• Tidak ada hasil yang ditemukan

Gaya bahasa atau majas adalah pemanfaata

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Gaya bahasa atau majas adalah pemanfaata"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

Gaya bahasa atau majas adalah pemanfaatan kekayaan bahasa, pemakaian ragam tertentu untuk memperoleh efek-efek tertentu, keseluruhan ciri bahasa sekelompok penulis sastra dan cara khas dalam menyatakan pikiran dan perasaan baik secara lisan maupUll tertulis. KamusBesarBahasaIndonesia,edisi ketiga, tahun 2002). Meskipun ada banyak macam gaya bahasa atau majas, namun secara sederhana gaya bahasa terdiri dari empat macam, yaitu majas perbandingan, majas penegasan, majas pertentangan, dan majas sindiran. Majas Perbandingan

1. Alegori (allgoriaa:lIos,lain,agoreureinu:ngkapan, pernyataan) adalah menyatakan dengan cara lain, melalui kiasan atau peggambaran.

a. Burungmerpatimenggambarkan perdamaian. (perilaku burung'merpati memberikan gambaran lengkap sebagai burung yang cinta damai) .

b. Hidup manusia seperti roda!ckadang-kadang di bawah kadang pula di atas.

2. Alusio adalah pemakaian ungkapan yang ~idak diselesaikan karena selain ungkapan itu sudah dikenal juga pembicara atau penulis ingin menyampaikan maksud

secara tersembunyi.

a. Ah, kau ini, sepertikura-kura dalamperahu. (Iengkaptrya, Ah, kau ini, seperikura-kura dalam perahu, pura-pura tidak tahu.)

b. Memberikan barang atau nasihat seperti itu

kepadanya, engkau seperti memberikan bunga kepada seekor kera.

c. Kalau ada sumur di ladang, bolehkah sqya menumpang mandi?

3. Simile adalah pengungkapan dengan menggunakan perbandingan eksplisit yang dinyatakan dengan kata depan clanpenghubung seperti layaknya, bagaikan, seperti, bagai. a. Caranya bercinta selalu mengagetkan, seperti

petasan(Rendezvous,Agus Noor)

b. Dan ia pun bercerita, betapa dia selalu memimpikan hidupnya mengalir sepertisebuah bossanova. Tak terlalu banyak kejutan, sepertijazz. (Rendezvous,Agus Noor)

4. Metafora (Yun. Metaphore:meta:di atas,pherein:membawa) adalah pengungkapan berupa perbandingan analogis satu hal dengan hal lain, dengan menghilangkan kata-kata seperti, layaknya, bagaikan, dsb.

a. Generasi muda adalah tulangpunggungnegara (generasi muda dianalogikan sebagai tulang punggung)

b. Dan ia pun bercerita, betapa dia selalu

(2)

ataujazz.

c. Setelah sampai di kaki gunung(analogi dari kaki manusia) ia duduk-duduk di mulutsungai(analogi dari mulut manusia).

5. Antropomorfisme adalah bentuk metafora yang menggunakan kata atau bentuk lain yang berhubungan dengan manusia untuk hal yang bukan manusia.

a. Setelah sampai di kaki gunung, ia duduk-duduk di mulut sungai.

b. Ketika sampai di mulutjurang, hatinya ragu-ragu, adakah ia berani melanjutkan perjalanan

6. Sinestesia adalah bentuk metafora berupa ungkapan yang berhubungan dengan suatu indra untuk dikenakan kepada indra yang lain.

a. Kata-katanya (untuk telinga) memang terkenal pedas. (untuk pengeeap/ lidah)

b. Permen nona-nona rasanya rame-rame! e. Betapa sedap memandang gadis eantik yang selesai berdandan.

Antonomasia adalah penggunaan sifat sebagai nama diri atau nama diri sebagai nama jenis.

a. Lho, Mbak:Ju,kalau begini aku harus bagaimana? Masakan aku harus melepas bekisarku,meski

katanya, dia hanya mau pinjam sebentar? (Belantik,Ahmad Tohari)

b. " ...Jangan seperti anak kemarin sore, Kolonel. Kalau mereka menginginkan kematianku,

baiklah." "Mungkin ini jalan terbaik, Jendral" (Rendezvous,Agus Noor)

Aptronim adalah pemberian nama yang coeok dengan.; sifat atau pekerjaan orang., a. Karena sehari-hari ia bek'~rja sebagai kusir

gerobak, ia dipanggil Kartogrobak.

b. Tentu Karto grobak tidak ada sangkut-pautnya dengan si Gendut,anak Tarsih tetangga sebelah.

