• Tidak ada hasil yang ditemukan

TUGAS STABILISASI DAN PERKUATAN TANAH

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "TUGAS STABILISASI DAN PERKUATAN TANAH"

Copied!
37
0
0

Teks penuh

(1)

STABILISASI DAN

PERKUATAN TANAH

DOSEN :

Dr. Ir. Firdaus Chaeruddin, M.S.

(2)

 Tanah dasar merupakan bagian penting dari pekerjaan

konstruksi karena tanah ini mendukung seluruh konstruksi yang berada diatasnya.

 Pembangunan konstruksi tidak selalu berada diatas tanah

dasar yang relatif baik, ada kemungkinan berada diatas tanah yang kurang baik. Akibatnya tanah tersebut tidak dapat digunakan sebagai lapisan dasar.

 Stabilisasi tanah adalah alternatif yang dapat diambil untuk

memperbaiki sifat-sifat tanah yang ada. Pada prinsipnya stabilisasi tanah merupakan suatu penyusunan kembali butir-butir tanah agar lebih rapat dan saling mengunci.

Recommended Practice For Stabilization

Of Subgrade Soils and Base Materials

(3)

Proses stabilisasi tanah ini meliputi :

1.

Penggantian tanah asli : mengganti tanah

dengan tanah yang sesuai spesifikasi.

2.

Perbaikan gradasi butiran.

3.

Stabilisasi dengan bahan kimia : seperti

semen

4.

Stabilisasi dengan pemadatan.

Tujuan perbaikan tanah tersebut adalah

untuk mendapatkan tanah dasar yang stabil

pada semua kondisi.

Metode-metode stabilisasi yaitu :

(4)

 Stabilisasi mekanis adalah tanah yang telah

distabilisasikan secara mekanis dan telah memiliki daya dukung tanah tertentu terhadap deformasi oleh muatan, disebabkan adanya kait mengait dan gesekan antar butir tanah serta daya ikat butir oleh bagian tanah yang halus/tanah liat.

 Beberapa usaha penambahan kekuatan atau daya dukung tanah dengan stabilisasi mekanis seperti mengganti jenis tanah eksisting, mengatur

gradasi tanah atau melakukan pemadatan.

(5)

 Perbaikan dilakukan dengan menambahkan

butiran tertentu sehingga dicapai gradasi butiran yang sesuai dengan spesifikasi.

 Sebelum penambahan, dilakukan pengambilan sampel tanah dasar untuk diteliti gradasi

butirannya, bila ditemukan pada butiran tertentu kurang baik, maka dilakukan penambahan

butiran.

 Perbaikan ini sangat penting memngingat bahwa setiap jenis gradasi memiliki fungsi yang

berbeda, yang saling melengkapi satu sama lain.

(6)

 Untuk mengantisipasi tanah terutama bersifat

ekspansif (kembang-susut) yang mengikuti kadar airnya maka diperlukan pemadatan (compaction) karena mempengaruhi daya dukung tanah.

 Adapun untuk melakukan stabilisasi tanah dengan cara

pemadatan diperlukan peralatan yang berfungsi untuk memadatkan tanah tersebut.

 Alat-alat pemadatan yang dapat digunakan memiliki

jenis yang berbeda untuk keperluan tipe pemadatan yang berbeda

1. Smooth steel roller (penggilas dengan permuakaan

halus) seperti three wheel roller, tandem roller.

2. Pneumatic tired roller (penggilas roda ban angin) 3. Sheep foot type roller (penggilas dengan kaki

kambing)

(7)

Bila kondisi eksisting tanah di lapangan

sangat buruk dan tidak memungkinkan

untuk dilakukan stabilisasi dengan cara

perbaikan gradasi tanah, pemadatan,

ataupun kimiawi karena alasan ekonomis

ataupun kemudahan pengerjaan, maka

tanah eksisting dapat diganti dengan tanah

baru yang diambil dari tempat lain sehingga

daya dukungnya mampu mencapai

spesifikasi yang diinginkan dengan biaya

dan waktu yang relatif efisien.

