka-rekan kelompok 7.

Kami menyadari bahwa makalah ini mungkin masih belum sempurna dan banyak salah serta kekurangan – kekurangan nya. Oleh karna itu kami berharap adanya saran, masukan dan kritik untuk penyempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini dapat diterima dengan baik.

Jakarta, 7 Maret 2014 Penulis,

(2)

D A F T A R I S I

Kata Pengantar... 1

Daftar Isi... 2

A. Kemajuan Teknologi dalam Model Solow... 3

a. Efisiensi Tenaga Kerja... 3

b. Kondisi Mapan dengan Kemajuan Teknologi... 4

c. Dampak Kemajuan Teknologi... 5

B. Dari Teori Pertumbuhan sampai Data Empiris... 6

a. Pertumbuhan yang Seimbang... 6

b. Convergence... 7

c. Akumulasi Faktor Efisiensi Produksi... 8

C. Kebijakan untuk Mendorong Pertumbuhan... 9

a. Mengevaluasi Tingkat Tabungan... 9

b. Mengubah Tingkat Tabungan... 11

c. Mengakolokasikan Investasi Perekonomian... 11

d. Mengubah Institusi yang Tepat... 13

e. Mendorong Kemajuan Teknologi... 13

D. Di luar Model Solow ( Teori Pertumbuhan Endogen )... 14

a. Model Dasar... 14

b. Model Dua – Sektor... 15

c. Makroekonomi dari Penelitian dan Pengembangan... 16

Penutup... 17

Daftar Pustaka... 18

(3)

A. Kemajuan Teknologi dalam Model Solow

Sejauh ini presentasi kita mengenai model solow mengasumsikan hubungan yang tidak berubah antara input modal dan tenaga kerja serta output barang dan jasa . Tetapi model ini bisa dimodifikasi untuk mencakup kemajuan teknologi yang merupakan variabel eksogen, yang meningkatkan kemampuan masyarakat untuk berproduksi sepanjang waktu.

A.1 Efisiensi Tenaga Kerja

Untuk memasukkan kemajuan teknologi, kita harus kembali ke fungsi produksi yang mengaitkan modal total K dan tenaga kerja total L dengan output total Y. Jadi, fungsi produksi itu adalah :

Y=F(K,L).

Kini kita tulis fungsi produksi sebagai :

Y=F(K,L x E).

Di mana E adalah variabel baru (dan abstrak) yang disebut efisiensi tenaga kerja.

Efisiensi tenaga kerja mencerminkan pengetahuan masyarakat tentang metode-metode produksi: ketika teknologi mengalami kemajuan, efisiensi tenaga kerja meningkat. Sebagai contoh, efisiensi tenaga kerja meningkat ketika produksi lini-perakitan mentransformasi sistem manufaktur pada awal abad kedua puluh, dan meningkat lagi ketika komputerisasi diperkenalkan di akhir abad kedua puluh. Efisiensi tenaga kerja juga meningkat ketika ada pengembangan dalam kesehatan, pendidikan, atau keahlian angkatan kerja.

(4)

Asumsi yang paling sederhana tentang kemajuan teknologi adalah bahwa kemajuan tekonologi menyebabkan efisiensi tenaga kerja E tumbuh pada tingkat konstan g. Sebagai contoh, jika g = 0,02 maka setiap unit tenaga kerja menjadi 2 persen lebih efisien setiap tahun: output meningkat jika angkatan kerja meningkat sampai 2 persen tambahan itu. Bentuk kemajuan teknologi itu disebut pengoptimalan tenaga kerja dan

g disebut tingkat kemajuan teknologi yang mengoptimalkan tenaga kerja (labor-augmenting technological progress). Karena angkatan kerja L tumbuh pada tingkat n

dan efisiensi dari setiap unit tenaga kerja E tumbuh pada tingkat g maka jumlah pekerja efektif LxE tumbuh pada tingkat n+g.

