HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN KLIEN
DENGAN PENANGANAN PENYAKIT GASTRITIS DI
POSYANDU LANSIA WILAYAH KERJA PUSKESMAS
DINOYO KOTA MALANG
Oleh
Latar Belakang
World Health Organization (WHO) mengadakan tinjauan terhadap beberapa Negara di dunia dan
mendapatkan hasil persentase dari angka kejadian gastritis di dunia di antaranya Ingris 22%, China 31%, Jepang 14,5%, Kanada 35% dan Prancis 29,5%. Di dunia, insiden gastritis sekitar 1,8 – 2,1 juta dari jumlah penduduk setiap tahun. Insiden terjadinya gastritis di Asia Tenggara sekitar 583.635 dari jumlah penduduk setiap tahunnya.
Prevalensi gastritis di Jawa Timur sendiri pada tahun 2011 mencapai 44,5% yaitu dengan jumlah 58.116 kejadian (Dinkes Jatim,2011).
Berdasarkan hasil studi pendahuluan yang telah dilakukan oleh peneliti di wilayah Puskesmas Dinoyo pada tanggal 5 dan 6 Januari 2016, didapatkan hasil wawancara dari 10 orang lansia yang tersebar diPosyandu lansia di wilayah Puskesmas Dinoyo, 6 orang (60%) diantaranya mengaku tidak mengetahui apa itu gastritis, 2 orang lansia (20%) mengetahui penyebab gastritis namun tidak tahu cara mengatasinya dan 2 orang lansia (20%) mengatakan bahwa pola dan kebiasaan makanlah yang menyebabkan gastritis.Berdasarkan uraian masalah diatas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul: “Hubungan Antara Tingkat Pengetahuan Klien dengan Penanganan Penyakit Gastrtis di Posyandu Lansia Wilayah kerja Puskesmas Dinoyo Kota Malang”.
Berdasarkan latar belakang penelitian di atas,
maka rumusan masalah adalah: “Apakah ada
hubungan antara tingkat pengetahuan klien dengan
penanganan penyakit gastrtis di posyandu lansia
wilayah kerja Puskesmas Dinoyo Kota Malang”.
Tujuan Umum
Mengetahui hubungan antara tingkat pengetahuan klien dengan
penanganan penyakit gastrtis di wilayah kerja Puskesmas Dinoyo Kota
Malang.
Tujuan Khusus
Mengidentifikasi tingkat pengetahuan klien tentang penyakit
gastritis di posyandu lansia wilayah kerja Puskesmas Dinoyo
Kota Malang.
Mengidentifikasi penanganan penyakit gastritis di posyandu
lansia wilayah kerja Puskesmas Dinoyo Kota Malang.
Menganalisa hubungan antara tingkat pengetahuan klien
dengan penanganan penyakit gastrtis di posyandu lansia
wilayah kerja PuskesmasDinoyo Kota Malang.
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi:
Pelayanan Kesehatan
Hasil Penelitian ini dapat digunakan sebagai masukan bagi petugas kesehatan terutama perawat dalam
komunitas untuk memberikan informasi dan pembekalan kepada keluarga klien.
Bagi Institusi Pendidikan
Sebagai salah satu institusi pendidikan PSIK UNITRI dapat menggunakan hasil penelitian ini, untuk
menambah dan mengembangkan literatur dalam pendidikan keperawatan gerontik
Bagi Masyarakat
Dapat memberikan informasi pada masyarakat terutama bagi klien mengenai manfaat pengetahuan
tentang penanganan gastritis.
Bagi Peneliti Selanjutnya
Hasil penelitian ini dapat menambah khasanah dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan dapat
digunakan untuk penelitian berikutnya.
2.1 KONSEP PENGETAHUAN
2.1.1 Pengertian Pengetahuan
2.1.2 Tingkat Pengetahuan
2.1.3 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pengetahuan
2.1.4 Cara Memperoleh Pengetahuan
2.1.5 Pengukuran Pengetahuan
2.2 KONSEP GASTRITIS2.2.1 Pengertian Gastritis 2.2.2 Etiologi
H
1: Ada hubungan antara tingkat pengetahuan klien dengan
penanganan penyakit gastritis di Posyandu Lansia Wilayah
Puskesmas Dinoyo Kota Malang
Desain Penelitian
Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah deasin penelitian
korelasi yaitu penelitian atau hubungan dua variabel pada suatu situasi
atau kelompok subjek.hal ini dilakukan untuk melihat hubungan antara
gejala satu dengan gejala yang lain, atau variabel satu dengan variabel
lain
Dalam penelitian ini peneliti ingin mengetahui apakah ada hubungan
antara tingkat pengetahuan klien dengan penanganan penyakit gastritis.
