• Tidak ada hasil yang ditemukan

NELLI NOVYARNI STEI PERAN TEKNOLOGI INF

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "NELLI NOVYARNI STEI PERAN TEKNOLOGI INF"

Copied!
75
0
0

Teks penuh

(1)

PERAN TEKNOLOGI

INFORMASI DALAM

MENDUKUNG SISTEM

INFORMASI

KELOMPOK 4

:

(2)

4.1. Pengertian Sistem Enterprise Resource Planning dan Modul

(3)
(4)

ERP memungkinkan integrasi dan

penggunaan data-data dari setiap aspek

yang ada dalam perusahaan sehingga

manajemen

perusahaan

memiliki

(5)
(6)

1. Keuangan (General Ledger/GL dan sistem

pelaporan)-termasuk didalamnya untuk mengatur piutang, utang, aset tetap, anggaran, manajemen uang kas, dan mempersiapkan laporan untuk manajer dan laporan keuangan.

2. Manajemen sumber daya manusia dan penggajian-termasuk di dalamnya mengatur SDM, penggajian, imbalan kerja, pelatihan, waktu dan kehadiran-tunjangan dan pelaporan untuk pemerintah seperti pelaporan pajak.

(7)

4. Siklus pembelian-termasuk di dalamnya adalah mengatur

pembelian, penerimaan dan pemeriksaan barang, pengeluaran biaya pembelian serta manajemen persediaan

5.Manufaktur atau siklus produksi-termasuk pengaturan, penjadwalab produksi, BoM (Bill Of Material), WIP (Work In Process), QC (Quality Control), manajemen biaya serta proses manufaktur.

6. Manajemen proyek-termasuk pengaturan pembiayaan, penagihan, waktu dan biaya, manajemen aktivitas

7. Customer, Relationship Management (CRM)-termasuk di dalamnya mengatur pemasaran dan penjualan, komisi, jasa, call center, help desk

(8)

4.2. Vendor Sistem ERP

Perbandingan beberapa vendor ERP adalah

sebagai berikut:

No Vendor ERP UKURAN PERUSAHAAN FUNGSIONALITAS

UTAMA

Kecil Medium Besar CRM CR

M BI Akt HR

1 SAP V V V V V V

2 Oracle V V V V V V

(9)

No Vendor ERP UKURAN PERUSAHAAN FUNGSIONALITAS UTANA

Kecil Medium Besar CRM BI Akt HR

4 Sage V V V V V V

5 Epicor V V V V V

6 Infor V V V V V

7 Lainnya (Addon,

AMMO, dll) V V (sebagian

ada, sebagi an tidak

(10)

Komponen-komponen ERP yang mendasar menurut Motiwalla dan Thompson (2009:12) dalam bukunya berjudul Enterprise Systems for Management adalah sebagai berikut:

1. People

Dalam implementasi ERP, terdapat orang-orang yang terlibat didalamnya, yaitu staf IT dan pengguna dari sistem ERP nantinya. Pengguna harus terlibat dan memiliki peran kunci dalam proyek implementasi ERP sejak awal, karena pengguna memiliki tanggung jawab dalam menginput, memproses dan menghasilkan output dari sistem.

2. Process

(11)

3.Hardware

Yang berkaitan dengan teknologi dalam

pengimplementasian ERP salah satunya adalah Hardware yang meliputi server dan komponen pendukungnya

4.Sofware

Dalam pengimplementasian ERP juga bergantung pada komponen sofware yang meliputi sistem operasi dan program aplikasi

5.Database

(12)
(13)

4.3. Keuntungan dan Tantangan Dalam Penerapan Sistem ERP

Menurut Romney (2012:36) dalam bukunya berjudul Accounting Information Systems 12th Edition keuntungan dari penerapan sistem ERP adalah sebagai berikut:

1. Sistem ERP menyajikan sisi pandang data dan situasi finansial dari perusahaan yang terintegrasi, menyeluruh dan enterprise-wide. Menyimpan semua informasi perusahaan dalam satu data base tersentralisasi dapat menanggulangi hambatan antar departemen dalam perusahaan terkait data dan informasi korporasi dan merampingkan atau mempersingkat aliran informasi dalam perusahaan.

(14)

3.Manajemen mendapatkan lebih banyak kemampuan untuk mengawasi dan

mengatur semua area dalam perusahaan. Karyawan menjadi lebih produktif dan efisien karena mereka dapat dengan cepat mengumpulkan data dari dalam dan luar departemen mereka.