(8)

 Stabilisasi tanah secara kimiawi merupakan

penambahan bahan stabilisasi yang dapat

mengubah sifat-sifat kurang menguntungkan dari tanah.

 Di dalam usaha stabilisasi tanah ini, dikenal banyak

jenis stabilizing agent’s yaitu air sendiri di dalam jumlah yang tepat dan tanah lait dalam jumlah proporsional.

 Adapun stabilizing agent’s untuk tanah liat antara

lain adalah kapur pasang, bitumen, dan lain-lain.

 Stabilizing agent’s yang disebutkan tadi merupakan

bahan-bahan yang menghasilkan produk yang baik sesuai dengan tujuan penstabilan tanah yang

bersangkutan, derajat peningkatan mutu dan mudah dikerjakan

(9)

 Stabilisasi dengan bitumen digunakan dengan cara

mencampur tanah dengan bitumen hingga kedalaman tertentu.

 Stabilisasi digunakan dengan cara menyemprotkan

minyak pada permukaan dan membiarkannya terserap. Merupakan cara stabilisasi dengan bitumen yang mula-mula dilakukan.

 Bitumen dan material berbutir akan mencegah

absorpsi air ke dalam tanah. Untuk meningkatkan penetrasi dan adhesi terhadap tanah, bitumen biasa dicampur dengan tanah sebagai emulsi, cut-back, atau busa

(10)

Stabilisasi clay (tanah yang kohesif) akan

menghasilkan tanah yang lebih waterproof

Stabilisasi sand (tanah granular), bitumen

berfungsi sebagai bahan pengikat

Ada 2 macam campuran:

◦ 1. Sand bitumen : jika yang distabilisasi clean cohensionless sand maka perlu ditambah fines

material untuk menambah angle of internal friction. Tipe bitumen yang digunakan : cut back atau

emulsion.

(11)

 Stabilisasi bitumen menggunakan asphalt

cement, cutback asphalt, atau asphalt emulsi. Penggunaannya tergantung tipe tanah yang distabilisasi, metode konstruksi, dan kondisi cuaca.

 Walaupun tanah lempung distabilisasi dengan emulsi atau cutback, dengan peforma yang cukup, kegunaan utama stabilisasi dengan emulsi bitumen adalah untuk pasir karena kohesinya yang sangat rendah atau

kebutuhannya terhadap tindakan waterproofing.

(12)
(13)

 Syaratnya :

1. tidak ada aturan untuk gradasi, biasanya tanah yang digunakan harus lebih dari 50% yang

melewati saringan 3/16 inci dan 10-50% melewati saringan no.200

2. batas cair harus kurang dari 40% dan indeks plastisitas kurang dari 18

3. tanah dengan lebih dari 75% melewati saringan no.200 dan batas cair lebih dari 50 masih tetap

dapat diberi perlakuan.

 Adhesi yang lemah antara bitumen dengan

permukaan pasir silika akan menyebabkan stripping jika air memasuki tanah, dan

(14)

Air

air dibutuhkan dalam pemadatan. Dapat

digunakan jenis air apapun kecuali air laut,

untuk menghindari resiko mengembang.

Serangan bakteri

serangan bakteri dapat menyebabkan

penggetasan pada bitumen, kondisi ini

dapat terjadi dimana terdapat sulfat di

dalam air atau tanah. Namun, pengaruhnya

terhadap stabilisasi tanah belum dapat

dipastikan.

(15)

 Garam atau materi organik

konsentrasi tinggi garam dan materi organik

dapat mereduksi pengaruh bitumen ketika garam atau material organik melapisi partikel tanah dan menghalangi adhesi antara bitumen dan tanah.  Aditif lain

Aditif sebanyak kurang dari 1% yang

ditambahkan ke tanah dapat meningkatkan kekuatan dan ketahanan terhadap air.

