BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Menurut Sugiono (2010: 107) Penelitian eksperimen adalah metode
penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap
yang lain dalam kondisi yang terkendalikan. Tujuan penelitian ini untuk
menyelidiki adanya hubungan sebab akibat, oleh karena itu penelitian eksperimen.
Bentuk desain yang digunakan yaitu Quasi-Experimental Desaign karena
penelitian termasuk dalam kategori penelitian eksperimen semu.
Quasi-Experimental Desaign digunakan karena pada kenyataannya sulit medapatkan
kelompok kontrol yang digunakan untuk penelitian.
3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian dilaksanakan di SD Negeri Kesongo 1 Kecamatan Tuntang
Kabupaten Semarang. Penelitian ini berlangsung pada bulan Maret sampai Mei
2015. Penelitian dilakukan di kelas 5A dan 5B, kelas 5A sebagai kelompok
eksperimen dan kelas 5B sebagai kelompok kontrol.
3.3. Populasi dan Sampel 3.3.1. Populasi
Sugiyono (2011: 61) populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas
obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.
Populasi dalam penelitian ini adalah SD Negeri Kesongo 01 Kecamatan Tuntang
Kabupaten Semarang.
3.3.2.Sampel
Sampel diartikan oleh Sugiyono (2011: 62) mengatakan bahwa sampel
adalah bagian dari jumlah karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Sampel
mewakili seluruh populasi. Sampel penelitian ini yaitu siswa kelas 5 SD Negeri
Kesongo 01 Kecamatan Tuntang, kelas 5A merupakan kelompok eksperimen
dimana dalam pembelajaran diberikan perlakuan (treatmen) menggunakan model
discovery learning dengan jumlah siswa 21, kelas 5B merupakan kelompok
kontrol menggunakan metode konvensional yaitu metode ceramah dengan jumlah
siswa 18. Setelah diberikan perlakuan (treatmen) hasil belajar siswa bisa
meningkat. Dapat dilihat tabel data sampel penelitian sebagai berikut:
Tabel 3.1 Sampel Penelitian
Nama Sekolah Jumlah Siswa
SD Negeri Kesongo 01 Kecamatan Tuntang Kelas 5A : 21 Siswa
Kelas 5B : 18 siswa
3.4. Design Penelitian
Design yang digunakan peneliti yaitu Nonequivalent Control Group Design,
design ini merupakan kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol tidak
dipilih secara random. Dilakukan penelitian untuk mencari pengaruh model
discovery learning terhadap hasil belajar matematika siswa kelas 5 SD Negeri
Kesongo 1. dan merupakan hasil belajar sebelum diberikan perlakuan (X).
dan merupakan hasil belajar yang sudah diberikan perlakuan (X). Adapun
design penelitian menurut Sugiono (2010: 116) yaitu sebagai berikut:
Tabel 3.2 Design Penelitian
X
Keterangan:
= nilai pre-test kelas eksperiment (hasil dari prestasi hasil belajar siswa
sebelum diberikan perlakuan)
= nilai post-test kelas eksperimen (hasil dari prestasi belajar siswa setelah
X = perlakuan (treatmen).
= nilai pre-test kelas kontrol (hasil dari prestasi hasil belajar siswa
sebelum diberikan perlakuan)
= nilai post-test kelas kontrol (hasil dari prestasi belajar siswa setelah
diberikan perlakuan)
3.5. Variabel dan Definisi Operasional
Kerlinger dalam Sugiyono (2011: 3) mengatakan bahwa variabel adalah
kontruk (contructs) atau sifat yang akan dipelajari. Dalam penelitian ada beberapa
jenis variabel yaitu sebagai berikut:
3.5.1. Variabel Independen (X)
Sugiyono (2011: 4) mendefinisikan bahwa variabel independen disebut
variabel bebas, variable bebas yaitu variabel yang mempengaruhi atau yang
menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel Dependen (terikat).
Dinamakan sebagai variabel bebas karena bebas dalam mempengaruhi variabel
lain. Varibel bebas dalam penelitian ini adalah pembelajaran matematika dengan
menggunakan model discovery learning digunakan dalam pembelajaran pada
kelompok eksperimen, yaitu kelas 5A SD Kesongo 01. Penelitian dilakukan
dengan dua kelompok. Kelompok kelas kontrol menggunakan pembelajaran
metode konvensional yang diterapkan di kelas 5B dan kelompok eksperimen
menggunakan model discovery learning yang diterapkan di kelas 5A.
