TUJUAN PENDIDIKAN
TUJUAN PENDIDIKAN
MAKALAH
MAKALAH
Disusun guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Ilmu Pendidikan
Disusun guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Ilmu Pendidikan
Disusun Oleh :
Disusun Oleh :
1
1.. Ahmad Ahmad Sudarto Sudarto NIM NIM 111068111068 2
2.. Dwi Dwi Astutik Astutik NIM NIM 111076111076 3
3.. Marfu’ahMarfu’ah NIM 111084NIM 111084 4
4.. N Nuur r HHudud a a NNIM IM 1111 11009292 5
5.. Suciati Suciati NIM NIM 111101111101
FAKULTAS TARBIYAH
FAKULTAS TARBIYAH
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM
PATI
PATI
KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Dengan segala
Dengan segala kerendahan dan kerendahan dan keikhlasan hati, Penkeikhlasan hati, Penulis memanjatkan ulis memanjatkan puji syukur puji syukur kehadirat Allah SWT. Karena dengan rahmat dan rahim-Nya yang telah dilimpahkan, taufiq kehadirat Allah SWT. Karena dengan rahmat dan rahim-Nya yang telah dilimpahkan, taufiq dan hidayah-Nya dan atas segala kemudahan yang telah diberikan sehingga penyusunan dan hidayah-Nya dan atas segala kemudahan yang telah diberikan sehingga penyusunan makalah tentang “
makalah tentang “Tujuan PendidikanTujuan Pendidikan” ” ini ini dapat dapat terselesaikan.terselesaikan.
Shalawat terbingkai salam semoga abadi terlimpahkan kepada sang pembawa risalah Shalawat terbingkai salam semoga abadi terlimpahkan kepada sang pembawa risalah kebenaran yang semakin teruji kebenarannya baginda Muhammad SAW, keluarga dan kebenaran yang semakin teruji kebenarannya baginda Muhammad SAW, keluarga dan
sahabat-sahabat-sahabat, serta para pengikutnya. Dan Semoga syafa’atnya selalu menyertaisahabat, serta para pengikutnya. Dan Semoga syafa’atnya selalu menyertai kehidupan ini.
kehidupan ini. Makalah in
Makalah ini berisi i berisi ulasan-ulasan yang ulasan-ulasan yang membahas tentang membahas tentang Pembahasan mengenPembahasan mengenaiai tujuan Pendidikan, kedudukan dan fungsi Tujuan Pendidikan serta taksonomi dan klasifikasi tujuan Pendidikan, kedudukan dan fungsi Tujuan Pendidikan serta taksonomi dan klasifikasi tujuan pendidikan.
tujuan pendidikan.
Dalam kesempatan kali ini,penulis juga ingin mengucapkan terima kasih kepada : Dalam kesempatan kali ini,penulis juga ingin mengucapkan terima kasih kepada :
1.
1. Ibu Aida Husna, MA. selaku Dosen Ilmu Pendidikan yang telah membimbing penulisIbu Aida Husna, MA. selaku Dosen Ilmu Pendidikan yang telah membimbing penulis sehingga dapat menyelesaikan makalah ini.
sehingga dapat menyelesaikan makalah ini. 2.
2. Media massa, dan media lainnya yang artikelnya kami gunakan dalam penulisanMedia massa, dan media lainnya yang artikelnya kami gunakan dalam penulisan Makalah ini
Makalah ini 3.
3. Semua pihak yang telah memberi bantuan dan dukungan yang tidak dapat kami sebutkanSemua pihak yang telah memberi bantuan dan dukungan yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu.
satu persatu.
Setitik harapan dari penulis, semoga makalah ini dapat bermanfaat serta bisa menjadi Setitik harapan dari penulis, semoga makalah ini dapat bermanfaat serta bisa menjadi wacana yang berguna. Penulis menyadari keterbatasan yang penyusun miliki. Untuk itu, wacana yang berguna. Penulis menyadari keterbatasan yang penyusun miliki. Untuk itu, penulis
penulis mengharapkan mengharapkan dan dan menerima menerima segala segala kritik kritik dan dan saran saran yang yang membangun membangun demidemi perbaikan dan penyempurnaan
perbaikan dan penyempurnaan makalah ini.makalah ini.
Pati , 6 Mei 2012 Pati , 6 Mei 2012 Penyusun
BAB I BAB I PENDAHULUAN PENDAHULUAN A. Latar Belakang A. Latar Belakang
Manusia adalah makhluk yang dikaruniai keutamaan oleh Allah swt dibandingkan makhluk Manusia adalah makhluk yang dikaruniai keutamaan oleh Allah swt dibandingkan makhluk ciptaannya yang lain. Keutamaan manusia terletak pada kemampuan akal pikirannya / kecerdasannya. ciptaannya yang lain. Keutamaan manusia terletak pada kemampuan akal pikirannya / kecerdasannya. Dengan kemampuannya ini manusia mampu mengembangkan diri dalam kehidupan yang semakin Dengan kemampuannya ini manusia mampu mengembangkan diri dalam kehidupan yang semakin berkemba
berkembang.ng.
