• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengaruh Model Cooperative Learning Tipe STAD terhadap Hasil Belajar IPA Siswa Kelas 3 SDN Karangtengah Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang Semester 2 Ta

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengaruh Model Cooperative Learning Tipe STAD terhadap Hasil Belajar IPA Siswa Kelas 3 SDN Karangtengah Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang Semester 2 Ta"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

1

Peraturan Pemerintah No.19 tahun 2005 menegaskan bahwa proses pembelajaran pada satuan pendidikan diselenggarakan secara interaktif , inspiratif, menyenangkan, menantang dan memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, maka guru dituntut untuk merencanakan pembelajaran , menyiapkan dan menggunakan alat peraga serta menggunakan metode yang bervariasi agar kemampuan pemahaman siswa meningkat.

(2)

tujuan pengajaran guru harus mempunyai cara atau strategi dalam memilih model pengajaran yang tepat.

Fungsi dan tujuan pendidikan menurut Pasal 1 Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 tahun 2003. Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab (Dedy Mulyasana, 2011:5).

Salah satu tugas seorang guru adalah sebagai pengajar. Dalam proses pembelajaran guru harus memperhatikan banyak hal. Salah satunya yaitu model pembelajaran. Sehingga pada saat proses pembelajaran dapet tercipta suasana yang kondusif dan menyenangkan sehingga siswa dapat dengan mudah memahami dan menguasai bahan ajar yang dibawakan oleh guru. Dengan begitu pembelajaran yang dilaksanakan dapat berjalan optimal sesuai kompetensi yang diharapkan.

Pendidikan sekarang ini sangatlah miris, banyak siswa yang membolos ketika pelajaran bukan hanya siswa SMP dan SMA bahkan siswa SD banyak yang membolos. Disinilah peran guru juga penting untuk membuat pembelajaran dikelas menjadi menyenangkan. Sehingga siswa tidak merasa jenuh didalam kelas dan bias mengikuti pelajaran dengan semangat.

(3)

ditunjukkan siswa masih rendah. Siswa cenderung pasif dan hanya menerima apa yang di sampaikan guru tanpa bisa mengeluarkan pendapat, bertanya, serta menjawab pertanyaan.

Pembelajaran yang dilakukan di SDN Karangtengah Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang masih bersifat konvensional seperti dalam penyampaian materi menggunakan metode ceramah, diskusi ataupun tanya jawab terutama pada mata pelajaran IPA. Karena dalam model pembelajaran konvensional ini belum optimal bila digunakan dalam proses pembelajaran pada saat ini. Karena sekarang ini guru dituntut untuk kreatif dalam proses pembelajaran. Dalam model pembelajaran konvensional, guru di sekolah umumnya memfokuskan diri pada upaya penuangan pengetahuan kepada para siswa tanpa memperhatikan prakonsepsi siswa atau gagasan-gagasan yang telah ada dalam diri siswa sebelum mereka belajar secara formal di sekolah. Metode ceramah merupakan metode yang sampai saat ini sering digunakan oleh setiap guru. Metode ceramah boleh dikatakan sebagi metode tradisional, karena metode ini telah dipergunakan sebagai alat komunikasi lisan antara guru dengan anak didik dalam proses belajar mengajar. Dengan menggunakan metode ceramah dalam proses belajar mengajar membuat siswa sebagai penerima informasi secara pasif dan siswa belajar secara individual. Meski metode ini lebih banyak menuntut keaktifan guru daripada siswa, tetapi metode ini tetap tidak bisa ditinggalkan begitu saja dalam kegiatan pengajaran.

(4)

tersebut berimbas pada hasil belajar siswa yang nilainya dibawah KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal). Dari 20 siswa sebanyak 11 siswa yang nilainya masih di bawah KKM dengan nilai < 72, sedangkan KKM yang di tentukan sekolah dan harus dicapai siswa adalah 72. Dari data hasil belajar siswa yang diperoleh, terutama untuk mata pelajaran IPA diketahui bahwa KKM yang harus dicapai siswa adalah 72.

Pengaruh penggunaan model pembelajaran dengan prestasi belajar siswa akan berjalan dengan lancar dan tercapai hasil optimal apabila menggunakan model pembelajaran yang baik. Model yang dipakai disini yaitu menggunakan model Cooperative Learning tipe STAD. Penggunaan metode pembelajaran

menggunakan model Cooperative Learning tipe STAD akan meningkatkan hasil belajar siswa. Johnson (Supriadi, 1995: 56) mengemukakan bahwa Model pembelajaran Cooperative Learning merupakan pembelajaran yang menekankan adanya kerja sama antar siswa dengan kelompoknya untuk mencapai tujuan belajar bersama. Model pembelajaran Cooperatif Learning tipe STAD ini adalah pembelajaran yang menggunakan kelompok-kelompok kecil sehingga siswa-siswa saling bekerja sama untuk mencapai tujuan pembelajaran. Siswa dalam pembelajaran kooperatif belajar berdiskusi, saling membantu, dan mengajak satu sama lain untuk mengatasi masalah belajar. Pembelajaran kooperatif mengkondisikan siswa untuk aktif dan saling memberi dukungan dalam kerja kelompok untuk menuntaskan materi masalah dalam belajar. Tipe STAD ini dapat membantu siswa untuk menemukan dan memahami konsep-konsep yang dianggap sulit dengan cara bertukar pikiran atau diskusi dengan teman-temannya melalui kegiatan saling membantu dan mendorong untuk mencapai tujuan yang diinginkan.

