SKRIPSI
MUHAMMAD SUHUD
KEPUASAN KLIEN TERHADAP PELAYANAN
INFORMASI OBAT SECARA SWAMEDIKASI
(Studi Beberapa Apotek di Wilayah Kecamatan Lowokwaru Kota Malang)
PROGRAM STUDI FARMASI
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
ii
Lembar Pengesahan
KEPUASAN KLIEN TERHADAP PELAYANAN
INFORMASI OBAT SECARA SWAMEDIKASI
(Studi Beberapa Apotek di Wilayah Kecamatan Lowokwaru Kota Malang)
SKRIPSI
Dibuat Untuk Memenuhi Syarat Mencapai Gelar Sarjana Farmasi Pada Program Studi Farmasi Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammdiyah Malang
2010
Oleh:
MUHAMMAD SUHUD NIM: 06040022
Disetujui oleh:
Pembimbing I Pembimbing II
iii
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia atas seluruh hambanya. Akhirnya skripsi ini dapat terselesaikan dengan sebaik-baiknya. Sholawat serta salam semoga senantiasa tercurah kepada Rasulullah SAW, kesejahteraan semoga terlimpah kepada keluarga, sahabat serta orang-orang beriman.
Dengan terselesainya skripsi yang berjudul KEPUASAN KLIEN TERHADAP PELAYANAN INFORMASI OBAT SECARA SWAMEDIKASI (Studi Beberapa Apotek di Wilayah Kecamatan Lowokwaru Kota Malang) ini, dengan penuh rasa hormat perkenankanlah penyusun mengucapkan terima kasih setulus-tulusnya kepada :
1. Tri lestari H., M.Kep., Sp.Mat selaku Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan 2. Drs. H. Achmad Inoni, Apt selaku Ketua Program Studi Farmasi
Universitas Muhammadiyah
3. Hidajah Rachmawati, S.Si.Apt,Sp.FRS dan Dra.Liza Pristianty, M.Si., MM., Apt. selaku pembimbing skripsi yang selalu memberikan arahan-arahan terbaik untuk kesempurnaan skripsi ini.
4. Dra. Lilik Yusetyani., Apt., Sp.FRS dan Siti Rofida, S.Si., Apt. selaku dosen penguji yang telah memberikan masukan kepada saya demi kesempurnaan skripsi ini.
5. Ika Ratna H. S.Farm., Apt sebagai dosen yang membantu membimbing skripsi ini yang senantiasa meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan dan arahan untuk kesempurnaan skripsi ini.
6. Dra. Uswatun Chasanah, Apt selaku dosen wali
iv
8. Ayahanda H. Ruslan A.R, S.Pd beserta Ibunda Hj. Aminah tercinta serta kakak dan adik tersayang Lu’lu Almarjan, Muhammad Alfian, Syamratul Fuad dan Muhammad Sifran. Terima kasih atas semua kebahagiaan dan dukungan tiada tara yang telah diberikan.
9. Pak Lukman, Mbak Susi, Mbak Sri dan Mbak Nila, para staf Program Studi Farmasi yang tidak pernah bosan memberikan bantuan.
10.Teman-teman seperjuangan team skripsi ”Client Satisfaction” Heru, Rizal pak de, Nining dan Asri, terimakasih atas kerjasamanya.
11.Sahabat-sahabat Angkatan 2006 Farmasi UMM yang selalu memberikan dukungan kepada saya dan khususnya ”TRIBIM” trimakasih telah menjadi sahabat sekaligus saudara terbaik.
12.Teman-teman kost Wisma Hijau yang telah membantu dan mendukung dalam proses pembuatan skripsi ini.
13.Apoteker Pengelola Apotek (APA) dan Pemilik Sarana Apotek (PSA) Apotek UMM MEDICAL CENTER, MERJOSARI dan SURYA ABADI atas ijin dan bantuannya sehingga saya dapat menyelesaikan penelitian ini
Semoga Allah SWT selalu melimpahkan rahmat Nya atas segala budi baik yang telah diberikan. Akhirnya, semoga skripsi yang selalu saya banggakan ini dapat berguna bagi pengembangan ilmu pengetahuan khususnya ilmu kefarmasian.
Malang, Juli 2010
v
RINGKASAN
KEPUASAN KLIEN TERHADAP PELAYANAN INFORMASI
OBAT SECARA SWAMEDIKASI
( Studi Beberapa Apotek di Wilayah Kecamatan Lowokwaru,
Kota Malang)
Muhammad Suhud
Pelayanan kefarmasian telah bergeser orientasinya dari drug oriented
menjadi patient oriented yang mengacu kepada Asuhan Kefarmasian
(Pharmaceutical Care) (ISFI, 2004). Asuhan kefarmasian (Pharmaceutical Care) seperti didefinisikan oleh Hepler dan Strand, adalah merupakan bentuk tanggung jawab moral profesi apoteker dalam penyediaan layanan sehubungan dengan terapi obat dengan tujuan untuk memperoleh kepastian efek terapi yang dapat meningkatkan kondisi kesehatan dan kualitas hidup klien ( Hepler dan Strand, 1998). Salah satu bentuk asuhan kefarmasian adalah self medication / swamedikasi. Yang oleh World Health Organization (WHO) didefinisikan sebagai pemilihan dan penggunaan obat baik obat modern maupun obat tradisional oleh seseorang untuk mengobati penyakit atau gejala yang dikenali sendiri (WHO, 1998). Dan merupakan penggunaan obat non-resep oleh seseorang atas inisiatif sendiri (FIP, 1999). peran farmasis dalam swamedikasi antara lain sebagai komunikator, penyedia obat yang berkualitas, pengawas dan pelatih, kolaborator dan promotor kesehatan (WHO, 1998) Pelayanan konsumen dapat berupa produk, jasa, atau campuran produk dan jasa. Apotek merupakan pelayanan produk dan jasa yang di kaitkan dengan kepuasan klien, sehingga tolak ukur yang digunakan adalah kesesuaian antara kinerja atau pelayanan informasi obat yang di berikan apotek dengan kenyataan yang diharapkan klien. Maka dari itu harus ada 5 determinan atau variabel yang digunakan untuk menilai kualitas pelayanan informasi obat di apotek, antara lain Reliability (kehandalan),
Responsiveness (ketanggapan), Assurance (jaminan), Empathy (empati),
Tangibles (bukti langsung) (Kotler, 2004).
