• Tidak ada hasil yang ditemukan

Mengenal Ilmu Hubungan Internasional Hubungan Internasional

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Mengenal Ilmu Hubungan Internasional Hubungan Internasional "

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

Mengenal Ilmu Hubungan Internasional || Page 1 of 11

Mengenal Ilmu Hubungan Internasional

1

oleh Aulia Djatnika

Penulis adalah Mahasiswa Pasca Sarjana Jurusan Diplomasi Pertahanan Fakultas Strategi Pertahanan – Universitas Pertahanan Indonesia

Hubungan Internasional (HI) merupakan ilmu yang tergolong baru ditengah ilmu sosial

lainnya. Kehadiran HI saat ini, bukan saja dapat dilihat dari konsep-konsep ilmu namun dapat

dirasakan dalam kehidupan sehari-hari. Wujud kehadiran HI dalam kehidupan sehari-hari dapat

dirasakan antara lain dengan adanya produk yang kita gunakan sehari-hari lewat perdaganan

antar Negara, komunikasi antar Negara yang didukung kemajuan teknologi sekaligus media

sosial seperti facebook, bekerja di perusahaan internasional baik di dalam atau luar negeri,

preferensi politik dalam pemilihan umum, hingga terjadinya perang.

Lahir pada tahun 1919, HI dianggap semakin penting karena semakin ‘samar’ nya

batasan antara hubungan yang sifatnya local atau domestic dengan hubungan lintas Negara atau

global. HI sebenanya lahir ketika manusia yang menjadi tokoh awal lahirnya HI merasa ‘lelah’

dengan perang. Alasan utama lahirnya HI adalah karena realitas perang yang dihadapi oleh

tokoh-tokoh HI pada saat itu dan kebutuhan untuk damai. Walau diperkenalkan setelah Perang

Dunia I (PDI), konsepsi tentang HI sejatinya telah banyak diperbincangkan sejak zaman Yunani

Kuno.

Terdapat banyak Isu Internasional – Domestik mengenai HI, antara lain pembahasan

soal perdagangan dan pergerakan modal, pengeluaran soal pertahanan, terorisme dan kejahatan

politik, bencana alam, global warming dan sebagainya. Dengan bersepakat untuk turut serta

ditengah HI, sebuah Negara dianggap ‘menyerahkan sebagian kedaulatan’ demi kedamaian.

(Robert Jackson, 2005:99)

(2)

Mengenal Ilmu Hubungan Internasional || Page 2 of 11 Definisi Umum Ilmu Hubungan Internasional

HI tidak memiliki definisi yang baku dan terus berkembang sesuai dengan

perkembangan pemikiran tentang konsep HI itu sendiri dan perkembangan teknologi.

Pemikiran HI pada gilirannya melahirkan berbagai variasi, diantaranya terdiri dari banyak teori,

melibatkan banyak objek, terdiri dari berbagai pilihan strategi diplomasi, dan lain sebagainya.

Pengertian HI secara umum berkembang menjadi dua kelompok besar seiring perjalanan waktu.

Dua kelompok tersebut adalah Tradisional dan Kontemporer.

HI secara Tradisional berfokus pada kekuatan diplomasi dan strategi. Menurut

kelompok tradisional, pengertian HI secara Tradisional yang dimaksud adalah International

Relations yang berkembang dari pemikiran tentang International Politics. Contoh kecil dari

fenomena HI menurut pengertian Tradisional dibidang ekonomi misalnya pada fenomena

Globalisasi. Menurut pengertian kontemporer, HI merupakan Global Politics yang lebih luas

dimengerti sebagai bagian dari World Politics. Menurut pengertian kontemporer, yang

dimaksud dengan Ilmu HI termasuk dengan kehidupan politik global sehari-hari.

HI memiliki spectrum waktu sesuai dengan perkembangannya. Secara umum, HI dibagi

menjadi dua bagian yaitu perkembangan Ilmu HI pada masa lalu dan perkembangan Ilmu HI

kekinian. Perkembangan HI pada masa lalu memiliki Negara sebagai aktor utama. Isu yang

berkembang dalam perbincangan Ilmu HI masa lalu adalah seputar perang dan perdamaian.

Prinsip dari Ilmu HI masalalu adalah soal kedaulatan Negara dan kepentingan nasional

sedangkan dasar kekuatan menurut Ilmu HI masa lampau adalah kekuatan militer dan

pertumbuhan ekonomi.

