• Tidak ada hasil yang ditemukan

konsep pariwisata Gunungkidul 2015 2030

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "konsep pariwisata Gunungkidul 2015 2030"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

KONSEP

PEMBANGUNAN DAN PERENCANAAN

PARIWISATA KABUPATEN GUNUNGKIDUL

2015-2030

Penyusun :

(2)

KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, akhirnya saya telah dapat menyusun konsep pariwisata gunungkidul yang bertujuan untuk memajukan potensi wisata dan memajukan kondisi perokonomian masyarakat Gunungkidul yang memiliki banyak potensi wisata yang berada di dalamnya. Dalam laporan ini saya akan membahas tentang Konsep Pariwisata Gunungkidul yang telah saya susun.

Seperti kita ketahui bahwa banyak sekali potensi wisata yang berada di daerah Gunungkidul Yang dimana selama ini hanya digunakan untuk bisnis semata yang mengesampingkan kesejahtraan dan kemajuan masyarakat sekitar. Gunungkidul Merupakan salah satu daerah yang di karuniai berbagai macam pot ensi alam yang indah serta bagus untuk kita kembangkan, bukan hanya sebagai kota yang dimana mayoritas adalah berprofesi sebagai petani. Disini saya ingin berusaha mewujudkan Gunungkidul yang lebih baik terutama di sektor pariwisata.

(3)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...i

KATA PENGANTAR ...ii

DAFTAR ISI ...iii

BAB I PENDAHULUAN ...1

A. PENGERTIAN PARIWISATA...1

B. VISI DAN MISI ...2

C. TUJUAN KONSEP ...3

D. PENGERTIAN OBJEK DAN DAYA TARIK WISATA ...4

BAB II PEMBAHASAN ...5

A. PENGEMBANGAN OBJEK WISATA ...5

B. PERMASALAHAN...11

C. MANFAAT KONSEP...13

D. POTENSI ...14

E. PEMASARAN ...15

(4)

BAB I

PENDAHULUAN

A. PENGERTIAN PARIWISATA

Pariwisata adalah suatu proses kepergian sementara seseorang untuk menuju ke tempat lain di luar tempat tinggalnya. Dorongan kepergiannya adalah karena berbagai kepentingan antara lain: ekonomi, sosial, politik, agama. kesehatan maupun kepentingan lain seperti, karena sekedar ingin tahu, menambah pengalaman ataupun untuk belajar (Gamal Suwantoro, 1997 : 3).

Pariwisata merupakan suatu perjalanan yang dilakukan untuk sementara waktu yang diselenggarakan dari satu tempat ke tempat lain dengan maksud bukan berusaha atau mencari nafkah disuatu tempat yang dikunjungi tetapi semata-mata untuk menikmati perjalanan tersebut guna bertamasya atau rekreasi atau untuk menuruti keinginan yang beraneka ragam (Oka A. Yoeti, 1982 : 11).

(5)

pariwisata yang terkait dalam kegiatan wisata berupa jasa pelayanan seperti akomodasi, restoran, transportasi, objek dan daya tarik wisata serta souvenir.

B. VISI DAN MISI

VISI

Gunungkidul sebagai tujuan wisata bagi wisatawan domestic dan internasional tan[a meninggalkan nilai-nilai kearifan lokal dan kelestarian alam.

MISI

Meningkatkan perekonomian dan menciptakan lapangan pekerjaan baru.

Meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari sector pariwisata.

Mengembangkan potensi wisata dan budaya Gunungkidul yang selama ini belum dikelola secara maksimal.

C. TUJUAN KONSEP

Dalam suatu penelitian mempunyai maksud dan tujuan tertentu agar mendapatkan hal yang diinginkan. Tujuan dari penelitian ini adalah:

1.Untuk mengetahui potensi yang dimiliki oleh Kabupaten Gunungkidul.

