ABSTRACT
MANUFACTURE OF POTASSIUM HYDROXIDE
FROM CHLORIDE POTASSIUM AND WATER WITH ELECTROLYSIS PROCESS CAPACITY 20.000 TONS/YEAR
(Design Double Effect Evaporator (EV-301/2))
By
BINUR MUHARIS
Potassium hydroxide plant produced by reacting chloride potassium and water was plan to be in industrial plant in the region of Sapinur in Kediri. Plant was established by considering the availability of raw materials, transportation facilities, readily available labor and environmental conditions.
Plant's production capacity is planned 20,000 tons / year, with operating time of 24 hours / day and 330 working days in a year. The raw materials used are much chloride potassium 3.445,114 kg / hr.
Provision of utility plant needs a treatment system and water supply, steam supply systems, instrument air supply systems, and power generation systems. Labor needed as many as 158 people with a business entity form Limited Liability Company (PT) which is headed by a Director who is assisted by the Director of Production and Director of Finance with line and staff organizational structure.
From the economic analysis is obtained:
ABSTRAK
PRA RANCANGAN PABRIK KALIUM HIDROKSIDA DARI KCL DAN AIR DENGAN PROSES ELEKTROLISIS KAPASITAS 20.000 TON/
TAHUN
(Perancangan Double Effect Evaporator (EV-301/2)) Oleh
BINUR MUHARIS
Pabrik Kalium hidroksida berbahan baku kalium klorida dan air, akan didirikan di Kebomas, Kediri. Pabrik ini berdiri dengan mempertimbangkan ketersediaan bahan baku, sarana transportasi yang memadai, tenaga kerja yang mudah didapatkan dan kondisi lingkungan.
Pabrik direncanakan memproduksi kalium hidroksida sebanyak 20.000 ton/tahun, dengan waktu operasi 24 jam/hari, 330 hari/tahun. Bahan baku yang digunakan adalah kalium klorida sebanyak 3.445,114 kg/jam.
Penyediaan kebutuhan utilitas pabrik dektrosa berupa: pengadaan air, pengadaan steam, pengadaan listrik, kebutuhan bahan bakar, dan pengadaan udara kering.
Bentuk perusahaan adalah Perseroan Terbatas (PT) menggunakan struktur organisasi line dan staff dengan jumlah karyawan sebanyak 158 orang.
Dari analisis ekonomi diperoleh:
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Kedondong, Kab.Pesawran Lampung pada tanggal 05 Agustus 1989, sebagai putra ke pertama dari dua bersaudara, dari pasangan Bapak Bedjo dan Ibu Nurjannah.
Penulis menyelesaikan pendidikan Sekolah Dasar Negeri 05 Kedondong tahun 2001, Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama Negeri 1 Kedondong pada tahun 2004, dan Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Kedondong pada tahun 2007.
Pada tahun 2007, penulis terdaftar sebagai Mahasiswa Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Lampung melalui jalur SPMB 2007. Penulis pernah menjadi anggota Departemen Minat Bakat (2008-2010) Himpunan Mahasiswa Teknik Kimia Universitas Lampung.
Pada tahun 2011, penulis melakukan Kerja Praktek di PT. Semen Baturaja, Palembang dengan Tugas Khusus “Evaluasi Kinerja Conditioning Tower ”. Selain itu, Pada tahun 2013-2014 penulis melakukan penelitian di Laboratorium Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA) UNILA dengan judul
“Pengaruh Penambahan Filler Serbuk Batang Sorgum Untuk Meningkatkan
MOTO
“ Hadapi hidup dengan penuh senyuman, seberat apapun masalah Allah SWT telah menggariskannya yang terbaik
untuk kita “
“ Belajarlah untuk mengerti orang lain, tanpa mengharapkan ingin dimengerti orang lain“
“ Untuk Sukses sebenarnya tak perlu berharap bantuan orang lain cukup dengan percaya kepada diri kita sendiri,
Sebuah Karya kecilku....
Dengan segenap hati kupersembahkan tugas akhir ini kepada:
Allah SWT,
Atas kehendak-Nya semua ini ada
Atas rahmat-Nya semua ini aku dapatkan
Atas kekuatan dari-Nya aku bisa bertahan.
Nabi Muhammad SAW
Atas suri tauladan yang baik bagi umatnya
Orang tuaku sebagai tanda baktiku, terima kasih atas segalanya,
doa, kasih sayang, pengorbanan, semangat dan keikhlasannya.
Ini hanyalah setitik balasan yang tidak bisa dibandingkan dengan
berjuta-juta pengorbanan dan kasih sayang
yang tidak pernah berakhir.
Adik -adik ku atas segalanya, kasih sayang,semangat dan doa.
Guru-guruku sebagai tanda hormatku,
terima kasih atas ilmu yang telah diberikan.
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang Mahakuasa dan Maha Penyayang, atas segala rahmat dan hidayah-Nya, sehingga tugas akhir ini dengan judul “Prarancangan Pabrik Monobasic Potassium Phosphate dari Asam Fosfat dan Potassium Hidroksida dengan Kapasitas Dua Puluh Ribu Ton per tahun” dapat diselesaikan dengan baik.
Tugas akhir ini disusun dalam rangka memenuhi salah satu syarat guna memperoleh derajat kesarjanaan (S-1) di Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Lampung.
Penyusunan tugas akhir ini tidak lepas dari bantuan dan dukungan dari beberapa pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Ir. Azhar, M.T., selaku Ketua Jurusan Teknik Kimia Universitas Lampung. 2. Simparmin Br. Ginting, S.T., M.T. selaku dosen pembimbing I, yang telah
memberikan pengarahan, masukan, bimbingan, kritik dan saran selama penyelesaian tugas akhir. Semoga ilmu bermanfaat yang diberikan dapat berguna dikemudian hari.
3. Muhammad Hanif, S.T.,M.T. selaku Dosen Pembimbing II, atas semua ilmu, saran, masukan dan pengertiannya dalam penyelesaian tugas akhir. Semoga ilmu bermanfaat yang diberikan dapat berguna dikemudian hari.
5. Seluruh Dosen Teknik Kimia Universitas Lampung, atas semua ilmu dan bekal masa depan yang akan selalu bermanfaat.
6. Keluargaku tercinta, Bapak, Ibu,dan adikku atas pengorbanan, doa, cinta dan kasih sayang yang selalu mengiringi disetiap langkahku. Dan juga keluarga besar Pak Olot atas kasih sayang, doa, dukungan, kepercayaan, ketulusan dan semangat
7. Wahmi Rodiah A.Md yang telah membantu dan menyemangati penulis selama masa perkuliahan hingga sekarang.
8. Iffah Fitria selaku partner TA, yang telah sabar membantu penulis dalam penyelesaian laporan tugas akhir.
9. Teman-teman seperjuangan 2007 di Teknik Kimia Adel, Agsyel, Ariyan, Armando, Andika, Catur, Cecep, Diki, Dinda, Erna, Fery, Fath, Indra, Ika, Kinkin, Marga, Muti, Nanda, Norma, Sulistiono, Weni, Yulia dan semua teman – teman 2007 lainnya.
10. kakak-kakak angkatan 1999-2006 dan adik-adik angkatan 2008-2012 yang tidak bisa disebutkan satu persatu. Terimakasih atas bantuannya selama penulis menyelesaikan tugas akhir ini.
Semoga Allah membalas semua kebaikan mereka terhadap penulis dan semoga skripsi ini berguna.
