EFEK
EFEK
R
R
ADIASI
ADIASI
TERHADAP
TERHADAP
MANUSIA
RADIASI
RADIASI
~ massa~ massa
5
RADIASI
RADIASI
~ muatan listrik~ muatan listrik
RADIONUKLIDA
RADIONUKLIDA
DAYA TEMBUS RADIASI
DAYA TEMBUS RADIASI
PENGION
PENGION
SIFAT RADIASI PENGION
SIFAT RADIASI PENGION
JENIS
RADIASI SIFAT
α
Partikel bermuatan positifdapat dibelokkan oleh medan
magnet/listrik
Saat menembus zat, sinar α menghasilkan ion.
Memiliki daya tembus yang rendah.
Kecepatan antara 2.000 – 20.000 mil per detik (1 –10% kec. Cahaya)
β
Partikel bermuatan negatif dan identik dengan elektron.
Daya tembus lebih besar tetapi daya pengion lebih kecil dari sinar α .
Dapat menembus kertas aluminium setebal 2 hingga 3 mm.
Partikel beta dapat dibelokkan oleh medan listrik/magnet, tetapi arahnya berlawanan dari partikel α .
Mengalami pembelokan > partikel α dalam medan listrik/magnet. mβ < mα
γ
Mempunyai daya tembus besar Tidak dapat dibelokkan oleh medan listrik/magnet.Mempunyai panjang gelombang yang sangat pendek.
Daya tembus besar
Sistem Biologi
Sistem Biologi
Tubuh Manusia
Tubuh Manusia
SEL
SEL
(
(
genetik
genetik
&
&
somatik
somatik
)
)
◦
Sitoplasma
organel sel yang
mengatur fungsi metabolisme
◦
Nukleus
mengandung kromosom
sebagai pusat kontrol informasi
genetik
Keduanya dilindungi oleh membran
sel yang berfungsi sebagai media
komunikasi dan transportasi bahan
makanan
Interaksi Radiasi
Interaksi Radiasi
dengan Materi Biologi
dengan Materi Biologi
k
k
1.
Eksitasi/ionisasi (10
-15detik)
2.
Fisikokimia (10
-10detik)
ion
radikal
3.
Reaksi kimia (10
-5detik)
radikal bebas (induksi)
4.
Reaksi biokimia
kerusakan
pada DNA
5.
Respon biologi
efek biologi
Interaksi Radiasi Elektron
Sekunder
13
Langsung:
penyerapan energi
dari e- langsung
terjadi pada molekul
organik dalam sel
yang mempunyai arti
biologi penting (DNA)
Tidak langsung:
terlebih dahulu
terjadi interaksi
radiasi dengan
Interaksi Radiasi dengan Molekul
Interaksi Radiasi dengan Molekul
Air (
Air (
Radiolisis
Radiolisis
A
A
ir
ir
)
)
dekomposisi air menjadi radikal bebasyang
diinduksi oleh radiasi pengion spontan : H2O H+ + OH
radiasi : H2O H2O+ + e ion radikal (10-10 detik)
H2O+ H+ + OH*
radikal bebas (10-5 detik)
e- + H2O OH- + H*
Ionisasi
Kerusakan DNA
Modifikasi proses perbaikan Ekspresi gen
perbaikan tidak sempurna
Kematian sel aberasi mutasi perbaikan “aktif” kromosom sempurna
sel mati sel tetap hidup
15
Efek radiasi pada kromosom
Efek radiasi pada kromosom
(aberasi kromosom)
(aberasi kromosom)
EFEK RADIASI PADA SEL
EFEK RADIASI PADA SEL
TUBUH
TUBUH
Efek Radiasi terhadap Sel
Kematian sel “aktif”
gen Perbaikan tidak sempurna
Aberasi kromosom
Mutasi
Sel mati Sel tetap hidup
Klasifikasi Efek Radiasi
(lanjutan)
Sel terpapar radiasi
Perbaikan secara enzimatis
Sel mati Sel hidup
Disfungsi organ Sel normal Sel abnormal
Efek
deterministik
Efek stokastik
Efek segera Efek tertunda
Eritema; Sterilitas;
Retardasi mental
Katarak; Kanker; Efek pewarisan
Efek Radiasi Akut
(Radiation Sickness)
- Mual, muntah, sakit kepala,erythema
(stlh 24 jam)
- Sakit perut, demam (2-3 hari)
- Diare, dehidrasi (minggu ke 2)
- Rambut rontok, lesu, demam, perarahan
(minggu ke 3)
- Jika gejala diatas semakin parah dpt
timbul perdarahan hebat yg
menyebabkan kematian (4-6 minggu
setlh radiasi)
Victim of Chernobyl
a. Five-year-old Alec Zhloba from a town in Belarus is suffering from leukemia. Some 70 percent of the fallout from the 1986 Chernobyl disaster fell on Belarus.
