1
GAYA BAHASA
Gaya bahasa merupakan suatu bentuk pengungkapan pikiran dan perasaan yang mengandung makna kiasan (konotatif/tidak sebenarnya). Gaya bahasa atau yang biasa disebut majas berfungsi untuk menghidupkan suatu kalimat agar memiliki nilai estetika.
Majas digolongkan menjadi 5 katagori majas perbandingan, majas pertautan, majas pertentangan, majas penegasan, dan majas sindiran.
A. MAJAS PERBANDINGAN 1. Simile/Perumpamaan
Majas yang membandingkan sesuatu dengan menggunakan kata pembanding seperti, bagai, laksana, bagaikan, seumpama, seolah, serupa, layaknya, bak, dll.
contoh: Kepercayaandirinya samgat tinggi bagaikan langit yang menjulang tinggi.
2. Asosiasi
Majas yang membandingkan sesuatu secara langsung (tanpa menggunakan kata pembanding).
contoh: Kamu bintang di hatiku.
Wajahmu secantik dewi-dewi khayangan.
3. Hiperbola
Majas yang membandingkan sesuatu secara berlebihan.
contoh: Suara jeritannya mampu terdengar hingga seluruh penjuru negeri.
4. Personifikasi
Majas yang membandingkan suatu benda dengan cara memberikan ciri manusia pada benda tersebut.
contoh: Angin malam membelai lembut kulitnya.
5. Simbolik
Majas yang membandingkan sesuatu dengan menggunakan lambang/simbol/tanda yang dilambangkan dengan binatang atau tumbuhan.
contoh: Raja hutan memang tak terkalahkan saat bertarung.
Pria itu dikenal sebagai buaya darat di kalangan gadis-gadis remaja.
2
6. Metafora
Majas yang membandingkan sesuatu dengan menggunakan kata kias/idiom/ungkapan.
contoh: a. Ayah membanting tulang untuk memenuhi kebutuhan keluarga.
b. Ibu harus memeras keringat untuk menyelesaikan semua pekerjaan rumah.
7. Alusio
Majas yang menggunakan peribahasa atau nama peristiwa.
contoh: a. Pekerjaan yang selama ini kulakukan tak ada bedanya dengan menebar garam di lautan.
b. Perang dunia akan terjadi jika kamu menolak cinta laki-laki itu.
8. Tropen
Majas yang membandingkan sesuatu tidak sesuai semestinya.
contoh: a. Ayah terlarut dengan berkas-berkas yang sedang dipelajarinya.
b. Sedari kemari, ia hanya menguburkan diri di dalam kamar.
B. MAJAS PERTAUTAN 1. Metonimia
Majas yang mengaitkan sesuatu dengan menggunakan nama merk.
contoh: Setiap hari adik selalu minum Aqua.
2. Sinekdok Pars Pro Toto
Majas yang mengaitkan suatu hal secara sebagian padahal yang dimaksud keseluruhan.
contoh: Matanya tak pernah lelah mengikutiku ke mana saja.
3. Sinekdok Totem Pro Parte
Majas yang mengaitkan suatu hal secara keseluruhan padahal yang dimaksudkan hanya sebagian saja.
contoh: Indonesia berhasil meraih juara pertama dalam ajang Piala Dunia 2014.
4. Antonomasi
Majas yang mengaitkan seseorang dengan ciri fisik atau sifat yang dimilikinya.
contoh: Gadis berkacamata itu sedang menulis buku harian yang berisi curahan hatinya.
3
5. Sinestesia
Majas yang mengaitkan sesuatu dengan menukarkan 2 indera secara bersamaan.
contoh: Suasana pesta ini semakin panas setelah terjadi perkelahian.
6. Eufemisme
Majas yang mengaitkan sesuatu dengan menggunakan pilihan kata yang sopan/halus.
contoh: Gadis itu sudah bekerja sebagai pramuniaga selama 3 tahun.
7. Disfemisme
Majas yang mengaitkan sesuatu dengan menggunakan pilihan kata yang tabu/tidak sopan.
contoh: Dia berhasil membobol pertahanan tim lawan.
C. MAJAS PERTENTANGAN 1. Litotes
Majas yang menyatakan keadaan secara bertentangan dengan maksud merendahkan diri.
contoh: Silahkan menikmati makanan sederhana ini, walau hanya dengan daging dan ikan.
2. Antitesis
Majas yang menggunakan pasangan kata yang saling bertentangan (berantonim).
contoh: Jika surga dan neraka tak pernah ada, manusia pasti enggan menyembah Tuhan.
