• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah - Instagram dan Pemenuhan Kebutuhan Pengguna Instagram di Kalangan Mahasiswa Ilmu Komunikasi FISIP USU (Studi Korelasional antara Motif Penggunaan Instagram dan Pemenuhan Kebutuhan Pengguna Instagram di Kalanga

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah - Instagram dan Pemenuhan Kebutuhan Pengguna Instagram di Kalangan Mahasiswa Ilmu Komunikasi FISIP USU (Studi Korelasional antara Motif Penggunaan Instagram dan Pemenuhan Kebutuhan Pengguna Instagram di Kalanga"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Masalah

Perkembangan teknologi komunikasi masa kini menyuguhkan media

komunikasi yang semakin variatif. Dahulu kita hanya mengenal media komunikasi tradisional, seperti radio, televisi, dan media cetak. Seiring dengan perkembangan zaman, kebutuhan manusia akan informasi menyebabkan semakin meningkat pula perkembangan teknologi dalam hal pemenuhan kebutuhan akan informasi. Dengan kemajuan dibidang teknologi informasi serta komunikasi sekarang ini, dunia tidak lagi mengenal batas, jarak, ruang dan waktu. Sebagai contoh kini orang dapat dengan mudah memperoleh berbagai macam informasi yang terjadi di belahan dunia tanpa harus datang ke tempat tersebut. Bahkan orang dapat berkomunikasi dengan siapa saja di berbagai tempat di dunia ini, hanya dengan memanfaatkan seperangkat komputer yang tersambung ke internet yang muncul pada tahun 1990-an atau yang biasa kita kenal dengan media baru. Secara umum Rogers (1991) telah membagi sejarah perkembangan media dan teknologi

komunikasi ke dalamempat era utama yaitu :

1) Era penulisan berawal sejak tahun 4000 SM yang dimulai saat orang-orang

Sumeria menulis di atas papan batu.

2) Era percetakan berawal pada tahun 1456 pada saat terciptanya mesin cetak

Gutenberg dari Jerman. Dengan penemuan mesin cetak ini buku dapat dicetak dan diedarkan sehingga menjadikan ilmu pengetahuan dapat berkembang dan media massa surat kabar juga muncul pada saat itu.

3) Era telekomunikasi yang berawal pada tahun 1844 dengan menciptakan

telegraf oleh Morse. Teknologi ini mengizinkan seseorang berkomunikasi dengan jarak jauh. Ciptaan-ciptaan lain yang muncul dalam era ini adalah telepon, radio, dan televisi. Tetapi media tradisional yang kini semakin ber-umur, memiliki sebuah kekurangan yaitu tidak adanya saluran interpesional di dalamnya kemudian lahirlah era perkembangan teknologi yang terakhir.

4) Era komunikasi interaktif berawal pada tahun 1946 dengan terciptanya

komputer yang dimana pada era ini masyarakat harus aktif memilih informasi yang dikehendaki nya. Teknologi pada era ini mengizinkan penyatuan berbagai media dan hasilnya sesuatu media itu dapat melakukan beberapa fungsi (Rogers, 1991: 46).

(2)

Akhirnya media baru bermunculan dan berkembang di antara media lainnya.

Seperti yang diketahui, internet (interconnection networking) merupakan bentuk

konvergensi dari beberapa teknologi penting terdahulu, seperti komputer, televisi, radio dan telepon (Bungin, 2006: 135).