A.2 Kondisi Mapan dengan Kemajuan Teknologi

Karena kemajuan teknologi yang dimodelkan disini menambah efisiensi tenaga kerja, maka hal itu memiliki pengaruh yang sama terhadap populasi. Meskipun kemajuan teknologi tidak menyebabkan jumlah pekerja aktual meningkat. Namun sebenarnya, setiap pekerja menghasilkan unit yang lebih banyak sepanjang waktu. Jadi kemajuan teknologi menyebabkan jumlah pekerja efektif meningkat.

Untuk melakukan hal ini, kita perlu mempertimbangkan kembali notasi kita. Sebelumnya, kita menganalisis perekonomian dalam kuantitas per pekerja, sekarang kita menganalisis perekonomian dalam hal kuantitas per pekerja efektif. Kita nyatakan

k = K/(LxE) menunjukkan modal per pekerja efektif, dan y = Y/(LxE) menunjukkan output per pekerja efektif. Dengan definisi ini kita bisa menulis kembali y=f(k).

Analisis kita tentang perekonomian membuahkan hasil ketika kita mengkaji pertumbuhan populasi. Persamaan yang menunjukkan evolusi k sepanjang waktu sekarang berubah menjadi :

Seperti sebelumnya, perubahan persediaan modal sama dengan investasi sf(k)

dikurangi investasi pulang – pokok Namun demikian, karena k = K/

(LxE), maka investasi pulang-pokok meliputi tiga kaidah: untuk menjaga k tetap

(5)

untuk memberi modal bagi para pekerja baru, dan gk dibutuhkan untuk memberi modal bagi “para pekerja efektif” baru yang diciptakan oleh kemajuan teknologi.

Dampak Kemajuan Teknologi

Sebagaimana kita lihat, modal per pekerja efektif k adalah konstan dalam kondisi mapan. Karena, y=f(k), maka output per pekerja efektif juga konstan. Variable inilah yang menunjukkan kuantitas per kuantitas per pekerja efektif yang stabil pada kondisi mapan. Dengan adanya kemajuan teknologi, model kita akhirnya bisa menjelaskan kenaikan yang berkelanjutan dalam standar kehidupan yang kita amati. Yaitu, kita telah menunjukkan bahwa kemajuan teknologi bisa mengarah ke pertumbuhan yang bekelanjutan dalam output per pekerja. Sebaliknya, tingkat tabungan yang tinggi mengarah ke tingkat pertumbuhan yang berkelanjutan dalam output per pekerja hanya jika kondisi mapan dicapai. Sekali perekonomian berada dalam kondisi mapan, tingkat pertumbuhan output per pekerja, hanya bergantung pada tingkat kemajuan teknologi. Kemajuan teknologi juga memodifikasi kriteria untuk Kaidah Emas. Tingkat modal kaidah emas kini didefinisikan sebagai kondisi mapan yang memaksimalkan konsumsi per pekerja efektif.

Dengan mengikuti argumen yang sama yang kita gunakan sebelumnya, kita bisa menunjukkan bahwa konsumsi per pekerja efektif pada kondisi mapan adalah :

(6)

Konsumsi pada kondisi mapan dimaksimalkan jika :

MPK = + n + g,

Atau

MPK + = n + g.

Yaitu, pada tingkat modal kaidah emas, produk marjinal modal neto, MPK – , sama

dengan tingkat pertumbuhan output total, n + g. Karena perekonomian actual mengalami pertumbuhan populasi dan kemajuan teknologi, maka kita harus menggunakan kriteria ini untuk mengevaluasi apakah hal itu memiliki modal yang lebih besar atau lebih kecil dari kondisi mapan Kaidah Emas.

B. Dari Teori Pertumbuhan sampai Data Empiris Pertumbuhan

Sejauh ini dalam bab ini kita telah diperkenalkan dengan kemajuan teknologi eksogen dalam model solow untuk menjelaskan pertumbuhan yang berkelanjutan dari standar kehidupan. Kita kemudian menggunakkan kerangka kerja teoritis sebagai lensa untuk melihat isu-isu penting yang dihadapi oleh pembuat kebijakan. Sekarang mari kita diskusikan apa yang terjadi saat teori dihadapkan dengan fakta.

