• Tidak ada hasil yang ditemukan

KELAYAKAN FLIPCHART MATERI KEANEKARAGAMAN HAYATI DARI BUAH JAMBU MAREKAN, KANDIS, DAN PISANG KAROK ARTIKEL PENELITIAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "KELAYAKAN FLIPCHART MATERI KEANEKARAGAMAN HAYATI DARI BUAH JAMBU MAREKAN, KANDIS, DAN PISANG KAROK ARTIKEL PENELITIAN"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

KELAYAKAN

FLIPCHART

MATERI KEANEKARAGAMAN

HAYATI DARI BUAH JAMBU MAREKAN, KANDIS, DAN

PISANG KAROK

ARTIKEL PENELITIAN

OLEH:

URAY SELVIANA

NIM F1071141010

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

JURUSAN PENDIDIKAN MIPA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS TANJUNGPURA

(2)

KELAYAKANFLIPCHARTMATERI KEANEKARAGAMAN HAYATI DARI BUAH JAMBU MAREKAN, KANDIS, DAN PISANG KAROK

Uray Selviana, Entin Daningsih, Titin

Program Studi Pendidikan Biologi Jurusan PMIPA FKIP Untan Pontianak Jl. Prof. H. Hadari Nawawi, Pontianak

Email:urayselviana@gmail.com

Abstract

This study aims to determine the feasibility of flipchart media on biodiversity material in class X SMA from the results of morphology and nutritional content jambu marekan fruit fiber (Bellucia pentamera Naudin), kandis (Artocarpus dadah Miq), and pisang karok (Musa campestris Becc. Var. Sarawakensis Hakkinen) encountered at the Sibohe Pajintan Singkawang Timur forest in Singkawang City in West Kalimantan. This research form is descriptive using purposive sampling technique with two stages, namely instrument validation and media validation. The validation instrument used contains 6 aspects and 16 criteria. Data were analyzed using the Lawshe method with the Content Validity Ratio (CVR) and Content Validity Index (CVI) formulas and validated by five validators. Two validators are lecturers of biological education, while three other validators are high school biology teachers who use the 2013 curriculum in the Singkawang. The results of the validation showed that the instrument was feasible to be used and repaired, while the results of the flipchart media validation obtained CVR and CVI values up to 0.99 which corresponded to Lawshe's minimum CVI value for five validators so that the flipchart media was declared valid and feasible to used as learning media on class X biodiversity material High school.

Keywords:Biodiversity, Flipchart, Jambu Marekan, Kandis, Pisang Karok

PENDAHULUAN

Media pembelajaran merupakan sarana untuk menyampaikan isi atau materi pelajaran, mempermudah guru dalam menyalurkan pesan ataupun informasi kepada peserta didik.Menurut Arsyad (2014) media adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim kepada penerima pesan.Menurut Akhmad Sudrajat dalam Mahayani dkk.(2018), media pembelajaran adalah teknologi pembawa pesan yang dapat dimanfaatkan untuk keperluan pembelajaran.Menurut Nurseto (2011), siswa tidak hanya berperan sebagaipenerima pesan, tapi siswa juga bertindak sebagai komunikator atau penyampaipesan. Dalam kondisi seperti itu, maka terjadi apa yang disebut dengan komunikasidua arah bahkan komunikasi banyak arah. Dalam komunikasi pembelajaran

mediapembelajaran sangat dibutuhkan untuk meningkatkan efektifitas pencapaian tujuanpembelajaran. Artinya, proses pembelajaran akan terjadi apabila ada komunikasiantara penerima pesan dengan sumber/penyalur pesan lewat media tersebut.