Pengembangan diri untuk mencapai kemajuan dalam kehidupan memerlukan apa yang kita Pengembangan diri untuk mencapai kemajuan dalam kehidupan memerlukan apa yang kita sebut dengan pendidikan. Pendidikan sudah ada sejak adanya peradaban yang diawali dengan proses sebut dengan pendidikan. Pendidikan sudah ada sejak adanya peradaban yang diawali dengan proses kependidikan dalam lingkup yang masih terbatas.
kependidikan dalam lingkup yang masih terbatas.
Sejalan dengan perkembangan dan tuntutan jaman maka diperlukan satu pendidikan yang Sejalan dengan perkembangan dan tuntutan jaman maka diperlukan satu pendidikan yang dapat mengembangkan kehidupan manusia dalam dimensi daya cipta, rasa dan karsa. Dimana ketiga dapat mengembangkan kehidupan manusia dalam dimensi daya cipta, rasa dan karsa. Dimana ketiga hal tersebut di atas akan menjadi motivasi bagi manusia untuk saling berlomba dalam mencapai hal tersebut di atas akan menjadi motivasi bagi manusia untuk saling berlomba dalam mencapai kemajuan sehingga keberadaan pendidikan menjadi semakin penting. Yang pada akhirnya menjadikan kemajuan sehingga keberadaan pendidikan menjadi semakin penting. Yang pada akhirnya menjadikan pendidikan seba
pendidikan sebagai kunci utagai kunci utama kemma kemajuan hidup manajuan hidup manusia dalam usia dalam segala aspek segala aspek kehidupan.kehidupan.
Pendidikan merupakan usaha manusia untuk meningkatkan ilmu pengetahuan yang didapat Pendidikan merupakan usaha manusia untuk meningkatkan ilmu pengetahuan yang didapat baik
baik dari dari lembaga lembaga formal formal maupun maupun informal informal dalam dalam membanmembantu tu proses proses transformtransformasi asi sehingga sehingga dapatdapat mencapai kualitas yang diharapkan. Agar kualitas yang diharapkan dapat tercapai, diperlukan mencapai kualitas yang diharapkan. Agar kualitas yang diharapkan dapat tercapai, diperlukan penentuan
penentuan tujuan tujuan pendidikan. pendidikan. Tujuan Tujuan pendidikan pendidikan inilah inilah yang yang akan akan menentukamenentukan n keberhasilan keberhasilan dalamdalam proses
proses pembentukan pembentukan pribadi pribadi manusia manusia yang yang berkualitas, berkualitas, dengan dengan tanpa tanpa mengesamengesampingkan mpingkan perananperanan unsur-unsur lain dalam pendidikan. Dalam proses penentuan tujuan pendidikan dibutuhkan suatu unsur-unsur lain dalam pendidikan. Dalam proses penentuan tujuan pendidikan dibutuhkan suatu perhitungan yang matang, cermat, dan teliti
perhitungan yang matang, cermat, dan teliti agar tidak menimbulkan masalah di kemudian agar tidak menimbulkan masalah di kemudian hari. Olehhari. Oleh karena itu perlu dirumuskan suatu tujuan pendidikan yang menjadikan moral sebagai basis rohaniah karena itu perlu dirumuskan suatu tujuan pendidikan yang menjadikan moral sebagai basis rohaniah yang amat vital dalam setiap peradaban bangsa.
B. Rumusan Masalah B. Rumusan Masalah
Dari uraian di atas, maka perlu kiranya penulis untuk menjelaskan secara rinci Dari uraian di atas, maka perlu kiranya penulis untuk menjelaskan secara rinci mengenai :
mengenai : 1.
1. Apakah tujuan Pendidikan ?Apakah tujuan Pendidikan ? 2.
2. Apakah kedudukan dan fungsi Tujuan Pendidikan ?Apakah kedudukan dan fungsi Tujuan Pendidikan ? 3.
3. Bagaimana klasifikasi tujuan pendidikan?Bagaimana klasifikasi tujuan pendidikan?
4.
4.
Bagaimana taksonomi tujuan pendidikan ?Bagaimana taksonomi tujuan pendidikan ?BAB II BAB II PEMBAHASAN PEMBAHASAN A. TUJUAN PENDIDIKAN A. TUJUAN PENDIDIKAN
Pengertian pendidikan menurut UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pengertian pendidikan menurut UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan NasionalPendidikan Nasional adalah
adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan prosesusaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengemb
pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk mangkan potensi dirinya untuk memilikiemiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak
kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. mulia,serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.
