• Tidak ada hasil yang ditemukan

PROPOSAL Analisis Ratio Likuiditas Pada (1)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PROPOSAL Analisis Ratio Likuiditas Pada (1)"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

PROPOSAL

Analisis Ratio Likuiditas Pada Kantor Perwakilan Bank Indonesia

Provinsi Sulawesi Utara TAHUN 2015-2016

Diajukan sebagai salah satu syrata

Dalam menyelesaikan pendidikan Sarjana Sains Terapan Pada Program Studi Sarjana Terapan Akuntansi Keuangan

Oleh:

Putri M.r.j Yoyatan NIM. 13042123

KEMENTERIAN RISET TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI

POLITEKNIK NEGERI MANADO - JURUSAN AKUNTANSI

PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN AKUNTANSI KEUANGAN

TAHUN 2017

(2)

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Perusahaan sebagai salah satu bentuk organisasi, pada umumnya memiliki tujuan tertentu yang ingin dicapai dalam usaha untuk memenuhi kepentingan para anggotanya. Keberhasilan dalam mencapai tujuan perusahaan merupakan prestasi managemen, penilaian prestasi atau kinerja suatu perusahaan yang dapat diukur karena akan dipakai sebagai dasar pengambilan keputusan baik pihak internal maupun eksternal. Hal ini sangat penting agar sumber daya digunakan secara optimal dalam menghadapi perubahan lingkugan.

Cara untuk mengetahui baik buruknya kinerja laporan keuangan dalam suatu perusahaan dapat diketahui dengan menganalisis hubungan dari berbagai pos dalam suatu laporan keuangan. Adapun alat analisis kinerja keuangan pada perusahaan yang dugunakan meliputi ratio likuiditas, ratio volvabilitas dan ratio profitabilitas (rentabilitas) . Sama halnya dengan perusahaan pada umumnya,bank juga memerlukan suatu alat yang dapat digunakan untuk mengetahui kinerja keuangan agar managemen dari pihak bank dapat melaksanakan tugas dan kewajibannya dengan baik seperti tujuan bank pada umumnya.

Ratio menggambarkan suatu hubungan atau pertimbangan ( matematical ralationship) antara suatu jumlah dengan jumlah yang lain. Alat analisa berupa ratio akan dapat menjelaskan atau memberi gambaran kepada penganalisa tentang baik buruknya keadaan atau posisi keuangan suatu perusahaan pada saat terentu terutama apabila angka ratio tersebut dibandingkan dengan angka ratio perbandingan yang digunakan sebagai standar.

Bank Indonesia merupakan bank sentral Republik Indonesia sebagaibank sentral, Bank Indonesia mempunyai satu tujuan tunggal yaitu mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah. Kestabilan nilai rupiah ini mengandung dua aspek yaitu kestabilan nilai mata uang terhadap barang dan jasa serta kestabilan terhadap mata uang negara lain.

(3)

bank Indonesia dan UU No.14/1967 tentang perbankan. Perubahan fundamental yang terjadi pada periode ini adalah dari segi pendekatan dan psola pelaksanakan tugas Bank Indonesia sebagai Bank sentral karena dalam periode ini Bank Indonesia menerapkan kebijakan deregulasi dibidang moneter dan perbankan yang merupakan bagian dari program deregulasi dan debirokratisasi secara berharap yang dilakukan oleh pemerintah di sektor keuangan dan perekominian pada umumnya analisisratio keuangan pada Bank Indonesia akan menggali informasi dari laporan neraca, arus kas dan perubahan modal. Analisis ratio keuangan, kegiatannya meliputi pengevaluasi aspek aspek keuangan khususnya pada tingkat likuiditas. Dengan mengetahui hasil evaluasi yang tentunya juga dilakukan suatu analisa, maka Bank Indonesia akan mengetahui kinerjanya berdasarkan indikator atau penyebab terjadinya masalah yang ada.