Metonemia adalah bentuk pengungkapan berupa penggunaan nama untuk benda lain yang menjadi merk, eiri khas atau menjadi atribut.

a. Saat itu aku mulai melayang karena dua butirblue diamondyang sekaligus kutenggak (Rendezvous, Agus Noor)

b. Maya memang menyukai bossanova. ..Dan ia pun bereerita, betapa dia selalu memirnpikan

c.

(3)

ter1alu banyak kejutan, seperti jazz. (Rendezvous, Agus N oar) Ke mana pun ia pergi, ia tak pernah 1epas dari Chairil Anwar. (Chairil Anwar adalah nama penyair pembaharu Angkatan 1945)

10. Hipokorisme adalah penggunaan nama timangan atau kata yang dipakai untuk menunjukkan hubungan karib antara pembicara dengan yang dibicarakan.

a. Bawuk atau toleadalah sebutan karib untuk anak perempuan dan 1aki-1aki.

b. Lama Otok hanya memandangi ikatan bunga biji mata itu, yang membuat Otok kian terkesima. (Rendezvous,Agus Noar)

11. Litotes adalah ungkapan berupa mengecilkan fakta dengan tujuan untuk merendahkan diri. .

a. Tanpa bantuanAnda sekalian,

pekerjaan saya ini tidak mungkin selesai.

b. Mampir1ahke rumah sayayang tak berapaIuds. c. Aku hanya bisa memberikan bantuan a la kadartryadan tidak seberapa. Silakan diterima dengan senang hati.

.

12. Hiperbola (Yun. Huperbo!a;huper,di atas, melampaui, terlalu, ballo,melempar) adalah cara pengungkapan dengan melebih-1ebihkan kenyataan sehingga kenyataan itu menjadi tidak masuk akal.

a. Hatiku hancurmengenang dikau, berkePing-kePing jadinya.

b. Ombak setinggigunungmenghantam rumahrumah dan menghanyutkan ribuan manusia. Dan

orang-orang Aceh kehabisanair matakarena sedih o1ehmusibah tsunami itu.

c. Air matanya terkuras habis karena terharu membayangkan nasib Sitti Nurbaya.

13. Personifikasi atau penginsanan adalah cara pengungkapan dengan menjadikan benda mati atau tidak bernyawa sebagai manusia.

a. Angin mendesah,mengeluhdan mendesah.(Surat Cinta,Renclra) b. Lampu-lampu penduduk di pinggir jalan berlarian

ke belakang. (Belantik,Ahmad Tohari)

c. Tetapi Dukuh Paruk tetaplah Dukuh Paruk. Dia sudah berpengalaman dengan kegetiran

kehidupan, dengan kondisi hidup yang paling bersahaja. (fanteraBianglala,Ahmad Tohari)

14. Depersonifikasi adalah cara pengungkapan dengan tidak menjadikan benda-benda mati atau tidak bernyawa sebagai manusia.

(4)

b. Engkaulahbulanku,Pelitamalamku. .

15. Pars pro toto adalah sinekdoke berupa mengungkapkan sebagian dari objek untuk menunj~ , keseluruhan objek tersebut.

a. Nah, sendok dan garpu telah tersedia, silakan dinikmati dengan tanpa sungkan-sungkan. (Yang tersedia adalah daging ayam pang~g, nasi

mengepul, beraneka sayur-mayur, dan tentu saja, piring, sendok, dan garpu)

b. Tatapanmataf!Yatelah meruntuhkan hatiku.

16. Totum pro parte adalah sinekdoke berupa mengungkapkan keseluruhan objek padahal yang dimaksudkannya sebagian saja.

a. Tidak kusangka, Indonesiaternyata dapat menyabet gelar TheAbsolute Winnerdalam olimpiade fisika tahun 2006.

b. Kata Amien Rais: Bangsakita kehilangan kemandirian (Kompas,27/12/2006)

c. Amerika Serikatmenuduh Irancampur tangan soal Irak.

