Konsep Kinerja Organisasi
UPLOADED BY
Ferry Firdaus
Konsep Kinerja OrganisasiFerry Firdaus (LAN)
Konsep kinerja (Performance) dapat didefinisikan sebagai sebuah pencapaian hasila t a u degree of accomplishtment
(Rue dan byars, 1981 dalam Keban 1995) !al iniberarti bah"a, kinerja suatu organisasi itu dapat dilihat dari tingkatan sejauh manaorganisasi dapat mencapai tujuan yang didasarkan pada tujuan yang sudah ditetapkansebelumnya#engingat bah"a Raison d$etre dari suatu organisasi itu adalah untuk mencapai tujuantertentu yang sudah ditetapkan sebelumnya, maka informasi
tentang kinerja organisasim e r u p a k a n s u a t u
h a l y a n g s a n g a t
p e n t i n g %nformasi tentang kinerja organisasi dapat digunakan untuk menge&aluasi apakahproses kerja yang dilakukan organisasi selama ini sudah sejalan dengan tujuan yangdiharapkan atau belum 'kan tetapi dalam kenyataannya banyak organisasi yang justrukurang atau bahkan tidak jarang ada yang tidak mempunyai informasi tentang kinerjadalam organisasinyantuk menilai kinerja organisasi ini tentu saja diperlukan indikator indikator atau kriteriakriteria untuk mengukurnya secara jelas *anpa indikator dan kriteria yang jelas tidakakan ada arah yang dapat digunakan untuk menentukan mana yang relatif lebih efektif d i a n t a r a + a l t e r n a t i f a l o k a s i s u m b e r d a y a y a n g b e r b e d a a l t e r n a t i f d e s a i nd e s a i n o rg a n i s a s i y a n g b e r b e d a d a n d i a n t a r a p i l i h a np i l i h a n p e n d i s t r i b u s i a n t u g a s d a n "e"enang yang berbeda (-ryson, .//.) 0ekarang permasalahannya adalah kriteriaapa yang digunakan untuk menilai organisasi0ebagai sebuah pedoman, dalam menilai kinerja organisasi harus dikembalikan padatujuan atau alasan dibentuknya suatu organisasi #isalnya, untuk sebuah organisasip r i & a ts " a s t a y a n g b e r t u j u a n u n t u k m e n g h a s i l k a n k e u n t u n g a n d a n b a r a n g y a n g dihasilkan, maka ukuran kinerjanya adalah seberapa besar organisasi tersebut mampumemproduksi barang untuk menghasilkan keuntungan bagi organisasi %ndikator yangmasih bertalian dengan sebelumnya adalah seberapa besar
efficiency
effectivity process
yangdilakukan untuk meraih keuntungan tersebut0 e m e n t a r a i t u a d a i n d i k a t o r y a n g s e r i n g k a l i d i g u n a k a n u n t u k m e n g u k u r k i n e r j a organisasi pri&at publik seperti +
work lood/demain, economy, efficiency, effectivenessdan equity (0clim dan 2ood "ard, 199. dalam Keban, 1995)
productivity
(3erry, 199/dalam 4"iyanto, 1995)4alam organisasi publik, sulit untuk ditemukan alat ukur kinerja yang sesuai ( ynn,1986, 7ackson dan 3almer, 199. dalam -ryson, .//.) -ila dikaji dari tujuan dan misi
utama kehadiran organisasi publik adalah untuk memenuhi kebutuhan dan melindungikepentingan publik, kelihatannya sederhana sekali ukuran kinerja organisasi publik,n a m u n t i d a k l a h d e m i k i a n k e n y a t a a n n y a , k a r e n a h i n g g a k i n i b e l u m d i t e m u k a n kesepakatan tentang ukuran kinerja organisasi publik-erkaitan dengan kesulitan yang terjadi dalam pengukuran kinerja organisasi publik inidikemukakan oleh 4"iyanto (1995+ 1), kesulitan dalam pengukuran kinerja organisasipelayanan publik sebagian muncul karena tujuan dan misi organisasi publik seringkalib u k a n h a n y a k a b u r a k a n t e t a p i j u g a b e r s i f a t m u l t i d i m e n s i o n a l rg a n i s a s i p u b l i k memiliki stakeholders yang jauh lebih banyak dan kompleks ketimbang organisasis"asta 0takeholders dari organisasi publik seringkali memiliki kepentingan yangberbenturan satu dengan yang lainnya, akibatnya ukuran kinerja organisasi publikd i m a t a p a r a s t a k e h o l d e r s
