• Tidak ada hasil yang ditemukan

I. Pendahuluan - Potensi Buah Naga untuk Menurunkan Kadar Glukosa Darah , Kadar Sgot Dan Sgpt, dan Meningkatkan Hemoglobin, Eritrosit, dan Hematokrit

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "I. Pendahuluan - Potensi Buah Naga untuk Menurunkan Kadar Glukosa Darah , Kadar Sgot Dan Sgpt, dan Meningkatkan Hemoglobin, Eritrosit, dan Hematokrit"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

Pendidikan Biologi Universitas Ahmad Dahlan

Kampus 3 UAD Jl. Prof. Dr. Soepomo, S.H., Janturan, Warungboto, Umbulharjo, Yogyakarta 55164

Email: kastini_17@yahoo.com

I. Pendahuluan

Buah naga banyak digemari masyarakat Indonesia sebenarnya berasal dari Amerika. Namun semakin banyak dibudidayakan di Asia, buah naga berkembang pesat di Indonesia karena rasa manisnya yang legit dan segar serta dapat menghilangkan dahaga. Buah naga yang banyak disukai masyarakat memiliki kandungan yang mungkin belum diketahui orang bahwa memiliki banyak manfaat.

Tanaman yang sering disebut kaktus manis atau kaktus madu terbilang buah yang baru di kenal di Indonesia dan jarang diperjual belikan di pasar-pasar tradisional, namun sekarang ini permintaan akan buah naga hasil dari tanaman budidaya baru ini semakin meningkat di pasaran karena memiliki rasa yang enak dan berkhasiat obat. Adapun jenis buah naga ada empat yaitu buah naga berdaging putih (Hylocereus undatus), buah naga berdaging merah (Hylocereus polyrhizus), buah naga berdaging super merah (Hylocereus costaricensis), dan buah naga berkulit kuning berdaging putih (Selenycereus megalanthus) (Wibawa, 2013).

Potensi Buah Naga untuk Menurunkan Kadar Glukosa Darah , Kadar

Sgot Dan Sgpt, dan Meningkatkan Hemoglobin, Eritrosit, dan

Hematokrit

Kastini

Abstrak

Buah naga mengandung berbagai zat seperti asam fenolat, beta karoten, beta alanin, antosianin, dan flavonoid yang termasuk antioksidan. Antioksidan tersebut dapat mengobati berbagai penyakit yang berhubungan dengan peningkatan radikal bebas. Beta karoten merupakan jenis antioksidan yang memiliki kemampuan untuk menstabilkan radikal berinti karbon sehingga dapat berperan penting dalam mengurangi konsentrasi radikal peroksil. Penulisan artikel ini bertujuan memberikan informasi mengenai berbagai manfaat buah naga terhadap kesehatan. Berbagai penelitian mengungkapkan jelly drink kulit buah naga dengan penambahan rosella dapat menurunkan kadar SGOT dan SGPT dengan dosis 7,2 ml/200g bb. Kemudian ekstrak etanol buah naga daging putih dengan dosis 2% yaitu 50 mg/kg bb dan dosis 100 mg/kg bb dapat menurunkan kadar glukosa darah dari hari ke 7 sampai hari ke 21 serta dapat meningkatkan berat badan. Jus buah naga yang diberikan dapat menaikkan hemoglobin dan eritrosit serta mempengaruhi hematokrit. Tingkat antioksidan buah dan kulit buah naga menunjukkan fenolik kulit buah lebih tinggi dibandingkan daging buah buah naga.

