• Tidak ada hasil yang ditemukan

STABILISASI TANAH LEMPUNG DENGAN GARAM D (1)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "STABILISASI TANAH LEMPUNG DENGAN GARAM D (1)"

Copied!
54
0
0

Teks penuh

(1)

PENGUJIAN STABILISASI TANAH

LEMPUNG DENGAN MENGGUNAKAN

GARAM DAPUR (NaCl)

TESTING STABILIZATION OF LAND

PLANT USING KITCHEN SALT(NaCl)

TESTING STABILIZATION OF LAND

PLANT USING KITCHEN SALT(NaCl)

1.Glenn Antonio

Faihu

2.Stefanus Marwira

Hartono

1.glenantonio59@yahoo.co.id

,

Fakultas Teknik Jurusan Sipil Universitas

Atma Jaya Makassar

2. stefanhartono12gmail.com

,

Fakultas Teknik Jurusan Sipil Universitas

Atma Jaya Makassar

Dr. Ir. Firdaus Chaeruddin,

M.S, M.T

(2)

1.1 PENDAHULUAN

Tanah merupakan salah satu bahan konstruksi yang

langsung tersedia di lapangan. Apabila suatu tanah yang

akan digunakan tidak memiliki sifat-sifat yang disyaratkan

untuk suatu tujuan tertentu maka tanah tersebut harus

diperbaiki sifat-sifatnya. karena sifat – sifat tanah

dilapangan tidak selalu memenuhi kriteria dalam

merencanakan suatu konstruksi, maka apabila dijumpai

tanah yang sifat – sifatnya sangat jelek, maka tanah

tersebut harus distabilkan sehingga dapat memenuhi

syarat – syarat teknis yang diperlukan.

 Stabilisasi tanah merupakan salah satu cara memperbaiki

kondisi tanah. Sifat tanah yang paling sering diubah

dengan stabilisasi adalah kekuatan, volume stabilitas,

daya tahan, dan permeabilitas.

Tanah merupakan salah satu bahan konstruksi yang

langsung tersedia di lapangan. Apabila suatu tanah yang

akan digunakan tidak memiliki sifat-sifat yang disyaratkan

untuk suatu tujuan tertentu maka tanah tersebut harus

diperbaiki sifat-sifatnya. karena sifat – sifat tanah

dilapangan tidak selalu memenuhi kriteria dalam

merencanakan suatu konstruksi, maka apabila dijumpai

tanah yang sifat – sifatnya sangat jelek, maka tanah

tersebut harus distabilkan sehingga dapat memenuhi

syarat – syarat teknis yang diperlukan.

 Stabilisasi tanah merupakan salah satu cara memperbaiki

kondisi tanah. Sifat tanah yang paling sering diubah

dengan stabilisasi adalah kekuatan, volume stabilitas,

daya tahan, dan permeabilitas.

(3)

1.2 LATAR BELAKANG

Masalah penurunan stabilitas tanah diakibatkan oleh

perubahan struktur tanah yang di dasari oleh adanya

infiltrasi dan pori pada gugusan partikel tanah. Dalam kasus

ini unsur hara dan organisme pada tanah ikut berperan

(4)

CONTOH GAMBAR PENURUNAN TANAH PADA

PERUMAHAN

(5)
(6)

1.3 TUJUAN PENELITIAN

1.3 TUJUAN PENELITIAN

Tujuan penelitian yaitu :

a. Meningkatkan daya dukung tanah

b. Memperkecil infiltrasi dan angka pori pada

tanah

c. Mengetahui sifat-sifat fisis tanah campuran

yang telah distabilisasi menggunakan garam

dapur (NaCl) dengan kadar 0%, 10%, 20% dan

40%

d. Mengetahui sifat mekanis tanah asli dann

tanah campuran meliputi uji CBR dengan

penambahan garam dapur (NaCL) dengan

kadar 0%, 10%, 20% dan 40%

Tujuan penelitian yaitu :

a. Meningkatkan daya dukung tanah

b. Memperkecil infiltrasi dan angka pori pada

tanah

c. Mengetahui sifat-sifat fisis tanah campuran

yang telah distabilisasi menggunakan garam

dapur (NaCl) dengan kadar 0%, 10%, 20% dan

40%

(7)

2.1

KARAKTERISTIK TANAH LEMPUNG EKSPANSIF

2.1

KARAKTERISTIK TANAH LEMPUNG EKSPANSIF

Chen

(1975)

, mineral lempung terdiri dari tiga

komponen penting yaitu

montmorillonite

,

illite

dan

kaolinite

.

ASTM memberi batasan bahwa secara fisik ukuran

lempung adalah lolos saringan no 200. Untuk

menentukan jenis lempung tidak culup hanya

dilihat dari ukuran butirannya saja tetapi perlu

diketahui mineral pembentuknya.