Di dalam suatu laporan keuangan mampu menunjukan kemanpuan kewajiban kewajiban keuangan yang harus segera dipenuhi. Pada bank indonesia saat ini belum ada analisis raatio dalam laporan keuangan yang seharunya itu diperlukan agar bisa mengetahui dan mengukur perkembangan dalam memetuhi kewajiban jangka pendeknya pada saat ditagih. Mengingat pentingnya pembahasan tentang analisis ratio untuk mengetahui kinerja keuangan Bank Indonesia, maka penulis mengambil judul : “Analisis Ratio Likuiditas Pada Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sulawesi Utara”

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian di atas, yang menjadi permasalahan bagi penulis adalah : Bagaimana Analisis Ratio Likuiditas Bank Indonesia pada Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sulawesi Utara tahun 2015-2016

Batasan Masalah

(4)

Ratio Likuiditas Kantor Bank Indonesia Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2015-2016.

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian adalah :

Untuk mengetahui analisis ratio likuiditas pada Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sulawesi Utara tahun 2015-2016

1.4 Kegunaan Penelitian.

Kegunaan penelitian ini adalah :

1.

Penelitian ini berguna untuk memberikan kontribusi yang positif bagi perkembangan dunia ilmu ekonomi khususnya analisis laporan keuangan dan sebagai pembelajaran penerapan teori yang telah diperoleh selama masa perkuliahan dan membandingkan dengan realita yang ada di dunia nyata.

2.

Sebagai bahan referensi penulisan yang dapat memberikan sumbangan

pemikiran kepada mahasiswa khususnya Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Manado.

3.

Penelitian ini ssngat berguna karena memberikan dampak yang positif, dimana penulisan dapat menggali pengetahuan yang berguna khususnya dalam menganalisa neraca dengan menggunakan analisis ratio khususnya ratio likuiditas perbankan sebagai bahan acuan untuk pengajuan Tugas Akhir, serta mengasah kemampuan penulis dalam menyusun sebuah karya tulis.

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian

(5)

Menurut Hery (2012 : 205) " Laporan Keuangan merupakan hasil akhir dari proses akuntansi yang meliputi dua laporan utama yakni (1) Neraca (2) Laba Rugi”.

Harapan ( 2009: 17) Laporan Kaeuangan adalah merupakan hasil akhir dari suatu proses akuntansi. Laporan keuangan inilah yang menjadi bahan informasi bagi para pemakainya salah satu bahan dalam proses pengambilan keputusan . Disamping sebagai informasi, laporan keuangan juga juga sebagai pertanggungjawaban dan juga dapat menggambarkan indikator kesukseskan suatu perusahaan mencapai tujuannya. Pertanggungjawaban pimpinan perusahaan itu dituangkan dalam bentuk laporan keuangan hanyalah pada sampai penyajian secara wajar posisi keuangan dan hasil usaha dalam suatu periode sesuai dengan prinsip prinsip akuntansi yang dilaksanakan secara konsisten. Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan laporan keuangan adalah ringkasan dari suatu proses pencatatan suatu ringkasan dari transaksi transaksi keuangan yang terjadi selama tahun buku yang bersangkutan yang biasanya meliputi : Neraca,Laporan Laba Rugi, dan Laporan Perubahan Modal

Analisis Laporan Keuangan

Jumingan (2009 : 118) mengemukakan bahwa Analisis laporan keuangan adalah angka yang menunjukan hubungan antara suatu unsur dengan unsur yang lainnya dalam laporan keuangan. Dengan mernggunakan analisis ratio akan dapat menjelaskan atau memberikan gambaran kepada penganalisis tentang baik buruknya keadaan atau posisi keuangan suatu perusahaan terutama apabila angka ratio tersebut dibandingkan dengan angka ratio pembandingan yang digunakan sebagai standar.

Munawir (2010 : 35), “ Analisis Laporan Keuangan adalah analisis laporan keuangan yang terdiri dari penelaahan atau mempelajari daripada hubungan dan tendensi atau kecenderungan (trend) untuk menentukan posisi keuangan dari hasil operasi serta perkembangan perusahaan yang bersangkutan”.

Neraca

(6)

Kasmir (2010 ; 30) mengemukakan bahwa “ neraca adalah salah satu laporan keuangan yang terpenting bagi perusahaan. Oleh karena itu, setiap perusahaan diharuskan untuk menyajikan laporan keuangan dalam bentuk neraca. Neraca biasanya disusun pada periode tertentu, misalnya satu tahun. Namun, neraca juga dapat dibuat pada saat tertentu untuk mengetahui kondisi perusahaan saat ini bila diperlukan. Biasanya hal ini sering dilakukan pihak managemen pada saat tertentu.