Teknologi seakan tidak pernah berhenti untuk menghasilkan produk teknologi yang tidak terhitung jumlahnya. Produk teknologi yang beragam jenis dimaksudkan untuk memberikan manfaat dan kemudahan bagi setiap individu, mulai dari manfaat pendidikan, pengetahuan, kesehatan, atau bahkan untuk hiburan semata

Kehadiran teknologi memberikan pengaruh sangat besar dalam kehidupan manusia. Dengan adanya teknologi, kehidupan dan kegiatan manusia menjadi sangat mudah dan cepat. Misalnya dalam pencarian informasi, kini masyarakat tidak perlu lagi menunggu informasi disiarkan di televisi, radio, maupun surat kabar. Masyarakat dapat langsung mencari sendiri informasi yang dibutuhkan melalui situs internet. Manusia menggunakan teknologi dan dikelilingi teknologi hampir dalam setiap gerak kehidupannya. Manusia menggunakan teknologi ketika bekerja sepanjang hari dan bahkan menjelang tidur. Disadari atau tidak, kita menjadi tergantung kepada teknologi. Teknologi membentuk perasaan, pikiran, dan tindakan manusia. Manusia memiliki hubungan simbolik dengan teknologi. Kita menciptakan teknologi dan teknologi pada gilirannya menciptakan kembali siapa diri kita (McLuhan dalam Morissan dkk, 2010:30).

Internet muncul di pertengahan tahun 1990-an sebagai media massa baru yang sangat kuat (Jhon, 2008: 262). Secara sederhana media baru terbentuk dari interaksi antara manusia dengan komputer dan internet secara khusus termasuk di

dalamnya adalah web, blog, online social network, online forum yang

menggunakan komputer sebagai medianya (www.kompasiana.com). Menurut McQuail media baru adalah:

(3)

Produk dari media baru sangat identik dengan beberapa teknologi baru seperti CD/DVD-ROM, televisi kabel, jaringan komputer (internet maupun LAN)

dan berbagai turunan dari internet (milis, chat, web, email, newsgroup, jejaring

sosial). Seperti teknologi komunikasi baru lainnya, internet membentuk kembali

pola komunikasi dan interaksi sosial, karena pengenalan metode komunikasi yang baru akan selalu memodifikasi bagaimana orang menerima pesan (McLuhan 2007).

Sebuah aspek yang terbilang baru di dunia internet adalah media sosial. Media sosial adalah sebuah bentuk media untuk bersosialisasi satu sama lain dan

dilakukan secara online yang memungkinkan manusia untuk saling berinteraksi

tanpa dibatasi ruang dan waktu. Media sosial dibantu dengan sebuah media

teknologi komunikasi salah satunya yaitu smartphone.

Media komunikasi smartphone adalah sebuah media hasil konvergensi

media lama dan media baru, yaitu sebuah telepon yang berkonvergensi dari media

televisi, radio, sehingga menghasilkan sebuah mobile phone. Kemudian mobile

phone berinovasi lagi dengan sistem jaringan internet dan komputer yang

menghasilkan sebuah telepon pintar yang tidak hanya berguna untuk melakukan panggilan atau mengirim pesan singkat, tetapi dapat melakukan segala macam hal

seperti layaknya komputer yang disebut dengan smartphone. Dengan kehadiran

jejaring sosial, saluran komunikasi di internet semakin menjadi kuat, dan kini komunikasi instan pun semakin berkembang.

Berdasarkan data yang diperoleh dari situs online tekno.liputan.6.com,

mengenaihasil studi bertajuk "Getting Mobile Right"yang diprakarsai oleh Yahoo

dan Mindshare, media yang paling banyak digunakan saat ini adalah smartphone,

dimana penggunanya di Indonesia saat ini ada sekitar 41,3 juta pengguna.

Smartphone adalah telepon genggam yang memiliki sistem operasi untuk

masyarakat luas, dimana pengguna dapat dengan bebas menambahkan aplikasi, menambah fungsi-fungsi atau mengubah sesuai keinginan pengguna. Dengan kata lain, telepon cerdas merupakan komputer mini yang mempunyai kapabilitas sebuah telepon (Shiraisihi, 2010).

(4)

semata, tetapi juga sebagai bagian yang tak terpisahkan dari dunia bisnis, industri, pendidikan, kesukaan, dan pergaulan sosial. Khususnya pada jejaring sosial yang pertumbuhannya sangat meningkat.