2.Untuk mengetahui upaya pemerintah dan masyarakat setempat dalam mengembangkan Potensi Objek Wisata Gunungkidul

3.Untuk mengetahui berbagai hambatan yang dihadapi dalam upaya mengembangkan Potensi Objek Wisata Gunungkidul.

(6)

Kabupaten Gunungkidul yang menjadi daerah tujuan wisata maka kota Pariwisata harus mempunyai objek. Objek Pariwisata merupakan perwujudan dari ciptaan manusia, tata hidup, seni budaya serta sejarah bangsa atau keadaan alam yang mempunyai daya tarik untuk dikunjungi wisatawan ( PP No. 24 Th.1979 ).

Menurut Undang - Undang No.9 Tahun 1990 yang dimaksud dengan objek wisata adalah segala sesuatu yang menjadi sasaran wisata, dan menurut Undang-Undang disebutkan bahwa wisata merupakan kawasan dengan luas tertentu yang dibangun atau disediakan untuk memenuhi kebutuhan Pariwisata.

Menurut Oka A. Yoeti, daerah tujuan wisata adalah daerah yang dapat menarik perhatian dan banyak dikunjungi oleh wisatawan, maka objek tersebut harus memenuhi persyaratan yaitu:

a. Something to see yaitu suatu objek harus mempunyai objek wisata dan atraksi wisata yang dapat dilihat.

b. Something to do yaitu objek wisata harus mempunyai tempat wisata yang dapat memberikan kenyamanan dan keramah-tamahan kepada wisatawan sehingga mereka merasa nyaman dan betah berada dan tinggal di objek wisata tersebut.

c. Something to buy yaitu objek wisata harus mempunyai dan menyediakan fasilitas untuk berbelanja (shopping), yang menyediakan souvenir-souvenir sebagai oleh-oleh ataupun cinderamata bagi para wisatawan.

BAB II

PEMBAHASAN

(7)

Dalam mengembangkan suatu objek wisata harus tetap memperhatikan terpeliharanya kebudayaan dan kelestarian alam, kemudian untuk sebuah industri Pariwisata kegiatan usaha pengembangan tersebut haruslah diarahkan untuk memberikan atau mempersiapkan tempat bagi para pengunjung.

Menurut Oka A. Yoeti, bahwa pengembangan Pariwisata adalah usaha yang dilakukan secara sadar dan berencana untuk memperbaiki objek dan daya tarik wisata yang akan dan sedang dipasarkan. Pengembangan Pariwisata tersebut meliputi perbaikan objek dan fasilitasfasilitas yang ada kepada wisatawan semenjak berangkat dari tempat tinggalnya menuju tempat tujuan hingga kembali ke tempat semula (Oka A. Yoeti,1983 : 56).

KONSEP PENGEMBANGAN FASILITAS PENDUKUNG OBYEK WISATA DI Gunungkidul

Menempelkan stiker/banner pada armada transportasi di jalur wisata sebagai bentuk media promosi yang bergerak (moving).

(8)

2. Pusat Oleh-Oleh

Sebagai salah satu sarana untuk memperkenalkan dan memasarkan makanan / kuliner dan kerajinan Gunungkidul kepada para wisatawan yang berkunjung ke berbagai obyek wisata di Gunungkidul.

(9)

3. Merchandise / Souvenir

Dipandang secara umum, para wisatawan yang berkunjung ke daerah / obyek wisata tertentu biasa mereka akan mencari kenang-kenangan khas yang bisa dibawa pulang ke daerah asalnya. Hal ini akan menjadi prospek bagus bagi masyarakat yang berjiwa kreatif untuk menciptakan kerajinan yang unik dan menarik. Sebagai contoh merchandise yang bisa dipasarkan adalah kaos,topi, gantungan kunci, stiker, mug dan lain-lain. Merchandise itu nantinya akan menjadi kenangan akan suatu daerah yang pernah mereka kunjungi selain itu juga menjadi salah satu media promosi yang mengenalkan Gunungkidul ke daerah lain secara gratis.