(2)

Gambar 1. Buah naga daging merah dan daging putih(sumber: Novita,2015)

Buah naga memiliki kandungan senyawa kimia seperti: flavonoid, beta karoten, beta alanin, dan antosianin. Beberapa kandungan yang terdapat dalam buah naga diantaranya dilaporkan dari penelitian sebelumnya bahwa pemberian buah daging merah diketahui mengandung flavonoid yang mempunyai efek hipoglikemik (Dharmayuda, 2013), Kulit Buah Naga Merah dan Rosella dipercaya memiliki kadar antioksidan yang cukup tinggi. Antioksidan merupakan zat yang dapat menetralkan radikal bebas dengan cara menyumbangkan satu atom hidrogen dari gugus OH kepada lipid peroksida yang bersifat radikal sehingga menjadi radikal bebas yang kurang reaktif dan tidak merusak sehingga enzim SGPT dan SGOT tidak keluar dalam peredaran darah (Nurhasanah, 2015). Buah naga juga terkenal sebagai salah satu sumber beta karoten, beta karoten juga merupakan jenis antioksidan yang dapat berperan penting dalam mengurangi konsentrasi radikal peroksil. Kemampuan beta karoten bekerja sebagai antioksidan berasal dari kesanggupannya untuk menstabilkan radikal berinti karbon (Hardjadinata, 2010). Dari hasil penelitian sebelumnya buah naga yang matang banyak mengandung asam organik, protein, mineral seperti potassium, magnesium, kalsium dan besi serta vitamin C. Dari kandungan kimia buah naga yang banyak mengandung mineral, besi dan vitamin C, diharapkan buah ini dapat menjadi obat alternatif dalam mengobati anemia (Arifin, 2012).

Indonesia sendiri menduduki peringkat ke-7 penderita diabetes terbanyak di dunia dengan jumlah penderita mencapai 7,6 juta orang pada rentang usia sekitar 20-79 tahun. Angka ini diperkirakan akan terus meningkat mencapai 21.257.000 penderita diabetes di Indonesia pada tahun 2030. Selain itu diabetes melitus menduduki peringkat ke enam penyebab kematian terbesar di Indonesia (Damayanti, 2013).

(3)

Anemia adalah keadaan di mana terjadi penurunan jumlah massa eritrosit (red cell mass) yang ditunjukkan oleh penurunan kadar hemoglobin, hematokrit, dan hitung eritrosit (red cell count) (Kirana, 2011). Anemia secara fungsional dapat didefinisikan penurunan jumlah masa eritrosit (red cell mass), menyebabkan darah tidak dapat memenuhi fungsinya untuk membawa oksigen dalam jumlah yang cukup ke jaringan perifer.

Berdasarkan uraian diatas maka penulisan artikel ini bertujuan memberikan informasi mengenai berbagai manfaat buah naga terhadap kesehatan. Buah naga dapat menurunkan kadar glukosa darah, mengurangi kerusakan hati dengan penurunan SGOT dan SGPT serta dapat meningkatkan hemoglobin, eritrosit pada penderita anemia.

II.PEMBAHASAN

Buah naga memiliki berbagai kandungan senyawa kimia seperti flavonoid,beta karoten, beta alanin, asam fenolat, antosianin. Sehingga menyebabkan banyak peneliti yang meneliti potensi buah naga yang berperan dapat mengurangi kadar glukosa darah, menurunkan SGOT dan SGPT pada kerusakan hati, serta meningkatkan hemoglobin, eritrosit dan hematokrit.

Penelitian Wibawa (2013), menunjukan bahwa grafik hasil penelitian hari ke 0 sampai hari ke 21.

Gambar 2. Grafik Kadar Glukosa Darah Tikus putih Hari ke-0 sampai Hari ke-21.

(4)