3.5.2. Variabel Dependen (Y)
Sugiyono (2011: 4) Variabel dependen disebut dengan variabel terikat,
variable terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat
karena adanya variabel bebas. Disebut Variabel Terikat karena variabel ini
dipengaruhi oleh variabel bebas/variabel independent. Variabel terikat dalam
penelitian ini yaitu hasil belajar Matematika kelas 5A dan 5B SD Negeri Kesongo
01 Kecamatan Tuntang setelah diterapkan model pembelajaran discovery
3.6. Jenis Data
Jenis data menurut jenisnya dibedakan menjadi dua yaitu data kualitatif dan
data kuantitatif. Data kualitatif adalah data yang berbentuk kata-kata, bukan dalam
bentuk angka, sedangkan data kuantitatif data yang berbentuk angka atau
bilangan. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan data kuantitatif. Data ini
dalam penelitian berupa hasil pretest dan posttest pada kelompok kontrol dan
kelompok eksperimen. Data kuantitatif berfungsi untuk mengetahui jumlah atau
besaran dari sebuah objek yang akan diteliti. Data ini bersifat nyata atau dapat
diterima oleh panca indera sehingga peneliti harus benar-benar jeli dan teliti untuk
mendapatkan keakuratan data dari objek yang akan diteliti.
3.7. Sumber Data
Sumber data merupakan sumber subjek dari tempat mana data bisa
didapatkan. Jika peneliti memakai kuisioner atau wawancara didalam
pengumpulan datanya, maka sumber data itu dari responden, yakni orang yang
menjawab pertanyaan peneliti, yaitu tertulis ataupun lisan. Sumber data berbentuk
responden ini digunakan didalam penelitian. Peneliti mengumpulkan data dari
siswa kelas 5A dan 5B SD Negeri Kesongo 01 Kecamatan Tuntang, guru kelas
5A dan 5B SD Negeri Kesongo 01 Kecamatan Tuntang, dan dokumen data.
Sumber data di atas, akan dijelaskan sebagai berikut:
3.7.1. Siswa Kelas 5 SD Negeri Kesongo 01 Kecamatan Tuntang
Siswa kelas 5A dan 5B SD Negeri Kesongo 01 Kecamatan Tuntang,
merupakan sumber data yang digunakan peneliti. Data yang diperoleh dari siswa
kelas 5A dan 5B berupa hasil pretest dan postest. Data hasil pretest diperoleh dari
hasil tes siswa sebelum memperoleh perlakuan (treatmen). Sedangkan data hasil
3.7.2. Guru Kelas 5 SD Negeri Kesongo 01 Kecamatan Tuntang
Guru kelas 5A SD Negeri Kesongo 01 Kecamatan Tuntang yaitu Ibu Siti
Tasripah, S.Pd dan Guru kelas 5B Ibu Vera, S.Pd sebagai Guru kelas 5A dan 5B
yang memberikan informasi mengenai data-data kepada peneliti. Informasi yang
didapat peneliti tersebut meliputi jumlah siswa kelas 5A dan 5B SD Negeri
Kesongo 01 Kecamatan Tuntang, metode yang biasanya digunakan dalam
pembelajaran Matematika, batas KKM yang digunakan dalam pembelajaran
Matematika yaitu 70.
3.7.3. Tehnik Pengumpulan Data
Dalam penelitian, teknik pengumpulan data merupakan faktor penting demi
keberhasilan penelitian. Hal ini berkaitan dengan bagaimana cara mengumpulkan
data, siapa sumbernya, dan apa alat yang digunakan. Adapun teknik pengumpulan
data yang biasa digunakan adalah sebagai berikut:
3.7.3.1. Wawancara
Wawancara dilakukan untuk memperoleh informasi sebelum pencapaian
pembelajaran dilakukan.
3.7.3.2. Observasi
Observasi diperoleh untuk mendapatkan data pencapaian pengajaran yang
akan dilakukan pembelajaran pada kelas 5 dengan menggunakan model discovery
learning di SD Negeri Kesongo 01.
3.7.3.3. Tes
Sudjiono (2008: 66) merupakan alat yang dipergunakan dalam rangka
pengukuran dan penilaian. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan bentuk tes
yang digunakan dalam pretest dan posttest. Pretest diberikan sebelum perlakuan
3.7.3.4. Dokumensi
Menurut Sugiyono (2011: 329) Dokumentasi merupakan catatan peristiwa
yang sudah berlalu. Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya
monumental dari seseorang. Dokumentasi yang diambil pada saat penelitian di SD
Negeri Kesongo 1 yaitu mengambil gambar pada saat penelitian berlangsung.
3.8. Instrumen Pengumpulan Data
Instrumen pengumpulan data yang digunakan peneliti yaitu dengan
menggunakan soal pilihan ganda yang diberikan pada siswa kelas 5A dan 5B SD
N Kesongo 01 Kecamatan Tuntang, sebelum diberikan perlakuan (treatment)
maupun setelah diberikan perlakuan (treatment) dengan adanya penerapan model
pembelajaran discovery learning. Sebelum membuat soal yang akan diujikan
kepada siswa peneliti menyusun kisi-kisi terlebih dahulu. Tabel di bawah ini
merupakan kisi-kisi soal pretest dan posttest:
sifat-sifat
Dasar (KD) Indikator Item Soal
Jumlah
3.8.1. Uji Coba Instrument Penelitian 3.8.1.1. Uji Validitas Tes
Sugiyono (2010: 173) menyatakan bahwa uji validitas merupakan langkah
pengujian terhadap isi (content) dari suatu instrumen yang digunakan dalam
penelitian. Validitas suatu tes atau instrumen adalah instrumen yang dapat
digunakan untuk mengukur apa yang hendak diukur.
