• Tidak ada hasil yang ditemukan

studi kasus tentang administrasi pembang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "studi kasus tentang administrasi pembang"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

Administrasi Pembangunan

( Terminal Bayangan: Analisis Etika Pembangunan Terminal Regional Bingkuang

di Kota Padang)

Oleh:

1.

Winda Dwi Gusti/1201590

2.

Ana Oktavia/1201

Program Studi Ilmu Administrasi Negara

Fakultas Ilmu Sosial

(2)

( Terminal Bayangan: Analisis Etika Pembangunan Terminal Regional Bingkuang

di Kota Padang)

A. Identifikasi Masalah

Terminal merupakan tempat titik penumpang berpindah atau berganti moda angkutan yang

terletak pada sejumlah titik rute perjalanan (Delaney dalam Pratio, 2003:2). Terminal

mempunyai peranan yang penting bagi kehidupan masyarakat terutama menjadi tempat

persinggahan dalam melakukan perjalanan. Namun, keberadaan terminal sering dituduh sebagai

penyebab kemacetan, hal ini dikarenakan perencanaan yang tidak memperhatikan semua aspek

yang terlibat didalamnya seperti pola tata guna lahan, pola jaringan jalan, pola penyebaran

penduduk, kebutuhan pergerakan, sistem operasional dan tingkat pelayanan. Perencanaaan

sistem pergerakan angkutan umum yang tidak menyeluruh akan menambah tingkat kemacetan

yang ada.

Padang sebagai Ibu Kota Provinsi Sumatera Barat, memiliki sebuah terminal yang disebut

dengan Terminal Regional Bengkuang (TRB) yang terletak di daerah Air Pacah, Namun

keberadaan terminal ditolak oleh para supir bus dan masyarakat lainya dengan alasan

kurangnya sarana dan prasana yang dimiliki oleh Terminal Regional Bengkuang serta lokasi

terminal yang jauh dari pusat kota. Hal ini menimbulkan masalah sosial dan ekonomi seperti

mati perekonomian orang yang berjuan di Terminal Lintas Andalas yang lama serta munculnya

terminal bayangan di beberapa titik Kota Padang.

Sebulum berdirinya Terminal Regional Bengkuang di Air Pacah, Padang dulu mempunyai

dua buah Terminal yaitu Terminal Goan Hoat dan Terminal Lintas Andalas yang di operasikan

pada tahun 1972 dibawah pengawasan Dinas Lalu Lintas Angkutan Jalan Raya.Lokasi terminal

yang berada di pusat kota dan tingginya arus kendaraan yang menuju pusat kota akhirnya

dirasakan oleh pemerintah mengganggu kelancaran aktivitas masyarakat di pusat kota karena

arus keluar masuknya bus ke terminal. Oleh sebab itu pemerintah menetapkan bahwa lokasi

terminal harus dipindahkan ke Air Pacah yang disebut dengan Terminal Regional Bengkoang

(TRB) merupakan terminal yang di buat pemerintah untuk bus-bus antar kota sebagai

pangkalan pemberhentian bus. Terminal tersebut di buat untuk menggantikan terminal lama

(3)

Keberadaan Terminal Reginal Bengkuang (TRB) yang tidak berfungsi sebagaimana

mestinya merupakan kegagalan pemerintah dalam melaksanakan pembangunan infrastruktur

Kota Padang, menimbulkan suatu masalah baru yaitunya munculnya terminal bayangan

dibeberapa titik kota padang seperti, di depan Kampus Universitas Negeri Padang (UNP),

Simpang Aru Lubeg, Simpang Bye-pass, Simpang Gaung Teluk Bayur dan dibeberapa titik

lainya. Keberadaan terminal bayangan ini membuat kemacetan, karena banyak bus yang parkir

di badan jalan bahkan di trotoar yang menganggu kenyamanan pejalan kaki, hal ini tentu telah

melanggar Peraturan Daerah (PerDa) Kota Pandang Nomor 7 Tahun 2007 tentang ketertiban

umum dan kenyamanan masyarakat. Selain itu keberadaan terminal bayangan juga mengganggu

keindahan Kota.