b. These children live in a village not far from the Chernobyl nuclear plant. Four years after the 1986 Chernobyl accident, these children are suffering intestinal problems from
exposure to radiation
Aberasi kromosom dan dosimeter
Aberasi kromosom dan dosimeter
biologi
biologi
Digunakan secara luas sebagai biomarker
akibat
paparan radiasi berlebih
Pengamatan dilakukan terhadap sel darah
limfosit pada analisa sitogenetik
Frekuensi aberasi kromosom (disentrik &
cincin) menggambarkan dosis radiasi yang diterima
Rentang dosis: 0,5 Gy – 8 Gy
Frekuensi disentrik menurun dengan
bertambahnya waktu (tidak stabil)
Analisa dilakukan dalam waktu 24 jam -30
hari pasca paparan radiasi
Efek Radiasi Mengion :
Menyebabkan terjadinya kerusakan atom/ molekul yg dilaluinya
Efek radiasi mengion 2 jenis :
1. Efek stokastik,
- Tergantung pd frekuensi pemajanan, tingkat keparahan tidak tergantung pd dosis
- Contoh: mutagen (kerusakan gen/chromosom), teratogen (cacat bayi dalam kandungan), dan karsinogen (menyebabkan kanker).
2. Efek Non-stokastik/Deterministik
- Efek yg ditimbulkan tergantung pd frekuensi dan dosis
- Efek ini terjadi karena adanya kematian sel. - Contoh : erythema pd kulit, katarak pd mata
Charts: Dose-Frequency Relationship
• Efek deterministik : timbul bila dosis yang diterima di
atas dosis ambang (threshold dose) dan umumnya timbul beberapa saat setelah terpapar
• Efek stokastik : tanpa ada dosis ambang dan baru
Efek Stokastik
Efek Stokastik
pada Individu terpapar
pada Individu terpapar
Target : sel somatik
karsinogenesis
Kanker akibat radiasi tidak spesifik
Prediksi risiko kanker diperoleh dari studi
epidemiologi radiasi pada populasi
terpapar radiasi
Koefisien peluang pada pekerja radiasi :
4 x 10
-2/Sv
Efek Stokastik
Efek Stokastik
pada Turunan Individu
pada Turunan Individu
terpapar
terpapar
Target :sel reproduktif
efek pewarisan
Tidak ada bukti konklusif pada manusia
Hewan :bervariasi
buta warna,
kelainan metabolisme minor sampai
serius (kematian) dan retardasi mental
Koefisien peluang pada pekerja radiasi :
0,8 x 10
-2/Sv
Efek Deterministik pada Kulit
Efek Deterministik pada Kulit
Efek Deterministik
Efek Deterministik
pada
pada
Sistem Pembentukan
Sistem Pembentukan
Darah
Darah
Sel darah berasal dari sel stem sumsum tulang eritrosit (sdm)
lekosit (sdp) granulosit dan limfosit trombosit (platelet)
Dosis 0,5 Gy penurunan segera komponen darah
limfosit menurun dalam beberapa jam
trombosit & granulosit dalam beberapa hari –
minggu
eritrosit menurun lambat dalam beberapa minggu
Kematian terjadi akibat dari infeksi dan hemorrhage Efek stokastik: leukimia dan kanker sel darah merah
Efek Radiasi pada Mata
Efek Radiasi pada Mata
Paling sensitif lensa mata katarak
Dosis 0,5 Gy kekeruhan lensa yang teramati
Semakin tinggi dosis semakin singkat masa laten Dosis 2–10 Gy katarak dalam 6 bulan - 35 tahun
Efek Radiasi pada Organ
Efek Radiasi pada Organ
Reproduksi
Reproduksi
TestisPerubahan jumlah sperma dan waktu pulih Dosis 0,15 Gy : oligospermia
Dosis < 1 Gy : steril beberapa bulan
Dosis 0,65 Gy : steril sementara
Dosis 5 – 7 Gy : steril pada usia 40-an Dosis 12 – 15 Gy : steril pada usia 20-an
ICRP 60: 2,5 – 6 Gy (dosis ambang sterilitas) Efek deterministik: sterilitas
