• Tidak ada hasil yang ditemukan

DPL.1 Sistem Instrumentasi Pengukuran

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "DPL.1 Sistem Instrumentasi Pengukuran"

Copied!
39
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

Pertemuan 1-7 Pertemuan 8  UTS Penilaian:

1) Tugas : 15% 2) Quis : 15%

3) UTS : 20%

Referensi:

(3)

1. Objektif

2. Teori

3. Contoh

(4)

Mahasiswa mampu:

▪ Menjelaskan dengan benar mengenai prinsip dasar sistem pengukuran.

▪ Menjelaskan dengan benar mengenai terminologi dalam sistem pengukuran.

▪ Menjelaskan dengan benar mengenai elemen dasar instrument pengukur.

(5)

• Pengukuran : Proses mendapatkan informasi tentang nilai variabel suatu

proses/sistem atau mendapatkan informasi tentang nilai dari suatu besaran fisis, informasi yang didapatkan dapat berupa data

kuantitatif maupun kualitatif.

• Instrumentasi : bidang ilmu dan teknologi yang mencakup perancangan, pembuatan, penggunaan instrumen/alat fisika atau sistem

instrumen untuk keperluan deteksi, penelitian, pengukuran serta pengolahan data.

• Data Empiris : Data yang diperoleh langsung dari sistem pengukuran.

• Data Terproses : Data hasil pengolahan dari data empiris, misal perhitungan dari beberapa variable.

(6)

• Mendapatkan data variabel-variabel dari suatu proses atau sistem.

• Data tersebut kemudian dapat digunakan untuk kepentingan lebih lanjut misalnya:

• Desain – Rancang Bangun

• Pengendalian/Sistem Kontrol

• Assessment/evaluasi/audit

(7)

Gambaran Proses Pengukuran

Pengamat: orang yang memerlukan informasi Menghubungkan antara proses dan pengamat,

mengubah sinyal menjadi yang dapat terbaca oleh pengamat dengan standar unit tertentu

Nilai sebenarnya dari variabel proses

Nilai terukur (hasil pengukuran) Menghasilkan Informasi

(8)

Error Pengukuran

𝐸 = 𝑚𝑒𝑎𝑠𝑢𝑟𝑒𝑑 𝑣𝑎𝑙𝑢𝑒 − 𝑡𝑟𝑢𝑒 𝑣𝑎𝑙𝑢𝑒

(9)

▪ Sistem pengukuran merupakan bagian pertama dalam suatu sistem pengendalian

• Jika input sistem pengendalian salah, maka output salah.

• Jika hasil pengukuran (input sistem pengendalian) salah, maka hasil

pengendalian pasti salah, walaupun sebenarnya sistem pengendalian sangat baik.

(10)

Block Diagram Sistem Instrumentasi

▪ Sensor

Sensor: suatu instrumen yang digunakan untuk merasakan suatu besaran fisis. Besaran fisis yang diukur dapat berupa bentuk energi listrik, termal, mekanik dsb.

▪ Transduser: suatu instrumen yang

mengubah bentuk suatu energi besaran fisika menjadi besaran sinyal.

▪ Transmisi data

(11)

Block Diagram Sistem Instrumentasi

• Pengontrol

Besaran fisika yang terukur kemudian

ingin dikontrol agar nilainya sesuai dengan yang diharapkan. Sinyal yang telah

ditransmisikan kemudian dibandingkan dengan set point kemudian akan dilakukan pengontrolan agar perbedaan nilai yang diukur dengan set point sekecil mungkin.

▪ Aktuator

Aktuator: suatu instrumen yang akan

melaksanakan perintah atau tindakan yang dikehendaki oleh pengontrol.

▪ Sistem

(12)

Media Fisik Terukur

Sensor

Instrumen Pengukur

Blok Diagram Sistem Instrumentasi

“…Sistem yang memiliki satu atau lebih komponen (devices) pengukur…”.

Transmitter Block

Tahap 1 Tahap n Signal Conditioner Stages

(13)

Elemen Dasar Instrumen Pengukur

SENSOR Signal Conditioner

Transduser

Elemen dasar pengindera: mengukur nilai fisik variabel yang diukur, dan mengubahnya

secara proporsional ke sinyal instrumentasi.

0

Pengkondisi sinyal: memodifikasi sinyal instrumentasi, agar menghasilkan kualitas

yang lebih baik.

Sensor interface: mengubah satu sinyal instrumentasi ke sinyal instrumentasi lainnya.

Dalam hal keluaran adalah sinyal instrumentasi standard

transmitter Output

Stage

Tahap akhir: memodifikasi sinyal

instrumentasi, agar sesuai dengan keluaran yang diinginkan pengguna/sistem

berikutnya.

(14)

Blok Diagram Pengukuran

▪ Untuk analisa data

(15)

1. Karakteristik Statis

karakter yang menggambarkan parameter instrumen dalam keadaan steady.

• Karakteristik Statis yang dipresentasikan oleh tingkat presisi dan akurasi. Sifat akurasi ditentukan oleh sensitivitas, range (jangkauan), non linieritas,

hysteresis.

