1. Munculnya gerakan reformasi
Reformasi adalah susunan tatanan perikehidupan lama
diganti dengan tatanan peri kehidupan baru secara hukum menuju perbaikan.
Reformasi merupakan formulasi menuju Indonesiabaru
dengan tatanan baru. Hasil dari perjuangan reformasi tidak dapat dipetik dalam waktu yang singkat tetapi
membutuhkan proses dan waktu. Bahkan, hasil dari reformasi tersebut barudapat dinikmati masyarakat
2. Faktor pendorong terjadinya reformasi
a. Faktor politik
1) adanya KKN(korupsi,kolusi,nepotisme) dalam kehidupan pemerintahan
2) adanya rasa tidak percaya kepada pemerintah Orde Baru yangpenuh dengan nepotisme dan merajalelanya korupsi 3) kekuasaan Orde Baru di bawah Soeharto otoriter tertutup 4) adanya keinginan demokratisasi dalam kehidupan
berbangsadan bermegara
5) mahasiswa menginginkan perubahan.
b. Faktor ekonomi
6) adanya krisis mata uang rupiah
c. Faktor sosial masyarakat, seperti
adanyakerusuhan pada tanggal 13 dan 14
Juni 1998melumpuhkan perekonomian
rakyat.
d. Faktor hukum, belum adanya keadilan dalam
perlakuan hukum yang sama di antara
Beberapa agenda reformasi yang disuarakan
mahasiswa adalah sebagai berikut:
a. Mengadili soeharto dan kroni-kroninya
b. Melakukan amandemen terhadap UUD
1945
c. Menghapus dwifungsi ABRI dalam
struktur pemerintahan
d. Penegakan supremasi hukum di
Indonesia.Menegakkan pemerintahan yang
bersi dari unsur-unsur KKNf.Otonomi
3. Kronologi Reformasi
Menjelang sidang umum MPR bulan Maret 1998 banyak
tuntutan dari rakyat dan mahasiswa yang menginginkan agar presiden Soehartotidak lagi dicalonkan dan mencalonkan diri sebagai Presiden. Pada pemilu tahun 1997 kembali
dimenangkan oleh Golkar dan menclonkan kembaliSoeharto sebagai Presiden. Dengan terpilihnya kembali Soeharto
ternyata tidak menimbulkan dampak positif bagi
perekonomian Indonesia,bahkan memperparah gejolak krisis dan muncul silih berganti aksi mahasiswa
yangmenyuarakan tuntutan gerakan reformasi. Pada Mei 1998,para mahasiswadari berbagai daerah mulai bergerak menggelar demonstrasi dan aksi keprihatinan yang
Puncaknya pada tanggal 12 Mei 1998 di UniversitasTrisakti dalam aksi unjuk rasa
mahasiswa, terjadi bentrokan dengan aparat keamanan yang menyebabkan tertembaknya empat mahasiswa hingga meninggal,serta
puluhan mahasiswa lainnya mengalami luka-luka. Keempat mahasiswa yang meninggal tersebut kemudian diberi gelar sebagai pahlawan
Setelah peristiwa Trisakti dan kerusuhan
massatersebut,muncul gerakan mahasiswa yang berpusat diJakarta untuk mulai melakukan aksi yang lebih besar.Para mahasiswa mengarahkan perhatian utama kepada
wakil-wakil rakyat di DPR/MPR Republik Indonesia.
Kemudian mahasiswa berdatangan ke gedungDPR/MPR RI dan menuntut agar segera dilakukanSidang Istimewa (SI) MPR dan pencabutan mandat
MPR kepada Presiden Soeharto. Kelompok-kelompok
mahasiswa sejak tanggal 18 mei dari berbagaiuniversitas berdatangan untuk menduduki GedungDPR/MPR Republik Indonesia. Keputusan untukmenggelar SI MPR ini
Pada tanggal 19 mei 1998,Presiden Soeharto mengundang sembilan tokoh masyarakat ke IstanaNegara,yaitu
1. Nurcholis Madjid, 2. Abdurrahman Wahid, 3. Emha Ainun Nadjib, 4. Alie Yafie, Malik Fajar, 5. ChoililBaidlowi,
6. Sutrisno Muhdam, 7. Ma’aruf Amin, 8. AhmadBagdja,
9. Yusril Ihza Mahendra,
Agendanya adalah membahas segala kemungkinan penanganan krisis negara. Dalam pertemuan dicapai kesepakatan untuk membentuk suatu badan yang dinamakan Komite Reformasi yang bertugas untuk menyelesaikan
UUKepartaian, UU Pemilu, UU Susunan dan KedudukanMPR/DPR serta DPRD, UU Antimonopoli, UUAntikorupsi dan lain-lain. Dalam pertemuan tersebut, juga disepakati bahwa Presiden Soeharto akan melakukan reshuffle Kabinet Pembangunan VII danmengubah nama susunan kabinet menjadi
Pada pukul 16.45 WIB, terjadi pertemuan
antaraperwakilan mahasiswa dan pimpinan MPR/DPR di
lantai 3 Gedung MPR/DPR. Dalam pertemuan tersebut,
mahasiswamemberikan batas waktu pengunduran
Soeharto hinggahari Jum’at, 22 Mi 1998. apabila tidak
ada kepastian lebih lanjut,maka pada Senin tanggal 25
Mei 1998 pimpinan DPR akan mempersiapkan Sidang
Istimewa MPR. Puncak aksi diGedung MPR/DPR pada
tanggal 21 Mei 1998. presidenSoeharto mengumumkan
pengunduran dirinya dari posisipresiden Republik
Indonesia. Dengan disaksikan oleh ketuadan anggota
Mahkamah Agung, di Credential Room IstanaNegara
Jakarta Soeharto mengakhiri jabatannya sebagai
Naskah pengunduran diri soeharto ditulis oleh yusril ihza mahendrayang berjudul
“pernyataan berhenti sabagai presiden republik indonesia”. Sesuai dengan pasal 8 UUD 1945 yang berbunyi
“jikapresiden mangkat,berhenti,diberhentikan, atau tidak dapat
melakukan kewajibannya dalam masa jabatannya,ia digantikan oleh wakil presiden sampai habis masa jabatannya”.