• Tidak ada hasil yang ditemukan

Makalah Aspek Hukum Rekayasa Genetika Ab

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Makalah Aspek Hukum Rekayasa Genetika Ab"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Komoditi tanaman pangan memiliki peranan utama sebagai pemenuh kebutuhan pangan, pakan dan industri dalam negeri, yang setiap tahunnya cenderung meningkatseiring dengan pertambahan jumlah penduduk dan berkembangnya industri pangan dan pakan. Sehingga dari sisi Ketahanan Pangan Nasional mempunyai fungsi penting dan strategis.

Komoditi kacang tanah, dan aneka kacang memiliki peran yang cukup besar terutama untuk memenuhi kebutuhan protein, bahan baku industri pangan olahan dan pakan selain kedelai. Selama kurun waktu tiga tahun terakhir produksi kacang tanah cenderung terus menurun, untuk memenuhi kebutuhan kacang tanah dipenuhi dari impor dengan rata-rata sebesar 150.000 ton/tahun.

Peluang pengembangan kacang tanah, dan aneka kacang masih terbuka luas diantaranya potensi lahan yang cukup besar, kesenjangan hasil per hektar antara hasil penelitian dengan rata-rata petani, meningkatnya kebutuhan dan berkembangnya industri olahan (susu, tahu, mie, minyak, biskuit, selai, bubur, dan kosmetik), peluang pasar yang cukup besar, serta tersedianya paket teknologi baru dan varietas benih unggul bermutu.

Kegiatan pengelolaan tanaman kacang tanah, dan aneka kacang sangat perlu dilakukan dalam rangka peningkatan produktivitas dan produksi baik melalui pemberian bantuan sarana produksi (kegiatan pengembangan) maupun dengan memberikan pembinaan dan pengawalan kepada petani.

Pengembangan kacang tanah bagi petani diharapkan dapat mendorong produksi dan penerapan teknologi usahatani melalui penggunaan input produksi yang efisien (spesifik lokasi) sehingga mampu menghasilkan tanaman yang berproduktivitas tinggi untukmenunjang peningkatan produksi secara berkelanjutan. Melalui pengembangan dan optimalisasi pembinaan kacang tanah, dan aneka kacang diharapkan petani akan mampu mengelola sumberdaya yang tersedia (varietas, tanah, air dan sarana produksi) secara terpadu dalam melakukan budidaya dilahan usaha taninya berdasarkan kondisi spesifik lokasi sehingga petani menjadi lebih terampil serta mampu mengembangkan usahataninya dalam rangka peningkatan produksi.

1.2 Tujuan

Adapun beberapa tujuan dilakukannya survey ini adalah:

(2)

2) Mempercepat penerapan komponen inovasi teknologi oleh petani sehingga dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam mengelola usahataninya untuk mendukung peningkatan produksi nasional.

3) Meningkatkan produktivitas dan produksi kacang tanah,kacang hijau dan aneka kacang sesuai sasaran.

(3)

BAB II

HASIL SURVEI

2.1. Profil Petani dan Kondisi Aktual

2.2 Uraian Teknis Budidaya Mulai Dari Persiapan Lahan Hingga Pasca Panen Terhadap Komoditi Kacang Tanah

Teknis budidaya yang dilakukan dalam pembudidayaan kacang tanah mulai dari persiapan lahan hingga pasca panen antara lain:

a. Benih

Syarat-syarat benih/bibit kacang tanah yang baik adalah:

1. Benih berasal dari tanaman sehat, bebas hama dan penyakit, kualitas bijinya baik dan mempunyai kemurnian tinggi sehingga dapat berkecambah cepat dan merata.

2. Dipanen tepat pada waktunya (sudah cukup tua), polong tidak pecah, pengolahan basil dan pengupasan benih dilakukan dengan baik.