2. Karakter Dinamis

karakter yang menggambarkan respon (tanggapan) dinamik (fungsi waktu).

• Karakteristik ini di definisikan oleh time constant.

(16)

Karakteristik dan Kriteria

“…. parameter-parameter untuk menggambarkan kinerja perangkat…”

 Apa yang akan diukur dan bagaimana karakternya

 Apa & bagaimana keluaran yang diinginkan

 Aspek ekonomi

9 Parameter Umum Perangkat/Instrumen Pengukur:

3 pertimbangan untuk menyatakan cocok/tidaknya sebuah perangkat dalam aplikasi tertentu:

1. Jangkauan ukur (range) 2. Akurasi (Accuracy)

3. Presisi (Precision)

Untuk apa mempelajari karakteristik dan parameter ?

4. Sensitivitas (Sensitivity) 5. Resolusi

(17)

Jangkauan Ukur (Range)

batas nilai ukur dari minimal hingga batas maksimal, yang keluaran / hasil ukur dijamin sesuai dengan spesifikasi. Pada kebanyakan kasus, jangkauan

ukur tidak sama dengan batas aman operasi perangkat.

Pemilihan Jangkauan Ukur yang diperlukan: mencakup semua nilai variabel, baik kondisi

normal maupun ekstrem. Dalam desain, biasanya kondisi normal pada 30-70% jangkauan nilai

ekstremnya, untuk mengakomodasikan ketidak-normalan operasi dan ketidak-pastian desain.

0

(18)

Akurasi/ Ketelitian

Ketelitian alat ukur dalam memberikan hasil pengukuran.

Contoh Akurasi:

• Termometer skala 0°F – 100°F dengan akurasi 1°F

Artinya jika pengukuran menunjukkan 60°F, maka nilai sebenarnya adalah 59°F – 61°F.

• Level transmitter mempunyai akurasi 5 %

(19)

Presisi/ Ketepatan

Kemampuan sistem pengukuran untuk menampilkan ulang output yang sama pada pengukuran berulang singkat

Contoh Presisi:

Voltmeter mempunyai repeatability 0,2 %. Jika pengukuran sebenarnya 100 V, maka

(20)
(21)

Akurasi dan Presisi : GALAT

Ambil contoh hasil ukur Galat bias/akurasi:

• konsisten dan berulang;

• dapat direduksi atau

dibatalkan oleh kalibrasi; • dapat dikontribusikan oleh

nonlinear dalam system; • bias disebabkan oleh

sensor itu sendiri (loading error).

data ukur

nil

ai

hasil ukur

sampel ukur ke

nilai benar

bias

acak

Contoh non-linieritas sistem

Histeresis : nonlinieritas yang

umum ditemui dalam sebuah sistem

Galat Acak/presisi:

• acak, tidak pasti;

• disebabkan oleh kondisi lingkungan

• ketidakpastian dalam system; pengaturan (thermal noise);

• dapat direduksi rata-rata(mean).

variabel ukur

hasil

(22)

Sistem Linear dan Sistem Non Linear

(23)

Akurasi dan Presisi

Presisi  vektor

Akurasi  skalar

Alat presisi :

1. Dapat salah  konsisten 2. Reduksi  kalibrasi

Alat akurat :

(24)

Akurasi dan Presisi

Alat Lebih Presisi Alat Lebih Akurat

(25)

Sensitivitas

Sensitivitas : perubahan yang masih dapat dirasakan oleh perangkat

Sensitivitas = ∆𝑂𝑢𝑡𝑝𝑢𝑡

∆𝑖𝑛𝑝𝑢𝑡

Ketidak-cocokan sensitivitas akan menghasilkan kerugian/kesalahan jangkauan (span) pada skala perangkat-penerima-hasil-ukur.

Ambil contoh penyambungan instrumen pengukur dengan indikator

(26)

▪ Nilai inkremen terkecil dari sebuah input atau output yang dapat dideteksi (skala terkecil yang mampu ditunjukkan oleh alat ukur).

Sebagai contoh : suatu timbangan pada jarum penunjuk yang menunjukkan

perubahan 0,2 gram (terkecil yang dapat dilihat) maka dikatakan bahwa resolusi dari timbangan tersebut adalah 0,2 gram.

▪ Jika inkremennya kecil  fine resolution

(27)

Deadband

“… jangkauan atau batas bawah/atas variabel ukur yang tidak dapat direspon perangkat ukur …”

Variabel ukur

Biasanya sebuah mempunyai sensitivitas yang rendah pada batas bawah jangkauan

(28)

▪ Penentuan nilai ukur dalam suatu skala bacaaan; biasanya menghasilkan output: tegangan, arus, frekuensi, tekanan, (flow) aliran.

▪ Langkah-langkah penting dalam kalibrasi:

1. Uji konstruksi instrumen dan tentukan semua input yang mungkin 2. Tentukan input yang akan diterapkan untuk kalibrasi instrumen

3. Siapkan peralatan yang mengijinkan semua input bervariasi di dalam rentang (range) yang diperlukan

4. Dengan menjaga beberapa input konstan, variasikan input lain, catat outputnya, susun hubungan (persamaan) input-output

(29)

▪ Kadang-kadang disebut bias; deviasi seragam dari titik titik pengukuran sebuah instrumen.