Sedangkan tujuan pendidikan adalah seperangkat sasaran kemana pendidikan itu diarahkan Sedangkan tujuan pendidikan adalah seperangkat sasaran kemana pendidikan itu diarahkan (Dirto Hadisusanto, Suryati Sud
(Dirto Hadisusanto, Suryati Sudartho dan Dwi artho dan Dwi Siswoyo, 199Siswoyo, 1995) 5) sasaran yang dicapai melaluisasaran yang dicapai melalui pendidikan memiliki ruang lingk
pendidikan memiliki ruang lingkup sama dengan fungsi pendidikup sama dengan fungsi pendidikan. Wujud tujuanan. Wujud tujuan pendidikan dapat berupa pengetahu
pendidikan dapat berupa pengetahuan, keterampilan, nilai dan sikap. Sehingga tujuanan, keterampilan, nilai dan sikap. Sehingga tujuan pendidikan
pendidikan dapat dimaknakan sebagai suatu sistem nilai yang disepakati kebenaran dandapat dimaknakan sebagai suatu sistem nilai yang disepakati kebenaran dan kepentingannya yang dicapai melalui berbagai kegiatan, baik dijalur pendidikan sekolah kepentingannya yang dicapai melalui berbagai kegiatan, baik dijalur pendidikan sekolah maupun luar sekolah.
maupun luar sekolah. 11
Output dari pendidikan dapat tercapai secara maksimal jika tujuan dari pendidikan ditentukan Output dari pendidikan dapat tercapai secara maksimal jika tujuan dari pendidikan ditentukan dengan tepat dan benar. Oleh karenanya, sebelum menentukan tujuan, sebaiknya kita
dengan tepat dan benar. Oleh karenanya, sebelum menentukan tujuan, sebaiknya kita menentukan dasar / landasannya terlebih dahulu.
menentukan dasar / landasannya terlebih dahulu.
1 1
Rochmad Wahab. 2011.
Rochmad Wahab. 2011. Memahami pendidikan dan ilmu pe Memahami pendidikan dan ilmu pendidikan.ndidikan. Yogyakarta: CV Aswaja Pressindo,Yogyakarta: CV Aswaja Pressindo, hal. 87.
Adapun yang menjadi landasan pendidikan nasional kita
Adapun yang menjadi landasan pendidikan nasional kita adalah :adalah :
Landasan Landasan filosofis filosofis : : Pancasila Pancasila dan dan UUD UUD 19451945
Landasan Landasan sosiologis sosiologis : : masyarakat masyarakat IndonesiaIndonesia
Landasan Landasan kultural kultural : : kebudayaan kebudayaan nasionalnasional
Landasan Landasan psikologis psikologis : : perkembangan perkembangan peserta peserta didik didik
Landasan Landasan ilmiah ilmiah dan dan teknologi teknologi : : perkembangan perkembangan ilmu ilmu pengetahuan pengetahuan dandan teknologi
teknologi
Setelah dasar / landasan pendidikan ditetapkan, kita dapat menyusun tujuan Setelah dasar / landasan pendidikan ditetapkan, kita dapat menyusun tujuan pendidikan yang
pendidikan yang ingin dicapaiingin dicapai. . Ada beberapa Ada beberapa rumusan mengenai rumusan mengenai tujuan pendidikan tujuan pendidikan nasionalnasional bagi
bagi bangsa bangsa Indonesia, Indonesia, namun namun yang yang akan akan kita kita bahas bahas di di sini sini adalah adalah rumusan rumusan yang yang termuattermuat dalam Pembukaan UUD 1945 serta rumusan menurut UU Nomor 20 Tahun 2003 tentang dalam Pembukaan UUD 1945 serta rumusan menurut UU Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
Sistem Pendidikan Nasional.
Tujuan pendidikan nasional dalam Pembukaan UUD 1945 adalah
Tujuan pendidikan nasional dalam Pembukaan UUD 1945 adalah mencerdaskanmencerdaskan kehidupan bangsa.
kehidupan bangsa. Kecerdasan yang dimaksud disini bukan semata-mata kecerdasan yangKecerdasan yang dimaksud disini bukan semata-mata kecerdasan yang hanya berorientasi pada kecerdasan intelektual saja, melainkan kecerdasan meyeluruh yang hanya berorientasi pada kecerdasan intelektual saja, melainkan kecerdasan meyeluruh yang mengandung makna lebih luas.
mengandung makna lebih luas.
Sedangkan tujuan pendidikan nasional menurut UU Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sedangkan tujuan pendidikan nasional menurut UU Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dirumuskan sebagai berikut : pendidikan nasional berfungsi Sistem Pendidikan Nasional dirumuskan sebagai berikut : pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta
menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggungjawab.bertanggungjawab.
Dari rumusan tujuan pendidikan nasional kita dapat menyimpulkan bahwa manusia Dari rumusan tujuan pendidikan nasional kita dapat menyimpulkan bahwa manusia yang ingin dihasilkan dari sistem pendidikan di Indonesia adalah manusia yang mumpuni, yang ingin dihasilkan dari sistem pendidikan di Indonesia adalah manusia yang mumpuni, yang mampu menjawab tantangan jaman namun tetap berakar pada nilai-nilai moral yang yang mampu menjawab tantangan jaman namun tetap berakar pada nilai-nilai moral yang dianut oleh bangsa Indonesia.