Perkembangan Ilmu HI kekinian melibatkan berbagai pihak sebagai aktor seperti

Negara, organisasi internasional, bisnis dan Lembaga Swadaya Masyarakat. Isu yang

berkembang dalam perbincangan HI kekinian meliputi perdagangan, keadilan global,

pembangunan dan lain sebagainya. Prinsip yang dibangun dalam HI kekinian adalah seputar

ketergantungan dan hak asasi manusia sedangkan dasar kekuatan menurut HI kekinian adalah

kapasitas aktor untuk berkerjasama dan perkembangan teknologi untuk mengatasi

(3)

Mengenal Ilmu Hubungan Internasional || Page 3 of 11 Operasionalisasi Ilmu Hubungan Internasional

Terdapat beberapa aspek yang dibahas oleh HI yaitu aspek politik, aspek ekonomi dan

aspek sosio kultural. Aspek politik meliputi hubungan antar Negara, perang, donor, kerjasama

militer, organisasi internasional, lembaga swadaya masyarakat dan lain sebagainya. Aspek

ekonomi meliputi lahirnya perusahaan multi nasional, pertukaran kebutuhan yang berhubungan

dengan modal capital, sumber daya alam, dan lain sebagainya. Aspek sosio kultural meliputi

lahirnya ide yang muncul ditengah masyarakat hasil dari interaksi antar individu, dan lain

sebagainya.

Berbagai Isu HI yang sering menjadi pembahasan antara lain isu politik, ekonomi,

lingkungan, sosial, kultur dan keamanan. Dari berbagai isu tersebut terdapat dua konsekuensi

yaitu konflik atau kerjasama. Beberapa kemungkinan kerjasama yang mungkin muncul dari

relasi HI adalah pertukaran informasi akibat peningkatan teknologi, peningkatan produktifitas

global, lonjakan perkembangan ekonomi, pembahasan tentang energy yang terbarukan,

perkembangan demokrasi, terus berkembangnya otoritas dari institusi global dan internasional

(seperti WTO, WHO, dan lain sebagainya), perkembangan jaringan dari Lembaga Swadaya

Masyarakat (seperti Imparsial, Kontras, WWF, dan lain sebagainya), pertumbuhan rezim

internasional, penundaan perang dan hukum internasional tentang perlingdungan terhadap

individual. Pada gilirannya perkembangan Hukum Internasional menyebabkan bergeseran

pembahasan tentang keamanan nasional menjadi pembahasan tentangang keamanan manusia.

Selain kemungkinan kerjasama, ada beberapa hal yang memungkinkan timbulnya

konflik, antara lain isu degradasi lingkungan berskala global, monopoli sumber daya (seperti

privatisasi air, dan sebagainya), pemanasan global dan kebutuhan dunia atas hutan tropis,

urbanisasi dan pergeseran wilayah desa menjadi kota karena modernisasi, sampah dari energy

nuklir, ledakan populasi, kepemilikan senjata, agama, kegagalan Negara, wabah globat (seperti

ebola, HIV Aids, SARs, dan lain sebagainya), dominasi produk sehari-hari akibat

berkembangnya perusahaan internasional, perjanjian LIEO dan tumbuhnya resistensi baik di

(4)

Mengenal Ilmu Hubungan Internasional || Page 4 of 11 Ilmu Hubungan Internasional dari Negara ke Negara

Perlu digaris bawahi, sifat Ilmu HI adalah normative karena sejak awal ilmu HI

didirikan dengan ‘keberpihakan’ untuk meninggalkan perang. Pada gilirannya, solusi umum

untuk menjawab pertanyaan tentang bagaimana menghindari perang adalah dengan

menegakkan keadilan, patuh pada hukum dunia, menciptakan kehidupan sosial yang baik,

distribusi kekuasaan lewat keseimbangan relasi kuasa.

Ilmu HI yang pada mulanya lahir di Inggris, kemudian menyebar ke Geneva, Amerika

Serikat dan Indonesia. Universitas pertama di Indonesia yang mengajarkan tentang Ilmu

Hubungan Internasional adalah Universitas Gajah Mada di Yogyakarta (UGM Yogyakarta).

Teradapat pendekatan beragam yang dilakukan oleh berbagai Negara terkait dengan Ilmu HI.