j u g a m e n j a d i b e r b e d a b e d a : ;amun
ada beberapa indikator yang biasanya digunakan untuk mengukur kinerjabirokrasi publik (4"iyanto, 1995) yaitu sebagai berikut+
Produktivitas
Konsep produkti&itas tidak hanya mengukur tingkat efisiensi, tetapi juga efekti&itaspelayanan 3rodukti&itas pada umumnya dipahami sebagai rasio antara input denganoutput
Kualitas Layanan
Kepuasan masyarakat bisa menjadi parameter untuk menilai kinerja organisasi publik
Responsivitas
Responsi&itas adalah kemampuan organisasi untuk mengenali kebutuhan masyarakatmenyusun agenda dan prioritas pelayanan dan mengembangkan programprogrampelayanan publik sesuai dengan kebutuhan dan aspirasi masyarakat
Responsibilitas
R e s p o n s i b i l i t a s m e n j e l a s k a n a p a k a h p e l a k s a n a a n k e g i a t a n o rg a n i s a s i p u b l i k i t u dilakukan sesuai dengan prinsipprinsip administrasi yang benar atau sesuai dengankebijakan organisasi, baik yang eksplisit maupun implisit (<en&ine, 199/)
Akuntabilitas
'kuntabilitas publik menunjukan pada seberapa besar kebijakan dan kegiatanorganisasi publik tunduk pada para pejabat politik yang dipilih oleh rakyat, asumsinyaadalah bah"a para pejabat politik tersebut karena dipilih oleh rakyat, dengan sendirinyaakan selalu merepresentasikan kepentingan rakyat
Kumorotomo (1995) menggunakan beberapa kriteria untuk dijadikan pedoman dalammenilai kinerja organisasi pelayanan publik, antar lain adalah berikut ini+
=fisiensi menyangkut pertimbangan tentang keberhasilan organisasi pelayanan publikmendapatkan laba, memanfaatkan fakltorfaktor produksi serta pertimbangan yangberasal dari rasionalitas ekonomis
Efektivitas
'pakah tujuan dari didirikannya organisasi pelayanan publik tersebut tercapai> !altersebut erat kaitannya organisasi rasionalitas teknis, nilai, misi, tujuan organisasi sertafungsi agen pembangunan
Keadilan
Keadilan mempertanyakan distribusi dan alokasi layanan yang diselenggarakan olehorganisasi pelayanan publik memenuhikriteria daya tanggap iniKinerja birokrasi sebenarnya dapat dilihat melalui berbagai dimensi seperti dimensiakuntabilitas, efisiensi, efekti&itas, responsi&itas maupun responsibilitas -erbagail i t e r a t u r y a n g m e m b a h a s k i n e r j a b i r o k r a s i p a d a d a s a r n y a m e m i l i k i k e s a m a a n substansial yakni untuk melihat seberapa jauh tingkat pencapaian hasil yang telahdilakukan oleh birokrasi pelayanan Kinerja itu merupakan suatu konsep yang disusund a r i b e r b a g a i i n d i k a t o r y a n g s a n g a t b e r & a r i a s i s e s u a i d e n g a n f o k u s d a n k o n t e k s penggunaannya 'dapun menurut Keputusan #enteri 4alam ;egeri nomor ?@ tahun 1999 tanggal A1#ei 1999 tentang 3edoman 3enilaian Kinerja 3erusahaan 4aerah 'ir #inum, indikator yang dipakai meliputi aspek keuangan, aspek operasional dan aspek administrasi seperti dalam tabel berikut
planning,organizing, actuating, dan controlling (3 'B) atau lebih detailnya lagi adalah
planning,organizing, staffing, directing, coordinating, regulating , dan
budgetting