B. KEDUDUKAN DAN FUNGSI TUJUAN PENDIDIKAN B. KEDUDUKAN DAN FUNGSI TUJUAN PENDIDIKAN22
Dalam kegiatan pendidikan, tujuan memiliki kedudukan yang mat penting. Lebih Dalam kegiatan pendidikan, tujuan memiliki kedudukan yang mat penting. Lebih – – lebih bila dibandingkan diantara aneka komponen lain dalam penyelenggaraan pendidikan. lebih bila dibandingkan diantara aneka komponen lain dalam penyelenggaraan pendidikan. Sehingga dapat dikatakan bahwa semua komponen yang diadakan, serta seluruh kegiatan Sehingga dapat dikatakan bahwa semua komponen yang diadakan, serta seluruh kegiatan pendidikan
pendidikan yang yang diupayakan diupayakan semua semua semata-mata semata-mata hanyalah hanyalah tertuju tertuju pada pada pencapaiab pencapaiab tujuantujuan pendidikan.
pendidikan. Oleh Oleh karenanya, karenanya, semua semua hal hal dan dan semua semua kegiatan kegiatan penyelenggaraan penyelenggaraan pendidikanpendidikan yang menyimpang dari pencapaian tujuan pendidikan, dianggap sebagai praktik pendidikan yang menyimpang dari pencapaian tujuan pendidikan, dianggap sebagai praktik pendidikan yang menyimpang juga.
yang menyimpang juga.
Pada bagian lain tujuan pendidikan memiliki fungsi yang amat penting pula selain Pada bagian lain tujuan pendidikan memiliki fungsi yang amat penting pula selain penting
penting dalam dalam kedudukannya. kedudukannya. Fungsi Fungsi tujuan tujuan pendidikan pendidikan adalah adalah mengarahkan, mengarahkan, memberikanmemberikan orientasi, dan memberikan pedoman kearah mana pendidikan diselenggarakan orientasi, dan memberikan pedoman kearah mana pendidikan diselenggarakan sebaik- baiknya.
baiknya. Oleh Oleh karena karena pendidikan pendidikan memiliki memiliki fungsi fungsi yang yang mat mat penting penting tersebut, tersebut, maka maka tujuantujuan pendidikan
pendidikan harus harus dirumuskan dirumuskan secara secara mantap mantap oleh oleh semua semua pendidikan pendidikan disemua disemua jenjang.jenjang. Dengan rumusan tujuan pendidikan yang mantap diharapkan pelaksanaan pendidikan yang Dengan rumusan tujuan pendidikan yang mantap diharapkan pelaksanaan pendidikan yang dilakukan tidak akan me
dilakukan tidak akan menyimpang.nyimpang.
C. KLASIFIKASI TUJUAN
C. KLASIFIKASI TUJUAN PENDIDIKANPENDIDIKAN33
Tujuan pendidikan dapat diklasifikasikan berdasarkan pendekatan tertentu. Tujuan pendidikan dapat diklasifikasikan berdasarkan pendekatan tertentu. Pengklasifikasian ini perlu diadakan supaya dapat diketahui jenis dan jenjang suatu Pengklasifikasian ini perlu diadakan supaya dapat diketahui jenis dan jenjang suatu tujuan pendidikan, dan hal ini dapat membantu si perancang/pengembang program pendidikan. tujuan pendidikan, dan hal ini dapat membantu si perancang/pengembang program pendidikan. Klasifikasi tujuan pendidikan meliputi:
Klasifikasi tujuan pendidikan meliputi: 1.
1. Tujuan-tujuan keterampilan kehidupan, yakni keterampilan yang digunakan dalamTujuan-tujuan keterampilan kehidupan, yakni keterampilan yang digunakan dalam kehi
kehidupan dupan sehseh ariari -har-har i, i, yang yang melmeliputiputi i aspeaspe k-aspek k-aspek kogkognitnitif, if, afekafektif, tif, dan dan psipsikomkomotootor.r. 2.
2. Tujuan-tujuan metodologis, berkenaan dengan cara-cara berpikir dan bertindak terhadapTujuan-tujuan metodologis, berkenaan dengan cara-cara berpikir dan bertindak terhadap infor
infor masi, masi, dan dan caracara -cara -cara mengetmenget ahui ahui didisipsiplilin mn mata ata ajajaraaran.n. 3.
3. Tujuan-tujuan isi, yang berkenaan dengan kemampuan siswa yang meliputi konsep,Tujuan-tujuan isi, yang berkenaan dengan kemampuan siswa yang meliputi konsep, generalisasi, prinsip, yang ada dalam daerah dan struktur mata ajaran tertentu.
generalisasi, prinsip, yang ada dalam daerah dan struktur mata ajaran tertentu.
2 2 Ibid hal 88 - 89 Ibid hal 88 - 89 3 3 unsam.ac.id/uploads/Tujuan_Belajar.docx unsam.ac.id/uploads/Tujuan_Belajar.docx
Klasifikasi tujuan pendidikan ini berguna dalam rangka memilih dan merumuskan Klasifikasi tujuan pendidikan ini berguna dalam rangka memilih dan merumuskan tujuan-tujuan suatu bidang pengajaran / bidang studi.
tujuan suatu bidang pengajaran / bidang studi.
Klasifikasi tujuan pendidikan dilakukan berdasarkan pendekatan-pendekatan : Klasifikasi tujuan pendidikan dilakukan berdasarkan pendekatan-pendekatan :
1.
