Higiene Sanitasi
Makanan di
Kantin FEB
NAMA KELOMPOK:
RATNA CAHYANINGTIAS
101310113016
ADINDA RETNO QURRATU’AIN 101310113029
AYU RAHAYU
101310113034
HERDY PERDANA WICAKSONO 101310113035
1. KONSTRUKSI BANGUNAN
A. Atap atau Langit-langit
a)
b)
Deskripsi :
Tinggi langi-langit dari lantai : < 2,5 meter.
Pembahasan:
Deskripsi:
Warna dinding cerah yaitu krem dengan pilar putih.
Dinding pada tepi ruang makan, ditambahkan bagian yang dilapisi dengan keramik untuk difungsikan sebagai tempat duduk.
b)
a)
b)
B. Dinding
Pembahasan:
Deskripsi:
Lantai pada ruang makan berwarna putih, mudah dibersihkan, dan tidak licin.
Lantai pada tempat saji atau dapur berwarna gelap dan basah sehingga diberikan kardus sebagai alas agar tidak licin.
c)
c)
C. Lantai
Pembahasan:
D. Pintu Deskripsi:
Terdapat 1 pintu untuk masuk dan ke luar. Pintu membuka ke arah dalam.
Daun pintu yang digunakan hanya 1 bagian
yaitu bagian kanan.
Pada bagian depan daun pintu kiri terdapat
tumpukan kursi. Pembahasan:
2. Pencahayaan
Pembahasan:
Pencahayaan alami sesuai dengan PMP No. 7 tahun 1964 Pasal 12
a)
a)
A. Alami
Deskripsi:
B. Buatan
b)
Deskripsi:
Lampu yang digunakan adalah lampu TL,
1 armatur 1 lampu.
Penggunaan lampu di dalam ruangan ini
disesuaikan dengan kondisi ruangan.
Pembahasan:
3. Ventilasi
A. AC
a)
Deskripsi:
Jumlah AC : 1 buah
B. Kipas Angin
Deskripsi:
Jumlah kipas angin : 3
besar dan 1 kecil
Pembahasan:
C.
Exhaust fan
Pembahasan:
Exhaust fan tidak sesuai
Deskripsi:
Jumlah
exhaust fan
: 3
4. Tempat
sampah
Deskripsi:Pada bagian dapur terdapat kotak sampah namun tenaga kerja lebih memilih menggunakan kantong plastik sebagai tempat sampah.
Ada sampah yang tercecer di sekitarnya area sampah.
Tempat sampah tidak ditutup dan tidak diberikan lapisan plastik.
Pembahasan:
5. westafel
Deskripsi:
Terdapat 2 wastafel, yaitu wastafel untuk cuci piring (kiri) dan cuci tangan pengunjung
(kanan), airnya mengalir.
Perlengkapan mencuci piring maupun cuci tangan yang digunakan adalah sabun cair.
Pembahasan:
6. Meja dan Kursi
Deskripsi:Meja yang digunakan (di dalam) bagian atasnya diberikan lapisan kaca agar mudah dibersihkan.Pada kursi terdapat sandarannya.
Letak antara meja dan kursi satu sama lain terlalu dekat.
Pembahasan:
1. Penyaji
Deskripsi:
APD yang digunakan adalah
celemek.
tidak diadakan pemeriksaan
kesehatan awal maupun berkala
pada tenaga kerja.
Tenaga kerja menggunakan alat
bantu dalam pengambilan
makanan jadi.
Pembahasan:
2.Pembeli
Deskripsi:
Telah disediakan wastafel untuk cuci
tangan sebelum makan dan disediakan
sendok dan garpu untuk menikmati
makanan yang disajikan.
Pembahasan:
3.PERALATAN
Deskripsi:
Peralatan yang digunakan dibersihkan
dengan menggunakan sabun dan air
mengalir, tanpa menggunakan air panas.
Pembahasan:
4.Penyimpanan
Deskripsi:
•
Makanan jadi disimpan di etalase
dengan menggunakan wadah plastik
maupun melamin.
•
Bahan mentah disimpan di kulkas.
Pembahasan:
5. Pengolahan
Deskripsi:
Air yang digunakan untuk pengolahan adalah air PDAM.
Pengolahan bahan menjadi makanan siap saji dilakukan di dalam ruang kantin (dapur).
Pengolahan yang dilakukan di Kantin FEB masih melakukan kontak
langsung karena penyaji makanan tidak menggunakan APD
Pembahasan:
Pengolahan tidak sesuai dengan Keputusan
Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.