3. Paradoks
Majas yang mempertentangkan 2 hal yang tidak sebanding (tidak pas untuk dipertentangkan).
contoh: Badannya kecil tetapi keberanianya sungguh besar.
4. Oksimoron
Majas yang mengandung dua makna yang saling bertentangan (makna yang saling berbeda).
contoh: Kehidupan ini penuh dengan tawa bahagia yang akan selalu diselingi duka lara.
4
5. Kontradiksi Intermesis
Majas yang mengandung 2 pernyataan, di mana pernyataan kedua selalu menyangkal pernyataan pertama.
contoh: Tak ada yang tersisa dari bencana ini kecuali puing-puing bangunan yang berserakan.
6. Anakronisme
Majas yang tidak sesuai dengan perkembangan zaman/bertentangan dengan logika.
contoh: a. Sudah sejak dalam kandungan, bayi itu mengajak ibunya berbicara.
b. Rahwana mengejar Rama dan Shinta menggunakan mobil.
D. MAJAS PENEGASAN 1. Pleonasme
Majas yang menegaskan sesuatu dengan cara menambahkan keterangan yang tidak perlu.
contoh: Semua murid mundur ke belakang saat binatang buas melintas di depan mereka.
2. Tautologi
Majas yang menegaskan sesuatu dengan menggunakan 2 kata yang berbeda tetapi memiliki makna yang sama (bersinonim).
contoh: Sudah sejak lama, ia mengamati gadis itu dengan cara mengawasi semua gerak-geriknya.
3. Antanaklasis
Majas yang menggunakan 2 kata yang sama tetapi memiliki makna yang berbeda.
contoh: Ibu sedih ketika mendengar buah hatinya selalu menjadi buah bibir.
4. Repetisi
Majas yang menegaskan suatu kata dengan menyebutkan makna (bersinonim) itu secara berulang.
contoh: Cinta itu indah, cinta itu penuh kemurnian, cinta itu sesuatu yang tulus, cinta itu sulit diungkapkan dengan kata-kata.
(menegaskan makna kata ‘cinta’)
5
5. Paralelisme
Majas yang menegaskan suatu kata dengan menyebutkan makna (bersinonim) itu secara berulang.
contoh: Cinta itu indah
Cinta itu penuh kemurnian Cinta itu sesuatu yang tulus
Cinta itu sulit diungkapkan dengan perbuatan
6. Koreksio
Majas yang bermaksud memperbaiki kesalahan, diucapkan pada satu kalimat yang sama.
contoh: Sudah 2 bulan, maaf maksudnya 3 bulan lamanya Bejo meninggal dunia.
7. Retoris
Majas yang mengadung suatu pertanyaan, di mana pertanyaan itu tidak membutuhkan jawaban atau jawabannya sudah diketahui secara umum.
contoh: Untuk apakah kita hidup di dunia ini?
E. MAJAS SINDIRAN 1. Ironi
Majas yang menyindir secara tidak langsung (menghilangkan fakta sebenarnya).
contoh: Gadis itu sungguh rajin setiap hari selalu bangun siang.
2. Sinisme
Majas yang menyindir secara langsung (mengungkapkan fakta yang sebenarnya).
contoh: Gadis itu sungguh malas setiap hari selalu saja bangun siang.
3. Sarkasme
Majas yang menyindir secara kasar (mengungkapkan fakta secara berlebihan).
contoh: Wajahnya sungguh memuakkan, membuatku ingin muntah saja.
4. Innuendo
Majas yang menyindir secara tidak langsung (mengecilkan fakta yang ada).
contoh: Dia bisa cepat kaya karena rajin menyisihkan uang rakyat.
6
Tentukan MAJAS yang terkandung dalam kalimat di bawah ini!
1. Roro Mendut terlihat sedang menjual cerutunya di sebuah mall.
……….
2. Aku sudah tidak punya uang sepeser pun, hanya tersisa dua lembar uang ribuan.
……….
3. Di balik kesulitan pasti akan ada kemudahan.
……….
4. Tak ada yang menyukainya, hanya Ibu satu-satunya orang yang masih mau menaruh belas kasih pada laki-laki yang menyebut dirinya sebagai ayah.
……….
5. Setelah sekian lama berpacaran, akhirnya si tampan itu menikah juga dengan kekasihnya.
……….
6. Wanita itu mulai terganggu pikirannya sejak kecelakaan yang menewaskan kedua orangtuanya.
……….