Selanjutnya pada perlakuan ke 3 yaitu suspensi 2% dosis 50 mg/kg bb dengan sebelumnya diberi aloksan, grafik kadar glukosa darah sangat menurun dibandingkan kontrol positif aloksan.hal ini menunjukan pengaruh yang baik dari ekstrak buah naga dosis 50 mg/kg bb terhadap penurunan kadar glukosa darah. Dan kemudian pada perlakuan 4 setelah pemberian aloksan yaitu perusakan sel beta kemudian di berikan suspensi 2% dosis 100 mg/kg bb dengan sebelumnya diberikan aloksan untuk membuat keadaan tikus menjadi diabetes, grafik kadar glukosa darah semakin menurun hingga melewati batas normal kadar glukosa darah tikus sehat. Hal ini menunjukkan dosis 100 mg/kg bb ekstrak buah naga sangat baik untuk menurunkan kadar glukosa darah dibandingkan dosis 50 mg/kg bb, dan kontrol positif. Dan perlakuan yang terakhir, yaitu pemberian aloksan dan kemudian suspensi glibenklamid 0,02% yaitu obat modern diabetes, grafik menunjukkan penurunan kadar glukosa darah berada di bawah grafik dosis 50 mg/kg bb. Ini menunjukkan glibenklamid lebih baik dalam menurunkan kadar glukosa darah dibandingkan dosis 50 mg/kg bb. Namun pada perlakuan ini masih berada diatas grafik dosis ekstrak buah naga 100 mg/kg bb sehingga pada pemberian 100 mg/kg bb lebih baik penurunan kadar glukosa darahnya dibandingkan pada pemberian glibenklamid.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa ekstrak buah naga dosis 100 mg/kg bb lebih signifikan dan lebih baik dalam menurunkan kadar glukosa darah dibandingkan dosis 50 mg/kg bb dan glibenklamid. Kemudian senyawa kimia dari ekstrak buah naga putih dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 1. Hasil Skrining Fitokimia Ekstrak Etanol Buah Naga Daging Putih (H. undatus) 2% .

Berdasarkan Tabel 1. Menunjukkan bahwa kandungan senyawa kimia yang terdapat pada ekstrak buah naga daging putih yaitu flavonoid. Flavonoid ini termasuk bentuk glikosidan yang memiliki gugus-gugus gula. Sehingga, flavonoid ini sebagai penangkal hidroksil yang dapat mencegah aksi dari diabetagonik dari aloksan.

Penelitian Nurhasanah (2015), menunjukkan adanya penurunan kadar SGOT dan SGPTsetelah pemberian antioksidan Jelly drink kulit buah naga dan rosella.

Gambar 3. Rerata Kadar SGOT Tikus Wistar Jantan Sebelum dan Setelah perlakuan

(5)

Berdasarkan grafik diatas baik SGOT maupun SGPT sebelum dan setelah perlakuan. SGOT sebelum perlakuan yaitu tikus setelah diinduksi minyak jelantah. Sedangkan data setelah perlakuan yaitu data tikus setelah pemberian jelly drink kulit buah naga. terlihat bahwa kontrol negatif perlakuan tikus tanpa perlakuan kadar SGOT maupun SGPT. Pada SGOT maupun SGPT dosis I yaitu pemberian 3.6 ml pemberian jelly drink kulit buah naga dan rosella. Kemudian dosis II yaitu 7.2 ml pemberian jelly drink kulit buah naga dan rosella.

Keadaan kontrol negatif tikus tanpa perlakuan baik SGPT dan SGOT msh stabil. Pada kontrol positif perlakuan diberikan induksi minyak jelantah maka setelah perlakuan kontrol positif menunjukkan diagram kadar SGOT maupun SGPT meningkat. Hal ini disebabkan adanya induksi minyak jelantah tanpa pemberian jelly drink kulit buah naga dan rosella yang dapat menimbulkan adanya kerusakan hati dan gagalnya mekanisme pertahanan antioksidan endogen yang menangkal radikal bebas yang berlebih. Kemudian pada perlakuan dosis I setelah di induksi minyak jelantah kemudian pemberian antioksidan jelly drink kulit buah naga da rosella 3.6 ml pada diagram menunjukkan bahwa terjadi penurunan kadar SGOT maupun SGPT. Hal ini dapat dikatakan antioksidan dalam jelly drink kulit buah naga dan rosella dapat mencegah terjadinya ikatan protein dengan sel radikal bebas sehingga mencegah kerusakan sel hati. Dan yang terakhir perlakuan dosis II yaitu pemberian jelly drink kulit buah naga dan rosella sebanyak 7.2 ml atau 2 kali dosis I. pada dosis II diagram menunjukkan bahwa kadar SGOT maupun SGPT mengalami penurunan hampir dua kali lipat dosis I. Menurut Nurhasanah (2015), bahwa antosianin mampu berperan sebagai pemutus rantai reaksi dalam melindungi hepatosit dari radikal bebas dan menetralisir efek yang ditimbulkan oleh senyawa radikal bebas dan dapat bereaksi dengan rantai peroksil dan radikal aloksil, sehingga akan menghambat pembentukan radiakal bebas. Antosianin juga mencegah pengosongan glutation hepar juga meningkatkan aktivitas enzim glutation hepar. Selanjutnya, antosianin melindungi hepar dari toksisitas minyak jelantah dengan memblokir sitokrom P450. Enzim sitokrom 450 ini adalah suatu kelompok enzim biotransformasi tahap I yang berperan penting dalam metabolisme dan eliminasi racun,obat dan karsinogen.

