• Tidak ada hasil yang ditemukan

STUDI ELEKTROLISIS LARUTAN KALIUM IODIDA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "STUDI ELEKTROLISIS LARUTAN KALIUM IODIDA"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

STUDI ELEKTROLISIS LARUTAN KALIUM IODIDA

Oleh : Aceng Haetami

ABSTRAK

Telah dilakukan penelitian dengan judul : “Studi Elektrolisis Larutan Kalium Iodida”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : waktu optimum, kuat arus optimum, dan batas konsetrasi terbentuknya iod (I2) pada elektrolisis larutan kalium iodida (KI). Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan pendekatan pengukuran pH dan titrasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara visual hasil eletrolisis larutan KI ditandai dengan adanya : (1) gelembung I2 berwarna merah kecoklatan di sekitar anoda; (2) larutan berwarna merah muda di sekitar katoda yang telah ditetesi indikator PP. Sedangkan secara analitis reaksi ditandai dengan adanya kenaikan pH dari waktu ke waktu di sekitar katoda. Dari hasil analisis pada elektrolisis larutan KI diperoleh bahwa : (1) waktu elektrolisis optimum adalah 3, 4, 5, 6, dan 7 menit ; (2) kuat arus optimum adalah 4, 5 dan 6 mA; dan (3) batas konsetrasi terkecil dari larutan KI yang dapat menghasilkan iod (I2) adalah 0,0026 M.

Kata kunci : elektrolisis larutan KI, waktu dan kuat arus optimum, konsentasi minimum

PENDAHULUAN

Ilmu kimia merupakan salah satu cabang ilmu yang berlandaskan eksperimen,

sehingga dalam mempelajarai ilmu kimia selain harus memahami konsep-konsep

teoritis juga harus memahami prosedur eksperimen. Konsep teori ilmu kimia muncul

dari keteraturan fakta eksperimen.

Perkembangan teknologi di berbagai bidang sangat pesat. Salah satunya

terkait dengan bidang kimia yaitu elektrokimia. Elektrokimia adalah cabang ilmu

kimia yang telah banyak memberi sumbangan bagi banyak hal dalam kehidupan

manusia, misalnya proses elektrolisis. Elektrolisis merupaka proses yang penting

dalam industri, sebab elektrolisis memiliki banyak kegunaan antara lain :

pembentukan unsur-unsur logam yang tidak terdapat bebas di alam, pembuatan gas

halogen, pembuatan gas oksigen dan hidrogen, pemurnian logam, dan penyepuhan

(2)

Salah satu garam yang dapat dielektrolisis adalah garam kalium iodida (KI).

Garam ini dapat dielektrolisis baik larutannnya maupun leburannya. Jika larutannya

dielektrolisis, pada anoda dihasilka iod (I2) dan di katoda dihasilkan ion hidroksida

(OH─). Garam KI merupakan garam yang mudah diperoleh dan dalam

penggunaannya sangat sederhana dan menarik, sehingga banyak digunakan dalam

pelaksanaan praktikum khususnya elektrolisis di laboratorium.

Pada tahun 1833, Faraday menunjukkan bahwa jumlah zat-zat yang

teroksidasi dan tereduksi pada elektroda-elektroda berbanding lurus dengan waktu

dan jumlah kuat arus yang melalui sel elektrolisis tersebut. Berdasarkan Hukum

Faraday tersebut, sedikitnya tiga permasalahan akan timbul pada elektrolisis larutan

KI, yaitu : (1) berapa waktu optimum yang diperlukan; (2) berapa kuat arus optimum

yang harus digunakan, dan (3) berapa batas minimum konsetrasi larutan KI yang bisa

digunakan sehigga terbentuknya iod (I2) di katoda dan ion hidroksida (OH─) di

katoda.

Permasalahan tersebut di atas, akan dijawab melalui penelitian “ Studi

Elektrolisis Larutan Kalium Iodida” , sehingga diharapkan tidak terjadi lagi

pemborosan waktu, energi listrik, dan penggunaan garam KI di laboratorium.