17. Eufemisme (YWl.euphemismose;u,baik, pheme,perkataan, ismos,tindakan) adalah menggantikan kata-kata yang dipandang tabu atau dirasa kasar dengan kata-kata lain yang lebih pantas atau dianggap halus.

a. Maaf Pak, saya minta izin ke belakang. (Membuang air kecil atau besar dirasa kurang sopan dibandingkan ke belakang.)

b. Kata pelacur atau perempuan jalang dianggap kurang pantas dibandingkan (wanita) tuna sUJila. c. Kaum tunawismamakin bertambah saja di kotaku. .

18. Disfemisme adalah mengungkapkan pernyataan tabu atau yang dirasa kurang pantas sebagaimana adanya.

a. Ibuku seorang pe/acur...(cerpen "Pelajaran Mengarang", Seno Gumira Ajidarma)

b. Bolehkah saya meminta izin untuk kencing sebentar? '

..:

19. Fabel adalah menyatakan perilaku binatang sebagai manusia yang dapat berpikir dan bertutur kata.

a. Kancil diam sejenak. Kebun mentimun siapakah gerangan ini? b. Mengetahui bahwa Kancil telah menipunya,

(5)

20. Parabel adalah ungkapan pelajaran atau nilai tetapi dikiaskan atau clisamarkan dalam cerita. Misalnya, kisah Nabi Ayub atau kisah para nabi besar lainnya adalah parabel. Demikian juga, cerita-cerita Fabel menyatakan nilai clanpelajaran hidup yang dapat diketahui melalui membaca atau mendengarkan cerita secara keseluruhan.

21. Perifrase adalah ungkapan yang panjang sebagai pengganti pengungkapan yang lebih pendek.

a. Ke manapun ia pergi, besitua bermerekYamaha produksi tahun 1970 selalu menemaninya..

b. Aku lebih merasa nyaman naik gerbongpmvang yang be,:jalan di atas rei.

22. Eponym adalah majas perbandingan dengan menjadikan nama orang sebagai tempat atau pranata. Misalnya, Gelora Bung Karno, Gunung Sukarnapura, rezim Suharto, lapangan Trikora.

23. Simbolik adalah melulgskan sesuatu dengan menggunakan symbol atau lambang untuk menyatakan suatu maksud. ;

a. Lelaki, bucryadarat,(btkya darat adalah symbol laki-laki hidung belang) aku tertipu lagi. ("Buaya Darat", Ratu)

b. Katakanlah cintadengan bunga. Majas Sindiran

1. Ironi (Yun. eironeia, Lt.ironia. Kt. kerjanya: menyembunyikan) adalah sindiran dengan menyembunyikan fakta yang sebenarnya clan mengatakan kebalikan dari fakta tersebut.

a. Maaf,Ibu. Tulisan Ibu ter/a/ubesar sehingga saya tidak dapatmembaca1!Jdaari sini. (kenyataannya, tulisan bu guru terlalu kecil)

b. Rasanya sebentar saja kau pergi! (padahal telah lebih dari satu jam) .

c. Engkau pasti tahu bahwa rapat ini tidak mungkin berlangsung tanpa kedatanganmu. (Kenyataannya, engkau datang atau tidak, rapat tetap berlangsung)

2. Sarkasme adalah sindiran langsung clan kasar. a. "Mampus/u, a'!JingSukarno!Mau merdeka? Ini merdeka!!! clan sten-gunditembakkan tidak tentu arah (fa/anTak Ada Ujung,Muhtar Lubis)

b. 1'o/awamubarang pasar, hai, orang-orangbebaA (Ba//adaTerbunuh1!JAatmo Karpo,Rendra)

3. Sinisme (Yun. F;ynikos,seperti anjing-tingkah laku kaum sinis yang jorok) adalahungkapan yang bersifat mencemooh; pikiran atau ide bahwa kebaikan terdapat pada manusia.

Karena itu, sinisme bersifat Iebih kasar dibandingkan ironi.