]Penelitian Arifin (2012), didapatkan bahwa pengaruh pemberian jus buah naga dapat meningkatkan hemoglobin, eritrosit, dan hematocrit adalah sebagai berikut:

Gambar 5. Diagram batang pemeriksaan hemoglobin

(6)

Berdasarkan gambar 5. diagram pemeriksaan hemoglobin perlakuan kontrol itu rerata didapatkan dari hari ke7 sampai hari ke 21 12,81g/dL. Jika dibandingkan dengan kadar hemoglobin pada manusia normal masih dalam rentang normal yaitu 12 g/dL- 16 g/dL.pada perlakuan konsentrasi 100 % jus buah naga dan 25 % jus buah naga berada pada subset 2 berarti konsentrasinya dapat mempengaruhi jumlah hemoglobin pada mencit. Namun pada konsentrasi 50% tidak mempengaruhi jumlah hemoglobin. Kemudian pada lamanya pemberian pada subset 2 yaitu terjadi peningkatan jumlah hemoglobin yang begitu nyata pada hari ke 7-14. Sedangkan beda nyata pada hari ke 21 dengan hari k 14.

Berdasarkan diagram hasil pemeriksaan eritrosit menunjukkan bahwa pada perlakuan kontrol dan konsentrasi jus buah naga 50 % berada di subset 1 sehingga kontrol dan 50% tidak berpengaruh nyata terhadap kenaikan eritrosit. Namun pada konsentrasi 25 % dan 100 % jus buah naga pada subset 2 sehingga memberikan pengaruh nyata terhadap kenaikan jumlah eritrosit. Kemudian untuk lamanya pemberian hari ke 7,14, dan 21 pada subset 1 sehingga lama pemberian tidak mempengaruhi jumlah eritrosit pada mencit. Hal ini dikarenakan peneliti memakai mencit yang sehat, mencitnya tidak dikondisikan dalam keadaan anemia. Sehingga mencit mempunyai batas untuk memproduksi sel darah merah sesuai kebutuhannya.

Berdasarkan diagram hasil pemeriksaan hematokrit menunjukkan bahwa rerata hematokrit dari hari ke 7, 14, dan 21 yaitu 44,81 %,hal ini dalam keadaan normal jika dibandingkan manusia yaitu antara 40-54%.setal uji Duncan konsentrasi 25 %, 50 %, dan 100% serta kontrol dalam subset 1 yaitu tidak mempengaruhi hematokrit pada mencit.untuk lamanya pemberian hanya hari ke 7 dan 14 saja yang menunjukkan kenaikan hematokrit secara nyata.

III.KESIMPULAN

Berdasarkan artikel yang dibahas maka dapat disimpulkan bahwa penelitian mengungkapkan jelly drink kulit buah naga dengan penambahan rosella dapat menurunkan kadar SGOT dan SGPT dengan dosis 7,2 ml/200g bb. Kemudian ekstrak etanol buah naga daging putih dengan dosis 2% yaitu 50 mg/kg bb dan dosis 100 mg/kg bb dapat menurunkan kadar glukosa darah dari hari ke 7 sampai hari ke 21 serta dapat meningkatkan berat badan. Jus buah naga yang diberikan dapat menaikkan hemoglobin dan eritrosit serta mempengaruhi

(7)

hematokrit. Tingkat antioksidan buah dan kulit buah naga menunjukkan fenolik kulit buah lebih tinggi dibandingkan daging buah buah naga.