Jejaring sosial adalah sebutan dari web community. Jejaring sosial atau

jaringan sosial adalah suatu struktur sosial yang dibentuk dari hubungan kesamaan sosialitas seperti visi, ide, teman, keturunan dan lain-lain baik yang dikenal

sehari-hari maupun yang baru dikenal. Layanan jejaring sosial biasanya berbasis web

yang menyediakan cara yang beragam bagi pengguna untuk berinteraksi seperti chat, messaging, email, video, foto, chat suara, file, blog, diskusi grup dan lainnya. Umumnya jejaring sosial memberikan layanan untuk membuat biodata dirinya. Pengguna dapat mengunggah foto dirinya dan dapat menjadi teman dengan pengguna lainnya.

Jejaring sosial yang marak belakangan ini seperti Facebook, Twitter,

Instagram, Path, Skype, dan Google+ adalah produk teknologi media baru yang

kini sedang digemari banyak kalangan. Pada awalnya jejaring sosial digunakan hanya sebatas pengiriman pesan. Semakin lama jejaring sosial tersebut semakin berkembang dengan kreasi dan perubahan disetiap fiturnya.

Kini, jejaring sosial bisa dimanfaatkan lebih jauh. Tidak hanya untuk memberi kabar tentang keberadaan saja, lebih dari itu jejaring sosial kini sudah bisa digunakan sebagai sarana pengganti kehidupan kita di dunia maya. Seperti mengirim pesan, berkomentar terhadap pesan orang lain, menjalin pertemanan lebih banyak, mencari pasangan, berkirim foto, ruang untuk saling tukar pendapat dan lain sebagainya.

Salah satu jejaring sosial yang diminati dan banyak diakses di smartphone

maupun tablet PC adalah “Instagram”. Hal ini diketahui melalui rating unduhan

aplikasi terbanyak yang terdapat pada aplikasi apple store maupun android

market. Instagram menduduki posisi ke-5 pada peringkat unduhan terbanyak

dibandingkan Facebook, path, ataupun Twitter yang selalu berada diposisi bawah

setelah Instagram. Hal ini diperkuat juga dengan hasil laporan penelitian

comScore pada bulan Agustus di Amerika Serikat bahwa Instagram berhasil

mengungguli Twitter dalam halmobile untuk pertama

(5)

Instagram memiliki pengguna aktif haria

Sedangkan Twitter berada di bawahnya yakni dengan 6,9 juta pengguna.

Pengguna Instagram juga cenderung lebih sering kembali mengunjungi web dan

menghabiskan waktu lebih lama daripada Twitter. Setiap pengguna mobile

Instagram dilaporkan menghabiskan waktu 257 menit dalam memakai aplikasi.

Angka itu jauh lebih banyak dari pengguna Twitter yang rata-rata 170 menit.

Tak hanya aktivitas harian, Instagram juga menambah pengguna baru hampir 10

kali lipat dalam waktu 6 bulan terhitung sejak Maret. Pengguna Twitter juga

melonjak namun dalam jumlah yang lebih sedikit. Rentang usia penggunanya berada di antara usia 15-35 tahun (www.detik.com).

Kata Instagram berasal dari kata “insta” yang berarti instan (foto instan),

dan “gram” yang berarti telegram. Jadi, secara etimologis bisa diartikan sebagai

foto instan yang bisa dikirim dengan cepat seperti cara kerja telegram. Instagram

adalah media jejaring sosial yang memberikan layanan aplikasi berbagi foto yang

pertama kali muncul melalui aplikasi store pada produk elektronik apple pada

tahun 2010 dengan berdirinya burbn.inc. Instagram memungkinkan bagi

penggunanya untuk mengambil foto, mengedit, menerapkan filter digital, video

dan membagi foto ke situs jejaring sosial seperti Facebook, Twitter, Foursquare,

Tumblr, Flickr, Posterous, dan juga jejaring sosial milik Instagram sendiri

(www.Instagram.com).