Penelitian ini merupakan penelitian diskriptif kuantitatif yang dilakukan dengan survei cross sectional menggunakan metode kuesioner dan wawancara pada 100 klien yang melakukan swamedikasi di beberapa apotek di wilayah Kecamatan Lowokwaru Kota Malang. Pemilihan sampel dilakukan dengan cara
purposive sampling. Kemudian data yang didapat dianalisa dengan analisa
importance and performance matrix. Tingkat kepuasan pasien diukur dengan melihat perbedaan antara tingkat kinerja (performance) dengan tingkat kepentingan (importance) klien terhadap pemberian informasi obat pada pelayanan swamedikasi, yaitu dengan cara mengurangi nilai index kinerja (NIK) dengan nilai index kepentingan (NIP). Apabila NIK lebih tinggi dari pada NIP (≥ 0) maka dianggap klien puas dengan kinerja yang dilakukan petugas apotek. Sedangkan jika NIK lebih kecil dari pada NIP (< 0) maka dianggap klien tidak puas dengan kinerja yang dilakukan oleh petugas apotek.
vi
kepentingan tinggi, tingkat kinerja tinggi) terdiri dari Informasi tentang nama obat, kegunaan obat, aturan pakai, tanggapan dan jawaban pertanyaan klien, pemberian kesempatan kepada klien untuk bertanya, pelayanan sopan dan ramah, informasi yang dapat dipercaya, memberikan informasi dengan bahasa yang mudah dimengerti, dan petugas apotek melayani dengan berpenampilan rapi. Kuadran III (tingkat kepentingan rendah, tingkat kinerja tinggi) terdiri dari Informasi tentang kekuatan obat, cara kerja obat, cara penyimpanan obat yang benar, life style yang harus dirubah selama minum obat, interaksi antar obat, interaksi obat-makanan, pemberian informasi sebelum klien bertanya, konfirmasi informasi, serta tempat konsultasi. Sedangkan kuadran IV (tingkat kepentingan rendah, tingkat kinerja tinggi) terdiri dari Saran untuk ke dokter.
vii
ABSTRAK
KEPUASAN KLIEN TERHADAP PELAYANAN INFORMASI
OBAT SECARA SWAMEDIKASI
( Studi Beberapa Apotek di Wilayah Kecamatan Lowokwaru,
Kota Malang)
Pelayanan kefarmasian pada saat ini telah bergeser orientasinya dari obat ke klien yang mengacu kepada asuhan kefarmasian (Pharmaceutical Care). Kegiatan yang semula hanya berfokus pada pengelolaan obat sebagai komoditi menjadi pelayanan yang komprehensif yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup klien.
Pelayanan klien dapat berupa produk, jasa, atau campuran produk dan jasa. Apotek merupakan pelayanan produk dan jasa yang di kaitkan dengan kepuasan klien, sehingga tolak ukur yang digunakan adalah kesesuaian antara kinerja atau pelayanan informasi obat yang di berikan apotek di wilayah kecamatan Lowokwaru Kota malang dengan kenyataan yang diharapkan klien. Terdapat 5 determinan atau variabel yang digunakan untuk menilai kualitas pelayanan informasi obat di apotek, antara lain Reliability, Responsiveness, Assurance, Empathy, Tangibles.
Penelitian ini merupakan penelitian diskriptif kuantitatif yang dilakukan dengan survey cross sectional menggunakan metode kuesioner dan wawancara pada 100 klien yang melakukan swamedikasi di beberapa apotek di wilayah Kecamatan Lowokwaru Kota Malang. Pemilihan sampel dilakukan dengan cara
purposive sampling. Kemudian data yang didapat dianalisa dengan analisa
importance and performance matrixs.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa informasi tentang efek samping obat dan kapan obat tersebut harus segera dibuang/tidak digunakan lagi berada pada kuadran I (tingkat kepentingan tinggi, tingkat kinerja rendah). Informasi tentang nama obat, kegunaan obat, aturan pakai, tanggapan dan jawaban pertanyaan klien, pemberian kesempatan kepada klien untuk bertanya, pelayanan sopan dan ramah, informasi yang dapat dipercaya, memberikan informasi dengan bahasa yang mudah dimengerti, dan petugas apotek melayani dengan berpenampilan rapi berada pada kuadran II (tingkat kepentingan tinggi, tingkat kinerja tinggi). Informasi tentang kekuatan obat, cara kerja obat, cara penyimpanan obat yang benar, life style yang harus diubah selama minum obat, interaksi antar obat, interaksi obat-makanan, pemberian informasi sebelum klien bertanya, konfirmasi informasi, serta tempat konsultasi berada pada kuadran III (tingkat kepentingan rendah, tingkat kinerja tinggi). Saran untuk ke dokter berda pada kuadran IV (tingkat kepentingan rendah, tingkat kinerja tinggi).
viii
ABSTRAC
CLIENT’S SATISFACTORY TO THE MEDICINE’S
INFORMATION SERVICE BY SELF MEDICATION
(A study in Pharmacies in Lowokwaru, Malang)
Pharmacy’s service at this time had changed its orientation, from drug oriented to patient oriented which refers to Pharmaceutical Care. Activities initially focused solely on managing drug as a commodity into a comprehensive service that aims to improve the quality of life for clients.
Client service can be a product, service, or a mixture of products and services. A drugstore is a product and service that is in line with client’s satisfactory, so the basic used by doing equivalent analysis between the importances of medicine information service to the worker’s quality that is done in some drugstore in Lowokwaru, Malang. There are five dimension of satisfaction that is used as the basic of the counting in client’s satisfactory’s to the medicine’s information service in self medication is Reliability, Responsiveness, Assurance, Empathy, Tangibles.
This study is a descriptive-quantitative study that is done in survey cross sectional by using questioner and interview to a hundred clients who did self medication in some drugstores in Lowokwaru, Malang. The sampling is done in purposive sampling. Then the data were analyzed by importance and performance matrix analysis.
The result of this study shows that the information of medicine’s side effect and expires is in the first quadrant. Information about the name of medicine, the use of medicine, direction, response and answering client’s questions, giving chances to the clients to ask for some questions, the serving are good and kind, the information can be trusted, the information is given in an easy way, and the workers look neat is in the second quadrant.
Information about control of medicine, how the medicine works, how to keep the medicine, life style that must be changed when the medicine is consumed, interaction among the medicines, interaction between medicines and food, the preceding information before the client asks, confirming the information, and also the consultation’s place is in the third quadrant.
consulting to the doctor is in the fourth quadrant.
The conclusion gains from the study is that clients are not satisfy yet with the worker quality.