(3 04BoR-) #engingat bah"a kinerja organisasi sangat dipengaruhi oleh faktor input dan prosesproses manajemen dalam organisasi, maka upaya peningkatan kinerja organisasi jugaterkait erat dengan peningkatan kualitas faktor input dan kualitas proses manajemendalam organisasi tersebut 'nalisis terhadap kondisi input dan prosesproses administrasi maupun manajemendalam organisasi merupakan analisis kondisi internal organisasi 0elain kondisi internaltersebut kondisikondisi eksternal organisasi juga mempunyai peran yang besar dalammempengaruhi kinerja organisasi 3enilaian terhadap faktorfaktor kondisi eksternaltersebut dapat dilakukan dalam analisis+ (a) kecenderungan politik, ekonomi, sosial,tekhnologi, fisik, dan pendidikan (b) peranan yang dimainkan oleh pihak pihak yangd a p a t d i a j a k b e k e r j a s a m a (
collaborators
) d a n p i h a kp i h a k y a n g d a p a t m e n j a d ikompetitor, seperti s"asta, dan lembagalembaga lain dan (c) dukungan pihakpihaky a n g m e n j a d i s u m b e r r e s o u r c e s s e p e r t i p a r a p e m b a y a r p a j a k , a s u r a n s i , d a n sebagainya (-ryson, 1995 dalam Keban, .//1)-erkaitan dengan upaya peningkatan kinerja organisasi, maka pilihan mana yang akandioptimalkan penanganannya, apakah pada sisi internal organisasi atau pada sisieksternal organisasi, itu tergantung pada permasalahan yang dihadapi organisasi
Kriteria "aldrige # Kepe$i$pinan Organisasi (%&&' Kriteria untuk KeunggulanKinerja)
Kepe$i$pinan Organisasi (*&pts)
READ PAPER
About
Blog
People
Papers
Job Board
We're Hiring!
Help Center
Find new research papers in:
Physics
Chemistry
Biology
Health Sciences
Ecology
Earth Sciences
Cognitive Science
Mathematics
Computer Science
Terms
Privacy
Copyright
KINERJA DAN ORGANISASI
Istilah kinerja secara mentah dapat diartikan sebagai suatu penilaian untuk mengetahui tujuan akhir yang ingin dicapai oleh individu, kelompok maupun organisasi. Dalam arti ini kinerja merupakan suatu alat yang dapat digunakan untuk mengukur tingkat prestasi atau kebijakan kelompok maupun individu. Beberapa pendapat mengenai kinerja juga dikemukakan oleh beberapa ahli sebagai berikut :
Menurut Keban (2004) kinerja merupakan terjemahan dari performance yang sering diartikan sebagai “penampilan”, “unjuk rasa” atau “prestasi”. Hal ini juga sependapat dengan yang dikatakan Mangkunegara (2008 : 67) bahwa istilah kinerja berasal dari kata
job performance atau actual performance yakni prestasi kerja atau prestasi yang ingin dicapai.
Menurut Keban (2004 : 183) pencapaian hasil (kinerja) dapat dinilai menurut pelaku yaitu:
1. Kinerja individu yang menggambarkan sampai seberapa jauh seseorang telah melaksanakan tugas pokoknya sehingga dapat memberikan hasil yang telah ditetapkan oleh kelompok atau instansi.
2. Kinerja kelompok, yaitu menggambarkan sampai seberapa jauh seseorang elah melaksanakan tugas pokoknya sehingga dapat memberikan hasil yang telah ditetapkan oleh kelompok atau instansi.
3. Kinerja organisasi, yaitu menggambarkan sampai seberapa jauh satu kelompok telah melaksanakan semua kegiatan pokok sehingga mencapai visi dan misi institusi.
4. Kinerja program, yaitu berkenaan dengan sampai seberapa jauh kegiatan-kegiatan dalam program yang telah dilaksanakan sehingga dapat mencapai tujuan dari program tersebut.
Kinerja adalah seperangkat keluaran (outcome) yang dihasilkan oleh pelaksanaan fungsi tertentu selama kurun waktu tertentu (Tangkilisan, 2003 : 109).