Pertumbuhan yang Seimbang

Menurut model Solow, kemajuan teknologi yang menyebabkan nilai berbagai variable meningkat secara bersamaan pada kondisi mapan. Hal ini, yang disebut pertumbuhan yang seimbang (balanced growth), bekerja dengan baik dalam mendeskripsikan data jangka panjang bagi perekonomian AS.

Pertama, pertimbangkanlah output per pekerja Y/L dan persediaan modal per pekerja

(7)

hampir sama- sekitar 2% per tahun. Dengan kata lain, rasio modal-output telah bertahan konstan sepanjang waktu.

Kemajuan teknologi juga mempengaruhi harga faktor. Soal 3(d) pada akhir bab ini meminta anda untuk menunjukkan bahwa, dalam kondisi mapan, upah riil tumbuh sebesar tingkat kemajuan teknologi. Namun harga sewa riil modal tetap konstan sepanjang waktu. Sekali lagi, prediksi ini tepat untuk Amerika Serikat. Selama 50 tahun terakhir, upah riil telah meningkat 2% pertahun: upah ini telah naik dengan jumlah yang hampir sama dengan GDP riil per pekerja. Namun harga riil modal (diukur sebagai pendapatan modal riil dibagi dengan persediaan modal) mempunyai nilai yang hampir sama.

Prediksi model Solow tentang harga factor-dan ketepatan prediksi ini-terutama patut diperhatikan ketika dibandingkan dengan teori perkembangan perekonomian kapitalis Karl Marx. Marx memprediksikan bahwa pengembalian modal akan menurun sepanjang waktu dan hal ini akan mengarah pada krisis politik serta ekonomi. Sejarah perekonomian belum mendukung prediksi Marx, yang sebagian menjelaskan mengapa saat ini kita mempelajari teori ekonomi Solow dan bukan Marx.

Convergence

(8)

Pengalaman ini konsisten dengan analisis ini. Dalam contoh perekonomian dengan budaya dan kebijakan yang sama, studi yang dilakukan membuktikan bahwa perekonomian akan saling berkonvergensi pada tingkat sekitar 2 persen per tahun.

Yaitu, kesenjangan antara perekonomian yang kaya dan miskin menyempit sekitar 2 persen per tahun. Salah satu contohnya adalah perekonomian rumah tangga di AS. Karena alasan sejarah, seperti perang sipil tahun 1860-an tingkat pendapatan antarnegara bagian mempunyai variasi yang besar seabad yang lalu. Tetapi perbedaan ini akan menghilang dengan berlalunya waktu.

Pada data internasional, gambarannya menjadi lebih rumit. Ketika para peneliti hanya memeriksa data tentang pendapatan per kapita, mereka kurang mendapatkan bukti mengenai adanya convergence: Negara-negara yang miski rata-rata tidak berkembang lebih cepat daripada Negara-negara kaya. Penemuan ini mengindikasikan bahwa negara yang berbeda mempunyai kondisi mapan yang berbeda pula. Jika teknik statistik digunakan untuk mengendalikan beberapa determinan kondisi mapan tersebut, seperti tingkat tabungan, tingkat pertumbuhan populasi, dan tingkat pendidikan, maka sekali lagi data menunjukkan convergence pada tingkat sekitar 2% per tahun.

Akumulasi Faktor Versus Efisiensi Produksi

Ada beberapa cara untuk menginterprestasikan korelasi positif ini. Salah satu hipotesisnya adalah bahwa perekonomian yang efisien dapat mendorong akumulasi modal. Sebagai contoh, seseorang dalam perekonomian yang berfungsi dengan baik mungkin mempunyai sumber daya dan insentif untuk tetap bersekolah serta mengakumulasikan modal manusia yang lebih besar. Hipotesis lainnya adalah bahwa akumulasi modal dapat mendorong efisiensi produksi yang lebih baik. Jika ada eksternalitas yang positif terhadap modal fisik dan modal manusia, maka negara yang menabung dan menginvestasikan lebih banyak tampaknya akan mempunyai fungi produksi yang lebih baik (kecuali jika penelitian tersebut memperhitungkan eksternalitasnya, suatu hal yang sulit dilakukan). Jadi, efisiensi produk yang lebih besar dapat menyebabkan akumulasi factor yang lebih besar, atau sebaliknya.