4.Perusahaan mendapatkan kontrol akses yang lebih baik. Sistem ERP dapat mengkonsolidasi beberapa ijin akses dan model keamanan menjadi satu struktur akses data

5.Prosedur dan laporan akan terstandarisasi untuk semua unit bisnis. Standarisasi ini akan menjadi sangat berharga ketika perusahaab melakukan merjer dan akuisisi karena sistem ERP dapat menggantikan beberapa sistem berbeda menjadi satu sistem terintegrasi.

6.Pelayanan kepada konsumen menjadi meningkat karena karyawan dengan cepat dapat mengakses order, persediaan yang tersedia. Informasi pengiriman dan detil transaksi konsumen di masa lalu

(15)

Di sisi lain penerapan sistem ERP juga memiliki tantangan-tantangan tersebut antara lain sebagai berikut:

1. Biaya

Hardware, sofware dan biaya konsultasi dari penerapan ERP berkisar antara $50 juta sampai $500 juta. Sedang biaya upgrade dari sistem ERP berkisar antara $50 juta sampai $100 juta. Perusahaan berukuran

medium mengeluarkan biaya antara $10 juta sampai $20 juta. 2. Waktu yang dibutuhkan

Memerlukan waktu beberapa tahun untuk memilih dan

mengimplementasikan sistem ERP keseluruhan, tergantung pada ukuran perusahaan, banyaknya modul yang harus diimplementasi, jumlah

customization, dan ruang lingkup perubahan. Dimana mengakibatkan proyek implementasi ERP memiliki resiko kegagalan yang tinggi.

3. Perubahan pada proses bisnis

(16)

4.Kompleksitas

Hal ini berawal dari mengintegrasikan aktivitas bisnis dan sistem yang berbeda, dimana masing-masing hal tersebut memiliki proses, aturan

bisnis, data semantik, hirarki otorisasi dan pusat keputusan yang berbeda-beda

5.Resistensi

Perusahaan yang memiliki banyak departemen dengan sumber daya, misi, laba dan rugi yang terpisah-pisah akan merasa bahwa satu sistem yang terintegrasi hanya memiliki sedikit keuntungan. Implementasu ERP juga membutuhkan pelatihan dan pengalaman untuk menggunakan sistem ERP secara efektif dan penolakan atau penentangan dari karyawan merupakan alasan utama mengapa implementasi ERP tidak sukses.

Merupakan hal yang tidak mudah untuk meyakinkan karyawab untuk

mengubah cara media bekerja, melatih suatu prosedur baru kepada mereka untuk dapat menguasai suatu sistem baru, dan membujuk mereka untuk berbagi informasi yang sensitif.

(17)

4.4. Perencanaan dan Keputusan

Implementasi ERP

Penerapan ERP bukanlah hal yang mudah sehingga untuk

menerapkannya diperlukan komitmen dari manajemen

puncak, dan diperlukan analisis yang mendalam mengenai

kesesuaian fitur pada modul ERP dengan aktivitas binis

utama dalam perusahaan.

Selain itu penerapan ERP pada umumnya membutuhkan

konsultan karena tingkat kerumitan yang tinggi, dan

(18)

Beberapa keputusan-keputusan utama yang harus diambil ketika ingin mengimplementasikan sistem adalah sebagai berikut :

1. Implementasi atau tidak implementasi ERP ?

Keputusan untuk mengimplementai ERP dapat didasarkan pada :

a. Keinginan untuk memperbaharui teknologi, seperti :

•keinginan untuk mengintegrasikan sistem-sistem yang berbeda dan terpisah dalam suatu perusahaan

•keinginan untuk menggantikan sistem lama yang tidak lagi up to date / obsolete

•keinginan untuk dapat beradaptasi engan teknologi pendukung yang baru seperti berbasis web

b. Keinginan untuk meningkatkan proses

Keputusan implementasi untuk meningkatkan proses yakni untuk mengurangi personel dan biaya untuk ITG tetapi tetap mempertahanan dan/atau meningkatkan performa kerja serta kegiatan operasional yang ada.

c. Keinginan untuk meningkatkan produktivitas

Keinginan untuk meningkatkan produktivitas termasuk kebutuhan untuk menutup siklus keuangan dan meningkatkan prosuksi secara keseluruhan dari sudut pandang perusahaan

d. Pertimbangan strategis

(19)

Beberapa keputusan-keputusan utama yang harus diambil ketika ingin mengimplementasikan sistem adalah sebagai berikut :

Kelebihan Kekurangan

Mengikuti proses

best practise

software ERP

Perusahaan dapat memperoleh kesempatan untuk mengubah proses mengikuti standarisasi best practise yang ada

Adanya banyak penolakan dari karyawan untuk mengubahgaya bekerja mereka (akibat perubahan proses bisnis mengikuti standarisasi yang ada

Melakukan

customization Tidak menerima tekanan untuk merasakan perubahan proses bisnis

Biaya dan waktu yang dibutuhkan menjadi lebih besar akibat customization

(20)

Beberapa keputusan-keputusan utama yang harus diambil ketika ingin mengimplementasikan sistem adalah sebagai berikut :

3.