3. Mempunyai hasil tinggi dan berumur genjah. 4. Berasal dari tanaman yang baru dan varietas unggul. 5. Daya tumbuh yang tinggi (lebih dari 90 %) dan sehat. 6. Kulit benih mengkilap, tidak keriput dan cacat. 7. Murni atau tidak tercampur dengan varietas lain. 8. Kadar air benih berkisar 9-12 %.

b. Pengolahan Tanah - Pengolahan Media Tanam - Persiapan dan Pembukaan lahan

(4)

- Pembentukan Bedengan

Buat bedengan ukuran lebar 80 cm, panjang menyesuaikan, ketebalan bedengan 20-30 cm. Diantara bedengan dibuatkan parit.

- Pengapuran

Untuk menaikkan pH tanah, terutama pada lahan yang bersifat sangat masam dilakukan pengapuran dengan dosis + 1 - 2,5 ton/ha selambat-lambatnya 1 bulan sebelum tanam.

Tujuan pengolahan tanah adalah untuk memperbaiki struktur dan aerasi tanah agar pertumbuhan akar dan pengisapan zat hara oleh tanaman dapat berlangsung dengan baik.

4. Penanaman 1. Waktu tanam

Waktu tanam yang paling baik dilahan tegalan ( kering ) adalah pada awal musim hujan ( Oktober -Nopember ). Di lahan sawah penanaman dapat dilakukan pada bulan April -Juni ( Palawija I ) atau bulan Juli -September) Palawija II ).

2. Cara tanam

Penanaman dilakukan dengan menggunakan tugal sedalam 3 cm dengan 2 butir benih perlubang dan jarak tanam 40 cm x 10 cm. Kemudian lubang tanam ditutup tanah secara tipis.

5. Pemeliharaan Tanaman 1. Pemupukan

Pemupukan dilakukan dengan menggunakan pupuk Urea, SP36 dan KCI dengan dosis 60-90 kg Urea, 60-90 kg SP36 dan 50 kg KCI. Per hektar. Pemupukan dilakukan dengan memasukkan pupuk kedalam lubang tugal disisi kiri kanan lubang tanam atau disebar merata kedalam larikan. 2. Penyulaman

Penyulaman dilakukan apabila ada benih yang tidak tumbuh. Penyulaman dilakukan dengan membuat lubang tanam baru pada bekas lubang tanam terdahulu. Tujuan dari penyulaman ini adalah untuk mempertahankan populasi.

3. Penyiangan dan Pembumbunan

(5)

didekat pangkal batang tanaman. Pembumbunan bertujuan memudahkan bakal buah menembus permukaan tanah sehingga pertumbuhannya optimal.

4. Pengairan

Tanaman kacang tanah tidak menghendaki air yang menggenang. Fase kritis untuk tanaman Kacang Tanah adalah rase perkecambahan, rase pertumbUhan dan rase pengisian polong. Waktu pengairan yang baik adalah pagi atau sore hari dengan cara dileb hingga tanah cukup basah.

6. Hama dan Penyakit Kacang Tanah

1) Penyakit Layu.

Penyakit Layu disebabkan oleh bakteri Xanthomonas Solanacearum. Pada siang hari waktu sinar matahari terik tanaman sekonyong-konyong terkulai seperti disimm air panas, tanaman langsung mati. Cara pengendalian dengan pergiliran tanaman.

2) Penyakit Bercak Daun

Penyakit Bercak daun disebabkan oleh cendawan Cercospora personata. Bercak yang ditimbulkan pada daun sebelah atas coklat sedangkan sebelah bawah daun hitam. Ditengah bercak daun kadang-kadang terdapat bintik hitam dari Conidiospora. Cendawan ini timbul pada tanaman umur 40 -50 hari hingga 70 hari. Cendawan ini dapat dikendalikan dengan Anthmcol atau Daconil. 3) Penyakit Selerotium.

Penyakit ini disebabkan oleh Selerotium rolfsii, merusak tanaman pada waktu cuaca lembab. Cendawan menyerang pada pangkal batang, bagian dari tanaman yang lunak, menimbulkan bercak-bercak hitam. Tanaman yang terserang akan layu dan mati.