(3)

Menurut Kustandi dan Bambang (2011),

“Media pembelajaran dapat berupa media

hasil teknologi cetak, media hasil teknologi audio-visual, media hasil teknologi berdasarkan komputer dan media hasil

gabungan cetak dan komputer”.Kendala yang ada pada beberapa sekolah adalah minimnya sarana dan prasaranadalam mendukung proses pembelajaran, misalnya listrik, terutama sekolah-sekolah yang ada di perbatasan dan daerah-daerah terpencil, sehingga dalam proses pembelajaran guru kesulitan untuk menggunakan media elektronik. Oleh karena itu, guru dapat mengatasi masalah tersebut dengan menggunakan media pembelajaran yang tidak diproyeksikan contohnya media cetak. Salah satu media cetak yang dapat digunakan yaitu flipchart.Menurut Susilana dan Riyana (2007), “Flipchart dalam pengertian sederhana adalah lembaran-lembaran kertas menyerupai album atau kalender berukuran 60x90 cm yang disusun dalam urutan yang

diikat pada bagian atasnya”. Penggunaan

flipchart merupakansalah satu cara guru dalam menghemat waktu untuk menulis di papan tulis. Menurut Mahnun (2012) guru hendaknya memiliki peran dalam memilih media yang tepat danmelakukanpemilihan itu berdasarkan teknik dan langkah-langkah yang berisi pesan padamedia tersebut hendaknya juga merupakan suatu hal yang baru dan atraktif, misalnya dari segi warna maupun desainnya, semakin atraktif bentuk dan isi media, semakin besar pula keinginan siswa untuk lebih jauh mengetahui apa yang ingin disampaikan guru atau bahkan timbul keinginan untuk berinteraksi dengan media tersebut.

Berdasarkan hasilpenelitian dari Setiawan dan Efendi (2014) mengenai aplikasi media flipchart dalam penguasaan materi pertumbuhan dan perkembangan kelas VIII.Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan media flipchart dapat meningkatkan penguasaan materi siswa sertadapat meningkatkan keaktifan siswa. Pada siklus I terjadi peningkatan penguasaan materi siswa sebesar 55,9% dibandingkan sebelum diberikan tindakan. Setelah

dilakukan siklus II, penguasaan materi siswa mengalami peningkatan sebesar 18,8% dibandingkan siklus I serta sebesar 85,2% dibandingkan sebelum diberikan tindakan (prasiklus).Penelitian ini juga menunjukkan peningkatan keaktifan siswa.Pada siklus I, siswa yang aktif bekerjasama dalam kelompoksecara keseluruhan sebesar 48,6%. Pada siklus II, siswa yang aktif bekerjasama dalam kelompok secara keseluruhan siswasebesar 80%.

Berdasarkan hasil wawancara dengan salah satu guru yang mengajar di SMA Negeri 04 Singkawang, media pembelajaran yang biasa digunakan saat proses pembelajaran khususnya materi keanekaragaman hayati adalah powerpoint. Selain itu, guru juga menggunakan video dan tumbuhan asli sebagai media pembelajaran. Kendala dalam menggunakanpowerpoint dan video di SMA Negeri 04 Singkawang adalah proyektor. Jumlah proyektor di SMA Negeri 04 Singkawang yang dapat digunakan ada 5 dari 7 buah yang tersedia. Sedangkan total jumlah kelas seluruhnya ada 14 kelas. Jadi ketersedian proyektor ini sangat minim jika dibandingkan dengan jumlah kelas. Harapannya, dengan adanya media flipchart ini guru tetap dapat menggunakan media dalam proses pembelajaran tanpa harus terkendala dengan masalah proyektor. Selain itu, media flipchart dapat digunakan untuk pembelajaran di luar kelas karena bersifat moveable.

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kelayakan flipchart materi keanekaragaman hayati dari buah jambu marekan (Bellucia PentameraNaudin), kandis (Artocarpus dadah Miq), dan pisang karok (Musa campestris Becc var. sarawakensis Hakkinen) yang ditemukan di daerah Sibohe, Pajintan, Singkawang Timur Kota Singkawang.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif.Menurut Mahmud (2011),

“Penelitian deskriptif adalah suatu penelitian

(4)

dan akurat mengenai fakta dan sifat objek tertentu. Penelitian deskriptif ditujukan untuk memaparkan dan menggambarkan dan memetakan fakta-fakta berdasarkan cara pandang atau kerangka berpikir tertentu. Penelitian deskriptif dalam hal ini berupa pembuatan flipchart materi keanekaragaman hayati dari buah jambu marekan (Bellucia pentamera Naudin), kandis (Artocarpus dadah Miq), dan pisang karok (Musa campestris Becc. var. Sarawakensis Hakkinen).