(9)

proses pembuatan kebijakan pemerintah. Seperti yang dikatakan oleh seorang ekonom, jika pemerintah membuat kesalahan, maka mereka membuat kesalah yang besar. Kebijakan yang jelek, seperti inflasi yang tinggi, defisit anggaran yang berlebihan, campur tangan pasar yang terlalu besar, dan korupsi yang merajalela sering berjalan beriringan. Kita seharusnya tidak terkejut bahwa perekonomian seperti itu mengakumulasi modal yang lebih sedikit dan gagal menggunakkan modal tersebut dengan efisien.

C. Kebijakan untuk Mendorong Pertumbuhan

Setelah menggunakkan metode Solow untuk menyingkap hubungan di antara sumber-sumber pertumbuhan ekonomi yang berbeda, dan kita telah mendiskusikan beberapa bukti empiris yang menjelaskan pengalaman pertumbuhan aktual. Kita bisa gunakan teori itu untuk membantu menuntun pemikiran kita tentang kebijakan ekonomi.

Mengevaluasi Tingkat Tabungan

Sebagaimana yang kita ketahui, tingkat tabungan menentukan tingkat modal dan output pada kondisi mapan (steady state). Satu tingkattabungan tertentu menghasilkan kondisi mapan Kaidah Emas, yang akan memaksimalkan konsumsi per pekerja sekaligus kesejahteraan ekonomi. Kaidah Emas memberikan tolok ukur yang bisa kita bandingkan dengan perekonomian AS. Untuk memutuskan apakah perekonomian AS berada pada, di atas, atau di bawah Kaidah Emas, kita perlu membandingkan produk

marjinal modal setelah depresiasi (MPK- ) dengan tingkat pertumbuhan output total (n

+ g). Kita tahu bahwa pada kondisi mapan Kaidah Emas, MPK- =n+g. Jika

perekonomian beroperasi dengan modal yang kian menurun menyatakan bahwa MPK –

> n + g. Dalam hal ini, kenaikan tingkat tabungan secara bertahap akan meningkatkan

akumulasi modal yang mengarah ke kondisi mapan dengan kondisi mapan dengan konsumsi yang lebih tinggi (meskipun konsumsi akan lebih rendah untuk sebagian transisi menuju kondisi mapan yang baru). Di sisi lain, jika perekonomian beroperasi

(10)

akan berlebih: menurunkan tingkat tabungan akan meningkatkan tingkat konsumsi untuk saat ini dan yang akan datang.

Untuk membuat perbandingan ini perekonomian riil, seperti perekonomian AS, kita membutuhkan estimasi tingkat pertumbuhan ( n + g ) dan estimasi produk marjinal

modal neto (MPK – ). GDP riil di Amerika Serikat tumbuh rata-rata 3 persen per

tahun, sehingga n + g = 0,03. Kita bisa mengestimasi produk marjinal modal neto dari tiga fakta berikut ini:

1. Persediaan modal kira-kira 2,5 kali GDP satu tahun. 2. Depresiasi modal kira-kira 10 persen dari GDP. 3. Pendapatan modal kira-kira 30 persen dari GDP.

Dengan menggunakkan notasi model (dan hasil dari Bab 3 bahwa para pemilik modal menikmati pendapatan dari MPK untuk setiap unit modal), kita bisa menulis fakta ini sebagai:

1. к = 2,5 γ. 2. к = 0,1 γ.

3. MPK x к = 0,3 .

Kita mencari tingkat depresiasi dengan membagi persamaan 2 dengan persamaan 1:

к/ к = (0,1 γ) /(0,25 γ)

= 0,04.

Dan kita cari produk marjinal modal MPK dengan membagi persamaan 3 dengan persamaan1:

(MPK x к) /к = (0,3 γ) / (2,5 γ)

(11)

Jadi, kira-kira 4 persen dari persediaan modal terdepresiasi setiap tahun, dan produk

marjinal modal kira-kira 12 persen per tahun. Produk marjinal modal neto, MPK

kira-kira 8 persen per tahun.

