PERBANDINGAN EFEK KOINDUKSI
KETAMIN 0,3 MG/KGBB IV DENGAN
MIDAZOLAM 0,03 MG/KGBB IV TERHADAP
PENGURANGAN DOSIS INDUKSI PROPOFOL
Oleh
WAHYU SATRIA KENCANA 107114003
TESIS
Untuk memenuhi salah satu syarat ujian guna memperoleh
gelar Magister Kedokteran Klinik dan Program Pendidikan Dokter Spesialis di bidang Anestesiologi dan Terapi Intensif / M.Ked. An, Sp.An pada Fakultas Kedokteran
Universitas Sumatera Utara
PROGRAM MAGISTER KLINIK - SPESIALIS
DEPARTEMEN / SMF ANESTESIOLOGI DAN TERAPI INTENSIF FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA /
RSUP. HAJI ADAM MALIK MEDAN
PERBANDINGAN EFEK KOINDUKSI
KETAMIN 0,3 MG/KGBB IV DENGAN
MIDAZOLAM 0,03 MG/KGBB IV TERHADAP
PENGURANGAN DOSIS INDUKSI PROPOFOL
TESIS
Oleh
WAHYU SATRIA KENCANA
107114003
Pembimbing I:
Dr. dr Nazaruddin Umar SpAn, KNA
Pembimbing II: dr M Ihsan SpAn, KMN
PROGRAM MAGISTER KLINIK - SPESIALIS
DEPARTEMEN / SMF ANESTESIOLOGI DAN TERAPI INTENSIF FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA /
RSUP. HAJI ADAM MALIK MEDAN
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya sampaikan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena Rahmat dan
Karunia-Nya saya berkesempatan membuat penelitian ini sebagai salah satu syarat untuk memperoleh tanda
keahlian dalam bidang Anestesiologi dan Terapi Intensif Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera
Utara / RSUP H. Adam Malik Medan.
Ucapan terima kasih yang tak terhingga dan penghargaan setinggi–tingginya kepada yang
terhormat :Dr. dr. Nazaruddin Umar Sp.An, KNA dan dr. M Ihsan Sp.An, KMN atas kesediaannya
sebagai pembimbing penelitian saya, serta dr. Surya Dharma MPH sebagai pembimbing statistik
penelitian saya, walaupun di tengah kesibukan masih dapat meluangkan waktu.
Yang terhormat Bapak Rektor Universitas Sumatera Utara (USU), Prof.Dr. dr. H. Syahril
Pasaribu DTM&H, Msc(CTM), Sp.A(K). Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara
Prof. dr. Gontar Alamsyah Siregar Sp.PD (KGEH) atas kesempatan yang telah diberikan kepada saya
untuk mengikuti program pendidikan dokter spesialis (PPDS) I dan magister klinik di bidang
Anestesiologi dan Terapi Intensif, Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara Medan.
Yang terhormat Prof. dr. H. Achsanuddin Hanafie Sp.An, KIC, KAO sebagai Kepala
Departemen/SMF Anestesiologi dan Terapi Intensif FK USU/RSUP H. Adam Malik Medan, dr.
Hasanul Arifin Sp.An, KAP, KIC sebagai Ketua Program Studi Anestesiologi dan Terapi Intensif, Dr.
dr. Nazaruddin Umar Sp.An, KNA sebagai Sekretaris Departemen Anestesiologi dan Terapi Intensif,
dr. Akhyar H. Nasution Sp.An, KAKV sebagai Sekretaris Program Studi Anestesiologi dan Terapi
Intensif, yang telah banyak memberikan petunjuk, pengarahan serta nasehat dan mendidik selama
saya menjalani penelitian ini.
Yang terhormat guru saya di jajaran Departemen/SMF Anestesiologi dan Terapi Intensif FK
USU/RSUP H. Adam Malik Medan, dr. A. Sani P. Nasution Sp.An, KIC., dr. Chairul Mursin Sp.An,
KAO., dr. Asmin Lubis DAF, Sp.An, KAP, KMN., (alm) dr. Nadi Zaini Bakri SpAn., (alm) dr.
Muhammad A. R SpAn, KNA., dr. Yutu Solihat SpAn, KAKV., dr. Soejat Harto SpAn, KAP., dr.
Ade Veronica SpAn, KIC., dr. Syamsul Bahri Siregar SpAn., dr. Walman Sitohang SpAn., dr.
Tumbur SpAn., Letkol CKM. dr. Nugroho Kunto Subagio SpAn., dr. Dadik Wahyu Wijaya SpAn., dr.
