• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERAN GURU DALAM MENANAMKAN NILAI KEISLA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PERAN GURU DALAM MENANAMKAN NILAI KEISLA"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

PERAN GURU DALAM MENANAMKAN NILAI KEISLAMAN PADA PENGELOLAAN KELAS DENGAN STRATEGI BELAJAR MENGAJAR

MENURUT KONSEP ISLAMI

Oleh

Dinny Laras Safitri

A. Pengertian Pengelolaan Kelas

Pengelolaan kelas merupakan usaha yang dengan sengaja dilakukan oleh guru agar anak didik dapat belajar secara efektif dan efisien guna mencapai tujuan pembelajaran. Menurut definisi operasional, pengelolaan kelas merupakan penyediaan fasilitas bagi bermacam-macam kegiatan belajar siswa yang berlangsung pada lingkungan sosial, emosional, dan intelektual anak dalam kelas menjadi sebuah lingkungan belajar yang membelajarkan.1 Pada zaman sekarang banyak pendidik yang tidak memperhatikan manajemen atau pengelolaan kelas yang sesungguhnya, sehingga membuat peserta didik jenuh dengan kegiatan kelas dan perangkat kelas yang menurut mereka tidak layak digunakan dalam kegiatan pembelajaran di kelas. Contohnya, sikap pendidik atau guru yang monoton dalam menyampaikan materi pelajaran bahkan hanya memberikan tugas-tugas saja. Bahkan zaman sekarang ini peserta didik jarang diberikan ajaran-ajaran keislaman.

Pengelolaan kelas dimaksudkan untuk menciptakan lingkungan belajar yang kondusif bagi anak didik sehingga tercapai tujuan pengajaran secara efektif dan efesien. Dalam konteks itulah pengelolaan kelas penting untuk diketahui oleh siapa pun juga yang menerjunkan dirinya ke dalam dunia pendidikan.2 Oleh karena itu, sebagai pendidik sudah seharusnya dapat menguasai konsep pengelolaan kelas yang tepat untuk kegiatan belajar mengajar.

B. Strategi Belajar Mengajar Menurut Konsep Islami

Pendidikan merupakan bagian yang tak terpisahkan dari hidup dan kehidupan manusia, karena pendidikan sendiri adalah media dalam membina kepribadian dan mengembangkan potensi yang dimiliki manusia. Pemahaman akan sifat-sifat, karakter dan potensi yang ada pada manusia merupakan salah satu upaya pendidikan dalam membentuk kepribadian manusia. Landasan utama untuk mewujudkan pendidikan yang mampu menghasilkan

1 Prof. Pupuh Fathurrohman dan M. Sobry Sutikno, M.Pd. Strategi Belajar Mengajar; Melalui Penanaman Konsep Umum dan Konsep Islami. Bandung: PT Refika Aditama. 2009. hlm. 104

2 Drs. Syaiful Bahri Djamarah dan Drs. Aswan Zain. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta. 2006. hlm. 174

(2)

manusia yang berkualitas, haruslah disandarkan pada nilai-nilai yang hakiki, yang bersumber dari Dzat yang Mahahakiki (nilai ketuhanan) dan nilai kemanusiaan (fitrah yang hanif).3 Maka, seorang pendidik dalam melaksanakan tugasnya sebagai seseorang yang menyalurkan ilmunya pada anak didiknya dianjurkan untuk menyelipkan suatu pengetahuan yang islami guna mengembangkan kepribadian peserta didik dengan iringan konsep islam sebagai agamanya. Strategi belajar mengajar menurut konsep islami, pada dasarnya adalah sebagai berikut:4

1. Proses belajar mengajar dilandasi dengan kewajiban yang dikaitkan dengan niat karena Allah SWT.

Niat amat berperan dalam memberi makna dan hukum bagi pelaksanaan suatu amal atau perbuatan. Ia adalah faktor penentu bagi menetapkan suatu perbuatan baik, apakah perbuatan tersebut termasuk ibadah atau tidak.