Bandar Lampung, 15 Oktober 2014 Penulis,
Halaman III. SPESIFIKASI BAHAN DAN PRODUK A. Bahan Baku ... 23
B. Produk ... 24
IV. NERACA MASSA DAN ENERGI A. Neraca Massa ... 28
B. Neraca Energi ... 30
V. SPESIFIKASI PERALATAN A. Peralatan Proses ... 33
B. Peralatan Utilitas ... 40
iii
iii
B. Pengolahan Limbah ... 90
C. Laboratorium ... 94
D. Instumentasi Dan Pengendalian Proses ... 99
VII. TATA LETAK DAN LOKASI PABRIK A. Lokasi Pabrik ... 102
B. Tata Letak Pabrik ... 106
VIII. SISTEM MANAJEMEN DAN ORGANISASI PERUSAHAAN A. Bentuk Perusahaan ... 112 IX. INVESTASI DAN EVALUASI EKONOMI A. Investasi ... 134
LAMPIRAN A PERHITUNGAN NERACA MASSA LAMPIRAN B PERHITUNGAN NERACA ENERGI LAMPIRAN C SPESIFIKASI PERALATAN
LAMPIRAN D UTILITAS
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
1.1. Beberapa Produsen Pengguna KOH ... 2
1.2. Kebutuhan KOH Di Pasar Asia ... 4
1.3. Data Impor Kalium Hidroksida Di Indonesia ... 4
2.1. Daftar Harga Bahan Baku dan Produk ... 13
2.2. Data Entalpi dan Energi Gibbs Bahan Baku dan Produk ... 13
2.3. Perbandingan Proses Produksi KOH ... 19
4.1. Neraca Massa Mixing Tank (MT-101) ... 28
4.2. Neraca Massa Reaktor Elektrolisis(RE-201) ... 29
4.3.Neraca Massa Evaporator (EV-301) ... 30
4.4.Neraca Energi Mixing Tank (MT-101) ... 30
4.5.Neraca Energi Preheater (HE-101) ... 30
4.6. Neraca Energi Reaktor Elektrolisis (RE-201) ... 31
4.7. Neraca Energi Evaporator (EV-301) ... 31
4.8. Neraca Energi Evaporator (EV-302) ... 32
5.1. Solid Storage (SS-101) ... 33
5.2. Screw Conveyor (SC-101) ... 34
5.3. Bucket Elevator (BE-101) ... 34
5.4. Feeder (FE-101) ... 35
5.5. Mixing Tank (MT-101) ... 35
5.6. Preheater (HE-101) ... 36
5.7. Reaktor Elektrolisis (RE-201) ... 37
5.8. Evaporator effect I (EV-301) ... 37
5.9. Evaporator Effect II (EV-302) ... 38
v
5.40. Spesifikasi Pompa Utilitas 1 (PU-401) ... 53
5.41. Spesifikasi Pompa Utilitas 2 (PU-402) ... 54
vi
5.43. Spesifikasi Pompa Utilitas 4 (PU-404) ... 55
5.44. Spesifikasi Pompa Utilitas 5 (PU-405) ... 55
5.45. Spesifikasi Pompa Utilitas 6 (PU-406) ... 56
5.46. Spesifikasi Pompa Utilitas 7 (PU-407) ... 56
5.47. Spesifikasi Pompa Utilitas 8 (PU-408) ... 57
5.48. Spesifikasi Pompa Utilitas 9 (PU-409) ... 57
5.49. Spesifikasi Pompa Utilitas 10 (PU-410) ... 58
5.50. Spesifikasi Pompa Utilitas 11 (PU-411) ... 58
5.51. Spesifikasi Pompa Utilitas 12 (PU-412) ... 59
5.52. Spesifikasi Pompa Utilitas 13 (PU-413) ... 59
5.53. Spesifikasi Blower (BL-101) ... 60
5.54. Spesifikasi Cooler (CO-101) ... 60
5.55. Spesifikasi Flash Drum (FD-101) ... 61
5.56. Spesifikasi Kompresor (K-101) ... 61
5.57. Spesifikasi Condenser (CD-302) ... 61
5.58. Spesifikasi Klorin Storage (ST-302) ... 63
5.59. Spesifikasi Blower (BL-102) ... 63
5.60. Spesifikasi Cooler (CO-102) ... 63
5.61. Spesifikasi Flash Drum (FD-102) ... 64
5.62. Spesifikasi Hydrogent Storage (ST-303) ... 65
6.1. Kebutuhan Air Pabrik ... 67
6.2. Peralatan Yang Membutuhkan Air Pendingin ... 80
6.3. Peralatan Yang Membutuhkan Steam ... 85
6.4. Syarat-Syarat Mutu Kualitas Air Limbah ... 91
6.5. Tingkatan Kebutuhan Informasi dan Sistem Pengendalian ... 100
6.6. Pengendalian Variabel Utama Proses ... 101
7.1. Tabel Pemilihan Lokasi Pabrik ... 103
7.2. Perincian Luas Area Pabrik Kalium Hidroksida ... 110
9.1. Fixed Capital Investment ... 135
9.2. Manufacturing Cost ... 136
9.3. General Expenses ... 137
vii
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
1.1. Kurva Kebutuhan Kalium Hidroksida di Indonesia ... 5
1.2. Konsumsi Kalium Hidroksida dunia 2013... ... 8
2.1. Proses Pembuatan Kalium Hidroksida dengan Proses Boiling ... 11
2.1. Proses Pembuatan Kalium Hidroksida dengan Proses Elektrolisis ... 12
7.1. Peta Lokasi Pabrik di Kebomas, Gresik Jawa Timur ... 103
7.2. Tata Letak Pabrik ... 109
7.3. Tata Letak Alat Proses ... 111
8.1. Struktur Organisasi Perusahaan ... 116
9.1. Grafik BEP dan SDP ... 141
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Pendirian Pabrik
Kemajuan pembangunan suatu negara dapat diindikasikan dengan pesatnya perkembangan industri pada negara tersebut. Salah satu hal dasar yang mendorong berdirinya suatu industri adalah adanya kesempatan pasar yang besar, dan kemudahan dalam pemanfaatan dan pemasokan bahan baku.Salah satu bahan kimia yang banyak digunakan adalah kalium hidroksida. Bahan kimia yang juga dikenal sebagai potassium hydroxide ini banyak digunakan dalam industri kimia, pupuk, dan tekstil.
Proyeksi kebutuhan kalium hidroksida dalam negeri semakin meningkat seiring dengan peningkatan industri-industri yang menggunakannya. Oleh karena itu, maka pendirian pabrik kalium hidroksida akan membawa dampak positif. Selama ini kalium hidroksida diimpor untuk memenuhi kebutuhan industri dalam negeri.
B.Kegunaan Produk
Kalium hidroksida atau bisa disebut dengan potassium hydroxide sangat diperlukan oleh berbagai industri kimia di Indonesia karena banyak dipergunakan secara luas pada bidang industri kimia proses seperti pada industri kalium karbonat, dimana kalium hidroksida merupakan bahan baku utama. Kalium hidroksida juga berfungsi sebagai bahan baku pembantu pada industri pupuk, fosfat, kimia agro (agro chemical), baterai alkaline, dan pada industri tekstil. Kalium hidroksida juga digunakan pada industri sabun sebagai bahan pemucat.
Berikut akan disajikan beberapa pengguna KOH di Indonesia : Tabel 1.1. Beberapa Produsen Pengguna KOH
No Nama Produk Nama Pabrik
1 SABUN CAIR / LIQUID SOAP
(11oz. potassium hydroxideflake)
PT Graha Jaya Pratama Kinerja, Cengkareng Jakarta Barat
2 REAGENT
(Kalium Hidroxida pellets)
3
3 PUPUK ORGANIK CAIR
(1. Mig-6 PLUS)
CV. Sempulur, Jakarta
4 BATERAI
(Alakaline batery)
PT. International Chemical Industry, Medan Sumatera Utara
5 PUPUK
(Phosphate)
PT Pupuk Kaltim, Kalimantan Timur
6 SABUN, DETERGENT
(sabun cair,rinso)
PT Unilever, Jakarta
http://gratamachem-kimia.indonetwork.co.id/profile/pt-graha-jaya-pratama-kinerja.htm
Untuk memenuhi kebutuhan KOH dalam negeri, selama ini Indonesia masih mengimpor dari beberapa industri di Eropa dan Asia Timur. Hal ini dikarenakan belum adanya pabrik KOH di Indonesia, maka akan didirikan pabrik KOH.
C. Kapasitas Rancangan 1. Kebutuhan Pasar
Tabel I.2. Kebutuhan KOH di pasar Asia
India 6.441.559 17.205.659 10.846.524 19.227.463 10.071.828 21.934.518
Jepang 8.937.300 12.296.607 17.132.343 17.472.096 21.953.216 20.003.678
Cina 5.044.857 3.417.512 1.975.045 2.457.762 2.208.222 1.601.368
Singapore 7.711.524 7.718.394 6.700.840 10.441.954 9.224.868 9.708.014
Malaysia 18.314.430 9.945.267 9.088.887 29.493.958 46.016.984 57.744.541
Thailand 4.542.662 9.391.712 6.396.664 8.659.876 13.476.944 0
Australia 14.512.701 14.718.956 0 2.859.525 20.966.040 19.560.242
(Sumber : BPS Online, 2013)
Tabel I.3. Data impor kalium hidroksida di Indonesia
Tahun Impor (kg)
5
Gambar 1.1. kurva kebutuhan kalium hidroksida di Indonesia Untuk menghitung kebutuhan impor kalium hidroksida tahun berikutnya maka menggunakan persamaan eksponensial :
y = A exp (bx)
Keterangan : y = kebutuhan impor kalium hidroksida, ton/tahun x = tahun
Diperoleh persamaan eksponensial: y = 8x106 exp(0,079x)
Dari persamaan di atas diketahui bahwa kebutuhan impor kalium hidroksida di Indonesia pada tahun 2017 adalah :
y = 8x106 exp(0,079x) y = 19.076.201 kg/tahun
Setelah dihitung maka jumlah kebutuhan kalium hidroksida di Indonesia pada tahun 2017 sebesar 19.076 ton/tahun. Melihat kondisi diatas maka pada tahap awal tahun 2017 direncanakan kapasitas produksi kalium hidroksida adalah 20.000 ton/tahun, dengan pertimbangan dapat memenuhi kebutuhan dalam negeri dan dapat mengekspor.
0
2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013
Kebutuhan kalium hidroksida dunia
Pasar kalium hidroksida terbesar digunakan dalam produksi sabun cair. Dewasa ini,kaliun hidroksida dipakai selain digunakan sebagai sabun cair, bias juga digunakan untuk industry tekstil dan juga pencampur pupuk phosphate.
