• Tidak ada hasil yang ditemukan

548 Efek Radiasi Terhadap Manusia

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "548 Efek Radiasi Terhadap Manusia"

Copied!
70
0
0

Teks penuh

(1)

EFEK

EFEK

R

R

ADIASI

ADIASI

TERHADAP

TERHADAP

MANUSIA

(2)
(3)
(4)
(5)

RADIASI

RADIASI

~ massa

~ massa

5

(6)

RADIASI

RADIASI

~ muatan listrik

~ muatan listrik

(7)

RADIONUKLIDA

RADIONUKLIDA

(8)

DAYA TEMBUS RADIASI

DAYA TEMBUS RADIASI

PENGION

PENGION

(9)

SIFAT RADIASI PENGION

SIFAT RADIASI PENGION

JENIS 

RADIASI SIFAT

α

Partikel bermuatan positifdapat dibelokkan oleh medan

magnet/listrik

Saat menembus zat, sinar α menghasilkan ion.

Memiliki daya tembus yang rendah.

Kecepatan antara 2.000 – 20.000 mil per detik (1 –10% kec. Cahaya)

β

Partikel bermuatan negatif dan identik dengan elektron.

Daya tembus lebih besar tetapi daya pengion lebih kecil dari sinar α .

Dapat menembus kertas aluminium setebal 2 hingga 3 mm.

Partikel beta dapat dibelokkan oleh medan listrik/magnet, tetapi arahnya berlawanan dari partikel α .

Mengalami pembelokan > partikel α dalam medan listrik/magnet. mβ < mα

γ

Mempunyai daya tembus besar Tidak dapat dibelokkan oleh medan listrik/magnet.

Mempunyai panjang gelombang yang sangat pendek.

Daya tembus besar

(10)

Sistem Biologi

Sistem Biologi

 

 

Tubuh Manusia

Tubuh Manusia

(11)

SEL

SEL

(

(

genetik

genetik

&

&

somatik

somatik

)

)

Sitoplasma

organel sel yang

mengatur fungsi metabolisme

Nukleus

mengandung kromosom

sebagai pusat kontrol informasi

genetik

Keduanya dilindungi oleh membran

sel yang berfungsi sebagai media

komunikasi dan transportasi bahan

makanan

(12)

Interaksi Radiasi

Interaksi Radiasi

dengan Materi Biologi

dengan Materi Biologi

k

k

1.

Eksitasi/ionisasi (10

-15

detik)

2.

Fisikokimia (10

-10

detik)

ion

radikal

3.

Reaksi kimia (10

-5

detik)

radikal bebas (induksi)

4.

Reaksi biokimia

kerusakan

pada DNA

5.

Respon biologi

efek biologi

(13)

Interaksi Radiasi Elektron

Sekunder

13

Langsung:

penyerapan energi

dari e- langsung

terjadi pada molekul

organik dalam sel

yang mempunyai arti

biologi penting (DNA)

Tidak langsung:

terlebih dahulu

terjadi interaksi

radiasi dengan

(14)

Interaksi Radiasi dengan Molekul

Interaksi Radiasi dengan Molekul

Air (

Air (

Radiolisis

Radiolisis

A

A

ir

ir

)

)

dekomposisi air menjadi radikal bebas

yang

diinduksi oleh radiasi pengion spontan : H2O  H+ + OH

radiasi : H2O H2O+ + e ion radikal (10-10 detik)

H2O+ H+ + OH*

radikal bebas (10-5 detik)

e- + H2O OH- + H*

(15)

Ionisasi

Kerusakan DNA

Modifikasi proses perbaikan Ekspresi gen

perbaikan tidak sempurna

Kematian sel aberasi mutasi perbaikan “aktif” kromosom sempurna

sel mati sel tetap hidup

15

(16)

Efek radiasi pada kromosom

Efek radiasi pada kromosom

(aberasi kromosom)

(aberasi kromosom)

(17)
(18)
(19)

EFEK RADIASI PADA SEL

EFEK RADIASI PADA SEL

TUBUH

TUBUH

(20)

Efek Radiasi terhadap Sel

Kematian sel “aktif”

gen Perbaikan tidak sempurna

Aberasi kromosom

Mutasi

Sel mati Sel tetap hidup

(21)