Flipchart didesain dengan aplikasi microsoft powerpoint versi tahun 2010 dan dicetak menggunakan kertas banner dengan ukuran 60x90 cm dengan jenis huruf yang bervariasi yaitu verdana, tahoma dan calibri. Tahapan pembuatan flipchart diadopsi dari Susilana dan Riyana(2007) yang dimodifikasi, yaitu analisis kompetensi Inti dan kompetensi dasar, menentukan bentuk dan ukuran flipchart, menentukan jenis dan ukuran huruf flipchart, menentukan isi flipchart, menentukan warna flipchart, pembimbingan rancangan flipchart, dan pembuatanmedia flipchart.

Pada penelitian ini, sebelummedia flipchartdivalidasi, lembar instrumen validasi media divalidasi terlebih dahulu oleh 3 orang validator yang terdiri dari 2 orang dosen pendidikan biologi dan 1 orang guru mata pelajaran biologi kelas X. Hasil validasi instrumen dengan 6 aspek dan 16 kriteria tersebut menunjukkan instrumen layak digunakan dan diperbaiki. Tujuan dilakukan validasi adalah untuk mengetahui kelayakan flipchart sebagai media pembelajaran materi keanekaragaman hayati kelas X. Pengujian validasi flipchart dilakukan oleh 5 validator.Validator media flipchartterdiri dari 2 orang dosen pendidikanbiologi dan 3 orang guru mata pelajaran biologi kelas X.

Lembar validasi media flipchart dikembangkan dan dimodifikasi dari buku Arsyad (2014) yang terdiri atas enam aspek, yaitu aspek konsistensi, format, isi, bahasa, ukuran huruf, dan kefektifan.

Analisis validasi flipchart menggunakan metode analisisContent Validity Ratio(CVR). Menurut Lawshe (1975), CVR merupakan

sebuah pendekatan validitas isi untuk mengetahui kesesuaian item dengan domain yang diukur berdasarkan judgementpara ahli atau validator. Adapun rumus analisis CVR yaitu:

CVR = ………(1)

(Lawshe, 1975). Keterangan:

Ne = Jumlah ahli yang menyatakan setuju dengan kevalidan media (dianggap setuju jika nilai setiap aspek dengan kisaran rata-rata tiap aspek 3,0-4,00, jika < 3,00 maka dianggap tidak setuju kevalidan media).

N = Jumlah anggota validator atau tim ahli. Setelah didapatkan nilai CVR, kemudian dihitung nilai CVI (Content Validity Index)untuk meggambarkan bahwa secara keseluruhan butir-butir instrumen mempunyai validitas isi yang baik. Adapun rumus CVI adalah sebagai berikut.

CVI = ………(2)

(Lawshe, 1975). Keterangan:

n = jumlah item seluruh aspek

(a) Apabila nilai CVI berada pada kisaran 0 sampai 1, maka instrumen dapat dikatakan baik.

(b) Jika setengah dari jumlah validator mengatakan valid, maka media dapat dikatakan valid dengan baik.

(c) Jika kurang dari setengah dari validator mengatakan tidak valid, maka media dikatakan tidak valid.

Jika pada perhitungan akhir skor CVR dan CVI memenuhi nilai batas minimum Lawshe (1975) yaitu 0.99 maka flipchart dinyatakan valid dan layak digunakan sebagai media pembelajaran.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian

(5)

60x90cmdengan penyangga yang bisa dilipat sehingga mudah dibawa (Gambar 1.a). Media flipchart terdiri dari materi kenekaragaman hayati gen, jenis, dan ekosistem, pemanfaatan dan upaya pelestarian keanekaragaman hayati. Materi dalam mediaflipchartterutama contoh keanekaragaman tingkat jenis (Gambar 1.b) dan pemanfaatan keanekaragaman hayati sebagai sumber pangan (Gambar 1.c dan

1.d)diambil dari hasil penelitian morfologi dan kandungan gizi buah jambu marekan, kandis, dan pisang karok. Validasi flipchart dilakukan oleh 5 validator yang terdiri dari 2 orang dosen pendidikan biologi dan 3 orang guru mata pelajaran biologi kelas X menggunakan instrumen yang dimodifikasi dari Arsyad (2014). Data hasil analisis validasi media dapat dilihat pada Tabel 1.