Sebagai contoh, Prancis menggunakan pendekatan sosiologis, Inggris dengna pendekatan

filosofis, Belanda dengan pendekatan hukum sedangkan Amerika mempelajari Ilmu HI dengan

pendekatan politik. Selain karena perkembangan teori dari ilmu HI, perbedaan pendekatan

tersebutlah yang melahirkan fariasi perspektif dalam menjalin hubungan internasional antar

Negara atau aktor dalam HI.

4 Perdebatan dalam Ilmu Hubungan Internasional

Setelah mendapatkan pengesahan sebagai sebuah Ilmu, terdapat 4 perdebatan pokok

dalam HI. Keempat perdebatan itu adalah perdebatan tentang apakah Ilmu HI, Bagaimana cara

menyampaikan Ilmu HI, siapa saja aktor dalam Ilmu HI dan apa sajakah pendekatan dalam

Ilmu HI.Perdebatan Ilmu HI dalam tema “apakah Ilmu HI”, dibedakan menjadi dua kelompok

besar yaitu kelompok Idealis (yang pada gilirannya melhirkan paham liberal, liberal

institusionalis, dan sebagainya serta mengedepankan diplomasi semata untuk menghindari

terjadinya perang) dan kelompok Realis yang lahir setelah terjadinya perang pasca Ilmu HI

sendiri ditemukan.

Kelompok Realis muncul setelah krisis HI selama 20 tahun. Dalam perang selama 20

tahun yang kemudian disebut Krisis HI tersebut, kelompok Realis berpendapat bahwa

hubungan diplomasi ternyata tidak dapat menghentikan perang. (Asrudin,2010:1). Perdebatan

kedua adalah bagaimana menyampaikan Ilmu HI. Terdapat dua kelompok dalam perdebatan

(5)

Mengenal Ilmu Hubungan Internasional || Page 5 of 11 oleh Negara Inggris dengan Ilmu HI Klassik dan kelompok yang menyampaikan Ilmu HI secara

Empiris seperti Amerika dengan Ilmu HI Positifis.(M.Saeri,2012:4)

Perdebatan ketiga adalah tentang siapakah Aktor dalam Ilmu HI. Terdapat tiga

pandangan umum untuk perdebatan ini. Para Realis atau state sentris berpendapat bahwa aktor

dari Ilmu HI adalah State atau Negara. Para Pluralis atau multi sentris, berpendapat bahwa aktor

dari Ilmu HI tidak terbatas pada Negara namun juga organisasi internasional, organisasi antar

pemerintah, dan lain sebagainya. Sedangkan pandangan Strukturalis yang berpaham Marxist

berpendapat bahwa aktor dalam Ilmu HI bukan dibatasi dalam klasifikasi yang dilakukan oleh

Realis dan Pluralis namun dibedakan menjadi kelas.

Perdebatan keempat adalah tentang pendekatan yang dilakukan terhadap Ilmu HI.

Terdapat dua pandangan dalam perdebatan keempat yaitu pendekatan positifistik dan

pendekatan reflektifitas. Pendekatan Positifistik mengatakan bahwa dalam melakukan

pendekatan terhadap Ilmu HI, harus objektif dan bebas nilai. Sedangkan Pendekatan

Reflektifitas mengatakan bahwa pendekatan terhadap Ilmu HI harus melibatkan Value sehingga

dalam melakukan pendekatan terhadap Ilmu HI, mengenal subjektifitas.

Pertanyaan besar Ilmu HI pada gilirannya tetap pada pembahasan tentang bagaimana

menghindari perang. Secara garis besar, jawaban-jawaban dari pemikiran tentang Ilmu HI

bermuara pada beberapa thesis antara lain adalah dengan menciptakan keadilan, kepatuhan

terhadap aturan dunia, menciptakan komunitas yang baik, distribusi kekuasaan dan

keseimbangan dari distribusi kekuasaan.

Pendekatan Tradisional utama Ilmu Hubungan Internasional

Ilmu HI berkembang sesuai dengan tuntutan zaman, kondisi actual politik dunia,

perkembangan teknologi, asal Negara lahirnya Ilmu HI dan lain sebagainya. Dilihat dari

periodesasinya, terdapat empat pendekatan tradisional utama dalam Ilmu HI. Keempat

pendekatan tersebut adalah realisme, liberalism, Masyarakat Internasional dan Ekonomi Politik

(6)

Mengenal Ilmu Hubungan Internasional || Page 6 of 11 Bagian 1. Realisme

Dalam membangun asumsi teorinya, kaum Realis memandang manusia secara pesimis.