Klasifikasi Efek Radiasi

(lanjutan)

Sel terpapar radiasi

Perbaikan secara enzimatis

Sel mati Sel hidup

Disfungsi organ Sel normal Sel abnormal

Efek

deterministik

Efek stokastik

Efek segera Efek tertunda

Eritema; Sterilitas;

Retardasi mental

Katarak; Kanker; Efek pewarisan

(22)

Efek Radiasi Akut

(Radiation Sickness)

- Mual, muntah, sakit kepala,erythema

(stlh 24 jam)

- Sakit perut, demam (2-3 hari)

- Diare, dehidrasi (minggu ke 2)

- Rambut rontok, lesu, demam, perarahan

(minggu ke 3)

- Jika gejala diatas semakin parah dpt

timbul perdarahan hebat yg

menyebabkan kematian (4-6 minggu

setlh radiasi)

(23)

Victim of Chernobyl

a. Five-year-old Alec Zhloba from a town in Belarus is suffering from leukemia. Some 70 percent of the fallout from the 1986 Chernobyl disaster fell on Belarus.

b. These children live in a village not far from the Chernobyl nuclear plant. Four years after the 1986 Chernobyl accident, these children are suffering intestinal problems from

exposure to radiation

(24)

Aberasi kromosom dan dosimeter

Aberasi kromosom dan dosimeter

biologi

biologi

 Digunakan secara luas sebagai biomarker

akibat

paparan radiasi berlebih

 Pengamatan dilakukan terhadap sel darah

limfosit pada analisa sitogenetik

 Frekuensi aberasi kromosom (disentrik &

cincin) menggambarkan dosis radiasi yang diterima

 Rentang dosis: 0,5 Gy – 8 Gy

 Frekuensi disentrik menurun dengan

bertambahnya waktu (tidak stabil)

 Analisa dilakukan dalam waktu 24 jam -30

hari pasca paparan radiasi

(25)

Efek Radiasi Mengion :

Menyebabkan terjadinya kerusakan atom/ molekul yg dilaluinya

Efek radiasi mengion 2 jenis :

1. Efek stokastik,

- Tergantung pd frekuensi pemajanan, tingkat keparahan tidak tergantung pd dosis

- Contoh: mutagen (kerusakan gen/chromosom), teratogen (cacat bayi dalam kandungan), dan karsinogen (menyebabkan kanker).

2. Efek Non-stokastik/Deterministik

- Efek yg ditimbulkan tergantung pd frekuensi dan dosis

- Efek ini terjadi karena adanya kematian sel. - Contoh : erythema pd kulit, katarak pd mata

(26)

Charts: Dose-Frequency Relationship

• Efek deterministik : timbul bila dosis yang diterima di

atas dosis ambang (threshold dose) dan umumnya timbul beberapa saat setelah terpapar

• Efek stokastik : tanpa ada dosis ambang dan baru

(27)

Efek Stokastik

Efek Stokastik

pada Individu terpapar

pada Individu terpapar

Target : sel somatik

karsinogenesis

Kanker akibat radiasi tidak spesifik

Prediksi risiko kanker diperoleh dari studi

epidemiologi radiasi pada populasi

terpapar radiasi

Koefisien peluang pada pekerja radiasi :

4 x 10

-2

/Sv

(28)

Efek Stokastik

Efek Stokastik

pada Turunan Individu

pada Turunan Individu

terpapar

terpapar

Target :sel reproduktif

efek pewarisan

Tidak ada bukti konklusif pada manusia

Hewan :bervariasi

buta warna,

kelainan metabolisme minor sampai

serius (kematian) dan retardasi mental

Koefisien peluang pada pekerja radiasi :

0,8 x 10

-2

/Sv

(29)

Efek Deterministik pada Kulit

Efek Deterministik pada Kulit

(30)

Efek Deterministik

Efek Deterministik

pada

pada

Sistem Pembentukan

Sistem Pembentukan

Darah

Darah

Sel darah berasal dari sel stem sumsum tulang

eritrosit (sdm)

lekosit (sdp) granulosit dan limfosit trombosit (platelet)

 Dosis 0,5 Gy penurunan segera komponen darah

limfosit menurun dalam beberapa jam

trombosit & granulosit dalam beberapa hari –

minggu

eritrosit menurun lambat dalam beberapa minggu

 Kematian terjadi akibat dari infeksi dan hemorrhage  Efek stokastik: leukimia dan kanker sel darah merah