Gambar 1.MediaFlipchart

a b

(6)

Tabel 1. Nilai CVR dan CVIFlipchart

Aspek Kriteria Validator CVR

1 2 3 4 5

Konsistensi 1. Spasi antar baris atau antar paragraf sudah sesuai.

4 4 4 4 4 0.99

Format 2. Ukuranflipchartyang digunakan 60x90 cm.

4 4 4 4 4 0.99

3. Bentukflipchart 3 4 4 4 4 0.99 4. Jenis huruf yang digunakan

padaflipchartbervariasi

3 4 4 4 4 0.99

5. Tata letak isi padaflipchart 3 3 4 4 3 0.99 6. Keserasian warna pada

flipchart.

3 4 4 4 3 0.99

7. Alur baca pada flipchart. 4 4 4 4 0.99 8. Penggunaan warna pada

flipchart.

3 4 4 4 3 0.99

9. Penggunaan gambar pada flipchart.

4 4 4 4 3 0.99

10. Penggunaan berbagai bentuk insert shape (kotak pemisah teks) bervariasi.

3 4 4 4 4 0.99

Isi 11. Kesesuaian tujuan pembelajaran dengan isi materi keanekaragaman hayati.

4 4 4 3 3 0.99

12. Kesesuaian hasil penelitian yang disajikan dengan materi keanekaragaman hayati

3 4 4 4 4 0.99

13. Kesesuaian gambar dan tabel yang disajikan dengan isi materi keanekaragaman hayati

3 4 4 4 4 0.99

Bahasa 14. Kalimat disusun sedemikian rupa sehingga informasi mudah diperoleh.

3 4 4 4 4 0.99

Ukuran Huruf 15. Ukuran huruf sudah jelas dan mudah dibaca

3 4 4 4 4 0.99

Keefektifan 16. Kepraktisanflipchart 3 3 4 3 3 0.99

Nilai CVI 0.99

Keterangan:

CVR :Content Validity Ratio CVI :Content Validity Index

Berdasarkan hasil validasi (Tabel 1), semua kriteria flipchart memiliki rata-rata nilai CVR dan CVI adalah 0.99 dimana nilai CVR telah memenuhi nilai batas minimum

(7)

Pembahasan Penelitian

Flipchartyang dibuat berupa lembaran-lembaran menyerupai kalender berukuran 60x90cm berjumlah 29 halaman dan dijepit pada bagian atasnya dilengkapi dengan penyangga yang ringan dan dapat dilipat (Gambar 1.a) sehingga mudah dibawa. Hal ini sesuai dengan pendapat Susilana dan Riyana (2007) yang menyatakan, “Flipchart merupakan media grafis dalam bentuk lembaran-lembaran kertas menyerupai album atau kalender dengan ukuran 60 x 90 cm yang dijepit pada bagian atasnya”.

Materi yang terdapat pada flipchart sebagian berasal dari hasil penelitian morfologi dan kandungan gizi serta serat buah jambu marekan, kandis, dan pisang karok. Hasil penelitian morfologi buah digunakan sebagai contoh keanekaragaman hayati tingkat jenis (Gambar 1.b), sedangkan hasil penelitian kandungan gizi dan serat buah digunakan sebagai contoh dari pemanfaatan keanekaragaman hayati sebagai sumber pangan (Gambar 1.c dan 1.d).Warna dan jenis huruf yang digunakan bervariasi.Jenis huruf yang dipilih adalah huruf lurus tanpa kait sehingga mudah dibaca dari jarak jauh.Warna yang digunakan pada flipchart bervariasi tetapi mempunyai kedekatan sehingga tidak mengganggu penglihatan mata.Hal ini sesuai dengan pernyataan Susilana dan Riyana (2007) yang mengatakan bahwa harmonisasi pemilihan warna juga perlu diperhatikan, sehingga warna-warna yang dipilih harus memiliki kedekatan.Kelebihan flipchart menurut Susilana dan Riyana (2007) yaitu mampu menyajikan pesan pembelajaran secara ringkas dan praktis, dapat digunakan di dalam ruangan atau di luar ruangan, dan mudah dibawa kemana-mana (moveable) sedangkan menurut Pratiwi dan Mulyani (2013), kelebihan dari media papan balik(flipchart) diantaranya adalah selain cara pembuatannya yang mudah, media papan balik (flipchart) juga sangat praktis dan bisa dibawa kemana-mana. Selain itu, dengan penggunaan media papan balik (flipchart) dapat mengemas pembelajaran denagan praktis, kreatif dan lebih inovatif sehingga diharapkan peserta didik senang dan lebih