1. Langsung/jangka panjangLangsung/jangka panjang 2.
2. Jenis perilaku (tipe performance)Jenis perilaku (tipe performance) 3.
3. Sumber.Sumber. 1.
1. PendekatPendekatan an langsunglangsung
Dengan pendekatan ini diklasifikasikan tujuan menjadi beberapa tujuan pendidikan, Dengan pendekatan ini diklasifikasikan tujuan menjadi beberapa tujuan pendidikan, yakni :
yakni : a.
a. Tujuan jangka panjang (long term), misalnya pengetahuan dan keterampilan yangTujuan jangka panjang (long term), misalnya pengetahuan dan keterampilan yang berdayaguna sepanjang kehidup
berdayaguna sepanjang kehidupan.an. b.
b. Tujuan antara (medium term), yang mencakup hal-hal yang diperoleh dariTujuan antara (medium term), yang mencakup hal-hal yang diperoleh dari sekolah.
sekolah. c.
c. Tujuan pembelajaran (course), berkenaan dengan bidang studi yang akanTujuan pembelajaran (course), berkenaan dengan bidang studi yang akan diajarkan.
diajarkan. d.
d. Tujuan unit, berkenaan dengan unit-unit yang akan diajarkan.Tujuan unit, berkenaan dengan unit-unit yang akan diajarkan. e.
e. Tujuan pelajaran (lesson), berkenaan dengan materi pelajaran yang akanTujuan pelajaran (lesson), berkenaan dengan materi pelajaran yang akan diajarkan.
diajarkan. f.
f. Tujuan latihan, berkenaan dengan tingkah laku khusus yang akan dilatilikan.Tujuan latihan, berkenaan dengan tingkah laku khusus yang akan dilatilikan.
Klasifikasi tujuan pendidikan ini
Klasifikasi tujuan pendidikan ini digunakan dalam rangka merancang kurikulum.digunakan dalam rangka merancang kurikulum. 2.
2. PendekatPendekatan Jenis an Jenis PerilakuPerilaku
Klasifikasi ini dibuat berdasarkan taksonomi tujuan pendidikan, yang terdiri dari Klasifikasi ini dibuat berdasarkan taksonomi tujuan pendidikan, yang terdiri dari
a.
a. Tujuan-tujuan kognitif.Tujuan-tujuan kognitif. b.
b. Tujuan-tujuan afektif.Tujuan-tujuan afektif. c.
c. Tujuan-tujuan psikomotorik.Tujuan-tujuan psikomotorik.
Klasifikasi ini berguna dalam penyusunan tujuan kurikulum dan tujuan pembelajaran. Klasifikasi ini berguna dalam penyusunan tujuan kurikulum dan tujuan pembelajaran. Penjelasan lebih lanjut mengenai taksonomi ini disajikan pada uraia
Penjelasan lebih lanjut mengenai taksonomi ini disajikan pada uraia n berikutnya.n berikutnya. 3.
Kebutuhan-kebutuhan tersebut diklasifikasikan dari segi input (isi atau informasi), Kebutuhan-kebutuhan tersebut diklasifikasikan dari segi input (isi atau informasi), proses (kemampuan berpikir), produk
proses (kemampuan berpikir), produk (keterampilan atau perilaku khusus).(keterampilan atau perilaku khusus). D. TAKSONOMI TUJUAN PENDIDIKAN
D. TAKSONOMI TUJUAN PENDIDIKAN44
Taksonomi tujuan pendidikan merupakan suatu kategorisasi tujuan pendidikan, Taksonomi tujuan pendidikan merupakan suatu kategorisasi tujuan pendidikan, yang umumnya digunakan sebagai dasar untuk merumuskan tujuan kurikulum dan yang umumnya digunakan sebagai dasar untuk merumuskan tujuan kurikulum dan tujuan pembelajaran. Taksonomi tujuan terdiri dari domain-domain kognitif, afektif dan tujuan pembelajaran. Taksonomi tujuan terdiri dari domain-domain kognitif, afektif dan psikomotor.
psikomotor. 1.
1. MatraMatra55Kognitif Kognitif
Matra kognitif menitikberatkan pada proses intelektual. Bloom mengemukakan jenjang Matra kognitif menitikberatkan pada proses intelektual. Bloom mengemukakan jenjang je
jennjajanng g tutujujuaan n kkooggnnititifif, , sesebbaaggai ai bbererikikuutt:: 1.
1. Pengetahuan. Pengetahuan merupakan pengingatan bahan-bahan yang telah dipelajari,Pengetahuan. Pengetahuan merupakan pengingatan bahan-bahan yang telah dipelajari, mulai dari fakta sampai ke teori, yang menyangkut informasi yang bermanfaat, mulai dari fakta sampai ke teori, yang menyangkut informasi yang bermanfaat, seperti : istilah umum, fakta-fakta khusus, metode dan prosedur, konsep dan prinsip. seperti : istilah umum, fakta-fakta khusus, metode dan prosedur, konsep dan prinsip. 2.
