• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 6 KOMUNIKASI LINTAS BUDAYA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "BAB 6 KOMUNIKASI LINTAS BUDAYA"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

BAB KOMUNIKASI BISNIS LINTAS BUDAYA

6

Capaian Pembelajaran

Setelah Mempelajari Materi Ini Mahasiswa Akan Dapat:

 Memahami pengertian komunikasi bisnis lintas budaya

 Menjelaskan betapa pentingnya komunikasi lintas budaya

 Menjelaska perbedaan budaya

 Mengidentifikasi persiapan melakukan bisnis luar negeri

 Mengidentifikasi kendala bahasa

 Menjelaskan bagaimana mengembangkan keterampilan komunikasi lintas budaya.

6.1 PENGERTIAN KOMUNIKASI BISNIS LINTAS BUDAYA

(2)

6.2 PENTINGNYA KOMUNIKASI BISNIS LINTAS BUDAYA

Dengan melihat perkembangan atau tren yang ada pada saat ini, komunikasi bisnis lintas budaya menjadi sangat penting, artinya bagi terjalinnya harmonisasi bisnis di antara mereka. Bagaimanapun diperlukan suatu pemahaman bersama antara dua orang atau lebih dalam melakukan komunikasi lintas budaya, baik melalui tulisan maupun lisan.

Menurut Dewi (2007;31). Komunikasi bisnis lintas budaya adalah proses pengiriman dan menerima pesan bisnis antarindividu yang berbeda budaya. Perbedaan budaya merupakan salah satu hambatan komunikasi yang paling sulit diatasi. Namun berkomunikasi dengan seseorang yang berbeda budayanya tidak mungkin dihindari, terlebih lagi dalam era globalisasi ini.

Operasi global akan meningkatkan kebutuhan untuk berkomunikasi dengan budaya asing. Baik di negara sendiri maupun di negara asing, tetap ada kemungkinan untuk berkomunikasi dengan seseorang dengan berbagai latar belakang budaya dan bahasa. Interaksi lintas budaya terjadi dalam komunikasi internal maupun eksternal perusahaan.

6.3 MEMAHAMI BUDAYA DAN PERBEDAANNYA

Budaya adalah simbol, keyakinan, sikap, nilai, harapan, dan norma tingkah laku yang dimiliki bersama (Bovee dan Thill,2003;68). Budaya juga diartikan sebagai konvensi-konvensikebiasaan, sikap, dan perilaku sekelompok orang (Heart,2004;125). Emua anggota suatu budaya memiliki asumsi serupa mengenai bagaimana seharusnya berpikir, bertingkah laku, dan berkomunikasi.

(3)

Komunikasi lintas budaya terjadi dalam berbagai situasi, yang berkisar dari interaksi antara orang-orang yang budayanya berbeda secara ekstrim hingga dalam interaksi antara orang-orang yang budayanya sama,tetapi subbudayanya atau subkelompok budayanya berbeda. Mengakui dan mengakomodasi perbedaan budaya tanpa mengharapkan orang dari budaya mana untuk meninggalkan identitas dari budaya manapun untuk meninggalkan identitas diri merupakan diri merupakan langkah penting ke arah komunikasi lintas budaya yang efektif. Komunikasi lintas budaya yang efektif bergantung pada pemahaman terhadap perbedaan budaya. Selain mempermudah hubungan bisnis, pemahaman terhadap perbedaan budaya sekaligus juga meningkatkan reputasi perusahaan.

6.3.1. Difinisi Budaya (menurut Purwanto,2006;55)

Budaya dapat didefinisikan bermacam-macam bergantung pada sudut pandang setiap ahli antara lain:

1. Menurut Lehman, Himstreet dan Baty, budaya diartikan sebagai sekumpulan pengalaman hidup yang ada dalam masyarakat mereka sendiri. Pengalaman hidup masyarakat tentu saja sangatlah banyak dan variatif, termasuk di dalamnya bagaimana perilaku dan keyakinan atau kepercayaan masyarakat itu sendiri.