ix
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN SAMPUL ... i
LEMBAR PENGESAHAN ... ii
KATA PENGANTAR ... iii
RINGKASAN ... v
ABSTRAK ... viii
DAFTAR ISI ... ix
DAFTAR TABEL ... xii
DAFTAR GAMBAR ... xv
DAFTAR LAMPIRAN ... xviii
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1. Latar Belakang Masalah ... 1
1.2. Rumusan Masalah ... 3
1.3. Tujuan Penelitian ... 3
1.4. Manfaat Penelitian ... 3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 5
2.1 Tinjauan tentang Swamedikasi (self- medication) ... 5
2.1.1 Definisi Swamedikasi ... 5
2.1.2 Penggunaan Obat yang Rasional dalam Swamedikasi ... 5
2.2 Tinjauan tentang Peran Farmasis dalam Swamedikasi ... 6
2.3 Tinjauan tentang Informasi Obat ... 10
2.3.1 Informasi Obat dalam Swamedikasi ... 10
2.3.2 Masalah yang Berhubungan dengan Obat ... 11
2.4 Tinjauan tentang Kepuasan ... 13
2.4.1 Definisi Kepuasan ... 13
2.4.2 Konsep Pengukuran Kepuasan ... 14
2.4.3 Tolak Ukur Kualitas Jasa ... 16
2.5 Tinjauan Tentang Obat ... 17
2.5.1 Definisi Obat ... 17
x
Halaman
2.5.3 Obat-obat Yang Diijinkan Untuk Swamedikasi ... 20
BAB III KERANGKA KONSEPTUAL ... 21
BAB 1V METODE PENELITIAN ... 22
4.1. Jenis dan Pendekatan Penelitian ... 22
4.1.1 Jenis Penelitian ... 22
4.1.2 Penelitian Survei ... 22
4.1.3 Metode Wawancara ... 22
4.2 Variabel Penelitian ... 23
4.3 Definisi Operasional ... 25
4.4 Teknik Sampling ... 26
4.4.1. Populasi Penelitian ... 26
4.4.2 Sampel Penelitian ... 26
4.4.3 Teknik Pengambilan Sampel Penelitian ... 27
4.4.4 Kriteria Inklusi dan Eksklusi ... 28
4.5. Lokasi dan Pelaksanaan Penelitian ... 28
4.6. Instrumen Penelitian ... 28
4.7 Metode Pengumpulan Data ... 29
4.7.1 Kuisioner ... 29
4.8. Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen ... 31
4.8.1 Uji Validitas ... 31
4.8.2 Uji Reliabilitas ... 32
4.9 Teknik Analisa Data ... 33
4.9.1 Analisa Deskriptif ... 33
4.9.2 Analisa Importance dan Performance Matriks ... 34
BAB V HASIL PENELITIAN... 37
5.1 Gambaran Umum Penelitian ... 37
5.2 Uji Validitas dan Reliabilitas ... 37
5.3 Demografi Klien ... 39
5.3.1 Usia ... 39
5.3.2 Tingkat Pendidikan ... 40
xi
Halaman
5.3.4 Pekerjaan ... 41
5.4 Analisa Deskriptif ... 42
5.4.1 Dimensi Kehandalan (Reliability) ... 42
5.4.2 Dimensi Ketanggapan (Responsiveness) ... 54
5.4.3 Dimensi Jaminan (Assurance) ... 56
5.4.4 Dimensi Empati (Emphaty) ... 58
5.4.5 Dimensi Bukti Fisik (Tangible) ... 62
5.5 Analisa Importance dan Performance Matriks ... 64
BAB VI PEMBAHASAN ... 70
BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN ... 78
7.1 Kesimpulan ... 78
7.2 Saran ... 79
DAFTAR PUSTAKA ... 80
xii
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
II.1 Penyebab Drug related problem ... 11
II.2 Penyebab Masalah Terapi Obat (drug Therapy Problem) ... 12
IV.1 Variabel Penelitian dan Indikator-Indikatornya ... 24
V.1 Jumlah sampel klien pada tiap apotek ... 37
V.2 Hasil uji Validitas dan Reliabilitas dari Kinerja dan Kepentingan ... 38
V.3 Distribusi frekuensi usia sampel klien ... 39
V.4 Distribusi frekuensi tingkat pendidikan sampel klien ... 40
V.5 Distribusi frekuensi jenis kelamin sampel klien ... 41
V.6 Distribusi frekuensi pekerjaan sampel klien ... 41
V.7 Disribusi frekuensi pelayanan dan kinerja atas indikator nama obat ... 42
V.8 Distribusi frekuensi pelayanan dan kinerja atas indikator kekuatan obat ... 43
V.9 Distribusi frekuensi pelayanan dan kinerja atas Indikator kegunaan obat ... 44
V.10 Distribusi frekuensi pelayanan dan kinerja atas Indikator efek samping yang ditimbulkan akibat penggunaan obat ... 45
V.11 Distribusi frekuensi pelayanan dan kinerja atas indikator aturan pakai obat ... 46
V.12 Disribusi frekuensi pelayanan dan kinerja atas indikator cara kerja obat ... 47
V.13 Distribusi frekuensi pelayanan dan kinerja atas indikator cara penyimpanan obat ... 48
V.14 Distribusi frekuensi pelayanan dan kinerja atas indikator life style yang harus dirubah selama minum obat ... 49
V.15 Distribusi frekuensi pelayanan dan kinerja atas indikator obat lain yang harus dihindari selama minum obat ... 50
xiii
Halaman V.17 Disribusi frekuensi pelayanan dan kinerja atas indikator kapan obat
harus dibuang/tidak boleh digunakan lagi ... 52 V.18 Distribusi frekuensi pelayanan dan kinerja atas indikator petugas
apotek menyarankan kapan harus ke dokter ... 53 V.19 Distribusi frekuensi pelayanan dan kinerja atas indikator petugas
apotek menanggapi/menjawab pertanyaan dengan baik... 54 V.20 Distribusi frekuensi pelayanan dan kinerja atas indikator petugas
apotek member informasi sebelum klien bertanya ... 55 V.21 Distribusi frekuensi pelayanan dan kinerja atas indikator petugas
apotek mengkonfirmasi kembali tentang kejelasan informasi yang
diberikan ... 56 V.22 Disribusi frekuensi pelayanan dan kinerja atas indikator petugas
apotek memberikan kesempatan bertanya apabila ada ha-hal yang
kurang dimengerti ... 57 V.23 Distribusi frekuensi pelayanan dan kinerja atas indikator petugas
apotek melayani dengan sopan ... 58 V.24 Distribusi frekuensi pelayanan dan kinerja atas indikator petugas
apotek melayani dengan ramah ... 59 V.25 Distribusi frekuensi pelayanan dan kinerja atas indikator petugas
apotek memberikan informasi yang dapat dipercaya ... 60 V.26 Distribusi frekuensi pelayanan dan kinerja atas indikator petugas
apotek memberikan informasi dengan bahasa yang mudah
dimengerti ... 61 V.27 Disribusi frekuensi pelayanan dan kinerja atas indikator tersedia
tempat konsultasi yang cukup pribadi untuk memberikan informasi
obat ... 62 V.28 Distribusi frekuensi pelayanan dan kinerja atas indikator petugas
xiv
Halaman V.29 Perhitungan nilai indeks kepentingan pelayanan informasi obat pada
swamedikasi di beberapa Apotek wilayah Kecamatan Lowokwaru Kota Malang ... 64 V.30 Perhitungan nilai indeks kinerja pelayanan informasi obat pada
swamedikasi di beberapa Apotek wilayah Kecamatan Lowokwaru Kota Malang ... 65 V.31 Nilai Indeks Tingkat Kepentingan (Importance) dan Tingkat Kinerja
(Performance) pada Pelayanan Informasi Obat secara Swamedikasi di beberapa Apotek wilayah Kecamatan Lowokwaru Kota Malang .... 66 V.32 Perbedaan Nilai Indeks Kepentingan dan Kinerja pada Pelayanan
Informasi Obat secara Swamedikasi di beberapa Apotek wilayah
Kecamatan Lowokwaru Kota Malang ... 69