Dibawah ini adalah diagram konsumsi dunia terhadap senyawa kalium hidroksida pada 2013:
www.ihs.com/potassium hydroxide 2014 world market outlook and forecast up to 2018.htm
Gambar I.2. Konsumsi Kalium Hidroksida dunia 2013
7
2. Ketersediaan Bahan Baku
Bahan baku yang digunakan untuk memproduksi kalium hidroksida adalah kalium klorida. Kalium klorida dpat diperoleh dari impor karena belum cukup tersedia produsen di dalam negeri.
Dari pertimbangan tersebut maka kapasitas 20.000 ton/tahun sudah mampu menguntungkan untuk pemenuhan kebutuhan dalam negeri dengan harapan:
a) Dapat memenuhi kebutuhan kalium hidroksida di Indonesia sehingga dapat mengurangi impor dari luar negri.
b) Memberi kesempatan pada industri-industri yang menggunakan kalium hidroksida untuk berdiri di Indonesia.
c) Dapat memberikan lapangan kerja bagi masyarakat di Indonesia.
D.Lokasi Pabrik
Lokasi pabrik merupakan salah satu faktor yang penting dalam pendirian suatu pabrik. Pabrik kalium hidroksida direncanakan akan didirikan di daerah Kebomas,Kabupaten Gresik, Provinsi Jawa Timur. Pemilihan ini dimaksudkan untuk mendapatkan keuntungan baik secara teknis maupun ekonomis, berdasarkan pertimbangan
1. Pemasaran Produk
2. Penyediaan Bahan Baku
Bahan baku merupakan kebutuhan utama bagi kelangsungan produksi suatu pabrik sehingga penyediaan bahan baku sangat diprioritaskan. Bahan baku kalium klorida direncanakan diperoleh dari impor luar negeri. Pelabuhan yang ada di Gresik yaitu pelabuhan Tanjung Perak cukup dekat dengan lokasi pabrik.
3. Sarana Transportasi
Ketersediaan transportasi yang mendukung distribusi produk dan bahan baku baik melalui laut maupun darat. Sehingga daerah yang akan dijadikan lokasi pabrik haruslah menpunyai fasilitast ransportasi yang memadai dan biaya untuk transportasi dapat ditekan sekecil mungkin. Di daerah JawaTimur, fasilitast ransportasi sangat mendukung, seperti: jalanpant ura, jalan tol Gresik-Surabaya, Pelabuhan Tanjung Perak-Surabaya,serta Pelabuhan Ketapang-Banyuwangi.Posisi kawasan industri yang strategis juga akan memudahkan transportasi laut, baik untuk kebutuhan pengiriman antar pulau maupun untuk ekspor.
4. Utilitas
9
Untuk kebutuhan seperti listrik dapat dipenuhi dari PLN, dengan adanya jaringan PLN transmisi Jawa-Bali dan generator diupayakan sendiri sedang kebutuhan air dipenuhi oleh pihak pengelola kawasan industri Gresik terutama diperoleh dari sumber air Sungai Brantas dan Sungai Bengawan Solo..
5. Tenaga Kerja dan Tenaga Ahli
Tenaga kerja di Indonesia tidak begitu sulit diperoleh, begitu juga di daerah ini, yang memiliki sumber daya manusia dalam berbagai tingkatan, baik tingkat sarjana, menengah ataupun buruh kasar maupun tenaga terampil. Jawa timur merupakan daerah industri yang tingkat kepadatan penduduknya tinggi.Selain itu juga terdapat universitas-universitas ternama sehingga tenaga kerja berpendidikan tinggi, menengah maupun tenaga terampil dapat tercukupi.
6. Kondisi Tanah dan daerah
BAB II
DESKRIPSI PROSES
A. Macam-macam Proses
Pembuatan kalium hidroksida ini dapat dilakukan dengan dua macam proses, yaitu; pembuatan kalium hidroksida dengan proses boiling dan pembuatan kalium hidroksida dengan proses elektrolisis. Dengan bahan baku yang digunakan berbeda-beda untuk kedua proses diatas.
A.1 Pembuatan Kalium Hidroksida Proses Boiling
Pada proses boiling, bahan baku yang digunakan adalah kalsium hidroksida (Ca(OH)2) dan kalium karbonat (K2CO3), dimana kedua bahan baku merupakan larutan jenuh. Proses ini dilakukan dengan menguapkan air yang terdapat pada campuran larutan kalsium hidroksida dan larutan kalium karbonat sehingga menghasilkan endapan kalsium karbonat (CaCO3) dan larutan kalium hidroksida (KOH).
Reaksi yang terjadi :
Ca(OH)2(aq) + K2CO3(aq) CaCO3(s) + 2 KOH(aq)
11
Gambar 2.1. Proses pembuatan kalium hidroksida dengan proses boiling
Campuran produk kemudian dipisahkan menjadi dua lapisan pada precipitator untuk kemudian difiltrasi pada filter untuk memisahkan endapan kalsium karbonat dengan larutan kalium hidroksida. Larutan kalium hidroksida kemudian diuapkan untuk mengurangi kadar air sampai didapat padatan kalium hidroksida.
Metode boiling ini merupakan metode pertama kali digunakan untuk pembuatan kalium hidroksida, dan pada akhir abad ke-19, metode ini sudah tidak digunakan karena alasan ekonomis, dikarenakan bahan baku yang dipergunakan relatif banyak dan tidak efisien.
A.2 Pembuatan Kalium Hidroksida Proses Elektrolisis Membran
sangat sedikit. Hal ini lebih menguntungkan, karena dengan bahan baku kalium klorida, maka tidak memerlukan pengolahan pendahuluan untuk menghilangkan impuritis.
Gambar 2.2. Proses pembuatan kalium hidroksida dengan proses elektrolisis
Sel membran menggunakan membran semi permeabel untuk memisahkan anoda dan katoda. Membran ini hanya mengizinkan ion K+ untuk melewatinya. Pemakaian ini dimaksudkan intuk mencegah ion Cl -untuk ikut menyebrang ke katoda serta OH- ke dalam anoda. Dengan demikian, di katoda dihasilkan larutan KOH dengan kemurnian tinggi sedangkan ion klor keluar sebagai gas klor.
Reaksi : KCl K+
Membran terbuat dari bahan hydrolyzed copolymer seperti perfluoroolefin dan fluorosulfonated perfluorovinyl. Sel membran menghasilkan KOH yang lebih murni dan lebih tinggi konsentrasinya bila
13
dibandingkan dengan sel diaphragma, yaitu sebesar 430-460 g/liter. Konsentrasi KCl yang diizinkan adalah 260 – 320g/liter. Sel membran ini telah ditetapkan dalam industri secara komersil (US. paten 4.062.743).
B.Pemilihan Proses
Pemilihan suatu proses operasi dapat dipilih berdasarkan analisis baik secara ekoomi maupun secara teknis.
Tabel 2.1. Daftar harga bahan baku dan produk
Komponen BM (g/mol) Harga (U$)/kg Harga (Rp)/kg
KOH
B.1 Reaksi dengan proses boiling a. Ditinjau dari segi ekonomi :
Keuntungan = Penjualan – biaya bahan baku Reaksi :
Ca(OH)2(aq) + K2CO3(aq) CaCO3 + 2KOH(aq) Konversi reaksi : 40-50%
Basis 1 kg KOH yang terbentuk
Mol KOH = � ���
15
Maka mencari reaktan awal (A)
Konversi = ℎℎ � −
0,40 A = 8,928 A = 22,321 mol
Jadi jumlah reaktan mula-mula : Ca(OH)2 = 22,321 mol
K2CO3 = 22,321 mol
Massa Ca(OH)2 mula-mula = mol x BM
= 22,321 mol x 74,093 � x 1 � 1000 �
= 1,654 kg
Total cost Ca(OH)2 = Rp. 4.400/kg x 1,654 kg
= Rp.7.277,6 /kg KOH yang diproduksi Massa K2CO3 mula-mula = mol x BM
= 22,321 mol x 138 � x 1 � 1000 �
= 3,08 kg
Total cost K2CO3 = Rp. 1.540/kg x 3,08 kg
= Rp. 4.743,2/kg KOH yang diproduksi Sehingga total biaya reaktan untuk produksi KOH/jam operasi :
= (Rp .7.277,6+Rp .4.743)
���� � 2525,2525
���� �
b. Ditinjau dari segi termodinamika
Biasanya kelayakan teknik terhadap suatu reaksi kimia yang ditinjau
adalah energi bebas gibbs (∆G). Energi bebas gibbs suatu reaksi dapat
dihitung berdasarkan ∆Go
f setiap reaktan dan setiap produk yang diketahui. Reaksi
Ca(OH)2(aq) +K2CO3(aq) CaCO3 + 2KOH(aq)
∆Hreaksi = (2 x∆HofKOH + ∆HofCaCO3) –(∆HofCa(OH)2 + ∆HofK2CO3)
= ((2 x-114,96) + (-1.206.920)) – ((-986.090)+(-280,90))
= -220779,02
∆Greaksi = (2 x∆HogKOH + ∆HogCaCO3) –(∆HogCa(OH)2 + ∆HogK2CO3)
= ((2 x -105) + (-1.128.790)) – ((-898.490) + (-264,04))
= -230.245,96
Karena ∆Greaksi bernilai negatif maka biaya proses dianggap tidak ada (diabaikan) = nol
Harga jual produk KOH = Rp. 13.200/kg Penjualan KOH/jam operasi :
= � .13.200
���� � x
2525 ,25 ���� �
= Rp. 33.333.300/jam
Sehingga keuntungan yang diperoleh dari proses ini : Keuntungan = Penjualan – biaya bahan baku
17
= Rp. 2.977.774,8/jam
B.2 Reaksi dengan menggunakan proses elektrolisis a. Ditinjau dari segi ekonomi
Reaksi :
2KCl(Aq) + 2H2O(l) 2KOH(Aq) + H2(g) +Cl2(g)
Konversi : 95-97%
Basis 1 kg KOH yang terbentuk
Mol KOH = � ���
Berdasarkan persamaan stokiometri maka KCl yang dibutuhkan untuk bereaksi adalah 17,857 mol KCl.