Sekarang kita bisa melihat bahwa pengembalian modal (MPK – persen per

tahun) melebihi tingkat pertumbuhan rata-rata perekonomian ( n + g = 3 persen per tahun). Fakta ini, bersama-sama dengan analisis sebelumnya, mengindikasikan bahwa persediaan modal dalam perekonomian AS berada di bawah tingkat Kaidah Emas. Dengan kata lain, jika Amerika Serikat menabung dan menginvestasikan bagian yang lebih besar dari pendapatannya, maka perekonomian akan tumbuh jauh lebih cepat dan akhirnya mencapai kondisi mapan dengan konsumsi yang lebih tinggi.

Mengubah Tingkat Tabungan

Cara yang paling tepat yang dilakukan pemerintah untuk mempengaruhi nilai tabungan nasional adalah mealalui tabungan masyarakat-penerimaan antara jumlah penerima pajak pemerintah dan pengeluarannya. Bila pengeluaran pemerintah melebihi penerimaannya, maka pemerintah dikatakan mengalami defisit anggaran, yang menunjukkan tabungan masyarakat negatif.

Pemerintah juga mempengaruhi tabungan nasional dengan mempengaruhi tabungan swasta-tabungan yang dilakukan oleh rumah tangga dan perusahaan. Sebaliknya, berapa banyak orang yang menabung bergantung dari insentif yang mereka terima, dan insentif ini dibedakan oleh berbagai kebijakan public. Banyak ekonom berpendapat bahwa tarif pajak atas modal yang tinggi-termasuk pajak pendapatan perusahaan, pajak pendapatan federal, dan berbagai jenis pajak pendapatan negara bagian- menghambat tabungan swasta dengan mengurangi tingkat pengembalian yang diterima oleh para penabung. Di sisi lain, pos penghapusan pajak, seperti IRA, dirancang untuk mendukung tabungan swasta dengan memberikan perlakuan khusus atas pendapatan yang ditabung dalam pos ini. Beberapa ekonom mengusulkan peningkatan insentif untuk menabung dengan mengganti sistem pajak pendapatan saat ini dengan system pajak konsumsi.

(12)

Model Solow menyederhanakan asumsi bahwa hanya ada satu jenis modal. Di dunia, tentu saja ada banyak jenis modal. Perusahaan-perusahaan swasta melakukan investasi dalam jenis-jenis modal tradisonal, seperti pabrik buldoser dan baja, serta jenis-jenis modal baru, seperti computer dan robot. Pemerintah melakukan investasi dalam berbagai bentuk modal masyarakat yang disebut infastruktur, seperti jalan raya, jembatan dan system pembuangan air.

Para pembuat kebijakan yang berusaha mendorong pertumbuhan ekonomi harus menghadapi isu tentang jenis-jenis modal apa yang paling dibutuhkan perekonomian. Dengan kata lain, jenis-jenis modal apakah yang menghasilkan produk marjinal teringgi? Untuk itu, para pembuat kebijakan bisa mengandalkan pasar untuk mengalokasikan tabungan ke jenis-jenis investasi alternatif. Industri-industri dengan produk marjinal modal tertinggi secara alami akan bersedia meminjam pada tingkat bunga pasar untuk mendanai investasi baru. Banyak ekonom menyarankan bahwa pemerintah semata-mata hanya menciptakan “tingkat yang menghasilkan” untuk berbagai jenis modal misalnya, dengan menyakinkan bahwa sistem pajak memperlakukan seluruh jenis modal secara adil. Pemerintah kemudian bisa mengandalkan pasar untuk mengalokasikan modal secara efisien.

Para ekonom lain menyarankan agar pemerintah secara aktif mendorong bentuk-bentuk modal tertentu. Anggaplah, misalnya, pengembangan teknologi terjadi sebagai produk-sampingan dari aktivitas ekonomi tertentu. Ini akan terjadi jika proses produksi baru dan perbaikannya dijalankan selama proses pengumpulan modal (fenomena yang disebut belajar melalui tindakan) dan jika gagasan ini menjadi bagian dari telaga pengetahuan masyarakat. Produk-sampingan itu disebut eksternalitas teknologi (atau

imbasan ilmu pengetahuan). Dengan adanya eksternalitas itu, pengembalian modal sosial melebihi pengembalian perseorangan, dan manfaat dari peningkatan akumulasi modal bagi masyarakat lebih besar ketimbang yang dinyatakan model Solow. Selain itu beberapa jenis akumulasi modal bisa menghasilkan eksternalitas yang lebih besar ketimbang akumulasi modal lainnya.