xv
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
3.1 Kerangka Konseptual ... 21
4.1 Diagram Importance dan Performance Matriks ... 34
5.1 Disribusi frekuensi usia sampel klien ... 40
5.2 Disribusi frekuensi tingkat pendidikan sampel klien ... 40
5.3 Disribusi frekuensi jenis kelamin sampel klien ... 41
5.4 Disribusi frekuensi pekerjaan sampel klien ... 42
5.5 Penilaian klien yang melakukan swamedikasi terhadap tingkat kepentingan dan tingkat kinerja pada pelayanan informasi obat mengenai nama obat ... 43
5.6 Penilaian klien yang melakukan swamedikasi terhadap tingkat kepentingan dan tingkat kinerja pada pelayanan informasi obat mengenai kekuatan obat ... 44
5.7 Penilaian klien yang melakukan swamedikasi terhadap tingkat kepentingan dan tingkat kinerja pada pelayanan informasi obat mengenai kegunaan obat ... 45
5.8 Penilaian klien yang melakukan swamedikasi terhadap tingkat kepentingan dan tingkat kinerja pada pelayanan informasi obat mengenai efek samping obat ... 46
5.9 Penilaian klien yang melakukan swamedikasi terhadap tingkat kepentingan dan tingkat kinerja pada pelayanan informasi obat mengenai aturan pakai obat ... 47
5.10 Penilaian klien yang melakukan swamedikasi terhadap tingkat kepentingan dan tingkat kinerja pada pelayanan informasi obat mengenai cara kerja obat ... 48
xvi
Halaman 5.12 Penilaian klien yang melakukan swamedikasi terhadap tingkat
kepentingan dan tingkat kinerja pada pelayanan informasi obat
mengenai life style yang harus dirubah selama minum obat ... 50 5.13 Penilaian klien yang melakukan swamedikasi terhadap tingkat
kepentingan dan tingkat kinerja pada pelayanan informasi obat
mengenai obat lain yang harus dihindari selama minum obat ... 51 5.14 Penilaian klien yang melakukan swamedikasi terhadap tingkat
kepentingan dan tingkat kinerja pada pelayanan informasi obat
mengenai makanan yang harus dihindari selama minum obat ... 52 5.15 Penilaian klien yang melakukan swamedikasi terhadap tingkat
kepentingan dan tingkat kinerja pada pelayanan informasi obat
mengenai kapan obat harus dibuang/tidak boleh digunakan lagi ... 53 5.16 Penilaian klien yang melakukan swamedikasi terhadap tingkat
kepentingan dan tingkat kinerja pada pelayanan informasi obat
mengenai petugas menyarankan kapan harus ke dokter ... 54 5.17 Penilaian klien yang melakukan swamedikasi terhadap tingkat
kepentingan dan tingkat kinerja pada pelayanan informasi obat mengenai petugas apotek menanggapi/menjawab pertanyaan
dengan baik ... 55 5.18 Penilaian klien yang melakukan swamedikasi terhadap tingkat
kepentingan dan tingkat kinerja pada pelayanan informasi obat mengenai petugas apotek memberikan informasi sebelum
klien bertanya ... 56 5.19 Penilaian klien yang melakukan swamedikasi terhadap tingkat
xvii
Halaman 5.20 Penilaian klien yang melakukan swamedikasi terhadap tingkat
kepentingan dan tingkat kinerja pada pelayanan informasi obat mengenai petugas apotek memberikan kesempatan bertanya apabila ada hal-hal yang kurang dimengerti ... 58 5.21 Penilaian klien yang melakukan swamedikasi terhadap tingkat
kepentingan dan tingkat kinerja pada pelayanan informasi obat
mengenai petugas apotek melayani dengan sopan ... 59 5.22 Penilaian klien yang melakukan swamedikasi terhadap tingkat
kepentingan dan tingkat kinerja pada pelayanan informasi obat
mengenai petugas apotek melayani dengan ramah ... 60 5.23 Penilaian klien yang melakukan swamedikasi terhadap tingkat
kepentingan dan tingkat kinerja pada pelayanan informasi obat mengenai petugas apotek memberikan informasi yang dapat
dipercaya ... 61 5.24 Penilaian klien yang melakukan swamedikasi terhadap tingkat
kepentingan dan tingkat kinerja pada pelayanan informasi obat mengenai petugas apotek memberikan informasi dengan bahasa
yang mudah dimengerti ... 62 5.25 Penilaian klien yang melakukan swamedikasi terhadap tingkat
kepentingan dan tingkat kinerja pada pelayanan informasi obat mengenai tersedia tempat konsultasi yang cukup pribadi untuk
memberikan informasi obat ... 63 5.26 Penilaian klien yang melakukan swamedikasi terhadap tingkat
kepentingan dan tingkat kinerja pada pelayanan informasi obat
mengenai petugas apotek melayani dengan berpenampilan rapi ... 64 5.27 Diagram importance performance matriks klien yang melakukan
swamedikasi di beberapa Apotek wilayah Kecamatan Lowokwaru
xviii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
I. Surat Ijin Penelitian ... 82
II. Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian ... 83
III. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas ... 86
IV. Daftar Riwayat Hidup ... 87
V. Surat Pernyataan Bebas Plagiasi ... 88
VI. Tabel Nilai r Product Moment ... 89
xix
DAFTAR PUSTAKA
Adi, Rianto. Metodologi Penelitian Sosial dan Hukum. Jakarta : Granit. 2005. Anief, Moh. Ilmu Meracik Obat Teori dan Praktik. Yogyakarta : Gadjah Mada
University Press. 2005.
Arikunto, S., 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Edisi revisi V. Jakarta : PT. Rineka Cipta.
Arikunto, S., 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Edisi revisi VI. Jakarta : PT. Rineka Cipta.
Blenkinsopp, A. and Paxton, P., 2002. Symptoms in The Pharmacy. 4th Ed., United Kingdom : Blackwell Science Ltd., p. 1-5.
Departemen Kesehatan RI, 1996. Kompendia Obat Bebas. Jilid I. Jakarta : Direktorat Jendral Pengawasan Obat dan Makanan, p. 8-11
Departemen Farmakologi dan Terapeutik Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Farmakologi dan terapi Edisi 5. Jakarta 2007.
Effendy, U. Unong. Dinamika Komunikasi. Bandung : Remadja Karya. 1986. FIP, 1999. Joint Statement By The Internasional Pharmaceutical Federation and
The World Self-Mediation Industry : Responsible self Medication. p.1-2.
ISFI, 2004. Standar Kompetensi Farmasis Indonesia. Jakarta : Ikatan Sarjana Farmasi Indonesia.
Kincaid, D. Lawrence dan Wilbur Schramm. Asas-asas Komunikasi antar Manusia. Jakarta : LP3ES. 1977.
Liliweri, Alo DR M.S. Komunikasi antar Pribadi. Bandung : PT. Citra Aditya Bakti. 1997.
Lwanga, S.K., Lemeshow, S. 1991. Sample Size Determination in Health Studies, Genewa : WHO
MENKES RI, 1993. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonsia No. 922/Menkes/SK/IX/2004 : Standar Pelayanan Kefarmasian di Apotek.
Jakarta: Menteri Kesehatan.