Penambahan aditif ke dalam cutback dapat meningkatkan kekuatan namun juga

(16)

 Klasifikasi stabilisasi tanah dengan semen dibagi kedalam 5 tipe (kezdi,1979:108) yaitu:

 Soil-Cement. Tipe stabilisasi tanah-semen ini merupakan tipe yang umum, dimana

pencampuran tanah dan semen biasa digunakan untuk pondasi bangunan, perlindungan tanah

terhadap erosi dan pembekuan tanah.

 Cement Improved Granuler-Soil Mix. Stabilisasi tipe ini digunakan untuk mengurangi sifat

kembang-susut dan plastisitas tanah yang tinggi sehingga dapat meningkatkan daya dukung

tanah, dengan menambahkan semen sesuai yang diperlukan.

(17)

 Cement Improved Silt-Clay Mix. Penambahan kadar semen dilakukan secara bertahap dalam

jumlah yang lebih besar dibandingkan dengan tipe 2 untuk mengurangi sifat kembang-susut tanah

dan meningkatkan daya dukung tanah sesuai dengan kadar air yang ada di lapangan.

 plastic Soil-Cement. Tipe stabilisasi ini digunakan untuk tanah dengan kadar air yang lebih tinggi misalnya untuk aliran irigasi, parit dan bangunan pengairan lainnya. Hasil stabilitas dapat

(18)

Cement-Treated Soil Pastes And Mortars.

Tipe ini digunakan untuk kondisi tanah

dengan kadar yang sangat tinggi dengan

cara menginjeksi campuran tanah-semen ke

dalam tanah sebagai perkuatan. Pada

(19)
(20)

 Jenis semen yang biasa digunakan adalah semen portland tipe 1 yang paling banyak digunakan. Masalah yang dihadapi dalam penggunaan

semen tipe ini adalah pada saat digunakan pada tanah yang mengandung kadar air serta bahan organik, sulfat dan garam-garaman dalam kadar air yang tinggi. Kendala lain dari penggunaan

semen ini adalah penyerapan air untuk hidrasi semen dan reaksi awal ettringgite relatif kecil yaitu 28% dari berat semen serta dapat terjadi keretakan. Stabilisasi tanah dengan semen lebih cocok untuk jenis tanah tertentu yaitu tanah

(21)

Penambahan semen, akan meningkatkan

daya dukung tanah dan memperbaiki daya

tahan tanah terhadap air (sweeling rendah)

sehingga durabilitasnya meningkat.

Kandungan semen yang tinggi, juga tidak

(22)

Semen portland terdiri dari kalsium-silikat

dan kalsium aluminat, ketika

dikombinasikan dengan air, hidrat untuk

membentuk senyawa kalsium-penyemenan

silicatehydrate dan

kalsium-aluminate-hidrat, serta kelebihan kalsium hidroksida.

Karena bahan semen, serta kalsium

hidroksida terbentuk, semen portland

mungkin bisa berhasil menstabilkan baik

tanah granular dan halus, serta agregat dan

lain-lain.

(23)

Pozzolanat reaksi antara kalsium hidroksida

dilepaskan selama hidrasi silika dan

alumina tanah dan tanah terjadi pada tanah

liat halus dan merupakan aspek penting

dari stabilisasi tanah tersebut. Permeabilitas

cement stabilized material sangat

berkurang. Hasilnya adalah bahan yang

(24)

 Metode perbaikan tanah dengan kapur salah

satu alternatif usaha perbaikan tanah yang tidak memenuhi standar sebagai lapisan tanah dasar untuk perkerasan atau pondasi bangunan.

 Tujuan stabilisasi tanah dengan kapur yaitu meningkatkan akses di tanah basah (reaksi

penguapan akibat campuran air dan kapur dalam tanah).