Pengendalian : dengan memperbaiki pengairan, agar air pengairan dapat mengalir. 4) Penyakit Karat.

Penyakit ini disebabkan oleh Uromyces arachidae, menyerang tanaman yang masih muda menyebabkan daun berbintik-bintik coklat daun menjadi mongering. Pengendaliannya dengan menanam varitas yang tahan.

5) Hama Empoasca.

(6)

* Kontaminasi Alfatoksin

Kacang tanah yang mengalami kontaminasi oleh jamur Aspergillus flavus dapat menghasilkan alfatoksin (sejenis mikotoksin). Alfatoksin, terutama B1 diketahui sangat karsinogenik, toksik, hepatotoksin, dan mutagenik pada manusia, mamalia, dan unggas. Pada kacang tanah, B1 ditemukan pada polong segar, polong, kering, biji, dan produk olahan. Untuk mencegah infeksi dapat dilakukan dengan perbaikan budidaya, terutama pengairan pada periode kritis, pengeringan pasca panen, pemenuhan kebutuhan gizi, dan pengendalian penyakit daun.

* PENGENDALIAN PENYAKIT VIRUS BELANG PADA TANAMAN KACANG TANAH

Penyakit virus belang pada kacang tanah merupakan penyakit penting dan tersebar luas di daerah pusat pertanaman kacang tanah di Indonesia. Kehilangan basil akibat serangan penyakit virus belang berkisar 10 -60% tergantung dari jenis kacang tanah. Musim dan umur tanaman pada saat terinfeksi.

* PENYEBAB DAN GEJALA PENYAKIT

Penyakit belang disebabkan oleh virus yang diidentifikasi sebagai virus Belang Kacang Tanah atau Groundnut Mottle Virus.

Gejala yang sering dijumpai di lapang adalah gejala belang berwama hijau tua dikelilingi daerah yang lebih terang atau hijau kekuning-kuningan. Pada umumnya gejala awal pada daun muda terluhat adanya bintik- bintik klorotik yang selanjutnya berkembang menjadi belang-belang melingkar. Pada daun tua berwarna hijau kekuningan dengan belang-belang berwarna hijau tua. Pertembuhan tanaman yang terinfeksi menjadi terhambat sehingga tanaman menjadi pendek dibandingkan tanaman sehat terutama apabila terinfeksi pada saat tanaman muda. Penyimpangan anatomi juga terdapat pada lembaga biji tanaman sakit.

*PENULARAN PENYAKIT a. Penularan secara mekanik

Penyakit belang dapat ditularkan secara mekanik dengan menggosokkan cairan daun sakit ke daun tanaman yang diuji dengan efektivitas penularan 22,5 - 100 %. Penularan secara mekanik melalui kontak gesekan daun atau akar tanaman sangat kecil kemungkinannya terjadi.

b. Penularan oleh serangga vector

(7)

c. Penularan melalui biji

Biji-biji kacang tanah yang mengandung virus tidak dapat dibedakan dengan biji sehat hanya dengan mendasarkan pada pengamatan biji secara visual, meskipun ada tendensi bahwa biji kacang tanah yang kecil dan keriput kemungkinan mengandung virus lebih besar dibandingkan yang besar dan bernas. Besar penularan penyakit melalui biji kacang tanah ditentukan oleh strain virus, varietas kacang tanah, umur tanaman pada saat terinfeksi dan beberapa factor lain yang terkait.

d. Tanaman Inang

Selain tanarnan kacang tanah, virus belang kacang tanah dapat menginfeksi tanaman kacang-kacangan lain seperti kedelai, kacang buncis, kapri dan lain-lain.

* PENGENDALIAN PENYAKIT BELANG PADA KACANG TANAH a. Menanam varietas tahan

b. Menanam benih sehat

c. Pengendalian serangga vector d. Mengatur waktu tanam e. Sanitasi

7. P A N E N

Penentuan saat panen yang tepat harus disesuaikan dengan tujuan penggunaan produk Kacang Tanah. Pedoman umum yang digunakan sebagai kriteria penentuan saat panen Kacang Tanah adalah sebagai berikut :

- Sebagian besar daun menguning dan gugur ( rontok ).