2KCl(aq) + 2H2O(l) 2KOH(aq) + H2(g) +Cl2(g)
Mula-mula : A A - - - Reaksi : 17,857 17,857 17,857 8,928 8,928 Sisa : A-17,857 A-17,857 17,857 8,928 8,928 Konversi = 0,97
Maka mencari reaktan awal (A)
Konversi = ℎ �
ℎ −
0,97 =17,857
Jadi jumlah reaktan mula-mula : KCl = 18,409 mol
H2O = 18,409 mol
Massa KCl mula-mula = mol x BM
= 18,409 mol x 74,5 � x 1 � 1000 �
= 1,371 kg
Total cost KCl = Rp. 4300/kg x 1,371 kg
= Rp. 5.895,3/kg KOH yang diproduksi
Total cost H2O = Rp. 0 (karena H2O yang digunakan diambil dari pabrik sendiri).
Sehingga total biaya reaktan untuk produksi KOH/jam operasi :
= Rp .5.895,3
���� � 2525,2525
���� �
= Rp. 14.887.121,891/jam b. Ditinjau dari segi termodinamika
Reaksi :
2KCl(aq) + 2H2O(l) 2KOH(aq) + H2(g) +Cl2(g)
∆Hreaksi = (2 x ∆HofKOH + ∆HofH2 + ∆HofCl2) – (2 x ∆HofKCl + 2 x
∆Ho fH2O)
= ((2 x -144,96) + 0 + 0 ) – ((2 x -100,164) + (2 x -285.830))
= + 571.570,408 joule/mol (reaksi endotermis)
∆Greaksi = (2 x ∆HofKOH +∆HofH2 + ∆HofCl2) – (2 x ∆HofKCl + 2 x
19
Produksi KOH/jam operasi = 2.525,25 kg/jam Harga 1 kwh listrik untuk industri = Rp.1.350,00
Maka biaya operasi = 2,354 ℎ Penjualan KOH/jam operasi = Rp. 33.333.300/jam Maka, keuntungan menggunakan KCl
Berdasarkan uraian macam proses diatas, maka dapat ditabelkan perbandingan masing-masing proses sebagai berikut :
Tabel 2.3. Perbandingan antara proses produksi KOH dengan boiling dan proses elektrolisis KCl Aliran Proses sederhana Komplek
Kadar Produk 45-50% minimum 90%
Keuntungan Rp. 2.977.774,8/jam Rp. 18.446.178,11/jam
Dari tinjauan proses pembuatan kalium hidroksida diatas, maka proses yang dipilih adalah proses pembuatan kalium hidroksida dengan proses elektrolisis dengan beberapa faktor pendukung :
a. Bahan baku mudah didapat dan ekonomis. b. Suhu operasi yang rendah.
21
C. URAIAN PROSES :
Pada prarencana pabrik kalium hidroksida ini, dapat dibagi menjadi 3 Unit pabrik, dengan pembagian :
1. Unit Penyedia Bahan Baku 2. Unit Proses
3. Unit Pemurnian Produk
Adapun uraian proses pembuatan kalium hidroksida ini adalah sebagai berikut :
Aliran prosesnya adalah sebagai berikut : pertama-tama kalium klorida dalam bentuk padatan dengan kadar 99,80% dilarutkan dalam air dengan suhu 60°C sehingga membentuk larutan kalium klorida. Larutan KCl kemudian diumpankan pada sel elektrolisis pada bagian katoda. Pada sel elektrolisis terjadi proses elektrolisis larutan KCl menjadi larutan KOH dengan produk samping berupa gas Cl2 dan gas H2.
Larutan kalium klorida pertama-tama masuk pada bagian katoda (+), dimana terjadi proses penguraian KCl menjadi ion kalium (K+) dan ion klor (Cl-). Ion klor terakumulasi menjadi gas klorin (Cl2) untuk kemudian dikeluarkan sebagai produk samping, sedangkan ion kalium (K+) diumpankan menuju bagian anoda (-). Pada bagian anoda (-), kalium (K+) bereaksi dengan senyawa air (H2O) membentuk kalium hidroksida (KOH) dengan melepas gas hydrogen (H2) sebagai produk samping.
Reaksi yang terjadi :
Konversi dari reaksi tersebut sebesar 95% - 97% dengan kadar KOH sebesar 28 – 32%, kemudian diumpankan pada evaporator (EV-301) untuk proses pemekatan sampai dengan kadar 50%.
BAB III
SPESIFIKASI BAHAN DAN PRODUK
Berikut sifat-sifat fisis dan kimia bahan baku dan produk yang digunakan dalam pembuatan furfuril alkohol :
A. Bahan Baku
1. Kalium Klorida (Wikipedia & Perry 7ed : 1999)
Nama Lain : Potassium Chloride, Potassium Muriate, Potash
Muriate Rumus Molekul : KCl Berat Molekul : 74,5 Warna : Putih
Bau : tidak berbau Bentuk : kristal Specific Gravity : 1,988 Melting Point : 790°C Boiling Point : 1500°C
2. Air
Rumus molekul : H2O Berat molekul : 18 gr/mol Boiling Point : 100°C Melting Point : 0°C
Densitas : 1000 kg/m3
(Sumber : Wikipedia, 2012)
B. Produk Produk Utama
1. Kalium Hidroksida (Wikipedia & Perry 7ed : 1999)
Nama Lain : Potassium Hydroxide, Caustic Potash, Potassia Rumus Molekul : KOH
Berat Molekul : 56 Warna : putih Bau : tidak berbau
Bentuk : padatan higroskopis Specific Gravity : 2,044
Melting Point : 380°C Boiling Point : 1320°C
25
Produk Samping
1. Hydrogen (Wikipedia & Perry 7ed : 1999)
Nama Lain : Hydrogen Gas, LH2 (liquifying) Rumus Molekul : H2
Berat Molekul : 2
Warna : tidak berwarna Bau : tidak berbau Bentuk : gas
Specific Gravity : 0,0709 Melting Point : -259,1°C Boiling Point : -252,7°C
Solubility, Water : 2,1 cc/100 cc H2O (H2O=0°C) Solubility, Water : 0,85 cc/100 cc H2O (H2O=80°C) Kadar produk : minimum 95% (Wikipedia.org)
2. Chlorine (Wikipedia & Perry 7ed : 1999) Nama Lain : Chlorine Gas, Halogen Chlor Rumus Molekul : Cl2
Berat Molekul : 71
Warna : kuning kehijauan Bau : berbau seperti sulfur Bentuk : gas
Melting Point : -101,6°C Boiling Point : -34,6°C
BAB V
SPESIFIKASI PERALATAN
A. Peralatan Proses
Peralatan proses pabrik Kalium Hidroksida dengan kapasitas 20.000 ton/tahun terdiri dari:
Tabel 5.1. Spesifikasi Solid Storage (SS-101)
Alat : Solid Storage (Silo)
Kode : SS-101
Fungsi : Untuk menyimpan padatan KCl selama
30 hari.
Tabel 5.2. Spesifikasi Screw Conveyor (SC-101)
Alat :Screw Conveyor
Kode : SC-101
Fungsi : Untuk membawa padatan KCl menuju
BE-101.
Tipe : HelicoidScrew Conveyor
BahanKonstruksi
Tabel 5.3. Spesifikasi Bucket Elevator (BE-101)
Alat : Bucket Elevator
Kode : BE-101
Fungsi
BahanKonstruksi
: Untuk membawa padatan KCl menuju SS-101 : Stainless Steels Tipe-316
Tipe : Continous Bucket Elevator
35
Tabel 5.4. Spesifikasi Feeder (FE-101)
Alat : Feeder
Kode : FE-101
Fungsi : Untuk menampung padatan KCl sementara.
BahanKonstruksi : Stainless Steel Tipe-316 Kondisi
Tabel 5.5. Spesifikasi Mixing Tank (MT-101) Alat : Mixing Tank
Kode : MT-101
Fungsi : Tempat untuk melarutkan padatan KCl dengan H2O.