B. Penyebab

Penyebab munculnya terminal bayangan tidak pernah lepas dari kejadian masa lalu

yaitunya pemindahan Terminal Lintas Andalas ke Air Pacah yang disebut dengan Termial

Regional Bengkuang pada tahun 1999. Selain itu juga sebagai akibat kegagalan dari

pembangunan yang tidak memperhatikan aspek perencanaan dalam pembangunan. Menurut

Bryant and White (1987: 305-307) perencanaan merupakan konsep yang licin, sulit dipegang,

lebih banyak digembor0gemborkan dari pada di praktekkan, lebih sering didiskusikan

ketimbang didefenisikan.

Penyebab munculnya terminal bayangan tidak hanya karena kurangnya perencanaan dari

pemerintah, tetapi juga disebabkan oleh ketidaktegasan hukum yang berlaku. Dalam peraturan

daerah kota padang nomor 7 tahun 2007 telah dijelaskan bahwa dilarang Memarkir kendaraan

bermotor atau tidak bermotor di jalan atau di trotoar dan memakai jalan dan atau trotoar untuk

kepentingan pribadi atau kelompok yang menghambat kelancaran lalu lintas. Namun,

keberadaan aturan ini tidak berjalan dengan tegas, para aparat pemerintah sepertinya

membiarkan pelanggaran itu terjadi.

C. Alternatif Untuk Penghapusan Terminal Bayangan

Ditengah menjamurnya terminal bayangan dibeberapa titik Kota Padang yang menjadi

salah satu penyebab kemacetan selain dikarenakan pertambahan jumlah kendaraan yang tidak

sebanding dengan ruas jalan yang sempit, pemerintah Kota Padang hanya bisa diam melihat

(4)

bayangan ke terminal di mana semestinya para bus berhenti untuk menanti penumpang.

Pembangunan Terminal Regional Bingkuang (TRB) merupakan sebuah kegagalan pemerintah

dalam melaksanakan pembangunan karena tidak memperhatikan aspek-aspek apa yang terlibat

didalamnya serta kurangnya perancanaan pemerintahan dalam melaksanakan pembangunan

terutama dari segi pemilihan lokasi pembangunan terminal.

Untuk itu diperlukan upaya alternative untuk penghapusan terminal bayangan dan

mengaktifkan kembali fungsi Terminal Regional Bingkuang (TRB) yang berada di Air Pacah.

Adapun bentuk upaya alternatif yang harus dilakukan yaitu:

1. Menggunakan strategi Participatory Budgedting

Menurut Winarno (2013:267) Participatory Budgedting merupakan suatu proses

pembicaraan formal diantara masyarakat mengenai program pembangunan yang akan dibentuk

dan dilaksanakan dan proses pembiayaan dan pengawasan dimana hasil dari rembuk program

tersebut akan diteruskan ke pemerintah.

Model pembangunan ini menghadirkan ranah public, masyrakat dengan semangat

kolektivitas yang didampingi oleh pemerintah, akademika dan civil society organization

membentuk suatu tatanan etika dengan meletakkan sentralitas masyarakat sebagai subjek yang

dinamis dengan mengenali kebutuhannya sendiri.

Dengan model ini, masyrakat juga ikut berpartisipasi dalam pembangunan Terminal

Regional Bingkuang (TRB), tidak hanya itu model pembangunan ini juga memberikan hak

untuk masyrakat, supir dan semua yang terkait memberikan pendapatnya, akhirnya tidak ada

yang dirugikan. Dengan konsep ini pemerintah dapat memfungsikan kembali Terminal

Regional Bingkuang (TRB) .

2. Penegakan hukum yang tegas

Dalam penertiban terminal bayangan dan pengaktifan kembali Terminal Regional

Bingkuang (TRB) di perlukan adanya hukum yang jelas dan tegas, karena dengan adanya aturan

hukum yang tegas para supir bus tidak lagi berani parkir di tepi jalan untuk menanti

penumpang. Disini pemerintah memiliki peranan yang sangat penting, karena jika pemerintah

hanya diam dan membiarkan itu terjadi maka terminal bayangan akan terus ada di Kota Padang

ini.