- Tanaman berumur 85 -110 hari tergantung,Varietasnya. -Sebagian besar polongnya ( 80 % ) telah tua.

- Kulit polong cukup keras dan berwarna cokelat kehitam-hitaman. - Kulit biji tipis dan mengkilap.

- Rongga polong telah berisi penuh dengan biji.

(8)

8. PASCA PANEN

Kegiatan pokok pasca panen Kacang Tanah adalah sebagai berikut :

a. Setelah dipanen brangkasan Kacang Tanah dipotong lebih kurang 10 cm kemudian dibersihkan. b. Pemipilan

Pipil polong Kacang Tanah dari batangnya dengan tangan. c. Pengeringan

Tebarkan polong Kacang Tanah di atas anyaman bambu atau tabir sambil dijemur dibawah terik matahari sampai kering (Kadar air 9% - 12%).

d. Penyimpanan.

1) Penyimpanan dalam bentuk polong kering

Masukkan polong kering kedalam karung goni atau kaleng tertutup rapat, lalu simpan digudang penyimpanan yang tempatnya kering.

2) Penyimpanan dalam bentuk biji kering

Kupas polong kacang tanah kering dengan tangan atau alat pengupas kacang tanah. Jemur biji kacang tanah hingga berkadar air 9% lalu masukkan ke dalam wadah tertutup untuk disimpan atau dijual.

2.3 Hasil Identifikasi dan Analisis Permasalahan Sistem Budidaya Tanaman Dari Praktek Praktek Petani Selama Ini Guna Menuju Pengembangan Pertanian Berbasis Ekologis

Hasil identifikasi dan analisi permasalahan yang terjadi pada sistem budidaya tanaman kacang tanah dari praktek-praktek petani yang selama ini digunakan menuju pengembangan pertanian berbasis ekologi adalah:

1. Kesenjangan antara produktifias kacang tanah dengan kebutuhan kacang tanah. Kebutuhan kacang tanah dari tahun ke tahun semakin meningkat, namun peningkatan produksi kacang tanah masih belum mampu mencukupi kebutuhan tersebut.

2. Produsen yang menghasilkan benih kacang tanah masih sedikit sehingga petani menggunakan benih lokal seadanya. Dikarenakan produsen masih cenderung untuk memproduksi tanaman pangan pokok dibadingkan dengan tanaman kacang-kacangan.

(9)

4. Saprodi kurang tersedia pada saat dibutuhkan. Pendistribusian subsidi dari pemerintah masih belum terealisasikan dengan baik, sehingga pengadaan saprodi seperti pupuk dan atau benih tidak tersedia saat dibutuhkan.

5. Lahan usahatani semakin terbatas persaingan dengan komoditi tanaman pangan lainnya. Kecendrungan konsumen untuk mengkonsumsi nasi, mengakibatkan kebutuhan akan tanaman pangan yaitu padi semakin meningkat sehingga petani lebih memilih menanam tanaman pangan daripada tanaman kacang-kacangan.

6. Kurangnya permodalan dan prosedur permodalan yang menyulitkan petani. Dapat diketahui bahwa petani di Indonesia mayoritas berada pada kelas social menengah kebawah.Sehingga para petani sulit untuk memiliki modal. Dan apa bila para petani meminjam modal pada lembaga pengkreditan, syarat-syarat yang diajukan pun cukup menyulitkan petani, hal ini mengakibatkan petani tidak dapat memulai kegiatan usaha taninya.

7. Kualitas dari kacang tanah yang dihasilkan dari varietas lokal masih terdapat kekurangan yaitu kulit benih kurang mengkilap

8. Para petani hanya memperkirakan untuk menentukan kebutuhan benih. 9. Hama penyakit

2.4 Uraian Bagaimana Petani Dalam Menyelesaikan Masalah Selama Ini

Ada beberapa solusi yang dilakukan para petani kacang tanah dalam menyelesaikan permasalahan yang dihadapi oleh mereka yaitu:

1. Pemanfaatan Lahan kering untuk penanaman kacang tanah. Hal tersebut terbukti bahwa lahan kering memberikan konstribusi dalam peningkatan produksi kacang tanah.