Inhouse atau outsource ?

Kelebihan Kekurangan

Inhouse a) Adanya kecocokan yang lebih baik antara proses bisnis dan sofware karena dibuat sendiri oleh internal perusahaan yang mengerti secara mendetil tentang proses bisnis perusahaan

b) Optimalisasi aplikasi perusahaan

c) Keamanan sistem menjadi lebih baik dan aman terjaga

Tidak bisa terlaksana apabila perusahaan tidak mempunyai expertise untuk melakukan customization ini

Outsource a) Perusahaan dapat fokus dengan misi-misi utama mereka

b) Mengurangi risiko hilangnya komitmen terhadap finansial

c) Mengurangi dampak terhadap departemen MIS dalam perusahaan

a) Meningkatkan isu keamanan karena mengijinkan orang dari luar perusahaan untuk masuk ke dalam sistem internal perusahaan

(21)

Beberapa keputusan-keputusan utama yang harus diambil ketika ingin mengimplementasikan sistem

adalah sebagai berikut :

4. "Big bang" atau phased ?

Kelebihan Kekurangan "Big bang" a. Waktu peralihan dari sistem lama ke

sistem ERP baru menjadi lebih cepat b. Biaya yang dibutuhkan juga lebih kecil

a) Risiko kegagalan lebih tinggi. Sistem ERP adalah sistem yang kompleks untuk diimplemen-tasikan, maka peralihan langsung dari sistem lama menjadi sistem ERP yang baru akan menimbulkan risiko kegagalan yang lebih tinggi

Phased a) Meratakan kebutuhan sumber daya b) Kemampuan untuk fokus pada modul

tertentu

c) Sistem lama masih ada sehingga jika sistem baru yang sebagian sudah dicoba diimplementasi gagal, masih dapat kembali ke sistem lama

d) Risiko kegagalan lebih kecil

e) Mendapatkan banyak pengetahuan dan pengalaman dari tiap fase implementasi sistem ERP ini

a) Waktu peralihan dari sistem lama ke sistem ERP baru menjadi lebih lama

(22)

Beberapa keputusan-keputusan utama yang harus diambil ketika ingin mengimplementasikan sistem

adalah sebagai berikut :

5 . Single package atau best of-breed?

Kelebihan Kekurangan

Single package a. Interoperabilitas antar modul menjadi lebih maksimal

b. Interfaces dari setiap modul sama

c. Terdapat standarisasi

Tidak dapat disesuaikan dengan kebutuhan kegiatan operasional dan fungsionalitas perusahaan

bestof-breed Dapat disesuaikan dengan

kebutuhan kegiatan operasional dan fungsionalitas perusahaan

a) Interfaces antar modul tidak sama sehingga perlu customization untuk disamakan b) Menimbulkan risiko adanya incompatible antar modul dari beberapa sofware ERP Package yang dipakai

(23)

Beberapa keputusan-keputusan utama yang harus diambil ketika ingin mengimplementasikan sistem adalah sebagai berikut :

6. Pertimbangan dalam memilih package sotfware ERP adalah sebagai berikut :

– Fungsional package sotfware ERP cocok dengan proses bisnis perusahaan – Tingkat integrasi antar komponen dari sistem ERP

– Fleksibilitas dan skalabilitas – User-friendly

– Implementasi package sofware ERP dapat dilakukan dengan cepat

– Kemampuan untuk mendukung perencanaan dan pengendalian perusahaan yang

memiliki banyak cabang (multisite)

– Teknologi-client-server, database independence, keamanan – Ketersediaan upgrade secara berkala

– Jumlah customization yang dibutuhkan – Dukungan infrastruktur lokal/internal

– Biaya untuk lisensi, pelatihan, implementasi, pemeliharaan, customization, hardware

• Secara umum ada empat faktor yang harus dipertimbangkan dalam memilih package sofware ERP yakni kemampuan fungsional, atribut teknis,

(24)

4.5. Tahapan Implementasi ERP dan

Strategi Implementasi ERP

Berdasarkan Motowalla dan Thompson (2009:94-98) dalam bukunya berjudul Enterprise Systems for Management, ada 5 tahap dalam implementasi ERP yakni sebagai berikut :