Instagram sama seperti jejaring sosial lainnya, namun lebih fokus kepada

foto atau pengeditan foto. Instagram adalah jejaring sosial yang dapat digunakan

sebagai salah satu wadah penyaluran bagi orang-orang yang memiliki minat di

bidang fotografi. Instagram bisa membantu mengabadikan peristiwa di

sekelilingnya melalui foto.

Keunikan dari media Instagram ini tidak hanya dapat berkomunikasi

dengan hanya berbagi foto saja, namun sudah merambah ke video yang memungkinkan setiap orang dapat membagi berbagai video yang menghibur,

menginformasi berbagai event, pariwisata, dan sebagai ajang aktualisasi diri.

Kekuatan gambar telah menghubungkan orang-orang dengan apa yang sedang

terjadi di dunia. Instagram mengganggap dunia lebih terhubung dan mudah

(6)

dengan Instagram, lalu berbagi gambar dengan orang lain di berbagai belahan dunia (www.tekno.kompas.com).

Di Indonesia Instagram banyak digunakan dan menjadi salah satu media

sosial yang populer mulai dari masyarakat seperti remaja, publik figur, bahkan ibu Presiden Republik Indonesia Ibu Ani Yudhoyono pun memiliki akun resmi

Instagram yang bernama “@Aniyudhoyono” dan aktif menggunakan Instagram

untuk berbagi hasil-hasil foto jepretan karyanya dan moment kegiatan dirinya

serta keluarga.

Instagram selain digunakan untuk memperlihatkan hasil fotografi dan

berbagi seputar informasi mengenai kuliner, tempat wisata, cuaca, dan

lain-lainnya menggunakan foto atau video yang diunggah oleh si pengguna Instagram.

Instagram juga digunakan masyarakat Indonesia untuk sarana berwirausaha yaitu

dengan memasarkan sebuah produk yang mereka tawarkan ke konsumen atau

sering disebut dengan etalase online shop. Melalui foto dan video, konsumen

dapat melihat langsung produk yang dijual secara jelas dan informasi barang yang dicantumkan oleh si penjual. Tidak hanya masyarakat biasa saja yang dapat

memasarkan produknya di Instagram, namun brand ternama pun tak mau kalah

menggunakan media sosial ini untuk memasaran produknya agar lebih dikenal

konsumen seperti brand celana jeans merek levis. Di Instagram pengunjung dapat

berinteraksi dengan media kolom komentar yang disediakan sehingga

memudahkan para pengguna untuk saling berinteraksi dan memudahkan

pencarian dengan menggunakan hashtag.

Berdasarkan data yang diperoleh dari jurnal penelitian yang berjudul

“Motif Mahasiswa Surabaya Dalam Menggunakan Situs Twitter di Internet” oleh

Dianita Milanie pada tahun 2010 dari Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” (UPN) Jawa Timur ada beberapa alasan mengapa masyarakat menggunakan jejaring sosial:

1. Mencari teman yaitu bagi sebagian orang dengan menggunakan jejaring

sosial, kita bisa mencari teman baru, mencari teman lama yang hilang dan teman-teman lainnya.

2. Berkomunikasi yaitu dengan jejaring sosial, para anggotanya bisa saling

(7)

3. Mencari informasi yaitu dengan jejaring sosial, para pengguna bisa mencari berbagai informasi yang diinginkan dengan keunggulan masing-masing media sosial.

4. Mencari popularitas yaitu bila ingin terkenal, jejaring sosial juga bisa

dijadikan sarana untuk membuat orang terkenal atau populer di dunia maya yang pada akhirnya terkenal di dunia nyata.

5. Mencari dukungan yaitu dengan membuat jejaring sosial akan semakin

ramai di kenal dan mudah mencari dukungan.

6. Tempat kritik dan saran yaitu melalui jejaring sosial, pengguna dapat

menerima masukan, saran atau kritik dari pengguna lain.

7. Mengisi waktu luang yaitu bergabung dengan jejaring sosial setelah

melakukan aktivitas sehari-hari, orang dapat merasa terhibur dengan berbagai fasilitas yang tersedia.