Sesuai dengan Peraturan Daerah Kota Padang Nomor 7 Tahun 2007 tentang Ketertiban

Umum dan Ketentraman Masyarakat, berisi tentang larangan Memarkir kendaraan bermotor

(5)

kepentingan pribadi atau kelompok yang menghambat kelancaran lalu lintas. Apabila

melanggar aturan tersebut maka diancam pidana kurungan paling lama 6 (enam) bulan dan

ataudenda paling banyak Rp. 5.000.000 (lima juta rupiah). Dengan adanya aturan ini seharusnya

terminal bayangan tidak bermunculan, namun karena kurang tegasnya hukum yang berlaku dan

rendahnya perhatian pemerintah Kota Padang terhadap kehadiran terminal bayangan

menyebabkan keberadaan terminal ini semakin banyak. Oleh sebab itu dalam pengahapusan

terminal bayangan dibutuhkan aturan hukum yang tegas yang dijalankan oleh pemerintah

daerah.

3. Perencanaan pembangunan yang matang

Dalam sebuah pembangunan dibutuhkan sebuah perencanaan yang matang dengan

memperhatikan etika pembangunan. Etika dalam sebuah membangunan mempunyai peranan

yang sangat penting, karena etika berkaitan dengan penilaian atas pilihan-pilihan cara tujua

pembangunan dicapai. Misalnya dalam pembangunan Terminal Regional Bingkuang (TRB), kita

harus memperhatikan aspek apa saja yang akan dipengaruhi jika pembangunan itu terjadi,,

pembangunan harus mampu memperluas kapabilitas atau kemampuan rakyat untuk menjalani

jenis kehidupan yang bernilai bagi mereka.

Dalam pembangunan Terminal Regional Bingkuang(TRB) diperlukan sebuah manajemen

pembangunan, mengkaji risiko apa yang akan terjadi. Menurut Bryant and White

(1987:165-166) dengan adanya kemungkinan-kemungkinan akan terjadinya ketidakpastian dalam sebuah

pembangunan harus diperhitungkan tindakan apa yang harus di lakukan

Pembangunan Terminal Regional Bingkuang (TRB) juga harus melakukan sebuah

perencanaan yang matang seperti mengatasi permasalahan ekonomi para pedagang yang

berjualan di terminal yang lama, melengkapi sarana dan prasarana yang dimiliki oleh Terminal

Regional Bingkuang, dan memberikan sosialisasi kepada masyarakat dan supir bus serta

(6)

D. Lampiran

Terminal Lintas Andalas, sebelum dibangun

Plaza Andalas

Plaza Andalas sekarang

Terminal Regional Bingkuang (TRB) Air

Pacah

(7)

Daftar Pustaka

Bryant, Coralie and White, Louis G. 1987. Manajemen Pembangunan. Jakarta: LP3ES

Peraturan Daerah Kota Padang Nomor 7 Tahun 2007 Tentang Ketertiban Umum dan

Ketentraman Masyarakat

Pratio, Gunawan Adi. 2003. Analisis Keberadaan Terminal Kota Surakarta. Tesis.

Semarang: Magister Teknik Pembangunan Kota UNDIP

Referensi

Dokumen terkait

Akan tetapi, pada kurun waktu dua hari tersebut perusahaan masih dapat berproduksi dengan jumlah besar.Data persediaan ini dianggap sudah dapat menggambarkan kondisi

Pengaruh suplementasi kholin khlorida dalam ransum terhadap bobot badan akhir, persentase organ dalam, usus halus, lemak abdominal, dan lemak hati pada ayam

pembelajaran yang akan berlangsung yang dikenal dengan lesson plan atau Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dibuat oleh mahasiswa

Maha Esa, atas segala percikan kasih, hidayat, dan taufiq-Nya sehingga skripsi dengan judul “Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan (Studi pada PT Adaro Energy, Tbk. dan

Tujuan utama analisis cluster adalah mengetahui struktur data dengan menempatkan kesamaan objek observasi ke dalam satu grup atau dengan mengelompokkan sekumpulan objek ke

 Impor barang D.I Yogyakarta pada bulan Desember 2013 melalui pelabuhan udara Adi Sutjipto senilai US$ 124.055, turun sebesar 76,08 persen dibandingkan bulan November 2013

A-al $e-i artika merintis kariernya yaitu dia menjadi seorang pemimpin dan guru yang mengajar di sekolah kautamaan istri. etelah menikah ia tidak berhenti  bekerja dan

Berdasarkan hasil skor yang diperoleh melalui angket penelitian dari implementasi pelaksanaan kegiatan usaha kesehatan dalam bidang lingkungan kehidupan yang sehat