(31)

Efek Radiasi pada Mata

Efek Radiasi pada Mata

Paling sensitif lensa mata katarak

Dosis 0,5 Gy kekeruhan lensa yang teramati

Semakin tinggi dosis semakin singkat masa laten Dosis 2–10 Gy katarak dalam 6 bulan - 35 tahun

(32)

Efek Radiasi pada Organ

Efek Radiasi pada Organ

Reproduksi

Reproduksi

Testis

Perubahan jumlah sperma dan waktu pulih Dosis 0,15 Gy : oligospermia

Dosis < 1 Gy : steril beberapa bulan

Dosis 0,65 Gy : steril sementara

Dosis 5 – 7 Gy : steril pada usia 40-an Dosis 12 – 15 Gy : steril pada usia 20-an

ICRP 60: 2,5 – 6 Gy (dosis ambang sterilitas) Efek deterministik: sterilitas

(33)

Efek Radiasi pada Janin

Efek Radiasi pada Janin

 Bergantung Periode kehamilan:

1. Preimplantasi & implantasi (minggu 0 – 2)

 kematian janin (0,05 – 0,1 Gy)

2. Organogenesis (minggu 2 – 7)

 malformasi organ, kematian neonatal,

kanker masa anak-anak 3. Tahap Fetus (minggu 8 – 40)

 retardasi mental, kanker pada masa anak-anak

 Dosis ambang retardasi mental (penurunan IQ):

 0,1 Gy pd minggu 8 – 15 dan

0,4 -0,6 Gy pd minggu 6 – 25

(34)

Efek

Efek

Genetik-Somatik

Somatik

 Efek genetik: Efek radiasi yang dirasakan oleh keturunan dari orang

yang menerima paparan radiasi  somatik jika akibat radiasi dirasakan langsung oleh orang yang menerima radiasi

 Efek non stokastik: efek yang kualitas keparahannya bervariasi

menurut dosis dan hanya timbul jika dosis ambang dilampaui

 Efek non stokastik meliputi beberapa efek somatik: luka bakar,

sterilitas, katarak, kelainan kongenital  efek genetik adalah efek stokastik sedangkan efek somatik dapat stokastik (leukimia dan kanker) maupun non stokastik

 Ciri efek non stokastik:

Mempunyai dosis ambang

Umumnya timbul beberapa saat setelah radiasi

Adanya penyembuhan spontan yang tergantung keparahannyaKeparahannya tergantung dosis radiasi

(35)

Efek Stokastik Deterministik

Efek Stokastik Deterministik

 Efek stokastik: efek yang kebolehjadian timbulnya

merupakan fungsi dosis radiasi dan diperkirakan

tidak mengenal dosis ambang yang meliputi kanker, leukimia (efek somatik) dan penyakit keturunan

(efek genetik)

 Efek deterministik dapat terjadi akibat masuknya

radionuklida ke dalam tubuh. Penyebabnya:

ledakan IN atau bom nuklir dan kesalahan dalam pengobatan atau penelitian

 Ciri efek stokastik:

Tidak mengenal dosis ambang

Tiimbul setelah melalui masa tenang yang lamaKeparahannya tidak tergantung pada dosis radiasiTidak ada penyembuhan spontan

(36)

36

(37)

SINDROMA PRODROAL

SINDROMA PRODROAL

SEBAGAI TAHAP INISIAL SRA

SEBAGAI TAHAP INISIAL SRA

37

Simptom Tingkat SRA dan perkiraan dosis akut radiasi pada seluruh tubuh (Gy)

rendah (1-2) sedang (2-4) parah (4-6) sangat parah (6-8) letal (>8 Gy)

Limfosit (G/L, hari 3-6)

0.8 – 1.5 0.5 – 0.8 0.3 – 0.5 0.1 – 0.3 0.0 – 0.1

Granulosit (G/L) > 2.0 1.5 – 2.0 1.0 – 1.5 ≤ 0.5 ≤ 0.1 Diare tidak ada tidak ada jarang hari 6-9 hari 4-5 Epilasi tidak ada sedang pada

hari > 15

sedang pada hari > 11-21

total pada hari > 11 total pada hari > 10

Masa laten

(hari) 21-35 18-28 8-18 < 7 tidak ada Tindakan

(38)