1. Tahap 1 - Scope and Commitment (Scope and Planning - termasuk dalam tahap Initiation)

• Dalam tahapan ini, hal pertama yang harus dilakukan adalah menentukan ruang lingkup atau

scope untuk implementasi ERP yang disesuaikan dengan sumber daya (termasuk budget) dan waktu yang telah ditentukan sebelumnya. Dafar scope yang harus ditentukan adalah sebagai berikut :

Tipe scope Keterangan (yang harus ditentukan)

Scope fisik Mengidentifikasai tempat / lokasi dimana implementasi ERP akan dilakukan dan berapa banyak user yang akan ikut serta dalam implementasi ERP tersebut

Scope BPR (Business Process

Reengineering) Mengidentifikasi proses yang ada sekarang yang akan didefinisikan ulang, diganti, atau dihilangkan beserta user, departemen, lokasi perusahaan yang akan terkena dampak dari perubahan atau perhitungan proses tersebut.

Scope teknikal Menentukan proses pada sistem ERP yang akan dipertahankan dan yang akan diubah, juga menentukan bagian dan seberapa banyak aspek teknikal yang akan dimodifikasi pada sofware ERP

Scope sumber daya Menentukan besarnya waktu dan biaya yang akan dikeluarkan untuk implementasi ERP ini

(25)

Tahap 1 - Scope and Commitment (Scope and Planning - termasuk dalam tahap Initiation) (lanjutan)

• Selain menentukan scope di atas, hal-hal lain yang harus

dilakukan pada tahapan ini adalah membuat visi jangka panjang dan rencana implementasi jangka pendek yang harus

mendapatkan dukungan penuh dari manajemen level atas.

• Selain itu, pemulihan dan pembentukkan struktur tim

implementasi, peran dari konsultan dan sumber daya manusia internal perusahaan yang terkait dengan implementasi harus terdefinisikan dengan jelas dalam tahap ini.

• Review terhadap pilihan -pilihan vendor penyedia sofware ERP

(26)

Tahap 2 - Analysis and Design (termasuk dalam tahap Analysis Design)

• Pada tahap ini, setelah memilih vendor dan sofware ERP yang akan digunakan

beserta dengan pemilihan konsultan dan pembentukan tim implementasi, maka yang selanjutnya dilakukan dalam rangka mendukung analisis terhadap user requirements adalah melakukan analisis gap yakni membandingkan fungsi yang disediakan oleh sistem ERP dengan proses operasional yang dibutuhkan

perusahaan untuk menjalankan bisnisnya.

• Menggunakan hasil dari analisis gap ini, tim implementasi harus mampu untuk

membuat dafar proses yang akan ditambahkan pada proses yang ada sekarang untuk menunjang performa sofware ERP yang akan digunakan dan bagian yang akan dimodifikasi pada sofware tersebut.

• Juga, analisis gap ini dapat digunakan sebagai dasar membuat rancangan use

interface bagi bagian yang dimodifikasi pada sofware ERP, rancangan strategi manajemen perubahan, rencana konversi data dan sistem serta rencana untuk pelatihan dan eksekusi implementasi ini.

• Hal lain yang harus dilakukan pada tahap ini adalah menentukan strategi

implementasi ERP yakni implementasi dengan cara vanilla atau chocolate (yang akan dijelaskan lebih detail pada su bagian selanjutnya). Akhir tahap ini, biasanya tim implementasi dapat membuat prototype implementasi sofware ERP

(27)

Tahap 3 - Acquisition and Development

(berada diantara tahap Analysis Design dan Implementation)

• Pada tahap ini semua hasil dari analisis gap yang telah dibuat

pada tahap sebelumnya harus dieksekusi. Diantaranya adalah customize komponen teknikal dan user interface sofware ERP, penambahan syarat-syarat tambahan dan data pada

tabel-tabel dalam database serta pembentukan laporan yang berkaitan dengan sistem ERP, sedang disisi lain, tim

manajemen perubahan bekerja sama dengan end user akan mengimplementasikan perubahan pada proses bisnis dan

melakukan pelatihan awal menggunakan prototype yang telah dibuat di tahapan selanjutnya. Dan tim data akan melakukan migrasi data dari sistem lama ke sistem baru berbasis ERP ini.

• Dan akhir tahap ini ditandai dengan mengkonfigurasi

(28)

Tahap 4 - Implementation

• Pada tahap ini, sofware ERP akan terinstall dan dapat digunakan oleh

end-user. End user akan mencoba sofware ERP tersebut sekaligus mengujinya.