Manusia memiliki ambisi untuk selalu menang, terganggu jika diganggu keuntungannya, tidak

pernah puas dan cenderung ‘harus’menjadi yang terkuat. Kaum Realis percaya bahwa dengan

nature manusia tersebut, selalu akan terjadi konflik kepentingan yang berskala internasional

dan berpotensi ‘menciptakan’ perang.

Konsepsi yang dibangun oleh kaum Realis berfokus pada pengoperasian Negara untuk

melindungi kepentingan nasional yang terdiri dari kepentingan akan kesejahteraan dan

keamanan yang keseluruhannya didedikasikan untuk warga Negara. Keseluruhan konsep yang

disusun oleh kaum Realis manandakan bahwa para pemikir Realis skeptis atas perkembangan

kehidupan politik.

Realis menginginkan Negara sebagai aktor dalam politik dunia sedangkan organisasi lain

seperti lembaga swadaya masyarakat atau organisasi internasional lain dianggap tidak penting.

Dalam konsepsi Realis, Negara yang dianggap penting adalah Negara dengan kekuatan besar.

Negara dalam konsepsi Realis dianggap besar jika memiliki kekuatan dalam dominasi,

ekonomi dan kekuatan militer besar. (Viotti & Kauppi,1987:55-57)

Perebutan dominasi Negara dalam konsepsi Realis adalah untuk melindungi kepentingan

nasional. Kepentingan nasional yang dimaksud dalam konsep Realis adalah kepentingan untuk

melindungi warga Negara yang dinilai memiliki posisi rentan, wilayah, sumber daya dan

keamanan. Berdasar pada kepentingan nasional yang selalu berubah tersebut, kesepakatan

internasional menurut konsepsi Realis akan bertahan sepanjang Negara Negara di Dunia siap

mematuhi kesepakatan tersebut. Namun pada kenyataannya, kesepakatan internasional akan

selalu berubah seiring ‘ambisi’ Negara untuk memaksimalkan kepentingan nasional masing -masing. Dalam perkembangannya, pemikiran Realis dibagi menjadi 2 kelompok besar yaitu

Realisme Klasik dan Realisme Kontemporer.

Realisme Klasik berfokus pada keamanan nasional dan kelangsungan kehidupan Negara.

Secara umum Realisme Klasik berfikir bahwa manusia sangat rentan dengan konflik, bahwa

ada kebijakan Negara yang dapat dilakukan untuk menghadapi kerentanan tersebut dan bahwa

segala kesepakatan bersifat dinamis dan tidak permanen. Dengan kata lain, kesepakatan atau

(7)

Mengenal Ilmu Hubungan Internasional || Page 7 of 11 kepentingan. Pemikir Realisme Klasika antara lain Thucydides (sejarahwan Yunani Kuno),

Machiavelli, Hobbes (dilemma keamanan), Morgenthau tentang realism neo klasik (Sitepu,

2006:51), dan sebagainya.

Realisme Kontemporer berfokus pada sistem internasional. Dikembangkan secara sangat

pesat di Amerika Serikat dan masih merupakan teori HI paling terkemuka di Negara tersebut

menjadikan Realisme Kontemporer menjadi teori HI yang sangat penting. Pemikir Realisme

Kontemporer antara lain Schelling (Realisme Strategis) dan Waltz (Neorealisme).

Bagian 2. Liberalisme

Kemunculan kaum pemikir Liberalis hampir bersamaan dengan munculnya

Negara-negara liberal dan modernisasi lewat kemajuan pesat teknologi. Efisiensi sebagai keniscayaan

dari teknologi menginspirasi pemikiran kaum Liberalis. Walaupun tidak menafikkan keinginan

manusia untuk menjadi ‘yang paling’ dan kemudian menjadi dominative, namun kaum

liberalis mempercayai rasionalitas tiap-tiap manusia untuk cenderung berkooperasi untuk

mengakomodir kepentingan-kepentingan tersebut melalui jalan kerjasama. Akumulasi

kooperasi tersebut dalam tataran internasional dan massif akan menghasilkan semacam timbal

balik yang –baik secara instan atau dalam waktu panjang- bermanfaat bagi banyak orang.