BAB 2

BAB 2

(8)

2.2 STABILISASI TANAH LEMPUNG EKSPANSIF

(SOIL STABILIZATION)

Salah satu upaya untuk mendapatkan sifat tanah yang

memenuhi syarat-syarat teknis tertentu adalah dengan

metode stabilisasi tanah . Metode stabilisasi tanah dapat

dibagi menjadi 2 klasifikasi utama yaitu berdasarkan sifat

teknisnya dan berdasarkan pada tujuannya, dimana

beberapa variasi dapat digunakan. Dari sifat teknisnya,

stabilisasi dapat dibagi menjadi 3 jenis yaitu :stabilisasi

mekanis, stabilisasi fisik dan.stabilisasi kimiawi.

(Ingles dan

Metcalf, 1972).

Stabilitas tanah ekspansif yang

murah dan efektif adalah dengan menambahkan bahan

kimia tertentu, dengan penambahan bahan kimia dapat

mengikat mineral lempung menjadi padat, sehingga

(9)

Untuk memperbaiki kondisi tanah tersebut, kemudian

mengambil tindakan yang tepat terhadap masalah

– masalah yang ada

 untuk meningkatkan kerapatan tanah, menambah

material yang tidak aktif sehingga meningkatkan kohesi

dan atau tahanan gesek yang timbul, menambah bahan

untuk merubah sifat fisik atau kimia pada tanah,

menurunkan muka air tanah, dan mengganti tanah yang

buruk.

Stabilisasi dapat berupa tindakan – tindakan sbb :

- menambah kepadatan tanah

- menambah material yang tidak aktif,  sehingga

mempertinggi kohesi dan / atau tahanan geser

- menambah material agar dapat

mengadakan perubahan – perubahan alami dan kimiawi 

material tanah

- merendahkan permukaan air tanah  (drainase)

- mengganti tanah yang buruk

Untuk memperbaiki kondisi tanah tersebut, kemudian

mengambil tindakan yang tepat terhadap masalah

– masalah yang ada

 untuk meningkatkan kerapatan tanah, menambah

material yang tidak aktif sehingga meningkatkan kohesi

dan atau tahanan gesek yang timbul, menambah bahan

untuk merubah sifat fisik atau kimia pada tanah,

menurunkan muka air tanah, dan mengganti tanah yang

buruk.

Stabilisasi dapat berupa tindakan – tindakan sbb :

- menambah kepadatan tanah

- menambah material yang tidak aktif,  sehingga

mempertinggi kohesi dan / atau tahanan geser

- menambah material agar dapat

mengadakan perubahan – perubahan alami dan kimiawi 

material tanah

(10)
(11)

2.3 GARAM DAPUR (NACL)

Ingles dan Metcalf, 1972. Struktur NaCl meliputi anion di tengah dan kation menempati pada rongga octahedral. Larutan garam merupakan suatu elektrolit, yang mempunyai gerakan brown dipermukaan yang lebih besar dari gerakan

brown pada air murni sehingga bisa menurunkan air dan larutan ini menembah gaya kohesi antar partikel sehingga ikatan partikel menjadi lebih rapat (Bowles, 1984), selain itu larutan ini bisa memudahkan didalam memadatkan tanah

(Ingles dan Metcalf, 1972). Stabilitas tanah adalah upaya yang dilakukan untuk memperbaiki sifat-sifat asal tanah pada dasarnya stabilisasi yang menggunakan garam mempunyai prinsip yang sama denganstabilisasi yang menggunakan zat kimia lainnya. Keuntungan yang dihasilkan adalah 54 menaikkan kepadatan dan menambah kekuatan tanah. Tanah dengan LL (liquit limits) yang tinggi biasanya memberikan reaksi yang bagus dengan penambahan garam ini.

Reaksi kimia garam :

Na

+

+ Cl

Ingles dan Metcalf, 1972. Struktur NaCl meliputi anion di tengah dan kation menempati pada rongga octahedral. Larutan garam merupakan suatu elektrolit, yang mempunyai gerakan brown dipermukaan yang lebih besar dari gerakan

brown pada air murni sehingga bisa menurunkan air dan larutan ini menembah gaya kohesi antar partikel sehingga ikatan partikel menjadi lebih rapat (Bowles, 1984), selain itu larutan ini bisa memudahkan didalam memadatkan tanah

(Ingles dan Metcalf, 1972). Stabilitas tanah adalah upaya yang dilakukan untuk memperbaiki sifat-sifat asal tanah pada dasarnya stabilisasi yang menggunakan garam mempunyai prinsip yang sama denganstabilisasi yang menggunakan zat kimia lainnya. Keuntungan yang dihasilkan adalah 54 menaikkan kepadatan dan menambah kekuatan tanah. Tanah dengan LL (liquit limits) yang tinggi biasanya memberikan reaksi yang bagus dengan penambahan garam ini.