• Pengujian ini dilakukan dengan harapan bahwa jika ada error pada

sofware ERP tersebut maka dapat langsung diperbaiki.

• Pada tahap ini juga dilakukan konversi dari sistem lama ke sistem baru

berbasis ERP. Ada 4 metode konversi yang dapat digunakan yakni sebagai berikut :

• Phased, adalah metode dimana konversi dari sistem lama ke sistem baru berbasis ERP dilakukan bertahap, misal per modul

• Pilot, adalah metode konversi dimana menerapka terlebuh dahulu bagian tertentu dari sistem baru berbasis ERP

untuk memastikan sistem baru tersebut dapat berjalan sesuai harapan

• Parallel, adalah metode konversi dimana sistem lama dan sistem baru berbasis ERP diterapkan bersamaan.

Setelah memastikan sistem baru berbasis ERP berjalan dengan lancar, barulah sistem yang lama dihentikan dan benar-benar digantikan sepenuhnya dengan sistem baru. Metode ini dilakukan untuk mengurangi risiko kerugian akibat kegagalan penerapan sistem ERP yang kompleks.

• Direct cutover atau big bang, adalah metode konversi dimana langsung menghentikan sistem lama dan

menggantikannya dengan sistem baru berbasis ERP. Metode ini paling berisiko menyebabkan kegagalan penerapan sistem ERP yang kompleks tetapi paling murah dari segi biaya.

• Setelah sistem baru diterapkan, pada tahap ini juga harus dilakukan

(29)

Tahap 5 - Operation

• Pada tahapan ini, tim implementasi akan beralih fungsi menjadi tim

support untuk membantu end user dan tim operasional yang

mengalami kesulitan dan membutuhkan bantuan dalam penggunaan sistem ERP ini (dapat dikatakan sebagai help desk).

• Tim support harus juga berperan untuk memberikan pelatihan

kepada end user secara berkelanjutan selama proses operasional penggunaan sistem ini.

• Jika ada feedback atau saran dan kritik dari end user, maka tim

support harus menampungnya dan menjadi bahan untuk merancang rencana manajemen perubahan yang lebih baik lagi.

• Aktivitas-aktivitas lain yang menjadi kunci utama dalam tahapan ini

(30)

4.6

. Critical Success dan

Failure Factors dari

Implementasi ERP

Menurut Motiwallz dan Thompson

(2009:198-201) dalam bukunya yang

berjudul

Enterprise

Systems

For

Management,

factor-faktor

penting

yang

menentukan

keberhasilan

(31)

1.Proses Pembuatan Keputusan

Pembuatan keputusan harus dilakukan dengan

proses yang tepat dan cepat oleh tim

implementasi terhadap perbedaan-perbedaan

seputar modifikasi yang harus dilakukan pada

software ERP, cara konversi data dan

sebagainya. Jika keputusan tidak diambil

dengan langkah yang tepat dan cepat maka

keputusan yang diambil dapat mengakibatkan

bertambah lebarnya scope proyek implementasi

ERP ini sehingga tidak dapat memenuhi

(32)

2.Ruang Lingkup Proyek Implementasi ERP

(33)

3.Team Work

(34)

4.Manajemen Perubahan

Manajemen perubahan adalah hal penting lain yang harus dilakukan oleh manajer proyek implementasi ERP untuk

mendukung keberhasilan implementasi ERP ini. Hal ini dilakukan karena banyak terjadi pengolahan dan penolakan akan perubahan yang drastic dalam proses bisnis yang sehari-hari end user dilakukan akibat penerapan system ERP ini.

(35)

5.Tim Implementasi dan eksekutif

(36)

dan peran serta tanggung jawab

tiap anggota tim implementasi juga merupakan salah satu

factor

penting

dalam

menentukan

keberhasilan

implementasi ERP.

(37)

Sedangkan berdasarkan jurnal Critical Failure Factors

in ERP Implementation (wong, Ada, et.all, 2005:6-8)

, ada 3 faktor penting yang dapat menyebabkan

kegagalan dalam implementasi ERP.

(38)

1.Lemahnya efektifitas konsultan

Faktor ini berkaitan dengan tim proyek implementasi contohnya konsultan yang memiliki kendala dengan bahasa yang kurang berpengalaman dengan system ERP seperti tidak memberikan service yang professional, tidak melakukan BPR (Business Process Reengineering) terhadap gap antara proses bisnis yang ada sekarang dengan system ERP, tidak memberikan perencanaan yang jelas dalam testing, tidak mengkonfigurasi system ERP sesuai dengan

(39)

2. Lemahnya kualitas BPR

(Business Process Reengineering

)

Faktor ini berkaitan dengan masalah tim proyek implementasi

(40)

3.Lemahnya efektivitas manajemen proyek

Faktor ini berkaitan dengan kegagalan

dalam merencanakan, memimpin, mengatur

dan mengawasi implementasi ERP.