Memandang relasi secara optimis, kaum Liberalis sangat percaya pada kemajuan baik itu

teknologi, kualitas komunikasi, kerjasama dan hasil yang didapatkan dari pengoperasian

seluruh instrument tersebut. Tidak seperti kaum Realis yang memusatkan perhatian pada

eksistensi Negara sebagai instrument utama dan aktor utama dalam HI, kaum Liberalis

menghargai usaha warga Negara untuk mencapai kebahagiaannya tanpa campur tangan yang

tidak diperlukan.

Negara bagi kaum Liberalis lebih merupakan entitas konstitusional yang memberikan ruang

kepada warga Negara untuk berekspresi selama hal tersebut dilakukan dalam koridor hukum.

Dengan kata lain, vocal point dari pemikiran HI kaum Liberalis adalah individu. Organisasi

lain diluar Negara seperti perusahaan, organisasi, asosiasi dan kelompok lain juga merupakan

aktor dari HI yang memiliki pengaruh menurut kaum Liberalis. Muncul sebelum Perang Dunia

(8)

Mengenal Ilmu Hubungan Internasional || Page 8 of 11 dalam memandang HI. Pada sebelum Perang Dunia II, kaum Liberalis sangat optimis

memandang HI dari sudut pandang masyarakat dunia.(Yuniarti, 2010:2-3)

Pasca Perang Dunia II, pemikiran kaum Liberalis berkembang menjadi setidaknya empat

aliran pemikiran utama. Empat aliran pemikiran utama kaum Liberalis tersebut adalah

(Jackson & Sorensen, 2005:143-176):

1. Liberalisme Sosiologis mempelajari bukan hanya hubungan antar Negara namun juga masyarakat, organisasi, aliansi dan sebagainya. Koordinasi antar aktor secara luas di

dunia Internasional akan menciptakan jaringan kerjasama yang dapat mengukuhkan

perdamaian.

2. Liberalisme Interdependensi mengawali pemikirannya dengan isntrumentalisasi kebutuhan antar masyarakat yang memunculkan kebutuhan Negara. Berbagai Negara

pada akhirnya melakukan kerjasama dengan Negara lain demi memenuhi kebutuhan

tersebut. Kerjasama yang dijalin antar Negara akan menumbuhkan ketergantungan satu

sama lain.

Dalam pemikiran Liberalisme Interdependensi, tujuan dari Negara bukan lagi bertitik

berat pada keamanan saja melainkan bagaimana menciptakan kesejahtaraan. Dengan

begitu, kebutuhan untuk meningkatkan kekuatan militer yang pada mulanya penting

guna menjadikan sebuah Negara menjadi Negara kuat seperti paham Realis berkurang

karena pergeseran focus dari kepentingan Negara tersebut.

3. Liberalisme Institusional memunculkan organisasi atau institusi internasional sebagai

aktor. Dengan adanya institusi internasional yang didirikan oleh Negara bersamaan

dengan Negara lain, kepercayaan dapat ditingkatkan. Kerjasama antar pemerintah

akhirnya dapat disokong juga oleh institusi internasional sehingga kemunculan institusi

internasional dapat mereduksi ketakutan yang muncul jika kerjasama hanya dilakukan

antar pemerintah saja.

4. Liberalisme Republikan mendorong Negara-negara di dunia untuk menganut sistem

politik demokratis. Dengan menganut sistem politik demokratis dalam suatu negara

dapat meminimalisir kemungkinan Negara tersebut terlibat perang dengan negara lain.

Hal tersebut menurut pemikiran Liberalisme Republikan dapat terjadi karena budaya

demokratis yang tercipta baik ditingkatan masyakat hingga mindset pemerintah.

(9)

Mengenal Ilmu Hubungan Internasional || Page 9 of 11

menggunakan jalur diplomatis dalam ‘memenangkan’ kepentingannya ketimbang memulai perang.

Bagian 3. Masyarakat Internasional

Fokus dari konsepsi Masyarakat Internasional terletak pada manusia atau rakyat dan

nilai. Nilai yang dimaksud dalam focus konsep Masyarakat Internasional lebih menyoal pada

nilai dasar manusia seperti kemerdekaan, keamanan, ketertiban dan keadilan. Konsepsi

Masyarakat Internasional mencoba menginterpretasikan maksud dari aksi masyarakat yang

timbul dari HI. Masyarakat Internasional menerima paham anarki internasional. Politik dunia

menurut kaum Masyarakat Internasional adalah manifesteasi dari masyarakat anarkis yang

dibatasi oleh aturan, norma dan institusi masing-masing.