Ratio

Menurut Siegel ( 2011 : 44 ), Ratio merupakan hubungan satu jumlah dengan jumlah yang lainnya. Dimana Agnes Sawir menambahkan perbandingan tersebut dapat memberikan gambaran relatif tentang kondisi keuangan dan prestasi perusahaan. Secara sederhana ratio disebut sebagai perbandingan jumlah dari satu jumlah dengan jumlah yang lainnya. Ratio ini sangat fleksibel penempatannya.Dimana itu sangat dipengaruhi oleh apa dan dimana ratio itu dipergunakan.

Likuiditas

Menurut Prihadi (2008 : 117) “ Likuiditas bank berkaitan dengan kemampuan suatu bank untuk menghimpun sejumlah tertentu dana dan biaya tertentu dan dalam jangka waktu tertentu”.

Menurut Prihadi ( 2008 : 117) , “ Likuiditas bank adalah kemempuan bank untuk memenuhi semua penarikan bank oleh nasabah, kewajiban yang sudah jatuh tempo dan memenuhi permintaan kredit tanpa penundaan”.

Menurut Astuti (2012 : 31) “ Posisi likuiditas perusahaan menunjukan kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban jangka pendeknya”.

Ratio Likuiditas

Menurut Kasmir (2008 : 129) menyebutkan bahwa ratio likuiditas(liquidity ratio) merupakan ratio yang menggambarkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban (utang) jangka pendek

(7)

Rasio ini menunjukkan sejauh mana aktiva lancar dapat digunakan untuk menutupi kewajiban jangka pendek/hutang lancar. Semakin besar perbandingan aktiva lancar dengan hutang lancar maka semakin tinggi kemampuan perusahaan menutupi kewajiban jangka pendek.

Current Asset

Current Ratio = Current Liabilities

Apabila current ratio 1:1 atau 100% berarti bahwa aktiva lancar dapat menutupi semua hutang lancar. Rasio ini lebih aman jika berada diatas satu atau diatas 100% artinya aktiva lancar akan mampu membayar kewajiban lancarnya tanpa mengganggu operasi perusahaan.

Current ratio 100% kadang-kadang dipertimbangkan sebagai current ratio yang memuaskan bagi perusahaan industri atau perusahaan komersil, sedang bagi perusahaan penghasil jasa seperti perusahaan listrik dan hotel angka 100% dikatakan sudah mencukupi.

Current ratio yang tinggi mungkin menunjukkan adanya uang kas yang berlebihan dibanding dengan tingkat kebutuhan atau adanya unsur aktiva lancar yang rendah likuiditasnya (seperti persediaan) yang berlebih-lebihan. Current ratio yang tinggi tersebut memang baik dari sudut pandang kreditur, tetapi dari sudut pandang pemegang saham kurang menguntungkan karena aktiva lancar tidak didaya gunakan secara efektif. Sebaliknya current ratio yang rendah lebih riskan, tetapi menunjukkan bahwa manajemen telah mengoperasikan aktiva lancar secara efektif. Saldo kas dibuat minimum sesuai dengan kebutuhan dan tingkat perputaran piutang dan persediaan diusahakan maksimum.

2. Quick Ratio (Acid Test ratio)

(8)

yang dapat direlisir menjadi uang dalam waktu relatif pendek. Jadi semakin besar rasio ini semakin baik.

Current Asset - Inventory

Quick Ratio = Current Liabilities

Lebih baik jika rasio ini dapat mencapai 1: 1 atau 100% karena jika terjadi likuidasi maka perusahaan dapat membayar kewajiban jangka pendeknya disebabkan sumber yang digunakan adalah aktiva yang cepat dapat diuangkan

3.Cash Ratio

Rasio ini merupakan alat untuk mengukur seberapa besar uang kas yang tersedia untuk membayar hutang yang dapat ditunjukkan dari tersedianya dana kas atau setara dengan kas seperti rekening giro. Semakin besar perbandingan kas atau setara kas dengan hutang lancar semakin baik.

