• Tidak ada hasil yang ditemukan

S TM 1000184 Chapter5

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "S TM 1000184 Chapter5"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

Friska Pakpahan, 2016

ANALISIS ERGONOMI PADA PRAKTIK MEMELIHARA RODA DAN BAN MENGGUNAKAN METODE REBA

DI SMK NEGERI 6 BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu BAB V

SIMPULAN DAN REKOMENDASI

5.1 Simpulan

a) Pengukuran dan perhitungan rata-rata tinggi badan tegak adalah 165,09 Cm,

rata-rata tinggi duduk tegak adalah 86,27 Cm, rata-rata tinggi bahu duduk adalah

57,84 Cm, Rata-rata jangkauan tangan kedepan adalah 81,05 Cm, rata-rata

diameter lingkar leher adalah 33,12 Cm, rata-rata lebar bagian pergelangan tangan

adalah 5,44 Cm. Rata-rata pengukuran dari enam data antropometri telah melalui

uji kecukupan data. Uji kecukupan data menunjukkan jumlah data tersebut cukup

sehingga tidak diperlukan lagi pengambilan data dan siap untuk digunakan dalam

kebutuhan pengolahan data metode REBA.

b) Siswa melakukan praktik memelihara roda dan ban merupakan salah satu

praktik dengan penanganan secara manual. Manual tanpa menggunakan alat bantu

car lift untuk mengatur ketinggian kendaraan sehingga dimensi tubuh yang

menyesuaikan dengan ketinggian kendaraan. Penyesuaian benda kerja yang tidak

bisa diatur ketinggiannya membuat posisi leher siswa menekuk diperparah harus

leher miring kekiri dan kekanan serta leher memutar kekiri dan kekanan, posisi

punggung membungkuk diperparah punggung miring kekiri dan kekanan serta

punggung memutar kekiri dan kekanan. Posisi kaki berjongkok dan tubuh rendah

bertumpu pada dua kaki sedangkan tubuh sedang dan tinggi harus bertumpu

disatu kaki. Posisi lengan atas menekuk diperparah bahu harus dinaikkan, posisi

lengan bawah menekuk, posisi pergelangan tangan menekuk diperparah

pergelangan miring kekiri dan kekanan serta memutar. Beban angkat dari berat

roda dan ban sepuluh kilogram. Pegangan genggaman tangan tubuh rendah masih

diterima sedangkan tubuh sedang dan tinggi tidak bisa diterima karena pegangan

tidak sesuai. Aktivitas kaki berlebihan karena jongkok lebih dari satu menit.

c) Antropometri siswa bertubuh rendah memiliki tingkat risiko tinggi dan

berbahaya. Kondisi berbahaya ini perlu dilakukan perubahan dan penggantian

(2)

62

risiko sangat tinggi dan sangat berbahaya. Kondisi sangat berbahaya ini perlu saat

ini juga dilakukan perubahan atau penggantian posisi tubuh saat praktik.

5.2Implikasi

Implikasi dari analisis metode REBA yang menunjukkan tingkat risiko

ergonomi yang sangat tinggi dan berbahaya pada siswa kelas XI TKR SMK

Negeri 6 Bandung bertubuh sedang dan tinggi sebaiknya workshop dilengkapi alat

untuk menyesuaikan antropometri siswa dengan praktik kerja (posisi tubuh, beban

angkat, pegangan genggaman/coupling, aktivitas) sesuai dengan ergonomi kerja.

Implikasi untuk

5.3 Rekomendasi

a) Siswa dapat melaksanakan praktikum dengan mempertimbangkan praktik kerja

(posisi tubuh, beban angkat, pegangan genggaman/coupling, aktivitas) yang

tidak menimbulkan risiko dan sesuai standart operasional kerja (SOP).

b) Guru harus mengarahkan praktik kerja (posisi tubuh, beban angkat, pegangan

genggaman/coupling, aktivitas) yang benar sesuai dengan antropometri yang

bertujuan meminimalisir risiko ergonomi.

c) Peneliti berikutnya dapat melakukan analisis dengan metode RULA (Rapid

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil identifikasi potensi bahaya dan penilaian risiko yang telah dilakukan sehingga didapatkan kategori tingkat risiko tinggi, risiko sedang, risiko rendah dan

STUD I RELEVANSI MATERI PEMBELAJARAN TEKNIK REFRIGERASI D I PERGURUAN TINGGI DAN DI SMK D ENGAN STAND AR UJI KOMPETENSI. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |

tinggi dan sebaliknya jika motivasi belajar siswa rendah maka prestasi belajar. siswa pun akan

risiko kematian lebih tinggi pasien penyakit membran hialin dengan skor Apgar 1 menit dan 5 menit yang lebih rendah meskipun skor Apgar 1 menit bukan merupakan faktor

Pembelajaran gerak dasar passing(kaki bagiandalam)menggunakanPendekatanbermain, karena bermain pada umumnya dianggap sebagai aktivitas yang dilakukan pada waktu

TINGKAT RISIKO Risiko Rendah (R) Risiko Menengah Rendah (MR) Risiko Menengah Tinggi (MT) Risiko Tinggi (T) PERIZINAN BERUSAHA Nomor Induk Berusaha (NIB) 1) Nomor Induk

Berdasarkan format WAB pada siklus II tindakan I, waktu aktivitas siswa diperoleh 46 menit dengan prosentase sebesar 57%, artinya selama 46 menit tersebut

Definisi Risiko Rendah R Risiko Menengah Rendah MR Risiko Menengah Tinggi MT Risiko Tinggi T EMPAT KATEGORI TINGKAT RISIKO CARA MENGENALI SKALA USAHA PENTINGNYA NOMOR INDUK