semangat dalam mengikuti pembelajaran.Selain itu, media papan balik (flipchart) dapat digunakan berulang-ulang pada tahun ajaran berikutnya.

Hasil pembuatan flipchart divalidasi menggunakan lembar instrumen.Validasi flipchart dilakukan untuk mengetahui kelayakan media terhadap pembelajaran. Menurut Sugiyono (2015), “Validasi

merupakan derajat ketepatan antara data yang terjadi pada objek penelitian dengan daya

yang dilaporkan oleh peneliti”. Validasi

flipchartterdiri dari dua tahapan yaitu validasi instrumen dan validasi media flipchart.Hasil validasi instrumen yang dilakukan oleh tiga orang validator yaitu dua orang dosen pendidikan biologi dan satu orang guru biologi menunjukkan bahwa instrumen validasi yang digunakan untuk memvalidasi media flipchart layak digunakan dan diperbaiki.

Validasi mediaflipchartdilakukan oleh lima orang validatoryang terdiri dari dua orang dosen pendidikan biologi, dan tiga orang guru biologi dari sekolah yang sudah menerapkan kurikulum 2013, yaitu SMA Negeri 4 Singkawang, SMA Negeri 5 Singkawang, dan SMA Negeri 6 Singkawang.Penilaian dari kelima validator tersebut kemudian dianalisis dengan rumus Content Validity Ratio(CVR) dan content validity index(CVI).Pada penelitian ini, diuji kelayakan atau kesesuaian antara kriteria penilaian dengan media flipchart sehingga layak digunakan atau tidak layak digunakan sebagai media pembelajaran.

Kriteria-kriteria dalam setiap aspek penilaian media flipchart yaitu sebagai berikut.

a. Aspek Konsistensi

(8)

baik) dan 3 (baik) pada kriteria ini. Oleh karena itu kriteria ini dinyatakan valid karena memperoleh nilai CVR 0.99. Sehingga dilihat dari aspek konsistensi, media flipcharttelah memenuhi seluruh kriteria.

b. Aspek Format

Aspek format terdiri dari 9 kriteria yaitu ukuran flipchartyang digunakan, jenis huruf, bentuk flipchart, tata letak isi padaflipchart, keserasian warna, penggunaan warna, alur baca, penggunaan gambar, dan penggunaan beberapa bentuk insert shape bervariasi pada flipchart. Menurut Prasetyo dkk. (2012),

“ukuran gambar, simbol, angka, dan hurufnya

supaya lebih diperbesar sehingga lebih mudah

diamati”.

Jenis huruf yang digunakan padaflipchart bervariasi yaituverdana, tahoma, dan calibri. Huruf yang digunakan pada flipchart adalah jenis huruf lurus dan tidak ada kaitnya sehingga mudah dibaca dari jarak jauh. Huruf dekoratif dengan banyak variasi cenderung susah dibaca dalam ukuran yang agak kecil dengan jarak yang jauh, atau huruf sambung. Huruf yang sebaiknya digunakan adalah huruf lurus atau tidak ada kait-kaitnya (Susilana dan Riyana, 2007).

Pada kriteria bentuk flipchart, ada beberapa indikator penilaian yaitu: flipchart harus memenuhi 4 karakter (berbentuk lembaran lembaran seperti kalender, lembaran flipchart mudah dibalik, dijepit rapi pada bagian atasnya, dan memiliki penyangga yang dapat berdiri tegak). Karakterisasiflipchartini di modifikasi dari Susilana dan Riyana (2007) yang menyatakan bahwa flipchart adalah lembaran-lembaran menyerupai album atau kalender berukuran 50 x 75 cm atau 60 x 90 cm yang disusun dalam urutan yang diikat pada bagian atasnya.