8. Aktualisasi diri yaitu dengan berbagi pendapat dengan teman-teman

sesama pengguna, mereka bisa mengetahui tentang bakat, potensi dan kemampuan yang dimiliki dan juga bagaimana cara mengembangkan atau memanfaatkannya.

9. Media promosi yaitu bila mempunyai dagangan atau barang yang

mempunyai nilai jual dan ingin menjualnya, bisa juga mempromosikan barang di jejaring sosial (www.ejournal.upnjatim.ac.id).

Salah satu tradisi riset media yang kini cukup populer di kalangan peneliti yaitu penelitian tentang penggunaan media, yang mengacu pada teori penggunaan

dan gratifikasi atau Uses and Gratification. Berbeda dengan teori efek media

lainnya yang menitikberatkan pada “apa yang dilakukan media terhadap khalayak” dan menganggap pengguna media bersifat homogen, teori U&G lebih memberikan perhatian pada “apa yang dilakukan khalayak terhadap media” sebagai bentuk perilaku individu sebagai khalayak aktif.

Penelitian mengenai motif penggunaan media dan pemenuhan kebutuhan salah satunya banyak dilakukan oleh Bradley Greenberg tahun 1974, yaitu

berjudul Gratifications of Television Viewing and Their Correlates for British

Children. Dalam kesimpulannya menjelaskan bahwa ada 6 alasan dibalik

penggunaan televisi oleh anak-anak, yakni pembelajaran (learning), kebiasaan

(habit), hubungan pertemanan (championship), keaktifan (arousal),

istirahat/relaksasi (relaxation), dan menghabiskan waktu (passing time)

(Greenberg, 1974).

(8)

Dalam jurnalnya ditemukan sebuah kesimpulan bahwa dari pengguna jejaring sosial, motif tertinggi adalah untuk memperbaharui status, dimana mereka mampu

menyatakan eksistensi dirinya serta mendapatkan informasi melalui stream dalam

jejaring sosial (www.studentjournal.petra.ac.id).

Manusia mempunyai otonomi, dan wewenang untuk memperlakukan

media. Pendekatan teori Uses and Gratifications, memengaruhi fungsi

komunikasi massadalam melayani pengguna medianya. Penggunaan teori ini bisa

dilihat dalam kasus selektivitas hiburan personal. Kita menyeleksi setiap hiburan tidak hanya karna kita merasa cocok dengan hiburannya, tetapi juga untuk motif-motif yang lain, misalnya untuk menjadi bahan referensi obrolan dengan orang lain, ataupun untuk kepuasan batin. Upaya yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan sangat tergantung pada tersedia atau tidaknya media dan kemudahan memanfaatkannya.

Pendekatan Uses and Gratification ditunjukkan untuk menggambarkan

proses penerimaan dalam komunikasi massa dan menjelaskan penggunaan media oleh individu atau agregasi individu (Effendy, 2000: 289). Pendekatan ini menjelaskan tentang motif penggunaan media, dalam hal ini media tersebut adalah

Instagram yang berkaitan dengan pemuasan kebutuhan seperti, kebutuhan untuk

mendapatkan informasi, kebutuhan hiburan, interaksi sosial, dan identitas diri. Perkembangan teknologi yang sangat pesat dan media aplikasi yang terus

berkembang dan terus bermunculan, peneliti memilih Instagram sebagai media

aplikasi baru yang muncul dan banyak digemari oleh masyarakat setelah

Facebook dan twitter. Alasan tersebut dipilih dan diperkuat dengan adanya

polling yang diadakan oleh sebuah situs yang bernama selular online. Mereka

menggelar poling ke-48 dengan tema “Apa Jejaring Sosial Berbasis Foto yang Paling Baik Menurut Anda?” periode poling berlangsung dari 21 Juli- 23 Agustus

2013 dari total 381 responden (41%) memilih Instagram sebagai aplikasi jejaring

sosial berbasis foto terbaik (www.celular.com). Penelitian mengenai motif

penggunaan media komunikasi baru yaitu “Instagram” dan pemenuhan kebutuhan

(9)

Berdasarkan beberapa alasan tersebut diatas, maka penelitian ini berusaha

untuk mengetahui sejauhmana hubungan motif penggunaan Instagram dan

pemenuhan kebutuhan pengguna Instagram di kalangan mahasiswa yang

didasarkan pada motif penggunaan media komunikasi, difokuskan pada motif penggunaan media yang didasarkan pada pendapat McQuail (2002: 72), yakni : 1) Informasi, 2) Identitas, 3) Integrasi dan Interkasi sosial, serta 4) Hiburan.