2. Pemahaman. Pemahaman adalah abilitet untuk menguasai pengertian.Pemahaman. Pemahaman adalah abilitet untuk menguasai pengertian. Pemahaman tampak pada
Pemahaman tampak pada alih bahan dari alih bahan dari satu bentuk satu bentuk ke bentuke bentuk lainnyk lainnya, penafsia, penafsiran, danran, dan memperkirakan. Contoh : memahami fakta dan prinsip, menafsirkan bahan lisan, memperkirakan. Contoh : memahami fakta dan prinsip, menafsirkan bahan lisan, menafsirkan bagan, menerjemahkan bahan verbal ke rumus matematika.
menafsirkan bagan, menerjemahkan bahan verbal ke rumus matematika. 3.
3. Penerapan (aplikasi). Penerapan adalah abilitet untuk menggunakan bahan yang telahPenerapan (aplikasi). Penerapan adalah abilitet untuk menggunakan bahan yang telah dipelajari ke dalam situasi baru yang nyata, meliputi : aturan, metode, konsep, prinsip, dipelajari ke dalam situasi baru yang nyata, meliputi : aturan, metode, konsep, prinsip, hukum, teori. Contoh : melaksanakan konsep dan prinsip ke situasi baru, melaksanakan hukum, teori. Contoh : melaksanakan konsep dan prinsip ke situasi baru, melaksanakan hukum dan teori ke situasi praktis, mempertunjukkan metode dan prosedur.
hukum dan teori ke situasi praktis, mempertunjukkan metode dan prosedur. 4.
4. Analisis (pengkajian). Analisis adalah abilitet untuk merinci bahan menjadi bagian-Analisis (pengkajian). Analisis adalah abilitet untuk merinci bahan menjadi bagian- bag
bagiaian n supsupaya aya ststrukruktur tur orgorganianisassas ininya ya mudmudah ah didi pahami, pahami, meliputi meliputi identifikasi identifikasi bagian- bagian- bagian,
bagian, mengkaji mengkaji hubungan hubungan antantara ara bagibagian-an-bagibagian, an, mengmengenalenali i priprinsinsip-pp-prinsrinsipip organisasi. Contoh : menyadari asumsi-asumsi, menyadari logika dalam organisasi. Contoh : menyadari asumsi-asumsi, menyadari logika dalam pemi-kiran, membedakan fakta dan inferensi.
kiran, membedakan fakta dan inferensi. 5.
5. Sintesis. Sintesis adalah abilitet mengkombinasikan bagian-bagian menjadi suatuSintesis. Sintesis adalah abilitet mengkombinasikan bagian-bagian menjadi suatu keseluruhan baru, yang menitikberatkan pada tingkah laku kreatif dengan cara keseluruhan baru, yang menitikberatkan pada tingkah laku kreatif dengan cara memformulasikan pola dan struktur baru. Contoh : menulis cerita pendek yang kreatif, memformulasikan pola dan struktur baru. Contoh : menulis cerita pendek yang kreatif,
4 4 unsam.ac.id/uploads/Tujuan_Belajar.docx unsam.ac.id/uploads/Tujuan_Belajar.docx 5 5 Matra (ukuran) Matra (ukuran)
menyusun rencana eksperimen, menggunakan bahan-bahan untuk memecahkan masala menyusun rencana eksperimen, menggunakan bahan-bahan untuk memecahkan masala h.h. 6.
6. Evaluasi. Evaluasi adalah abilitet untuk mempertimbangkan nilai bahan untuk Evaluasi. Evaluasi adalah abilitet untuk mempertimbangkan nilai bahan untuk maksud tertentu berdasarkan kriteria internal dan kritena ekstemal. Contoh : maksud tertentu berdasarkan kriteria internal dan kritena ekstemal. Contoh : mempertimbangkan konsistensi bahan tertulis, kemantapan suatu konklusi berdasarkan mempertimbangkan konsistensi bahan tertulis, kemantapan suatu konklusi berdasarkan data, nilai suatu pekerjaan berdasarkan kriteria internal dan/atau eksternal.
data, nilai suatu pekerjaan berdasarkan kriteria internal dan/atau eksternal. 2.
2. Matra Afektif Matra Afektif
Matra afektif adalah sikap, perasaan, emosi, dan karakteristik moral, yang Matra afektif adalah sikap, perasaan, emosi, dan karakteristik moral, yang merupakan aspek-aspek penting, perkembangan siswa. Krathwohl, Bloom, dan Masia, merupakan aspek-aspek penting, perkembangan siswa. Krathwohl, Bloom, dan Masia, mengemba
mengemba ngkan hingkan hi erarerarki matrki matr a ini, a ini, yanyang tg terderdiri diri dari:ari: 1.
1. Penerimaan (receiving); suatu keadaan sadar, kemauan untuk menerima,Penerimaan (receiving); suatu keadaan sadar, kemauan untuk menerima, per
perhathatiaian n terterpilpilih. ih. ContContohnya ohnya : : SiSiswa swa memmemperpertunjtunjukukkan kan kemauan kemauan untuk untuk mendengarkan rekaman musik rock, tetapi mengekspresikan perasaan yang lemah mendengarkan rekaman musik rock, tetapi mengekspresikan perasaan yang lemah terhadap musik tersebut.
terhadap musik tersebut. 2.