2. Menurut Hofstede, budaya diartikan sebagai pemrograman kolejtif atas pemikiran yang membedakan anggota-anggota suatu kategori orang dari kategori lainnya. Contohnya, di Inggris dan Amerika, bayi yang baru lahir ditempatkan di kamar yang berbeda beberapa minggu atau bulan kemudian. 3. Menurut Bovee dan Thill, budaya adalah system sharing atas simbol-simbol,

kepercayaan, sikap,nilai-nilai,harapan, dan norma-norma untuk berperilaku. Beberapa budaya ada yang dibentuk dari berbagai kelompok yang berbeda-beda dan terpisah, tetapi ada juga yang memiliki kecenderungan homogin. Kelompok yang berbeda yang ada dalam wilayah budaya mayoritas lebih tepat dikatakan sebagai subbudaya . Indonesia adalah sebuah contoh negara yang memiliki subbudaya yang sangat beragam baik etnis maupun agama.

(4)

6.3.2 Komponen Budaya

Budaya mencakup berbagai aspek kehidupan manusia, terutama yang berkaitan dengan dimensi hubungan antarmanusia, meskipun bentuk dari setiap komponen budaya dapat berbeda-beda dari suatu tempat ke tempat yang lainnya. Sementara itu menurut Cateora, budaya memiliki beberapa elemen, yaitu budaya metrial, lembaga sosial, sistem kepercayaan, estetika, dan bahasa.

6.3.3 Tingkatan Budaya.

Menurut Murphy dan Hildebrandt, dalam dunia praktis terdapat tiga tingkatan budaya, yaitu formal. Informal, dan teknis. Masing-masing tingkatan budaya tersebut dapat dijelaskan secara lebih rinci sebagai berikut:

1. Formal

Budaya pada tingkatan formal merupakan sebuah tradisi atau kebiasaan yang dilakukan oleh suatu masyarakat yang turun-temurun dari satu generasi ke generasi berikutnya dan hal itu bersifat formal. Contoh pendidikan, tata bahasa Indonesia adalah termasuk salah satu budaya tingkat formal.

2. Informal

Pada tingkatan ini budaya lebih banyak diteruskan oleh suatu masyarakat dari generasi ke generasi berikutnya melalui apa yang didengar, dilihat, dipakai dan dilakukan tanpa diketahui alasannya mengapa hal itu dilakukan.

3. Teknis

Pada tingkatan ini, bukti-bukti dan aturan-aturan merupakan hal yang terpenting. Terdapat suatu penjelasan yang logis mengapa sesuatu harus dilakukan dan yang lain tidak boleh dilakukan.

6.3.4 Mengenai Perbedaan Budaya

(5)

penggunaan ruang/jarak, konteks budaya, bahasa tubuh,hukum, perilaku etis, dan perbedaan budaya perusahaan.

1. Nilai-Nilai Sosial

Di negara yang angka penanggurannya tinggi, menciptakan pekerjaan lebih penting dibandingkan dengan bekerja secara efisien.(Nilai sosial mempengaruhi tindakan seseorang).

2. Peran Dan Status

Di banyak negara, wanita belum memainkan peran yang menonjol dalam bisnis. Apabila ada eksekutif wanita yang berkunjung ke negara tersebut, bisa jadi itu disepelekan atau dianggap tidak serius.

3. Pengambilan Keputusan

Di Amerika Serikat dan Kanada, pelaku bisnis berusaha mencapai keputusan secepat dan seefisien mungkin. <anajer puncak cukup memikirkan hal-hal yang pokok saja. Di Pakistan, pengambilan keputusan cukup dilakukan oleh eksekutif tinggi.

4. Konsep Waktu

Perbedaan konsep mengenai waktu dapat menimbulkan salah pengertian. Bagi eksekutif Amerika Serikat dan Jerman, walau jadi penentu rencana kerja agar bisa efisien dan fokus pada satu kegiatan pada periode tertentu.