Metode penelitian ini bersifat
”Cross Sectional”
yaitu melakukan
observasi satu kali dan pengukuran variabel subjek yang dilakukan
pada saat pemeriksaan
KERANGKA KERJA
Hubungan Antara Tingkat Pengetahuan Klien Dengan Penanganan Penyakit Gastritis di Posyandu Lansia Wilayah Kerja Puskesmas
Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh klien (pasien) penderita penyakit gastritis yang di
Posyandu Lansia wilayah kerja Puskesmas Dinoyo Kota Malang.
Sampel
sampel dalam penelitian ini sebanyak 30 orang yang dipilih dari 4 Posyandu Lansia di Wilayah kerja
Puskesmas Dinoyo Kota Malang yaitu: Posyandu RW 02 Kelurahan Merjosari sebanyak 6
reponden, Posyandu Melati RW 03 Kelurahan Tunggulwulung sebanyak 7 responden, Posyandu
Karang Werda Bedronoyo RW 09 Kelurahan Merjosari sebanyak 9 responden dan Posyandu
Srikandi RW 02 Tunggul wulung sebanyak 8 responden.
Teknik Sampling
Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah
area probability sampling
.
Area probability
sampling
(sampel area) adalah teknik mengambil sampel dengan memperhatikan area dimana
populasi berada
Variabel Bebas (
independen
)
Variabel bebas dalam penelitian ini adalah tingkat pengetahuan klien.
Variabel Terikat (
Dependen
)
Variabel dependen dalam penelitian ini adalah penanganan penyakit gastritis.
Penelitian ini dilakukan di Posyandu Lansia Wilayah Kerja Puskesmas
Dinoyo Kecamatan Lowokwaru Kota Malang dan dilakukan pada tanggal
7 - 15 Maret 2016.
VARIABEL PENELITIAN
Editing
Coding
Scoring
Tabulating
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Data Umum
Distribusi Responden Menurut Jenis Kelamin
DATA KHUSUS
Kategori Tingkat Pengetahuan Klien
Uji statistik pada penelitian ini menggunakan bantuan SPSS, Uji statistik yang
digunakan adalah
spearman rank
. Analisis dengan menggunakan teknik ini dengan
tingkat signifikasi (α) sebesar 0,05. Hasil perhitungan
Spearman Rank
didapatkan
nilai Sig. (signifikan)
= 0,025 < α (0,05) yang berarti data dinyatakan signifikan
dan H
1diterima.
Artinya ada hubungan antara tingkat pengetahuan klien dengan penanganan
penyakit gastrtis di Posyandu Lansia wilayah kerja Puskesmas Dinoyo Kota
Malang.
Hasil analisa
Spearman Rank
juga menemukan nilai koefisien korelasi
(
Correlation Coefficient
) positif (+) 0,897 yang berarti peningkatan variabel X
akan bersamaan dengan peningkatan variabel Y (hubungan searah), artinya
bahwa jika semakin baik tingkat pengetahuan klien, maka akan semakin baik
penanganan penyakit gastritis.
Tingkat Pengetahuan Klien di Posyandu Lansia wilayah kerja Puskesmas Dinoyo Kota Malang
Sampel yang diteliti sebanyak 30 klien di Posyandu Lansia wilayah kerja Puskesmas Dinoyo Kecamatan Lowokwaru Kota Malang, sebagian besar dikategorikan memiliki tingkat pengetahuan yang baik tentang gastritis yaitu sebanyak 18 orang (60,0%).
Tingkat pengetahuan yang baik dapat disebabkan oleh beberapa faktor yaitu seperti yang diketahui dalam data umum, distribusi responden berdasarkan jenis kelamin sebagian besar berjenis perempuan yaitu sebanyak 20 orang (66,7%), distribusi responden berdasarkan usia, sebagian besar berusia 60-74 tahun (Elderly) yaitu sebanyak 17 orang (56,67%) dan distribusi responden berdasarkan pendidikan sebagian besar berpendidikan SMA yaitu sebanyak 14 orang (46,67%).