2. Pengembangan pola tanam tumpang sari. Misalnya, tumpangsari ubi kayu dan kacang tanah.

3. Meningkatkan kinerja petani yang tergabung dalam kelembagaan petani. Karena kelembagaan merupakan unsur penting dalam penyediaan saprodi dan teknologi sehingga peani dapat memanfaatkan saprodi dengan baik sehingga dapat melancarkan kegiatan produksi.

2.5 Rekomendasi Solusi Terhadap Permasalahan Budidaya Pertanaman Yang Didasarkan Dari Kajian Paling Tidak Dari Buku “Building Soil for Better Crops: Sustainable Soil”

Beberapa solusi yang kami dapat berdasarkan literatur atau yang kami dapat dari buku yang berjudul “Building Soil For Better Crops: Sustainable Soil” terhadap permasalahan untuk budidaya tanaman kacang tanah yaitu:

1. Peningkatan Produktivitas

Upaya peningkatan produktivitas dilaksanakan melalui penerapan dan pengembangan teknologi, perlindungan tanaman dari gangguan OPT, penurunan kehilangan hasil panen.

2. Perluasan Areal dan Optimasi Lahan

Perluasan areal dan optimasi lahan dilaksanakan melalui optimasi lahan melalui peningkatan indeks pertanaman (IP), optimasi lahan pertanian lainnya, dan optimasi lahan terlantar.

(10)

Strategi ini dilakukan melalui pengembangan kebijakan fiskal, perbaikan sistem perkreditan pertanian, pengembangan sistem resi gudang, penguatan petugas lapangan, pemantapan pola pengadaan saprodi, penataan kebijakan subsidi pertanian, dan pengembangan kemitraan.

2.6 Uraian Rancangan Kegiatan-Kegiatan Perbaikan Habitat Pertanaman Baik Diatas dan Didalam Tanah

Adapun beberapa rancangan kegiatan-kegiatan yang dilakukan dalam rangka perbaikan habitat pertanaman baik yang dilakukan diatas tanah maupun dibawah tanah yaitu:

a. Diatas tanah:

 Pilih tanaman dan varietas yang tahan terhadap lokal hama (di samping kualitas lain seperti hasil, rasa, dll).

 Menanam tanaman perimeter (trap) atau tanaman yang lebih menarik untuk hama tertentu dibandingkan dengan tanaman ekonomi (s) sehingga dapat mencegat masuk serangga.

 Menggunakan mulsa plastik ataupun mulsa organik sebagau penutup tanah, dan membuat guludan agar pertumbuhan kacang tanah maksimal

 Pengolahan tanah tidak dilakukan secara intensif dan menerapkan sistem bero serta rotasi tanaman.

b. Dibawah tanah:

 Tambahkan pupuk bahan - hewan organik, kompos, daun pohon, tanaman penutup, tanaman rotasi yang meninggalkan sejumlah besar residu, dll secara teratur.

 Gunakan berbagai jenis bahan organik karena mereka memiliki efek positif yang berbeda pada biologi tanah, kimia, dan sifat fisik.

2.7 Uraian Teknologi dan Cara Serta Lokasi Penerapan Teknologi yang Sebaiknya Diterapkan Guna Mencapai Sasaran Hasil Tanaman Kacang Tanah yang Optimal dan Berkualitas Dengan Memberikan Dampak Lingkungan Positif Yang Tinggi dan Dampak Negatif yang Rendah

Teknologi yang diterapkan untuk mecapai sasaran hasil dari tanaman kacang tanah yang optimal dan berkualitas dan penerapan teknologi ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi lingkungan dan juga mengurangi dampak negatif yang rendah bagi lingkungan antara lain: 1. Teknologi menggunakan Teknik Aplikasi Pupuk Mikroba dan Mikoriza Pada Kacang Tanah Di Lahan Kering