MENKES RI, 2004. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonsia No. 1027/Menkes/X/1993 : Ketentuan dan Tata Cara Pemberian Ijin Apotek. Jakarta: Menteri Kesehatan.
xx
Mulyana, Deddy, M.A., Ph.D. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya. 2005
Niang L, Winn T, dan Rusli B.N., 2006. Practical Issues in Calculating the Sample Size for Prevalence Studies. Archives of Orofacial Sciences. 1:9-14
Notoatmodjo, S, Dr. Metodelogi Penelitian Kesehatan. Jakarta : PT. Rineka Cipta.2005
PAHO, 2004. Drug Classification : Prescription and OTC Drugs. PAHO, p.1-2 Purwanti, A., Harianto., Supardi, S., 2004. Gambaran Pelaksanaan Standart
Pelayanan Farmasi di Apotek DKI Jakarta Tahun 2003. Majalah Ilmu Kefarmasian, Vol. I No. 2, p. 102-115
Rangkuti, F., 2002. Measuring Costumer Satisfaction : Teknik Mengukur dan Strategi Meningkatkan Kepuasan Pelanggan plus Analisa Kasus.
Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, p. 109-123..
Soegiantoro, D.H., 2007. Persepsi Masyarakat Kota Yogyakarta terhadap Apotek dan Farmasis dalam Pelaksanaan Asuhan Kefarmasian (Pharmaceutical Care). Yogyakarta : Tesis Pasca Sarjana. Universitas Gajah Mada Supranto, J., 2006. Pengukuran Tingkat Kepuasan Pelanggan, Jakarta: PT Rineka
Cipta
Suryawati, S., 1997. Menuju Swamedikasi Yang Rasional. Jogyakarta : Pusat Studi Farmakologi Klinik dan Kebijakan Obat Universitas Gadjah Mada.
Than Hoan Tjai., 2002. Obat-Obat Penting. Edisi V, Jakarta 2002.
Thomas, S.A. and Polgar, S., 1995. Introduction to Researech in the Health Science 3th Edition., Melbourne : Churchill Livingstone, p 127-133. Tomechko MA, Strand LM, Morley PC, Cipolle RJ. Q and A from the
pharmaceutical care project in Minnesota. Am Pharm. 1995;NS35(4):30-9
Umar, Husein. Riset Pemasaran dan Perilaku Konsumen. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama. 2000.
Umar, H. 2003. Metode Riset Perilaku Konsumen Jasa. Jakarta : Ghalia Indonesia, p. 8-9, 14-15, 80-111.
xxi
@ H@wッイ、@エッ@pdf@cッョカ・イエ・イ@M@uョイ・ァゥウエ・イ・、@I@ ィエエーZOOキキキNwッイ、MエッMpdfMcッョカ・イエ・イNョ・エ
bab@i pendahuluan
Q l。エ。イ@b・ャ。ォ。ョァ
p・ャ。ケ。ョ。ョ@ォ・ヲ。イュ。ウゥ。ョ@ー。、。@ウ。。エ@ゥョゥ@エ・ャ。ィ@「・イァ・ウ・イ@ッイゥ・ョエ。ウゥョケ。@、。イゥ@ッ「。エ@ォ・@ォャゥ・ョ
ケ。ョァ@ュ・ョァ。」オ@ォ・ー。、。@。ウオィ。ョ@ォ・ヲ。イュ。ウゥ。ョ@Hpィ。イュ。」・オエゥ」。ャ@c。イ・IN@k・ァゥ。エ。ョ@ケ。ョァ@ウ・ュオャ。