Menurut The Scibner Bantam English Dictionary terbitan Amerika Serikat dan Canada tahun 1979 (dalam Widodo, 2005 : 77-78) kinerja diartikan sebagai berikut :
1. To do or carry out; execute.
Dalam Encyclopedia of Public Administration and Public Policy tahun 2003, Kinerja menggambarkan sampai seberapa jauh organisasi tersebut mencapai hasil ketika dibandingkan dengan kinerjanya terdahulu (previous performance) dibandingkan dengan organisasi lain (brenchmarking) dan sampai seberapa jauh pencapaian tujuan dan target yang telah ditetapkan.” (dalam Keban, 2004 : 193).
Menurut Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia (dalam Pasolong, 2007 : 175) menyatakan bahwa kinerja adalah gambaran mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan suatu kegiatan, program, kebijaksanaan dalam mewujudkan sasaran, tujuan, misi dan visi organisasi.
Menurut Prawirosentono (dalam Pasolong, 2007: 176 berpendapat bahwa kinerja adalah hasil kerja yang dapat dicapai oleh pegawai atau kelompok pegawai dalam suatu organisasi, sesuai dengan wewenang dan tanggung jawab masing-masing dalam upaya mencapai tujuan organisasi bersangkutan secara legal, tidak melanggar hukum dan sesuai dengan moral dan etika.
Berdasarkan beberapa pendapat di atas, dapat dikatakan bahwa konsep kinerja adalah gambaran mengenai pencapaian oleh pegawai atau kelompok dalam suatu organisasi dalam pelaksanaan kegiatan, program, kebijaksanaan guna mewujudkan visi, misi, dan tujuan organisasi yang telah ditetapkan sebelumnya. Hal ini menjelaskan pula bahwa konsep kinerja berhubungan erat dengan konsep organisasi. Adapun pengertian organisasi dijelaskan oleh beberapa ahli sebagai berikut :
Menurut Reitz dalam Prastowo (1999 : 20) yang menyatakan suatu organisasi adalah unit sosial yang dibentuk mencapai tujuan atau beberapa tujuan. Pengertian sebuah organisasi bergantung dari sudut pandang yang digunakan untuk melihat hal tersebut. Dua pendekatan dalam memahami pengertian organisasi yang umumnya yaitu pandangan obyektif dan subyektif.
2. Pandangan subyektif memandang organisasi sebagai sebuah kegiatan yang dilakukan orang-orang dari tindakan-tindakan, interaksi dan transaksi yang melibatkan orang-orang. (Paca dan Faules, 2000 :11).
Menurut Mooney (dalam Wursanto, 2005 : 52), menyatakan bahwa “Organization is
the form of every human association for the attainment of common purpose” (organisasi
merupakan bentuk dari setiap perserikatan manusia untuk mencapai suatu tujuan bersama).
Mahsun (2006 : 1) memberikan konsep organisasi yaitu Organisasi sering dipahami sebagai kelompok orang yang berkumpul dan bekerja sama dengan cara yang terstruktur untuk mencapai tujuan atau sejumlah sasaran tertentu yang telah ditetapkan bersama. Kumpulan pedagang, kumpulan mahasiswa, kumpulan pegawai, kumpulan pengusaha, bahkan kumpulan para pengangguran pun merupakan suatu organisasi jika mereka mempunyai tujuan dan sasaran tertentu yang hendak dicapai.
Menurut Hodges (dalam Sutarto, 1993 : 27) mengemukakan Organization was defined as the procces of building, for any enterprise, a structure that will provide for the separation of activities to be performed and for the arrangement of the activities in a framework which indicated their hierarchical importance and fungsional associations.
KINERJA ORGANISASI
Dua pengertian konsep sebelumnya setidaknya menjelaskan dimana posisi kinerja dan dimana posisi organisasi ketika dua konsep tersebut masih berjalan secara terpisah. Jika digabungkan, konsep kinerja dan organisasi membentuk satu variabel baru yaitu kinerja organisasi adalah kemampuan melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan kepada organisasi dengan sebaik-baiknya guna mencapai sasaran yang telah disepakati. Jadi disini bukan hanya menitikberatkan pada pencapaian tujuan belaka melainkan juga pada proses mengelola sub-sub tujuan dan hasil evaluasinya, kondisi intern organisasi pengaruh lingkungan luar dan tenaga kerja atau pihak-pihak yang terlibat.