(6)

menunggu.

b. Tak usah kauperdengarkan suaramu yang merdu clanmemecahkan telinga itu.

4. Satire (Lt. satira) adalah ungkapan yang menggunakan sarkasme, ironi, atau parodi untuk mengecam atau menertawakan gagasan, kebiasaan, dsb.

5. Innuendo adalah sindiran yang brsifat mengecilkan fakta sesungguhnya. a. Karena ia me1!Jisihkanse/embardua /embarkertas

kantor, ia kini telah membuka toko alat-alat tulis. b. Sejak kantornya membangun cabang baru, ia rajin memberikanserupiahdua rupiahupetiagar ia mendapatkan bagian proyek pembangunan itu. Majas Penegasan

1. Apofasis adalah penegasan dengan cara seolah-olah menyangkal yang ditegaskan. a. Saya tidak sampaihatiuntuk mengatakan bahwa

bat!)akkawan-kawankitayang tidak me1!Jukaimu. b. Saya tidak mau mengungkapkandalarn forum ini bahwa saudara telah menggelapkan ratusanjuta rupiah uang negara.(Gorys Keraf)

2. Pleonasme (Yun,pleonasmos, menarnbah dengan berlebihan) adalah menarnbahkan keterangan pada pernyataan yang sudah jelas atau menarnbahkan keterangan yang sebenarnya tidak diperlukan.

a. M,!/ulahengkau ke depandan kemudian mundurke belakang. .

b. Aku melihatdenga!Jmatakepalakusendiri bah1'(a orang yang baru lewat adalah guru SMP-ku.

c. Ia menyalakan larnpu karnar, membuatsupqya kamar magadi terang.

3. Repetisi (Lt. repetitio;re:lagi, kembali, petere: mengarahkan) adalah perulangan kata, frase, dan klausa yang sarna dalarn suatu kalimat atau wacana.':

a. "Salah, salah,angin dari sana. Kamu tukar tempat," teriaknya. (JalanYak Ada Ujung, Mochtar Lubis)

b. Baru beberapa langkah dia berjalan, tiba-tiba

suara gemuruh mengejutkan-orang berteriaksiaaaplSiaaaap... (JalanYak Ada Ujung,Mochtar Lubis)

c. Jadi, Barnbung hanya bisa cengar-cengir, minum, clan minumlagi. (Belantik,Ahmad Tohari)

4. Pararima adalah bentuk pengulangan konsonan awal clan akhir dalarn kata atau bagian kata yang berlainan, misalnya, mondar-mandir, kolang- kaling, lekak-lekuk. 5. Aliterasi adalah repetisi konsonan pada awal kata secara

berturutan.

(7)

b. Tuhankul dalarn termangu, aku masih menyebut narna-Mu ("Doa ", Chairil Anwar) c. Keras-keras kerak kena air lunak juga.

6. Paralelisme (paralle/os:di samping yang lain) adalah pengungkapan dengan menggunakan kata, frase, klausayang seja)ar.

Dia sudah cukup pengalaman dengan kegetiran kehidupan, dengan kondisi hidup yang paling bersahclja. Dia sudah cukup pengalaman dengan kegetiran kehidupan, dengan kondisi hidup yang paling bersahaja. Dan diatidak mengeluh....Dia sudahdil!/I dengan sekian kali malapetaka tempe bongkrek...

(fanteraBianglala,Ahmad Tohari)

7. Tautologi (Yun. tautologiat;o auto:hal yang sarna) adalah gaya bahasa berupa pengulangan kata (-kata) dengan menggunakan sinonimnya.

a. Betapa hatiku sedihdan duka manakala mengetahui nilai raporku tidak terlalu baik.

b. Ia telah memukul,melekatkantangant!}ake kepala anak itu.

8. Sigmatisme adalah pengulangan bunyi "s" untuk efekefek tertentu. a. Kutuli~ ~urat ini kala hujan gerimi~. (Surat Cinta,

Rendra)

b. Malaikat-malaikat keciV mengepakkan ~ayap-~ayap kapa~ ("Malaikat-Malaikat Kecil", Rendra)

9. Antanaklasis adalah pengungkapan dengan menggunakan perulangan kata yang sarna, tetapi dengan makna berlainan.

a. Bapak kepalasekolah menggaruk-garuk kepalat!Ja yang tidak gatal ketika beliau mengetahui, Badu belum membayar uang sekolah.

b. Ketika mengetahui bahwa bungayang diberikan kepada bungadesa itu diterima, hatinya berbungabunga.