Efek Radiasi pada Janin
Efek Radiasi pada Janin
Bergantung Periode kehamilan:
1. Preimplantasi & implantasi (minggu 0 – 2)
kematian janin (0,05 – 0,1 Gy)
2. Organogenesis (minggu 2 – 7)
malformasi organ, kematian neonatal,
kanker masa anak-anak 3. Tahap Fetus (minggu 8 – 40)
retardasi mental, kanker pada masa anak-anak
Dosis ambang retardasi mental (penurunan IQ):
0,1 Gy pd minggu 8 – 15 dan
0,4 -0,6 Gy pd minggu 6 – 25
Efek
Efek
Genetik-Somatik
Somatik
Efek genetik: Efek radiasi yang dirasakan oleh keturunan dari orang
yang menerima paparan radiasi somatik jika akibat radiasi dirasakan langsung oleh orang yang menerima radiasi
Efek non stokastik: efek yang kualitas keparahannya bervariasi
menurut dosis dan hanya timbul jika dosis ambang dilampaui
Efek non stokastik meliputi beberapa efek somatik: luka bakar,
sterilitas, katarak, kelainan kongenital efek genetik adalah efek stokastik sedangkan efek somatik dapat stokastik (leukimia dan kanker) maupun non stokastik
Ciri efek non stokastik:
Mempunyai dosis ambang
Umumnya timbul beberapa saat setelah radiasi
Adanya penyembuhan spontan yang tergantung keparahannya Keparahannya tergantung dosis radiasi
Efek Stokastik Deterministik
Efek Stokastik Deterministik
Efek stokastik: efek yang kebolehjadian timbulnya
merupakan fungsi dosis radiasi dan diperkirakan
tidak mengenal dosis ambang yang meliputi kanker, leukimia (efek somatik) dan penyakit keturunan
(efek genetik)
Efek deterministik dapat terjadi akibat masuknya
radionuklida ke dalam tubuh. Penyebabnya:
ledakan IN atau bom nuklir dan kesalahan dalam pengobatan atau penelitian
Ciri efek stokastik:
Tidak mengenal dosis ambang
Tiimbul setelah melalui masa tenang yang lama Keparahannya tidak tergantung pada dosis radiasi Tidak ada penyembuhan spontan
36
SINDROMA PRODROAL
SINDROMA PRODROAL
SEBAGAI TAHAP INISIAL SRA
SEBAGAI TAHAP INISIAL SRA
37
Simptom Tingkat SRA dan perkiraan dosis akut radiasi pada seluruh tubuh (Gy)
rendah (1-2) sedang (2-4) parah (4-6) sangat parah (6-8) letal (>8 Gy)
Limfosit (G/L, hari 3-6)
0.8 – 1.5 0.5 – 0.8 0.3 – 0.5 0.1 – 0.3 0.0 – 0.1
Granulosit (G/L) > 2.0 1.5 – 2.0 1.0 – 1.5 ≤ 0.5 ≤ 0.1 Diare tidak ada tidak ada jarang hari 6-9 hari 4-5 Epilasi tidak ada sedang pada
hari > 15
sedang pada hari > 11-21
total pada hari > 11 total pada hari > 10
Masa laten
(hari) 21-35 18-28 8-18 < 7 tidak ada Tindakan
FASE LATEN SEBAGAI FASE KEDUA SRA
FASE LATEN SEBAGAI FASE KEDUA SRA
38
Simptom Tingkat SRA dan perkiraan dosis akut radiasi pada seluruh tubuh (Gy)
rendah (1-2) sedang (2-4) parah (4-6) sangat parah (6-8) letal (>8 Gy)
Muntah < 30 menit
100
-< 10 menit100
Diare <1 jam hampir
100
medis rawat jalan
rawat pada RSU
tindakan pada RS khusus
tindakan pada RS
Sindroma Radiasi Akut
Sindroma Radiasi Akut
(SRA)
(SRA)
Sindroma Radiasi Akut (SRA): sekumpulan sindrom
klinik yang terjadi dalam waktu beberapa detik
sampai 3 hari setelah paparan radiasi pengion akut pada seluruh tubuh dengan dosis relatif tinggi (> 1 Gy)
Sindroma sistem pembentukan darah
(hematopoietic syndrome)
Sindroma sistem pencernaan (gastrointestinal
syndrome)
Sindroma sistem syaraf pusat (central
nervous system syndrome)