(11)

-Takaran yang digunakan dalam teknologi teknik aplikasi mikroba pada kacang tanah adalah :

Berbagai takaran pupuk kimia, pupuk mikroba dan pupuk organik dikombinasikan untuk memperoleh hasil yang maksimum dalam peningkatan produksi kacang tanah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan Tanpa NPK+Nodulin+P-Alam (setara ½ takaran rekomendasi SP-36)+BioPhos+Bio-organik 2t/ha menghasilkan polong kering kacang tanah tertinggi yaitu 1,52 t/ha, hasil ini meningkat sebesar 25,62% dibandingkan takaran rekomendasi setempat (50 kg/ha Urea, 50 kg/ha SP-36, 100 kg/ha KCl), atau meningkat sebesar 17,83% dibandingkan takaran petani ((Tanpa pupuk N+30 kg/ha SP-36+30 kg/ha KCl+1 t/ha pupuk kandang). Populasi bakteri tertinggi dicapai pada perlakuan takaran rekomendasi (50 ka/ha Urea+50 kg/ha SP36+100 kg/ha KCl) yaitu sebesar 3,23 x 106 spk/g tanah. Perlakuan Tanpa pupuk N+Nodulin 200 g/ha+BioPhos 200 g/ha+12,5 kg/ha SP-36+25 kg/ha KCl menunjukkan aktivitas respirasi tertinggi yaitu sebesar 10,88 mgC-CO2/100 g tanah.

- Manfaat-manfaat pada tanaman yang diberikan mikoriza adalah : a) Peningkatan Ketahanan terhadap Kekeringan

Tanaman yang bermikoriza lebih tahan terhadap kekeringan dari pada yang tidak bermikoriza. Rusaknya jaringan korteks akibat kekeringan dan matinya akar tidak akan permanen pengaruhnya pada akar yang bermikoriza.

b) Lebih Tahan terhadap Serangan Patogen Akar

Mikoriza dapat meningkatkan pertumbuhan tanaman melalui perlindungan tanaman dari patogen akar dan unsur toksik. Dilain pihak, cendawan mikoriza ada yang dapat melepaskan antibiotik yang dapat mematikan pathogen.

c) Produksi Hormon dan Zat Pengatur Tumbuh

Telah banyak penelitian yang menunjukkan bahwa cendawan mikoriza dapat menghasilkan hormon seperti, sitokinin dan giberalin. Zat pengatur tumbuh seperti vitamin juga pernah dilaporkan sebagai hasil metabolisme cendawan mikoriza. Cendawan mikoriza bisa membentuk hormon seperti auxin, citokinin, dan giberalin, yang berfungsi sebagai perangsang pertumbuhan tanaman.

d) Manfaat Tambahan dari Mikoriza tehadap Efisiensi Pupuk

Penggunaan inokulum yang tepat dapat menggantikan sebagian kebutuhan pupuk. Sebagai contoh mikoriza dapat menggantikan kira-kira 50% kebutuhan fosfor, 40% kebutuhan nitrogen, dan 25% kebutuhan kalium.

(12)

Mikoriza merupakan salah satu dari jenis jamur. Jamur merupakan suatu alat yang dapat memantapkan struktur tanah.

f) Meningkatkan Serapan Hara P

Hal sangat penting, yaitu Mikoriza juga diketahui berinteraksi sinergis dengan bakteri pelarut fosfat atau bakteri pengikat N. Inokulasi bakteri pelarut fosfat ( PSB) dan mikoriza dapat meningkatkan serapan P

- Teknologi penggunaan Pertanian Organik dalam budidaya kacang tanah pada lahan normal

• Teknologi budidaya kacang tanah secara organik akan maksimal jika dilakukan pada lahan biasa. • Teknik budidaya pertanian organik hampir sama dengan budidaya pada umumnya. Hanya memiliki perbedaan pada pengolahan tanah, yaitu:

- Menggemburkan tanah dengan dibajak hingga menjadi butiran halus. - Kemudian menambahkan kapur sebanyak 2 ton per hektar.