10. Klimaks (klimax: tangga) adalah pemaparan pikiran atau hal berturut-turut dari yang sederhana clankurang penting meningkat kepada hal atau gagasan yang penting ataukompleks. .

a. Jangankanbqjubarn;sepedamotorbarnataul}Ymah barnaku sanggup membelikan untukmu.

b. Generasi muda dapat me1!Jediakanm,encurahkan, mengorbankanseluruh jiwa raganya kepada

bangsa.

(8)

11. Antiklimaks (anti: menentang, klimax: tangga) adalah pemaparan hal atau gagasan yang penting atau kompleks menurunkepada pikiran atauhal yang sederhana clankurang pentmg.

b.

Tak usah kau memaksa aku untuk meminjami kau uangsatujuta; seratusrupiahpun aku tidak akan sanggup meminjamkannya.

Apalagi mencurahkansegala pikiran clan tenaga, menyediakandiri untuk membantu orang lain saja ia tak mau.

12. Inversi atau anastrof (Lt. in, ke dalam, menuju ke, vertere, membalik) adalah menyebutkan terlebih dahulu predikat kalimat suatu kalimat, kemudian subjeknya.

a. (P) Kutulis (5) suratini / kala hujan gerimis.. ..(Surat Cinta, Rendra)

b. (P)Ada (S) lukisanatau barangkali foto berbingkai, tanaman kuping gqjah dalampot, lampu gantung kristal yang tidak menyala.(pencuri,Julius R. Siyaranamual) c. Sebentar, Mbakyu. (P) Rasanyatak enak (5)

menyerah begitu sqja kepada momok itu. (Belantik, Ahmad Tohari) d Dari balik jendelasebuahrestoran , (P),

kupandang (S) Jakartaymig tenggelamdalam malam. .' ("Sebuah Pertanyaan untuk Cinta", Seno Gumira: Ajidarma)

13. Retoris adalah ungkapan pertanyaan yang jawabannya telah terkandung dalam pertanyaan terse but.

a. Siapakah di antara Anda yang tidak ingin merdeka? Bebas dari segala bentuk penindasan? b. Bisakah keberhasilan dicapai hanya dalam satu dua hari?

c. "Mampus lu, anjing Sukarno! Mau merdeka?Ini merdeka!!! clan sten-gunditembakkan tidak tentu arah Va/anYak Ada Ujung,Mochtar Lubis)

14. Elipsis adalah penghilangan satu atau beberapa unsur kalimat, yang dalam susunan normal, unsur tersebut seharusnya ada.

a. Sialan, memaksa? Ah, nanti dulu. (Be/antik,Ahmad Tohari)

b. Jakarta. Bulan September tahun 1946. Pagi. (fa/an Yak Ada Ujung,Muhtar Lubis)

(9)

15. Koreksio adalah ungkapan dengan menyebutkan hal (-hal) yang dianggap keliru atau kurang tepat, kemudian disebutkan maksud yang sesungguhnya.

a. Ketika ia melirik, ia melihatsepasangmataitu-ah, bukan, yang menatap'!}a kini sepasangmata cryah'!}a . . . .(Rendezvous, Agus Noar)

b. Bukankah kau putri Pak Lurah, ah, maqf, putri Pak Bupati?