DOSIS AMBANG SINDROMA : 1 GY
S. PRODROMAL : MUAL, MUNTAH, LETIH,
PUSING, HILANG NAFSU MAKAN DAN DIARE 3 HARI
MASA LATEN : 2 – 3 MINGGU
EFEK SISTEMIK: PENURUNAN JUMLAH SEL
DARAH
DOSIS AMBANG KEMATIAN : 3 GY DALAM 3
MINGGU
INFEKSI DAN HEMORRHAGE
PENURUNAN SEL STEM SUMSUM TULANG
(SAMPAI 8 GY)
40
Sindroma Gastrointestinal
Sindroma Gastrointestinal
(sistem pencernaan)
(sistem pencernaan)
Dosis ambang sindrom: 5 Gy
Sindroma Prodromal: demam, diare parah + darah,
kram perut
Masa laten : 3 – 5 hari
Efek sistemik: kerusakan sel stem & lapisan
mukosa usus halus
Dosis ambang kematian: 10 Gy dalam
3 hari – 2 minggu
Sindroma Sistem Syaraf
Sindroma Sistem Syaraf
Pusat
Pusat
Dosis ambang sindroma : 20 Gy
Dosis ambang sindroma : 20 Gy
Sindroma Prodromal: hilang
Sindroma Prodromal: hilang
keseimbangan,
keseimbangan,
susah bernafas, tremor dan koma
susah bernafas, tremor dan koma
Masa laten : 15 menit – 3 jam
Masa laten : 15 menit – 3 jam
Efek sistemik: kerusakan parah sistem
Efek sistemik: kerusakan parah sistem
syaraf
syaraf
dan cardiovascular
dan cardiovascular
Dosis ambang kematian : 50 Gy dalam <
Dosis ambang kematian : 50 Gy dalam <
3 hari
KONTAMINASI INTERNA
KONTAMINASI INTERNA
DEKONTAMINASI
DEKONTAMINASI
Radionuklida
Radionuklida Radiasi Radiasi
(T½)
(T½) TargetTarget masukmasukJalan Jalan DekontaminanDekontaminan 3
3HH ββ
(12,4 th)
(12,4 th)
Tubuh
Tubuh Inh/ing/kInh/ing/k airair
90
90SrSr γγ
(29, th)
(29, th)
Tulang
Tulang Inh/ingInh/ing Stronsium laktatStronsium laktat
137
137CsCs ββ, , γγ
(30 th)
(30 th)
Tubuh
Tubuh Inh/ing/kInh/ing/k Prussian bluePrussian blue
226
226RaRa αα
(600 th)
(600 th)
Tulang
Tulang Inh/ing/kInh/ing/k Kalsium glukonatKalsium glukonat
239
tulang, hati Inh/ing/kInh/ing/k dietilentriamin pentasetik asid dietilentriamin pentasetik asid (DTPA)
(DTPA)
Nilai Batas Dosis - NBD
(ditetapkan dlm SK Ka.BAPETEN
No.01/Ka.BAPETEN/V/1999 ttg Ketentuan Keselamatan Kerja dg Radiasi)
•
NBD utk penyinaran seluruh tubuh 50 mSv
(5000 mRem)/thn
•
NBD utk wanita usia subur 13 mSv dlm
jangka 13 minggu pd abdomen
•
NBD utk wanita hamil 10 mSv pd janin,
terhitung sejak dinyatakan mengandung
hingga saat bayi lahir
•
NBD utk penyinaran lokal rata2 pd setiap
organ/jaringan 500 mSv/thn
Sumber Pemaparan Radiasi
Mengion :
46
- Industri tabung sinar katoda
- Pembangkit tenaga nuklir
- Pertambangan
- Rumah sakit (kedokteran gigi, umum,
radiologi, laboratorium)
- Lembaga penelitian
- Pertanian
• Background radiation is a small amount of radiation coming from the environment, such as the cosmic rays from outer space, the natural radioactive materials in rocks and soil and radioactive gases in air, e.g. radon
Aplikasi Radiasi
KONTRIBUSI DOSIS RADIASI
KONTRIBUSI DOSIS RADIASI
Persyaratan proteksi radiasi
•
Justifikasi :Tdk menerapkan
/menggunakan radiasi, kecuali
jika ada positive net benefit
•
Optimisasi :Prinsip ALARA (as low
as reasonably achievable)
•
Limitasi : Standar pemajanan/
Dosis sesuai rekomendasi
Pengendalian
-
Isolasi peralatan dan daerah
radiasi dg penyekatan
-
Maksimalisasi jarak, menjauhkan
TK dari sumber radiasi
-
Membatasi waktu pemajanan
-
Pemasangan pagar, label dan
tanda peringatan bhy radiasi
-
Penggunaan APD(pakaian, kaca
mata, dsb.)