Pada kriteria tata letak isi, flipchart memuat 3 aspek yang disusun secara berurutan.yaitu: pembuka (cover, kata pengantar, daftar isi, pendahuluan, KD, indikator dan tujuan pembelajaran), inti (uraian materi dari buku SMA, internet dan hasil penelitian, dan penutup (kesimpulan, evaluasi dan daftar pustaka).

Kriteria selanjutnya yaitu keserasian warna dan penggunaan warna pada flipchart. Warna yang digunakan pada flipchart lebih dari 3 warna tetapi tetap tidak mengganggu penglihatan mata. Menurut Susilana dan Riyana (2007), agar flipchart yang dibuat lebih menarik, salah satu upayanya adalah menggunakan warna yang bervariatif. Flipchart yang hanya menggunakan satu warna misalnya hitam saja atau biru saja kurang menarik bagi siswa. Harmonisasi pemilihan warna juga perlu diperhatikan. Jika kita memilih 5 warna maka kelima warna tersebut memiliki kedekatan. Selain itu, menurut pendapat Hall dan Hanna (2004), bahwa warna dengan rasio kontras yang lebih besar umumnya menyebabkan pembacaan yang lebih besar.

Pada kriteria penggunaan gambar, terdapat saran dari validator yaitu ukuran gambar sebaiknya bisa lebih diperbesar dan tata letak gambar juga perlu diperhatikan dengan baik sehingga terlihat rapi dan menarik, seperti yang dikemukakan oleh Prasetyo dkk.(2012), “ukuran gambar, simbol,

angka, dan hurufnya supaya lebih diperbesar

sehingga lebih mudah diamati”. Menurut Jatmika (2005), semakin banyak pesan atau materi yang ada di dalam gambar makaakan semakin sulit pula peserta didik dalam menangkap pesan yang disampaikan lewat gambar tersebut. Unsur gambar yang ada dalam gambar tersebut sebaiknya disertai dengan kata-kata penjelas.Prinsip yang kedua yaitu keterpaduan.Keterpaduan harus dapat menggambarkan hubungan yang sinergis dan saling mengisi antara unsur-unsuryang ada dalam gambar. Gambar dan kata-kata penjelas yang digunakan dalam gambar merupakan satu kesatuan, bukan berdiri sendiri yang akan membentuk suatu pesan yang komunikatif.

(9)

yang digunakan dalam media flipchart sebaiknya lebih mengeksplor Kalimantan Barat seperti contoh-contoh dari manfaat keanekaragaman hayati dalam berbagai bidang dan upaya pelestarian keanekaragaman hayati lebih baik digunakan contoh yang ada di Kalimantan Barat agar peserta didik dapat mengenal potensi daerahnya sendiri.

c. Aspek Isi

Aspek isi terdiri dari 3 kriteria yaitu kesesuaian tujuan pembelajaran dengan isi materi keanekaragaman hayati, kesesuaian hasil penelitian yang disajikan dengan materi keanekaragaman hayati, dan kesesuaian gambar dan tabel yang disajikan dengan isi materi keanekaragaman hayati.

Berdasarkan hasil validasi, validator memberikan penilaian 4 (sangat baik) dan 3 (baik) pada setiap penilaian. Oleh karena itu ketiga kriteria ini dinyatakan valid karena masing-masing memperoleh nilai CVR 0.99. Sehingga dilihat dari aspek isinya, media flipcharttelah memenuhi seluruh kriteria .

d. Aspek Bahasa

Aspek bahasa terdiri dari 1 kriteria yaitu kalimat disusun sedemikian rupa sehingga informasi mudah diperoleh. Menurut Prasetyo dkk. (2012), “sajian yang ada pada flipchart menggunakan bahasa yang sederhana bagi siswa sehingga mudah dipahami. Menurut

penelitian Ma’rifah dan Rachmawati (2015) tentang penggunaan flipchart dalam pendidikan kesehatan mengatakan bahwa materi yang diuraikan harus menggunakan bahasa yang jelas, mudah dimengerti dan disertai ilustrasi gambar yang menarik, sehingga responden mudah untuk memahaminya.