M. Ihsan SpAn, KMN., dr. Guido M Solihin SpAn, KAKV., dr. Qadri F. Tanjung SpAn, KAKV., dr.
RR Shinta Irina SpAn. dr Rommy F Nadeak SpAn., yang telah banyak memberikan bimbingan dalam
keterampilan sehingga menimbulkan rasa percaya diri dalam bidang keahlian maupun pengetahuan
umum lainnya yang kiranya sangat bermanfaat bagi saya di kemudian hari.
Yang terhormat Bapak Direktur RSUP H. Adam Malik Medan, Bapak Direktur RSUD dr.
Pirngadi Medan, Karumkit Tk. II Putri Hijau Medan, Direktur RS Haji Medan, yang telah
mengizinkan dan memberikan bimbingan serta kesempatan kepada saya untuk belajar menambah
keterampilan.
Kepada para perawat / paramedis dan seluruh Karyawan / Karyawati RSUP H. Adam Malik
Medan, RSUD dr.Pirngadi Medan, RS Haji Medan, dan Rumkit Tk. II Putri Hijau Medan yang telah
banyak membantu dan bekerja sama dengan baik selama ini dalam menjalani tugas pendidikan dan
pelayanan kesehatan, serta kesempatan yang diberikan sehingga saya dapat melaksanakan penelitian
ini, saya juga mengucapkan terima kasih yang setulusnya.
Sembah sujud dan rasa syukur saya persembahkan kepada yang tercinta kedua orang tua saya,
ayahanda; dr. H. Surya Dharma MPH dan ibunda; Hj. Nur Aisah SH saya sampaikan rasa hormat dan
terima kasih saya yang tak terhingga serta penghargaan yang setinggi-tingginya atas doa dan
perjuangannya yang tiada henti serta dengan siraman kasih sayang yang luar biasa yang telah
diberikan kepada saya.
Kepada kedua saudara kandung saya, yaitu dr Prawito Nurhidayat dan Indah Rahmah Lestari
terima kasih tak terhingga dan setulusnya atas dorongan dan inspirasinya selama saya menjalani masa
pendidikan spesialis ini.
Yang saya hormati dan cintai Bapak mertua drs Agus Suryono dan Ibu mertua dra Rita
Suryani yang juga telah mendukung dan memberikan doa dan restu untuk saya agar dapat menuntut
ilmu dan mengejar cita-cita saya.
Kepada istri yang sangat saya cintai dan kasihi, dr. Astri Nurhandini yang selalu menyayangi
saya, dengan cinta kasihnya yang luar biasa selalu memberikan dorongan, dan tidak pernah bosan
selalu memberikan waktu dan tenaganya untuk mendengarkan keluh kesah saya dengan penuh
perhatian. Kepada buah hatiku tercinta, Arkan Surya Wiratama kehadirannya sebagai penyemangat
dan pendorong saya untuk memberikan yang terbaik baginya, sebagai motivator dan pemberi inspirasi
saya dalam melakukan segala hal. Terima kasih yang tak terhingga atas kesabaran dan keikhlasan
selama saya menjalani pendidikan ini, semoga usaha saya ini juga dapat menjadi dasar dalam setiap
aspek kehidupan mereka kedepannya.
Kepada seluruh kerabat dan handaitaulan yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu, yang
serta doanya yang tulus sehingga saya dapat menyelesaikan pendidikan ini, saya mengucapkan terima
kasih.
Kepada yang tercinta teman-teman satu angkatan saya dalam penerimaan Program
Pendidikan Dokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif Fakultas Kedokteran USU yaitu: dr.
Mufti Andri, dr Benni Antomy dan dr Anna Milizia, yang telah bersama-sama sejak mulai
penerimaan masuk, berbagi dalam suka maupun duka, tak lupa saya haturkan terima kasih.
Dan juga kepada teman-teman saya tercinta, baik di tingkat senior maupun junior yang
terlibat langsung dalam membantu dan menginspirasi saya selama saya mengerjakan penelitian ini
baik dari departemen anestesiologi dan terapi intensif maupun dari departemen lain yang tidak dapat
saya sebutkan satu persatu disini terima kasih saya ucapkan atas bantuan dan kerja samanya baik
secara moril, tenaga, pikiran, dan perhatiannya selama saya menjalankan penelitian ini.
Dan akhirnya izinkan dan perkenankanlah saya dalam kesempatan yang tertulis ini
memohon maaf atas segala kekurangan saya selama mengikuti masa pendidikan di
Departemen Anestesiologi dan Terapi Intensif Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera
Utara yang saya cintai.