Ada 2 jenis:

1) Instrumental error: disebabkan oleh instrumen (friksi pada bearing, tegangan pegas/spring)

dihindari dengan:

(a)pemilihan instrumen yang tepat

(b)penerapan faktor koreksi setelah penentuan besarnya error

(c)kalibrasi instrumen terhadap alat standar.

2) Environmental error: disebabkan oleh kondisi eksternal (efek suhu, humiditas, tekanan

barometrik)

dihindari dengan:

(a)menyediakan penyejuk ruangan (AC)

(b)melapisi komponen tertentu dalam intrumen

(c)menggunakan perlindungan (shield) magnetik

(30)

Error yang tidak diketahui penyebabnya. Error ini biasanya kecil, dan mungkin dapat ditangani secara matematis menurut hukum probabilitas.

Sources of Error

1. Pengetahuan yang tidak cukup tentang parameter proses dan kondisi perancangan.

2. Perancangan yang pas-pasan (poor design) 3. Perubahan parameter proses

4. Perawatan yang tidak baik (poor maintenance)

5. Error karena manusia yang mengoperasikan instrumen 6. Keterbatasan perancangan

(31)

Contoh Situasi Engineering-Instrumentasi Pengukuran

“….Instrumentasi Pengukuran dipergunakan dari mulai hal-hal yang sederhana hingga yang sangat rumit …..”

pemantauan kondisi pada alat berat

Instrumen Cockpit

Fly by Wire

Kita lihat beberapa contoh

pemanfaatan instrumentasi pada beberapa situasi enjineering

“…dunia semakin modern ... semakin terukur dengan

(32)

Contoh Situasi Engineering-Instrumentasi Pengukuran

Instrumentasi Pada Wind Tunnel

(33)

Instrumentasi pada Wind Tunnel

Dua pertanyaan dasar:

Apa yang harus diukur ? Dan Dimana mengukurnya ?

Secara umum : pengaruh angin pada object under test/ objek yang sedang diuji (OUT)

Angin : diukur di tunnel

1. Laju aliran

2. Kecepatan angin

3. Tekanan

4. Temperatur

5. Turbulensi

6. Kecepatan Fan

7. Power Fan

OUT : diukur di tunnel

1. Tekanan

2. Temperatur

3. Gaya (lift dan drag)

4. Getaran (vibrasi)

(34)

Contoh Situasi Engineering-Instrumentasi Pengukuran

Dimana mengukurnya ? laju aliran udara (dihitung)

temperatur

kecepatan dan power Fan

tekanan

kecepatan

(35)

Instrumentasi pada Object Under Test

(36)

Instrumentasi Pengukur Lain

Black Box

Cockpit Voice Recorder : Perekam suara pilot dan co-pilot

(37)

Instrumentasi Pengukur Lain

(38)

“… apabila kita ingin memperoleh gambaran tentang sesuatu dengan lebih presisi, maka kita perlu instrumen

untuk mengukur …….”

“… kita dapat memantau, mengendalikan, memprediksi, mengeksplorasi, ataupun bereksperimentasi dengan lebih

presisi, bila kita dapat mengukurnya …”

“….Ketika Anda dapat mengukur apa yang Anda bicarakan dan mengungkapkannya dalam jumlah, Anda tau tentang hal itu. Ini

mungkin awal pengetahuan, tapi Anda hamper tidak

(39)

Referensi

Dokumen terkait

Selain menanam tanaman obat-obatan yang dapat mengobati berbagai penyakit, membuat apotek hidup juga berarti menggunakan tanah di lingkungan kita dengan baik. Dengan banyak tanaman

Sehubungan dengan persyaratan yang ditetapkan untuk menjadi Peserta Diklat Prajabatan Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan III pada Badan Pendidikan dan Pelatihan Provinsi Jawa

Sedangkan arahan dari Asisten III Bupati Aceh Timur, Safrizal mewakili Bupati mengatakan, menyambut baik atas dilaksanakan kegiatan ini dan diharapkan ke depanya, Kecamatan-Kecamatan

"eserta pertemuan membuat angket 0an me angket i0entiikasi ambatan kepa0a petuga 0iisi lalu mengumpulkan angket tersebut... Kepala puskesmas menerima laporan asil

Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah:.. 1) Untuk mengetahui pengaruh secara simultan antara variabel kualitas pelayanan jasa terhadap loyalitas konsumen

KERAJAAN telah bersetuju meluluskan Perjanjian Pembiayaan Pendidikan Guru (Program Pensiswazahan Guru) kepada PEGAWAI bagi mengikuti Pengajian seperti yang ditetapkan di dalam

A420150166 PRIMA CAHYA MAULIDA SMA MUHAMMADIYAH 3 SURAKARTA Putri Agustina, M.Pd Triastuti Rahayu, M.Si.. Agus Budi

Aspek afektif atau emosi yang mendalam merupakan konsep yang menampakkan aspek kognitif dari minat yang ditampilkan dalam sikap terhadap aktivitas yang