Jenis : Silinder tegak (vertikal) dengan dasar datar (flat bottom) dan atap(head) serta bottom berbentuk torispherical dished head. BahanKonstruksi : Stainless Steel Tipe-316
Kondisi
Diameter : 3 ft (0,914 m)
Tabel 5.6. Spesifikasi Preheater(HE-101)
Fungsi
: Untuk menaikkan temperature keluaran ST-101 (larutanKCl) dari temperatur 30⁰C menjadi 90⁰C. KodeAlat : HE-101
Jenis : Double Pipe Heat Exchanger
37
Tabel 5.7. Spesifikasi Reaktor Elektrolisis (RE-201)
Kode Alat RE-201
Nama Alat Reaktor Elektrolisis
Tipe Alat Multipolar Electrolytic Cells Fungsi Memproduksi kalium hidroksida dari KCl dan H2O Kondisi
Cell Voltage 81 Volt/tank
Current Density 3200 A/m2
I 480 kA
Tabel 5.8. Spesifikasi Evaporator Efek 1(EV-301) Alat : Evaporator I
Kode : EV – 301
Fungsi : Menguapkan sejumlah air yang terkandung pada produk keluaran Reaktor.
Tipe : Shell and Tube Short Vertical Evaporator Kapasitas : 6412,014 kg/jam
Dirt factor : 0,00903 jam.ft2F/btu Bahan konstruksi : Stainless Steel Tipe 316 Jumlah : 1 buah
Tabel 5.9. Spesifikasi Evaporator Efek II(EV-302) Alat : Evaporator II
Kode : EV – 302
Fungsi : Menguapkan sejumlah air yang terkandung pada produk keluaran Evaporator Efek I.
Tipe : Shell and Tube Short Vertical Evaporator Kapasitas : 6094,545 kg/jam
Dimensi Tinggi total evaporator = 7,155 m Shell : Bahankonstruksi : Stainless Steel Tipe 304 Jumlah : 1 buah
Tabel 5.10. Spesifikasi Cooler (CO-301) Alat : Cooler
Kode : CO-301
Fungsi : Mendinginkan larutan produk dari temperatur 55C menjadi 35C sebelum disimpan pada Tangki
Penyimpanan (ST-103).
Bentuk : 2,4 Shell and Tube Exchanger Dimensi Surface Area= 172,69 ft2
OD tube = 3/4 in (0,019 m) ID shell = 17 1/4 in (0,438 m) Baffle space = 3,450 in (0,087 m)
39
Tabel 5.11. Spesifikasi Product Storage Tank(ST-301) Alat :Product Storage Tank
Kode : ST-301
Fungsi : Tempat untuk menyimpan larutan produk. Jenis : Silinder tegak (vertikal) dengan dasar datar
(flat bottom)dan atap(head)berbentuk konis. BahanKonstruksi : Stainless Steel Tipe-304
Kondisi
Tabel 5.12. Spesifikasi Process Pump (PP-101) Alat : Pompa Proses
Kode : PP-101
Fungsi : Mengalirkan Larutan Kcl dari MT-101 menuju HE-201
Jenis : Centrifugal Pump, Single Suction Bahan Konstruksi : Stainless Steel Tipe-304
Tabel 5.13. Spesifikasi Process Pump (PP-102) Alat : Pompa Proses
Kode : PP-102
Fungsi : Mengalirkan KOH dari RE-201 menuju ke EV-301.
Jenis : Centrifugal Pump, Single Suction Bahan Konstruksi : Stainless Steel Tipe-304
Kapasitas : 40,607 gpm
Tabel 5.14. Spesifikasi Process Pump (PP-103) Alat : Pompa Proses
Kode : PP-103
Fungsi : Mengalirkan produk KOH dari EV-301 menuju ke EV-302.
Jenis : Centrifugal Pump, Single Suction Bahan Konstruksi : Stainless Steel Tipe-304
Kapasitas : 7.165 gpm
Tabel 5.15. Bak Sedimentasi (BS-401)
Alat : Bak Sedimentasi
Kode : BS-410
Fungsi : Mengendapkan lumpur dan kotoran pada air sungai selama 4 jam.
Kapasitas : 24,111 m3
Jenis : Bak Rectangular
41
Lebar : 1,438 m
Kedalaman : 8,267 m
Jumlah : 1 Buah
Tabel 5.16. Bak Penggumpal (BP-401)
Alat : Bak Penggumpal
Kode : BP-401
Fungsi : Menggumpalkan kotoran yang tidak mengendap di bak
sedimentasi dengan menambahkan alum Al2(SO4)3,
Tabel 5.17. Tangki Alum (ST-401)
Alat : Storage Tank
Kode : ST-401
Fungsi : Menyimpan larutan alum 26% v/v selama 30 hari
untuk diinjeksikan ke dalam BP-401.
Bentuk : Silinder tegak (vertikal) dengan flat bottom
dan head berbentuk conical.
Kapasitas : 0,014 m3
Dimensi Shell Diameter : 10 ft (3,048 m)
Tinggi : 12 ft (3,657 m)
Dimensi Head Tinggi : 0,625 ft (0,205 m)
Tebal : 3/16 inchi
Tinggi Tangki : 12,625 ft (4,142 m)
Tebal Lantai : 1/2 in
Bahan Konstruksi : Carbon Steel SA-283
Jumlah : 1 Buah
Tabel 5.18. Tangki Soda Kaustik (ST-402)
Alat : Storage Tank
Kode : ST-402
Fungsi : Menyimpan larutan soda kaustik 48% v/v selama
30 hari untuk diinjeksikan ke dalam BP-401.
Bentuk : Silinder tegak (vertikal) dengan flat bottom
dan head berbentuk conical.
Kapasitas : 0,012 m3
Dimensi Shell Diameter : 10 ft (3,048 m)
Tinggi : 12 ft (3,657 m)
Tebal : 1/4 in
Dimensi Head Tinggi : 5,576 ft (1,829 m)
Tebal : 3/16 in
Tinggi Tangki : 12,625 ft (4,142 m)
Tebal Lantai : 1/2 in
Bahan Konstruksi : Carbon Steel SA-283
Jumlah : 1 Buah
Tabel 5.19. Tangki Kaporit (ST-403)
Alat : Storage Tank
Kode : ST-403
Fungsi : Menyimpan larutan kaporit 30% v/v selama 14 hari untuk
diinjeksikan ke dalam BP-401.
43
dan head berbentuk conical.
Kapasitas : 0,289 m3
Dimensi Shell Diameter : 25 ft (7,620 m)
Tinggi : 30 ft (9,144 m)
Tebal : 1/2 in
Dimensi Head Tinggi : 4,075 ft (1,337 m)
Tebal : 3/16 in
Tinggi Tangki : 34,075 ft (11,180 m)
Tebal Lantai : 1/2 in
Bahan Konstruksi : Carbon Steel SA-283
Jumlah : 1 Buah
Tabel 5.20. Clarifier (CL-401)
Alat : Klarifier
Kode : CL-401
Fungsi : Mengendapkan gumpalan-gumpalan kotoran dari BP-401.
Bentuk : Bak berbentuk bottom kerucut terpancung
Kapasitas : 24,111 m3
Dimensi Klarifier Diameter : 10 ft (3,048 m)
Tinggi : 12 ft (3,658 m)
Bentuk : Silinder tegak (vertikal) dengan head dan bottom
berbentuk torisperical dengan multi media filter.
Kapasitas tangki : 24,111 m3
Dimensi Shell Diameter : 10 ft (3,048 m)
Tinggi tangki : 12,063 ft ( 3,677 m)
Tekanan Desain : 18,883 psi
Waktu Backwash : 5,773 menit
Bahan Konstruksi : Carbon steel SA-283
Jumlah : 2 buah
Tabel 5.22. Filter Water Tank (FWT-401)
Alat : Filter Water Tank
Kode : FWT-401
Fungsi : Menampung air keluaran sand filter selama 12 jam.
Bentuk : Silinder tegak (vertikal) dengan flat bottom
dan head berbentuk conical.
Kapasitas tangki : 24,107 m3
Dimensi Shell Diameter : 35 ft (10,668 m)
Tinggi : 36 ft (10,973 m)
Tebal : 3/4 in
Dimensi Head Tinggi : 4,708 ft (1,544 m)
Tebal : 5/16 in
Tinggi Tangki : 40,708 ft (13,355 m)
Tebal Lantai : 1/2 in
Bahan Konstruksi : Carbon Steel SA-283
45
Tabel 5.23. Domestic Water Tank (DOWT-401)
Alat : Domestic Water Tank
Kode : DOWT-401
Fungsi : Menyimpan bahan baku air untuk keperluan umum dan
sanitasi selama 1 hari.
Bentuk : Silinder tegak (vertikal) dengan flat bottom
dan head berbentuk conical.