Objek penelitian ini adalah pengguna Instagram di kalangan Mahasiswa

Ilmu komunikasi Fisip USU angkatan 2011 dan 2012. Peneliti memilih Mahasiswa Komunikasi Fisip USU karena hal ini berkaitan dengan Ilmu Komunikasi yang diantaranya membahas tentang penyampaian pesan atau ide seseorang kepada orang lain, membahas kontak sosial yang dapat dilakukan dengan menggunakan teknologi dan membahas teknologi media. Dari hal tersebut menunjukkan bahwa mahasiswa jurusan Ilmu Komunikasi pastilah akan tetap berusaha meningkatkan kemampuannya sesuai dengan disiplin ilmunya. Secara umum, Mahasiswa Ilmu Komunikasi Fisip USU belajar tentang perkembangan teknologi komunikasi. Mahasiswa Ilmu Komunikasi juga sangat dekat dengan

dunia fotografi dan Instagram adalah media yang tepat untuk mempublikasikan

hasil-hasil fotografi serta peristiwa yang penting sebagai sumber informasi bagi

para pengguna Instagram.

Berdasarkan pengamatan peneliti di lapangan diketahui bahwa Mahasiswa Ilmu Komunikasi FISIP USU juga berada pada usia 19-20 tahun, dimana pada usia tersebut merupakan masa awal dewasa. Sangat perlu ditekankan pada tahap ini merupakan tingkatan perkembangan yang masih potensial, baik dilihat dari aspek kognitif, emosi maupun fisik. Dengan kata lain kaum muda identik dengan pribadi yang dinamis dan selalu mengikuti perkembangan teknologi dan memiliki minat yang sangat tinggi akan penggunaan media internet dan media aplikasinya.

Sebagian besar para pengguna Instagram adalah usia 15-35 tahun yang dimana

mahasiswa angkatan 2011 dan 2012 diantara tingkat usia tersebut.

(10)

sendiri, kemudian untuk menghindari bahwa tidak menutup kemungkinan peneliti

juga terpilih menjadi responden karena peneliti juga pengguna Instagram.

Sedangkan mengapa peneliti tidak memilih angkatan 2013 dikarenakan penelitian ini dimulai pada tahun 2013 dan angkatan 2013 masih baru menjadi mahasiswa dan belum mengambil mata kuliah fotografi, yang dimana ada beberapa pertanyaan pada kuesioner yang mengukur bagaimana mahasiswa komunikasi

memanfaatkan media Instagram untuk menampilkan kemampuan fotografi yang

telah mereka pelajari. Peneliti juga sebelum melakukan penelitian sudah

meng-observasi pengguna Instagram di kalangan mahasiswa komunikasi dan didapatlah

hasil bahwa pengguna Instagram paling banyak terdapat pada angkatan 2011 dan

2012.

Sehubungan dengan gambaran tentang pemanfaatan Instagram sebagai

media teknologi informasi dengan menggunakan pendekatan Uses and

Gratifications, yang menekankan bahwa yang menjadi permasalahan utama bukan

apa yang dilakukan media terhadap khlayak, akan tetapi apa yang dilakukan khlayak terhadap media. Maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dan

mengetahui sejauhmana hubungan motif penggunaan Instagram dan pemenuhan

kebutuhan pengguna Instagram di kalangan Mahasiswa Ilmu Komunikasi

Angkatan 2011 dan 2012 FISIP USU.