ィ。ョケ。@ 「・イヲッォオウ@ ー。、。@ ー・ョァ・ャッャ。。ョ@ ッ「。エ@ ウ・「。ァ。ゥ@ ォッュッ、ゥエゥ@ ュ・ョェ。、ゥ@ ー・ャ。ケ。ョ。ョ@ ケ。ョァ ォッューイ・ィ・ョウゥヲ@@ケ。ョァ@「・イエオェオ。ョ@オョエオォ@ュ・ョゥョァォ。エォ。ョ@ォオ。ャゥエ。ウ@ィゥ、オー@ォャゥ・ョ@HisfiL@RPPTI
aウオィ。ョ@ォ・ヲ。イュ。ウゥ。ョ@Hpィ。イュ。」・オエゥ」。ャ@c。イ・I@ウ・ー・イエゥ@、ゥ、・ヲゥョゥウゥォ。ョ@ッャ・ィ@h・ーャ・イ@、。ョ
sエイ。ョ、L@ 。、。ャ。ィ@ ュ・イオー。ォ。ョ@ 「・ョエオォ@ エ。ョァァオョァ@ ェ。キ。「@ ュッイ。ャ@ ーイッヲ・ウゥ@ 。ーッエ・ォ・イ@ 、。ャ。ュ ー・ョケ・、ゥ。。ョ@ ャ。ケ。ョ。ョ@ ウ・ィオ「オョァ。ョ@ 、・ョァ。ョ@ エ・イ。ーゥ@ ッ「。エ@ @ 、・ョァ。ョ@ エオェオ。ョ@ オョエオォ@ ュ・ュー・イッャ・ィ ォ・ー。ウエゥ。ョ@・ヲ・ォ@エ・イ。ーゥ@ケ。ョァ@、。ー。エ@ュ・ョゥョァォ。エォ。ョ@ォッョ、ゥウゥ@ォ・ウ・ィ。エ。ョ@、。ョ@ォオ。ャゥエ。ウ@ィゥ、オー@ォャゥ・ョ H@h・ーャ・イ@、。ョ@sエイ。ョ、L@QYYXIN@s・ィゥョァァ。@。ウオィ。ョ@ォ・ヲ。イュ。ウゥ。ョ@ゥョゥ@ュ・イオー。ォ。ョ@ー・ョェ。「。イ。ョ@、。イゥ 。、。ョケ。@ー・ョ、・ォ。エ。ョ@ケ。ョァ@、ゥ@ヲッォオウォ。ョ@ー。、。@ォャゥ・ョL@ケ。ョァ@ュ・ャゥ「。エォ。ョ@ォ・「オエオィ。ョ@ォャゥ・ョ@エ・イォ。ゥエ ッ「。エL@ 、。ョ@ ィ。ャMィ。ャ@ ケ。ョァ@ 、ゥー・イャオォ。ョ@ ォャゥ・ョ@ @ ウ・ャ。ュ。@ ュ・ョ、。ー。エ@ ー・ャ。ケ。ョ。ョ@ ケ。ョァ@ ュ・イオー。ォ。ョ エ。ョァァオョァェ。キ。「@ ヲ。イュ。ウゥウ@ オョエオォ@ ュ・ュ「オ。エ@ ォャゥ・ョ@ ュ・イ。ウ。@ ケ。ォゥョ@ 「。ィキ。@ エ・イ。ーゥ@ ッ「。エ@ ケ。ョァ 、ゥエ・イゥュ。@ ウオ、。ィ@ ・ヲ・ォエゥヲL@ 。ュ。ョL@ 、。ョ@ ウ・ウオ。ゥ@ ゥョ、ゥォ。ウゥ@ ウ・イエ。@ ュ・ョァゥ、・ョエゥヲゥォ。ウゥL@ ュ・ョ」・ァ。ィ@ 、。ョ
ュ・ョァ。エ。ウゥ@ュ。ウ。ャ。ィ@ケ。ョァ@「・イィオ「オョァ。ョ@、・ョァ。ョ@ッ「。エ@Hdイオァ@イ・ャ。エ・、@ーイッ「ャ・ュI
s。ャ。ィ@ ウ。エオ@ 「・ョエオォ@ 。ウオィ。ョ@ ォ・ヲ。イュ。ウゥ。ョ@ 。、。ャ。ィ ウ・ャヲ@ ュ・、ゥ」。エゥッョ@ O@ ウキ。ュ・、ゥォ。ウゥN
y。ョァ@ ッャ・ィ wッイャ、@ h・。ャエィ@ oイァ。ョゥコ。エゥッョ@ HwhoI@ 、ゥ、・ヲゥョゥウゥォ。ョ@ ウ・「。ァ。ゥ@ ー・ュゥャゥィ。ョ@ 、。ョ
ー・ョァァオョ。。ョ@ ッ「。エ@ 「。ゥォ@ ッ「。エ@ ュッ、・イョ@ ュ。オーオョ@ ッ「。エ@ エイ。、ゥウゥッョ。ャ@ ッャ・ィ@ ウ・ウ・ッイ。ョァ@ オョエオォ ュ・ョァッ「。エゥ@ ー・ョケ。ォゥエ@ 。エ。オ@ ァ・ェ。ャ。@ ケ。ョァ@ 、ゥォ・ョ。ャゥ@ ウ・ョ、ゥイゥ@ HwhoL@ QYYXIN@ d。ョ@ ュ・イオー。ォ。ョ ー・ョァァオョ。。ョ@ッ「。エ@ョッョMイ・ウ・ー@ッャ・ィ@ウ・ウ・ッイ。ョァ@。エ。ウ@ゥョゥウゥ。エゥヲ@ウ・ョ、ゥイゥ@HfipL@QYYYIN@d。ャ。ュ@ウゥウエ・ュ ー・ョケ・ャ・ョァァ。イ。。ョ@ォ・ウ・ィ。エ。ョL@ー・ョァッ「。エ。ョ@ウ・ョ、ゥイゥ@ュ・ョェ。、ゥ@オー。ケ。@オエ。ュ。@、。ョ@エ・イ「・ウ。イ@ケ。ョァ@、ゥ ャ。ォオォ。ョ@ュ。ウケ。イ。ォ。エL@ウ・ィゥョァァ。@ー・イ。ョ。ョョケ。@エゥ、。ォ@、。ー。エ@、ゥ。「。ゥォ。ョ@「・ァゥエオ@ウ。ェ。@Hウオォ。ウ・、ゥ。エゥL QYYYIN@ m。ォ。@ ゥョ、ゥォ。エッイ@ ケ。ョァ@ 、。ー。エ@ 、ゥァオョ。ォ。ョ@ オョエオォ@ ュ・ョァ・エ。ィオゥ@ ォ・「・ョ。イ。ョ@ 、。イゥ ウキ。ュ・、ゥォ。ウゥ@。ョエ。イ。@ャ。ゥョ@エ・ー。エ@ッ「。エL@エ・ー。エ@ァッャッョァ。ョL@エ・ー。エ@、ッウゥウL@エ・ー。エ@キ。ォエオ@、。ョ@キ。ウー。、。 ・ヲ・ォ@ウ。ューゥョァ@Hd・ー。イエ・ュ・ョ@k・ウ・ィ。エ。ョ@riL@QYYVIN
@ H@wッイ、@エッ@pdf@cッョカ・イエ・イ@M@uョイ・ァゥウエ・イ・、@I@ ィエエーZOOキキキNwッイ、MエッMpdfMcッョカ・イエ・イNョ・エ
ーイッュッエッイ@ォ・ウ・ィ。エ。ョ@HwhoL@QYYXI@エ・イオエ。ュ。@エ。ョァァオョァ@ェ。キ。「@ーイッヲ・ウウゥッョ。ャ@ヲ。イュ。ウゥウ@オョエオォ ュ・ュ「・イゥ@ ゥョヲッイュ。ウゥ@ 、。ョ@ ウ。イ。ョ@ ケ。ョァ@ ッ「ェ・ォエゥヲ@ エ・ョエ。ョァ@ ウキ。ュ・、ゥォ。ウゥ@ 、。ョ@ ッ「。エMッ「。エ。ョ@ ケ。ョァ エ・イウ・、ゥ。@オョエオォ@ウキ。ュ・、ゥォ。ウゥN