4. Biro Tiketing

(10)

Selain itu kita dapat menjalin kerjasama dengan maskapai maupun biro tiket2 yang lain untuk penawaran paket wisata Gunungkidul.

Menciptakan lapangan pekerjaan bagi para masyarakat sekitar yang mampu di dalam perkerjaan ini sehingga kita dapat menumbuhkan perekonomian serta SDM yang ada.

5. Pertokoan

(11)

maupun di jalur wisata. Kawasan pertokoan ini tidak hanya menjual kuliner atau kerajinan khas Gunungkidul tetapi bisa menjual barang-barang umum yang dibutuhkan masyarakat luas.

B. PEMASARAN PARIWISATA

Pemasaran Pariwisata adalah kegiatan yang maksudnya untuk mempengaruhi, menghimbau dan merayu wisatawan potensial sebagai konsumen agar mengambil keputusan untuk mengadakan perjalanan wisata (R.G. Soekadijo, 1996 : 217). Pemasaran Pariwisata dapat dibatasi dengan upaya-upaya sistematis dan terpadu yang dilakukan organisasi Pariwisata nasional atau badan usaha Pariwisata nasional dan lokal, guna memenuhi kepuasan wisatawan baik secara kelompok maupun pribadi masing-masing dengan maksud meningkatkan pertumbuhan pariwisata yang ada ( Salah Wahab, 1997 : 228 ).

1. Sosial Media / Jejaring Sosial

Mengikuti tren teknologi informasi yang dinamis, Disbudpar atau dinas terkait membuat akun media sosial missal Twitter, Facebook, Instagram dll yang secara aktif mengenalkan potensi wisata dan budaya kepada masyarakat serta menampung saran dan masukan dari publik.

Selain itu, menjalin kerjasama dengan pegiat sosial media lokal yang aktif berinteraksi dan punya komitmen untuk memajukan Gunungkidul, diajak bersinergi untuk secara bersama-sama menginformasikan hal-hal menarik seputar potensi Gunungkidul.

2. Media Promosi

(12)

3. TIC (Tourism Information Center )

Mengoptimalkan fungsi TIC (Tourism Information Center ) sebagai media penyampai informasi pariwisata kepada masyarakat luas

C. PERMASALAHAN

1. Petunjuk arah

Agar para wisatawan lebih mudah mencapai obyek wisata yang dituju, seyogyanya pemerintah dalam hal ini Disbudpar menyediakan sarana penunjuk arah yang mudah dipahami baik itu rambu-rambu maupun peta wisata yang bisa diakses oleh para wisawatan. temui di lapangan tentang minimnya ketidaktahuan mereka para pelaku wisata tentang apa yang selama ini salah tapi mereka tidak tahu bahwa itu salah seperti contohnya : snorkeling di Pantai Sadranan dan Pantai Nglambor yang seharusnya terumbu karang tidak diinjak-injak.

3. Pembatasan objek wisata

(13)

menjaga kelangsungan untuk kelestarian anak cucu kita nanti.

4. Fasilitas yang memadai

Fasilitas adalah sarana terpenting di dalam tempat wisata yang mempengaruhi pelayanan prima yang ada pada tempat wisata tersebut. Dan selama saya mengamati untuk tempat wisata di Gunungkidul sangatlah minim untuk fasilitas-fasilitas tersebut.

5. Pengaturan tata tertib

Pengaturan tata tertib struktur pada suatu tempat objek wisata yang disitu dapat mempermudah suatu sistem yang diberlakukan untuk kelangsungan dan kelancaran secara manajemen di tempat wisata tersebut.

Berdampak pada ketidaktertiban pada pelaku wisata yang ingin meraup keuntungan secara pribadi.

6. Harga jual yang mahal

Harga jual merupakan suatu tolak ukur bahwasanya untuk menikmati kekayaan alam yang dimiliki Gunungkidul merupakan kekayaan yang tidak dapat diukur dengan rupiah mengingat tingkat keamanan, fasilitas, dan kenyamanan di tempat wisata tersebut.