Berdasarkan hasil validasi, validator memberikan penilaian 4 (sangat baik) dan 3 (baik) pada kriteria ini. Oleh karena itu kriteria ini dinyatakan valid karena memperoleh nilai CVR 0.99. Sehingga dilihat dari aspek bahasanya, media flipchart telah memenuhi kriteria.

e. Aspek Ukuran Huruf

Aspek ukuran huruf terdiri dari 1 kriteria, yaitu ukuran huruf sudah jelas dan mudah

dibaca. Menurut Prasetyo dkk. (2012),

“ukuran gambar, simbol, angka, dan hurufnya

supaya lebih diperbesar sehingga lebih mudah

diamati”.

Berdasarkan hasil validasi, validator memberikan penilaian 4 (sangat baik) dan 3 (baik) pada kriteria ini. Oleh karena itu kriteria ini dinyatakan valid karena memperoleh nilai CVR 0.99. Sehingga dilihat dari aspek ukuran hurufnya, media flipchart telah memenuhi kriteria. Namun ada beberapa saran dari validator bahwa ukuran huruf pada sumber gambar terlalu besar. Sebaiknya ukuran huruf pada sumber gambar lebih diperkecil sehingga dapat memberikan ruang yang lebih banyak untuk memperbesar ukuran gambar dan teks.

f. Aspek Keefektifan

Aspek keefektifan terdiri dari 1 kriteria yaitu kepraktisanflipchart. Indikator penilaian untuk mengetahui kepraktisan flipchart yaitu mudah disimpan, mudah digunakan, dapat digunakan berulang dan penyangga dapat dilipat sehingga mudah dibawa.

Berdasarkan hasil validasi, validator memberikan penilaian 4 (sangat baik) dan 3 (baik) pada kriteria ini. Oleh karena itu kriteria ini dinyatakan valid karena memperoleh nilai CVR0.99. Sehingga dilihat dari aspek kepraktisannya, media flipchart telah memenuhi kriteria. Namun, ada beberapa perbaikan dari validator yaitu mengenai penyanggaflipchartdan banyaknya lembaran pada flipchart. Penyangga pada flipchart memang ringan dan dapat dilipat sehingga mudah untuk dibawa, tetapi karena penyangga bisa dibongkar pasang, ada tahap proses pemasangan penyangga yang menyebabkan pemasangan ini menjadi agak rumit serta lembaran flipchart yang terlalu banyak sehingga medianya menjadi lebih berat. Saran dari validator materi yang ada padaflipchartlebih dipersingkat lagi sehingga medianya tidak terlalu berat.

(10)

harus melibatkan siswa dalam penempatan media flipchart dengan meminta saran dan masukan dari siswa.

Setelah dihitung nilai CVR pada setiap kriteria, dilakukan perhitungan nilai CVI untuk menggambarkan validitas media secara keseluruhan. Apabila nilai CVI berada pada kisaran 0-1, maka media yang divalidasi dapat dikatakan valid.

Berdasarkan hasil perhitungan nilai CVI dari 16 kriteria, diperoleh nilai sebesar 0.99. Artinya, secara keseluruhan media flipchart yang dibuat sudah dapat dikatakan layak untuk digunakan sebagai media pembelajaran pada materi keanekaragaman hayati kelas X SMA.

SIMPULAN DAN SARAN Simpulan

Berdasarkan hasil validasi, media flipchart dengan nilai CVR sebesar 0.99 sesuai dengan nilai CVR minimum Lawshe untuk lima orang validator yaitu 0.99 dan nilai CVI 0.99 sehingga media dinyatakan valid dan layak dijadikan sebagai media pembelajaran pada materi keanekaragaman hayati untuk kelas X SMA.

Saran

Mediaflipchart sebaiknya diperbaiki terlebih dahulu sebelum diujicobakan dalam penelitian lebih lanjut mengenai efektifitas penggunaan mediaflipchartdalam proses pembelajaran di sekolah.

DAFTAR RUJUKAN

Arsyad, A. 2014.Media Pembelajaran. Jakarta. Rajawali Press.