Cash or cash equivalent Cash Ratio = Current Liabilities

Atau

Cash + Bank

Cash Ratio = Current Liabilities

Apabila rasio ini 100% atau 1 : 1 hal ini berarti bahwa Rp 1 uang kas yang ada dalam perusahaan mencukupi Rp 1 hutang lancar yang ada.

(9)

Rasio ini digunakan untuk menilai likuiditas dari total aktiva dan posisi modal kerja . Semakin besar rasio ini semakin baik, begitu juga sebaliknya. Rumus yang dapat digunakan untuk mencari working capital to total asset ratio adalah :

Current Asset - Current liabilities Working Capital to Total Asset Ratio =

Total asset

Bank

Menurut Ismail (2011 : 12), “ Bank merupakan lembaga keuangan yang fungsi utamanya adalah menghimpun dana dari masyarakat, menyalurkan dana kepada masyarakat dan juga memberikan pelayanan dalam bentuk jasa jasa perbankan”.

Berdasarkan Undang Undang nomor 10/1998 tentang perbankan disebutkan bahwa “ bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak”.

Macam-macam Bank

Menurut Darmawi (2006 ; 41) berdasarkan fungsinya Undang-Undang Perbankankan tahun 1992 Pasal 5, dalam dalam sistem perbankan terdapat tiga jenis bank yaitu :

1. Bank sentral adalah bank yang didirikan berdasarkan Undang Undang nomor 13 tahun 1968 yang memiliki tugas untuk mengatur peredaan uang, mengatur pengerahan dana-dana, mengatur perbankan,mengatur pengkreditan,menjaga kestabilan mata uang,mengajukan pencetakan/ penambahan mata uang rupiah dan lain sebagainya. Bank sentral hanya ada satu sebagai pusat dari seluruh bank yang ada di indonesia yanitu bank indonesia.

(10)

3. Bank pengkredit rakyat adalah bank penunjang yang memiliki keterbatasan wilayah operasional dan dana yang dimiliki dengan layanan yang terbatas pula sepeerti memberi kredit pinjaman dengan jumlah yang terbatas,menerima simpanan masyarakat umum, menyediakan pembiayaan dengan prinsip bagi hasil,penempatan dana dalam sbi/ sertifikat bank indonesia,deposit berjangka,sertifikat/ surat berharga,tabungan dan lain sebagainya,misalnya Bank Prisma Dana.

2.2 Landasan Teori

1. Standar Likuiditas Bank

Berdasarkan SK. DIR.BI. No. 30/KEP/DIR& SE.BI. No.30/3/UPPB tanggal 30 April 1997 standar likuiditas adalah sebagai berikut :

Quick Ratio merupakan ratio yang digunakan untuk membandingkan total aktiva lancar dengan total kewajiban lancar.

1. Banking Ratio Merupakan ratio yang digunakan untuk mengukur tingkat likuiditas bank

2. Assets to Loan Ratio merupakan ratio yang digunakan untuk mengukur jumlah kredit yang disalurkan dengan jumlah harta yang dimiliki

3. Loan to Deposit Ratio merupakan ratio yang digunakan untuk mengukur komposisi jumlah dana masyarakat dan modal ssendiri yang digunakan. Likuiditas adalah menunjukan kemampuan suatu bank untuk memenuhi kewajiban kewajiban keuangan yang harus segera dipenuhi. Sedangkan likuiditas bank adalah ratio yang digunakan untuk mengukur kemampuan bank dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya pada saat ditagih ( Kasmir 2009: 221).

BAB III

(11)

3.1 Jenis Penelitian

Penulis menggunakan Jenis Penelitian dalam melakukan pembuatan Proposal yakni :

1. Data Kualitatif yaitu data yang diukur secara tidak langsung seperti keterampilan ,aktivitas,sikap dan sebagainya( Marzuki,2002:55) Perwakilan Sulawesi Utara Berlokasi Provinsi Sulawesi Utara Kota Manado JL.17 Agustus No.56 Kode pos: 95117 Telp (0431)868102 Fax (0431)866933

3.3 Sumber Data

1. Data Primer yaitu data yang diperoleh langsung oleh peneliti dari lokasi penelitian yaitu data umum meliputi sejarah perusahaan,struktur organiasi dan kegiatan opersional instansi serat data khusus yang meliputi data-data berupa dokumen.