7. Aku mengetahui kenyataan menyedihkan ini dari mulut gadis itu.
……….
8. Sikapmu sungguh keterlaluan, selalu menyakiti perasaan gadis-gadis yang mencintaimu.
……….
9. Lama-lama aku muak melihat sikapmu yang selalu menyakiti perasaan gadis-gadis yang mencintaimu.
……….
10. Semua mata di ruangan ini menyaksikan detik-detik saat ia harus meregang nyawa.
………
11. Sudah sejak lama aku ingin mengungkapkan perasaanku tetapi aku tidak memiliki nyali untuk mengatakannya kepadamu.
………
12. Hatinya berbunga-bunga ketika menerima bunga dari pujaan hatinya.
………
13. Maaf, jika perkataanku ini telah menghacurkan perasaanmu.
………
14. Aku baru menyadari ternyata wajahmu seindah kupu-kupu yang sedang terbang di malam hari.
………
15. Sejak remaja gadis cantik itu sudah bekerja sebagai kupu-kupu malam di Kota Bandung.
………
7
16. Wajahmu sungguh cantik laksana sayap kupu-kupu yang berwarna-warni.
………
17. Sudah sejak kemarin, dia tenggelam dengan pekerjaannya sebagai pembuat aksesoris berbahan dasar kupu-kupu.
………
18. Gadis itu harus memeras otak untuk mememukan ide-ide kreatif dalam membuat aksesoris dari kupu-kupu.
………
19. Pikirannya terbang entah ke mana, semua pekerjaan yang dilakukannya tak ada yang memuaskan.
………
20. Tak ada seorang teman pun yang mengetahui keberadaan Rani hanya Rika satu- satunya teman yang berbaik hati menampung Rani di rumahnya hingga saat ini.
………
21. Aku merasa kesepian tinggal di tengah keramaian ibu kota yang padat penduduk.
………
22. Sejak zaman prasejarah, manusia sudah terlatih berhitung dengan menggunakan kalkulator.
………
23. Gadis itu begitu ramah terhadap orang lain tetapi begitu bengis kepada keluarganya.
………
24. Dalam keadaan senang maupun susah, kita harus selalu bersyukur kepada Tuhan.
………
25. Seluruh siswa maju ke depan papan pengumuman untuk melihat hasil UTS yang dilaksanakan satu minggu yang lalu.
………
26. Seorang ibu pasti merasa khawatir dan cemas ketika mengetahui pekerjaan anaknya yang berbahaya.
………
27. Ayah duduk di kursi termenung memikirkan kursinya sebagai anggota DPR.
………
28. Gadis itu terus menangis hingga air matanya mampu membanjiri nisan kedua orang tuanya yang meninggal secara mendadak semalam.
………
29. Hari ini cuaca begitu cerah bahkan matahari pun tak ragu untuk menampilkan senyum terbaiknya.
………
30. Dewi malam masih bersinar terang meski langit tertutup mendung.
………
8
31. Hatiku menjerit kesakitan saat kau memperlakukanku dengan kejam.
………
32. Lelaki itu memang berbadan besar tetapi tak ada yang menyangka ternyata nyalinya sungguh kecil.
………
33. Setiap malam akan terdengar suara jangkrik yang saling bersahutan dengan binatang lainnya.
………
34. Dia memang seorang lintah darat yang tidak memiliki perasaan sedikitpun.
………
35. Aku tidak bisa berbuat apa-apa, keadaanku sekarang bagai telur di ujung tanduk.
………
36. Sulit rasanya menghapus semua kenangan manis di antara kita berdua.
………
37. Tak ada yang menyangka ternyata Syahrini lahir dan di besarkan di bilik bambu yang kumuh ini.
………
38. Sekarang atau nanti, pada akhirnya kita akan berakhir pada kematian.
………
39. Hujan turun mengiringi langkah pria muda itu menuju makam istrinya.
………
40. Aku tak pernah mau tinggal satu atap dengan wanita yang telah melahirkanku.
………
41. Aku tidak mau tinggal di rumah yang tak ada bedanya dengan tempat sampat ini.
………
42. Ia bisa naik jabatan karena ia begitu handal merayu pimpinannya.
………
43. Segala kepahitan dalam hidup, suatu saat nanti akan membuahkan hal-hal manis.
………
44. Rama dan Shinta bersembunyi dari kejaran Rahwana di dalam ruang Bioskop XXI.
………
45. Dalam keadaan panik, Ayah tidak akan bisa berhenti menghisap Gudang Garam.
………