(13)

ada kebijakan sama sekali. Kedua, proses politis adalah jauh dari sempurna. Sekali pemerintah terlibat dalam bisnis yang memfasilitasi industri-industri tertentu dengan subsidi dan penghapusan pajak, hal itu cenderung didasarkan pada kepentingan politis sebagai besaran eksternalitas.

Membangun Institusi yang Tepat

Tradisi hukum suatu negara adalah sebuah contoh dari institusi tersebut. Beberapa negara seperti A.S, Australia, India dan Singapura, merupakan daerah bekas koloni Inggris dan karenanya memiliki sistem hukum dengan gaya-Inggris. Negara-negara lainnya seperti Italia, Spanyol dan banyak negara di Amerika Latin memiliki tradisi hukum yang berasal dari Kode Napoleonik Prancis. Penelitian menemukan bahwa perlindungan hukum bagi pemegang saham dan kreditor lebih kuat dengan gaya-Inggris daripada sistem gaya-Prancis. Hasilnya, negara-negara dengan hukum gaya-Inggris memiliki pasar modal yang lebih berkembang. Selanjutnya, negara dengan pasar modal yang berkembang mengalami pertumbuhan yang lebih cepat, karena lebih mudah perusahaan kecil atau pun perusahaan baru untuk membiayai proyek investasi, sehingga terjadi alokasi yang lebih efisien pada modal negara tersebut.

Perbedaan institusi penting lainnya terjadi antarnegara adalah kualitas dari pemerintahan negara itu sendiri. Suatu pemerintah yang ideal harus berperilaku sebagai “tangan yang menolong” (helping hand) pada sistem pasar, perlindungan hak milik, pelaksanaan perjanjian yang telah disetujui, promosi kompetisi, penindakan pelaku kejahatan dan lain sebagainya. Namun terkadang, pemerintah menyimpang dari bentuk ideal ini dan berperilaku lebih sebagai “tangan yang menyerobot” dengan menggunakkan wewenang yang dimiliki negara untuk memperkaya sekelompok kecil individu sementara masyarakat luas menderita. Studi empiris membuktikan bahwa tingkat korupsi yang cukup tinggi di suatu negara merupakan faktor penentu yang cukup penting bagi pertumbuhan ekonomi.

Mendorong Kemajuan Teknologi

(14)

swasta untuk menyalurkan sumber daya ke inovasi teknologi. Sebagai contoh, sistem paten memberikan monopoli sementara kepada investor produk-produk baru; prinsip perpajakan menawarkan menghapus pajak untuk perusahaan-perusahaan yang terlibat dalam penelitian dan pengembangan; serta kantor-kantor pemerintah seperti National Science Foundation secara langsung mensubsidi penelitian dasar di universitas. Selain itu, sebagaimana yang telah dibahas, kebijakan industri juga menyarankan bahwa pemerintah seharusnya mengambil peran yang lebih aktif dalam mempromosikan industry-industri tertentu yang merupakan kunci bagi kemajuan teknologi yang pesat.

D. Di Luar Model Solow: Teori Pertumbuhan Endogen

Untuk memahami sepenuhnya proses pertumbuhan ekonomi, kita perlu keluar dari model Solow dan mengembangkan model-model yang menjelaskankemajuan teknologi yang berasal dari luar. Model-model ini disebut teori pertumbuhan endogen

(endogenous growth theory). Karena menolak asumsi model Solow tentang perubahan teknologi yang berasal dari luar (eksogen). Meskipun bidang teori pertumbuhan endogen sangat luas dan kadang-kadang kompleks, mari kita bahas sepintas riset modern ini.