2. Data Sekunder yaitu data-data yang tidak diperoleh langsung dari lokasi penelitian. Data-data tersebut berupa bahan-bahan refrensi yang sesuai dengan judul penelitian penulisan agar penulisan dapat membandingkan rrefrensi yang ada dengan penelitian-peneitian yang penulis lakukan.

3.4 Teknik Pengumpulan Data

Dalam melaksanakan penelitian ada langkah-langkah yang diambil oleh penulis untuk dapat mengumpulkan data-data yang akan disajikan, adapun langkah-langkah itu adalah sebagai berikut :

1. Observasi

(12)

observasi adalah lokasi penelitian yakni Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sulawesi Utara.

2. Interview/Wawacara

Merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan melaksanakan peninjauan kembali atau pengamatan objek secara langsung.

3. Analisis Dokumen

Analisis dokumen dalam penelitian ini merupakan teknik pengumpulan data yang berasal dari catatan-catatan penulis dan data-data primer dan sekunder.

4. Studi Kepustakaan

Dan internet merupakan teknik pengumpulan data yang dilaukan dengan cara membaca buku dan refrensi dari internet,serta menulis hal-hal yang penting yang berkaitan dengan penelitian.

5. Interpretasi

Menurut Kamus Besar Bahasa Indoensia, interpretasi yaitu pemberian kesan,pendapat tau pandangan teoritis terhadap sesuatu atau tafsiran. Dalam peneltiaan ini penulis mencoba untuk menafsirkan serta memberikan gambaran mengenai hasil penelitian berdasarkan data-data primer dengan hasil pengamatan dan kesimpulan didapat.

3.5 Teknik Analisis Data

Penelitian ini digunakan analisa data dengan metode deskriptif kualitatif. Menurut Bogdan dan Biklen (2011) metode deskriptif kualitatif adalah upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan data, mengorganisasikan data, memilah-milahnya menjadi satuan yang dapat dikelola, mensintesiskannya, mencari dan menemukan pola, menemukan apa yang penting dipelajari dan memutuskan apa yang dapat diceritakan kepada orang lain.

(13)

menginterpretasi data-data yang terkumpul kemudian menghubungkannya dengan teori-teori yang didapat melalui kajian pustaka ataupun melalui data-data primer dan sekunder. Adapun tahap-tahap analisa data-data yang akan dilakukan dalam penelitian ini yaitu :

1. Mengumpulkan data yang diperlukan dalam penelitian seperti Laporan Neraca,Laba Rugi tahun 2015-2016 Bank Indonesia

2. Menganalisa dan menghitung Laporan keuangan seperti Laporan Neraca,Laba Rugi tahun 2015-2016 Bank Indoesia

3. Menginterprestasi dan menarik kesimpulan mengenai hasil analisa.

Referensi

Dokumen terkait

Nilai-nilai kejawen masih mewarnai dalam kehidupan sosial dan budaya masyarakat di lereng Gunung Slamet dusun Kantong, seperti percaya pada sejumlah hal yang berhubungan

O total de despesas com Salários do Orçamento Geral de Estado durante o segundo trimestre do presente ano fiscal foi de $15.52 milhões (Balanço 2A), o que representou 41.3%

3.5 Uji Antibakteri Isolat terhadap Beberapa Bakteri Patogen secara In-vitro 19 3.6 Ekstraksi Metabolit Sekunder Isolat Bakteri Potensial 20 3.7 Skrining Aktifitas

Penelitian ini menggunakan metode PROMETHEE untuk menentukan ranking supplier dan metode Goal Programming untuk menentukan alokasi pemesanan botol optimum pada tiap

protein itu, protein dari bangkai serangga atau hewan lain yang terjebak dalam cairan.. kantung tersebut diuraikan menjadi nitrogen, fosfor, kalium, dan

Belanja Alat Tulis Kantor 3.515.500 Pengadaan Langsung Belanja Cetak Leaflet 10.000.000 Pengadaan. Langsung 12 Promosi Perdagangan

Penelitian-penelitian dengan menggunakan intervensi dalam upaya peningkatan personal hygine, telah banyak dilakukan, namun intervensi yang menggunakan hipnoterapi dalam

[r]