(41)

TERIMAKASIH

ATAS

(42)

Implementasi ERP Pada PT. Semen Gresik

1. PENDAHULUAN

Enterprise Resources Planning (ERP) merupakan sebuah teknologi komputerisasi sistem informasi terintegrasi yang digunakan

oleh perusahaan kelas dunia dalam meningkatkan kinerjanya. ERP telah berkembang sebagai alat integrasi, memiliki tujuan untuk

mengintegrasikan semua aplikasi perusahaan atau aktivitas inti perusahaan yang meliputi penjualan dan pemasaran,

pemeliharaan, produksi/manufakturing, pengadaan/logistik, gudang, SDM, Umum dan Keuangan ke pusat penyimpanan data

(43)

.

1.Proses bisnis “Best Practice”

2.Integrasi dan real time

3.Fungsi Pengendalian

4.Proses lebih cepat dan efisien (tidak ada duplikasi)

5.Ketepatan posting jurnal akuntansi

6.Pencatatan dari sumber transaksi

(44)

Sebuah sistem ERP akan membantu bagian-bagian dalam sebuah organisasi untuk berbagi data dan informasi, pengurangan biaya, dan perbaikan manajemen dari bisnis proses. Dengan keuntungan-keuntungan yang ditawarkan sistem tersebut,

banyak perusahaan yang tergiur untuk

mengimplementasikan. Di Indonesia, sudah cukup banyak perusahaan yang mengimplementasikan ERP diantaranya adalah Semen Gresik dengan software J.D.Edwards. Satu hal yang penting` ketika

mengimplementasikan ERP adalah perlu

(45)
(46)

2.LATAR BELAKANG IMPLEMENTASI ERP PADA PT. SEMEN GRESIK

(47)

Pada bulan Juni tahun 2001, ERP mulai diaplikasikan

untuk mendukung bisnis proses yang ada di Semen

Gresik dengan penerapan pertama kali dilakukan di

bagian finansial. Dengan berjalannya waktu,

implementasi dilakukan di bagian penjualan dan

kemudian di bagian manufakturing.

(48)

Kebutuhan ‘Back Bone System’ yang kuat dan

mampu memberikan informasi yang relevan

dan tepat waktu.

Kebutuhan integrasi sistem informasi Semen

Gresik Group (SSG) guna mendapatkan sinergi

yang lebih optimal. Faktor-faktor yang

(49)

Bergabungnya Semen Tonasa dan Padang sebagai

subsidiary Semen Gresik (distributor) Semen Gresik

tersebar di wilayah Jawa-Bali sehingga membutuhkan

sistem tersentralisasi untuk pengiriman ordernya agar

order dapat segera diproses dan dipenuhi.

Jaringan distribusi Semen Gresik memiliki dua

pabrik, dua puluh tiga gudang penyangga, seratus dua

puluh distributor dan empat puluh Ekspeditur. Order

dari distributor dapat dipenuhi dari pabrik maupun

gudang penyangga sehingga perlu sistem informasi

yang terintegrasi diantara pabrik, gudang dan

(50)

Jaringan pengiriman semen sangat

kompleks dan melibatkan Ekspeditur

untuk menyelenggarakan jasa

transportasi di Semen Gresik,

menyebabkan kebutuhan untuk

mengintegrasikan

informasi-informasi yang berkaitan dengan

(51)

Semen Gresik sebenarnya telah menggunakan aplikasi buatan sendiri (in-house development) berbasis program Foxbase dan database Sybase sejak 1989. Sayangnya, aplikasi-aplikasi yang digunakan hanya untuk menunjang operasional bisnis di tingkat departemen/bagian, dan belum terintegrasi antara satu dan lainnya. Dalam

perjalanannya, sistem tersebut tidak bisa mengakomodasi kebutuhan perusahaan —

khususnya para user — yang dari waktu ke waktu terus berkembang. Jadi, perkembangannya

di-drive oleh para user. Dan dalam praktiknya,

(52)
(53)

3.PROSES IMPLEMENTASI ERP PADA PT. SEMEN GRESIK 3.1. Proses Implemetasi ERP

Berikut ini adalah tugas Tim Proyek Sistem Informasi Grup Semen Gresik :

1. Mendefinisikan rencana proyek yang realistis dan melaksanakan perubahan proses bisnis sesuai tujuan perusahaan.

2. Melaksanakan tahap-tahap pengembangan dan

penerapan sistem dengan sebaik-baiknya, sesuai dengan target waktu yang ditentukan.