16. Sindeton (Yun. sundetos:kata penghubung) adalah\'pengungkapan suatu kalimat ar-<luwacana yang bagianbagiannya dihubungkan dengan'kata penghubung. Bila ungkapan terse but menggunakan beberapa atau banyak kata penghubung, disebut polisindeton; bila dalam ungkapan tersebut tidak digunakan kata pen~!1Ubung, disebut asyndeton. ot:. a. Pantas, Bambung mampu menjadi pelobi besar,

broker politik dankekuasaan, atau apalagi namanya, karenadia memang cerdik dan bisa menggunakan bahasa dan kata-kata sebagai senjata untuk membuat lawan bicaranya tak berdaya. (Belantik,Ahmad Tohari)

b. Sosoknya yang gagah(,) rambutnya yang tetap lebat meski sudah beruban(,) wajahnya yang bulat persegi(,) sorot matanya yang penuh kekuatan(,) membayang sangat nyata dalam angan-angan Handarbeni. (BeJantik,Ahmad Tohari)

c. Lalu ia berjalan(,) mendekat(,) bersimpuh di samping makam yang bertahun-tahun ia terlantarkan. (Rendezvous,Agus Noar)

d Buku harian(,) buku alamat clannomor telepon (,) sebungkus rokok~) korek api(,) pisau lipat Swiss(,) paspor(,) bolpoin ("Sebuah

Pertanyaan untuk Cinta", Seno Gumira Ajidarma)

17. Interupsi ialah ungkapan berupa menyisipkan keterangan tambahan di antara unsur (-unsur) kalimat.

a. Di sana kedua anaknya, anak Parta,lelap dalam wajah tanpa dosa. ("Kubah", Ahmad Tohari)

b. Dan Bambung, sangpeJobibesaritu, kini hendak " meminjam Lasi. (BeJantik,Ahmad Tohari) .:

(10)

18. Eksklamasio adalah ungkapan dengan menggunakan kata (-kata) seru. a. Wah,tidak kusangka, engkau dapat juga menjadi

juara kelas.

b. Ah, Bapak ini, bisa aja!

c. Lho, Mbakyu, kalau begini aku harus bagaimana? (BeJantik,Ahmad Tohari)

19. Enumerasio adalah ungkapan penegasan berupa penguraian bagian demi bagian suatu keseluruhan.

"Ketika Dukuh Paruk menjadi karang abang lebah

ireng,pada awal tahun 1966, hampir semua dari kedua puluh tiga rumah di sana menjadi abu. ... .Karena hamPir segalaharta benda, padi, dan gaplek musnah terbakar, bahkan juga kambing dan tryam.Lalu siapa yang tetap tinggal di atas tumpukan abu dan arang itu boleh memilih cara kematian masingmasing; melalui busung lapar atau melalui keracunan ubi

gadung atau singkong beracun." (fanteraBianglala,Ahmad Tohari)

20. Preterito ialah ungkapan penegasan dengan cara menyembtmyikan maksud yang sebenarnya.

a. Sudahlah, nasi sudah menjadi bubtU",tidak perlu kita sesali apa yang telah terjadi.

b. Tak perlu saya sebut siapa orangnya, kamu sudah tahu. (PelqjaranSastra,2aidan Handy)

21. Alonim adalah penggtmaan varian dari nama untuk menegaskan. a. Tetountuk S,etadewa(Burung-BurungMa'!}ar,JB Mangtmwijaya) , b. Dullahvarian dari Abdullah. 'i

c. Ntryvarian clariNtryla(dalam sinetron Buku Harian Ntryla,pr-qduksiRCTI, 2006)

22. Kolokasi adalah bentuk asosiasi tetap antara suatu kata dengan kata lain yang berdampingan dalam kalimat.

a. Susah memang ber'tU"usande11gansi kepalabatu. ("kepala batu" adalah asosiasi yang tetap antara kata "kepala" dan "batu")

b. Di kelas kami, ia memang dikenal sebagai bintang

kelas.(kata "bintang" berasosiasi tetap dengan "kelas"; "film"-dalam bintangjilm; "kampus" -dalam bintangkampus)

23. Silepsis adalah majas penegasan berupa menggunakan sam kata yang mempunyai lebih dari sam makna clanyang berfungsi dalam lebih dari satUkonstruksi sintasksis. a. Ia telah kehilangantopidan semangattrya (Gorys Keraf) .

b. Ditataptryawajah Tini denganmatatrya,dengan

(11)

24. Zeugma adalah variasi dari silepsis. Dalam zeugma kata yang digunakan tidak logis clantidak gramatikal untuk konstruksi sintaksis yang kedua, sehingga menjadi kalimat yang rancu.