Reaksi kimia garam :

Na

+

+ Cl

NaC

(12)

GAMBAR GARAM DAPUR

Dalam penelitian ini dilakukan, usaha stabilisasi kimia lempung

dengan penambahan garam dapur (NaCl) sebagai

stabilizing

agent untuk mengurangi tekanan pengembangan tanah

(13)

2.4 PENGUJIAN KADAR AIR

(14)

2.5 KUAT TEKAN

Mulyono (2004), Kekuatan tekan adalah kemampuan beton untuk

menerima gaya tekan persatuan luas. Kuat tekan 

(15)

3.1 BAHAN DAN METODE

Bahan penelitian ini adalah tanah lempung

ekspansif yang diambil dari Tanjung Bunga,

sedangkan bahan penstabilisasi adalah garam

dapur (NaCl) cap G Mas yang banyak terdapat di

toko-toko peracangan dan super market maupun

minimarket di seluruh wilayah Indonesia. Metode

penelitian ini dari awal hingga berakhirnya

penelitian ini secara rinci dengan mengacu pada

diagram alir.

BAB 3

METODOLOGI

BAB 3

(16)

Alat percobaan :

1.Timbangan

2.Alat kuat tekan bebas

3. Oven

4.Palu penumbuk

5. Alat cetakan

Bahan percobaan:

1.Tanah

(17)

TIMBANGAN

ALAT CBR

SARINGAN TANAH

ALAT

(18)
(19)

ALAT

KONSOLIDASI

(20)

Garam dapur (NaCl)

BAHAN

PERCOBAAN

(21)
(22)
(23)

3.3 METODE PENELITIAN

Untuk 0 hari :

1. Siapkan alat dan bahan

2. Menimbang tanah

3. Menyimpan pada tanah wadah(cointainer)

4. Menjemur dan mengerinngkan tanah beberapa jam

5. Mencetak tanah dalam wadah, setelah itu tanah di padatkan dengan

cara di tekan dan di tumbuk menggunakan palu

(24)

Untuk 5 hari :

1. Siapkan alat dan bahan

2. Menimbang tanah

3. Menyimpan pada tanah wadah(cointainer)

4. Menjemur dan mengerinngkan tanah beberapa jam

5. Mencetak tanah dalam wadah, setelah itu tanah di padatkan dengan cara di

tekan dan di tumbuk menggunakan palu

6. Tanah di keluarkan dari cetakan

7. Tanah yang sudah padat di keringkan dan di jemur kembali dalam waktu 5

hari

8. Setelah penjemuran di lakukan tanah di uji kuat tekan bebas.

(25)

BAB 4

BAB 4

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil uji unsur kimia tanah pada daerah Tanjung bunga pada 0 hari,

Makassar didapat hasil sebagai berikut :

Sampel

Penambah

lempung

10%

280

239.4

14,5%

Tanah

lempung

20%

280

235.2

16%

Tanah

lempung

40%

280

224

20%

(26)

4.1 Gambar Hubungan Kadar air pada 0 hari

Uji kadar air pada tanah asli didapatkan nilai sebesar 10,12 % dan

cenderung mengalami kenaikan seiring dengan persentase

penambahan NaCl. Hal tersebut dikarenakan karena garam memiliki

sifat mengikat air dalam waktu cukup lama.

0 10 20 40

Hubungan kadar air dengan

penambahan garam dapur (NaCl) pada 0

hari

Hubungan kadar air dengan

(27)

HASIL UJI UNSUR KIMIA TANAH PADA DAERAH TANJUNG, MAKASSAR BUNGA SETELAH DIDIAMKAN 5 HARI DIDAPAT HASIL SEBAGAI BERIKUT :

Sampel

Penambahan

NaCl (%)

Berat sebelum

oven (gr)

Berat setelah

oven (gr)

kadar air

(%)

Tanah

lempung

0

280

273

3%

Tanah

lempung

10

280

261

7%

Tanah

lempung

20

280

257

8%

Tanah

lempung

40

280

251

10%

(28)

4.2 Hubungan Kadar air Dengan penambaha

pada 5 hari

Uji kadar air pada tanah asli didapatkan nilai sebesar 3 % dan

cenderung

mengalami

kenaikan

seiring

dengan

persentase

penambahan NaCl. Hal tersebut dikarenakan karena garam memiliki

sifat mengikat air dalam waktu cukup lama.