f。イュ。ウゥウ@ュ・ューオョケ。ゥ@エ。ョァァオョァ@ェ。キ。「@ケ。ョァ@ー・ョオィ@、。ャ。ュ@ウ・ュオ。@ォ・ーオエオウ。ョL@ケ。ゥエオ ュ・ュオエオウォ。ョ@「・ョ。イ@。エ。オ@エゥ、。ォ@。エ。ウ@、ゥ。ァョッウ。@ウ・ョ、ゥイゥ@ケ。ョァ@、ゥャ。ォオォ。ョ@ッャ・ィ@ォャゥ・ョL@ー・イャオ@。エ。オ エゥ、。ォ@ オョエオォ@ 「・イォッョウオャエ。ウゥ@ 、・ョァ。ョ@ 、ッォエ・イ@ 、。ョ@ エ・イ。ォィゥイ@ ュ・ュオエオウォ。ョ@ ーイッ、オォ@ ュ。ョ。@ ケ。ョァ
、ゥイ・ォッュ・ョ、。ウゥォ。ョ@ Hgゥ「ウッョL@ QYWPIN@ d。ョ tィ・@ iョエ・イョ。エゥッョ。ャ@ pィ。イュ。」・オエゥ」。ャ@ f・、・イ。エゥッョ
HfipI@ ュ・ョェ・ャ。ウォ。ョ@ 「。ィキ。@ エ。ョァァオョァ@ ェ。キ。「@ ヲ。イュ。ウゥウ@ 、。ャ。ュ@ ウキ。ュ・、ゥォ。ウゥ@ 。ョエ。イ。@ ャ。ゥョ ュ・ョ、。ューゥョァゥ@ 、。ョ@ ュ・ュ「・イゥォ。ョ@ ウ。イ。ョ@ ォ・ー。、。@ ォャゥ・ョ@ 、。ャ。ュ@ ー・ュゥャゥィ。ョ@ ーイッ、オォ@ ッ「。エL ュ・ュ「・イゥォ。ョ@ ゥョヲッイュ。ウゥ@ エ・ョエ。ョァ@ ウ・ァ。ャ。@ ォ・ュオョァォゥョ。ョ@ ケ。ョァ@ エ・イェ。、ゥ@ ウ・ャ。ュ。@ ー・ュ。ォ。ゥ。ョL ュ・ョケ。イ。ョォ。ョ@ イオェオォ。ョ@ ォ・ー。、。@ 、ッォエ・イ@ 、。ョ@ ュ・ュ「・イゥエ。ィオォ。ョ@ 」。イ。@ ー・ョケゥュー。ョ。ョ@ ッ「。エ@ ケ。ョァ 「・ョ。イ@HfipL@QYYYI
iューャ・ュ・ョエ。ウゥ@ 、。イゥ@ エ。ョァァオョァ@ ェ。キ。「@ 、。ョ@ エオァ。ウ@ ヲ。イュ。ウゥウ@ ウ・「。ァ。ゥ@ エ・ョ。ァ。 ーイッヲ・ウウゥッョ。ャL@ ウ。ャ。ィ@ ウ。エオョケ。@ 。、。ャ。ィ@ ー・ャ。ケ。ョ。ョ@ ケ。ョァ@ 、ゥ@ ャ。ォオォ。ョ@ 、ゥ@ 。ーッエ・ォ@ ウ・「。ァ。ゥ@ キ。、。ィ ー・ョケ・ャ・ョァァ。イ。。ョ@ーイッヲ・ウゥ@ォ・ヲ。イュ。ウゥ。ョN@uョエオォ@、。ー。エ@ュ・ョゥャ。ゥ@O@ュ・ョァオォオイ@エゥョァォ。エ@ー・ャ。ケ。ョ。ョ 、ゥ@ 。ーッエ・ォL@ ュ。ォ。@ エッャッォ@ オォオイ@ ケ。ョァ@ 、ゥ@ ァオョ。ォ。ョ@ 。、。ャ。ィ@ ォ・ーオ。ウ。ョ@ ォャゥ・ョL@ ケ。ョァ@ ュ・イオー。ォ。ョ ー・イ。ウ。。ョ@ ウ・ョ。ョァ@ 。エ。オ@ ォ・」・キ。@ ウ・ウ・ッイ。ョァ@ ケ。ョァ@ ュオョ」オャ@ ウ・エ・ャ。ィ@ ュ・ュ「。ョ、ゥョァォ。ョ@ 。ョエ。イ。 ー・イウ・ーウゥ@。エ。オ@ォ・ウ。ョョケ。@エ・イィ。、。ー@ォゥョ・イェ。@。エ。オ@ィ。ウゥャ@ウオ。エオ@ーイッ、オォ@。エ。オ@ェ。ウ。@、。ョ@ィ。イ。ー。ョ@ ィ。イ。ー。ョョケ。L@、ゥュ。ョ。@ォ・ーオ。ウ。ョ@ュ・イオー。ォ。ョ@ヲオョァウゥ@、。イゥ@ー・イウ・ーウゥ@。エ。オ@ォ・ウ。ョ@。エ。ウ@ォゥョ・イェ。@、。ョ ィ。イ。ー。ョ@Hkッエャ・イL@RPPTIN@k。イ・ョ。@ゥエオ@エゥョァォ。エ@ォオ。ャゥエ。ウ@ー・ャ。ケ。ョ。ョ@エゥ、。ォ@、。ー。エ@、ゥョゥャ。ゥ@、。イゥ@ウオ、オエ ー。ョ、。ョァ@ ー・イオウ。ィ。。ョ@ Haーッエ・ォIL@ エ・エ。ーゥ@ ィ。イオウ@ 、ゥ@ ャゥィ。エ@ 、。イゥ@ ウオ、オエ@ ー。ョ、。ョァ@ ォッョウオュ・ョ Hr。ョァォオエゥL@RPPRIN
p・ャ。ケ。ョ。ョ@ォッョウオュ・ョ@、。ー。エ@「・イオー。@ーイッ、オォL@ェ。ウ。L@。エ。オ@」。ューオイ。ョ@ーイッ、オォ@、。ョ@ェ。ウ。N aーッエ・ォ@ ュ・イオー。ォ。ョ@ ー・ャ。ケ。ョ。ョ@ ーイッ、オォ@ 、。ョ@ ェ。ウ。@ ケ。ョァ@ 、ゥォ。ゥエォ。ョ@ 、・ョァ。ョ@ ォ・ーオ。ウ。ョ@ ォャゥ・ョL ウ・ィゥョァァ。@ エッャ。ォ@ オォオイ@ ケ。ョァ@ 、ゥァオョ。ォ。ョ@ 。、。ャ。ィ@ ォ・ウ・ウオ。ゥ。ョ@ 。ョエ。イ。@ ォゥョ・イェ。@ 。エ。オ@ ー・ャ。ケ。ョ。ョ ゥョヲッイュ。ウゥ@ッ「。エ@ケ。ョァ@、ゥ@「・イゥォ。ョ@。ーッエ・ォ@、・ョァ。ョ@ォ・ョケ。エ。。ョ@ケ。ョァ@、ゥィ。イ。ーォ。ョ@ォャゥ・ョN@m。ォ。@、。イゥ ゥエオ@ィ。イオウ@。、。@U@、・エ・イュゥョ。ョ@。エ。オ@カ。イゥ。「・ャ@ケ。ョァ@、ゥァオョ。ォ。ョ@オョエオォ@ュ・ョゥャ。ゥ@ォオ。ャゥエ。ウ@ー・ャ。ケ。ョ。ョ
ゥョヲッイュ。ウゥ@ ッ「。エ@ 、ゥ@ 。ーッエ・ォL@ 。ョエ。イ。@ ャ。ゥョ r・ャゥ。「ゥャゥエケ Hォ・ィ。ョ、。ャ。ョIL@ r・ウーッョウゥカ・ョ・ウウ
Hォ・エ。ョァァ。ー。ョIL@ aウウオイ。ョ」・@ Hェ。ュゥョ。ョIL eュー。エィケ H・ュー。エゥIL t。ョァゥ「ャ・ウ H「オォエゥ@ ャ。ョァウオョァI
@ H@wッイ、@エッ@pdf@cッョカ・イエ・イ@M@uョイ・ァゥウエ・イ・、@I@ ィエエーZOOキキキNwッイ、MエッMpdfMcッョカ・イエ・イNョ・エ