Kapasitas tangki : 1,568 m3
Dimensi Shell Diameter : 15 ft (4,572 m)
Tinggi : 18 ft (5,486 m)
Tebal : 1/4 in
Dimensi Head Tinggi : 0,848 ft (0,278 m)
Tebal : 5/16 in
Tinggi Tangki : 18,848 ft (6,183 m)
Tebal Lantai : 1/2 in
Bahan Konstruksi : Carbon Steel SA-283
Jumlah : 1 Buah
Tabel 5.24. Hydran Water Tank (HWT-401)
Alat : Hydran Water Tank
Kode : HWT-401
Fungsi : Menyimpan bahan baku air untuk keperluan pemadam
kebakaran selama 2 hari.
Bentuk : Silinder tegak (vertikal) dengan flat bottom
dan head berbentuk conical.
Kapasitas tangki : 1 m3
Dimensi Shell Diameter : 15 ft (4,572 m)
Tinggi : 18 ft (5,486 m)
Tebal : 0,247 in
Dimensi Head Tinggi : 0,848 ft (0,278 m)
Tinggi Tangki : 18,848 ft (6,183 m)
Tebal Lantai : 1/2 in
Bahan Konstruksi : Carbon Steel SA-283
Jumlah : 1 Buah
Tabel 5.25. Hot Basin (HB-401)
Alat : Hot Basin
Kode : HB-401
Fungsi : Menampung air yang akan didinginkan di Cooling Tower.
Bentuk : Bak rectangular
Tabel 5.26. Cooling Tower (CT-401)
Alat : Cooling Tower
Kode : CT-401
Fungsi : Mendinginkan air pendingin yang telah digunakan oleh
peralatan proses dari temperatur 45oC menjadi 30oC
dengan menggunakan media pendingin udara.
Tipe : Inducted Draft Counterflow Tower
Kapasitas : 4,931 m3
Dimensi Panjang : 3,801 ft (1,159 m)
Lebar : 1,901ft (0,579 m)
Tinggi : 12,051 ft (3,67 m)
Power Motor : 0,041 hp
Bahan Konstruksi : Beton
47
Tabel 5.27. Cold Basin (CB-401)
Alat : Cold Basin
Kode : CB-401
Fungsi : Menampung air yang telah didinginkan di Cooling Tower.
Bentuk : Bak rectangular
Tabel 5.28. Tangki Asam Sulfat(ST-404)
Alat : Storage Tank
Kode : ST-404
Fungsi : Menyimpan larutan H2SO4 konsentrasi 4% v/v selama 30 hari
sebagai regeneran resin penukar kation dan injeksi
ke Cooling Tower.
Bentuk : Silinder tegak dengan flat bottom dan head
berbentuk conical.
Kapasitas : 0,0276 m3
Dimensi Shell Diameter : 10 ft (3,048 m)
Tinggi : 12 ft (3,657 m)
Tebal : 1/4 in
Dimensi Head Tinggi : 0,625 ft (0,205 m)
Tebal : 3/16 in
Tinggi Tangki : 12,625 ft (4,142 m)
Tebal Lantai : 1/2 in
Bahan Konstruksi : Stainless Steels Tipe-316
Tabel 5.29. Tangki Dispersant (ST-405)
Alat : Storage Tank
Kode : ST-405
Fungsi : Menyimpan dispersant selama 7 hari untuk diinjeksikan
ke Cooling Tower.
Bentuk : Silinder tegak dengan flat bottom dan head berbentuk
conical.
Kapasitas : 0,025 m3
Dimensi Shell Diameter : 15 ft (4,572 m)
Tinggi : 18 ft (5,486 m)
Tebal : 3/8 in
Dimensi Head Tinggi : 0,848 ft (0,278 m)
Tebal : 5/16 in
Tinggi Tangki : 18,848 ft (6,183 m)
Tebal Lantai : 1/2 in
Bahan Konstruksi : Stainless Steels Tipe-316
Jumlah : 1 Buah
Tabel 5.30. Tangki Inhibitor(ST-406)
Alat : Storage Tank
Kode : ST-406
Fungsi : Menyimpan inhibitorselama 30 hari untuk diinjeksikan
ke Cooling Tower.
Bentuk : Silinder tegak dengan flat bottom dan head
berbentuk conical.
Kapasitas : 0,002 m3
Dimensi Shell Diameter : 10 ft (3,048 m)
Tinggi : 12 ft (3,658 m)
Tebal : 5/16 in
Dimensi Head Tinggi : 0,625 ft (0,205 m)
Tebal : 3/16 in
49
Tebal Lantai : 1/2 in
Bahan Konstruksi : Stainless Steels Tipe-316
Jumlah : 1 Buah
Tabel 5.31. Cation Exchanger (CE-401)
Alat : Cation Exchanger
Kode : CE-401
Fungsi : Menghilangkan ion-ion positif yang terlarut dan menghilangkan
kesadahan air.
Bentuk : Silinder tegak dengan head dan bottom
berbentuk torisperical
Kapasitas : 0,277 m3/jam
Dimensi Shell Diameter : 1,919 ft (0,585 m)
Tinggi : 11,655 ft (3,553 m)
Tinggi Tangki : 12,662 ft (3,859 m)
Bahan Konstruksi : Stainless Steels Tipe-316
Jumlah : 2 Buah
Tabel 5.32. Anion Exchanger (AE-401)
Alat : Anion Exchanger
Kode : AE-401
Fungsi : Menghilangkan ion-ion negatif yang terlarut dan menghilangkan
kesadahan air.
Bentuk : Silinder tegak dengan head dan bottom
berbentuk torisperical
Kapasitas : 16,622 m3/jam
Dimensi Shell Diameter : 1,342 ft (0,409 m)
Tebal : 3/16 in
Dimensi
Head dan Bottom
Tebal : 3/16 in
Tinggi : 0,400 ft (0,122 m)
Tinggi Tangki : 12,662 ft (3,859 m)
Bahan Konstruksi : Stainless Steels Tipe 316
Jumlah : 2 Buah
Tabel 5.33. Demin Water Tank (DWT-401)
Alat : Storage Tank
Kode : DWT-401
Fungsi : Menyimpan air demin dari keluaran anion exchanger
pada suhu 30C selama 10 jam.
Bentuk : Silinder tegak dengan flat bottom dan head
berbentuk conical.
Kapasitas : 16,622 m3
Dimensi Shell Diameter : 15 ft (4,572 m)
Tinggi : 18 ft (5,486 m)
Tebal : 1/2 in
Dimensi Head Tinggi : 1,418 ft (0,465 m)
Tebal : 3/16 in
Tinggi Tangki : 19,418 ft (6,370 m)
Tebal Lantai : 1/2 in
Bahan Konstruksi : Stainless Steels Tipe 316
Jumlah : 1 Buah
Tabel 5.34. Deaerator (DE-401)
Alat : Deaerator
Kode : DE-401
Fungsi : Menghilangkan gas-gas terlarut dalam air, seperti:
51
dengan menginjeksikan hydrazine.
Bentuk : Tangki horizontal dengan head berbentuk torrispherical
dilengkapi sparger.
Tinggi Tangki : 15,825 ft (4,824 m)
Bahan Konstruksi : Carbon Steel SA-283
Jumlah : 1 Buah
Tabel 5.35. Tangki Hidrazin(ST-407)
Alat : Storage Tank
Kode : ST-407
Fungsi : Menyimpan hidrazinselama 30 hari untuk
diinjeksikan ke Deaerator.
Bentuk : Silinder tegak dengan flat bottom dan head
berbentuk conical.
Kapasitas : 2,753 m3
Dimensi Shell Diameter : 10 ft (3,048 m)
Tinggi : 12 ft (3,658 m)
Tebal : 1/4 in
Dimensi Head Tinggi : 0,625 ft (0,205 m)
Tebal : 3/16 in
Tinggi Tangki : 12,625 ft (4,142 m)
Tebal Lantai : 1/2 in
Bahan Konstruksi : Stainless Steels Tipe 316
Tabel 5.36. Boiler Feed Water Tank (BFWT-401)
Alat : Storage Tank
Kode : BFWT-401
Fungsi : Menyimpan air untuk keperluan umpan boiler
selama 12 jam.
Bentuk : Silinder tegak dengan flat bottom dan head
berbentuk conical.
Kapasitas : 2,753 m3
Dimensi Shell Diameter : 15 ft (4,572 m)
Tinggi : 12 ft (3,658 m)
Tebal : 5/16 in
Dimensi Head Tinggi : 0,938 ft (0,308 m)
Tebal : 3/16 in
Tinggi Tangki : 12,938 ft (4,245 m)
Tebal Lantai : 1/2 in
Bahan Konstruksi : Stainless Steels Tipe 316
Jumlah : 1 Buah
Tabel 5.37. Boiler (B-401)
Alat : Boiler
Kode : B–401
Fungsi : Tempat menghasilkan Saturated Steam
dengan temperatur 150°C dan tekanan476 kPa.
Jenis : Fire Tube
Kapasitas Boiler : 4459,689 Btu/jam (4704,972 kJ/jam)
Jenis Bahan Bakar : Natural Gas
Jumlah Bahan Bakar : 318,015 lb/jam (114,642 kg/jam)
Jumlah Steam : 2733,238 kg/jam
Daya Boiler : 9 hp
Bahan Konstruksi : Cast Iron
53
Tabel 5.38. Tangki Bahan Bakar(ST-408)
Alat : Storage Tank
Kode : ST-408
Fungsi : Menyimpan bahan bakar untuk keperluan boiler
selama 10 hari.