METODE PENELITIAN Bahan dan Alat yang Digunakan

Bahan yang digunakan adalah garam KI, larutan HCl, larutan NaOH, larutan asam

oksalat (H2C2O4), CHCl3, aquadest, dan indikator PP. Sedangkan alat yang digunakan

adalah tabung U, elektroda karbon, power supply, tabung reaksi, labu erlenmeyer,

pipet volum, timbangan analitik, buret, pipit tetes, dan pH meter.

Prosedur Penelitian

Pembuatan Larutan KI : larutian KI dibuat dengan variasi konsentrasi tertentu. Untuk penentuan waktu optimum dan kuat arus optimum digunakan konsentrasi

(3)

laboratorium. Untuk penentuan batas konsetrasi minimum digunakan larutan KI

dengan konsentrasi bervariasi : 0,0010 M sampai dengan 0,0030 M atau hingga

konsentrasi yang tidak menghasilkan lagi iod (I2) pada saat dielektrolisis. Prosedur Elektrolisis : larutan KI yang telah dibuat kemudian dimasukkan ke dalam tabung U masing-masing sebanyak 30 mL dan ditetesi indikator PP. Kemudian dipasang

elektroda karbon pada tabung tersebut dan dihubungkan dengan power supply dengan

kuat arus yang divariasikan (untuk penentuan kuat arus optimum) : 1, 2,, 3, 4, 5, 6, 7,

8, 9, dan 10 mA, sedangkan untuk penentuan waktu optimum dan batas konsentrasi

minimum digunakan kuat arus 5 mA. Elektrolisis dilakukan selama 5 menit untuk

penentuan kuat arus optimum dan batas konsentrasi minimum , sedangkan untuk

penentuan waktu optimum digunakan waktu elektrolisis berturut-turut selama : 1, 2,,

3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, dan 10 menit kemudian arus diputuskan. Adanya warna merah

muda menunjukkan terbentuknya ion hidroksida di ruang katoda dan diukur pH nya

dengan pH meter (untuk penentuan batas konsetrasi minimum larutan KI), sedangkan

untuk penentuan waktu dan kuat arus optimum, pengukuran konsentrasi ion OH─

ditentukan melalui metode titrasi dengan larutan HCl yang telah distandarisasi. Pada

ruang anoda, dengan cara yang sama diambil dan ditambahkan CHCl3. Terbentuknya

dua lapisan merah-coklat menunjukkan terbentuknya iod (I2) pada ruang anoda.

HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian

Hasil pengamatan terhadap elektrolisis laruta KI teragkum dalam tabel 1

berikut ini :

Tabel 1. Hasil Pengamatan Elektrolisis Larutan KI

Elektroda Pengamatan

Anoda ■ Terbentuk warna kuning kecoklatan

■ Setelah ditambahkan CHCl3, terbentuk dua lapisan merah-coklat Katoda ■Terbentuk gelembung gas

(4)

Pengaruh waktu elektrolisis terhadap jumlah mol ion hidroksida yang

dihasilkan pada elektrolisis larutan KI disajikan dalam tabel 2 berikut :

Tabel 2. Pengaruh Waktu Elektrolisis terhadap Jumlah Mol Ion Hidroksida

Waktu

Sedangkan pengaruh kuat arus yang digunakan terhadap jumlah mol ion OH−

yang dihasilkan pada elektrolisis larutan KI disajikan dalam tabel 3 berikut :

Tabel 3. Pengaruh Kuat Arus terhadap Jumlah Mol Ion Hidroksida

(5)

Adapun variasi konsetrasi larutan KI yang digunakan dan pH yang dihasilkan

pada saat larutan KI dielektrolisis selama 5 menit dapat ditujukkan tabel 4 berikut :