5. Konsep Ruang Pribadi.

Ruang memiliki arti yang berbeda dalam budaya yang berbeda. Orang Kanada dan Amerika Serikat biasanya berdiri terpisah sekitar lima kaki ketika berbicara mengenai bisnis.

6. Konteks Budaya

Salah satu cara yang digunakan seseorang untuk memberikan arti pada sebuah pesan adalah menuruti konteks budayanya. Konteks budaya merupakan petunjuk fisik dan pemahaman implisit yang menyertai makna di antara mereka yang berkomunikasi.

(6)

Bahasa tubuh bisa dipergunakan untuk membantu menjelaskan pesan yang membingungkan. Namun, bahasa tubuh juga bisa menjadi penyebab adanya salah pengertian antarbudaya. Orang-orang dari budaya berbada kadang-kadang salah membaca tanda yang dikirimkan oleh bahasa tubuh.

8. Perilaku Sosial

Sesuatu yang dianggap sopan suatu budaya mungkin dianggap kasar oleh budaya lain.Aturan mengenai tingkah laku sopan bervariasi antara satu negara dengan negara yang lain.

9. Perilaku Etis

Di beberapa negara, perusahaan sering memberi bayaran ektra kepada pejabat pemerintah untuk mendapatkan kontrak pemerintah. Hal itu sudah menjadi kebiasaan yang rutin dan tidak dianggap ilegal. Namun di Amerika Serikat hal ini dianggap sebagai suap, dan tidak etis. Perbedaan itu sangat penting bagi perusahaan yang terlibat perselisihan legal di negara lain.

10 Budaya Perusahaan

Budaya perusahaan adalah cara perusahaan melakukan sesuatu. Budaya membentu perasaan orang mengenai perusahaan dan pekerjaan yang dilakukan, cara menginterpretasikan dan mengartikan tindakan yang dilakukan orang lain, harapan yang menyangkut perubahan dalam bisnis, dan bagaimana cara pandang terhadap perubahan tersebut. Lebih dari separuh kemitraan perusahaan gagal karena adanya benturan budaya perusahaan.

6.3.5 Menghadapi Hambatan Bahasa

(7)

6.4 KOMUNIKASI DENGAN ORANG BERBUDAYA ASING 6.4.1.Belajar Tentang Budaya

Ketika merencanakan untuk melakukan bisnis dengan orang yang memiliki budaya berbada, seseorang akan dapat berkomunikasi secara efektif bila ia telah mempelajari budayanya. Bahasa asing tentunya tidak bisa dipelajari dalam waktu singkat. Namun, demikian memulai mengenal beberapa kata bahasa asing untuk suatu pergaulan di lingkungan bisnis merupakan langkah baik yang senantiasa perlu, dalam suatu pertemuan tertentu yang bersifat informal bisa juga diselipkan kata-kata bahasa asing yang dipahami.

Berikut ini contoh komunikasi lintas budaya ketika melakukan perjalanan ke suatu negara:

1. Di Spanyol, orang berjabat tangan paling lama antara lima sampai dengan tujuh ayunan, melepas jabat tangan segera dapat diartikan sebagai suatu bentuk penolakan. Di Perancis, orang berjabat tangan cukup dengan hanya sekali ayunanatau gerakan.

2. Jangan memberi hadiah minuman berakohol di negara-negara Arab

3. Di Pakistan atau negara-negara yang berpenduduk mayoritas Muslim, jangan heran kalau ditengah-tengah suatu pertemuan bisnis mereka minta izin keluar untuk menunaikan ibadah sholat karena setiap Muslim wajib sholat lima kali.

6.4.2 Mengembangkan Keterampilan Komunikasi Lintas Budaya

Mempelajari keterampilan komunikasi lintas budaya pada umumnya akan membantu seseorang beradaptasi dalam setiap budaya, khususnya jika seseorang berhubungan dengan orang lain yang memiliki budaya berbeda.

Beberapa petunjuk atau tips yang diperlukan seseorang ketika berhubungan dengan orang lain yang memiliki budaya berbeda.