2. Sambutan (responding) : suatu sikap terbuka ke arah sambutan; kemauan untuk Sambutan (responding) : suatu sikap terbuka ke arah sambutan; kemauan untuk merespons; kepuasan yang timbul karena sambutan. Misalnya : Siswa merespons; kepuasan yang timbul karena sambutan. Misalnya : Siswa memutuskan untuk merespons pada lagu yang disajikan dan mengalami memutuskan untuk merespons pada lagu yang disajikan dan mengalami kesenangan/kepuasan karenanya.
kesenangan/kepuasan karenanya. 3.
3. Menilai (valuing) : penerimaan nilai-nilai, preferensi terhadap suatu nilai,Menilai (valuing) : penerimaan nilai-nilai, preferensi terhadap suatu nilai, membuat kesepakatan sehubungan dengan nilai. Contoh : Siswa menerima nilai membuat kesepakatan sehubungan dengan nilai. Contoh : Siswa menerima nilai musik dangdut, menghubungkannya dengan sistem nilainya sendiri, dan membentuk musik dangdut, menghubungkannya dengan sistem nilainya sendiri, dan membentuk suatu kesepakatan sehubungan dengan pentingnya musik tersebut.
suatu kesepakatan sehubungan dengan pentingnya musik tersebut. 4.
4. Organisasi (organization) : suatu konseptualisasi tentang suatu nilai, suatuOrganisasi (organization) : suatu konseptualisasi tentang suatu nilai, suatu organisasi dari suatu sistem nilai. Contoh : Siswa menyatukan apresiasinya organisasi dari suatu sistem nilai. Contoh : Siswa menyatukan apresiasinya yang baru menjadi/ke dalam sistem nilainya sendiri mengenai musik atau kultur yang baru menjadi/ke dalam sistem nilainya sendiri mengenai musik atau kultur lainnya.
lainnya. 5.
5. Karakterisasi dengan suatu kompleks nilai: suatu formasi mengenai perangkatKarakterisasi dengan suatu kompleks nilai: suatu formasi mengenai perangkat umum, suatu manifestasi daripada kompleks nilai. Contoh: Siswa menyatukan nilai umum, suatu manifestasi daripada kompleks nilai. Contoh: Siswa menyatukan nilai musik ke dalam kehidupan pribadi dan menerapkan konsep tersebut pada hobi musik ke dalam kehidupan pribadi dan menerapkan konsep tersebut pada hobi pribadinya, atau minat, atau kariernya.
3.
3. Matra Psikomotorik Matra Psikomotorik
Matra psikomotorik adalah kategori ketiga tujuan pendidikan, yang menunjuk Matra psikomotorik adalah kategori ketiga tujuan pendidikan, yang menunjuk pada gerakan-gerakan ja
pada gerakan-gerakan jasmaniah dan kontrol smaniah dan kontrol jasmajasmaniniah. ah. KecKecakaakapanpan -ke-kecakcakapaapan n fifisisik k dapdapatat ber
berupa upa polpola-a-polpola a gergerakaakan n atatau au keketeterarampimpi lalan n fisfisik ik yanyang g khukhususus s atatau au uruurutatann keterampilan.
keterampilan.
Struktur hierarki tujuan-tujuan psikomotorik dikembangkan oleh Elizabeth Simpson Struktur hierarki tujuan-tujuan psikomotorik dikembangkan oleh Elizabeth Simpson (1966 - 67), sebagai berikut :
(1966 - 67), sebagai berikut : 1.
1. Persepsi (perception). Penggunaan lima organ indra untuk memperoleh kesadaran tentangPersepsi (perception). Penggunaan lima organ indra untuk memperoleh kesadaran tentang tujuan dan untuk menerjemahkannya menjadi tindakan (action). Contoh: ketika tujuan dan untuk menerjemahkannya menjadi tindakan (action). Contoh: ketika ber
bermaimain n vollvolley ey balball, l, siswa siswa menggunakan menggunakan penglihatan, penglihatan, pendengaran pendengaran dan dan stimulasi stimulasi untuk untuk menyadari unsur-unsur fisik daripada permainan itu.
menyadari unsur-unsur fisik daripada permainan itu. 2.
2. Kesiapan (set). Dalam keadaan siap untuk merespons secara mental, fisik danKesiapan (set). Dalam keadaan siap untuk merespons secara mental, fisik dan emosional. Contoh : seorang siswa menunjukkan persiapan fisik dan sikap untuk emosional. Contoh : seorang siswa menunjukkan persiapan fisik dan sikap untuk melakukan kegiatan, misalnya siap start berenang.
melakukan kegiatan, misalnya siap start berenang. 3.
3. Respons terbimbing (guided response). Bantuan yang diberikan kepada siswa melaluiRespons terbimbing (guided response). Bantuan yang diberikan kepada siswa melalui pert
pertunjuunjukan kan perperan an modemodel, l, mismisalnalnya ya setsetelaelah h guru guru mendemonstrasikan mendemonstrasikan suatu suatu bentuk bentuk tingkah laku, lalu siswa mempraktikkannya sendiri.
tingkah laku, lalu siswa mempraktikkannya sendiri. 4.
4. Mekanisme. Respons fisik yang telah dipelajari menjadi kebiasaan, misalnyaMekanisme. Respons fisik yang telah dipelajari menjadi kebiasaan, misalnya menunjukkan keterampilan kerja
menunjukkan keterampilan kerja kayu setelah mengalami pelajaran sebelumnya.kayu setelah mengalami pelajaran sebelumnya. 5.