Tabel 4. Data pH Hasil Elektrolisis pada Berbagai Konsentrasi Larutan KI

Konsentrasi Larutan KI (M) pH

0,0010 6,89

0,0012 6,84

0,0014 6,93

0,0016 6,92

0,0018 6,93

0,0020 6,90

0,0022 6,95

0,0024 7,12

0,0026 7,31

0,0028 7,29

0,0030 7,28

B. Pembahasan

Berdasarkan pengamatan pada elektroda positif (anoda), terjadi oksidasi ion

iodida (I─) menjadi iod (I2) sesuai dengan reaksi :

2I─ → I2 + 2e

Hal ini disebabkan karena potensial oksidasi standar I─ (E0oks= 0,54 V) lebih besar

dari potensial oksidasi standar air (E0oks= ─ 1,23 V). Adanya I2 ditunjukkan dengan

adanya gelembung berwarna kuning kecoklatan pada anoda dan setelah dimasukkan

pada pelarut CHCl3 terbentuk dua lapisan.

Sedangkan pada elektroda negatif (katoda), terjadi reaksi reduksi H2O karena

potensial reduksi standar air (E0red= ─ 0,83 V) lebih besar dari potensial reduksi

standar ion K+ (E0red= ─ 2,93 V)

(6)

Adanya gas H2 ditunjukkan dengan adanya gelembug gas di ruang katoda dan

terbentuknya OH− ditunjukkan dengan adanya warna merah muda disekitar katoda

setelah ditetesi indikator PP.

Pengaruh waktu terhadap jumlah mol ion hidroksida dapat dijelaskan dengan

grafik 1 berikut :

Pengaruh Waktu Elektorolisis terhadap Jumlah Mol Ion Hidroksida

Gambar 1. Grafik Pengaruh Waktu Terhadap Jumlah Mol Ion Hidroksida

Berdasarkan grafik tersebut dapat ditunjukkan bahwa jumlah mol ion hidroksida pada

menit ketiga sampai menit ketujuh membentuk sebuah garis lurus dan sejajar (hampir

berdekatan) dengan grafik standar . Hal ini berarti bahwa pada rentang waktu

elektrolisis tersebut berlaku Hukum Faraday, sedangkan jumlah mol ion hidroksida

(7)

ion H+ yang terbentuk bereaksi dengan ion OH− membentuk air, sehingga mengurangi

konsentrasi OH−

Pengaruh kuat arus yang digunakan terhadap jumlah mol ion hidroksida yang

dihasilkan pada elektrolisis larutan KI dapat dijelaskan dalam grafik 2 berikut :

Pengaruh Kuat Arus terhadap Jumlah Mol Ion Hidroksida

Gambar 2. Grafik Kuat Arus Terhadap Jumlah Mol Ion Hidroksida

Berdasarkan grafik tersebut dapat ditunjukkan bahwa jumlah mol ion hidroksida pada

kuat arus 4, 5, dan 6 mA membentuk sebuah garis lurus yang berimpit dengan grafik

standar . Hal ini berarti bahwa pada rentang kuat arus tersebut berlaku Hukum

Faraday, sedangkan jumlah mol ion hidroksida pada kuat arus 1, 2, 3 mA tidak

berimpit dengan grafik standar, sehingga sedikit menyimpang dari Hukum Faraday.

Jumlah mol ion hidroksida pada kuat arus 7, 8, 9, dan 10 semakin lama semakin

berkurang (menyimpang dari Hukum Faraday). Hal ini disebabkan karena pada kuat

arus tersebut, konsentrasi io I− semakin kecil, sehingga di anoda, air ikut teroksidasi

membentuk ion H+ yang berakibat pada berkurangnya konsentrasi OH−

Adapun pH yang diperoleh dari masing-masing variasi konsentrasi laruta KI

(8)