Aktor dalam Masyarakat Internasional adalah negarawan yang bertindak atas nama

Negara dalam menyelesaikan pekerjaan yang berhubungan dengan luar negeri. Oleh karena

itu, presiden, jajaran menteri, diplomat, pimpinan militer dan lain lain merupakan yang

menjadi perhatian bagi kaum Masyarakat Internasional.

Teori Masyarakat Internasional berasal dari tiga ilmu utama dan dua ilmu pelengkap.

Ilmu utama yang pertama adalah Ilmu Filsafat yang secara umum membahas soal kaidah hidup,

bermasyarakat dan bagaimana interaksi antar aktor. Ilmu Filsafat yang dimaksud juga telah

terlebih dahulu melahirkan filsafat politik yang pada gilirannya diformasikan menjadi teori

politik yang membahas tetang politik internasional.

Ilmu utama yang kedua adalah Ilmu Hukum yang secaar umum membahas tentang

bagaimana mengatur sesuatu agar selaras. Ilmu Hukum yang dimaksud juga telah terlebih

dahulu membahas hukum internasional yang mengatur organisasi internasional lewat

hukum-hukum Internasional tersebut. Ilmu utama yang ketiga adalah Sejarah yang secara umum

mengajarkan tentang pelajaran yang dipetik dari kejadian yang terjadi pada masa lampau.

Perkembangan dari sejarah dalam kaitannya dengan HI adalah Sejarah Diplomasi yang secara

umum membahas soal sejarah negarawan atau para elit politik dan sejarah militer.

Intinya, Masyarakat Internasional berbicara soal bagaimana aktor berperan aktif dalam

memelihara perdamaian dan ketertiban internasional. Sebagai pendekatan yang merupakan

(10)

Mengenal Ilmu Hubungan Internasional || Page 10 of 11

‘membebankan’ negarawan dengan values to deliver dan nilai yang secara nyata harus dipraktikkan guna terjaganya sinergitas antar Negara-negara dunia. (Griffits, 1999:45) Dengan

mengakui posisi Negara kuat dan memungkinkan partisipasi lembaga atau organisasi non

Negara terlibat, Masyarakat Internasional tetap menyerahkan tanggung jawab menjaga

perdamaian abadi kepada Negara dengan kekuatan besar.

Ide besar dari Masyarakat Internasional adalah perdamaian melalui keadilan. Keadilan

menurut konsepsi Masyarakat Internasional adalah keadilan bagi komunitas dan keadilan

distributive yang kesemuanya merupakan bagian dari keadilan internasional. Dalam

menjabarkan pemenuhan rasa keadilan tersebut, konsep Masyarakat Internasional juga

menuntut Negarawan untuk memperhatikan tiap dimensi secara spesifik yaitu dimensi nasional,

internasional dan kemanusiaan.

Bagian 4. Ekonomi Politik Internasional

Berbeda dengan tiga bagian sebelumnya yang hampir secara keseluruhan berbicara

tentang interaksi masyarakat, kelompok, Negara dan antar Negara dalam kaitannya dengan

politik, dalam bagian ini pembahasan tentang HI dibahas melalui tambahan pendekatan

ekonomi. Sejatinya, ekonomi merupakan bagian yang tidak terpisahkan ketika berbicara

tentang kepentingan. Instrumentalisasi ekonomi baik ditingkatan local dalam kehidupan

sehari-hari hingga dalam kaitannya dengan hubungan antar satu pihak dengan pihak lain di dunia,

diatur melalui aturan-aturan politik.(Yuniarti, 2013:8)

Politik dan Ekonomi merupakan dua konsep yang memiliki korelasi antara satu dan yang

lainnya. Ekonomi Politik Internasional merupakan pembahasan tentang hubungan kompleks

antara politik dan ekonomi dalam tataran internasional. Dalam perkembangannya, Ekonomi

Politik Internasional memperkenalkan tiga teori utamaya, yaitu:

1. Merkantilisme; menganggap politik dan ekonomi sebagai dua hal yang saling melengkapi. Ketika berbicara soal perkembangan Negara dalam relasi kesejahteraan

dan kekuasaan maka kebijakan politik yang perlu diambil adalah kebijakan yang

menunjang pertumbuhan pesat dibidang ekonomi. Namun kebijakan politik dalam hal

pertahanan akan menjadi perhatian khusus dan tetap merupakan prioriatas dari

(11)