- Kemudian dicampur secara merata dengan tanah yang dibajak. - Tanah didiamkan selama 2 hari sebelum masa tanam.

• Untuk mendapatkan hasil maksimal, gunakan pupuk kandang yang telah matang (melalui proses dekomposisi) dan pupuk kompos sebagai pupuk dasar.

• Kelebihan teknologi pertanian organik pada budidaya kacang tanah adalah - Aman bagi lingkungan sekitar dan tidak merusak ekologi pada lahan - Tidak meninggalkan redusi pada tanah

2. Teknologi menggunakan Teknik Pola Tanam

a. Rotasi/Pola tanam kacang tanah adalah satu kali dalam satu tahun untuk mencegah hama dan penyakit.

b. Di lahan sawah penanaman dilakukan di awal musim kemarau sedangkan di lahan kering umumnya penanaman dilakukan di awal musim hujan. Musim ini berbeda-beda pada masing-masing daerah yang memungkinkan penanaman dapat dilakukan sepanjang tahun di seluruh nusantara.

(13)

d. Di lahan Sawah tanaman kacang tanah ditanam sesudah padi yang jatuh pada musim kemarau untuk itu perlu pengairan dan irigasi

3. Teknologi menggunakan Teknik Varietas yang unggul

a. Benih yang digunakan adalah benih yang berasal dari varietas unggul nasional yang mempunyai potensi hasil tinggi seperti Gajah, Macan, Kidang, Biawak, Kancil, Turangga dll.

b. Pemilihan varietas sebaiknya selain memperhatikan produksinya dan adaptasinya terhadap lingkungan juga memperhatikan kebutuhan pasar. Untuk kacang garing misalnya lebih baik digunakan varietas berbiji dua dengan bentuk biji dan polong yang bagus seperti Jerapah, Kancil, dan Tuban.

c. Kebutuhan benih tergantung pada ukuran biji sekitar 80 kg biji/ha atau 120 kg polong/ha dengan daya tumbuh benih lebih 80 %.

Referensi

Dokumen terkait

IHSG diperkirakan berpeluang menguat pada perdagangan hari ini, Selasa (16/03), menyusul akumaulasi dari katalis positif bagi pasar BEI sebagai berikut : 1) Neraca perdagangan

Dari hasil perhitungan uji korelasi dengan menggunakan rumus product moment didapatkan hasil p < 0,04 maka ha diterima artinya ada hubungan yang signifikan antara Mutu

Judul : PENYELESAIAN SENGKETA TANAH WAKAF (STUDI KASUS TERHADAP TANAH WAKAF MAJLIS WAKIL CABANG NAHDLATUL ULAMA (MWC NU) KECAMATAN MRANGGEN KABUPATEN DEMAK)

Ibn Kaldun (w.1382), pernah berkata al-Qur’an diwahyukan dalam bahasa orang Arab, sesuai dengan retorika dan gaya mereka, sehingga mereka semuanya memahaminya. 2

Hanya karena rahmat, taufik dan hidayah-Nya semata penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “PENGARUH FREKUENSI TRANSCUTANEOUS ELECTRICAL NERVE STIMULATION

SDQJDQ UXPDKWDQJJD WDQL GL 3URYLQVL 5LDX GDQ EDJDLPDQD NDLWDQ PRGDO VRVLDO EHUEHQJDUXK GL GDODPQ\D 3HQHOLWLDQ LQL GLODNXNDQ SDGD HPSDW NDEXSDWHQ GHQJDQ NDUDNWHULVWLN EHUEHGD \DQJ DGD

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besarnya: (1) biaya yang dikeluarkan dalam usahatani padi bersertifikat organik per hektar per satu musim tanam pada Kelompok Tani

Pekerjaan para perempuan muslim di bidang dakwah di desa Sananwetan pada dasarnya memperkuat kerja dakwah para pendakwah laki-laki yang ada. Sangat menyedihkan bahwa