Karena pada intinya kita memiliki kekayaan karst yang tidak dimiliki daerah lain dan Gunungkidul itu mampu untuk bersaing secara global. Sangatlah disayangkan jika kekayaan alam yang hayati ini dihargai dengan harga rendah dan hanya mementingkan keuntungan semata bagi sang investor tanpa memikirkan imbasnya.

(14)

Penelitian ini dilakukan dengan harapan memberikan hasil yang maksimal mencakup beberapa manfaat sebagai berikut:

1. Manfaat Praktis

a. Untuk mengetahui data-data dalam penyusunan konsep dalam rangka inggin memajukan dan menjadikan Gunungkidul lebih baik dari sebelumnya

b. Memberikan gambaran bagi pembaca mengenai Objek Wisata Gunungkidul

2. Manfaat Teoritis

a. Menambah wawasan dan ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan dunia Pariwisata.

b. Mengembangkan dan mempromosikan Pariwisata yang ada di Kabupaten Gunungkidul.

3. Manfaat Akademik

a. Menambah ilmu pengetahuan baik secara teoritis, praktis maupun akademik dalam pengembangan diri untuk

mencapai puncak kesuksesan.

b. Dapat memberikan informasi dan referensi bagi pembaca.

E. POTENSI

Potensi adalah kemampuan, kesanggupan, kekuatan (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2002 : 1341).

Potensi di daerah tujuan wisata dipengaruhi adanya 4 pendekatan yang lebih dikenal dengan istilah 4 A, antara lain:

1. Atraksi

(15)

trasportasi ke tempat tujuan, jalan yang akan dilewati aman dan nyaman. Hal itu harus dipertimbangkan dengan mendalam karena itu sangat membantu kemudahan wisata.

3. Amenitas

Tersedianya fasilitas-fasilitas seperti : penginapan, restoran, tempat hiburan, transportasi lokal, alat-alat transportasi, fasilitas perbankan, fasilitas kesehatan, dan lain – lain.

4. Aktivitas

Aktifitas adalah kegiatan yang dapat dilakukan oleh wisatawan selama berada di objek wisata. Faktor ini mempengaruhi lama tinggal wisatawan dan menarik minat mereka.

.

BAB III

PENUTUP

(16)

sadar dan berencana untuk memperbaiki objek dan daya tarik wisata yang akan dan sedang dipasarkan.

Referensi

Dokumen terkait

Adapun yang menjadi modal suatu objek wisata agar lebih menarik minat wisatawan dalam berekreasi adalah daya tarik wisata yang disediakan, aksesibilitas menuju

Dengan kata lain objek wisata harus memiliki daya tarik yang khusus untuk dapat menarik minat wisatawan dalam mengunjungi objek tersebut.. (2) Something to do yaitu

Objek wisata adalah objek atau objek wisata yang dimiliki oleh suatu destinasi wisata. Atraksi menjadi komponen yang sangat vital untuk menarik wisatawan, oleh karena itu

Event wisata merupakan kegiatan diluar aktivitas wisata dimana memiliki tujuan untuk lebih menarik wisatawan untuk datang ke suatu objek wisata dimana kegiatan ini

dilihat dari daya tarik dan fasilitas yang menarik yang disediakan oleh pengelola objek wisata misalnya wisatawan berkunjung ke Objek Wisata Camp 91 dimana untuk

1. Tourist Object atau produk pariwisata yang terdapat pada objek-objek wisata yang menjadi daya tarik orang-orang untuk datang berkunjung. Fasilitas yang dperlukan di daerah

Artinya pelayanan yang diberikan kepada wisatawan ikut menentukan wisatawan berkunjung ke suatu objek/daya tarik wisata, jika kota Padang ingin kunjungan wisatawan meningkat,

Atraksi Wisata merupakan salah satu komponen dari wisata tersebut, merupakan sarana yang dapat menarik para wisatawan/ Pengunjung untuk datang ke tempat objek wisata