5. Respons yang unik (complex overt response). Suatu tindakan motorik yang rumitRespons yang unik (complex overt response). Suatu tindakan motorik yang rumit dipertunjukkan dengan terampil dan efisien. Misalnya, setelah siswa latihan dipertunjukkan dengan terampil dan efisien. Misalnya, setelah siswa latihan mengetik, maka dia dapat melaksanakan tugas-tugas yang ditentukan secara mengetik, maka dia dapat melaksanakan tugas-tugas yang ditentukan secara le
lengkngkap ap tatanpa npa kesalahkesalahan dan dan dan dengan engan kecepatkecepatan tinggan tinggi.i. 6.
6. Adaption. Mengubah respons-respons dalam situasi-situasi yang baru. Misalnya,Adaption. Mengubah respons-respons dalam situasi-situasi yang baru. Misalnya, setelah mempelajari bermain basket ball, siswa menerapkan keterampilan-keterampilan setelah mempelajari bermain basket ball, siswa menerapkan keterampilan-keterampilan yang telah dipelajari itu dalam bermain basket di air.
yang telah dipelajari itu dalam bermain basket di air. 7.
7. Originasi. Menciptakan tindakan-tindakan baru. Misalnya, setelah menyelesaikanOriginasi. Menciptakan tindakan-tindakan baru. Misalnya, setelah menyelesaikan pe
pe lala jjarar aan n ccarar a a tete rjrj un un ke ke dada lala m m koko lala m, m, ssisis wa wa menciptakan menciptakan cara-cara cara-cara terjun terjun barubaru dengan mengkombinasikan keterampilan yang telah dipelajari dengan eksperimen fisik. dengan mengkombinasikan keterampilan yang telah dipelajari dengan eksperimen fisik.
BAB III BAB III PENUTUP PENUTUP A. Kesimpulan A. Kesimpulan
Dari pembahasan mengenai tujuan pendidikan di atas, Dapat kita ketahui bahwasanya Dari pembahasan mengenai tujuan pendidikan di atas, Dapat kita ketahui bahwasanya Pendidikan merupakan usaha manusia untuk meningkatkan ilmu pengetahuan yang didapat Pendidikan merupakan usaha manusia untuk meningkatkan ilmu pengetahuan yang didapat baik
baik dari dari lembaga lembaga formal formal maupun maupun informal informal dalam dalam membantu membantu proses proses transformasi transformasi sehinggasehingga dapat mencapai kualitas yang diharapkan. Agar kualitas yang diharapkan dapat tercapai, dapat mencapai kualitas yang diharapkan. Agar kualitas yang diharapkan dapat tercapai, diperlukan penentuan tujuan pendidikan. Tujuan pendidikan inilah yang akan menentukan diperlukan penentuan tujuan pendidikan. Tujuan pendidikan inilah yang akan menentukan keberhasilan dalam proses pembentukan pribadi manusia yang berkualitas
keberhasilan dalam proses pembentukan pribadi manusia yang berkualitas dengan tanpadengan tanpa mengesampingkan peranan unsur-unsur lain dalam pendidikan. Dalam proses penentuan mengesampingkan peranan unsur-unsur lain dalam pendidikan. Dalam proses penentuan tujuan pendidikan dibutuhkan suatu perhitungan yang matang, cermat, dan teliti agar tidak tujuan pendidikan dibutuhkan suatu perhitungan yang matang, cermat, dan teliti agar tidak menimbulkan masalah di kemudian hari. Oleh karena itu perlu dirumuskan suatu tujuan menimbulkan masalah di kemudian hari. Oleh karena itu perlu dirumuskan suatu tujuan pendidikan
pendidikan yang yang menjadikan menjadikan moral moral sebagai sebagai basis basis rohaniah rohaniah yang yang amat amat vital vital dalam dalam setiapsetiap peradaban bangsa.
peradaban bangsa. B.
B. SaranSaran
Pendidikan merupakan salah satu kebutuhan pokok dalam hidup manusia. Untuk Pendidikan merupakan salah satu kebutuhan pokok dalam hidup manusia. Untuk mendapatkan pendidikan yang baik maka perlu adanya pemahaman terhadap dasar dan tujuan mendapatkan pendidikan yang baik maka perlu adanya pemahaman terhadap dasar dan tujuan pendidikan secara mendalam.
DAFTAR PUSTAKA DAFTAR PUSTAKA Wahab, Rochmad. 2011.
Wahab, Rochmad. 2011. Memahami Pendidikan Memahami Pendidikan dan Ilmu Pendidikan.dan Ilmu Pendidikan. Yogyakarta : CVYogyakarta : CV Aswaja Pressindo Aswaja Pressindo http://bukittingginews.com/2010/10/makalah-dasar-dan-tujuan-pendidikan/ http://bukittingginews.com/2010/10/makalah-dasar-dan-tujuan-pendidikan/ unsam.ac.id/uploads/Tujuan_Belajar.docx unsam.ac.id/uploads/Tujuan_Belajar.docx