a. Denganmembelalakkanmatadan telingatryaia,

mengusirorangitu. (Diksi danGqyaBahasa,Gorys Keraf) b. Ia menundukkankepaladan badantryauntuk memberi hormatkepadakami (GqyaBahasa,Gorys Keraf)

Majas Pertentangan

1. Paradoks (paradoxosp:ara, bertentangan dengan, doxa: pendapat/ pikiran) adalah cara pengungkapan dengan menyatakan dua hal yang seolah-olah bertentangan, namun sebenarnya keduanya benar.

a. Aku sangat menderitadalam pertemuan yang membahagiakan ini. b. Dalam ruang kerjanya yang bersuhudelapanbe/as

dercyat,Handarbeni merasa sangatgerah.(Belantik, Ahmad Tohari) c. Tidakkah kau sadari, di ruangan yang semPitclan

pengap ini kita mendapatkan cakrawala yang amat luas. w. 2. Oksimoron adalah paradoks dalam sam frase

a. Ada ketegangan yang mengaryikkan ketika aku menyaksikan pertandingan sepakbola semalam. Aku seperti bermimpi mengalami pertemuanyang asing

1ll1. b.

3. Antitesis (Yun. Anti: bertentangan, tithenai:menempatkan) adalah pengungkapan dengan menggunakan kata-kata yang berlawanan arti satu dengan yang lainnya. c. Dellon adalah penyanyi Indonesian Idols yang

disukai bukan hanya dari kalangan miskin maupun kqya, laki-Iaki atau perempuan, bahkan para ibu dan bapak-bapak.

d Tindakkejahatansekarangtidakmembedakan lagi siang malam, pagi petang, laki-Iaki perempuan, dengan kekerasan atau tanpa kekerasan.

e. Katanya, di surga kita tidak lagi berurusan dengan lapar atau ke1!Jang,miskin atau kqya, cantik atauje!ek.

4. Kontradiksi interminus adalah pernyataan yang bersifat menyangkalyang telah disebutkanpadabagian sebelumnya. ;

a. Yangbelum melunasiruwgsekolah tidak boleh mengikutiulanganum~ kecualiBisma.

(12)

5.

Anakronisme (anachronismoas:na,ke belakang, dJronos, waktu) adalah ungkapanyang mengandung ketidaksesuaianantaraperistiwadengan waktunya. a. Moncong-monconmgeriamdiarahkanparapasukan

Diponegoro kepadapasukanBelandayang mendekat. (pasukanDiponegoro waktu itu masih menggunakan peralatan perang yang sederhana, misalnya, kelewang, tombak, dsb.) b. Pandita Duma terbangun ketika mendengar bel berderingempat kali.

Referensi

Dokumen terkait

Bagaimana bentuk gaya bahasa metafora yang dipakai dalam novel Laskar. Pelangi karya

Nothofer juga menyatakan bahwa bahasa Bali tidak mempunyai kosakata menengah yang berbeda, meskipun ia mempunyai bahasa bentuk menengah yang dicirikan oleh campuran bentuk

Kata kerja tersebut adalah tidak asing bagi manusia dan maksud yang tersirat (ejekan) itu dapat dizahirkan dengan ayat yang ringkas namun padat dengan makna dan ia lebih memberi

Jenis metafora yang terdapat dalam penelitian ini antara lain metafora manusia yaitu metafora yang berhubungan dengan tubuh manusia, penggunaan metafora manusia pada sepak bola

Dengan demikian ayat ini bukan mengizinkan manusia bebas memilih agama dan idelogi selain Islam, namun justru ancaman bagi semua orang yang tidak memilih Islam. Akhir kata,

Majas yang menegaskan sesuatu dengan menggunakan 2 kata yang berbeda tetapi memiliki makna yang sama (bersinonim)1. contoh: Sudah sejak lama, ia mengamati gadis itu

Metafora pada Perasaan Manusia Tetap menunggu dengan hati yang lapang Bertahan dalam macamnya alur hidup Sampai bisa bertemu cahaya Pada penggalan lirik lagu berjudul Usik di

Contoh: Ayat Pada hari itu manusia adalah seperti anai-anai yang bertebaran ayat 4, dan gunung-gunung adalah seperti bulu yang dihambur-hamburkan ayat 5, Dan adapun orang-orang