FASE LATEN SEBAGAI FASE KEDUA SRA

FASE LATEN SEBAGAI FASE KEDUA SRA

38

Simptom Tingkat SRA dan perkiraan dosis akut radiasi pada seluruh tubuh (Gy)

rendah (1-2) sedang (2-4) parah (4-6) sangat parah (6-8) letal (>8 Gy)

Muntah < 30 menit

100

-< 10 menit100

Diare <1 jam hampir

100

medis rawat jalan

rawat pada RSU

tindakan pada RS khusus

tindakan pada RS

(39)

Sindroma Radiasi Akut

Sindroma Radiasi Akut

(SRA)

(SRA)

Sindroma Radiasi Akut (SRA): sekumpulan sindrom

klinik yang terjadi dalam waktu beberapa detik

sampai 3 hari setelah paparan radiasi pengion akut pada seluruh tubuh dengan dosis relatif tinggi (> 1 Gy)

Sindroma sistem pembentukan darah

(hematopoietic syndrome)

Sindroma sistem pencernaan (gastrointestinal

syndrome)

Sindroma sistem syaraf pusat (central

nervous system syndrome)

(40)

DOSIS AMBANG SINDROMA : 1 GY

S. PRODROMAL : MUAL, MUNTAH, LETIH,

PUSING, HILANG NAFSU MAKAN DAN DIARE  3 HARI

MASA LATEN : 2 – 3 MINGGU

EFEK SISTEMIK: PENURUNAN JUMLAH SEL

DARAH

DOSIS AMBANG KEMATIAN : 3 GY DALAM 3

MINGGU

 INFEKSI DAN HEMORRHAGE

PENURUNAN SEL STEM SUMSUM TULANG

(SAMPAI 8 GY)

40

(41)

Sindroma Gastrointestinal

Sindroma Gastrointestinal

(sistem pencernaan)

(sistem pencernaan)

Dosis ambang sindrom: 5 Gy

Sindroma Prodromal: demam, diare parah + darah,

kram perut

Masa laten : 3 – 5 hari

Efek sistemik: kerusakan sel stem & lapisan

mukosa usus halus

Dosis ambang kematian: 10 Gy dalam

3 hari – 2 minggu

(42)

Sindroma Sistem Syaraf

Sindroma Sistem Syaraf

Pusat

Pusat

Dosis ambang sindroma : 20 Gy

Dosis ambang sindroma : 20 Gy

Sindroma Prodromal: hilang

Sindroma Prodromal: hilang

keseimbangan,

keseimbangan,

susah bernafas, tremor dan koma

susah bernafas, tremor dan koma

Masa laten : 15 menit – 3 jam

Masa laten : 15 menit – 3 jam

Efek sistemik: kerusakan parah sistem

Efek sistemik: kerusakan parah sistem

syaraf

syaraf

dan cardiovascular

dan cardiovascular

Dosis ambang kematian : 50 Gy dalam <

Dosis ambang kematian : 50 Gy dalam <

3 hari

(43)

KONTAMINASI INTERNA

KONTAMINASI INTERNA

(44)

DEKONTAMINASI

DEKONTAMINASI

Radionuklida

Radionuklida Radiasi Radiasi

(T½)

(T½) TargetTarget masukmasukJalan Jalan DekontaminanDekontaminan 3

3HH ββ

(12,4 th)

(12,4 th)

Tubuh

Tubuh Inh/ing/kInh/ing/k airair

90

90SrSr γγ

(29, th)

(29, th)

Tulang

Tulang Inh/ingInh/ing Stronsium laktatStronsium laktat

137

137CsCs ββ, , γγ

(30 th)

(30 th)

Tubuh

Tubuh Inh/ing/kInh/ing/k Prussian bluePrussian blue

226

226RaRa αα

(600 th)

(600 th)

Tulang

Tulang Inh/ing/kInh/ing/k Kalsium glukonatKalsium glukonat

239

tulang, hati Inh/ing/kInh/ing/k dietilentriamin pentasetik asid dietilentriamin pentasetik asid (DTPA)

(DTPA)

(45)