Data pH Hasil Elektrolisis pada Berbagai

Grafik 3. Pengaruh Konsentrasi terhadap pH larutandi Katoda

Berdasarkan gambar 3 di atas dapat dikatakan bahwa pada interval

konsentrasi 0,0026 M sampai dengan 0,00215 terjadi penurunan pH yang cukup

signifikan dibandingkan dengan konsentrasi yang lainnya. Konsentrasi 0,0026 M

merupakan konsentrasi transisi di mana di anoda bukan lagi ion iodida yang

teroksidasi melainkan air, sehingga larutan hasil elektrolisis akan meningkat

kesamaanya (pH turun) karena ion OH− yang dihasilkan di katoda diimbangi oleh ion

H+ yang dihasilkan di anoda.

PENUTUP

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat ditarik kesimpulan

bahwa (1) waktu elektrolisis optimum adalah 3, 4, 5, 6, dan7 menit ; (2) kuat arus

optimum adalah 4, 5 dan 6 mA; dan (3) batas konsetrasi terkecil dari larutan KI yang

dapat menghasilkan iod (I2) adalah 0,0026 M..

Berdasarkan simpulan di atas, maka peneliti menyarankan bahwa untuk

menghemat waktu dan energi listrik serta menghindarkan dari pemborosan bahan

(9)

KI menggunakan larutan KI dengan konsentrasi 0,0026 M dengan kuat arus 5 mA

dan waktu elktrolisis 5 menit.

DAFTAR PUSTAKA

Atkins, P.W. 1999. Kimia Fisika. Edisi Keempat. Jilid 2. Penerbit Erlangga. Jakarta.

Emsley, J. 1991. The Elements. Second edition. Clarendon Press. Oxford.

Keenan, Kleinfelter dan Wood. 1984. Kimia untuk Universitas. Edisi Keenam. Jilid 2.

Oxtoby, Gills Dan Nachtrieb. 2001. Prinsip-Prinsip Kimia Modern. Edisi Keempat. Jilid 1. Penerbit Erlangga. Jakarta.

Gambar

Tabel 1. Hasil Pengamatan Elektrolisis Larutan KI
Tabel 2. Pengaruh Waktu Elektrolisis terhadap Jumlah Mol Ion Hidroksida
Tabel 4. Data pH Hasil Elektrolisis pada Berbagai Konsentrasi Larutan KI
grafik 1 berikut :
+3

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan data variasi temperatur dan waktu, serta volum gas yang dihasilkan pada elektrolisis selama waktu tertentu dengan menggunakan sejumlah arus tertentu menunjukkan

(Pengaruh Suplai Arus Listrik dalam Produksi Gas Oxyhydrogen dengan Metode Elektrolisis Menggunakan Larutan Natrium Klorida Sebagai Elektrolit).. (Trisman Saputra, 2016, 54 Lembar,

Untuk itu, perlu diadakan penelitian lebih lanjut tentang bagaimana pengaruh konsenterasi KOH dan arus listrik yang terjadi ketika proses elektrolisis dalam

Dilakukannya pemeriksaan dengan beberapa konsetrasi bertujuan agar mengetahui kriteria dan pada konsentrasi berapa larutan modifikasi air perasan jeruk nipis

Telah dilakukan studi penggunaan sekam padi untuk biosorben dalam pemulihan logam berat Cd dari larutan air melalui proses biosorpsi dan elektrolisis.. Ion logam Cd diadsorpsi

Kondisi suhu yang tinggi tersebut dapat memfasilitasi terbentuknya ion klorat secara lebih cepat (Patnaik, 2002). Hal ini dapat mengurangi jumlah gas klor seperti

Penentuan kapasitas olah adalah hasil optimum dari sistem elektroflotasi dalam mereduksi deterjen dalam larutan sampel dengan kecepatan alir optimum, kuat arus optimum

Beberapa variabel proses yang meliputi kuat medan magnet, waktu magnetisasi, laju alir sirkulasi, suhu, konsentrasi larutan dan panjang magnet perlu diuji untuk lebih