Medan, Januari 2015
Penulis
DAFTAR ISI
1.5.3. Manfaat Pengembangan Penelitian... 7
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA... 8
2.1. Induksi Anestesi... 8
2.2. Propofol... 10
2.2.1. Struktur Fisik dan Kimia... 10
2.2.2. Propofol MCT/LCT... 11
2.2.3. Sediaan Propofol... 12
2.2.4. Mekanisme Kerja... 12
2.2.5. Farmakokinetik... 13
2.3. Ketamin... 16
3.4. Kriteria Inklusi, Eksklusi dan Putus Uji... 31
3.4.1. Kriteria Inklusi... 31
3.4.2. Kriteria Eksklusi... 31
3.4.3. Kriteria Putus Uji... 31
3.5. Perkiraan Besar Sampel... 32
3.6. Alat dan Bahan... 33
3.6.1. Alat... 33
3.6.2. Bahan... 33
3.7. Cara Kerja... 34
3.8. Identifikasi Variabel... 36
3.8.1. Variabel Bebas... 36
3.8.2. Variabel Tergantung... 36
3.9. Definisi Operasional... 36
3.11. Manajemen dan Analisa Data... 40
3.12. Alur Penelitian... 41
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN... 42
4.1. Karakteristik Umum Subjek Penelitian... 42
4.2. Analisa Pengujian Kelompok Penelitian... 46
4.3. Pembahasan... 58
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN... 60
5.1. Kesimpulan... 60
5.2. Saran... 61
DAFTAR PUSTAKA... 62
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1. Distribusi Propofol bebas dan total Propofol... 12
Tabel 2.2. Penggunaan dan dosis Ketamin... 17
Tabel 2.3. Penggunaan dan dosis golongan Benzodiazepin... 23
Tabel 2.4. Efek farmakodinamik obat anestesi intravena... 27
Tabel 4.1.1 Tabel Karakteristik Umum Subjek Penelitian berdasarkan umur dan jenis kelamin... 42
Tabel 4.1.2. Tabel Karakteristik Umum Subjek Penelitian berdasarkan rerata berat badan... 43
Tabel 4.1.3. Tabel Karakteristik Umum Subjek Penelitian berdasarkan rerata tekanan darah sistolik awal... 44
Tabel 4.1.4. Tabel Karakteristik Umum Subjek Penelitian berdasarkan rerata tekanan darah diastolik awal... 44
Tabel 4.1.5. Tabel Karakteristik Umum Subjek Penelitian berdasarkan rerata MAP awal... 45
Tabel 4.1.6. Tabel Karakteristik Umum Subjek Penelitian berdasarkan rerata Laju Jantung awal... 45
Tabel 4.2.1. Tabel Perbedaan Rerata penggunaan dosis Propofol pada kelompok yang mendapatkan obat Ketamin dan Midazolam... 46
Tabel 4.2.2. Tabel Perbedaan Dosis Propofol per Berat Badan pada kelompok yang mendapatkan obat koinduksi Ketamin 0,3 mg/kgBB IV dan Midazolam 0,03 mg/kgBB IV... 47
Tabel 4.2.4. Tabel Perbedaan Rerata Tekanan Darah (Sistolik dan
Diastolik), MAP dan Laju Jantung sebelum dan sesudah
perlakuan pada kelompok yang mendapatkan obat
Koinduksi Midazolam 0,03 mg/kgBB IV... 51
Tabel 4.2.5. Tabel Perbedaan Rerata Perubahan Hemodinamik pada
kelompok yang mendapatkan obat koinduksi Ketamin 0,3
mg/kgBB IV dan Midazolam 0,03 mg/kgBB IV... 53
Tabel 4.2.6. Tabel Komplikasi pulih sadar pada pemberian Ketamin dan
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Rumus bangun propofol... 10
Gambar 2.2 Rumus bangun ketamin... 17
Gambar 2.3 Rumus bangun midazolam... 24
Gambar 4.2.1. Grafik Perubahan Hemodinamik dari Kelompok obat koinduksi
Ketamin 0,3 mg/kgBB IV dan obat koinduksi Midazolam 0,03
DAFTAR SINGKATAN
1. mg/kgBB : miligram per kilogram berat badan
2. kg : kilogram
3. cm : centimeter
4. IV : intra vena
5. IM : intra muscular
6. BIS : bispectral index
7. OAAS : observer’s assessment of alertness/sedation
8. IoC : Index of Consiousness
9. EEG : electroencephalogram
10. µv : mikro volt
11. EEG BSR : electroencephalogram burst-suppression ratio
12. MCT : Medium-Chain Triglycerides
13. LCT : Long-Chain Triglycerides
14. pH : power of Hidrogen
15. pKa : acid dissociation constant
16. GABA : gamma amino butiric acid
17. NMDA : N-Methyl-D-Aspartate
18. SSP : sistem saraf pusat
19. CMRO2 : cerebral metabolic rate of oxygen
20. ICP : intracranial pressure
21. CBF : cerebral blood flow
23. PaCO2 : partial pressure of carbon dioxide in arterial blood
24. Cl- : ion cloride
25. Vd : volume distribusi
26. PSASA : physical status American Society of Anesthesiology
RINGKASAN
Tujuan: Untuk mengamati apakah teknik koinduksi dapat mempengaruhi kebutuhan total dosis induksi propofol dan dengan demikian dapat mengurangi efek samping penurunan
hemodinamik.