2. Konsep belajar mengajar harus dilandasi dengan niat ibadah

Landasan ibadah dalam proses belajar mengajar merupakan amal shaleh, karena melalui peribadahan banyak hal yang dapat diperoleh oleh seorang muslim (guru dna murid) yang kepentingannya bukan hanya mencakup individual, melainkan bersifat luas dan universal serta tidak membuat dikotomi ilmu umum dan agama, akan tetapi semua ilmu pengetahuan bersal dan harus sesuai dengan nilai uluhiyah.

3. Di dalam proses belajar mengajar harus saling memahami posisi guru sebagai guru dan murid sebagai murid

Pendidik hakikatnya adalah bapak rohani bagi anak didiknya, yang memberikan santapan jiwa dengan ilmu, pembinaan akhlak mulia, sekaligus meluruskannya. Oleh karena itu pendidik mempunyai kedudukan tinggi sebagaimana yang dilukiskan dalam hadits Nabi SAW “Tinta seorang ilmuan (ulama) lebih berharga ketimbang darah para syuhada”. Bahkan Islam menempatkan pendidik setingkat dengan derajat para Rasul.

Dengan demikian seorang guru hendaknya menjadi wakil dan pengganti rasulullah yang mewarisi ajaran-ajarannya dan memperjuangkan dalam kehidupan masyarakat di segala penjuru dunia, demikian juga perilaku, perbuatan dan kepribadian seorang pendidik harus mencerminkan ajaran-ajarannya, sesuai dengan akhlak Rasulullah karena memang beliau dilahirkan di dunia ini adalah

3 Aisyah Wardahlia Kurniawati. Pendidikan Berbasis Islam. Malang: 2009.

http://contohmakalahs.blogspot.com/2011/06/pendidikan-nilai-berbasis-islam.html diunduh pada 23 Oktober 2013 pukul 19:45 WIB

4 Prof. Pupuh Fathurrohman dan M. Sobry Sutikno, M.Pd. Strategi Belajar Mengajar; Melalui Penanaman Konsep Umum dan Konsep Islami. Bandung: PT Refika Aditama. 2009. hlm. 127-145

(3)

sebagai “uswatun Hasanah atau Figur ideal” bagi umat pada umumnya dan bagi seorang pendidik pada khususnya.

4. Harus menciptakan komunikasi yang seimbang, komunikasi yang jernih, dan komunikasi yang transparan

5. Konsep strategi belajar mengajar memerlukan kreativitas, baik metodologi, didaktik dan desain pembelajaran sehingga tidak terpaku pada satu teori

Tugas seorang pendidik tidak semata-mata memindahkan ilmu pengetahuan (domain kognitif), nilai-nilai atau sikap (domain afektif), dan keterampilan (domain psikomotor), akan tetapi pendidik juga bertanggungjawab atas pengelolaan (manager of learning), pengarah (director of learning), fasilitator dan perencana (the planner of future society). Oleh karena itu, tugas dan fungsi pendidik dalam proses pendidikan meliputi tiga bagian, yaitu sebagai pengajar, sebagai pendidik, dan sebagai pemimpin.

6. Mendidik dengan ketauladanan yang baik

Alquran telah memberikan contoh bagaimana manusia belajar lewat meniru. (QS. Al-Maidah: 31). Kecenderungan manusia untuk meniru belajar lewat peniruan, menyebabkan ketauladanan menjadi sangat penting artinya dalam proses belajar mengajar.

7. Untuk memperoleh hasil yang maksimal, maka dibutuhkan pembiasaan-pembiasaan

8. Konsep-konsep strategi belajar mengajar (konsep umum) secara lahiriyah baru akan diperlukan, itupun harus diuji dulu dengan cara:

 Diperlukan kesesuaian dengan kondisi realitas dalam Proses Belajar Mengajar

 Apakah sudah sesuai dengan konsep dan nilai-nilai Islam?. 9. Evaluasi yang baik

Menurut pemikiran Pupuh Fathurrohman, bahwa tolak ukur keberhasilan atau evaluasi bukan pengetahuan dalam arti IQ saja, tetapi keberhasilan untuk bersikap, dan berbuat. Dengan kata lain keberhasilan dalam IQ, keberhasilan dalam emosi dan keberhasilan dalam spiritual (keagamaan). Dan setiap ilmu yang diajarkannya itu mampu dikembangkan dan diamalkan.