Nilai Batas Dosis - NBD

(ditetapkan dlm SK Ka.BAPETEN

No.01/Ka.BAPETEN/V/1999 ttg Ketentuan Keselamatan Kerja dg Radiasi)

NBD utk penyinaran seluruh tubuh 50 mSv

(5000 mRem)/thn

NBD utk wanita usia subur 13 mSv dlm

jangka 13 minggu pd abdomen

NBD utk wanita hamil 10 mSv pd janin,

terhitung sejak dinyatakan mengandung

hingga saat bayi lahir

NBD utk penyinaran lokal rata2 pd setiap

organ/jaringan 500 mSv/thn

(46)

Sumber Pemaparan Radiasi

Mengion :

46

- Industri tabung sinar katoda

- Pembangkit tenaga nuklir

- Pertambangan

- Rumah sakit (kedokteran gigi, umum,

radiologi, laboratorium)

- Lembaga penelitian

- Pertanian

(47)

• Background radiation is a small amount of radiation coming from the environment, such as the cosmic rays from outer space, the natural radioactive materials in rocks and soil and radioactive gases in air, e.g. radon

(48)

Aplikasi Radiasi

(49)

KONTRIBUSI DOSIS RADIASI

KONTRIBUSI DOSIS RADIASI

(50)

Persyaratan proteksi radiasi

Justifikasi :Tdk menerapkan

/menggunakan radiasi, kecuali

jika ada positive net benefit

Optimisasi :Prinsip ALARA (as low

as reasonably achievable)

Limitasi : Standar pemajanan/

Dosis sesuai rekomendasi

(51)

Pengendalian

-

Isolasi peralatan dan daerah

radiasi dg penyekatan

-

Maksimalisasi jarak, menjauhkan

TK dari sumber radiasi

-

Membatasi waktu pemajanan

-

Pemasangan pagar, label dan

tanda peringatan bhy radiasi

-

Penggunaan APD(pakaian, kaca

mata, dsb.)

-

Pelatihan dan pengawasan

-

Emergency preparadness,

kesiap-siagaan jika terjadi

keadaan darurat

(52)

Alpha ----> sangat kecil/tidak ada Beta ----> kecil

Sinar X ----> besar

Sinar gamma ----> besar

Neutron ----> besar

(53)

53

Radiation

Radiation Shielding MaterialShielding Material

Alpha

Alpha dpt dihambat dengan bhn tipis, mis. kertas dpt dihambat dengan bhn tipis, mis. kertas atau lapisan luar kulit mati

atau lapisan luar kulit mati

Beta

Beta penyekatan dg bhn spt aluminium dan penyekatan dg bhn spt aluminium dan plastik/Al dg ketebalan sp 1 cm

plastik/Al dg ketebalan sp 1 cm

Gamma &

Gamma &

X-ray

ray semakin besar intensitas radiasi yg diserap. semakin besar intensitas radiasi yg diserap. Semakin tebal dan tinggi berat jenis bhn, Semakin tebal dan tinggi berat jenis bhn, Pb / tembok beton

Pb / tembok beton

Neutron

Neutron dihambat dg penyekatan bhn yg dihambat dg penyekatan bhn yg

mengandung kadar hidrogen tinggi, shg bhn

mengandung kadar hidrogen tinggi, shg bhn

cair spt air, poliethilen, parafin dsb. banyak

cair spt air, poliethilen, parafin dsb. banyak

digunakan

(54)
(55)

Tingkat keparahan/bahaya radiasi

Bahaya

Bahaya

external

external

Bahaya

internal

Bahaya

internal

Kurang

Kurang

Alpha

Alpha

Gamma

Gamma

Beta

Beta

Beta

Beta

Sangat

Sangat

Gamma

Gamma

Alpha

Alpha

(56)

Effect of Radiation on Cells

• Inhibition of cell division

• Damage to chromosome (number of structure)

• Damage to genes (mutation)

Pemajanan radiasi dlm jaringan tubuh tergantung pd sifat fisik dan kimia dr bahan radioaktif.