IV.DAFTAR PUSTAKA

Arifin, H.,Nofiza, W., dan Elisma.2012.Pengaruh Pemberian Jus Buah Naga Hylocereus undatus (Haw.) Britt & Rose Terhadap Jumlah Hemoglobin, Eritrosit dan Hematokrit pada mencit Putih Betina. Jurnal Sains dan Teknologi Farmasi. Vol.17 No. 2 hal.118-125.

Damayanti,S.2011. Hubungan Dukungan Keluarga Dengan Perilaku Self-Management Pada Pasien Diabetes Melitus Di Rumah Sakit Xxx.Skripsi.Jatinagor:Universitas Padjadjaran.

Dharmayudha,A.A.GdeO., Anthara,M,S.2013.Identifikasi Golongan Senyawa Kimia dan Pengaruh Ekstrak Etanol Buah Naga Daging Putih (Hylocereusundatus) Penurunan Kadar Glukosa Darah Serta Bobot Badan Tikus Putih Jantan (rattus novergicus) yang Diinduksi Aloksan. Buletin Veteriner Udayana. Vol 5 No.1 hal 31-40.

Hardjadinata, Sinatra.2010. Budidaya Buah Naga Super Red Secara Organik. Bogor: Penebar Swadaya. hal.14.

Kirana,D,P.2011. Hubungan Asupan Zat Gizi Dan Pola Menstruasi Dengan Kejadian Anemia Pada Remaja Putri Di Sma N 2 Semarang.Skripsi.Semarang: Universitas Diponegoro.

Novita,C. 2015. Buah Naga Tak Hanya Lezat, Tapi Baik untuk Kesehatan Juga (http://sidomi.com/358979/buah-naga-tak-hanya-lezat-tapi-baik-untuk-kesehatan-juga/ ) diakses tanggal 26 Maret 2015.

Nurhasanah, N., Karismawati,A,S., Widyaningsih,T,D.,Nugrahini,N,I,P.2015.Pengaruh Antioksidan Jelly Drink Kulit Buah Naga Merah, dan Roslla Terhadap Kadar SGOT dan SGPT. Jurnal Pangan dan Agroindustri. Vol.3 No.2 hal 511-522.

Gambar

Gambar 2. Grafik Kadar Glukosa Darah Tikus putih Hari ke-0 sampai Hari ke-21.
Gambar 3. Rerata Kadar SGOT Tikus Wistar Jantan Sebelum dan Setelah perlakuan
Gambar 6. Diagram batang pemeriksaan
Gambar 7. Diagram batang pemeriksaan

Referensi

Dokumen terkait

Solusi permasalahan mitra yang ditawarkan dalam pengabdian masyarakat ini adalah pelatihan English for Educator yakni pelatihan untuk guru-guru/pengajar yang

Tujuan penelitian ini adalah: (1) menganalisis penggunaan dan ketersediaan lahan untuk pengembangan tanaman pangan di Kabupaten Muaro Jambi, (2) menganalisis kesesuaian

• Minta masing-masing peserta menuliskan kriteria/ciri-ciri orang yang diinginkan berada satu kelompok bersamanya, dan kriteria/ciri-ciri orang yang tidak diinginkan berada

Melalui penelitian ini diharapkan dapat mengetahui peranan dari konsultan MK baik secara aturan yang berlaku maupun secara praktikal / aktual di lapangan,

Indkes Nikkei 225 naik setelah adanya kabar dana pensium di Jepang akan menambah investasi pada saham dan data Industrial Production tumbuh 1.7% bulan lalu, lebih cepat dari

Pada K0 sebagai kontrol, tikus putih yang mengalami luka bakar derajat II hanya diberikan aquadest, K1 diberi perlakuan luka bakar menggunakan normal saline, K2

Dari hasil pelayanan umum di Kecamatan Juwana Kabupaten Pati dapat didefinisikan mengenai bagaimana pelayanan publik yang ada di Kantor Kecamatan Juwana Kabupaten

purposive sampling yaitu pemilihan sampel berdasarkan kriteria tertentu, sehingga sampel yang diperoleh pada penelitian ini berjumlah 131 perusahaan manufaktur