Model Dasar

Untuk menggambarkan gagasan di belakang teori pertumbuhan endogen, kita mulai dengan produksi sederhana:

Y= AK,

Di mana Y adalah output, K adalah persediaan modal, dan A adalah konstanta yang mengukur jumlah output yang diproduksi untuk setiap unit modal.

Sekarang mari kita lihat bagaimana fungsi produksi ini berkaitan dengan pertumbuhan ekonomi. Seperti biasa, kita asumsikan sebagian pendapatan ditabung dan diinvestasikan. Karena itu, kita jelaskan akuntansi modal dengan persamaan yang telah kita gunakan sebelumnya:

(15)

Persamaan ini menyatakan bahwa perubahan persediaan modal ( ) sama dengan

investasi (s ) dikurangi depresiasi (δK). Menggabungkan persamaan ini dengan fungsi

produksi :

= A ,

kita dapatkan

/ = / = s δ.

Persamaan ini menujukkan apa yang menentukkan tingkat pertumbuhan output / .

Lihatlah, selama s δ, pendapatan perekonomian tumbuh selamanya, meskipun tanpa

asumsi kemajuan teknologi eksogen.

Jadi perubahan sederhana dalam fungsi produksi bisa mengubah secara dramatis prediksi tentang pertumbuhan ekonomi. Dalam model Solow, tabungan akan mendorong pertumbuhan untuk sementara, tetapi pengembalian modal yang kian menurun pada akhirnya akan mendorong perekonomian mencapai kondisi mapan di mana pertumbuhan hanya bergantung pada kemajuan teknologi eksogen. Sebaliknya, dalam model pertumbuhan endogen, abungan dan investasi bisa mendorong pertumbuhan berkesinambungan.

Model Dua-Sektor

Meskipun model Y= AK contoh pertumbuhan endogen yang paling sederhana, teori itu berjalan dengan baik. Sebuah lini penelitian telah berupaya mengembangkan model dengan lebih dari satu sector produksi untuk memberikan penjelasan yang lebih baik tentang kekuatan-kekuatan yang mengelola kemajuan teknologi.

(16)

oleh kedua sektor. Perekonomian dijelaskan oleh fungsi produksi untuk perusahaan, fungsi produksi untuk universitas, dan persamaan akumulasi-modal.

= [ , (1 u) ] ( fungsi produksi dalam perusahaan manufaktur)

g (fungsi produksi dalam universitas riset)

(akumulasi modal)

Di mana u adalah bagian dari angkatan kerja di universitas(dan 1 u adalah bagian

dalam perusahaan manufaktur), adalah persediaan ilmu pengetahuan (yang pada

gilirannya menentukan efisiensi tenaga kerja), g adalah fungsi yang menunjukkan bagaimana pertumbuhan ilmu pengetahuan bergantung pada bagian angkatan kerja

yang berada di universitas. Jika kita melipatgandakan kedua jumlah modal fisik n

dan jumlah pekerja efektif dalam perusahaan manufaktur [(1 , maka kita

melipatgandakan output barang dan jasa ( ).

Namun demikian, pada saat yang sama model ini juga merupakan sepupu dari model pertumbuhan Solow. Jika u, bagian dari angkatan kerja yang berada di

universitasdinyatakan konstan, maka efisiensi tenaga kerja tumbuh pada tingkat

konstan g(u). Hasil pertumbuhan Konstan dalam efisiensi tenaga kerja pada tingkat g ini adalah sama dengan asumsi yang dibuat dalam model Solow dengan kemajuan teknologi.

Ada dua variable keputusan dalam model ini ini. Seperti dalam model Solow, bagian

output yang digunakan untuk tabungan dan investasi, , menentukan persediaan modal

(17)

menentukan pertumbuhan persediaan ilmu pengetahuan. Baik maupun u

mempengaruhi tingkat pendapatan, meskipun hanya u yang mempengaruhi tingkat pertumbuhan pendapatan pada kondisi mapan. Jadi, model pertumbuhan endogen ini mengambil langkah kecil dengan tujuan menunjukkan keputusan-keputusan kemasyarakatan mana yang menentukan tingkat perubahan teknologi.