Emda, A. 2011. Pemanfaatan Media dalam Pembelajaran Biologi di Sekolah. Jurnal Ilmiah Didaktika.12 (1): 149-16.

Hall, R. H. dan Hanna, P. 2004. The Impact of Web Page Text-Background Color Combinations on Readability, Retention, Arsthetics, and Behavioral Intention. Journal Behaviour & Information Technology.23(3):1-30.

Jatmika, H. M. 2005. Pemanfaatan media Visual dalam Menunjang Pembelajaran Pendidikan Jasmani di Sekolah

Dasar.Jurnal Pendidikan Jasmani Indonesia.3 (1): 89-99.

Kurniawati, I. D. dan Sekreningsih N. 2018.Media Pembelajaran Berbasis Multimedia Interaktif untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Mahasiswa.Journal of Computer and Information Technology.1 (2): 68-75. Kustandi, C dan Bambang S. 2011.Media

pembelajaran: Manual dan Digital. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Lawshe, C.H. 1975. A Quantitative Approach to Content Validity.Personel Physycology.28 (4): 563-575.

Mahayani, S., Irwandani, Yuberti, dan Widayanti. 2018. Kotak Pop-up Berbasis Problem Solving: Pengembangan Media Pembelajaran pada Materi Cahaya dan Alat-Alat Optik untuk Kelas VIII SMP. Jurnal Pendidikan Matematika dan IPA.9 (2): 98-108.

Mahmud. 2011. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Pustaka Setia. Mahnun, N. 2012. Media Pembelajaran

(Kajian terhadap Langkah-Langkah Pemilihan Media dan Implementasinya dalam Pembelajaran.Jurnal Pemikiran Islam. 37 (1): 27-33.

Ma’rifah, U. dan Rachmawati, I. 2015. Pendidikan Kesehatan: MediaFlipchart terhadap Perilaku Pemberian ASI Pekerja Wanita. Jurnal The Sun.2 (4): 37-43.

Nurseto, T. 2011. Membuat Media Pembelajaran yang Menarik.Jurnal Ekonomi dan Pendidikan.8 (1): 19-35. Prasetyo, A. Y., Triyono, dan Imam S. 2012.

(11)

Setiawan, Z. P. dan Efendi N. 2014.Aplikasi Media Pembelajaran Flipchart Untuk Meningkatkan Penguasaan Materi Pertumbuhan Dan Perkembangan Pada Mata Pelajaran Ipa Terpadu. Jurnal Teknologi Pendidikan.7 (2): 141-152.

Sugiyono. 2015. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Gambar

Gambar 1.Media Flipchart
Tabel 1. Nilai CVR dan CVI Flipchart

Referensi

Dokumen terkait

ada perbedaan antara nilai rangking sebelum dan sesudah diaplikasikannya sistem penilaian kinerja berbasis kompetensi perawat gawat darurat, maka sistem penilaian kinerja yang

Hasil penelitian ini diperoleh 24 isolat dari sampel guano dari Gua Anjani dengan nilai indeks pelarutan fosfat tertinggi dengan nilai 2,62 pada isolat p15 dan

Sehingga, apabila makanan biawak di daerah sekitar Sungai Opak mulai berkurang seperti ikan, kadal, ular, dan tikus wajar saja jika biawak-biawak yang tinggal di

Tes Kepribadian Pauli Kraepplin bertujuan untuk mengukur karakter seseorang pada beberapa aspek tertentu, yaitu aspek keuletan (daya tahan), aspek kemauan atau kehendak

Tujuan finansial di dalam tahap pertumbuhan akan menekankan pada pertumbuhan penjualan di pasar baru, kepada pelanggan baru dan dihasilkan dari produk dan jasa baru,

Penulis menyadari bahwa, tanpa bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak, dari masa perkuliahan sampai pada penyusunan skripsi ini sangatlah sulit dan sedemikian besar

Perawat langsung melakukan tindakan resusitasi jantung paru (RJP) selama 2 menit, setelah itu perawat mengevaluasi keadaan pasien, ternyata denyut nadi korban ada dan nafas tidak

Uji deskriptif Pada bagian ini akan telah dijelaskan tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah Current Ratio (CR), Debt to Equity Ratio (DER),