Menurut Swanson (dalam Keban, 2004 : 193) Kinerja organisasi adalah mempertanyakan apakah tujuan atau misi suatu organisasi telah sesuai dengan kenyataan kondisi atau faktor ekonomi, politik, dan budaya yang ada; apakah struktur dan kebijakannya mendukung kinerja yang diinginkan; apakah memiliki kepemimpinan, modal dan infrastuktur dalam mencapai misinya; apakah kebijakan, budaya dan sistem insentifnya mendukung pencapaian kinerja yang diinginkan; dan apakah organisasi tersebut menciptakan dan memelihara kebijakan-kebijakan seleksi dan pelatihan, dan sumber dayanya.
Kinerja organisasi oleh Bastian ( 2001:329) sebagai gambaran mengenai tingkaat pencapaian pelaksanaan tugas dalam suatu organisasi dalam upaya mewujudkan sasaran, tujuan, misi dan visi organisasi tersebut
memahami mengenai faktor-faktor yang mampu mempengaruhi sebuah kinerja organisasi. Konsep kinerja organisasi juga menggambarkan bahwa setiap organisasi publik memberikan pelayanan kepada masyarakat dan dapat dilakukan pengukuran kinerjanya dengan menggunakan indikator-indikator kinerja yang ada untuk melihat apakah organisasi tersebut sudah melaksanakan tugasnya dengan baik dan untuk mengetahui tujuannya sudah tercapai atau belum.
INDIKATOR KINERJA ORGANISASI
Indikator kinerja adalah ukuran kuantitatif dan kualitatif yang menggambarkan tingkat pencapaian sasaran/tujuan ( Bastian 2001 : 33 dalam buku manajemen publik ) yang telah ditetapkan dengan memperhitungkan elemen – elemen indikator berikut ini : 1. Indikator masukan ( inputs ) adalah segala sesuatu yang dibutuhkan agar organisasi
mampu menghasilkan produknya, baik barang atau jasa yang meliputi sumber daya manusia, informasi, kebijakan dan sebagainya.
2. Indikator keluaran ( outputs ) adalah sesuatu yang diharapkan langsung dicapai dari suatu kegiatan yang berupa fisik ataupun nonfisik.
3. Indikator hasil ( outcomes ) adalah segala sesuatu yang terkait dengan tujuan akhir dari pelaksanaan kegiatan.
4. Indikator dampak ( impacts ) adalah pengaruh yang ditimbulkan baik positif maupun negatif pada setiap tingkatan indikator berdasarkan asumsi yang telah ditetapkan.
Dalam pembahasan kinerja organisasi selalu dibicarakan dan dibedakan mengenai organisasi privat dan organisasi publik. Indikator yang digunakan untuk mengukur kinerja organisasi antara privat dan publik pun secara khusus juga dapat dikatakan berbeda. Untuk membedakan suatu organisasi tertentu adalah organisasi privat atau organisasi publik juga ada indikatornya.
Ada 3 indikator yang umumnya digunakan sebagai ukuran sejauh mana kinerja organisasi berorientasi keuntungan ( profit oriented ), ( Bastian, 2001 : 335 – 336 dalam buku manajemen publik ) adalah sebagai berikut :
1. Efektifitas adalah hubungan antara input dan output dimana penggunaan barang dan jasa dibeli oleh organisasi untuk mencapai output tertentu.
2. Efektivitas adalah hubungan antara output dan tujuan, dimana efektivitas diukur berdasarkan seberapa jauh tingkat output, kebijakan dan prosedur dari organisasi mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
3. Ekonomis adalah hubungan antara pasar dan input, dimana pembelian barang dan jasa dilakukan pada kualitas yang diinginkan dan harga terbaik yang dimungkinkan.
( 100% ), mana yang di atas standart ( target ) dan mana yang dibawah target atau tidak tercapai sepenuhnya.
Tangkilisan, Nogi S. 2007. Manajemen Publik. Jakarta : Grasindo
Haryoto.2008.Kinerja Organisasi.09.39 pm.http://lawu96.multuplu.com/journal/item/ 8?&show_interstitial=1&u=%2Fjournal%2Fitem.