BAB III
PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN KECAMBAH 3.1 Latar Belakang
Tumbuh dan berkembang merupakan salah satu ciri makhluk hidup. Pertumbuhan dan perkembangan berjalan seiring.Pertumbuhan adalah proses pertambahan volume yang irreversible(tidak dapat kembali ke bentuk semula) karena adanya pembelahan mitosis atau pembesaran sel, dapat pula disebabkan oleh keduanya. Purtumbuhan dapat diatur dan dinyatakan secara kuantitatif.
Perkembangan adalah pertumbuhan menuju kedewasaan suatu organisme atau terspesialisasinya sel-sel menjadi stuktur dan fungsi tertentu. Perkembangan tidak dapat dinyatakan dengan ukuran, tetapi dapat dinyatakan dengan pertumbuhan bentuk dan tingkat kedewasaan.
Setiap makhluk hidup selalu mengalami pertumbuhan, baik secara kualitatif maupun secara kuantitatif. Pertumbuhan secara kualitatif, artinya dari kecil tumbuh menjadi besar. Adapun pertumbuhan secara kuantitatif, maksudnya tumbuh dari satu menjadi banyak.
Praktikum pada bab ini menitikberatkan kemampuan untuk mengadakan pengamatan yang teliti. Salah satu akibat dari pengamatan adalah munculnya pertanyaan/rasa ingin tahu dalam pikiran, selanjutnya rasa tersebut tergugah , seorang ahli biologi menggunakan daya khayalnya untuk mencari berbagai jawaban yang mungkin dapat diberikan untuk menjawab pertanyaan tersebut. Anggapan yang mungkin merupakan jawaban atas pertanyaan itu dinamakan hipotesis, inilah yang menjadi titik tolak suatu percobaan.
Suatu percobaan dilaksanakan untuk menguji kebenaran suatu hipotesis, meskipun tidak semua pengujian merupakan suatu percobaan. Di dalam suatu percobaan terdiri dari perlakuan yaitu sesuatu yang beragam dan disebut peubah. Supaya suatu percobaan berhasil dengan baik diperlukan rancangan yang tepat dan disebut rancangan percobaan
3.2 Tujuan Praktikum
2. Untuk mengetahui pertumbuhan dan perkembangan kecambah.
3. Untuk mengetaui kebutuan air rendaman biji pada perkecambahan biji.
4. Untuk mengetaui lama perendaman yang tepat untuk pertumbuhan dan
3.4.1 Waktu dan Tempat Pelaksanaan Praktikum ini dilaksanakan pada : Hari : Kamis
Pukul : 08.00 - 10.00 Tanggal : 10 - 12 - 2015
Tempat : Laboratorium Fakultas Pertanian Universitas Kadiri
3.4.2 Cara Kerja
1. Sebelum ditanam biji-biji tesebut telebih dahulu di rendam selama batas waktu yang telah di tetapkan pada masing-masing biji tersebut.
2. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan untuk melakukan pengamatan perkecambahan.
3. Siapkan gelas piala kemudian di beri tissu/kapas setelah itu di kasih air hingga lembab.
5. Letakan gelas piala tersebut ke seed germinator, siramlah pada pagi hari selama tujuh hari.
6. Jika biji telah tumbuh, hitunglah barapa yang tumbuh dan yang bulum tumbuh. 7. Lakukan pengukuran tersebut setiap hari selama 7 hari.
8. Tulislah hasil pengamatan dalam bentuk tabel pengamatan untuk membandingkan.
9. Hitunglah rata-rata kecambah per hari untuk percobaaan tersebut. Di hari ke tujuh, hitunglah rata-rata petumbuhan kecambah secara keseluruhan untuk tiap percobaan.
10.Buatlah tebel pertumbuhan rata-rata kecambah.
3.5 Hasil dan Pembahasan 3.5.1 Hasil
Perkecambahan dimulai dengan proses penyerapan air ke dalam sel-sel. Proses ini merupakan proses fisika. Masuknya air pada biji menyebabkan enzim aktif bekerja. Bekerjanya enzim merupakan proses kimia. Enzim amilase bekerja memecah tepung menjadi maltose, selanjutnya maltose dihidrolisis oleh maltase menjadi glukosa.Protein juga dipecah menjadi asam-asam amino. Senyawa glukosa masuk ke proses metabolisme dan dipecah menjadi energi atau diubah menjadi yang senyawa karbohidrat yang menyusun struktur tubuh. Asam-asam amino dirangkaikan menjadi protein yang berfungsi untuk menyusun struktur sel dan menyusun enzim-enzim baru.Asam-asam lemak terutama dipakai untuk menyusun membrane sel.
3.5.2 Pembahasan
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan telah menunjukkan bahwa terdapat perbedaan perkecambahan di tempat yang memiliki intensitas cahaya yang terang dan gelap. Hal ini menunjukkan bahwa gelap atau terangnya suatu tempat dapat mempengaruhi perkecambahan.
Bedasarkan tabel diatas tentang perkembangan biji jagung, tampak bahwa perkembangan paling cepat adalah perkembangan biji jagung pada tempat yang gelap. Pada hari pertama pengamatan, dimasing-masing tempat menunjukkan bahwa belum menunjukkan perkembangan sama sekali. Dan di hari kedua,ketiga dan seturusnya sudah mengalami pertumbuhan kecambah.
Tanaman yang ditanam di tempat gelap akan tumbuh lebih cepat/tinggi daripada yang ditempat terang. Hal ini disebabkan karena pengaruh auksin (hormon tumbuhan yang mengatur pertumbuha sel di meristem ujung ) yang terdapat pada pucuk akan terurai jika terkena cahaya matahari. Namun, tumbuhan di tempat gelap akan tampak kuning, pucat, kurus, daunnya tidak berkembang, dan lama-lama akan mati setelah cadangan makanannya habis. Ini karena cahaya juga merangsang pembentukkan klorofil, tumbuhan di tempat gelap tidak dapat membuat klorofil dan akhirnya tidak dapat membuat makanannya sendiri( fotosintesis ).
3.6 Kesimpulan
terkena sinar matahari tumbuhnya lebih subur karna melakukan fotosintesis dan karena menyerap banyak glukosa dibanding air.
3.7 Saran
Dalam melakukan suatu percobaan, lebih baik melakukan percobaan di tempat yang sekiranya tidak ada sesuatu yang mengganggu seperti hama tanaman, hewan, sehingga percobaan akan aman dan berhasil. Dalam mengukur menghitung kecambah, harus dilakukan secara teliti.