(54)

4. Menyusun rencana anggaran dan

melaporkan realisasi biaya proyek.

5. Melaksanakan pengadaan barang dan jasa

dalam batas-batas tertentu yang ditetapkan

oleh direksi.

(55)

Setelah melalui proses cukup panjang — memakan waktu hampir 1,5 tahun — Semen Gresik akhirnya memutuskan memakai solusi ERP JD Edwards. Alasannya, solusi ini merupakan solusi Best Practice, serta cukup fleksibel dan mudah diimplementasikan. Bahkan, beberapa pemain semen terbesar di dunia menggunakan solusi ini, seperti Lafarge, Cemplank, Argos, Cockburn Cement, Cruz Azul, Calme Cementi, Ferrobeton.

(56)

Proses selanjutnya adalah perusahaan membeli

beberapa perangkat hardware yang mendukungnya.

Pada saat yang hampir bersamaan, perusahaan

membangun jaringan LAN/WAN ke seluruh cabang

hingga ke gudang-gudang yang tersebar di beberapa

lokasi dan proses ini saja memakan waktu hingga dua

tahun.

Proses implementasi modul-modul ERP ini, dimulai pada

November 2000. Modul Maintenance, Inventory dan

Purchasing bisa go live Oktober 2001. Menyusul

kemudian modul Finance pada Januari 2002, dan terakhir

modul Sales Order & Transportation bisa diselesaikan

(57)

• Proses impelementasinya dilakukan secara

(58)

Sehingga kendalanya justru terletak pada sisi

(59)

PT. Semen Gresik harus mengeluarkan

dana sekitar Rp 46 miliar lebih. Namun,

biaya

sebesar

itu

tidak

hanya

diperuntukkan bagi

(60)

Anggaran Implementasi ERP di Grup Semen Gresik:

a. Perangkat lunak JD Edwards termasuk lisensi: Rp 7,3

miliar.

b. Perangkat keras (server & client), Database dan

Jaringan: Rp 30 miliar.

c. Jasa Konsultan: Rp 5,2 miliar.

(61)

Dalam mengimplementasikan ERP di Semen Gresik,

beberapa aspek teknis yang dilakukan oleh

departemen Information Technology (IT) diantaranya :

1. Mengimplementasikan sofware J.D.Edwards

2. Membangun sistem jaringan komputer (LAN/WAN)

3. Membangun infrastruktur server dan database

(62)

•Sedangkan aspek non teknis yang dipertimbangkan oleh departemen IT pada

khususnya serta perusahaan pada umumnya dalam menyongsong implementasi ERP adalah :

•Komitmen manajemen agar implementasi berhasil sehingga yang dipertimbangkan

tidak lagi apakah Sofware tersebut yang ”The Best”.

•Proses mapping dilakukan karena bisnis proses J.D.Edwards ternyata tidak sama

dengan bisnis proses yang dijalankan Semen Gresik. Dari proses mapping ini ada dua kemungkinan yaitu bisnis proses semen Gresik mengikuti J.D.Edwards atau sebaliknya. Tahap selanjutnya yang dilakukan adalah mengkaji efek dalam jangka panjang dan pendek terhadap pemilihan bisnis proses yang akan dipakai. Sebagai contoh proses pengadaan barang diputuskan oleh Semen Gresik untuk mengikuti bisnis proses J.D.Edwards.

•Perubahan bisnis proses dan implementasi ERP menyebabkan

perubahan-perubahan dalam struktur organisasi berupa bertambahnya job discription dan unit-unit kerja baru yang berfungsi untuk mendukung implementasi ERP.

•Aplikasi ”Change Management” untuk mengelola perubahan-perubahan yang

(63)

3.2. Kendala-kendala dalam Implementasi ERP Beberapa kendala yang dihadapi oleh pihak Semen Gresik dalam implementasi dikategorikan menjadi 3 aspek :

(64)

1.Budaya, implementasi ERP yang berbasis penggunaan

teknologi menuntut perubahan-perubahan yang

harus dilakukan karyawan

2. diantaranya harus aware terhadap penggunaan

sofware tersebut (sebagai contoh selalu update

data).

(65)

Sebagian besar karyawan IT merasa

(66)

Dengan alasan politis tertentu, beberapa unit

kerja yang sebenarnya bisa dihapus dengan

penerapan J.D.Edwards tidak dapat dilakukan.