1. Asumsi berbeda hingga suatu persamaan telah terbukti. Jangan berasumsi bahwa orang lain memiliki pandangan sama sampai benar-benar menjadi kenyataan.

(8)

3. Tidak memberi pendapat. Belajar mendengar suatu cerita yang utuh dan terimalah perbedaan dengan tanpa memberikan pendapat atau penilaian tentang mereka.

4. Tunjukkan suatu penghargaan. Belajar bagaimana suatu penghargaan itu dikomunikasikan melalui suatu gerak isyarat, kontak mika,dan sejenisnyadalam berbagai budaya yang berbeda.

5. Empati. Sebelum menyampaikan suatu pesan, cobalah untuk membayangkan perasaan orang lain bagaimana dan mengapa berkomunikasi.

6.4.3 Negosiasi Lintas Budaya

Orang yang berasal dari budaya yang berbeda sering kali mempunyai pendekatan negosiasi yang juga berbeda. Tingkat toleransi untuk suatu ketidaksetujuanpun bervariasi. Misalnya, negosiator dari Amerika cenderung relatif impersonal dalam melakukan negosiasi. Mereka melihat tujuan mereka dalam sudut pandang ekonomi dan biasanya mereka menganggap unsur kepercayaan penting diantara mereka. Kalau negosiator dari China dan Jepang lebih suka pada suasana hubungan sosial.

Negosiator dari budaya yang berbeda mungkin menggunakan teknik pemecahan masalah dan metode pengambilan keputusan yang berbeda pula. Jika mempelajari budaya partner anda sebelum bernegoisasi, anda akan lebih mudah dapat memahami pandangan mereka. Lebih lanjut menunjukkan sikap luwes, hormat, sabar dan sikap bersahabat akan membawa pengaruh yang baik bagi proses negosiasi yang sedang berjalan, yang pada akhirnya dapat ditemukan solusi yang menguntungkan kedua belah pihak.

PERTANYAAN

1. Apa yang dimaksud dengan budaya dan subbudaya, masing-masing berikan contohnya.

2. Jelaskan betapa pentingnya komunikasi bisnis lintas budaya 3. Jelaskan bagaimanakah budaya mempengaruhi komunikasi

(9)

5. Sebutkan dan jelaskan tips-tips yang diperlukan seseorang ketika berhubungan dengan orang lain yang memiliki budaya berbeda.

6. Bagaimanakah bila anda memiliki hubungan bisnis dengan orang yang berbeda budaya.

Referensi

Dokumen terkait

IT Maturity Model merupakan model yang digunakan untuk mengukur tingkat kematangan pengelolaanteknologi informasi dalam suatu organisasi.Model pengukuran ini

Ylioppilaskunnat Suomessa ovat pelänneet, että 2011–2014 käyn- nissä oleva lukukausimaksukokeilu EU- ja ETA-maiden ulkopuolisille opiskelijoille kar- kottaa lahjakkaat,

Survey awal dengan wawancara kepada 10 responden ibu nifas bahwa 4 ibu (40%) tidak mengalami baby blues. Ibu mengatakan senang dalam merawat bayinya, ibu

Mengeksplor Kekuatan Analitik Prediktif.. Alat analitik sekarang ini bisa diaplikasikan ke berbagai kegiatan SDM. Contohnya, alat-alat ini bisa menyediakan wawasan yang dibutuhkan

Hasil penelitian adalah sebagai berikut ini: Pertama, terdapat pengaruh positif dan signifikan antara variabel persepsi mahasiswa tentang kesejahteraan guru dan prestasi

Dalam artikel ini kita akan berfokus pada perubahan paradigm dalam perkembangan teori Kuantum fisika modern dimulai dari kegagalan teori klasik dalam menjelaskan

dengan penggunaan tipe Cooperative Script dan kelas III B sebagai kelas kontrol yang diajar menggunakan pembelajaran konvensional. Penelitian yang dilakukan pada

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik komposit epoxy- montmorillonite berupa , kekuatan tarik, fracture toughness dengan adanya variasi