 Kapur bereaksi dengan air tanah sehingga

merubah sifat tanahnya, mengurangi kelekatan dan kelunakan tanah.

(25)

Sifat ekspansif yang menyusut dan

berkembang karena kondisi airnya akan

berkurang secara drastis karena butir kapur.

Kapur yang terdiri dari ion-ion Ca, Mg dan

sebagian kecil Na dapat digunakan untuk :

1. mengurangi sifat mengembang dari

tanah

2. mengurangi plastisitas dari tanah

(26)

Mekanisme dasar stabilisasi dengan kapur :

1. adanya ikatan ion Ca, Mg dan Na yang

menyebabkan bertambahnya ikatan antara

partikel tanah.

2. adanya proses sementasi ( antara kapur

dan tanah sehingga kekuatan geser/daya

dukung tanah menjadi naik ).

3. stabilisasi tanah dengan campuran kapur

hanya efektif digunakan untuk tanah

(27)

1. kapur

spesifikasi persyaratan untuk kapur :

a. Calcium oxide ( CaO )

kandungan Ca & MgO

± 92%

kandungan CO2 (oven) ± 3% : CO2 (lap) ±

10%

b. Calcium Hidroxide ( Ca(OH)2 )

kandungan Ca & MgO

± 95%

kandungan CO2 (oven) ± 5% : CO2 (lap) ±

7%

(28)

 2. Tanah

 Efektif digunakan pada tanah yang lempung yang

plastisitasnya tinggi

 Membuat struktur tanah jadi rapuh sehingga mudah

dipadatkan dengan konsekuensi nilai kepadatan maksimum menjadi turun

 3. Air

 Air yang digunakan adalah air yang tidak

mengandung asam

 Air laut boleh digunakan tapi tidak boleh mengalami

(29)
(30)

Pengaruh Tundaan Pemadatan

Terhadap Bahan Campuran

(31)
(32)
(33)

Truk Yang Disiapkan Untuk Kapur

Yang Akan Dicampur Dengan

(34)
(35)
(36)
(37)

Proses Pemadatan Pada

Gambar

Gambar Stabilisasi Tanah
Gambar Stabilisasi Tanah

Referensi

Dokumen terkait

Selain itu kepadatan populasi pada kadar air tanah 155%-266% lebih tinggi dikarenakan bahan organik terdekomposisi dengan baik, dengan perbedaan kadar air tanah

Seperti misalnya pada air laut atau air tanah yang banyak mengandung Garam Sulfat dan salah satu diantaranya bersifat reaktif adalah Magnesium Sulfat (MgSO4). Bahan plesteran atau

Nilai kadar air pada siklus pertama proses pembasahan 3 jam campuran tanah asli + 3% semen + 4% kapur umur pemeraman 0 (nol) hari sebesar 17,58%, pada proses pembasahan 5

Klasifikasi tanah menurut Hardiyatmo (2002) pada Tabel 1 tanah tersebut merupakan jenis tanah lempung organik dan dari hasil pengujian batas konsistensi tanah mempunyai

Dari Gambar 4.8 juga dapat dilihat, bahwa semakin besar kadar air pada sampel tanah, maka tanah tersebut akan menjadi lebih elastis dan nilai kuat geser (qu) akan

6.1.4 Tambahkan pada contoh tanah yang lolos ayakan 4,75 mm (No.4) air secukupnyasehingga kadar air campuran tanah-semen total yang diuraikan sesuai6.1.2mencapai kadar air optimum

Stabilisasi tanah lempung plastisitas tinggi pada kadar air LI = 1 dann LI = 1.25 menggunakan semen dapat meningkatkan kuat tekan dalam kondisi tak-terendam

Faktor air-semen maksimum untuk beton yang Tabel B.Faktor air semen untuk beton bertulang dalam air berhubungan dengan air tanah yang mengandung sulfat. Jenis Semen f a