-
Pelatihan dan pengawasan
-
Emergency preparadness,
kesiap-siagaan jika terjadi
keadaan darurat
Alpha ----> sangat kecil/tidak ada Beta ----> kecil
Sinar X ----> besar
Sinar gamma ----> besar
Neutron ----> besar
53
Radiation
Radiation Shielding MaterialShielding Material
Alpha
Alpha dpt dihambat dengan bhn tipis, mis. kertas dpt dihambat dengan bhn tipis, mis. kertas atau lapisan luar kulit mati
atau lapisan luar kulit mati
Beta
Beta penyekatan dg bhn spt aluminium dan penyekatan dg bhn spt aluminium dan plastik/Al dg ketebalan sp 1 cm
plastik/Al dg ketebalan sp 1 cm
Gamma &
Gamma &
X-ray
ray semakin besar intensitas radiasi yg diserap. semakin besar intensitas radiasi yg diserap. Semakin tebal dan tinggi berat jenis bhn, Semakin tebal dan tinggi berat jenis bhn, Pb / tembok beton
Pb / tembok beton
Neutron
Neutron dihambat dg penyekatan bhn yg dihambat dg penyekatan bhn yg
mengandung kadar hidrogen tinggi, shg bhn
mengandung kadar hidrogen tinggi, shg bhn
cair spt air, poliethilen, parafin dsb. banyak
cair spt air, poliethilen, parafin dsb. banyak
digunakan
Tingkat keparahan/bahaya radiasi
Bahaya
Bahaya
external
external
Bahaya
internal
Bahaya
internal
Kurang
Kurang
Alpha
Alpha
Gamma
Gamma
Beta
Beta
Beta
Beta
Sangat
Sangat
Gamma
Gamma
Alpha
Alpha
Effect of Radiation on Cells
• Inhibition of cell division
• Damage to chromosome (number of structure)
• Damage to genes (mutation)
Pemajanan radiasi dlm jaringan tubuh tergantung pd sifat fisik dan kimia dr bahan radioaktif.
Contoh :
- Radioaktif iodine, umumnya
mempengaruhi/terkonsentrasi pd kelenjar thyroid; - Strontium-90, mengendap pada tulang;
- Cesium, pd jaringan lunak
Setelah terakumulasi, konsentrasinya dpt menurun setelah beberapa waktu melalui peluruhan atau proses biologi
(Iodine-131, waktu peluruhan 7 hr; plutonium-239, 24
000th;
strontium-90, 28 tahun)
Berbagai Jenis Personal Dosimeter
Detektor Sintilasi
Detektor Surface Barrier
Detektor Isian Gas
Berbagai Jenis detektor radiasi
RADIOGRAFI DENGAN FILM
RADIOGRAFI DENGAN FILM
RADIOGRAFI DENGAN FILM
RADIOGRAFI DENGAN FILM
Peralatan Pesawat Sinar-X
Konversi :
Dosis ekivalen = dosis absorbsi x quality factor
Sievert = Gray x QF
Rem = rad x QF
1 Gray = 100 rad = 1 J/kg
1 Sv = 100 rem
1 rad = 1.15 roentgen = 0,01 Gray
1 roentgen = 0,87 rad
Dosis radiasi : jml energi yg diserap oleh jaringan tiap satuan massa pd tempat pengukuran( satuan rad )
Spektrum Radiasi Matahari
Health effect
Pada kulit dan mata dimana energi radiasi
diserap.
Acute :
- Pd mata Photokeratitis (inflamation of
cornea) dan conjunctivis
- Radiation burn (sunburn)
Chronic :
- Cataract(clouding of the lens)
- Premature ageing, keratosis
(dry,spot on the skin)- Skin cancer
65