Mikroekonomi dari Penelitian dan Pengembangan

Model pertumbuhan endogen dua-sektor yang baru saja dibahas membuat kita lebih memahami kemajuan teknologi. Tetapi pembahasan itu hanya sebuah awal dari kisah kreasi ilmu pengetahuan. Jika orang berpikir tentang proses penelitian dan pengembangan sejenak, maka tiga fakta akan muncul. Pertama, meskipun ilmu pengetahuan merupakan barang publik (yaitu, barang yang secara bebas tersedia untuk setiap orang), namun banyak penelitian dilakukan di perusahaan-perusahaan yang dijalankan dengan morif mencari laba. Kedua, penelitian menjadi menguntungkan karena inovasi memberikan perusahaan kekuatan monopoli temporer, selain karena sistem patennya, karena ada keunggulan untuk menjadi perusahaan pertama di pasar dengan produk baru. Ketiga, ketika sebuah perusahaan berinovasi, perusahaan lain juga mengembangkan perusahaan itu untuk menghasilkan inovasi generasi berikutnya. Fakta ini (terutama mikroekonomi) tidak mudah dikaitkan dengan model-model pertumbuhan (terutama makroekonomi) yang telah kita bahas.

Sebagian model pertumbuhan endogen berusaha memasukkan fakta-fakta tentang penelitian dan pengembangan ini. Untuk melakukan hal ini diperlukan pemodelan keputusan yang dihadapi perusahaan ketika terlibat dalam penelitian dan pemodelan interaksi di antara perusahaan yang memiliki kekuatan monopoli atas inovasi mereka. Pembahasan yang lebih mendalam atas model-model ini berada di luar cakupan buku ini. Tetapi perlu dijelaskan bahwa model pertumbuhan endogen memberikan penjelasan yang lebih lengkap tentang proses inovasi teknologi.

(18)

pengembalian modal fisik, yang sebelumnya diperkirakan sebesar 8 persen per tahun. Dalam penelitian sebagian ekonom, penemuan ini, membenarkan subsidi pemerintah terhadap penelitian.

P E N U T U P

Terimakasih atas semua pihak yang telah membantu dalam proses pembuatan makalah

Makroekonomi ini, terutama Dosen kami Bapak Yusrizal Saron. Apabila ada kesalahan

mohon di maafkan. Semoga makalah ini mempunyai ilmu yang bermanfaat bagi siapa saja

(19)

D A F T A R P U S T A K A

1. Buku Makroekonomi Edisi Keenam karangan N. Gregory Mankiw

2. Ebook Makroekonomi Jilid 6

Referensi

Dokumen terkait

Dari beberapa hasil penelitian yang sudah dilakukan sebelumnya, penulis ingin melakukan penelitian kembali mengenai klasifikasi ada penyimpangan tumbuh kembang anak

Tarian dari suku Dayak Kenyah ini pada prinsipnya sama dengan Tari Hudoq dari suku Dayak Bahau dan Modang, yakni untuk upacara menyambut tahun tanam maupun untuk

1) Pengembangan perangkat lunak ajar persamaan non linier dengan metode newton raphson telah dilakukan melalui enam tahap, yaitu: (1) melakukan analisis kebutuhan, (2)

Subsuming many existing government schemes, it makes the allocation of grants conditional on adhering to a set of financial and governance reforms at the state and city level

Beberapa kelemahan alat skrining yang ada yaitu adanya perhitungan matematik dan membutuhkan data yang detail yang hanya dapat dilakukan oleh tenaga terampil (ahli

Penggunaan material Alumunium Composite Panel Cladding pada Museum UPI sesuai dengan 5 ciri arsitektur modern yaitu bentuk mengikuti fungsi (fasade ACP mengikuti denah),

Hasil pemeriksaan terhadap kelengkapan dan ketersediaan dokumen mutasi bahan baku dan produksi (LMHHOK) selama periode Agustus 2015 – Juli 2016 auditee telah melakukan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa Adversity Quotient berpengaruh tidak langsung terhadap kinerja perawat dalam pendokumentasian standar asuhan keperawatan melalui motivasi kerja