(5)

menerima kekurangan diri dan orang lain, serta dapat meningkatkan harga diri. Kedua, pembelajaran kooperatif dapat merealisasikan kebutuhan siswa dalam belajar berfikir, memecahkan masalah, dan mengintegrasikan pengetahuan dengan ketrampilan.

Guru perlu melakukan perubahan model yang digunakan dalam proses belajar mengajar terutama pada mata pelajaran IPA. Dalam pembelajaran IPA, seharusnya lebih ditekankan dengan penggunaan model pembelajaran yang variatif dan menyenangkan agar tidak monoton.

Menurut Sharan (2012:5) penerapan pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat diterapkan pada banyak subjek mata pelajaran antara lain IPA. IPA merupakan konsep pembelajaran alam dan mempunyai hubungan yang sangat luas terkait dengan kehidupan manusia. Dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada pembelajaran IPA akan dapat meningkatkan aktivitas dalam belajar dan mempermudah siswa dalam menguasai materi pelajaran.

Berdasarkan uraian di atas, peneliti tertarik untuk mengajukan penelitian berjudul “Pengaruh Model Cooperativ Learning Tipe STAD Terhadap Hasil Belajar IPA Siswa Kelas 3 SDN Karangtengah Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang Semester 2 Tahun Ajaran 2014/2015”.

1.2Identifikasi Masalah

Berdsarkan urian pada latar belakang dapat di identifikasi beberapa masalah di SDN Karangtengah yaitu:

1. Kurangnya minat belajar siswa pada mata pelajaran IPA Sehingga nilai KKM rendah.

2. Kurangnya penggunaan model pembelajaran yang variatif dan menyenangkan.

(6)

4. Kurangnya keterlibatan siswa saat proses pembelajaran berlangsung sehingga siswa menjadi bosan.

1.3Batasan Masalah

Dari identifikasi masalah yang diperoleh gambaran permasalahan yang begitu luas. Namun dengan keterbatasan waktu dan kemampuan penulis perlu memberi batasan masalah secara jelas dan terfokus. Selanjutnya masalah yang menjadi objek penelitian dibatasi hanya pada analisis:

a. Pembelajaran IPA yang menggunakan model Coopertive Learning.

b. Hanya kelas III yang menjadi subjek penelitian, yaitu di SDN Karangtengah.

1.4Rumusan Masalah

Berdasarkan dari identifikasi masalah yang ada maka dalam penelitian ini peneliti merumuskan apakah model Cooperative Learning tipe STAD berpengaruh terhadap hasil belajar IPA Siswa Kelas 3 Sekolah Dasar?

1.5Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah di atas, maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Model Cooperative Learning tipe STAD terhadap hasil belajar IPA siswa kelas 3 SDN Karangtengah Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang Semester 2 Tahun Ajaran 2014/2015.

1.6Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian ini dapat dilihat dari 2 unsur yaitu:

1. Segi Teoritis

(7)

belajar siswa dan dapat menambah ilmu yang positif bagi pengembangan ilmu pengetahuan secara umum bagi semua pihak yang bersangkutan.

2. Segi Praktis

1. Bagi siswa, dapat meningkatkan motivasi belajar, keaktifan dan hasil belajar yang terkait dengan penggunaan model pembelajaran Cooperatif Learning tipe STAD pada mata pelajaran IPA.

2. Bagi guru khususnya guru SD, sebagai referensi dalam rangka pemilihan motode dan model pembelajaran IPA yang dapat digunakan untuk meningkatkan keaktifan siswa.

3. Instansi sekolah, dapat meningkatkan sumber daya pendidikan sehingga menghasilkan output yang berkualitas, dan dapat meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia.

Referensi

Dokumen terkait

Rikrik Gemi Setelah dilakukan perhitungan terhadap harga pokok produksi dengan menggunakan metode Konvensional dan metode Activity Based Costing (ABC) maka dapat diambil

Jika kendala diatas tidak dapat dipecahkan maka akan menghambat kelancaran kegiatan pada bagian keuangan.Pengaturan gaji membutuhkan suatu sistem, dimana sistem penggajian

Fenomena yang terjadi saat ini adalah jual beli atau pengalihan fung- si harta benda wakaf yang dikarena- kan sudah tidak dapat difungsikan lagi secara

sustainability in our three pillars of energy resources, energy services and energy infrastructure, also carries out the roles of mentor to communities and steward of

Sebagai informasi dan bahan masukan ide serta gagasan pemikiran atau saran- saran bagi perusahaan dalam menentukan kebijakan pelayanan jasa yang diharapkan dapat memberikan

Dengan adanya berbagai faktor yang dapat mempengaruhi keputusan penggunaan layanan Rekening Ponsel CIMB Niaga dan berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan

Partikel alfa akan diserap oleh tanah, sedangkan sinar gamma akan menembus logam dimana saja (tidak dapat digunakan untuk mendeteksi

Kedua, variabel Manfaat, Kemudahan Penggunaan, dan Kepercayaan secara parsial berpengaruh positif terhadap Keputusan Nasabah Menggunakan Rekening Ponsel CIMB Niaga