k・ャゥュ。@ ー・ョ・ョエオ@ ォオ。ャゥエ。ウ@ ェ。ウ。@ ゥョゥャ。ィ@ ケ。ョァ@ 、ゥァオョ。ォ。ョ@ ウ・「。ァ。ゥ@ 、。ウ。イ@ ー・ョァオォオイ。ョ エゥョァォ。エ@ ォ・ーオ。ウ。ョ@ ォャゥ・ョ@ エ・イィ。、。ー@ ー・ャ。ケ。ョ。ョ@ ゥョヲッイュ。ウゥ@ ッ「。エ@ ー。、。@ ウキ。ュ・、ゥォ。ウゥ@ ウ・「。ァ。ゥ ー・ャ。ケ。ョ。ョ@ェ。ウ。@ケ。ョァ@、ゥウ・、ゥ。ォ。ョ@ッャ・ィ@。ーッエ・ォN
b・イ、。ウ。イォ。ョ@ オイ。ゥ。ョ@ 、ゥ@ 。エ。ウL@ ュ。ォ。@ ー・イャオ@ 、ゥャ。ォオォ。ョ@ ー・ョ・ャゥエゥ。ョ@ エ・ョエ。ョァ@ ォ・ーオ。ウ。ョ ォャゥ・ョ@ エ・イィ。、。ー@ ー・ャ。ケ。ョ。ョ@ ゥョヲッイュ。ウゥ@ ッ「。エ@ ー。、。@ ウキ。ュ・、ゥォ。ウゥN@ p・ョ・ャゥエゥ。ョ@ ゥョゥ@ 、ゥャ。ォオォ。ョ@ 、ゥ 。ーッエ・ォ@ @。ーッエ・ォ@、ゥ@キゥャ。ケ。ィ@ォ・」。ュ。エ。ョ@lッキッォキ。イオ@ォッエ。@m。ャ。ョァL@ュ・ョァゥョァ。エ@@、。・イ。ィ@ゥョゥ ュ・イオー。ォ。ョ@ 、。・イ。ィ@ ー。、。エ@ ー・ョ、オ、オォ@ ケ。ョァ@ ウ・「。ァゥ。ョ@ 「・ウ。イ@ ー・ョ、オ、オォョケ。@ 、・ョァ。ョ@ ウエイ。エ。 ー・ョ、ゥ、ゥォ。ョ@ 」オォオー@ エゥョァァゥL@ ウ・ィゥョァァ。@ ォ・」・ョ、・イオョァ。ョ@ オョエオォ@ ュ・ャ。ォオォ。ョ@ ウキ。ュ・、ゥォ。ウゥ@ ウ。ョァ。エ 「・ウ。イN@ oャ・ィ@ ォ。イ・ョ。@ ゥエオ@ ー・ャ。ケ。ョ。ョ@ ゥョヲッイュ。ウゥ@ ッ「。エ@ ー。、。@ ウキ。ュ・、ゥォ。ウゥ@ ウ。ョァ。エ@ ー・イャオL@ オョエオォ ュ・ュゥョゥュ。ャゥウゥイ@ ォ・ュオョァォゥョ。ョ@ エ・イェ。、ゥョケ。@ 、イオァ@ イ・ャ。エ・、@ ーイッ「ャ・ュ@ 、。ョ@ ォ・ウ。ャ。ィ。ョ@ ー・ョァァオョ。。ョ ッ「。エ@ウ・イエ。@ー・ュ「・イゥ。ョ@ゥョヲッイュ。ウゥ@エ・イォ。ゥエ@ッ「。エ@ケ。ョァ@、ゥ、。ー。エォ。ョL@ウ・ィゥョァァ。@、。ー。エ@ュ・ョゥョァォ。エォ。ョ ャッケ。ャゥエ。ウ@ォャゥ・ョL@ォ・ー。エオィ。ョ@ォャゥ・ョ@、・ュゥ@エ・イ」。ー。ゥョケ。@ー・ョゥョァォ。エ。ョ@ォオ。ャゥエ。ウ@ィゥ、オーョケ。@、。ョ@ケ。ョァ ー。ャゥョァ@ー・ョエゥョァ@。、。ャ。ィ@ー・ョゥョァォ。エ。ョ@ォオ。ャゥエ。ウ@ー・ャ。ケ。ョ。ョ@、ゥ@。ーッエ・ォN
RN @rオュオウ。ョ@m。ウ。ャ。ィ
b・イ、。ウ。イォ。ョ@ャ。エ。イ@「・ャ。ォ。ョァ@ケ。ョァ@エ・ャ。ィ@、ゥ@オイ。ゥォ。ョ@、ゥ@。エ。ウL@ュ。ォ。@ィ。ャ@ケ。ョァ@ュ・ョェ。、ゥ ー・イュ。ウ。ャ。ィ。ョ@、。イゥ@ー・ョ・ャゥエゥ。ョ@ゥョゥ@。、。ャ。ィ@Z
b。ァ。ゥュ。ョ。ォ。ィ@ォ・ーオ。ウ。ョ@ォャゥ・ョ@エ・イィ。、。ー@ー・ャ。ケ。ョ。ョ@ゥョヲッイュ。ウゥ@ッ「。エ@ー。、。@ウキ。ュ・、ゥォ。ウゥ@ー。、。 「・「・イ。ー。@。ーッエ・ォ@、ゥ@キゥャ。ケ。ィ@k・」。ュ。エ。ョ@lッキッォキ。イオ@kッエ。@m。ャ。ョァ
SN @@tオェオ。ョ@p・ョ・ャゥエゥ。ョ
tオェオ。ョ@ 、。イゥ@ ー・ョ・ャゥエゥ。ョ@ ゥョゥ@ 。、。ャ。ィ@ オョエオォ@ ュ・ョァ・エ。ィオゥ@ ォ・ーオ。ウ。ョ@ ー。ウゥ・ョ@ ケ。ョァ ュ・ャ。ォオォ。ョ@ ウキ。ュ・、ゥォ。ウゥ@ 、・ョァ。ョ@ ュ・ョァァオョ。ォ。ョ@ 。ョ。ャゥウ。@ ォ・ウ・ウオ。ゥ。ョ@ 。ョエ。イ。@ ォ・ー・ョエゥョァ。ョ Hィ。イ。ー。ョI@ オョウオイMオョウオイ@ ー・ャ。ケ。ョ。ョ@ ゥョヲッイュ。ウゥ@ ッ「。エ@ エ・イィ。、。ー@ ォゥョ・イェ。@ ー・ャ。ケ。ョ@ ケ。ョァ@ エ・ャ。ィ 、ゥャ。ォオォ。ョ@、ゥ@「・「・イ。ー。@。ーッエ・ォ@、ゥ@キゥャ。ケ。ィ@k・」。ュ。エ。ョ@lッキッォキ。イオL@kッエ。@m。ャ。ョァN
TN @@m。ョヲ。。エ@p・ョ・ャゥエゥ。ョ
@ H@wッイ、@エッ@pdf@cッョカ・イエ・イ@M@uョイ・ァゥウエ・イ・、@I@ ィエエーZOOキキキNwッイ、MエッMpdfMcッョカ・イエ・イNョ・エ
p・ョ・ャゥエゥ@ 、。ー。エ@ ュ・ョァ・エ。ィオゥ@ ォ・ーオ。ウ。ョ@ ォャゥ・ョ@ エ・イィ。、。ー@ ー・ャ。ケ。ョ。ョ@ ゥョヲッイュ。ウゥ@ ッ「。エ ウキ。ュ・、ゥォ。ウゥ@ー。、。@。ーッエ・ォ@、ゥ@キゥャ。ケ。ィ@k・」。ュ。エ。ョ@lッキッォキ。イオ
QN b。ァゥ@iョウエ。ョウゥ
· s・「。ァ。ゥ@ 「。ィ。ョ@ ・カ。ャオ。ウゥ@ 「。ァゥ@ aーッエ・ォ@ ォィオウオウョケ。@ 、ゥ@ キゥャ。ケ。ィ@ k・」。ュ。エ。ョ
lッキッォキ。イオ@kッエ。@m。ャ。ョァ@オョエオォ@ュ・ョゥョァォ。エォ。ョ@ー・ャ。ケ。ョ。ョ@ォ・ヲ。イュ。ウゥ。ョ@ケ。ョァ 「・ォ。ゥエ。ョ@、・ョァ。ョ@ー・ュ「・イゥ。ョ@ゥョヲッイュ。ウゥ@ー。、。@ー・ョァッ「。エ。ョ@ウキ。ュ・、ゥォ。ウゥN
· s・「。ァ。ゥ@「。ィ。ョ@イ・ヲ・イ・ョウゥ@ゥャュゥ。ィ@「。ァゥ@ュ。ィ。ウゥウキ。@、。ャ。ュ@ュ・ャ。ォオォ。ョ@ー・ョ・ャゥエゥ。ョ