Contoh :

- Radioaktif iodine, umumnya

mempengaruhi/terkonsentrasi pd kelenjar thyroid; - Strontium-90, mengendap pada tulang;

- Cesium, pd jaringan lunak

Setelah terakumulasi, konsentrasinya dpt menurun setelah beberapa waktu melalui peluruhan atau proses biologi

(Iodine-131, waktu peluruhan 7 hr; plutonium-239, 24

000th;

strontium-90, 28 tahun)

(57)

Berbagai Jenis Personal Dosimeter

(58)

Detektor Sintilasi

Detektor Surface Barrier

Detektor Isian Gas

Berbagai Jenis detektor radiasi

(59)

RADIOGRAFI DENGAN FILM

RADIOGRAFI DENGAN FILM

RADIOGRAFI DENGAN FILM

RADIOGRAFI DENGAN FILM

Peralatan Pesawat Sinar-X

(60)

Konversi :

Dosis ekivalen = dosis absorbsi x quality factor

Sievert = Gray x QF

Rem = rad x QF

1 Gray = 100 rad = 1 J/kg

1 Sv = 100 rem

1 rad = 1.15 roentgen = 0,01 Gray

1 roentgen = 0,87 rad

Dosis radiasi : jml energi yg diserap oleh jaringan tiap satuan massa pd tempat pengukuran( satuan rad )

(61)
(62)
(63)

Spektrum Radiasi Matahari

(64)

Health effect

Pada kulit dan mata dimana energi radiasi

diserap.

Acute :

- Pd mata Photokeratitis (inflamation of

cornea) dan conjunctivis

- Radiation burn (sunburn)

Chronic :

- Cataract(clouding of the lens)

- Premature ageing, keratosis

(dry,spot on the skin)

- Skin cancer

(65)

65

Who is at risk?

- Outdoor workers (gardener, road

worker, building & construction

workers, surveyors, forestry

workers, agriculture workers,

mining workers, harbour workers,

traffic officer

(66)

LASER

Akronim:

Light Amplification by

Stimulated Emission of Radiation

Merambat pada satu arah

panjang gel. Sinar paralel,

Koheren, tekonsentrasi

Bahaya: terutama pada mata,

dan kulit

Jenis :Kristal ruby; Laser

gas( CO

2

, CO, HeNe, argon,

Nitrogen, krypton);

semikonduktor

(67)

Spektrum Laser

(68)

Aplikasi

- Operasi medis (bloodless

surgery), perawatan kulit

& gigi,

- Pengelasan, pemotongan,

pengeboran

- Komunikasi (via fiber

glass)

- Entertainment (laser

light, laser disc,

hologram, dsb)

- Senjata laser

(69)

5 Klasifikasi LASER

(Standard internasional)

Klas 1 : intensitas radiasi rendah, tanpa

resiko

Klas 2 : intensitas rendah,

memancarkan radiasi tampak (400-700

nm)

Klas 3A : intensitas lebih tinggi,

memancarkan radiasi tampak

Klas 3B: intensitas tinggi, visible a/

invisible, immediate eye damage

Klas 4: intensitas tinggi, berbahaya

(70)

Referensi

Dokumen terkait

Antara berikut, kawasan manakah mengalami iklim yang sama dengan Malaysia.. A I

Retribusi Pelayanan Laboratorium Kesehatan yang selanjutnya dapat disebut Retribusi adalah pembayaran atas pelayanan laboratorium kesehatan pada laboratorium kesehatan

Pengalokasian infrastruktur pelayanan sidang secara khusus dimaksudkan untuk mengatasi jumlah perkara yang cukup signifikan besar, khususnya pada pengadilan-pengadilan negeri di

Adapun penjabarannya sebagai berikut; Tingkat penerimaan responden terhadap input perusahaan dalam melakukan produksi masuk dalam kategori tingkat penerimaan sedang

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh perubahan struktur organisasi terhadap kinerja Pegawai Negeri Sipil (PNS) Pada Badan Perencanaan

Dalam Akta Industri Pelancongan 1992 yang asal itu dinyatakan “pelancong” adalah pelawat sementara ke Malaysia untuk tujuan-tujuan “keseronokan, kebudayaan,

l)cngan mcnggunal.an data-data dari lapangan antara lain schedule proyek. rencana anggaran b1aya. dan anahsa harga satuan maka dilakukan analisa TCTO sehingga

Faktor-faktor yang mempengaruhi apakah masyarakat mendefinisikan suatu masalah sebagai suatu isu publik antara lain ialah drama situasi, parahnya masalah, dan dampak ekonomis