Metode: Setelah mendapat izin dari komisi etik penelitian bidang kesehatan Fakultas Kedokteran USU dan Rumah Sakit Haji Adam Malik, Uji klinis acak tersamar ganda pada 54
pasien, 20 sampai 50 tahun, PS-ASA 1 yang akan menjalani operasi elektif dengan anestesi
umum yang menggunakan induksi dengan propofol di Rumah Sakit Haji Adam Malik.
Sampel dibagi menjadi dua kelompok masing-masing terdiri dari 27 orang. Kelompok A
menerima Ketamin 0,3 mg/kgBB IV sebagai obat koinduksi satu menit sebelum induksi
propofol dan kelompok B menerima Midazolam 0,03 mg/kgBB IV sebagai obat koinduksi 3
menit sebelum induksi propofol. Seluruh pasien menerima premedikasi Fentanyl 2
mcg/kgBB IV empat menit sebelum induksi.Dosis induksi propofol dicatat setelah hilangnya
refleks bulu mata. Penelitian ini juga mengamati respon hemodinamik setelah premedikasi,
setelah pemberian Ketamin atau Midazolam dan setelah hilangnya refleks bulu
mata.Terjadinya efek samping juga dicatat.
Hasil: penelitian ini mendapatkan dosis total induksi dari propofol adalah 1,38 mg/kgBB (kelompok A) dan 1,63 mg/kgBB (kelompok B). Tidak terjadi perbedaan hemodinamik
diantara dua kelompok, namun terjadi penurunan hemodinamik yang secara statistik berbeda
bermakna setelah induksi. Pada seluruh sampel penelitian tidak dijumpai efek hipotensi yang
ditandai dengan penurunan hemodinamik >20% dari nilai awal.
Kesimpulan: Terdapat perbedaan yang bermakna secara statistik antara kedua kelompok dalam hal pengurangan dosis induksi propofol. Dosis induksi propofol lebih rendah pada
kelompok Ketamin.
ABSTRACT
Objective: To observe whether the co-induction technique affects the total induction dose requirement of propofol and thereby reduce associated hemodinamic adverse effects.
Method: After getting the approval from the Ethic Committe of USU Medical School and Haji Adam Malik General Hospital, Double blinded, a randomized clinical trial on 54
patients, 20 to 50 years, physical state ASA-1 who underwent elective surgery with general
anesthesia and induction with propofol in Haji Adam Malik General Hospital. The sample
were divided into two groups each with 27 subjects. Group A recieved Ketamine 0,3
mg/kgBW IV as coinduction agent one minute before the induction propofol and group B
recieved Midazolam 0,03 mg/kgBW IV as co-induction agent three minutes before the
induction propofol. All patient recieve premedication Fentanyl 2 mcg/kgBW IV four minutes
before induction.The records doses propofol induction using loss of eye-lids reflex. This
study also observed the hemodinamic respon after premedication, after administration of
Ketamine or Midazolam and after loss of eye-lids reflex. An incidence of any side effects
were also recorded.
Result: The study reveals that the total induction doses of propofol are 1,38 mg/kgBW (group A) and 1,63 mg/kgBW (group B). There were no hemodynamic differences between
two groups , but there was hemodynamic decreased that is statistically significant difference
between groups after induction. There were no hypotensive effect that being found which is
characterized by hemodynamic decreased > 20 % of initial value.
Conclusion: There were significant statistical differences between the two groups in redusing propofol induction doses. Propofol induction doses was less at ketamin group.