10. Proses belajar mengajar akan baik dan berhasil apabila diawali dan diakhiri dengan doa

C. Hubungan Pengelolaan Kelas dengan Strategi Belajar Mengajar Menurut Konsep Islami

Seorang pendidik akan mempengaruhi peserta didiknya ketika proses pembelajaran, peserta didik pun akan mencontoh si pendidik dalam bertindak. Jika pendidik bersikap baik, maka peserta didik pun akan menirunya. Sebaliknya, jika pendidik bersikap seenaknya

(4)

karena ia menganggap dirinya adalah pemimpin di kelas yang paling baik dan harus dicontoh, maka peserta didiknya pun akan acuh dan tidak menyukai pendidik tersebut.

Penting sekali menanamkan nilai keislaman pada peserta didik di dalam situasi pembelajaran paza zaman ini. Ketika awal mengajar atau masuk kelas dan akhir pembelajaran, seharusnya pendidik mengajak peserta didiknya untuk berdoa sebelum memulai pelajaran. Banyak sekali manfaat dalam melakukan hal itu. Pertama, pendidik telah menanamkan nilai keislaman yang di awal pembelajaran mengajak anak didiknya untuk berdoa terlebih dahulu. Kedua, pembelajaran di kelas akan lebih menyenangkan karena telah meminta kemudahan dalam belajar kepada Allah SWT. Ketiga, anak didik akan dapat menyerap ilmu dengan mudah karena doanya tadi karena ilmu yang diperoleh merupakan nikmat dari Allah SWT.

Ketika hal tersebut dihubungkan dengan situasi sekarang, banyak sekali pendidik yang hanya masuk kelas dan langsung memberi materi pelajaran. Hanya beberapa pendidik saja yang menanamkan nilai keislaman di kelasnya. Pengalaman ketika saya Sekolah Menengah Atas, guru kewarganegaraan saya banyak sekali menanamkan nilai keislaman pada muridnya. Sehingga saya pun menyukai cara pengajaran guru tersebut. Bahkan beliau lebih banyak memberikan nilai keislaman tersebut dibanding materi pelajarannya. Namun, banyak juga murid-murid yang tidak suka diceramahi atau ditanamkan nilai islam padanya, karena mereka tidak terbiasa ditanamkan nilai islam tersebut sejak kecil. Jadi, ketika si guru menanamkan nilai keislaman, suasana kelas yang sunyi sekali tanpa ada timbal balik terhadap apa yang diberikan guru.

Selain guru yang harus memahami konsep pengelolaan kelas secara utuh, murid juga seharusnya dapat mendukung guru tersebut. Agar situasi belajar efektif dan efisien karena saling dukung antar guru dan murid. Karena saling mendukung antara guru dan murid akan mensukseskan kegiatan belajar mengajar yang sesuai dengan tujuan pembelajaran tersebut.

Referensi

Dokumen terkait

Pustakawan sesuai dengan peran dasarnya, dalam menyediakan akses dapat bertindak sebagai pembimbing terutama bagi pengguna baru, konsultan seperti layaknya fungsi

Untuk melakukan implementasi dari aplikasi pembelajaran fungsi sistem saraf pada manusia berbasis android dijadikan sebuah alternatif acuan pembelajaran bagi siswa

Upaya yang dilakukan guru dalam mengatasi kendala metode adalah guru memilih dan memilah metode yang cocok digunakan dalam pembelajaran bahasa Indonesia yang

Pertemuan pada siklus II dilakukan pada tanggal 17 maret 2017 pada pertemuan ini peneliti memberikan materi tentang cuaca .kegiatan pertama di mulai dengan apresiasi

Melakukan evaluasi, menindaklanjuti dan membuat laporan bulanan hasil uji petik sortiran Delivery Centre yang diterima dari Asisten Manajer Sub Bagian Standar Lokal dan

Alhamdulillah, puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan skripsi ini dengan

Berdasarkan data dari Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) tahun 2013 terdapat 37 hotel di Semarang. Dari semua hotel bintang tersebut rata-rata tingkat hunian

Berdasarkan hasil penelitian pada siswa SMK N 6 Manado kelas X Farmasi dapat disimpulkan bahwa mengunyah buah stroberi dan buah apel dapat menurunkan indeks plak