Hasil penelitian menemukan bahwa sebagian kecil yaitu sebanyak 9 orang lansia (30,0%) dikategorikan memiliki tingkat pengetahuan cukup dan sebanyak 3 orang lansia (10,0%) dikategorikan memiliki tingkat pengetahuan kurang. Tingkat pengetahuan yang cukup disebabkan beberapa faktor seperti yang terdapat dalam data umum, bahwa terdapat sebagian lansia berpendidikan SMP yaitu sebanyak 5 orang lansia dan 1 orang berpendidikan SD. Selain faktor pendidikan, tingkat pengetahuan yang kurang juga dapat dipengaruhi kurangnya kesadaran diri akan pentingnya pengetahuan tentang kesehatan sehingga menyebabkan lansia tidak berusaha untuk memperoleh informasi baik dari media maupun tenaga medis.
Berdasarkan data hasil penelitian diketahui bahwa dari total sampel yang diteliti
sebanyak 30 klien di Posyandu Lansia wilayah kerja Puskesmas Dinoyo Kecamatan
Lowokwaru Kota Malang, sebagian besar dikategorikan memiliki dikategorikan mampu
melakukan penanganan gastritis yang baik yaitu sebanyak 20 orang (66,67%).
Klien dikategorikan mampu melakukan penanganan penyakit gastritis yang baik adalah
klien yang dapat mengatur pola makan, mengurangi kebiasaan merokok, mengurangi
kebiasaan minum kopi, mengurangi kebiasaan mengkonsumsi alkohol dan teratur
mengkonsumsi obat-obatan yang disarankan dokter
.
Hasil penelitian menemukan bahwa sebagian kecil yaitu sebanyak 9 orang lansia
(30,0%) dikategorikan cukup dalam melakukan penanganan penyakit gastritis dan 1 orang
lansia (3,33%) dikategorikan kurang dalam melakukan penanganan gastritis. Penanganan
yang kurang dapat disebabkan oleh kurangnya informasi yang diperoleh lansia tentang cara
melakukan penanganan terhadap gastritis yang dialami selain itu kurangnya pengalaman
lansia dalam menghadapi kondisi yang dialami yaitu penyakit gastritis yang berakibat pada
penanganan gastritis yang kurang maksimal.
Hasil perhitungan
Spearman Rank
didapatkan nilai Sig. (signifikan)
= 0,025 < α (0,05)
yang berarti data dinyatakan signifikan dan H
1diterima. Artinya ada hubungan antara
tingkat pengetahuan klien dengan penanganan penyakit gastrtis di Posyandu Lansia
wilayah kerja Puskesmas Dinoyo Kota Malang.
Hasil analisa
Spearman Rank
juga menemukan nilai koefisien korelasi (
Correlation
Coefficient
) positif (+) 0,897 yang berarti peningkatan variabel X akan bersamaan
dengan peningkatan variabel Y (hubungan searah), artinya bahwa jika semakin baik
tingkat pengetahuan klien, maka akan semakin baik penanganan penyakit gastritis.
Berdasarkan pemaparan hasil penelitian di atas, maka peneliti dapat menyimpulkan
secara sederhana bahwa untuk melakukan penanganan yang baik bagi klien (pasien)
penderita gastritis maka perlu adanya pengetahuan yang baik tentang penyakit gastritis
hal ini dimaksudkan agar dalam pemberian penanganan dapat sesuai dengan yang
dianjurkan oleh dokter atau pihak kesehatan sehingga tidak menimbulkan gejala yang
lebih buruk.
Pada dalam penelitian ini, peneliti mengalami kesulitan
dikarenakan lokasi penelitian yaitu Posyandu Lansia di Wilayah
Puskesmas Dinoyo Kota Malang sebagian besar melakukan kegiatan
pelayanan terpadu di akhir bulan sehingga peneliti harus mencari
lokasi penelitian yang baru lagi.
Kesimpulan
Tingkat pengetahuan klien, sebagian besar dikategorikan baik (60,0%).
Penanganan penyakit gastritis, sebagian besar dikategorikan baik (66,67%). Ada hubungan yang signifikan antara tingkat pengetahuan klien dengan
penanganan penyakit gastritis di Posyandu Lansia Wilayah kerja Puskesmas Dinoyo Kota Malang (P Value = 0,025).
Dengan demikian klien (pasien penderita gastritis) diharapkan mmapu mengetahui cara penanganan yang baik serta mengikuti saran dokter yang bertujuan dapat
mencegah kekambuhan kembali dan mencegah terjadinya komplikasi.
Saran-Saran
Bagi Pelayanan Kesehatan Bagi Institusi Pendidikan
Bagi Klien (Pasien Penderita Gastritis) Bagi Peneliti Selanjutnya