Mengenal Ilmu Hubungan Internasional || Page 11 of 11 2. Liberalisme Ekonomi; menganggap ekonomi sebagai ‘anak emas’. Kemandirian

ekonomi akan dicapai jika masyarakat diberikan kebebasan dalam menjalankan roda

perekonomian. Kemandirian ekonomi dengan sendirinya akan menguntungkan dan

menciptakan kerjasama yang harmonis secara kumulatif baik ditingkatan masyarakat

hingga antar Negara. Dengan operasionalisasi tersebut, kegiatan ekonomi yang bersifat

otonom merupakan suatu hal yang mutlak harus terjadi disemua bidang

3. Marxis; perkembangan perekonomian mempengaruhi perkembangan politik. Kelas yang secara ekonomi dominan akan menghegemoni kelas lain. Pertumbuhan ekonomi

lewat sistem kapitalis pada gilirannya akan memunculkan ‘gesekan’ baru baik di tatanan masyarakat maupun antar Negara.

Daftar Acuan

Buku

Griffiths, Martin, 1999, Fifty Key Thinkers in International Relations, London & New York: Routledge.

Griffiths, Martin, Terry O’Callaghan & Steven C Roach, 2007, International Relations, The Key Concept, Second

Edition, London & New York: Routledge.

Jackson, Robert, 2005, Classical and Modern Thought on International Relations, New York: Macmillan. Jackson, Robert & Georg Sorensen, 2005, Pengantar Studi Hubungan Internasional, Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Viotti, Paul R. & Mark V. Kauppi, 1987, International Realtions Theory: Realism, Pluralism, Globalism and

Beyond, London: Allyn and Bacon.

Jurnal

Asrudin, 2010, “The Twenty Years Crisis: Telaah atas Pemikiran Realisme Politik E.H Carr”, Verity, Volume 2, No. 3, Januari – Juni 2010, Hlm.1

Saeri, M, 2012, “Teori Hubungan Internasional Sebuah Pendekatan Paradigmatik”, Jurnal Transnasional, Volume 3, No.2, Februari 2012, hlm.4

Sitepu, P. Antonius, 2006, “Teori Realisme Politik Hans J Morghentau dalam Studi Politik dan Hubungan

Internasional”, Jurnal Analisis Administrasi dan Kebijakan, Volume 3, No.1, Januari – April 2006, hlm. 51

Yuniarti, 2010, “Perubahan Pola Hubungan Internasional Abad 20 dan Pengaruhnya terhadap Realisme dan Idealisme”, Jurnal Sosial Politika, Volume 17, No.1, Juni 2010, hlm.2-3

Yuniarti, 2013, “Pendekatan Ekonomi dalam Politik Internasional”, Interdependence – Jurnal Hubungan

Referensi

Dokumen terkait

know the nominalization make the reading text lexically dense writing in. students writing product by the third semester students of English

Pada Hari ini Jumat Tanggal Dua Bulan Agustus Tahun Dua Ribu Tigabelas, kami Pejabat Pengadaan Baran/Jasa Dinas Pertanian Kabupaten Humbang Hasundutan Sumber Dana Dak Tahun

Starting from left to right, the total number of balls from 2 nd bag to the 7 th bag is 11.. The number of balls in the 8 th bag is

Dari percobaan yang telah dilakukan dapat kita ketahui bahwa cahaya berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman dan kemudian dapat menyimpulkan bahwa tanaman

waktu transpor selama 1 jam untuk pH fasa sumber 3 - 6, pH optimum iodin untuk proses transpor melalui difusi reaksi diatas masuk ke membran diperoleh pada pH fasa sumber 4 dimana

Hasil penelitian menunjukkan adanya korelasi positif antara metrik kualitas kohesi terutama pada kode sumber dengan kecenderungan kesalahan perangkat lunak

Proses data mining dengan metode decission tree algoritma C.45 dimulai dari pembentukan decision system sebagai data awal yang memiliki nilai atribut kondisi dan

Seberapa besar pengaruh yang signifikan antara kecerdasan visual spasial terhadap prestasi belajar matematika materi segitiga pada siswa kelas VII SMPN 2 Sumbergempol