0 10 20 40

Hubungan kadar air dengan

penambahan garam dapur (NaCl) pada

10 hari

Hubungan kadar air dengan

(29)

RUMUS KADAR AIR

Keterangan :

Ka = Kadar air (%)

(30)
(31)

4.3 HUBUNGAN KUAT TEKAN DENGAN

PENAMBAHAN GARAM DAPUR KADAR

0%

(32)
(33)

KETERANGAN :

Kuat tekan pada 0 hari

(34)

4.4 Hubungan kuat tekan Dengan

penambahan garam dapur kadar 10%

(35)
(36)
(37)

4.5 Hubungan kuat tekan Dengan

penambahan garam dapur kadar 20%

(38)
(39)
(40)

4.6 Hubungan kuat tekan Dengan

penambahan garam dapur kadar 40%

(41)
(42)
(43)

BAB 5

(44)
(45)
(46)
(47)
(48)
(49)
(50)
(51)
(52)
(53)

BAB 6

DAFTAR PUSTAKA

ASTM. 1981.

Annual Book of ASTM.

Philadelpia, PA.

Bowles, J.E. 1986.

Sifat-sifat Fisis Tanah dan Geoteknis Tanah

. Jakarta :

Erlangga.

Cassagrande, A. 1948.

Classification and Identification of Soils,

Transsactions,

ASCE, Vol.113.

Hardiyatmo, H. C. 2007.

Mekanika Tanah I.

Yogyakarta : Gadjah Mada

University Press.

Herman & Joetra, 2015.

Pengaruh Garam Dapur (NaCl) Terhadap Kembang

Susut Tanah Lempung.

Jurnal Momentum, Vol.17. No.1. Februari.

ISSN:1693-752X.

Ingles, O.G., dan Metcalf, J.B., 1972,

Soil Stabilization

, Butterworths, Sydney.

J.N. Mandal and D.G. Divshikar. 1994.

Soil Testing in Civil Engineering.

India:

(54)

BAB 7

KESIMPULAN

BAB 7

KESIMPULAN

Kesimpulan :

1. Penggunaan bahan campuran garam dapur (NaCl) sebagai bahan

stabilisasi pada tanah lempung Ekspansif mampu meningkatkan

kadar air dari tanah asli sebesar 20% pada campuran 40% garam

dapur pada waktu 0 hari dan kadar air menurun setelah di diamkan

10 hari menjadi 10% pada campuran 40% garam dapur

2. Penambahan garam dapur (NaCl) sebagai bahan stabilisasi pada

tanah lempung Ekspansif menurunkan daya kuat tekan pada

pengukuran

Unconfined test,

pada tanah lempung Ekspansif tanpa

tambahan NaCl diperoleh kuat tekan sebesar 32 kg/cm

2

dan pada

tanah lempung Ekspansif dengan penambahan 40% NaCl diperoleh

kuat tekan sebesar 2.5 kg/cm

2

. Disini kita dapat menarik kesimpulan

Gambar

GAMBAR TANAH LEMPUNGGAMBAR TANAH LEMPUNG
GAMBAR GARAM DAPUR
GAMBAR TANAH LEMPUNGGAMBAR TANAH LEMPUNG
Tabel kadar air
+2

Referensi

Dokumen terkait

Seberapa besar perubahan nilai penurunan konsolidasi tanah lempung Kecamatan Sukodono, Kabupaten Sragen sebelum dan sesudah distabilisasi dengan garam dapur (NaCl)

Pengujian UCT ini dilakukan untuk mendapatkan nilai kuat tekan tanah lempung dengan bahan stabilisasi dengan berbagai variasi campuran maupun yang tanpa bahan stabilisasi..

Cara agar daya dukung tanah lempung meningkat adalah dengan melakukan usaha stabilisasi tanah, yaitu dengan menggunakan roadbooster sebagai bahan kimia stabilisainya

Stabilisasi Tanah Ekspansif Menggunakan Kolom Garam dengan Pengaliran Samping, Program Studi Teknik Sipil.. Universitas

Lempung ekspansif adalah lempung yang mempunyai kembang susut yang cukup tinggi akibat perubahan kadar air, tanah lempung ini sering menimbulkan kerusakan bangunan dan

Sampel dibuat dari tanah lempung yang dicampur dengan garam dapur dengan variasi campuran sebesar 1%; 3%; dan 6% terhadap berat kering tanah dan digunakan untuk mengetahui

PENGARUH VARIASI JARAK DAN PANJANG KOLOM STABILISASI TANAH LEMPUNG EKSPANSIF DENGAN KAPUR METODE DEEP SOIL MIXING TIPE PANELS BERDIAMETER 4,5 CM TERHADAP NILAI DAYA DUKUNG TANAH

ANALISIS TANAH LEMPUNG DENGAN CAMPURAN GYPSUM DAN GARAM DAPUR TERHADAP KEKUATAN GESER DAN DAYA DUKUNG Dion Wiratama1, Okrobianus Hendri2, Fatma Sarie3, Eka Putri Setiati4