1.TAMPILAN
Deskripsi:
Tampilan makanan sederhana tanpa
ada hiasan di piring saji.
Pembahasan:
2. Menu
Deskripsi:
Menu yang tersedia :
Nasi goreng, bakso, nasi campur, penyetan,
soto, ayam kremes, nasi urap-urap, dan
gado-gado dengan minuman ice cream,
the, dan jus, serta air mineral.
Pembahasan:
3. Harga
Deskripsi:
Range harga makanan berkisar antara Rp. 8.500,- – Rp. 13.000,-Range harga minuman berkisar antara Rp. 2.500,- – Rp.
8.000,-Pembahasan:
4. Rasa
Deskripsi:
Cita rasa makanan yang disediakan menurut kelompok kami enak.
Pembahasan:
Dan Lain-Lain
Pada kantin FEB tidak ditemukan binatang yang dapat menyebabkan kontaminasi pada makanan seperti lalat, tikus, kucing, maupun kecoa.
Pada kantin FEB tidak terdapat fasilitas berupa:
1. Papan nama lokasi kantin
Tidak adanya papan nama lokasi kantin dapat menyebabkan kebingungan pada pengunjung yang tidak berasal dari FEB.
2. Kamar mandi atau toilet
Kamar mandi atau toilet yang digunakan oleh tenaga kerja bergabung dengan kamar mandi atau toilet mahasiswa di dalam gedung FEB.
3. Alat Pemadam Api Ringan (APAR)
KESIMPULAN
1.
Penerapan
hygiene
dan sanitasi makanan di kantin FEB Universitas Airlangga
yang telah sesuai dengan peraturan yang berlaku meliputi konstruksi dinding,
pengadaan wastafel, dan tersedianya
tape
sebagai sarana hiburan yang dapat
memberikan kenyamanan pada pengunjung dan tenaga kerja.
2.
Penerapan
hygiene
dan sanitasi makanan di kantin FEB Universitas Airlangga
yang tidak sesuai dengan peraturan yang berlaku meliputi debu dari proses
pembangunan di bagian atas kantin, tinggi atap dari lantai yang kurang dari 3
meter, pintu, pencahayaan, ventilasi, tempat sampah, meja dan kursi,
penjamah makanan, peralatan yang digunakan, penyimpanan dan
pengolahan makanan.
3.
Terdapat beberapa sarana yang belum tersedia di kantin FEB Universitas
SARAN
1.
Adanya proses perbaikan gedung di bagian atas kantin, sebaiknya diberikan
pembatas agar pengunjung tidak kejatuhan benda atau material pembangunan.
2.
Jarak lantai dan atap yang kurang sesuai dapat dilakukan perombakan gedung jika
pihak kampus bersedia dan memiliki dana lebih, atau dengan menata ulang desain
bagian dalam ruang kantin misalnya dibuat lesehan atau perbandingan meja dan
kursi dihitung kembali.
3.
Sebaiknya dilakukan perubahan arah pintu dan pemberian
safety sign
pada pintu
berupa tulisan
exit
di bagian atas pintu dalam ruangan dan tulisan pada gagang
pintu “dorong atau tarik”.
4.
Sebaiknya dilakukan pengukuran pencahayaan dan apabila memungkinkan
5. Sebaiknya dilakukan pengukuran suhu di ruang kantin.
6. Sebaiknya diadakan penyuluhan kepada tenaga kerja kantin untuk memilah sampah dan memberikan lapisan plastik pada tempat sampah agar mudah untuk pembersihan dan pembuangan sampah, serta disediakan tempat sampah yang tertutup.
7. Meja di tempat makan bagian luar sebaiknya diberikan lapisan berupa plastik agar mudah dibersihkan, kursi di tempat makan bagian luar sebaiknya diganti dengan kursi yang memiliki sandaran.
8. Penyaji sebaiknya diberikan topi, masker, dan sarung tangan untuk mencegah terjadinya penularan penyakit dan menjaga kualitas makanan yang dihasilkan.
9. Sebaiknya dilakukan penyuluhan terkait penerapan budaya cuci tangan sebelum dan sesudah baik mengolah maupun menikmati makanan.
10. Setelah dilakukan pencucian peralatan sebaiknya dilakukan pengeringan dan penataan alat secara rapi dan diletakkan sesuai pada tempatnya.
11. Sebaiknya diberikan penutup pada etalase.