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian yang telah dipaparkan, maka dapat dirumuskan permasalahan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : “Sejauhmanakah

hubungan motif penggunaan “Instagram” terhadap pemenuhan kebutuhan

pengguna Instagram di kalangan Mahasiswa Ilmu komunikasi Angkatan 2011 dan

2012 FISIP USU yang didasarkan pada motif penggunaan media komunikasi?”

1.3 Pembatasan Masalah

(11)

1. Penelitian bersifat korelasional, yaitu bersifat mencari atau menjelaskan hubungan dan menguji hipotesis.

2. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dimana untuk mencari data

dan menyimpulkan apakah ada hubungan antara variabel.

3. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2013 sampai selesai.

1.4Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.4.1 Tujuan Penelitian

Setiap penelitian yang di lakukan sudah pasti mempunyai tujuan yang akan di capai. adapun tujuan penelitian ini adalah :

1. Penelitian ini untuk mengetahui motif pengguna Instagram di kalangan

mahasiswa Ilmu Komunikasi angkatan 2011 dan 2012 FISIP USU dalam

penggunaan Instagram.

2. Penelitian ini untuk mengetahui pemenuhan kebutuhan pengguna

Instagram di kalangan mahasiswa Ilmu Komunikasi angkatan 2011 dan

2012 FISIP USU dalam penggunaan Instagram.

3. Penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara motif dengan pemenuhan

kebutuhan dalam penggunaaan Instagram oleh pengguna instagram di

kalangan mahasiswa Ilmu Komunikasi Angkatan 2011 dan 2012 FISIP

USU.

1.4.2 Manfaat Penelitian

Adapun yang menjadi manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Secara akademis, penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi

positif terhadap perkembangan keilmuan Ilmu Komunikasi, khususnya

pada uses and gratification dalam hal pemuasan penggunaan media baru

bagi mahasiswa departemen ilmu komunikasi.

2. Secara teoritis, penelitian ini diharapkan dapat melengkapi dan

memperkaya khasanah bagi peneliti lain yang ingin mengadakan

penelitian lanjutan mengenai jejaring sosial dan pemanfaatan uses and

(12)

3. Secara praktis, penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai pemberian masukan bagi pengguna yang berkaitan dengan motif dan

penggunaannya dalam menggunakan Instagram. Termasuk pemberian

Referensi

Dokumen terkait

RS Karya Medika II sebagal Rumah Sakit yang mengemban Visi menjadi pilihan utama dalam pelayanan kesehatan yang unggulan dengan misi menyediakan pelayanan pasien

Persamaan penelitian yang dilakukan oleh Hamid dengan penelitian ini yaitu sama-sama meneliti tentang pemakaian bahasa, khususnya alih kode dan campur kode, yang

1) Pada tahun 1970 an: industri TPT Indonesia mulai berkembang dengan masuknya investasi dari Jepang di sub-sector industry hulu ( spinning dan man-made fiber making ).

Hasil penelitian ini diharapkan dapat membantu proses pembelajaran serta pengaplikasian ilmu pengetahuan, terutama yang berhubungan dengan Sumber Daya Manusia yang

Pasal 24 A ayat (3) menyatakan :”Calon Hakim Agung diusulkan Komisi Yudisial kepada Dewan Perwakilan Rakyat untuk mendapatkan persetujuan dan selanjutnya ditetapkan sebagai hakim

Dalam beberapa tahun terakhir di Semarang khususnya di kawasan Kota Lama dan di kawasan Candi di kota Semarang bagian atas telah bermunculan tempat usaha baru sebagai upaya

lembaga yang melaksanakan fungsi pemerintahan yang anggotanya merupakan wakil dari penduduk Desa berdasarkan keterwakilan wilayah dan ditetapkan secara demokratis. Musyawarah

ajar dalam pembelajaran fisika yaitu analisis kepraktisan dan analisis keefektifan. Analisis kepraktisan dilakukan untuk mengetahui apakah bahan ajar yang