Bentuk : Silinder tegak dengan flat bottom dan head
berbentuk conical.
Kapasitas : 59.739 m3
Dimensi Shell Diameter : 15 ft (4,572 m)
Tinggi : 18 ft (3,658 m)
Tebal : 3/8 in
Dimensi Head Tinggi : 1,418 ft (0,465 m)
Tebal : 5/16 in
Tinggi Tangki : 19,418 ft (6,370 m)
Tebal Lantai : 1/2 in
Bahan Konstruksi : Stainless Steels Tipe 316
Jumlah : 1 Buah
Tabel D.39. Spesifikasi Diesel Generator (GS–401)
Nama Alat : Generator
Kode : GS-401
Fungsi : Sebagai pembangkit tenaga listrik.
Kapasitas : 0,924 MW
Efisiensi : 80 %
Jenis Bahan Bakar : Natural Gas
Kebutuhan Bahan Bakar : 89,213m3/jam
Jumlah : 1 Buah
Tabel D.40. Spesifikasi Pompa Utilitas 1 (PU–401)
Alat : Pompa Utilitas
Fungsi : Memompa air sungai ke Bak Sedimentasi (BS-401)
Jenis : Centrifugal pump, single suction, single stage
Bahan Konstruksi : Carbon Steel SA-283 Grade C
Tabel D.41. Spesifikasi Pompa Utilitas 2 (PU–402)
Alat : Pompa Utilitas
Kode : PU-402
Fungsi : Memompa air dari BS-401 menuju Bak
Penggumpal (BP-401).
Jenis : Centrifugal pump, single-suction, single stage
Bahan Konstruksi : Carbon Steel SA-283 Grade C
Tabel D.42. Spesifikasi Pompa Utilitas 3 (PU–403)
Alat : Pompa Utilitas
Kode : PU-403
Fungsi : Memompa air dari BP-401 menuju ke Clarifier
(CL-401)
55
Tabel D.43. Spesifikasi Pompa Utilitas 4 (PU–404)
Alat : Pompa Utilitas
Kode : PU-404
Fungsi : Memompa air dari CL-401 menuju Sand
Filter (SF-01)
Jenis : Centrifugal pump, single-suction, single stage
Bahan Konstruksi : Carbon Steel SA-283 Grade C
Tabel D.44. Spesifikasi Pompa Utilitas 5 (PU–405)
Alat : Pompa Utilitas
Kode : PU-405
Fungsi : Memompa air dari SF-401 menuju Filter Water
Tank (FWT-401)
Jenis : Centrifugal pump, single-suction, single stage
Bahan Konstruksi : Carbon Steel SA-283 Grade C
Efisiensi
Tabel D.45. Spesifikasi Pompa Utilitas 6 (PU–406)
Alat : Pompa Utilitas
Kode : PU-406
Fungsi : Memompa air dari FWT-401menuju
DOWT-401, HWT-401, CB-401, dan CE-401
Jenis : Centrifugal pump, single-suction, single stage
Bahan Konstruksi : Carbon Steel SA-283 Grade C
Tabel D.46. Spesifikasi Pompa Utilitas 7 (PU–407)
Alat : Pompa Utilitas
Kode : PU-407
Fungsi : Memompa air dari Hot Basin (HB-401) menuju
Cooling Tower (CT-401)
Jenis : Centrifugal pump, double-suction, single stage
57
Sch = 40 in
Power : 3 hp
NPSH : 0,318 m
Jumlah : 2 buah (1 cadangan)
Tabel D.47. Spesifikasi Pompa Utilitas 8 (PU–408)
Alat : Pompa Utilitas
Kode : PU-408
Fungsi : Memompa air dari CT-401menuju Cold Basin
(CB-401)
Jenis : Centrifugal pump, double-suction, single stage
Bahan Konstruksi : Carbon Steel SA-283 Grade C
Tabel D.48. Spesifikasi Pompa Utilitas 9 (PU–409)
Alat : Pompa Utilitas
Kode : PU-409
Fungsi : Memompa air pendingin dari CB-401 menuju ke
alat proses
Jenis : Centrifugal pump, single-suction, single stage
NPSH : 0,318 m
Jumlah : 2 buah (1 cadangan)
Tabel D.49. Spesifikasi Pompa Utilitas 10 (PU–410)
Alat : Pompa Utilitas
Kode : PU-410
Fungsi : Memompa air dari Cation Exchanger (CE-401)
menuju Anion Exchanger (AE-401)
Jenis : Centrifugal pump, double-suction, single stage
Bahan Konstruksi : Carbon Steel SA-283 Grade C
Tabel D.50. Spesifikasi Pompa Utilitas 11 (PU–411)
Alat : Pompa Utilitas
Kode : PU-411
Fungsi : Memompa air dari AE-401 menuju Demin Water
Tank (DWT-401)
Jenis : Centrifugal pump, double-suction, single stage
59
Tabel D.51. Spesifikasi Pompa Utilitas 12 (PU–412)
Alat : Pompa Utilitas
Kode : PU-412
Fungsi : Memompa air dari DE-401 menuju Boiler Feed
Water Tank (BFWT-401)
Jenis : Centrifugal pump, double-suction, single stage
Bahan Konstruksi : Carbon Steel SA-283 Grade C
Tabel D.52. Spesifikasi Pompa Utilitas 13 (PU–413)
Alat : Pompa Utilitas
Kode : PU-413
Fungsi : Memompa air BFWT-401 menuju Boiler (B-401)
Jenis : Centrifugal pump, double-suction, single stage
Tabel. D.53 Spesifikasi Blower Kode alat BL-101 Nama alat Blower Fungsi
Untuk menghembuskan gas keluaran reactor untuk didinginkan di dalam Cooler
Suhu 90oC
Type Centrifugal Multiblade Backward Curved Blower
Power 0,072 Hp
Kapasitas udara 2,976menit ft3
Jumlah 2 (1 operasidan 1 cadangan)
Tabel. D.54 Spesifikasi Cooler Kode alat CO – 101 Nama alat Cooler
Fungsi Mendinginkan campuran gas Cl2 dari temperatur 90oC menjadi temperatur 25oC dengan media pendingin berupa amonia
Bentuk Shell and Tube Heat Exchanger Dimensi pipa Bahan konstruksi Stainless Steel (austenitic) AISI tipe 316
Ps
61
Tabel. D.55 Spesifikasi Flash Drum
Kode alat FD - 101
Nama alat Flash Drum
Fungsi Memisahkan fasa uap dan fasa cair keluaran Reaktor yang telah didinginkan
Jenis Silinder tegak (vertikal) dengan bentuk head dan bottom torispherical head
Kondisi Operasi Temperatur = 25oC Tekanan = 1 atm Bahan Konstruksi Stenlees steel SA-106
Kapasitas 5105,793 kg/jam
Dimensi Shell : IDs= 24 i = 2ft = 0,6096 m
Tinggi (L) = 60,837 in = 5,069ft = 1,545 m Tebal = 3/16 in = 0,0156ft= 0,005 m
Dimensi Head &Bottom Tinggi = 6,4197 in = 0,535ft= 0,1631 m Tebal = 3/16 in = 0,016 ft = 0,005 m
Fungsi Untuk menaikkan tekanan keluaran atas flash drum (FD-01) dari 1 atm hingga 10 atm
Bahan konstruksi Stainless Steel (austenitic) AISI tipe 316
Tabel. D.57. Spesifikasi Condenser
Kode alat CD-302
Nama alat Condenser
Fungsi
Kode alat : E-522
Jenis : Double Pipe Heat Exchanger
Bahan konstruksi : Stainless Steel Tipe-321 Dimensi
InnerPipe
IPS : 1 1/4 in
Sch. No. : 40 ID : 2,067in
OD : 2,380 in
a" : 0,622 ft2/ft Annulus
IPS : 2 in
Sch. No. : 40
ID : 4,026 in
OD : 4,50 in
a” : 0,622 ft2/ft Surface area : 37,388 ft2
63
Tabel. D.58. Spesifikasi Klorin Storage
Kode ST-302
Nama alat Klorin Storage
Fungsi Menyimpan hasil samping berupa klorin cair pada suhu 308,15 K dan pada tekanan 10 atm sebanyak 1.563,98 kg/jam selama 3 hari.