Keengganan user atau karyawan departemen

(67)

1.Untuk mengatasi kendala tersebut, ada beberapa

hal yang telah dilakukan pihak Semen Gresik :

2.Implementasi Change Acceleration Project (CAP)

untuk mengelola perubahan-perubahan yang

terjadi dalam implementasi ERP.

3. Pendekatan dengan user sebelum

penerapan sistem ERP melalui

presentasi-presentasi untuk menunjukkan

kelebihan-kelebihan implementasi sistem tersebut.

Pengembangan sistem recovery dalam

(68)

3.3. HASIL IMPLEMENTASI ERP

Dengan implementasi yang telah dilaksanakan di Semen Gresik ada beberapa perbaikan yang diperoleh diantaranya :

Mempercepat proses order dari distributor sehingga membantu meningkatkan penjualan semen.

Mempercepat waktu pembuatan laporan keuangan, dari sebelumnya per tanggal lima belas menjadi tanggal lima sudah tercetak semua laporan. • Meningkatkan keakuratan informasi

Proses bisnis yang berlangsung di perusahaannya jauh lebih efisien. Semua proses bisnis di berbagai departemen sudah bisa dilakukan secara cepat dan tepat.

Dari sisi produktivitas karyawan, terjadi peningkatan yang mengacu pada

(69)

4. KESIMPULAN

Implementasi ERP di Semen Gresik jelas memerlukan

perubahan-perubahan budaya organisasi terutama dikaitkan dengan cara bekerja, misalnya karyawan dituntut terus menerus untuk meng-update data karena informasinya diberikan oleh sistem ini harus bersifat real time. Dengan berjalannya waktu ternyata pihak Semen Gresik dapat

melakukan perubahan budaya organisasi sehingga user lebih siap dalam mengoperasikan sistem yang baru. Implementasi ERP di Semen Gresik dapat dilihat bahwa perusahaan tersebut telah mengelola perubahan-perubahan dengan cukup baik, terbukti dengan dilakukannya aktivitas berikut :

1.Mengelola perubahan-perubahan yang terjadi sebagai akibat implementasi dengan mengadopsi CAP.

(70)

Dari pembahasan diatas, ada satu faktor penting lagi yang membawa kesuksesan implementasi ERP di Semen Gresik yaitu komitmen manajemen, dimana dari awal pihak manajemen sudah mempunyai inisiatif untuk menerapkan sistem ini.

(71)

Dari pembahasan yang telah dilakukan, dapat

(72)

SARAN

•Implementasi ERP memang membutuhkan perlu

(73)

Ketika akan mengadopsi sebuah aplikasi pasti terjadi discrepancy sehingga ada tiga alternatif pilihan solusi yaitu mengubah/meodifikasi aplikasi, mengikuti aplikasi yang ada dan merubah prosedur atau hidup dalam perbedaan. Idealnya memang mengikuti aplikasi yang ada karena sesuai dengan best practice (desain yang terbaik dalam industri) dan mengubah prosedur yang ada dalam perusahaan. Hal ini akan lebih praktis dan mudah untuk diimplementasikan, kecuali jika business process-nya unik. • Evaluasi vendor sangat dibutuhkan mulai dari review vendor, proses demo,

(74)
(75)

Referensi

Dokumen terkait

Substitusi lemak susu dengan minyak nabati dapat menghasilkan keju lemak rendah yang sifatnya setara keju lemak penuh, selain menyeimbangkan kandungan asam lemak jenuh dan

Wawancara pertama dilakukan terhadap seorang narasumber yang dianggap memiliki pengetahuan tentang pengelolaan air di Desa Tajuk, kemudian metode snowballing digunakan

Undang-undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup terhadap kerusakan lahan dan/atau pencemaran lingkungan hidup sebagaimana diatur

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dokumentasi, yaitu teknik pengumpulan data dengan cara mengumpulkan data dan dokumen-dokumen yang

Dari hasil yang diperoleh dalam Perancangan Pump Installation Maintenance Trainer maka langkah-langkah Perancangan dan Pembuatan Pump Installation Maintenance Trainer

Program pengembangan partai untuk tumbuh dan kuat di akar rumput, maka haruslah kita sadar bahwa Partai Demokrat tidak sekedar sebagai wadah perpolitikan saja, tetapi harus

“Pengakuan tersangka cocok dengan ditemukan nya sebilah senjata tajam yang menurut penduduk Kebumen disebut wadung dan tali jemuran yang terbuat dari plastik sepanjang

Sehingga dapat disimpulkan bahwa dengan melakukan pengukuran pada proses bisnis yang mempunyai variasi hampir sama akan menghasilkan nilai similaritas mendekati satu..