Suatu item instrumen penelitian dianggap valid jika memiliki batasan
corrected item to total correlation ≥ 0,361 dengan N=30 (Sugiyono 2010: 373).
Hal ini dapat dilihat tabel taraf signifikan di bawah ini:
Validitas soal dihitung menggunakan Software SPSS (Statistical Product
and Service Solutions) versi 20 dengan cara analyze-Scale-Reliability Analysis
untuk melihat apakah item soal valid atau tidak valid dapat dilihat pada output
hasil perhitungan, jika nilai koefisien ≤ 0,361 maka item soal tidak valid dan tidak boleh digunakan. Hasil uji validitas soal yang diujikan di kelas 6 SD Negeri Tegal
Waton Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang.
3.8.1.2. Uji Reabilitas Tes
Suatu instrumen menurut Arikunto (2009: 86) dikatakan mempunyai taraf
kepercayaan yang tinggi jika tes tersebut dapat memberikan hasil yang tetap. Hal
ini dapat dilihat pada tabel 3.6.
Tabel 3.6
Taraf Koefisien Reliablitas
Koefisien Reliabilitas Kategori
≤ 0,6 Kurang baik
0,7 Dapat diterima
≥ 0,8 Baik
Reabilitas suatu instrumen dihitung menggunakan Software SPSS
(Statistical Product and Service Solutions) versi 20 dengan cara Analyze – Scale –
Reliability Analysis kemudian untuk melihat hasilnya. Apabila nilai alpha kurang
dari 0,6 maka instrumen tersebut tidak reliabel.
3.8.1.3. Uji Homogenitas
Homogenitas digunakan untuk mengetahui varian dari beberapa populasi
sama atau tidak. Menurut Santoso (2001: 169) dengan kriteria pengujian sebagai
berikut:
1. Jika nilai signifikan > 0,05 maka kedua kelas berasal dari populasi yang
memiliki varians yang sama (homogen).
2. Jika nilai signifikan < 0,05 maka kedua kelas tidak berasal dari populasi yang
memiliki varians yang sama (tidak homogen).
Uji homogenitas penelitian ini menggunakan uji Levene Statistic dengan
hasil perhitungan > 0,05 berarti variansi pada setiap kelompok sama (homogen)
dengan menggunakan program komputer SPSS 20 for windows.
3.8.1.4. Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah populasi data
berdistribusi normal atau tidak. Menurut Santoso (2001: 169) kriteria pengujian
sebagai berikut:
1. Jika nilai signifikansi > 0,05 maka data kelompok sampel berasal di populasi
yang berdistribusi normal.
2. Jika nilai signifikansi < 0,05 maka data kelompok sampel tidak berasal di
populasi yang berdistribusi normal.
Uji normalitas data menggunakan uji One Sample Kolmogrov Smirnov
kriterianya adalah signifikansi hasil perhitungan > 0,05 berarti berdistribusi
normal. Uji normalitas dapat dihitung menggunakan Software SPSS (Statistical
Product and Service Solutions) versi 20 dengan cara Analyze-non parametric
test-legacy dialogs-one sampel KS.
3.8.2. Uji Hipotesis
Uji hipotesis ini merupakan apakah terdapat perbedaan atau tidak rata-rata
hasil belajar siswa terhadap kelompok kontrol yang menggunakan metode
konvensional dengan kelompok eksperimen setelah deberikan perlakuan model
discovery learning. Adapun hipotesis yang akan diuji, sebagai berikut:
: Tidak terdapat pengaruh yang signifikan penerapan model discovery learning
terhadap hasil belajar matematika siswa kelas 5 SD Negeri Kesongo 1.
:Terdapat pengaruh yang signifikan penerapan model discovery learning
terhadap hasil belajar matematika siswa kelas 5 SD Negeri Kesongo 1.
Jika kedua kelompok berdistribusi normal dan homogen, maka dilakukan uji
hipotesis (Uji-t) menggunakan independent sample t-test dengan bantuan Software
SPSS (Statistical Product and Service Solutions) versi 20. Adupun kriteria
1. Jika nilai signifikansi > 0,05, maka diterima dan ditolak.
2. Jika nilai signifikansi < 0,05, maka ditolak dan diterima.
3. Jika kedua kelas berdistribusi normal tetapi tidak homogen, maka dilakukan uji
kesamaan dua rerata (Uji-t) melalui uji dua pihak menggunakan uji-t yaitu
independent sample t-test dengan asumsi kedua varians tidak homogen atau
dikenal dengan equal variances not assumed.
4. Jika pihak salah satu atau kedua kelas tidak berdistri normal, maka dilakukan
uji kesamaan dua rerata (Uji-t) melalui uji dua pihak menggunakan uji statistik
non-parametrik yaitu dengan uji Mann-Whitney U-Test. Rumus Mann-Whitney