Bentuk Bola (spherical) Bahan konstruksi Carbon Steel SA-283 Grade C
Jumlah 3 buah
Tabel. D.59 Spesifikasi Blower Kode alat BL - 102 Nama alat Blower
Fungsi
Untuk menghembuskan gas keluaran reactor berupa H2 untuk didinginkan di dalam Cooler
Jumlah 2 (1 operasidan 1 cadangan)
Tabel. D.60. Spesifikasi Cooler
Kode alat CO-102
Nama alat Cooler Fungsi
: Untuk mendinginkan campuran gas H2 dari 90 oC menjadi 25 oC dengan media pendingin berupa air
KodeAlat : E-522
Jenis : Double Pipe Heat Exchanger
InnerPipe
Tabel. D.61 Spesifikasi Flash Drum
Kode alat FD-102
Nama alat Flash drum
Fungsi Memisahkan fasa uap dan fasa cair campuarn gas H2 dan H2O keluaran Reaktor yang telah didinginkan
Jenis Silinder tegak (vertikal) dengan bentuk head dan bottom torispherical head
Kondisi Operasi Temperatur = 25oC Tekanan = 1 atm Bahan Konstruksi Stenlees steel SA-106
65
Tabel. D.62 Spesifikasi Hidrogen Storage
Kode ST-303
Nama alat Hidrogen Storage
Fungsi Menyimpan hasil samping berupa gas H2 pada suhu 273,15 K dan pada tekanan 1 atm sebanyak 262,776 kg/jam selama 3 hari.
Bentuk Bola (spherical)
Kapasitas 262,776 ft3 = 7,436 m3 Dimensi Diameter (D) = 7,78 ft
Tinggi (Hs) = 11 ft Tebal = 3 in Tekanan desain 175,48psi
Isolasi Material = Asbestos Board Bahan konstruksi Carbon Steel SA-283 Grade C
BAB VI
UTILITAS DAN PENGOLAHAN LIMBAH
A. Unit Pendukung Proses
Unit pendukung proses atau sering pula disebut unit utilitas merupakan sarana penunjang proses yang diperlukan pabrik agar dapat berjalan dengan baik. Pada umumnya, utilitas dalam pabrik proses meliputi air bersih (Filtered Water), air pendingin (Cooling water), air demin (Boiling Feed Water), kukus (steam), udara instrument dan listrik. Penyediaan utilitas dapat dilakukan secara langsung dimana utilitas diproduksi di dalam pabrik tersebut atau secara tidak langsung yang diperoleh dari pembelian ke perusahaan-perusahaan yang menjualnya.
Unit pendukung proses yang terdapat dalam pabrik Kalium Hidroksida antara lain:
1. Unit pengolahan air (Water Treatment Unit)
67
Secara keseluruhan, total kebutuhan air adalah sebanyak 24.110,673kg/jam, dengan perincian sebagai berikut :
Tabel.6.1. Kebutuhan Air Pabrik
Penggunaan Jumlah (kg/jam)
Air keperluan umum 1.567,5
Air untuk pembangkit steam 2.733,238
Air pendingin 4.921,539
Air proses 13.888,395
Total 24.110,673
Air yang digunakan dalam pabrik ini seperti air kebutuhan umum dan sanitasi, air demin, air umpan boiler, air pendingin dan lainnya diperoleh dari air sungai. Untuk mendapatkan spesifikasi air sesuai dengan kebutuhan dilakukan pengolahan dengan beberapa tahap. Pengolahan yang dilakukan setelah pemompaan dari sungai adalah penjernihan, penyaringan, desinfektasi, demineralisasi, dan deaerasi.
Filtrasi Demineralisasi
klarifikasi Deaerasi air umpan
boiler
air sanitasi air keperluan umum air hidran
cooling tower air pendingin Air
sungai
Gambar 6.1 Diagram Alir Pengolahan Air
a) Penjernihan (Clarification)
Bahan baku air diambil dari air sungai. Air sungai dialirkan dari daerah terbuka ke water intake system yang terdiri dari screen dan pompa. Screen dipakai untuk memisahkan kotoran dan bnda-benda asing pada aliran suction pompa. Air yang tersaring oleh screen masuk ke suction pompa dan dialirkan melalui pipa masuk ke unit pengolahan air.
69
Semua air alam mengandung bermacam-macam jenis dan jumlah pengotor. Kotoran ini dapat digolongkan sebagai :
a. Padatan yang terlarut
Zat-zat padat yang terlarut terdiri dari bermacam-macam komposisi mineral-mineral seperti kalsium karbonat, magnesium karbonat, kalsium sulfat, magnesium sulfat, silika, sodium klorida, sodium sulfat dan sejumlah kecil besi, mangan, florida, aluminium, dan lain-lain.
b. Gas-gas yang terlarut
Gas-gas yang terlarut biasanya adalah komponen dari udara walaupun biasanya jarang, seperti hidrogen sulfida, metana, oksigen dan CO2.
c. Zat yang tersuspensi
Dapat berupa kekeruhan (turbidity) yang terjadi dari bahan organik, mikro organik, tanah liat dan endapan lumpur, warna yang disebabkan oleh pembusukan tumbuh-tumbuhan, dan lapisan endapan mineral seperti minyak
Untuk menyempurnakan proses koagulasi dan penjernihan, diinjeksikan bahan-bahan kimia pada bak penggumpal (Premix Tank) yaitu antara lain :
Larutan Alum (aluminium sulfat)
berfungsi sebagai bahan penggumpal (floculant) untuk menjernihkan air.Zat-zat pengotor dalam bentuk senyawa suspensi koloidal tersusun dari ion-ion bermuatan negatif yang saling tolak-menolak. Aluminium Sulfat dalam air akan larut membentuk ion Al3+ dan OH-serta menghasilkan asam sulfat sebagai berikut:
Al2(SO4)3 + 6 H2O 2 Al3+ + 6 OH- + 3 H2SO4
Ketika ion yang bermuatan positif dalam koagulan (Alum, Al3+) bertemu / kontak dengan ion negatif tersebut pada kondisi pH tertentu maka akan terbentuk floc (butiran gelatin). Pembentukan flok terbaik pada PH 6,5 – 7,5. Butiran partikel floc ini akan terus bertambah besar dan berat sehingga cenderung akan mengendap ke bawah. Jumlah alum yang diinjeksikan sebanyak 0,06% dari air umpan dengan konsentrasi 26% volum.
Soda kaustik (NaOH)
Diinjeksikan untuk mengatur pH atau memberikan kondisi pH 6.5
– 7.5 pada air sungai sehingga mempermudah pembentukan flok
71
terkandung pada air menjadi bikarbonat (Carbonate hardness) yang larut dalam air. Dengan penambahan kaustik maka bikarbonat akan kembali menjadi karbonat yang mengendap. Jumlah soda kaustik yang diinjeksikan sebanyak 0,05% dari air umpan dengan konsentrasi 40% volum.
Chlorine
Berfungsi sebagai desinfektan untuk membunuh bakteri, jamur, dan mikroorganisme.Jumlah yang diinjeksikan sebanyak 1.2 % dari umpan dengan konsentrasi 30 % volum.
Injeksi bahan-bahan kimia tersebut berlangsung secara otomatis yang perbandingannya diatur berdasarkan laju alir masuk.Tetapi sebelumnya dilakukan dahulu jar test terhadap sampel air sungai untuk menentukan dosis yang harus diberikan karena iklim yang berubah-ubah. Selain itu, analisis pH cairan pun rutin dilakukan agar tercipta kondisi yang tepat sehingga proses koagulasi tercapai dengan baik.
ada.Untuk menjaga supaya lumpur merata dan tidak terlalu padat dilakukan pengadukan lambat dengan kecepatan pengadukan 2-3 rpm. Laju alir masuk keluar pada clarifier berdasarkan overflow dengan menjaga settling level. Laju alir yang konstan dibutuhkan agar terjadi pembentukan lumpur yang baik. Lumpur akan dibuang (blowdown) dengan otomatis tergantung dari jumlah air yang telah masuk (metering water) dan tingginya permukaan lumpur yang dapat diperiksa dengan mengambil sampel dalam beberapa level.
b) Penyaringan (Filtration)
Setelah melalui proses di Clarifier, air dialirkan menuju sand filter untuk menyaring zat-zat tersuspensi yang masih ada. Selama operasi dari sand filter, kotoran yang masih terbawa pada air setelah mengalami proses penjernihan akan terlepas oleh filter dan terkumpul pada permukaan bed.
73
filterdioperasikan kembali, air hasil saringan untuk beberapa menit pertama dikirim ke pembuangan, hal ini dilakukan untuk membersihkan sistem dari benda-benda padat yang masih terbawa dan setelah itu dibuang.
Backwash filter secara otomatis terjadi bila hilang tekan tinggi (high pressure drop) tercapai atau waktu operasi (duration time) tercapai. Larutan kaustik diinjeksikan melalui pipa dari sand filter untuk mengatur pH dari produk air filter yang masuk ke tangki penyimpanan air filter . Untuk mencegah tumbuhnya mikroorganisme yang ada dalam air filter dilakukan injeksi klorin. Dari tangki air filter, air didistribusikan ke menara pendingin, keperluan umum dan air umpan boiler.
a. Air untuk keperluan umum dan sanitasi
Air untuk keperluan umum adalah air yang dibutuhkan untuk sarana dalam pemenuhan kebutuhan pegawai seperti untuk mandi, cuci, kakus (MCK) dan untuk kebutuhan kantor lainnya serta kebutuhan rumah tangga. Air sanitasi diperlukan untuk pencucian atau pembersihan peralatan pabrik, utilitas, laboratorium dan lainnya.
Beberapa persyaratan untuk air sanitasi adalah sebagai berikut :
Syarat fisis; di bawah suhu kamar, tidak berwarna, tidak berasa, dan